Episode kesembilanbelas Power Rangers Dino Thunder memang geli ya. Blogger sudah nonton tiga kali episode tersebut sebelum akhirnya benar nonton serial Bakuryuu Sentai Abaranger. Saat awal nonton Abaranger, vibenya beda dengan Dino Thunder ya, mungkin karena dibanding Power Rangers memang Super Sentai itu terasa lebih ringan padahal temanya belum tentu lebih enteng. Seriusan, Abaranger itu omongin tentang Another Earth yang mungkin akan kandas seperti Dino Earth, berikut dengan drama-drama sampingan sambil berjalannya cerita. Tapi Dino Thunder, walau memang tentang Ranger vs Monster demi melindungi bumi, mereka lebih gak ada unsur komedi.
Dino Thunder sama sekali bukan season PR favorit Blogger, malah musim satu itu terkesan sangat menganakemaskan tokoh Tommy Oliver seperti yang pernah Blogger singgung di entri PRDT sebelumnya. Jadi ketika nonton Abaranger, rasanya biasa aja, paling mungkin agak semangat gara-gara pengen tahu dialog dan situasi asli episode SS yang dipakai di Dino Thunder.
Penokohan sangat berbeda, jadinya dari segi karakterisasi season ini lebih baik daripada Ninja Storm.
Ryuga dan Conner jelas beda. Silakan bayangin Conner jadi slengekan dan out-going kayak Ryuga. Bisa? Sama, Blogger juga gak bisa. Bahkan ketika sisi lain Conner terungkap, bukannya makin seperti counterpartnya, malah menjadi semakin serius. Dibanding Ranger lain, Conner memang yang paling santai, tapi tidak seperti Ryuga.
Yukito dan Ethan juga beda jauh. Penempatan sebagai Ranger Biru adalah yang paling pendiam dan tampak paling intelektual masih sama. Tapi Yukito benar-benar dingin, malah kalau harus dipilih, Blogger berpikir dia lebih seperti Conner daripada Ethan.
Ranru dan Kira mungkin yang paling tidak terlalu berbeda. Maksudnya, Ranru adalah mantan calon artis yang memutuskan untuk tidak melanjutkan karir di dunia hiburan, sedangkan Kira justru terus ada di dunia hiburan sebagai penyanyi. Kegotikan Kira tidak terlalu menonjolkan perbedaan dengan counterpartnya, tapi Ranru memang tampak lebih fleksibel. Dan lagi, di timnya, Ranru menjadi yang paling pintar (bukan tampak terintelektual, melainkan benar terpintar), sedangkan Kira tampak biasa saja.
Asuka dan Tommy posisi dalam tim bisa dianggap sama. Jadi mereka bagaikan senior untuk tim ini. Bedanya, Asuka adalah seorang survivor dari asalnya, lalu punya pengetahuan lebih tentang ke-abaranger-an karena memang asalnya adalah dari dunianya. Sedangkan Tommy adalah Ranger veteran yang mempelajari Dino Gem, sehingga sudah sepantasnya jika dia yang paling tahu tentang ini---dan apalagi karena umur dan profesinya menjadi guru, wajar kalau dia menjadi mentor, dan ini beda dengan Asuka.
Mikoto dan Trent dan Klon Ranger Putih itu kadang sesuai kadang enggak. Di awal, ketika Trent masih menjadi antagonis, dia lumayan menyerupai Mikoto. Tapi karena ceritanya Trent ini sebenarnya orang baik-baik, setelah gabung dengan yang lain itulah dia baru beda banget dengan Mikoto.
Untuk logo pada komputer Tommy di markas, itu sama seperti logo yang ada di Dino House, dan Blogger gak masalah karena toh lambang di kostum Ranger juga seperti itu. Tapi setting markas Ranger dan lawan berbeda banget ya dengan counterpartnya. Walau monster mingguan serta footage petarungan masih dari SS, PRDT cukup punya banyak keorisinilan, dan Blogger pikir budgetnya pasti juga lumayan.
Tidak ada Ranger eksklusif, dan latar tempatnya juga cuman gonta-ganti lokasi antara markas Tommy - markas Mesogog - sekolah - Cyberspace. Di luar itu hanya sesekali, disesuaikan dengan cerita dan sambungan footage. Foot soldiers juga punya PR sendiri, walau memang ada episode di mana pakai foot soldiers di Abaranger, lalu menjelang akhir juga mungkin karena budget makin menipis sehingga pakai footage Abaranger vs Barmia Soldiers.
Konsep Mesogog mungkin maksudnya ingin ikutin konsep dari Dezumozorlya yang butuh tubuh inang. Tapi adegan di markas Mesogog jelas gak bisa pakai footage SS karena yang serupa hanyalah Zeltrax yang kostumnya sama dengan Armor of Darkness.
Footage Elsa jelas gak ada di Abaranger, karena bahkan Jannu itu kostumnya merah, sedangkan Elsa hitam.
Asal-usul Zeltrax beda dengan Armor of Darkness, tapi konsep pemakai kostum itu sesuai dengan masa lalu Tommy---jadi pas Jannu dan saudaranya adalah orang yang pernah dekat dengan Asuka yang merupakan counterpart Tommy.
Klon Ranger Putih, Blogger pernah baca, jadi PR ingin memaksimalkan footage pertarungan Abaranger dengan Abarekiller yang tidak sedikit. Walau memang Abarekiller pernah bertarung lawan monster dan pakai robotnya untuk bantu Abaranger, tapi PR berani ambil resiko untuk mengubah gaya cerita untuk Ranger Putih, dan itu baik.
Bagian akhir cerita, Blogger pribadi lebih suka Dino Thunder, mungkin karena sesuai dengan konsep tokoh yang merupakan anak sekolahan semua. Sedangkan Abaranger itu dari beragam latar belakang dan pekerjaan, sehingga mereka baru kenal satu sama lain saat para dinosaurus datang. Untuk kematangan cerita, jelas Abaranger menang karena dia duluan sedangkan Dino Thunder hanya mendaurulang cerita menggunakan footage yang ada.
Kamis, 30 Januari 2020
Rabu, 29 Januari 2020
Detective Conan episode 965 - 968
Saat omongin tentang opening baru, Blogger udah sempet ngarep kirain ada orang BO di lokasi syuting gara-gara Ai micingin matanya di episode 965. Di bagian akhir ada Ayanokoji yang dikonfirmasi ternyata dialah yang memerhatikan grup DB sampai Ai harus micingin matanya. Masih terus ngarep bahwa misalkan dia Vermouth atau Bourbon yang nyamar, ternyata itu orang asli. Gak bohong, walau tahu filler gak ada hubungannya dengan canon, Blogger kecewa parah karena tokoh Ayanokoji hanya ramai-ramaiin aja tanpa ada maksud yang jelas.
Kasus yang terjadi ... yah, episode 966 dan 967 cukup membosankan. Iya, tahu, ceritanya selama 965 kirain hanya sekedar pembunuhan tok di sana, lalu salah satu pelaku kena terbunuh juga. Lalu selama 966 dan 967 itu pengungkapan tentang adanya kasus di balik kasus, sehingga di 968 terkonfirmasi bahwa yang mereka cari itu 5 dan bukan 4 orang. Tapi karena panjang begitu, terasa membosankan, kalau bagi Blogger mungkin ini pengaruh karena filler juga.
Walau begitu, episode 968 itu cukup membuat nostalgia bagi orang-orang yang nonton movie pertama. Iya, ingat ketika Conan instruksiin Ran untuk matiin bom dari balik dinding? Nah, Blogger jadi inget adegan itu saat Heiji instruksiin Kazuha. Apalagi ketika ternyata Ran balik dan panggung untuk temenin Kazuha, Blogger sempet mikir bahwa bakal Ran yang gunting kabelnya seperti movie pertama, tapi feel tegangnya gak bakal begitu dapet karena gak mungkin tiba-tiba Conan harus pakai suara Shinichi. Jadi adegan Heiji-Kazuha itu cukup bagus.
Di akhir episode 968 ini, epilognya hanya begitu, kesannya karena kurang waktu tayang. Dan di paling belakang gak ada preview dan next Conan hint. Biasanya kalau seperti itu, berarti episode depan itu kalau bukan canon, malah rerun episode yang sudah jauh di belakang. Sebagai spoiler, ini screenshot situs langganan Blogger kalau mau lihat tentang apakah minggu depan ada episode baru atau enggak:
Kalau ada tulisan TV Original, berarti itu filler, dan maksudnya bukan OVA ya. Kalau ada tulisan V14 bla bla bla, itu canon, maksudnya adaptasi manga. Kalau di block warna pink, itu rerun (bisa filler, bisa canon) dari yang episodenya pakai part-partan, tapi itu versi sudah disatuin (isinya sama, tapi jadi bisa nonton selama 40 menit sekaligus).
Di season 28 serial ini, jauh lebih banyak filler daripada canon. Blogger paham, mungkin mereka gak mau sampai kehabisan materi karena belakangan ini Aoyama Gosho semakin sering beristirahat, sehingga 1 kasus aja ada yang baru bisa selesai dalam 3 bulan (tergantung berapa part sih). Tapi ketika melihat ke atas-atas dari season pertama, walau ada yang diselingi filler juga, kok rasanya sedih dan sebel banget melihat musim yang sekarang.
Beneran, yang kayak begini baru di season 28. Saat di season 7, walau fillernya sudah makin banyak, tapi masih bisa agak diterima. Karena filler (+ rerun) beruntun sebanyaknya hanya 4, kemudian balik ke canon setidaknya untuk 2 episode (jadi hanya adaptasi 1 kasus canon) lalu kembali filler. Jangan salah, di season lain (20 ke atas) juga ada filler beruntun lebih dari 10 episode, tapi mereka juga tetap ngejar canon. Sedangkan di season ini, sejauh ini, kalau gak salah itu, episode canon yang baru hanya ada 17 biji. Jika sebulan dihitung 4 episode, berarti dalam satu season baru canon 4 bulan. Aduh.
Senin, 27 Januari 2020
Boruto episode 141
Ketika nonton preview dari episode kemarin, Blogger kirain ingatan Boruto ada yang dihapus sehingga dia gak ingat tentang kenapa dia masuk penjara, jadi kayak kasus di Arc Konohamaru. Yah, tapi tentang penyusupan begini gak masalah sih. Cumaaaann, karena ini jadi satu Arc tersendiri dan bukan filler/oneshot, Blogger berasa gak seneng dengan flashback Tim 7 yang sedang dibriefing mengenai misi ini.
Gak masalah kalau ternyata ini bukan tentang Boruto yang gak ngeh kenapa dia di sana. Tapi buatlah agar penonton bertanya-tanya tentang misi ini. Jadi biarkan adegan dari sejak Mizuki dan Boruto dibuka tudung sampai akhir episode ini berjalan seperti biasa, tanpa ada kilas balik di kantor Hokage. Biarkan interaksi Sarada dengan Mujo tetap ada, atau adegan itu ditahan pun lebih baik. Adegan Mitsuki keluarin ular putihnya mungkin bisa ditahan juga, pokoknya tahu-tahu Boruto sudah pegang buah itu dalam selnya. Nah, entar di tengah Arc atau menjelang selesainya misi, barulah dikeluarkan kilas balik kantor Hokage serta adegan-adegan yang ditahan itu.
Tadi Blogger cek wiki, kayaknya ini ada di manga. Blogger belum lanjut baca manganya lagi sejak beberapa bulan lalu sih.
Jumat, 24 Januari 2020
Todome no Kiss
Ehem.
Blogger sudah tahu eksistensi dorama Todome no Kiss ini sejak awal 2019 (padahal rilisnya awal 2018). Tapi Blogger gak begitu ada niat untuk pengen nonton padahal ada Yamazaki Kento yang pada tahun 2015 main sebagai L di serial dorama Death Note. Kemudian Blogger nonton Hyouka (2017) pada tahun 2019 hanya karena pernah baca novelnya dan tanpa tahu bahwa Yamazaki Kento ikut main jadi Hotaro. Gara-gara itu Blogger jadi buka wiki dan cari filmnya yang lain, makanya bisa tau film ini pertama kali. Dari sinopsis sebenernya gak ada masalah, biasa aja. Cuman mungkin yang menjadi masalah ada posternya.
Tidak jelek, tapi menurut Blogger, poster tersebut tampak seperti film horor, padahal genre yang tertera adalah romance dan drama. Arti dari judulnya sendiri sekaligus judul alternatifnya adalah 'Kiss that Kills', dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti 'ciuman yang mematikan', atau intinya tentang ciuman yang bisa membuat seseorang tewas. Sampai saat ini, jika pengetahuan Blogger mengenai serial ini hanya sampai situ, Blogger tetap tidak mau nonton.
Jadi, apa yang membuat Blogger menyerah dan ingin nonton?
Pertama, sama seperti Nippon Noir, Blogger mencari rekomendasi serial yang mirip dengan Mr Hiiragi's Homeroom. Jadi Blogger nyari serial tentang pengungkapan kebenaran yang dibuka pelan-pelan, serta memiliki character development yang bagus. Nippon Noir bisa langsung Blogger tonton karena kebetulan ternyata secara tidak langsung merupakan sekuel dari Mr Hiiragi's Homeroom.
Kedua, dalam entri pembahasan Nippon Noir, Blogger sudah bilang bahwa kurang suka bagian ada garis-garis hitam pada nadi tokoh ekperimental. Walau mau nyentuh sci-fi, jatuhnya mirip seperti fantasi. Lalu pada Todome no Kiss ini, dari sinopsis sudah sangat jelas bahwa ini tidak mungkin bisa terjadi di dunia nyata. Ya sudahlah, Blogger bablas aja. Dan lagi akhirnya Blogger jadi ingin tahu tentang kisahnya yang butuh 10 episode sepanjang masing-masing 40menitan. Maksudnya, kan, setiap kena cium, Otaro bakal kembali mundur ke 7 hari yang lalu, sedangkan ini ada 10 episode. Apa maksudnya dia bakal kembali ke 7 hari lalu yang sama, atau gimana? Makanya Blogger memutuskan untuk nonton.
Ketiga, ada dua aktor yang Blogger fangirlingin. Yang pertama udah pasti YamaKen. Yang kedua adalah Suda Masaki. Yes, jadi pemeran Hiiragi Ibuki itu sebelum sudah main di serial ini duluan setahun sebelumnya. Blogger memang pernah baca bahwa kedua aktor ini berteman dekat di dunia nyata. Pada salah satu wawancara mengenai serial ini, YamaKen pernah bilang bahwa setidaknya dia harus ciuman sebanyak 29 kali selama syuting, dua di antara dengan Masaki, dan itu adanya di episode terakhir. Ciuman mereka sama sekali gak manis, justru lucu banget. Blogger bayangin kedua orang yang berteman baik ini bakal cengengesan geli sendiri saat adegan tersebut.
Mari kita omongin tentang isi serial ini.
Blogger agak kecewa karena padahal 2 episode pertama itu cukup memberi rasa tegang yang baik, tapi setelahnya malah jadi gampang ketebak. 2 episode pertama memberi rasa tegang karena ceritanya Otaro masih gak tahu pasti tentang apa yang terjadi, dan kesan horornya dapat banget. Masalahnya, ketika dia sudah tahu tentang rahasia ciuman Saiko lalu memanfaatkannya, jadi mudah ditebak tentang apa-apa saja yang akan dia lakukan.
Saat prolog tentang kapal tenggelam dan tiba-tiba muncul nama Eito yang menjadi host memang cukup membingungkan. Blogger sempat berpikir kalau-kalau ini akan menjadi cerita mengenai sang kakak yang mencari adiknya yang ternyata masih hidup, karena sebagai penonton Blogger mudah menebak bahwa Saiko adalah gadis yang ditolong saat di kapal. Ternyata selama 10 episode ini bercerita tentang keserakahan Otaro, tentang dia yang ingin meninggalkan masa lalunya dan mau hidup dalam kepuasan.
Makanya kekecewaan Blogger mulai sirna ketika Saiko cium Otaro demi bisa lihat neneknya hidup lagi. Dan Blogger paling seneng ketika padahal Otaro mengaku mau lepas dari orangtuanya, tapi kemudian memutuskan untuk kembali ke tujuh hari yang lalu demi menyelamatkan ayah dan ibunya. Cuman mungkin yang paling mengena adalah saat dia kembali untuk selamatin ibunya, Blogger bisa lihat dia frustasi karena pikirnya 'itu tinggal sedikit lagi' sambil jelasin ke Saiko tentang apa yang harus dia lakukan.
Pertengahan awal episode 9 itu Blogger suka banget. Jadi selama 8 episode pertama itu, penonton disuguhkan dengan adegan Otaro dan Saiko yang kembali ke 7 hari lalu, dan kita bisa melihat saat 'waktu diputar mundur'. Sedangkan pertengahan awal episode 9 (sebenarnya mulai di menit terakhir episode 8) beda. Yah, karena sudah nonton 8 episode, sebenarnya Blogger sudah tebak bahwa entah bagaimana adegan Otaro datang samperin Takauji dan Saiko itu adalah pengulangan. Petunjuknya adalah ketika Otaro jalan di jembatan setelah lihat orangtuanya, tiba-tiba dia lari pulang. Petunjuk kedua adalah saat padahal tidak ada apa-apa, tapi setelah selesai telponan dengan Otaro, hape Saiko terjatuh. Jadi awal episode 9 itu menunjukkan bahwa Otaro adalah tokoh yang cerdas
Episode terakhir, tentang Otaro yang akhirnya paham bahwa dia suka Saiko, itu klise. Tapi Blogger tetap suka tentang bagaimana akhirnya Otaro balik ke tiga bulan lalu dengan konsekuensi relasi yang sudah dia bangun dengan Saiko harus diulang dari awal.
Tunggu. Iya, bener. TIGA BULAN. Sebagai penonton, rasanya geli ya kalau ada orang yang bisa jatuh cinta sebegitunya secepat itu. Seperti Mikoto yang bisa-bisanya cinta Eito dan mau menikah dalam tiga bulan---iya tahu Otaro memanipulasi banyak hal, dan pernikahan itu terjadi untuk pengalihan kasus, tapi bagi Mikoto itu tetap tiga bulan. Sedangkan kasus dekatnya Otaro dengan Saiko itu bukan hanya tiga bulan untuk mereka berdua, karena mereka telah berkali-kali memutar waktu.
Banyak penonton yang kecewa karena di akhir episode 10 itu 'hanya seperti itu', dan Otaro serta Saiko tidak hidup bahagia layaknya film-film drama romantis lainnya. Padahal, menurut Blogger, ketika Otaro kembali ke tiga bulan lalu itulah buah character development dari tokoh ini. Terlepas dari janjinya pada Mikoto, Blogger rasa dia tetap akan mendorong Mikoto dan Takauji versi tiga bulan lalu itu untuk jujur pada masing-masing. Memang menyakitkan, tapi adegan terakhir Otaro dengan Saiko itu, yah, bagus, walau nyesek.
Dan hal yang paling Blogger sayangkan dari kembalinya dia ke tiga bulan lalu adalah tentang dia yang pernah menyelamatkan kedua orangtuanya. Memang, jika Otaro tidak sebrengsek episode-episode sebelumnya, mungkin ibunya gak bakal jatuh, mungkin ayahnya gak bakal difitnah lagi, dan itu bagus. Tapi yang Blogger sayangkan adalah relasi mereka yang membaik saat itu. Apalagi Saiko pernah kembaliin sepatu adiknya, lalu Otaro kasih ayahnya, terus kasih ke ibunya. Itu adegan yang menyentuh, karena akhirnya sang ayah pulang, akhirnya sang ibu menerima kenyataan, dan hati Otaro luluh.
Todome no Parallel, Blogger pribadi kurang suka, kecuali episode terakhir.
Todome no Parallel itu seperti cerita alternatif, dan serial yang masing-masing episodenya hanya sekitar 10menitan itu diputar setelah Todome no Kiss. Entah maksudnya setelah serial utamanya tamat, atau diputarnya setelah masing-masing episode kelar. Jadi maksudnya episode pertama tentang dunia alternatif episode 1, episode dua untuk yang kedua, dan seterusnya.
Saat baca di wiki, Blogger pikir ini maksudnya tentang tokoh lain yang secara tidak sadar tapi terpaksa mengulangi harinya dari tujuh hari lalu gara-gara Otaro cium Saiko. Tapi ternyata salah.
Petunjuknya ada di episode 10, ketika Harumi jelasin Otaro tentang bagaimana yang terlempar kembali ke masa lalu hanyalah jiwa mereka, sedangkan dunia yang mereka tinggalkan akan terus berjalan. Jadi maksudnya, ketika Otaro cium Saiko di dunia A, keduanya tewas dan kembali ke tujuh hari lalu. Nah, versi tujuh hari yang lalu itu berarti mereka ada di dunia B, sedangkan di dunia A itu mereka berdua masih dianggap tewas. Jadi semakin sering Saiko (dan Harumi) menggunakan kemampuan mereka, akan semakin banyak dunia alternatif yang tercipta.
Jadi Todome no Parallel, tiap episodenya, adalah cerita tentang kelanjutan dunia yang ditinggalkan Otaro dan Saiko setelah mereka berciuman, atau di episode tertentu tentang bagaimana jika Saiko tidak menyelamatkan Otaro, atau tentang jika ada yang tidak jadi dikorbankan. Iya, selain tentang dunia paralel yang ditinggalkan, serial pendek ini juga cerita tentang kemungkinan lain.
Blogger kurang suka dengan serial mini ini karena, yah, itu seperti Kreator yang yang punya banyak ide dan gak mau membuat ide itu sia-sia. Jadi dipaksa untuk dibuat cerita alternatif. Padahal, Blogger pengennya ya tentang yang Blogger salah tebak itu, tentang orang yang secara gak sadar tapi terpaksa mengulang harinya, pengen tahu apakah mereka jadi de javu atau enggak, karena yang punya ingatan tentang terlemparnya mereka ke masa lalu hanya si pencium dan yang dicium.
Walau begitu, di miniseri ini ada beberapa hal menarik mengenai para tokoh. Ada Takauji yang jadi halu gara-gara Mikoto tewas dicium Saiko, ada yang ternyata ketamakan Eito masih kalah dari Marin, ada Hiroyuki yang di episode bersangkutan membuat Blogger ngakak. Tapi yang paling Blogger suka adalah episode terakhir.
Jadi episode 10 dari Todome no Parallel itu bukan cerita dunia alternatif, melainkan cerita kelanjutan dunia Otaro setelah cium Harumi---padahal kalau mau ikut konsep aslinya, harusnya tentang setelah kematian Otaro dan Harumi. Jadinya ini seperti epilog tambahan untuk Todome no Kiss. Cukup membuat nyesek ketika melihat Otaro menceritakan 'mimpi'nya pada Saiko yang sebenarnya benar terjadi. Tapi Blogger seneng melihat character developmentnya, di mana Otaro benar sudah gak jadi host, malah jadi detektif yang entah gimana bisa begitu. Dan Blogger lega karena sampai selesai pun hubungan Otaro dan Saiko itu hanya seperti sedang mulai lagi, bukan tiba-tiba loncat entah ke berapa lama kemudian dan Saiko jadi suka Otaro lagi. Cukup, akhirnya begitu sudah cukup manis.
Kalau gak salah Blogger sempet lihat banyak yang minta agar diadakan season 2, Blogger malah gak mau. Kecuali kalau maksudnya cerita dengan karakter lain tapi konsepnya seperti. Nah, kalau mereka mintanya tentang kelanjutan cerita Otaro dengan Saiko, Blogger malah gak mau. Sekali pun fiksi, bukan berarti bagian akhirnya harus diperlihatkan eksplisit tentang mereka hidup bahagia selamanya, sebab ini bukan dongen pengantar tidur.
Omong-omong, di awal Blogger sempet bilang bahwa Blogger menemukan judul serial ini kembali ketika cari rekomendasi serial yang pengungkapan misteri perlahan, kan? Misteri dan kasus yang perlu dibuka bukanlah tentang bagaimana Saiko dan Harumi bisa punya kemampuan itu (walau ada juga penjelasan singkatnya), melainkan tentang kebenaran kasus tenggelamnya kapal yang dinahkodai ayah Otaro. Awalnya Otaro gak tahu tentang kalau-kalau ada yang fitnah bapaknya---yang dia tahu hanyalah bagaimana masa lalu suram gara-gara ini. Pelaku sebenarnya sudah langsung ketahuan di sekitar pertengahan serial ini, jadi yang dibuat perlahan adalah tentang bagaimana memberitahukan kebenaran itu pada orang lain.
Bagi yang demen drama, boleh nonton, walau Blogger harus ingatkan bahwa dua episode pertama itu terkesan gelap dan bukan hanya karena horornya Saiko, melainkan alasan kenapa Saiko sampai mau melakukan itu di dua episode pertama. Bagi yang cari romance di serial ini, jangan terlalu berharap, karena hubungan Saiko dengan Otaro yang terbilang klise itu bikin gregetan di cerita ini.
Selasa, 21 Januari 2020
Power Rangers Operation Overdrive, punya rahasia besar
Ingat bahwa sejak tim orisinil Power Rangers, tidak pernah ada lagi orang kulit hitam yang jadi Power Rangers Hitam lalu orang Asia jadi Ranger Kuning? Salah satunya telah dipatahkan di season 15, karena Will yang berkulit hitam dijadikan Power Rangers Hitam. Sebenarnya kalau orang tidak mempedulikan ras dan warna kulit, hal itu sama sekali tidak masalah kok. Apalagi di tim orisinil, Kreator sudah bilang bahwa mereka gak ngeh, baru ngeh ketika ada yang celetuk rasis. Yang penting sebenarnya adalah cara berpikir penonton.
Terlepas dari soal itu, menurut Blogger, Power Rangers Operation Overdrive cukup baik, walau agak maksa untuk beberapa hal.
Mari omongin hal buruknya dulu, yakni tentang bagaimana Kreator agak maksa. Hal yang paling terlihat adalah saat Rangers pergi ke berbagai negara untuk mencari permata. Untuk beberapa negara ikonik memang sudah baik, walau Blogger pikir para aktor dan aktris tidak benar-benar pergi ke negara yang bersangkutan. Tapi negara yang mereka datangi itu cukup terlihat bahwa mereka benar pergi ke sana. Blogger tidak hitung, tapi ketika mereka bilang harus pergi ke Indonesia, mereka hanya asal mendarat ke suatu tempat di pinggir laut dan bilang bahwa itu Indonesia. Mananya yang Indonesia, sih? Tidak ada satu pun dari tempat yang mereka datangi yang menunjukkan bahwa itu Indonesia. Berasa fanservice mentang-mentang Indonesia menjadi salah satu negara yang menyiarkan serial PR.
Hal yang agak dipaksa lainnya adalah episode Once A Ranger. Jangan salah, sampai detik ini, episode team up itu tetap menjadi favorit Blogger. Tapi menurut Blogger pribadi, episode tersebut terlalu seperti fanservice. Tori dan Kira, karena mereka satu-satunya Ranger perempuan dalam tim, wajar jika penggemar mereka jadi lebih banyak dibanding Ranger setimnya. Bridge adalah Ranger paling ikonik (selain Doggie) di SPD karena tingkahnya. Xander adalah yang paling belang di timnya, karena aksennya paling kental, paling bisa dikenali. Sedangkan Adam, yah, Blogger masih gak begitu ngerti kenapa Kreator lebih milih datangin Adam daripada Tommy, tapi efeknya bagus sih---karena kalau Tommy, orang akan mikir dia melulu.
Yang membuat Blogger berpikir bahwa adegan Ranger veteran ini maksa adalah ... kenapa harus dari 5 tim yang berbeda? SPD dan terutama Mystic Force, Blogger paham. Tapi Ninja Storm, Dino Thunder, bahkan Mighty Morphin?
Ada beberapa hal maksa dan plothole kecil-kecil lainnya, tapi Blogger gak usah bahas itu.
Yang paling Blogger suka dari musim PR ini, selain tentang Once A Ranger (jadi Blogger punya love/hate relationship dengan episode ini), adalah tentang Mack Hartford. Rahasia tentang tokoh ini memang sudah berseliweran, apalagi karena Blogger nonton season 15 ini ketika season 26 sedang mengudara---BWAHAHAHAH BEDA 11 SEASON!!
Uhuk.
Blogger ulangi, rahasia tentang tokoh Mack memang sudah berseliweran. Jadi sebelum nonton episode satu, Blogger sudah tahu bahwa si Mack ini adalah seorang (atau sebuah) android, tapi dia gak tahu tentang jati dirinya itu, dan ingatan yang dipikirnya adalah ingatan masa kecil tersebut adalah hasil programan Andrew Hartford.
Yang Blogger suka bukanlah pada ide Mack adalah Android, melainkan pada bagian adegan-adegan yang menjembatani terungkapnya rahasia tersebut. Seperti, ketika halloween, Andrew tercengang melihat Mack pakai kostum robot. Memang reaksinya sulit ditebak, dan orang yang mungkin akan merasa itu biasa aja. Tapi itu adalah 'tanda' yang bagus. Kemudian pada bagian Andrew dan Spencer diskusi bahwa Mack tidak mungkin kena jampi yang membuatnya tidak beruntung, penonton jelas akan bertanya-tanya 'kenapa tidak mungkin?'.
Dengan kata lain, ide jati diri Mack ini bukanlah ide yang dimaksudkan hanya untuk satu episode saja. Mungkin eksekusinya masih kurang, tapi Blogger suka karena dalam satu season ini, Arc Mack tetap jalan walau di awal hanya sepenggal-penggal.
Tokoh Spencer juga adalah tokoh yang baik. Kalau kamu nonton di Youtube, Watchmojo pernah bikin daftar top 10 Mentor PR yang baik. Padahal, di season ini yang menjabat sebagai mentor resmi adalah Andrew (dan mungkin Sentinel Knight juga), tapi yang masuk daftar di sana malah Spencer yang adalah pelayan. Dan Blogger setuju. Spencer bukan hanya pelayan yang baik, bukan hanya pengasuh yang baik, tapi secara tidak langsung dia adalah seorang ayah yang baik bagi tim Overdrive bahkan termasuk Andrew sendiri. Dengan caranya, Spencer bijaksana dan tetap lembut. Dia bisa menasehati, tapi tidak memaksa, karena dia hanya membeberkan apa yang terjadi dan membiarkan orang yang dia nasehati itu berpikir lebih lanjut untuk langkah selanjutnya. Dengan kata lain, dia seperti Dimitria di Power Rangers Turbo.
Omong-omong, di season ini, Blogger senang karena Kreator kembali menggunakan tokoh dari berbagai profesi berbeda untuk disatukan dalam tim. Terakhir kali PR begitu kalah gak salah adalah Wild Force.
Terlepas dari soal itu, menurut Blogger, Power Rangers Operation Overdrive cukup baik, walau agak maksa untuk beberapa hal.
Mari omongin hal buruknya dulu, yakni tentang bagaimana Kreator agak maksa. Hal yang paling terlihat adalah saat Rangers pergi ke berbagai negara untuk mencari permata. Untuk beberapa negara ikonik memang sudah baik, walau Blogger pikir para aktor dan aktris tidak benar-benar pergi ke negara yang bersangkutan. Tapi negara yang mereka datangi itu cukup terlihat bahwa mereka benar pergi ke sana. Blogger tidak hitung, tapi ketika mereka bilang harus pergi ke Indonesia, mereka hanya asal mendarat ke suatu tempat di pinggir laut dan bilang bahwa itu Indonesia. Mananya yang Indonesia, sih? Tidak ada satu pun dari tempat yang mereka datangi yang menunjukkan bahwa itu Indonesia. Berasa fanservice mentang-mentang Indonesia menjadi salah satu negara yang menyiarkan serial PR.
Hal yang agak dipaksa lainnya adalah episode Once A Ranger. Jangan salah, sampai detik ini, episode team up itu tetap menjadi favorit Blogger. Tapi menurut Blogger pribadi, episode tersebut terlalu seperti fanservice. Tori dan Kira, karena mereka satu-satunya Ranger perempuan dalam tim, wajar jika penggemar mereka jadi lebih banyak dibanding Ranger setimnya. Bridge adalah Ranger paling ikonik (selain Doggie) di SPD karena tingkahnya. Xander adalah yang paling belang di timnya, karena aksennya paling kental, paling bisa dikenali. Sedangkan Adam, yah, Blogger masih gak begitu ngerti kenapa Kreator lebih milih datangin Adam daripada Tommy, tapi efeknya bagus sih---karena kalau Tommy, orang akan mikir dia melulu.
Yang membuat Blogger berpikir bahwa adegan Ranger veteran ini maksa adalah ... kenapa harus dari 5 tim yang berbeda? SPD dan terutama Mystic Force, Blogger paham. Tapi Ninja Storm, Dino Thunder, bahkan Mighty Morphin?
Ada beberapa hal maksa dan plothole kecil-kecil lainnya, tapi Blogger gak usah bahas itu.
Yang paling Blogger suka dari musim PR ini, selain tentang Once A Ranger (jadi Blogger punya love/hate relationship dengan episode ini), adalah tentang Mack Hartford. Rahasia tentang tokoh ini memang sudah berseliweran, apalagi karena Blogger nonton season 15 ini ketika season 26 sedang mengudara---BWAHAHAHAH BEDA 11 SEASON!!
Uhuk.
Blogger ulangi, rahasia tentang tokoh Mack memang sudah berseliweran. Jadi sebelum nonton episode satu, Blogger sudah tahu bahwa si Mack ini adalah seorang (atau sebuah) android, tapi dia gak tahu tentang jati dirinya itu, dan ingatan yang dipikirnya adalah ingatan masa kecil tersebut adalah hasil programan Andrew Hartford.
Yang Blogger suka bukanlah pada ide Mack adalah Android, melainkan pada bagian adegan-adegan yang menjembatani terungkapnya rahasia tersebut. Seperti, ketika halloween, Andrew tercengang melihat Mack pakai kostum robot. Memang reaksinya sulit ditebak, dan orang yang mungkin akan merasa itu biasa aja. Tapi itu adalah 'tanda' yang bagus. Kemudian pada bagian Andrew dan Spencer diskusi bahwa Mack tidak mungkin kena jampi yang membuatnya tidak beruntung, penonton jelas akan bertanya-tanya 'kenapa tidak mungkin?'.
Dengan kata lain, ide jati diri Mack ini bukanlah ide yang dimaksudkan hanya untuk satu episode saja. Mungkin eksekusinya masih kurang, tapi Blogger suka karena dalam satu season ini, Arc Mack tetap jalan walau di awal hanya sepenggal-penggal.
Tokoh Spencer juga adalah tokoh yang baik. Kalau kamu nonton di Youtube, Watchmojo pernah bikin daftar top 10 Mentor PR yang baik. Padahal, di season ini yang menjabat sebagai mentor resmi adalah Andrew (dan mungkin Sentinel Knight juga), tapi yang masuk daftar di sana malah Spencer yang adalah pelayan. Dan Blogger setuju. Spencer bukan hanya pelayan yang baik, bukan hanya pengasuh yang baik, tapi secara tidak langsung dia adalah seorang ayah yang baik bagi tim Overdrive bahkan termasuk Andrew sendiri. Dengan caranya, Spencer bijaksana dan tetap lembut. Dia bisa menasehati, tapi tidak memaksa, karena dia hanya membeberkan apa yang terjadi dan membiarkan orang yang dia nasehati itu berpikir lebih lanjut untuk langkah selanjutnya. Dengan kata lain, dia seperti Dimitria di Power Rangers Turbo.
Omong-omong, di season ini, Blogger senang karena Kreator kembali menggunakan tokoh dari berbagai profesi berbeda untuk disatukan dalam tim. Terakhir kali PR begitu kalah gak salah adalah Wild Force.
Senin, 20 Januari 2020
Boruto episode 140
Waktu lihat preview di episode 139, Blogger kirain episode ini bakal tentang Inojin dengan Cho-Cho, jadi kayak Cho-Cho yang mau diet dan dibantu Inojin. Ternyata malah Cho-Cho yang bantuin Inojin, hahaha.
Blogger sempet lupa (lagi) tentang Shikadai yang sudah jadi Chuunin, mungkin karena dia gak pakai jaketnya.
Gak nyangka Sai bisa berapi-api kayak gitu. Memang tahu dari serial Naruto bahwa Sai kurang pandai merangkai kata-kata sehingga bisa bikin orang sebel. Tapi gak nyangka aja, terutama pada Ino, bahwa Sai bisa bersikap seperti itu. Makanya awalnya Blogger kirain adegan Sai dan Ino berantem itu hanya akal-akal mereka berdua agar Inojin bisa latihan pakai jurusnya ke mereka. Soalnya gini, Ino kalau ngambek begitu bukan hal baru, tapi kok gak ada satu pun pukulan/tendangannya yang nyentuh Sai, bahkan Sai beneran santai banget menghindar. Tapi kalau memang bukan akting demi Inojin, yah, kenapa serangan Ino gak kena sama sekali ya? Haduh.
Tokoh Cho-Cho dipakai dengan baik di episode ini, tapi Blogger mempertanyakan absennya Shikadai setelah misi pada prolog. Adegan mereka makan burger di awal, Blogger akan anggap mungkin Shikadai masih ngelapor ke Hokage atau apalah, walau sebenarnya aneh karena itu sudah ganti hari. Tapi ketika latihan dan makan burger di epilog, Shikadai gak kelihatan, hanya Cho-Cho.
Omong-omong di epilog itu Blogger kurang seneng dengan Cho-Cho yang akhirnya kalah. Mungkin maksudnya memang memperlihatkan bahwa latihan Inojin membuahkan hasil. Tapi Blogger lebih ingin Cho-Cho berhasil mendorong Inojin keluar lagi agar bisa makan kentang, seakan memperlihatkan bahwa memang nafsu makan keluarga Akimichi gak ada yang bisa ngalahin.
Blogger sempet lupa (lagi) tentang Shikadai yang sudah jadi Chuunin, mungkin karena dia gak pakai jaketnya.
Gak nyangka Sai bisa berapi-api kayak gitu. Memang tahu dari serial Naruto bahwa Sai kurang pandai merangkai kata-kata sehingga bisa bikin orang sebel. Tapi gak nyangka aja, terutama pada Ino, bahwa Sai bisa bersikap seperti itu. Makanya awalnya Blogger kirain adegan Sai dan Ino berantem itu hanya akal-akal mereka berdua agar Inojin bisa latihan pakai jurusnya ke mereka. Soalnya gini, Ino kalau ngambek begitu bukan hal baru, tapi kok gak ada satu pun pukulan/tendangannya yang nyentuh Sai, bahkan Sai beneran santai banget menghindar. Tapi kalau memang bukan akting demi Inojin, yah, kenapa serangan Ino gak kena sama sekali ya? Haduh.
Tokoh Cho-Cho dipakai dengan baik di episode ini, tapi Blogger mempertanyakan absennya Shikadai setelah misi pada prolog. Adegan mereka makan burger di awal, Blogger akan anggap mungkin Shikadai masih ngelapor ke Hokage atau apalah, walau sebenarnya aneh karena itu sudah ganti hari. Tapi ketika latihan dan makan burger di epilog, Shikadai gak kelihatan, hanya Cho-Cho.
Omong-omong di epilog itu Blogger kurang seneng dengan Cho-Cho yang akhirnya kalah. Mungkin maksudnya memang memperlihatkan bahwa latihan Inojin membuahkan hasil. Tapi Blogger lebih ingin Cho-Cho berhasil mendorong Inojin keluar lagi agar bisa makan kentang, seakan memperlihatkan bahwa memang nafsu makan keluarga Akimichi gak ada yang bisa ngalahin.
Rabu, 15 Januari 2020
Nippon Noir
Blogger nonton Mr Hiiragi's Homeroom termasuk telat walau hanya hitungan bulan, lalu baru nonton Nippon Noir jeda beberapa minggu setelah serialnya kelar tayang.
Nippon Noir itu serial yang ditayangkan di saluran televisi yang sama dengan Mr Hiiragi's Homeroom. Genrenya sama-sama misteri-crime-drama-thriller-suspense. Bawa-bawa kepolisian juga. Sesungguhnya, genre serial ini bukanlah genre yang Blogger senangi dan cari kalau ingin nonton fim. Ada dua hal yang membuat Blogger mau nonton serial Nippon Noir:
Omong-omong, sebelum lanjut omongin Nippon Noir lebih lanjut, dua serial ini tidak diputar berurutan. Ketika melihat urutan penayangan, setelah Mr Hiiragi's Homeroom itu ada satu serial lain dulu, kemudian baru Nippon Noir. Entah serial selingan tersebut nyambung sebagai jembatan atau enggak, gak ada info dari kolom komentar sih.
Sekarang, mari omongin serial ini. Dan maaf banget, karena nyambung, Blogger jadi akan serempetin ke Mr Hiiragi's Homeroom terus-terusan, bahkan bandingin melulu.
Blogger gak tahu bagaimana dengan serial bergenre serupa di saluran televisi yang bersangkutan, tapi dua serial ini punya gaya penceritaan yang sama. Sama-sama berusaha mengungkap suatu misteri dengan cara yang sangat perlahan, dengan bongkar tetek-bengek menuju misteri utama, plot twist di mana-mana serta penjelasan yang banyak dan harus diresapi baik-baik karena kalau asal dengar/baca subtitle mungkin gak bakal bener paham---makanya mungkin penggemar film aksi akan kebosanan saat nonton serial ini karena kebanyakan omong.
Nippon Noir dibuka dengan misteri seorang polisi yang terbangun dari pingsan, mendapati di sebelahnya ada mayat wanita yang ternyata adalah bosnya. Masalahnya, Polisi tersebut gak bisa ingat apa yang terjadi, bahkan dia gak ingat sejak kapan wanita itu jadi atasannya. Dia masih ingat masa lalunya, tapi ingatan selama beberapa bulan terakhir itu gak ada. Jadi sepanjang serial ini, dia harus mencaritahu kebenarannya dengan menginvestigasi kasus perampokan bank yang terjadi sebulan yang lalu.
Bagi yang nonton Mr Hiiragi's Homeroom, akan terasa bahwa pembeberan fakta-fakta baru di serial ini sama seperti cara pembeberan kebenaran di serial tersebut.
Banyak yang bilang akting para aktor dan aktris buruk. Karena Blogger gak bisa nilai di sana, jadi Blogger akan bilang bahwa reaksi para tokoh tiap kali mendapat bukti/data baru itu manusiawi. Ada orang gila harta, ada orang gila kekuasaan, ada yang melakukan apa pun demi dirinya aman, ada yang rela melakukan perbuatan imoral demi melindungi keluarganya. Hal-hal seperti itu memang ada di dunia nyata dan itu dipaksa masuk dalam serial ini.
Dibanding Mr Hiiragi's Homeroom, Nippon Noir terasa lebih berat, mungkin karena semua tokohnya adalah orang dewasa (kecuali Katsuki). Sehingga permasalahan yang dialami ya sesuai untuk umur mereka. Sedangkan Mr Hiiragi's Homeroom, karena berpusat pada remaja kelas 3 SMA, itu terasa berat hanya karena mereka yang masih remaja harus menjalani hal berat. Keduanya berat, tapi Nippon Noir lebih memaksakan untuk orang dewasa, isu yang diangkat lebih dewasa dibanding Mr Hiiragi's Homeroom, karena nyatanya Nippon Noir punya satu pelaku yang nyata. Walau begitu, Mr Hiiragi's Homeroom jelas lebih memberi pesan yang baik, karena tujuannya untuk menyentil netijen maha benar.
Seperti yang Blogger katakan sebelumnya, ada kameo dari Mr Hiiragi's Homeroom, dan setidaknya tiga tokoh menjadi tokoh vital di Nippon Noir. Blogger gak hitung, tapi murid-murid dari kelas 3A jadi kameo setidaknya satu episode. Blogger sempat berharap adanya potongan adegan kilas balik dari serial itu, atau setidaknya potongan gambar Mr Hiiragi-nya sendiri, tapi sampai tamat pun bahkan namanya gak disebut, hanya sebatas disebut 'guru' saja. Sedangkan tiga tokoh vital yang Blogger maksud adalah:
Gini, ternyata 'Nippon Noir' adalah suatu organisasi yang mari kita katakan berbahaya. Mereka melakukan eksperimen pada manusia. Ada yang ingatannya dimanipulasi, ada yang bisa dibuat agar otak mereka bisa dikendalikan, ada yang perilakunya diubah. Seakan mereka mendaurulang manusia, memberikan identitas baru. Itu bukan main-main, maksud mereka adalah agar para kriminal mendapat hidup baru---iya, jadi subyek yang mereka pakai adalah para kriminal.
Blogger bilang Arc Miyagi menarik adalah karena tokoh ini berasal dari serial sebelumnya, yang mana penonton sudah kenal dia cukup baik serta yakin bahwa dia polisi yang menjaga perdamaian. Ternyata, lewat setengah serial Nippon Noir, dibilanglah bahwa Miyagi ini ada subyek pertama yang berhasil melalui eksperimen. Dia jadi stres, berpikir bahwa hidupnya adalah kebohongan. Cukup menyayat hati, padahal dia bukan tokoh utama.
Bagian akhir dari serial ini cukup membuat Blogger bingung, karena (maaf ini spoiler banget) Kiyoharu tertembak, entah oleh siapa. Kalau dia tumbang karena pengaruh obat, Blogger paham. Tapi kemudian diperlihatan cipratan darah bekas tembakan di dinding, itu Blogger bingung. Apalagi karena gak ada bayangan pelaku. Blogger sampai cari wiki tentang serial yang menggantikan jam tayang Nippon Noir, karena siapa tahu ada sekuelnya lagi, tapi ternyata gak ada, serial selanjutnya gak ada hubungannya.
Blogger juga gak ngerti tentang bagaimana video lambang Nippon Noir bisa membuat Kiyoharu mendapatkan kembali potongan ingatannya. Mungkin ini masalah psikologis? Atau tentang cara kerja otak? Atau memang, karena ceritanya ingatan Kiyoharu diprogram serta dibuat agar bisa dikontrol Saimon, lalu dibuat agar dia bisa ingat dengan cara seperti itu?
Dibanding Mr Hiiragi's Homeroom, Nippon Noir lebih punya banyak omongan. Untuk plot twist pun kali ini lebih dipaksakan, sehingga numpuk dan lebih membingungkan. Rating Nippon Noir hanya setengah dari Mr Hiiragi's Homeroom, padahal mereka udah sengaja datangin kameo mungkin maksudnya untuk dongkrak rating. Dan lagi, serial Mr Hiiragi's Homeroom terasa lebih realistis tentang kasus dan tetek-bengeknya, kecuali bagian blokade kelas 3A. Nippon Noir itu, yang membuat tidak realistis adalah cara kerja hasil eksperimen manusia. Mungkin eksperimen itu memang bisa dilakukan, lalu bisa membuat manusia menjadi zombi dan atau robot. Yang membuat Blogger gak seneng adalah, terutama di episode terakhir, seakan ada on dan off untuk garis-garis hitam pada nadi subyek. Serial ini bukan serial fantasi, supernatural, spiritual, dan sejenisnya. Kalau pun memaksakan genre fiksi ilmiah, kok kayaknya kurang greget ya.
Dengan segala kekuarangannya, Blogger tetap mengharapkan adanya kelanjutan, meski dalam serial yang berbeda. Bisa aja tetap pakai karakter Katsuki, Kitamura juga boleh lah. Blogger hanya penasaran di bagian tertembaknya Kiyoharu.
Bagi yang ingin nonton, mungkin bisa nonton Mr Hiiragi's Homeroom dulu, gak nonton dulu pun gapapa sih, karena masih akan mengerti, cuman maksudnya biar gak bingung tentang adegan kameo sekilas yang gak penting serta kasus blokade kelas 3A yang sesekali diomongin. Kemudian, saat nonton, kalau bisa jangan skip video penutupnya, karena masing-masing episode punya video penutup yang beda (lagunya sama), anggap aja epilog tiap episode, terutama di episode 10 (terakhir).
Nippon Noir itu serial yang ditayangkan di saluran televisi yang sama dengan Mr Hiiragi's Homeroom. Genrenya sama-sama misteri-crime-drama-thriller-suspense. Bawa-bawa kepolisian juga. Sesungguhnya, genre serial ini bukanlah genre yang Blogger senangi dan cari kalau ingin nonton fim. Ada dua hal yang membuat Blogger mau nonton serial Nippon Noir:
- Sedang senang baca novel thriller-mystery-suspense Jepang, terima kasih pada Penerbit Haru yang menerjemahkan novel-novelnya Akiyoshi Rikako (selain Akiyoshi, ada juga novelis dengan genre serupa yang novelnya diterjemahkan, tapi yang Blogger kenal pertama adalah dia). Jadi Blogger pikir, nonton J-Drama dengan genre serupa sudah gak bakal terlalu ngeri sendiri.
- Ternyata secara tidak langsung adalah sekuel dari Mr Hiiragi's Homeroom, yang mana serial itu sendiri awalnya Blogger nonton karena ada Katayose Ryota (dan nyatanya memang serial tersebut sangat bagus sehingga Blogger bahkan gak sempet fangirling-an). Serial tersebut sudah pernah Blogger ketik di entri tersendiri.
Omong-omong, sebelum lanjut omongin Nippon Noir lebih lanjut, dua serial ini tidak diputar berurutan. Ketika melihat urutan penayangan, setelah Mr Hiiragi's Homeroom itu ada satu serial lain dulu, kemudian baru Nippon Noir. Entah serial selingan tersebut nyambung sebagai jembatan atau enggak, gak ada info dari kolom komentar sih.
Sekarang, mari omongin serial ini. Dan maaf banget, karena nyambung, Blogger jadi akan serempetin ke Mr Hiiragi's Homeroom terus-terusan, bahkan bandingin melulu.
Blogger gak tahu bagaimana dengan serial bergenre serupa di saluran televisi yang bersangkutan, tapi dua serial ini punya gaya penceritaan yang sama. Sama-sama berusaha mengungkap suatu misteri dengan cara yang sangat perlahan, dengan bongkar tetek-bengek menuju misteri utama, plot twist di mana-mana serta penjelasan yang banyak dan harus diresapi baik-baik karena kalau asal dengar/baca subtitle mungkin gak bakal bener paham---makanya mungkin penggemar film aksi akan kebosanan saat nonton serial ini karena kebanyakan omong.
Nippon Noir dibuka dengan misteri seorang polisi yang terbangun dari pingsan, mendapati di sebelahnya ada mayat wanita yang ternyata adalah bosnya. Masalahnya, Polisi tersebut gak bisa ingat apa yang terjadi, bahkan dia gak ingat sejak kapan wanita itu jadi atasannya. Dia masih ingat masa lalunya, tapi ingatan selama beberapa bulan terakhir itu gak ada. Jadi sepanjang serial ini, dia harus mencaritahu kebenarannya dengan menginvestigasi kasus perampokan bank yang terjadi sebulan yang lalu.
Bagi yang nonton Mr Hiiragi's Homeroom, akan terasa bahwa pembeberan fakta-fakta baru di serial ini sama seperti cara pembeberan kebenaran di serial tersebut.
Banyak yang bilang akting para aktor dan aktris buruk. Karena Blogger gak bisa nilai di sana, jadi Blogger akan bilang bahwa reaksi para tokoh tiap kali mendapat bukti/data baru itu manusiawi. Ada orang gila harta, ada orang gila kekuasaan, ada yang melakukan apa pun demi dirinya aman, ada yang rela melakukan perbuatan imoral demi melindungi keluarganya. Hal-hal seperti itu memang ada di dunia nyata dan itu dipaksa masuk dalam serial ini.
Dibanding Mr Hiiragi's Homeroom, Nippon Noir terasa lebih berat, mungkin karena semua tokohnya adalah orang dewasa (kecuali Katsuki). Sehingga permasalahan yang dialami ya sesuai untuk umur mereka. Sedangkan Mr Hiiragi's Homeroom, karena berpusat pada remaja kelas 3 SMA, itu terasa berat hanya karena mereka yang masih remaja harus menjalani hal berat. Keduanya berat, tapi Nippon Noir lebih memaksakan untuk orang dewasa, isu yang diangkat lebih dewasa dibanding Mr Hiiragi's Homeroom, karena nyatanya Nippon Noir punya satu pelaku yang nyata. Walau begitu, Mr Hiiragi's Homeroom jelas lebih memberi pesan yang baik, karena tujuannya untuk menyentil netijen maha benar.
Seperti yang Blogger katakan sebelumnya, ada kameo dari Mr Hiiragi's Homeroom, dan setidaknya tiga tokoh menjadi tokoh vital di Nippon Noir. Blogger gak hitung, tapi murid-murid dari kelas 3A jadi kameo setidaknya satu episode. Blogger sempat berharap adanya potongan adegan kilas balik dari serial itu, atau setidaknya potongan gambar Mr Hiiragi-nya sendiri, tapi sampai tamat pun bahkan namanya gak disebut, hanya sebatas disebut 'guru' saja. Sedangkan tiga tokoh vital yang Blogger maksud adalah:
- Masaomi, yang sebelumnya jadi ketua Berumus. Di sini ceritanya dia bebas dari penjara.
- Miyagi, kasus blokade 3A itu dia menjadi polisi yang bertugas, di sini dia jadi salah satu tokoh polisi utama lagi.
- Garm Phoenix, rumah produksinya berperan besar saat mau blokade kelas 3A, dan ini dipakai lagi di Nippon Noir.
Gini, ternyata 'Nippon Noir' adalah suatu organisasi yang mari kita katakan berbahaya. Mereka melakukan eksperimen pada manusia. Ada yang ingatannya dimanipulasi, ada yang bisa dibuat agar otak mereka bisa dikendalikan, ada yang perilakunya diubah. Seakan mereka mendaurulang manusia, memberikan identitas baru. Itu bukan main-main, maksud mereka adalah agar para kriminal mendapat hidup baru---iya, jadi subyek yang mereka pakai adalah para kriminal.
Blogger bilang Arc Miyagi menarik adalah karena tokoh ini berasal dari serial sebelumnya, yang mana penonton sudah kenal dia cukup baik serta yakin bahwa dia polisi yang menjaga perdamaian. Ternyata, lewat setengah serial Nippon Noir, dibilanglah bahwa Miyagi ini ada subyek pertama yang berhasil melalui eksperimen. Dia jadi stres, berpikir bahwa hidupnya adalah kebohongan. Cukup menyayat hati, padahal dia bukan tokoh utama.
Bagian akhir dari serial ini cukup membuat Blogger bingung, karena (maaf ini spoiler banget) Kiyoharu tertembak, entah oleh siapa. Kalau dia tumbang karena pengaruh obat, Blogger paham. Tapi kemudian diperlihatan cipratan darah bekas tembakan di dinding, itu Blogger bingung. Apalagi karena gak ada bayangan pelaku. Blogger sampai cari wiki tentang serial yang menggantikan jam tayang Nippon Noir, karena siapa tahu ada sekuelnya lagi, tapi ternyata gak ada, serial selanjutnya gak ada hubungannya.
