Kalau dihitung dari jumlah serial Kamen Rider yang Blogger nonton perepisode, ini adalah KR ketujuh yang Blogger nonton setelah Kabuto, W, OOO, Wizard, Kuuga, dan Agito. Tapi, dari semua KR, season yang pertama kali Blogger kenal malah Ryuki ini. Tebak Blogger kenalnya dari mana?
Game PS1.
Jadul amat yak? Tapi kasusnya sama seperti Gaoranger dan Hurricaneger, Blogger kenal Ryuki dari game PS1, padahal ketiganya pakai bahasa Jepang, entah sebenarnya ada versi bahasa Inggris-nya atau enggak.
Di game-nya sendiri cuman kayak tanding satu lawan satu aja sampai semua karakter berhasil didapatin. Kalau demen RPG, memang ini bakal ngebosenin. Tapi ternyata, setelah akhirnya Blogger kesampaian nonton serialnya, game ini sangat sesuai, karena memang inti dari Kamen Rider Ryuki itu adalah 13 Rider yang (disuruh) bertarung mengalahkan satu sama lain hingga ditemukan satu pemenang.
Omong-omong, tentang lagu pembuka serialnya, Blogger nostalgia parah di episode 1 gara-gara masih inget lagunya. Hahahahah, padahal hanya pernah dengar saat awal mau main game. Terus Blogger juga sangat ingat, Rider yang ungu itu tiap awal tanding pasti putarin leher dulu. Blogger juga masih ingat beberapa jurus akhir Rider. Tiap kali main bebas, Blogger hampir selalu pakai yang hijau, dan paling malas pakai yang merah. Kacau, jadi pengen main lagi.
Ehem.
Mari omongin sedikit tentang serialnya.
Blogger akan berusaha untuk jangan bandingin dengan Kabuto, W, OOO, dan Wizard, karena keempatnya ada setelah serial ini. Jadi dalam otak, Blogger akan bandingin hanya dengan Kuuga dan Agito (dan Blogger sama sekali belum pernah sentuh era sebelum Kuuga).
Mungkin cuman perasaan Blogger, tapi kenapa pas Kuuga-Agito-Ryuki itu, tokoh utamanya gondrong? Hahahah, eh beneran, Kabuto-W-OOO-Wizard juga sama, apa memang semua tokoh utama KR begitu? Lalu, lalu ya, Kuuga-Agito-Ryuki itu warna utama tokoh utamanya merah. Kenapa? Eh, beneran, ini Blogger pengetahuan KRnya masih cetek banget, jauh dengan kalau omongin tentang Power Rangers.
Dibanding Kuuga dan Agito, Blogger berpendapat bahwa cerita Ryuki lebih menarik---entah karena poin nostalgia (PS1), atau karena banyak Rider, atau memang Kuuga dan Agito membosankan. Beneran, awal nonton Kabuto itu karena ada Mizushima Hiro, W karena ada Kiriyama Renn, OOO sebenarnya hanya karena pas setelah W, dan Wizard karena Koko Blogger punya di laptopnya. Jadi nonton Kuuga pertama kali itu, rasanya agak membosankan, tapi Blogger paksa tonton sampai habis. Agito juga, cuman mungkin karena sudah mulai terbiasa dengan alur Kamen Rider yang memang enggak segeli Super Sentai dan counterpartnya. Sedangkan Ryuki ini Blogger anggap menarik, mungkin karena banyak Rider, sehingga ada banyak cerita latar belakang, dan gak melulu di tokoh utama.
Karena ada banyak Rider, jadi seperti diperlihatkan bahwa memang manusia itu bermacam-macam. Ada yang naifnya ampun-ampun, ada yang tsundere, ada yang memang gila kekuasaan, ada yang tidak bisa dikategorikan sebagai manusia, dan sebagainya. Mungkin itulah yang membuat Ryuki lebih berwarna dibanding Kuuga dan Agito.
Seperti yang Blogger sudah tulis saat omongin game PS1nya, serial ini tentang 13 Rider yang disuruh bertarung sampai dapat satu pemenang. Mereka diembel-embeli pengabulan permintaan jika menjadi pemenang. Ada yang benar bertarung demi dirinya sendiri, ada yang demi orang lain, ada yang hanya ingin main-main. Seperti yang Blogger bilang juga di paragraf sebelumnya, itulah yang memperlihatkan jenis-jenis manusia.
Alasan kenapa pertarungan itu bisa terjadi juga menarik, memberi kesan bahwa sang kakak memang sangat sayang pada adiknya, makanya semua itu bisa terjadi. Bayangkan, demi adik sematawayang, setidaknya harus ada 12 Rider yang tumbang, dan itu belum ditambah manusia-manusia yang menjadi santapan para monster yang berkeliaran.