Blogger juga gak ngerti tentang bagaimana video lambang Nippon Noir bisa membuat Kiyoharu mendapatkan kembali potongan ingatannya. Mungkin ini masalah psikologis? Atau tentang cara kerja otak? Atau memang, karena ceritanya ingatan Kiyoharu diprogram serta dibuat agar bisa dikontrol Saimon, lalu dibuat agar dia bisa ingat dengan cara seperti itu?
Dibanding Mr Hiiragi's Homeroom, Nippon Noir lebih punya banyak omongan. Untuk plot twist pun kali ini lebih dipaksakan, sehingga numpuk dan lebih membingungkan. Rating Nippon Noir hanya setengah dari Mr Hiiragi's Homeroom, padahal mereka udah sengaja datangin kameo mungkin maksudnya untuk dongkrak rating. Dan lagi, serial Mr Hiiragi's Homeroom terasa lebih realistis tentang kasus dan tetek-bengeknya, kecuali bagian blokade kelas 3A. Nippon Noir itu, yang membuat tidak realistis adalah cara kerja hasil eksperimen manusia. Mungkin eksperimen itu memang bisa dilakukan, lalu bisa membuat manusia menjadi zombi dan atau robot. Yang membuat Blogger gak seneng adalah, terutama di episode terakhir, seakan ada on dan off untuk garis-garis hitam pada nadi subyek. Serial ini bukan serial fantasi, supernatural, spiritual, dan sejenisnya. Kalau pun memaksakan genre fiksi ilmiah, kok kayaknya kurang greget ya.
Dengan segala kekuarangannya, Blogger tetap mengharapkan adanya kelanjutan, meski dalam serial yang berbeda. Bisa aja tetap pakai karakter Katsuki, Kitamura juga boleh lah. Blogger hanya penasaran di bagian tertembaknya Kiyoharu.
Bagi yang ingin nonton, mungkin bisa nonton Mr Hiiragi's Homeroom dulu, gak nonton dulu pun gapapa sih, karena masih akan mengerti, cuman maksudnya biar gak bingung tentang adegan kameo sekilas yang gak penting serta kasus blokade kelas 3A yang sesekali diomongin. Kemudian, saat nonton, kalau bisa jangan skip video penutupnya, karena masing-masing episode punya video penutup yang beda (lagunya sama), anggap aja epilog tiap episode, terutama di episode 10 (terakhir).
Minggu, 12 Januari 2020
Boruto episode 139
Openingnya gak diganti, cuman closingnya aja. Tapi gapapalah.
WELCOME BACK IBIKI!!!
Sama sekali bukan karakter favorit, tapi karena ikonik, jadi cukup membuat Blogger senang akan kemunculannya. Tambah lagi, kemunculannya bukan sekedar kameo, melainkan memang dia menjadi karakter penting, walau hanya di satu episode ini.
Tim 40 ini mungkin yang paling sulit diingat, karena memang gak ada tokoh penting selama jalannya serial Naruto dan apalagi Boruto. Tim 15 itu bisa diingat karena merupakan tim Hanabi, dan Sumire yang pernah ada Arc sendiri sebelum terbentuknya tim juga membuat tim ini bisa diingat. Tim 25 sebenarnya tokoh baru semua, tapi ada Houki yang penampilannya meniru Kakashi, sehingga setidaknya di satu karakter itu bisa diingat eksistensinya.
Walau sebelum hadirnya episode ini, Blogger sama sekali gak inget tentang mereka, Blogger seneng Kreator memutuskan untuk menampilkan tim yang tidak menonjol, tapi menghadirkan tokoh lawas sebagai guru sementara.
Awalnya saat melihat Enko di pembagian tim dulu, Blogger pikir mungkin dia ini seperti Wasabi yang seperti kucing, jadinya Enko misalkan beruang. Tapi ternyata salah banget ya. Dan mungkin Kreator tidak berniat membuat episode lebih dari ini tentang Tim 40 (dan mungkin 25 juga) karena jurus mereka seperti tak bernama. Gapapa sih, yang penting masing-masing karakter, walau gak menonjol, tetap diberikan jurus sendiri.
WELCOME BACK IBIKI!!!
Sama sekali bukan karakter favorit, tapi karena ikonik, jadi cukup membuat Blogger senang akan kemunculannya. Tambah lagi, kemunculannya bukan sekedar kameo, melainkan memang dia menjadi karakter penting, walau hanya di satu episode ini.
Tim 40 ini mungkin yang paling sulit diingat, karena memang gak ada tokoh penting selama jalannya serial Naruto dan apalagi Boruto. Tim 15 itu bisa diingat karena merupakan tim Hanabi, dan Sumire yang pernah ada Arc sendiri sebelum terbentuknya tim juga membuat tim ini bisa diingat. Tim 25 sebenarnya tokoh baru semua, tapi ada Houki yang penampilannya meniru Kakashi, sehingga setidaknya di satu karakter itu bisa diingat eksistensinya.
Walau sebelum hadirnya episode ini, Blogger sama sekali gak inget tentang mereka, Blogger seneng Kreator memutuskan untuk menampilkan tim yang tidak menonjol, tapi menghadirkan tokoh lawas sebagai guru sementara.
Awalnya saat melihat Enko di pembagian tim dulu, Blogger pikir mungkin dia ini seperti Wasabi yang seperti kucing, jadinya Enko misalkan beruang. Tapi ternyata salah banget ya. Dan mungkin Kreator tidak berniat membuat episode lebih dari ini tentang Tim 40 (dan mungkin 25 juga) karena jurus mereka seperti tak bernama. Gapapa sih, yang penting masing-masing karakter, walau gak menonjol, tetap diberikan jurus sendiri.
Rabu, 08 Januari 2020
2 episode terakhir Abaranger
Sebenernya, seperti season Super Sentai kebanyakan, Arc terakhir terbagi jadi 4 episode, tapi bagi Blogger, di Bakuryuu Sentai Abaranger ini, yang mencolok adalah di episode 49 dan 50. Episode 47 juga udah kelihatan bahwa gak lama lagi serial ini selesai, karena di episode itu Mikoto sudah datang ke markas Abaranger lainnya.
Adegan Asuka-Mahoro itu cukup menyayat hati bahkan dari awal serial. Tapi memang, karena hubungan mereka berdua itulah yang membuat Abaranger bisa menang. Lalu, Blogger gak ngecek tahun rilisnya, tapi adegan Asuka dan Mahoro kena tusuk itu mengingatkan akan pasangan yang lain.
Ya kan? Bukan cuman perasaan Blogger, kan? Blogger memang belum pernah nonton Naruto secara utuh, tapi Blogger sudah pernah baca manganya per-chapter, ingat tentang adegan Minato-Kushina ini. Lalu ketika nonton adegan Asuka sama Mahoro ketusuk, langsung ingat adegan Minato sama Kushina.
Dan karena ini bukan Kamen Rider, Kreator gak sampai hati membuat tokoh penting mereka tewas lebih dari satu orang (Mikoto), jadi bagian Yukito dan Ryouga yang sempat dikira tewas itu, bagi penonton yang udah biasa ya bakal udah bisa nebak bahwa entah bagaimana mereka selamat. Cuman, memang Mai jadi sedih banget.
Blogger kurang suka latar waktu epilognya. Blogger senang dengan reuni mereka, belum lagi kehadiran doppelganger dari kelima orang gak asing sama sekali, jadi benaran terasa bahwa mereka reuni. Tapi latar waktunya enggak banget. Enam bulan. Astaga, sebentar banget, dan mereka bersikap seakan itu udah enam tahun. Menurut Blogger itu enggak realistis, terutama Emiri yang jadi sekretaris Yukito, karena selama serial berjalan, Emiri masih SMA. Mungkin maksudnya setelah lulus langsung jadi sekretaris Yukito, mungkin, tapi gak begitu jugalah. Enggak secepat itu. Enam bulan baru proses, belum jadi plek.
Adegan Asuka-Mahoro itu cukup menyayat hati bahkan dari awal serial. Tapi memang, karena hubungan mereka berdua itulah yang membuat Abaranger bisa menang. Lalu, Blogger gak ngecek tahun rilisnya, tapi adegan Asuka dan Mahoro kena tusuk itu mengingatkan akan pasangan yang lain.
Ya kan? Bukan cuman perasaan Blogger, kan? Blogger memang belum pernah nonton Naruto secara utuh, tapi Blogger sudah pernah baca manganya per-chapter, ingat tentang adegan Minato-Kushina ini. Lalu ketika nonton adegan Asuka sama Mahoro ketusuk, langsung ingat adegan Minato sama Kushina.
Dan karena ini bukan Kamen Rider, Kreator gak sampai hati membuat tokoh penting mereka tewas lebih dari satu orang (Mikoto), jadi bagian Yukito dan Ryouga yang sempat dikira tewas itu, bagi penonton yang udah biasa ya bakal udah bisa nebak bahwa entah bagaimana mereka selamat. Cuman, memang Mai jadi sedih banget.
Blogger kurang suka latar waktu epilognya. Blogger senang dengan reuni mereka, belum lagi kehadiran doppelganger dari kelima orang gak asing sama sekali, jadi benaran terasa bahwa mereka reuni. Tapi latar waktunya enggak banget. Enam bulan. Astaga, sebentar banget, dan mereka bersikap seakan itu udah enam tahun. Menurut Blogger itu enggak realistis, terutama Emiri yang jadi sekretaris Yukito, karena selama serial berjalan, Emiri masih SMA. Mungkin maksudnya setelah lulus langsung jadi sekretaris Yukito, mungkin, tapi gak begitu jugalah. Enggak secepat itu. Enam bulan baru proses, belum jadi plek.
Selasa, 07 Januari 2020
Kamen Rider Ryuki
Kalau dihitung dari jumlah serial Kamen Rider yang Blogger nonton perepisode, ini adalah KR ketujuh yang Blogger nonton setelah Kabuto, W, OOO, Wizard, Kuuga, dan Agito. Tapi, dari semua KR, season yang pertama kali Blogger kenal malah Ryuki ini. Tebak Blogger kenalnya dari mana?
Game PS1.
Jadul amat yak? Tapi kasusnya sama seperti Gaoranger dan Hurricaneger, Blogger kenal Ryuki dari game PS1, padahal ketiganya pakai bahasa Jepang, entah sebenarnya ada versi bahasa Inggris-nya atau enggak.
Di game-nya sendiri cuman kayak tanding satu lawan satu aja sampai semua karakter berhasil didapatin. Kalau demen RPG, memang ini bakal ngebosenin. Tapi ternyata, setelah akhirnya Blogger kesampaian nonton serialnya, game ini sangat sesuai, karena memang inti dari Kamen Rider Ryuki itu adalah 13 Rider yang (disuruh) bertarung mengalahkan satu sama lain hingga ditemukan satu pemenang.
Omong-omong, tentang lagu pembuka serialnya, Blogger nostalgia parah di episode 1 gara-gara masih inget lagunya. Hahahahah, padahal hanya pernah dengar saat awal mau main game. Terus Blogger juga sangat ingat, Rider yang ungu itu tiap awal tanding pasti putarin leher dulu. Blogger juga masih ingat beberapa jurus akhir Rider. Tiap kali main bebas, Blogger hampir selalu pakai yang hijau, dan paling malas pakai yang merah. Kacau, jadi pengen main lagi.
Ehem.
Mari omongin sedikit tentang serialnya.
Blogger akan berusaha untuk jangan bandingin dengan Kabuto, W, OOO, dan Wizard, karena keempatnya ada setelah serial ini. Jadi dalam otak, Blogger akan bandingin hanya dengan Kuuga dan Agito (dan Blogger sama sekali belum pernah sentuh era sebelum Kuuga).
Mungkin cuman perasaan Blogger, tapi kenapa pas Kuuga-Agito-Ryuki itu, tokoh utamanya gondrong? Hahahah, eh beneran, Kabuto-W-OOO-Wizard juga sama, apa memang semua tokoh utama KR begitu? Lalu, lalu ya, Kuuga-Agito-Ryuki itu warna utama tokoh utamanya merah. Kenapa? Eh, beneran, ini Blogger pengetahuan KRnya masih cetek banget, jauh dengan kalau omongin tentang Power Rangers.
Dibanding Kuuga dan Agito, Blogger berpendapat bahwa cerita Ryuki lebih menarik---entah karena poin nostalgia (PS1), atau karena banyak Rider, atau memang Kuuga dan Agito membosankan. Beneran, awal nonton Kabuto itu karena ada Mizushima Hiro, W karena ada Kiriyama Renn, OOO sebenarnya hanya karena pas setelah W, dan Wizard karena Koko Blogger punya di laptopnya. Jadi nonton Kuuga pertama kali itu, rasanya agak membosankan, tapi Blogger paksa tonton sampai habis. Agito juga, cuman mungkin karena sudah mulai terbiasa dengan alur Kamen Rider yang memang enggak segeli Super Sentai dan counterpartnya. Sedangkan Ryuki ini Blogger anggap menarik, mungkin karena banyak Rider, sehingga ada banyak cerita latar belakang, dan gak melulu di tokoh utama.
Karena ada banyak Rider, jadi seperti diperlihatkan bahwa memang manusia itu bermacam-macam. Ada yang naifnya ampun-ampun, ada yang tsundere, ada yang memang gila kekuasaan, ada yang tidak bisa dikategorikan sebagai manusia, dan sebagainya. Mungkin itulah yang membuat Ryuki lebih berwarna dibanding Kuuga dan Agito.
Seperti yang Blogger sudah tulis saat omongin game PS1nya, serial ini tentang 13 Rider yang disuruh bertarung sampai dapat satu pemenang. Mereka diembel-embeli pengabulan permintaan jika menjadi pemenang. Ada yang benar bertarung demi dirinya sendiri, ada yang demi orang lain, ada yang hanya ingin main-main. Seperti yang Blogger bilang juga di paragraf sebelumnya, itulah yang memperlihatkan jenis-jenis manusia.
Alasan kenapa pertarungan itu bisa terjadi juga menarik, memberi kesan bahwa sang kakak memang sangat sayang pada adiknya, makanya semua itu bisa terjadi. Bayangkan, demi adik sematawayang, setidaknya harus ada 12 Rider yang tumbang, dan itu belum ditambah manusia-manusia yang menjadi santapan para monster yang berkeliaran.
Bagian akhirnya, Blogger sangat senang karena yang menang untuk lawan Bos bukan Merah yang adalah tokoh utama, melainkan Hitam. Epilognya pun, walau agak memaksa, Blogger turut senang, walau sebenarnya Blogger ingin ada penjelasan sedikit tentang ingatan Hitam---apakah dia masih ingat tentang setahun belakang? Atau itu sudah universe yang berbeda? Terus, Blogger juga senang dengan munculnya Rider-Rider yang telah kalah walau sesaat.
Kalau omongin bagian akhir, Blogger mau serempetin dengan movienya.
Jadi ternyata film Episode Final itu adalah akhir alternatif. Sejujurnya, walau menarik, Blogger kurang suka dengan keputusan semacam ini, karena seperti Kreator gak tegas tentang akhir cerita lalu memutuskan untuk ditayangkan saja semuanya. Tapi, yang ditayangkan itu tidak buruk.
Alasan sang kakak membuat pertarungan ini masih sama, untuk menyelamatkan adiknya. Yang dibuat berbeda adalah masa lalu sang adik yang membuat nyawanya terancam. Ada beberapa karakter yang seharusnya masih ada, entah kenapa dibuat tidak ada. Ada juga detil masa lalu yang agak eror karena tidak sesuai dengan yang ada di serial. Kehadiran Rider Femme sangat menarik, karena sebenarnya Blogger sempat bingung kenapa dari semua Rider yang muncul di serial ini laki-laki semua. Tokoh Dark Shinji itu membuat cerita menarik, walau sebenarnya di tahun 2010 ke atas itu menjadi alur klise.
Jika harus pilih mengenai ending mana yang Blogger lebih suka, Blogger bingung. Mengenai penjelasan, walau memang akhir filmnya gantung, movie memang lebih baik. Tapi akhir versi serial itu terasa lebih masuk akal.
Omong-omong, Blogger kaget saat lihat kameo di restoran dan taman bermain, rasanya gak asing. Paling parah di tempat okonomiyaki, karena ketiganya sangat jelas, terutama saat ntuh cewek minta bir. Wkwkwk, Blogger jadi yakin memang orang-orang Agito jadi kameo di sana.
***
Oke, saatnya ber-fangirling-ria!
JIWA FUJOSHI BLOGGER KAMBUH!
Wkwkwk.
Bukannya nge-ship, sih, cuman memang tiap kali Shinji dan Ren ada di satu adegan, pengennya cengin mereka. Shinji memang khawatir pada semua orang, tapi Ren hanya memperlihatkan khawatirnya pada Yui dan Shinji. Terus di hadapan Shuichi, Ren belain Shinji. Kemudian, di adegan Shinji tewas, itu menyayat hati bukan saat lihat Shinji melainkan saat lihat ekspresi Ren. Pada epilog serial, entah ceritanya mereka ada di universe yang berbeda atau ingatan mereka saja yang dihapus, tapi adegan Ren ketemu Shinji saat itu membuat Blogger geretan. Kalau ini adalah cerita roman, bakal ada kemungkinan Ren (atau Shinji) bakal ngerasa de javu.
Di film spesial 13 Riders juga Ren gak bisa bunuh Shinji, lalu Shinji bantu Ren kabur. Agak geli gimana gitu sih, karena mereka bener-bener baru kenal, tapi bromance di saat itu sangat terasa.
Terus di film Episode Final, Ren nembak Shinji. KYAAAAAA //bukan. Ehem. Menjelang akhir, Ren minta Shinji bertarung dengannya. Dialog-dialognya itu loh, Kreator nge-ship mereka apa gimana ya? Hahahah.
Kemudian, Blogger gak bisa rasain romance Ren dengan Eri. Gak ada hubungannya dengan Blogger cengin Ren dengan Shinji, melainkan karena sikap Ren terhadap Yui. Memang di awal Ren sudah bilang deketin Yui hanya karena biar dapat informasi mengenai Shiro, tapi setelahnya itu loh. Rasa khawatir Ren pada Yui sampai sebegitunya. Bahkan Blogger hampir selalu lupa bahwa tokoh Eri ceritanya adalah pacar Ren, bukan saudara.
Lalu hubungan antara Shuichi dengan Reiko. Manis sih, sebenarnya, dan lagi mungkin itu sebagai warna tersendiri biar serial ini gak melulu tentang Rider yang saling serang. Tapi Blogger rada geregetan baik di akhir serial maupun film Episode Final.
Akhir serial, Reiko tunggu sendirian di restoran, padahal ternyata Shuichi sudah meninggal dengan tengan di sofa. Blogger penasaran apakah Reiko nantinya tahu tentang Shuichi?
Di Episode Final, apakah Shuichi berhasil makan malam dengan Reiko?
Gak bohong, Blogger jadi penasaran.
Game PS1.
Jadul amat yak? Tapi kasusnya sama seperti Gaoranger dan Hurricaneger, Blogger kenal Ryuki dari game PS1, padahal ketiganya pakai bahasa Jepang, entah sebenarnya ada versi bahasa Inggris-nya atau enggak.
Di game-nya sendiri cuman kayak tanding satu lawan satu aja sampai semua karakter berhasil didapatin. Kalau demen RPG, memang ini bakal ngebosenin. Tapi ternyata, setelah akhirnya Blogger kesampaian nonton serialnya, game ini sangat sesuai, karena memang inti dari Kamen Rider Ryuki itu adalah 13 Rider yang (disuruh) bertarung mengalahkan satu sama lain hingga ditemukan satu pemenang.
Omong-omong, tentang lagu pembuka serialnya, Blogger nostalgia parah di episode 1 gara-gara masih inget lagunya. Hahahahah, padahal hanya pernah dengar saat awal mau main game. Terus Blogger juga sangat ingat, Rider yang ungu itu tiap awal tanding pasti putarin leher dulu. Blogger juga masih ingat beberapa jurus akhir Rider. Tiap kali main bebas, Blogger hampir selalu pakai yang hijau, dan paling malas pakai yang merah. Kacau, jadi pengen main lagi.
Ehem.
Mari omongin sedikit tentang serialnya.
Blogger akan berusaha untuk jangan bandingin dengan Kabuto, W, OOO, dan Wizard, karena keempatnya ada setelah serial ini. Jadi dalam otak, Blogger akan bandingin hanya dengan Kuuga dan Agito (dan Blogger sama sekali belum pernah sentuh era sebelum Kuuga).
Mungkin cuman perasaan Blogger, tapi kenapa pas Kuuga-Agito-Ryuki itu, tokoh utamanya gondrong? Hahahah, eh beneran, Kabuto-W-OOO-Wizard juga sama, apa memang semua tokoh utama KR begitu? Lalu, lalu ya, Kuuga-Agito-Ryuki itu warna utama tokoh utamanya merah. Kenapa? Eh, beneran, ini Blogger pengetahuan KRnya masih cetek banget, jauh dengan kalau omongin tentang Power Rangers.
Dibanding Kuuga dan Agito, Blogger berpendapat bahwa cerita Ryuki lebih menarik---entah karena poin nostalgia (PS1), atau karena banyak Rider, atau memang Kuuga dan Agito membosankan. Beneran, awal nonton Kabuto itu karena ada Mizushima Hiro, W karena ada Kiriyama Renn, OOO sebenarnya hanya karena pas setelah W, dan Wizard karena Koko Blogger punya di laptopnya. Jadi nonton Kuuga pertama kali itu, rasanya agak membosankan, tapi Blogger paksa tonton sampai habis. Agito juga, cuman mungkin karena sudah mulai terbiasa dengan alur Kamen Rider yang memang enggak segeli Super Sentai dan counterpartnya. Sedangkan Ryuki ini Blogger anggap menarik, mungkin karena banyak Rider, sehingga ada banyak cerita latar belakang, dan gak melulu di tokoh utama.
Karena ada banyak Rider, jadi seperti diperlihatkan bahwa memang manusia itu bermacam-macam. Ada yang naifnya ampun-ampun, ada yang tsundere, ada yang memang gila kekuasaan, ada yang tidak bisa dikategorikan sebagai manusia, dan sebagainya. Mungkin itulah yang membuat Ryuki lebih berwarna dibanding Kuuga dan Agito.
Seperti yang Blogger sudah tulis saat omongin game PS1nya, serial ini tentang 13 Rider yang disuruh bertarung sampai dapat satu pemenang. Mereka diembel-embeli pengabulan permintaan jika menjadi pemenang. Ada yang benar bertarung demi dirinya sendiri, ada yang demi orang lain, ada yang hanya ingin main-main. Seperti yang Blogger bilang juga di paragraf sebelumnya, itulah yang memperlihatkan jenis-jenis manusia.
Alasan kenapa pertarungan itu bisa terjadi juga menarik, memberi kesan bahwa sang kakak memang sangat sayang pada adiknya, makanya semua itu bisa terjadi. Bayangkan, demi adik sematawayang, setidaknya harus ada 12 Rider yang tumbang, dan itu belum ditambah manusia-manusia yang menjadi santapan para monster yang berkeliaran.
Bagian akhirnya, Blogger sangat senang karena yang menang untuk lawan Bos bukan Merah yang adalah tokoh utama, melainkan Hitam. Epilognya pun, walau agak memaksa, Blogger turut senang, walau sebenarnya Blogger ingin ada penjelasan sedikit tentang ingatan Hitam---apakah dia masih ingat tentang setahun belakang? Atau itu sudah universe yang berbeda? Terus, Blogger juga senang dengan munculnya Rider-Rider yang telah kalah walau sesaat.
Kalau omongin bagian akhir, Blogger mau serempetin dengan movienya.
Jadi ternyata film Episode Final itu adalah akhir alternatif. Sejujurnya, walau menarik, Blogger kurang suka dengan keputusan semacam ini, karena seperti Kreator gak tegas tentang akhir cerita lalu memutuskan untuk ditayangkan saja semuanya. Tapi, yang ditayangkan itu tidak buruk.
Alasan sang kakak membuat pertarungan ini masih sama, untuk menyelamatkan adiknya. Yang dibuat berbeda adalah masa lalu sang adik yang membuat nyawanya terancam. Ada beberapa karakter yang seharusnya masih ada, entah kenapa dibuat tidak ada. Ada juga detil masa lalu yang agak eror karena tidak sesuai dengan yang ada di serial. Kehadiran Rider Femme sangat menarik, karena sebenarnya Blogger sempat bingung kenapa dari semua Rider yang muncul di serial ini laki-laki semua. Tokoh Dark Shinji itu membuat cerita menarik, walau sebenarnya di tahun 2010 ke atas itu menjadi alur klise.
Jika harus pilih mengenai ending mana yang Blogger lebih suka, Blogger bingung. Mengenai penjelasan, walau memang akhir filmnya gantung, movie memang lebih baik. Tapi akhir versi serial itu terasa lebih masuk akal.
Omong-omong, Blogger kaget saat lihat kameo di restoran dan taman bermain, rasanya gak asing. Paling parah di tempat okonomiyaki, karena ketiganya sangat jelas, terutama saat ntuh cewek minta bir. Wkwkwk, Blogger jadi yakin memang orang-orang Agito jadi kameo di sana.
***
Oke, saatnya ber-fangirling-ria!
JIWA FUJOSHI BLOGGER KAMBUH!
Wkwkwk.
Bukannya nge-ship, sih, cuman memang tiap kali Shinji dan Ren ada di satu adegan, pengennya cengin mereka. Shinji memang khawatir pada semua orang, tapi Ren hanya memperlihatkan khawatirnya pada Yui dan Shinji. Terus di hadapan Shuichi, Ren belain Shinji. Kemudian, di adegan Shinji tewas, itu menyayat hati bukan saat lihat Shinji melainkan saat lihat ekspresi Ren. Pada epilog serial, entah ceritanya mereka ada di universe yang berbeda atau ingatan mereka saja yang dihapus, tapi adegan Ren ketemu Shinji saat itu membuat Blogger geretan. Kalau ini adalah cerita roman, bakal ada kemungkinan Ren (atau Shinji) bakal ngerasa de javu.
Di film spesial 13 Riders juga Ren gak bisa bunuh Shinji, lalu Shinji bantu Ren kabur. Agak geli gimana gitu sih, karena mereka bener-bener baru kenal, tapi bromance di saat itu sangat terasa.
Terus di film Episode Final, Ren nembak Shinji. KYAAAAAA //bukan. Ehem. Menjelang akhir, Ren minta Shinji bertarung dengannya. Dialog-dialognya itu loh, Kreator nge-ship mereka apa gimana ya? Hahahah.
Kemudian, Blogger gak bisa rasain romance Ren dengan Eri. Gak ada hubungannya dengan Blogger cengin Ren dengan Shinji, melainkan karena sikap Ren terhadap Yui. Memang di awal Ren sudah bilang deketin Yui hanya karena biar dapat informasi mengenai Shiro, tapi setelahnya itu loh. Rasa khawatir Ren pada Yui sampai sebegitunya. Bahkan Blogger hampir selalu lupa bahwa tokoh Eri ceritanya adalah pacar Ren, bukan saudara.
Lalu hubungan antara Shuichi dengan Reiko. Manis sih, sebenarnya, dan lagi mungkin itu sebagai warna tersendiri biar serial ini gak melulu tentang Rider yang saling serang. Tapi Blogger rada geregetan baik di akhir serial maupun film Episode Final.
Akhir serial, Reiko tunggu sendirian di restoran, padahal ternyata Shuichi sudah meninggal dengan tengan di sofa. Blogger penasaran apakah Reiko nantinya tahu tentang Shuichi?
Di Episode Final, apakah Shuichi berhasil makan malam dengan Reiko?
Gak bohong, Blogger jadi penasaran.
Senin, 06 Januari 2020
Detective Conan opening & closing Januari 2020
Ciieee OPENING dan CLOSING-nya baru ciieee~~
Episode 965 adalah episode Detective Conan pertama di tahun 2020. Diawali dengan filler, aduh. Tapi entri ini bukan mau omongin plotnya, karena kasus episode ini belum kelar, bahkan katanya baru prolog, jadi Blogger pikir setidaknya bakal ada 2 episode lagi padahal kasus awalnya sesederhana itu tapi dibuat ribet di bagian akhir---oke setop, dibilang gak mau omongin plot gimana sih.
Balik tentang opening-closing yang baru. Blogger memang sudah menduga bakal ada yang baru, mengingat opening yang terakhir itu udah lama banget dipakainya, jadi Blogger pikir mungkin mereka merasa tanggung kalau diganti di akhir tahun. Justru, kalau di episode pertama di awal tahun ini mereka gak ganti opening, bakal banyak yang protes.
Menurut Blogger secara pribadi, video opening yang baru tidak termasuk bagus, tapi bukan berarti jelek ya, biasa aja. Hanya seperti memperlihatkan bahwa sudah lewat seperempat abad manga Detective Conan berjalan, makanya ditunjukkan lembar-lembar manga pada adegan di Arc yang penting.
Ada banyak lembar dari manga yang diperlihatkan di sana, dan beberapa di antaranya, entah sengaja atau tidak, diperbesar dan diperjelas daripada yang lain. Contoh yang mencolok adalah Shuichi/Subaru, Gin, Zero, pertemuan pertama Conan dengan Kid, insiden Akemi Miyano, dan awal mula Shiho yang menjadi Ai---kalau ada yang terlewat, berarti Blogger gak ngeh atau lupa tulis saking banyaknya. Mengingat bahwa film terbaru mereka baru akan rilis bulan April, jadi mungkin opening video ini bukan merujuk ke sana sebagai teaser, walau pun kemungkinannya bukan nol. Tapi video pembuka yang baru ini, selain mungkin jadi teaser atau hanya memperlihatkan perjalanan panjang serial ini, ada kemungkinan yang lain, yaitu:
Arc besar.
Apalagi di anime sudah sampai adegan Asaca Rum = Carasuma = Karasuma. Di manga sendiri Aoyama Gosho seperti semakin hobi membuat pembaca bertanya-tanya siapa Rum sebenarnya.
Jadi di opening baru ini, mungkin Kreator ingin memperlihatkan bahwa selama mereka pakai video itu, mereka akan garap Arc yang berhubungan dengan plot utama yang sudah nyerempet ke Karasuma, sekalipun hanya lewat filler, atau setidaknya mereka sudah mau berani bawa-bawa tokoh canon penting dalam filler mereka, seperti di episode 965 ini ada Heiji dan Ayanokoji secara bersamaan. Belum lagi, mungkin cuman tebakan Blogger, tapi Amuro dan atau Subaru mungkin akan muncul juga karena di pertengahan episode ini Ai seperti melihat bayangan orang yang memerhatikan mereka---Ai gak bilang itu orang dari BO sih, tapi Blogger ngarepnya gitu.
Untuk closing, Blogger gak bisa komentarin banyak, karena memang biasanya di video penutup gak banyak adegan. Jadi di closing baru ini cuman Ran yang ngecek hapenya, mungkin ngarep dapat kabar dari Shinichi, lalu di bagian akhir ada kiriman foto dari Shinichi. Cuman mungkin detil yang ingin diperlihatkan adalah gantungan ponselnya. Dan omong-omong, karena video penutupnya ada sebelum epilog episode ini, kesannya serem ya, kirain Ran benaran kenapa-kenapa.
Episode 965 adalah episode Detective Conan pertama di tahun 2020. Diawali dengan filler, aduh. Tapi entri ini bukan mau omongin plotnya, karena kasus episode ini belum kelar, bahkan katanya baru prolog, jadi Blogger pikir setidaknya bakal ada 2 episode lagi padahal kasus awalnya sesederhana itu tapi dibuat ribet di bagian akhir---oke setop, dibilang gak mau omongin plot gimana sih.
Balik tentang opening-closing yang baru. Blogger memang sudah menduga bakal ada yang baru, mengingat opening yang terakhir itu udah lama banget dipakainya, jadi Blogger pikir mungkin mereka merasa tanggung kalau diganti di akhir tahun. Justru, kalau di episode pertama di awal tahun ini mereka gak ganti opening, bakal banyak yang protes.
Menurut Blogger secara pribadi, video opening yang baru tidak termasuk bagus, tapi bukan berarti jelek ya, biasa aja. Hanya seperti memperlihatkan bahwa sudah lewat seperempat abad manga Detective Conan berjalan, makanya ditunjukkan lembar-lembar manga pada adegan di Arc yang penting.
Ada banyak lembar dari manga yang diperlihatkan di sana, dan beberapa di antaranya, entah sengaja atau tidak, diperbesar dan diperjelas daripada yang lain. Contoh yang mencolok adalah Shuichi/Subaru, Gin, Zero, pertemuan pertama Conan dengan Kid, insiden Akemi Miyano, dan awal mula Shiho yang menjadi Ai---kalau ada yang terlewat, berarti Blogger gak ngeh atau lupa tulis saking banyaknya. Mengingat bahwa film terbaru mereka baru akan rilis bulan April, jadi mungkin opening video ini bukan merujuk ke sana sebagai teaser, walau pun kemungkinannya bukan nol. Tapi video pembuka yang baru ini, selain mungkin jadi teaser atau hanya memperlihatkan perjalanan panjang serial ini, ada kemungkinan yang lain, yaitu:
Arc besar.
Apalagi di anime sudah sampai adegan Asaca Rum = Carasuma = Karasuma. Di manga sendiri Aoyama Gosho seperti semakin hobi membuat pembaca bertanya-tanya siapa Rum sebenarnya.
Jadi di opening baru ini, mungkin Kreator ingin memperlihatkan bahwa selama mereka pakai video itu, mereka akan garap Arc yang berhubungan dengan plot utama yang sudah nyerempet ke Karasuma, sekalipun hanya lewat filler, atau setidaknya mereka sudah mau berani bawa-bawa tokoh canon penting dalam filler mereka, seperti di episode 965 ini ada Heiji dan Ayanokoji secara bersamaan. Belum lagi, mungkin cuman tebakan Blogger, tapi Amuro dan atau Subaru mungkin akan muncul juga karena di pertengahan episode ini Ai seperti melihat bayangan orang yang memerhatikan mereka---Ai gak bilang itu orang dari BO sih, tapi Blogger ngarepnya gitu.
Untuk closing, Blogger gak bisa komentarin banyak, karena memang biasanya di video penutup gak banyak adegan. Jadi di closing baru ini cuman Ran yang ngecek hapenya, mungkin ngarep dapat kabar dari Shinichi, lalu di bagian akhir ada kiriman foto dari Shinichi. Cuman mungkin detil yang ingin diperlihatkan adalah gantungan ponselnya. Dan omong-omong, karena video penutupnya ada sebelum epilog episode ini, kesannya serem ya, kirain Ran benaran kenapa-kenapa.
Sabtu, 04 Januari 2020
Once A Ranger
Itu adalah judul episode ke 20 dan 21 Power Rangers Operation Overdrive. Kalau gak salah, Blogger udah tiga kali nonton dua episode tersebut: pertama beberapa tahun lalu ketika Blogger bahkan pernah nonton SPD dan Mystic Force (hanya sekedar tahu eksistensi dua tim itu aja), kedua setelah baru nonton beberapa episode awal Mystic Force, ketiga adalah sambil nonton PROO perepisode.
Menurut trivia yang Blogger baca, team-up ini adalah salah satu yang mendapat respon terburuk. Padahal kalau menurut Blogger, ini adalah salah satu yang terbaik.
Pertama, 5 Ranger lawas dari 5 tim yang berbeda: Adam dari era Zordon, Tori dari PRNS, Kira dari DRDT, Bridge dari PRSPD, dan Xander dari PRMF.
Jika Mystic Force hadir, itu sama sekali bukan hal aneh karena memang sudah biasa ada satu episode di mana tim sebelumnya muncul---malah jadi pertanyaan kalau mereka gak ada. Sayangnya, kali ini yang datang hanya Xander, dan dia adalah Ranger lawas pertama yang menggunakan kemampuannya bahkan sebelum sosoknya terlihat.
Kehadiran Bridge cukup mengagetkan, tapi bisa diwajari. Wajar karena tidak ada team-up antara SPD dengan Mystic Force, ini disayangkan karena penonton tertarik dengan penggabungan konsep futuristik dengan magis. Mengagetkan karena tidak sangka akan muncul Ranger dari 2 tim sebelumnya, dan yang membuat kaget adalah warna kostumnya. Gini, pertama kali nonton episode ini, Blogger tahu Bridge adalah Ranger SPD Hijau padahal belum nonton, karena pengetahuannya hanya sebatas itu, sehingga Blogger sangat bingung kenapa dia jadi Ranger Merah---sudah dijelaskan juga tentang Sky tapi karena belum nonton SPD jadi bingung. Makanya sekarang ketika sudah nonton episode akhir SPD, Blogger jadi kaget dan bangga sendiri atas pencapaian Bridge---he deserves it. Terlepas tentang apa yang terjadi di belakang layar (tentang aktor Jack yang menolak ikut), Blogger lebih suka jalan cerita yang dijelaskan Bridge.
Kemunculan Kira dan Tori agak mengagetkan, karena keduanya bahkan lebih lawas dari Bridge. Mungkin karena mereka butuh 2 Ranger perempuan dari era Disney juga, dan kebetulan mereka berdua adalah satu-satunya Ranger perempuan di tim masing-masing? Bisa jadi. Dan mungkin di antara kelima Ranger lawas, Kira dan Tori-lah yang akan paling bisa segera kerja sama mengingat bahwa sebelumnya mereka sudah pernah kerja bareng. Kira dan Bridge pernah kerja bareng dua kali, tapi dua kali juga Kira (dan Dino Ranger lainnya) dihapus ingatannya tentang SPD, sedangkan Bridge (dan SPD lain) ingatannya hanya dihapus sekali.
Yang paling mengagetkan adalah Adam. Dia veteran, BANGET. Bukan Ranger original karena yang asli adalah Zack, tapi Blogger seneng banget akan kehadirannya. Cukup bertanya-tanya tentang kenapa bukan sekalian Zack aja, tapi pertanyaan itu langsung terhempas dengan rasa lega dan bahagia karena bukan Tommy yang diundang dalam tim gabungan ini. Kenapa? Karena Tommy sudah seperti dianakemaskan dalam serial ini, padahal dia bukan bagian dari 5 Ranger original. Di team-up yang menghadirkan lebih dari 2 tim, kalau gak salah sampai sekarang Tommy memang selalu muncul, selalu, kecuali yang ini, makanya Blogger sangat suka yang ini.
Kehadiran Alpha 6 pun di luar dugaan. Memang agak mengecewakan karena di awal Part 2 itu adegan Angel Grove hanya di bagian gudang saja, tapi memang Blogger sama sekali gak nyangka kalau Alpha 6 bakal dioperasikan lagi.
Dengan hadirnya 5 anggota dari 5 tim yang berbeda, Blogger jadi nostalgia kelima masa itu, karena masing-masing dari mereka setidaknya ada sebut sesuatu tentang season masing-masing. Dan trivia dari Blogger sendiri yang paling menarik dari Retro Rangers ini adalah, ketiga Ranger pria itu pernah jadi Ranger Hijau. Xander memang hanya punya satu warna yakni Hijau. Bridge, aslinya adalah Ranger Hijau, yang naik pangkat jadi Biru, lalu naik lagi jadi Merah. Sedangkan Adam, warna pertamanya Hitam, lalu jadi Hijau dua kali.
Kedua, tentang alur kedua episode ini, mungkin maksudnya nyambung dengan episode sebelumnya. Jadi karena suatu masalah, seseorang dari PROO mau mundur dari Ranger, tapi Spencer bilang bahwa sekali Ranger tetap Ranger. Akhirnya itu menjadi jargon untuk episode berikutnya (yakni episode ini) dan season-season setelahnya. Makanya dia 2 episode ini, ditunjukkan bahwa sekalipun musuh utama suatu tim Ranger telah ditaklukan, mereka tetap menjadi Ranger. Mengajari PROO bahwa mereka gak bisa berhenti jadi Ranger begitu aja. Tapi memang, rasanya agak maksa ketika yang dipilih adalah kelima Ranger yang bersangkutan, seperti ngacak aja.
Ketiga, banyak kritikus yang bilang bahwa adegan PROO keluar dari PR adalah hal yang buruk, seperti memperlihatkan soal sifat mudah menyerah. Itu memang benar, tapi bagi Blogger itu adalah hal yang realistis. Di awal episode Part 1 itu sudah diperlihatkan bahwa kekuatan Ranger mereka rusak, dan rusaknya bukan hanya pada morpher melainkan pada sistem di morphing grid. Tapi keenam Ranger masih terus bertahan tanpa kekuatan Ranger mereka. Nah, ketika tahu ternyata ada Ranger lain yang datang untuk menggantikan mereka dalam tugas ini, WAJAR kalau PROO jadi down dan memutuskan untuk pergi karena toh mereka pikir bisa apa. Justru kalau PROO gak keluar dan dari awal tetap keukeuh mau bantu, maka jargon once a ranger itu gak mengena. Itu menurut Blogger pribadi.
Omong-omong, Blogger saking senengnya dengan dua episode ini, sampai bikin fanfiksinya, hahahah. Dan Blogger sangat menikmati ketika mengetik semua chapternya, mungkin karena banyak taruh referensi untuk beberapa season karena sekali lagi, ini adalah gabungan 5 Ranger dari 5 tim yang berbeda, dan tayang di season lain.
Menurut trivia yang Blogger baca, team-up ini adalah salah satu yang mendapat respon terburuk. Padahal kalau menurut Blogger, ini adalah salah satu yang terbaik.
Pertama, 5 Ranger lawas dari 5 tim yang berbeda: Adam dari era Zordon, Tori dari PRNS, Kira dari DRDT, Bridge dari PRSPD, dan Xander dari PRMF.
Jika Mystic Force hadir, itu sama sekali bukan hal aneh karena memang sudah biasa ada satu episode di mana tim sebelumnya muncul---malah jadi pertanyaan kalau mereka gak ada. Sayangnya, kali ini yang datang hanya Xander, dan dia adalah Ranger lawas pertama yang menggunakan kemampuannya bahkan sebelum sosoknya terlihat.
Kehadiran Bridge cukup mengagetkan, tapi bisa diwajari. Wajar karena tidak ada team-up antara SPD dengan Mystic Force, ini disayangkan karena penonton tertarik dengan penggabungan konsep futuristik dengan magis. Mengagetkan karena tidak sangka akan muncul Ranger dari 2 tim sebelumnya, dan yang membuat kaget adalah warna kostumnya. Gini, pertama kali nonton episode ini, Blogger tahu Bridge adalah Ranger SPD Hijau padahal belum nonton, karena pengetahuannya hanya sebatas itu, sehingga Blogger sangat bingung kenapa dia jadi Ranger Merah---sudah dijelaskan juga tentang Sky tapi karena belum nonton SPD jadi bingung. Makanya sekarang ketika sudah nonton episode akhir SPD, Blogger jadi kaget dan bangga sendiri atas pencapaian Bridge---he deserves it. Terlepas tentang apa yang terjadi di belakang layar (tentang aktor Jack yang menolak ikut), Blogger lebih suka jalan cerita yang dijelaskan Bridge.
Kemunculan Kira dan Tori agak mengagetkan, karena keduanya bahkan lebih lawas dari Bridge. Mungkin karena mereka butuh 2 Ranger perempuan dari era Disney juga, dan kebetulan mereka berdua adalah satu-satunya Ranger perempuan di tim masing-masing? Bisa jadi. Dan mungkin di antara kelima Ranger lawas, Kira dan Tori-lah yang akan paling bisa segera kerja sama mengingat bahwa sebelumnya mereka sudah pernah kerja bareng. Kira dan Bridge pernah kerja bareng dua kali, tapi dua kali juga Kira (dan Dino Ranger lainnya) dihapus ingatannya tentang SPD, sedangkan Bridge (dan SPD lain) ingatannya hanya dihapus sekali.
Yang paling mengagetkan adalah Adam. Dia veteran, BANGET. Bukan Ranger original karena yang asli adalah Zack, tapi Blogger seneng banget akan kehadirannya. Cukup bertanya-tanya tentang kenapa bukan sekalian Zack aja, tapi pertanyaan itu langsung terhempas dengan rasa lega dan bahagia karena bukan Tommy yang diundang dalam tim gabungan ini. Kenapa? Karena Tommy sudah seperti dianakemaskan dalam serial ini, padahal dia bukan bagian dari 5 Ranger original. Di team-up yang menghadirkan lebih dari 2 tim, kalau gak salah sampai sekarang Tommy memang selalu muncul, selalu, kecuali yang ini, makanya Blogger sangat suka yang ini.
Kehadiran Alpha 6 pun di luar dugaan. Memang agak mengecewakan karena di awal Part 2 itu adegan Angel Grove hanya di bagian gudang saja, tapi memang Blogger sama sekali gak nyangka kalau Alpha 6 bakal dioperasikan lagi.
Dengan hadirnya 5 anggota dari 5 tim yang berbeda, Blogger jadi nostalgia kelima masa itu, karena masing-masing dari mereka setidaknya ada sebut sesuatu tentang season masing-masing. Dan trivia dari Blogger sendiri yang paling menarik dari Retro Rangers ini adalah, ketiga Ranger pria itu pernah jadi Ranger Hijau. Xander memang hanya punya satu warna yakni Hijau. Bridge, aslinya adalah Ranger Hijau, yang naik pangkat jadi Biru, lalu naik lagi jadi Merah. Sedangkan Adam, warna pertamanya Hitam, lalu jadi Hijau dua kali.
Kedua, tentang alur kedua episode ini, mungkin maksudnya nyambung dengan episode sebelumnya. Jadi karena suatu masalah, seseorang dari PROO mau mundur dari Ranger, tapi Spencer bilang bahwa sekali Ranger tetap Ranger. Akhirnya itu menjadi jargon untuk episode berikutnya (yakni episode ini) dan season-season setelahnya. Makanya dia 2 episode ini, ditunjukkan bahwa sekalipun musuh utama suatu tim Ranger telah ditaklukan, mereka tetap menjadi Ranger. Mengajari PROO bahwa mereka gak bisa berhenti jadi Ranger begitu aja. Tapi memang, rasanya agak maksa ketika yang dipilih adalah kelima Ranger yang bersangkutan, seperti ngacak aja.
Ketiga, banyak kritikus yang bilang bahwa adegan PROO keluar dari PR adalah hal yang buruk, seperti memperlihatkan soal sifat mudah menyerah. Itu memang benar, tapi bagi Blogger itu adalah hal yang realistis. Di awal episode Part 1 itu sudah diperlihatkan bahwa kekuatan Ranger mereka rusak, dan rusaknya bukan hanya pada morpher melainkan pada sistem di morphing grid. Tapi keenam Ranger masih terus bertahan tanpa kekuatan Ranger mereka. Nah, ketika tahu ternyata ada Ranger lain yang datang untuk menggantikan mereka dalam tugas ini, WAJAR kalau PROO jadi down dan memutuskan untuk pergi karena toh mereka pikir bisa apa. Justru kalau PROO gak keluar dan dari awal tetap keukeuh mau bantu, maka jargon once a ranger itu gak mengena. Itu menurut Blogger pribadi.
Omong-omong, Blogger saking senengnya dengan dua episode ini, sampai bikin fanfiksinya, hahahah. Dan Blogger sangat menikmati ketika mengetik semua chapternya, mungkin karena banyak taruh referensi untuk beberapa season karena sekali lagi, ini adalah gabungan 5 Ranger dari 5 tim yang berbeda, dan tayang di season lain.
Rabu, 01 Januari 2020
Bangun tidur: cari HP atau cari Tuhan dulu?
Judul di atas itu adalah pertanyaan yang mungkin sudah berapa kali kamu dengar dari tokoh agama (pendeta, pastur, ustad, biksu, dll) saat mereka khotbah. Atau, bagi orang yang sering baca renungan, mungkin bakal nemu pertanyaan begitu.
Jadi maksud dari pertanyaan itu adalah mengetes seberapa kita mendahuluhkan Tuhan dalam hidup orang yang memeluk agama tertentu. Pertanyaan pada judul entri ini adalah pertanyaan sederhana banget, basic. Karena memang, ketika bangun tidur, kamu mau cari Tuhan (dengan berdoa) atau langsung cari ponsel (lalu buka sosmed)?
Blogger adalah seorang Kristen sejak lahir. Dan ketika besar pun memutuskan untuk tetap mengikut Yesus, bahkan ambil pelayanan di Sekolah Minggu. Harusnya, karena mengajar anak-anak, Blogger akan jawab bahwa Blogger cari Tuhan dan bukan HP saat bangun tidur. Tapi benarkah begitu?
#timcariHP
Iya, Blogger memang selalu cari ponsel dulu ketika terbangun, bukannya berdoa. Ini bukan pengakuan dosa. Blogger gak merasa berdosa saat menjawab ini.
Loh, kok gak merasa berdosa?
Oke, begini penjelasan simpelnya: MAU LIHAT JAM.
Ketika terbangun, di luar masih gelap. Gak tahu saat itu jam berapa: entah masih sesubuh jam 2-3 pagi yang bisa Blogger lanjutkan tidur sebentar, atau sebenarnya sudah jam 6 tapi sedang mendung banget dan Blogger harus bangun. Nah, Blogger cari ponsel untuk lihat jam, untuk menentukan sudah saatnya bangun atau belum. Kalau masih jam 2 pagi, Blogger tidur lagi. Kalau sudah jam 5 pagi, ya Blogger memutuskan bener bangun dan doa pagi sebelum beraktivitas apa pun. Gitu.
Jadi kalau ditanya secara pribadi, sebagai orang Kristen yang beriman, Blogger saat bangun tidur cari HP dulu atau Tuhan, Blogger akan jawab cari HP. Iya, cari ponsel, nyalain layar, lihat jam, lalu memutuskan untuk balik tidur atau bangun. Kalau mau bangun, berdoa dulu, gitu.
Makanya kalian-kalian juga gak usah sok fanatik gitulah saat merespon pertanyaan gitu. Apa? Kamu gak ngecek jam di HP? Hmmm, tapi kamu ngelihat jam dinding/weker/dst kan?
Sudah tiga tahunan ini sejak pindah ke Jakarta, Blogger gak ngecek jam lewat ponsel saat bangun tidur. Blogger udah beli jam meja yang ada tombol untuk nyalain layarnya---jadi maksudnya karena Blogger selalu matiin lampu kamar untuk tidur, karena gelap, butuh jam yang bisa dinyalain layarnya (makanya Blogger awalnya lihat jam di layar HP saat terbangun). Ketika terbangun, daripada ponsel, tangan Blogger raba-raba cari jam di samping ranjang dulu. Ketika nginep di luar rumah, Blogger gak bawa jam yang bersangkutan, kembali pakai layar HP lagi.
Berarti, sebelum mencari Tuhan saat bangun tidur, sudah jadi naluri alami manusia untuk cari jam. Tapi kembali lagi, sebelum beraktivitas setelah bangun itu, memang sebaiknya sapa Tuhan dulu. Jadi, gak usah fanatik, lah, mentang-mentang ternyata beneran ada yang berani di umum bilang dia cari HP saat bangun tidur, belum tentu dia main/buka sosmed, siapa tahu dia cari HP untuk lihat jam.
Jadi maksud dari pertanyaan itu adalah mengetes seberapa kita mendahuluhkan Tuhan dalam hidup orang yang memeluk agama tertentu. Pertanyaan pada judul entri ini adalah pertanyaan sederhana banget, basic. Karena memang, ketika bangun tidur, kamu mau cari Tuhan (dengan berdoa) atau langsung cari ponsel (lalu buka sosmed)?
Blogger adalah seorang Kristen sejak lahir. Dan ketika besar pun memutuskan untuk tetap mengikut Yesus, bahkan ambil pelayanan di Sekolah Minggu. Harusnya, karena mengajar anak-anak, Blogger akan jawab bahwa Blogger cari Tuhan dan bukan HP saat bangun tidur. Tapi benarkah begitu?
#timcariHP
Iya, Blogger memang selalu cari ponsel dulu ketika terbangun, bukannya berdoa. Ini bukan pengakuan dosa. Blogger gak merasa berdosa saat menjawab ini.
Loh, kok gak merasa berdosa?
Oke, begini penjelasan simpelnya: MAU LIHAT JAM.
Ketika terbangun, di luar masih gelap. Gak tahu saat itu jam berapa: entah masih sesubuh jam 2-3 pagi yang bisa Blogger lanjutkan tidur sebentar, atau sebenarnya sudah jam 6 tapi sedang mendung banget dan Blogger harus bangun. Nah, Blogger cari ponsel untuk lihat jam, untuk menentukan sudah saatnya bangun atau belum. Kalau masih jam 2 pagi, Blogger tidur lagi. Kalau sudah jam 5 pagi, ya Blogger memutuskan bener bangun dan doa pagi sebelum beraktivitas apa pun. Gitu.
Jadi kalau ditanya secara pribadi, sebagai orang Kristen yang beriman, Blogger saat bangun tidur cari HP dulu atau Tuhan, Blogger akan jawab cari HP. Iya, cari ponsel, nyalain layar, lihat jam, lalu memutuskan untuk balik tidur atau bangun. Kalau mau bangun, berdoa dulu, gitu.
Makanya kalian-kalian juga gak usah sok fanatik gitulah saat merespon pertanyaan gitu. Apa? Kamu gak ngecek jam di HP? Hmmm, tapi kamu ngelihat jam dinding/weker/dst kan?
Sudah tiga tahunan ini sejak pindah ke Jakarta, Blogger gak ngecek jam lewat ponsel saat bangun tidur. Blogger udah beli jam meja yang ada tombol untuk nyalain layarnya---jadi maksudnya karena Blogger selalu matiin lampu kamar untuk tidur, karena gelap, butuh jam yang bisa dinyalain layarnya (makanya Blogger awalnya lihat jam di layar HP saat terbangun). Ketika terbangun, daripada ponsel, tangan Blogger raba-raba cari jam di samping ranjang dulu. Ketika nginep di luar rumah, Blogger gak bawa jam yang bersangkutan, kembali pakai layar HP lagi.
Berarti, sebelum mencari Tuhan saat bangun tidur, sudah jadi naluri alami manusia untuk cari jam. Tapi kembali lagi, sebelum beraktivitas setelah bangun itu, memang sebaiknya sapa Tuhan dulu. Jadi, gak usah fanatik, lah, mentang-mentang ternyata beneran ada yang berani di umum bilang dia cari HP saat bangun tidur, belum tentu dia main/buka sosmed, siapa tahu dia cari HP untuk lihat jam.
Langganan:
Postingan (Atom)