Bagian akhirnya, Blogger sangat senang karena yang menang untuk lawan Bos bukan Merah yang adalah tokoh utama, melainkan Hitam. Epilognya pun, walau agak memaksa, Blogger turut senang, walau sebenarnya Blogger ingin ada penjelasan sedikit tentang ingatan Hitam---apakah dia masih ingat tentang setahun belakang? Atau itu sudah universe yang berbeda? Terus, Blogger juga senang dengan munculnya Rider-Rider yang telah kalah walau sesaat.
Kalau omongin bagian akhir, Blogger mau serempetin dengan movienya.
Jadi ternyata film Episode Final itu adalah akhir alternatif. Sejujurnya, walau menarik, Blogger kurang suka dengan keputusan semacam ini, karena seperti Kreator gak tegas tentang akhir cerita lalu memutuskan untuk ditayangkan saja semuanya. Tapi, yang ditayangkan itu tidak buruk.
Alasan sang kakak membuat pertarungan ini masih sama, untuk menyelamatkan adiknya. Yang dibuat berbeda adalah masa lalu sang adik yang membuat nyawanya terancam. Ada beberapa karakter yang seharusnya masih ada, entah kenapa dibuat tidak ada. Ada juga detil masa lalu yang agak eror karena tidak sesuai dengan yang ada di serial. Kehadiran Rider Femme sangat menarik, karena sebenarnya Blogger sempat bingung kenapa dari semua Rider yang muncul di serial ini laki-laki semua. Tokoh Dark Shinji itu membuat cerita menarik, walau sebenarnya di tahun 2010 ke atas itu menjadi alur klise.
Jika harus pilih mengenai ending mana yang Blogger lebih suka, Blogger bingung. Mengenai penjelasan, walau memang akhir filmnya gantung, movie memang lebih baik. Tapi akhir versi serial itu terasa lebih masuk akal.
Omong-omong, Blogger kaget saat lihat kameo di restoran dan taman bermain, rasanya gak asing. Paling parah di tempat okonomiyaki, karena ketiganya sangat jelas, terutama saat ntuh cewek minta bir. Wkwkwk, Blogger jadi yakin memang orang-orang Agito jadi kameo di sana.
***
Oke, saatnya ber-fangirling-ria!
JIWA FUJOSHI BLOGGER KAMBUH!
Wkwkwk.
Bukannya nge-ship, sih, cuman memang tiap kali Shinji dan Ren ada di satu adegan, pengennya cengin mereka. Shinji memang khawatir pada semua orang, tapi Ren hanya memperlihatkan khawatirnya pada Yui dan Shinji. Terus di hadapan Shuichi, Ren belain Shinji. Kemudian, di adegan Shinji tewas, itu menyayat hati bukan saat lihat Shinji melainkan saat lihat ekspresi Ren. Pada epilog serial, entah ceritanya mereka ada di universe yang berbeda atau ingatan mereka saja yang dihapus, tapi adegan Ren ketemu Shinji saat itu membuat Blogger geretan. Kalau ini adalah cerita roman, bakal ada kemungkinan Ren (atau Shinji) bakal ngerasa de javu.
Di film spesial 13 Riders juga Ren gak bisa bunuh Shinji, lalu Shinji bantu Ren kabur. Agak geli gimana gitu sih, karena mereka bener-bener baru kenal, tapi bromance di saat itu sangat terasa.
Terus di film Episode Final, Ren nembak Shinji. KYAAAAAA //bukan. Ehem. Menjelang akhir, Ren minta Shinji bertarung dengannya. Dialog-dialognya itu loh, Kreator nge-ship mereka apa gimana ya? Hahahah.
Kemudian, Blogger gak bisa rasain romance Ren dengan Eri. Gak ada hubungannya dengan Blogger cengin Ren dengan Shinji, melainkan karena sikap Ren terhadap Yui. Memang di awal Ren sudah bilang deketin Yui hanya karena biar dapat informasi mengenai Shiro, tapi setelahnya itu loh. Rasa khawatir Ren pada Yui sampai sebegitunya. Bahkan Blogger hampir selalu lupa bahwa tokoh Eri ceritanya adalah pacar Ren, bukan saudara.
Lalu hubungan antara Shuichi dengan Reiko. Manis sih, sebenarnya, dan lagi mungkin itu sebagai warna tersendiri biar serial ini gak melulu tentang Rider yang saling serang. Tapi Blogger rada geregetan baik di akhir serial maupun film Episode Final.
Akhir serial, Reiko tunggu sendirian di restoran, padahal ternyata Shuichi sudah meninggal dengan tengan di sofa. Blogger penasaran apakah Reiko nantinya tahu tentang Shuichi?
Di Episode Final, apakah Shuichi berhasil makan malam dengan Reiko?
Gak bohong, Blogger jadi penasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar