Selasa, 30 Juli 2019

Boruto episode 117

Boruto itu entah polos, naif, atau hanya tidak sensitif. Ketika dia sudah sadar bahwa mungkin ada perasaan suka dari Remon ke Konohamaru dan atau sebaliknya, masih aja gak peka, bikin yang nonton gregetan.

Gak ada bacotan lebih lanjut dari Blogger tentang episode ini, mungkin karena isi episode ini lebih ke tentang cerita legenda nenek moyang Remon dan relasi masa lalu Remon dengan 'teman masa kecilnya'. Selebihnya belum ada perkembangan cerita yang signifikan.

Yang paling Blogger mau teriakin di episode ini justru adalah tentang Mitsuki. Loh, tapi Mitsuki kan gak muncul disana? Justru karena itu. Udah entah dari kapan Mitsuki gak nongol sama sekali walau hanya sekilas! Apa sebenernya pernah ada penjelasan (dalam anime ya, bukan pernyataan dari Kreator di luar episode yang berjalan) tapi Blogger kelewat?

Senin, 29 Juli 2019

The Fist of Blue Sapphire: tipe-tipe penonton DC di bioskop

Akhirnya waktu hari Sabtu Blogger nonton film Detective Conan ke 23. Sedih ya, di Jepang rilisnya kapan, di Indonesia kapan. Sedihnya, di antara negara-negara tetangga, Indonesia termasuk telat banget. Rerata selambatnya awal Juni, kita akhir Juli. Yah, bersyukur aja deh masih bisa ditayangin di negara ini.

Waktu Blogger nonton, mungkin karena ambil jam tayang pertama (di hari itu) atau apa, tapi penontonnya gak sampe setengah jumlah kursi. Blogger nontonnya jam 10.30, sedangkan Mall tempat Blogger nonton itu bukanya jam 10. Yang nonton DC kloter Blogger itu terbagi jadi beberapa tipe, dan itu bakal Blogger bahas nanti.

Pertama tentang filmnya sendiri.

Blogger pengidap hematophobia, fobia pada darah. Gak parah sih, tapi lumayan. Sudah biasa kalau DC ada adegan pembunuh secara on screen maupun off screen. Kalau ada pembunuhan, dan dalam kasus film ini dengan cara ditikam pisau, jelas ada adegan berdarahnya, dan Blogger gak masalah lihatnya. Tapi, yang bikin Blogger eneg, di menit-menit pertama itu ada adegan Merlion semburin cairan merah seperti darah. Gak bohong, Blogger gak nyangka itu bakal terjadi dan Blogger langsung eneg sendiri, padahal filmnya baru mulai. Yah, tapi adegan itu menurut Blogger pribadi cukup membuat tegang.
Masalahnya, di adegan pertama, tentang ada Perempuan yang jalan sempoyongan kemudian jatuh lalu orang-orang baru ngeh bahwa dia 'tertikam pisau', Blogger merasa aneh. Karena, saat zoom out, diperlihatkan bahwa ada tetesan darah di jalur Perempuan itu jalan tadi, dan sepanjang jalan itu gak ada seorang pun yang ngeh 'kondisi'nya. Bukannya itu plot hole?

Blogger gak bisa nge-ship Kid dengan Ran sama sekali, satu-satunya orang yang Blogger ship dengan (Kaito) Kid adalah Conan (bukan Shinichi). Di film ini, Blogger dan sejumlah penonton lainnya cekikikan kenceng tiap kali liat Conan cemburu lihat kebersamaan Kid dalam wujud Shinichi dengan Ran. Puncak lucunya mungkin ketika di kolam renang, Kid gak tau kalau saat itu Ran dan Shinichi MEMANG sudah pacaran (tidak persis langsung, tapi film ini terjadi setelah adegan karyawisata).
Balik tentang Kid x Conan, setiap ada adegan Kid BAWA Conan terbang, Blogger teringat dengan film The Lost Ship in the Sky, dimana Kid dengan sigap langsung lompat saat Conan dilempar keluar dari kapal (dan ini adalah pencetus fanfiksi Kenapa? yang Blogger unggah). Selama mereka berdua bareng di film ke-23 ini, Blogger bisa melihat bahwa Kid selalu mencemaskan Conan, dan Conan selalu percaya pada Kid. Terlepas sebenarnya mereka rival, bahwa jabatan mereka bertolak belakang, tapi mereka bisa menjadi tim yang luar biasa.
Sedangkan dengan Ran sendiri, wow, sudah bapaknya detektif -eks polisi (terlepas bahwa Kogoro payah, tapi Kogoro tetap bisa berpikir layaknya polisi), pacarnya pun detektif hebat, Ran-nya sendiri juga gak bisa dianggap remeh sama sekali. Blogger bukan omongin tentang hebatnya dia dalam karate (Blogger sempat takjub melihat duo ayah-putri ini menghajar penjahat disini), tapi dalam hal melihat penyamaran orang lain. Dalam canon sendiri, Blogger gak ngeh pernah berapa kali, tapi Blogger ingat bahwa pada suatu kali dia bisa tahu Azusa yang dia temui saat itu bukanlah Azusa yang asli. Dia memang gak tahu siapa orang dibalik muka Azusa, tapi dia tahu itu bukan orang yang asli. Dan kemampuan itu muncul lagi di film ini, dengan sangat tidak Blogger sangka di epilog (YES, PEOPLE, YOU NEED TO WATCH THE MOVIE TILL THE VERY LAST SECOND) ternyata Ran tahu Shinichi yang ada di gandengannya adalah Kid.

Makoto x Sonoko memang manis sih. Blogger dan sejumlah penonton lainnya cekikikan saat Makoto cemburu banget waktu Sonoko bahagia dengar Kid datang. Yah, sifat Sonoko memang begitu sih. Cuman, di film ini, sedemennya Sonoko terhadap cowok-cowok cakep, diperlihatkan bahwa dia memang hanya bener suka pada Makoto. Maksudnya, selama ini, sebelum bener jadi dengan Makoto, Sonoko selalu gebet banyak cowok dari berbagai kalangan. Ketika dia udah sama Makoto pun, dengan alasan bahwa mereka jarang ketemu, Sonoko masih sesekali ngegebet cowok cakep yang lewat. Dengan Kid pun, dia masih jadi fangirlnya. Tapi tetep aja, Blogger seneng, di bagian kedua Kid vs Makoto ini (yang pertama adalah versi canon di manga), Sonoko diperlihatkan bahwa dia bukan playgirl.

Dari semua adegan lucu dan keren di film ini, yang paling mengena buat Blogger secara pribadi adalah ketika Shinichi dalam wujud Conan putar otak mencari nama samaran saat Ran tanya di Singapura. Iya, jadi memang dia gak tahu sama sekali bahwa dia bakal beneran datang ke Singapura, tahu-tahu sudah di negara itu dengan busana yang bener-bener berbeda, serta entah gimana kulitnya lebih gelap dari biasanya. Terus sebelum benar-benar berpikir langkah apa yang harus dia ambil, Ran datang (hampiri Kid dalam wujud Shinichi) dengan Sonoko. Adegan nostalgia pun terjadi: Shinichi (dalam wujud Conan) bersembunyi, lalu dihampirin Ran untuk ditanya namanya. Potongan kilas balik ini pun terjadi.

Itu tuh, adegan dia lihat deretan buku di belakangnya lalu dapat ide nama samaran. Adegan di film itu cukup memberi nilai tersendiri buat Blogger karena 'Oh iya ya, serial ini udah panjang banget'.

Tentang Pelaku untuk kasus yang terjadi, Blogger berhasil tebak siapa Pelaku dan siapa Pelaku Utama. Tentang Pelaku Utama, sepertinya sudah agak jelas ya, karena Conan sendiri pancing orang itu dengan pertanyaan kurang lebih 'Menurutmu, Pelaku akan berada dimana saat itu terjadi?'. Tapi Blogger gak berhasil nebak tentang motif. Mengenai cara pembunuhan Perempuan di awal, Blogger juga gak tahu, tapi Blogger tahu adegan Pelaku tutup tubuh 'Perempuan' dengan kain itu adalah triknya.

Di preview film ke 24 (YES, PEOPLE, YOU NEED TO WATCH THE MOVIE TILL THE VERY LAST SECOND) itu hanya diperlihatkan dari sudut pandang sniper. Blogger gak hapal suara para karakter sih, cuman kalau omongin sniper di DC, yang langsung masuk otak Blogger ya Akai Shuichi. Tanpa lihat preview pun, sebenernya Blogger udah terlanjur lihat wiki (bahkan sebelum The Fist of Blue Sapphire rilis di Jepang) bahwa movie 24 itu nampilin keluarga Akai. Jadi karena gak begitu greget dan pasti di previewnya, fangirl Shuichi termasuk Blogger gak begitu teriak, biasa aja, sangat beda dengan tahun lalu saat dengan sangat jelas diperlihatkan Kaito Kid di preview---tahun lalu itu Blogger dan sejumlah fangirl di studio langsung teriak bahagia.
Tapi, karena movie depan ada Shuichi, kemungkinan besar bakal ada BO, dan Blogger seneng, karena walau gak canon (dari Aoyama Gosho) setidaknya alur cerita DC seakan jalan (gimana pun juga DC berawal dari BO). Terserah mau tampilin Amuro atau enggak (harusnya sih iya walau enggak jadi tokoh utama di movie itu), tapi Blogger harap ada selangkah lebih untuk menuju BO atau kejelasan keluarga Akai.


Sekarang tentang tipe-tipe penonton DC di bioskop menurut sampel (?) yang satu studio dengan Blogger saat nonton.

  • Pertama adalah anak-anak. Maksudnya benar anak kecil yang baik yang belum maupun sudah bisa baca subtitle. Mereka ini nonton entah karena film ini adalah animasi makanya ortunya bawa nonton, atau memang tahu DC tapi bukan bener ikutin dari awal (jadinya kayak Blogger zaman beberapa tahun lalu).
  • Kedua adalah penikmat setia. Maksudnya, mungkin gak ikutin sejak awal volume satu dan episode satu rilis, tapi mereka kejar nonton dan baca dari pertama sampai sekarang. Misalkan ya kayak Blogger ini. Dan meski tahu mungkin alurnya masih jauh dari tamat, masih aja ditungguin. Dan biasanya, karena mereka juga ikutin movienya, maka mereka bakal tetep duduk manis di bangku studio padahal credit filmnya udah habis, karena tahu bakal ada epilog saat credit, epilog setelah credit, serta preview  (YES, PEOPLE, YOU NEED TO WATCH THE MOVIE TILL THE VERY LAST SECOND). Situs-situs pendukung semacam wiki dan fanfiksi adalah makanan sehari-hari sebagai asupan DC, makanya mereka bisa tahu trivia DC yang gak penting sekali pun.
     
  • Ketiga adalah penostalgia. Ini adalah cabang dari tipe kedua. Ada orang yang bener nonton dan baca DC, tapi ya begitu aja. Kalau ada yang baru, ya nonton/baca. Tapi tipe ini, termasuk Blogger di dalamnya, bakal ngeh tentang hal-hal jadul yang direferensikan di episode/chapter/film baru. Seperti tentang Conan cari nama alias baru, Blogger dan beberapa penonton lainnya cekikikan dan ber-oh-iya-ria karena memang terkenang chapter/episode awal.
     
  • Keempat adalah asal nonton. Mereka bukan anak-anak, tapi mereka cuman sekedar tahu bahwa ada loh anime/manga judulnya Detective Conan, dan kebetulan sekarang ada film barunya, gak tahu mau nonton apa lagi yaudah nonton ini aja. Biasanya mereka ini wajahnya bakal datar ketika Penostalgia cekikikan lihat adegan tertentu. Mereka ini terbagi jadi dua: pertama itu nonton karena asal tanpa unsur penikmat DC sama sekali (atau normal), kedua itu karena diajak orang lain (seperti ortu yang demen DC lalu bawa anaknya ikut nonton juga, dalam kasus ini adalah mamanya Blogger yang pernah beliin manga DC ke Blogger dan Koko).
  • Kelima adalah fangirl/fanboy. Ini adalah cabangnya nomornya dua juga. Blogger gak tahu gimana tentang fanboy, tapi sebagai fangirl, yah, Blogger paham banget. Jadi misalnya ketika di film ini Shinichi muncul (ketahuan banget itu adalah Kid), penonton yang teriak bahagia (biasanya cewek) adalah fangirl, dan Blogger termasuk di dalamnya. Tapi biasanya fangirl/fanboy ini juga penostalgia yang hebat, karena mereka meresapi tiap chapter dan episode, makanya bisa terngiang-ngiang (oke makin lama kata-katanya makin ngaco).
 Oke, kesimpulan dari entri ini tentang movie Detective Conan kali ini adalah:

YES, PEOPLE, YOU NEED TO WATCH THE MOVIE TILL THE VERY LAST SECOND.

Minggu, 28 Juli 2019

Detective Conan episode 948

Sebagai episode filler, menurut Blogger eksekusinya cukup baik. Motif pelaku walau enggak begitu greget tapi juga enggak cetek, karena Pelaku bunuh Korban karena takut kena bunuh duluan. Sebagai oneshot juga baik, karena kalau dipaksa pakai ada bagian kedua mungkin bakal membosankan.

Dari tiga tersangka, yang awalnya Blogger curigain adalah Perempuan, karena hanya dari tangan yang tampak aja dia bisa tahu itu Korban. Lalu Blogger tahu yang paling inosen adalah Kacamata, karena ya biasalah, tokoh yang paling mencurigakan dan gak punya alibi biasanya inosen. Tapi Blogger beralih dari Perempuan ke MC, tindakan MC yang kirain bakal menengahi Perempuan dengan Kacamata ternyata malah sok menyusun kronologis untuk menyudutkan Kacamata. Kemudian noda di baju Ayumi juga jadi bukti, walau Blogger merasa aneh tentang gimana noda itu bisa nempel ke bagian bawah baju Ayumi sedangkan anak itu bajunya gak pernah nempel dengan baju Pelaku. Tapi semua bukti bahwa MC adalah Pelaku, walau diperlihatkan dan terbukti, tetep aja kesannya maksa. Mungkin karena filler?

Episode selanjutnya masih filler, 2 bagian pula. Duh.

Kamis, 25 Juli 2019

4 episode terakhir Ohranger

Saat bahas soal kehancuran Aquabase di episode akhir Power Rangers Lightspeed Rescue, Blogger udah bilang bahwa sudah biasa markas Ranger hancur di akhir serial atau setidaknya pasti ada kehancuran/kehilangan besar. Dan di Ohranger ini, dari empat season yang sudah Blogger, jelas yang paling parah. Zyuranger dan Dairanger mungkin kehilangan markas mereka, tapi markas tersebut bukan hancur karena dijarah lawan. Kakuranger bahkan gak punya markas karena mereka nomaden, kecuali kalau Yokai berhasil ambil Nekomaru. Tapi Ohranger, mereka punya markas resmi, dan itu dihancurkan habis-habisan. Gak sampai sesedih Kapten Mitchell, sih, rasanya, tapi tetep aja hancur.

Biasanya kehancuran PR/SS itu terjadi secara pelan-pelan, puncaknya dia 2 episode terakhir. Tapi Ohranger lain. Serial ini punya 48 episode, dan tanpa pelan-pelan, markas hancur di episode 45. Oke, iya, pelan-pelan sih, ada alasan gimana markas hancur, tapi semua terjadi langsung di episode itu. Berarti 4 episode terakhir Ohranger ini habis-habisan banget, walau menurut Blogger pribadi masih enggak sehabis Lightspeed Rescue yang Zord mereka kena rebut (bukan cuman sekedar dibuat gak terkontrol). Tapi mungkin masalah Ohranger lebih pelik karena mereka gak bisa berubah jadi Ranger sebab sistem mereka rusak---ini keren, mengingat semua arsenal Ohranger adalah mesin buatan manusia. Hm, apa Lightspeed Rescue terinspirasi dari sini?

Blogger nonton Ohranger setelah dia tamat dan tahu ada 48 episode. Nah, penonton yang dulu ikutin dari jadwal tayangnya itu tegang ya tegang deh karena ternyata episode 46 dan 47 Ohranger masih belum menang.

Selasa, 23 Juli 2019

Boruto episode 116

CIIEEE KONOHAMARU JATUH CINTA CIEEE

Eh tapi kan Konohamaru udah punya Moegi //bukan


Tentang Remon, dari sejak dia bilang bahwa dia semacam turis yang sedang jalan-jalan lalu gak sengaja nabrak sehingga dikejar, itu Blogger udah tahu bohong. Blogger gak tahu nih ke depannya Remon bakal jadi lawan atau enggak, tapi keliatan kok orang-orang yang kejar Remon sebenernya semacam orang-orangnya dia kayak pengawal gitu. Karena, kalau maksudnya ngejar untuk hal buruk, orang-orang itu pasti pakai kekerasan sambil ngejar.

Boruto itu, sebenernya dia sadar kok bahwa dia gak ngerti romance, tapi keukeuh banget menyangkal tentang romance yang (mungkin) terjadi di antara gurunya dengan Remon. Sebenernya, untuk anak terutama laki-laki umur 12 tahun, mungkin itu masih termasuk normal. Cewek umur 12nya aja yang centil kayak ChoCho bisa sok paham banget soal kisah cinta. Walau wajar, Boruto bikin geregetan juga ya, Blogger sebagai penonton melulu mikir tentang betapa Boruto gak bisa baca situasi di episode ini.

Mengenai Konohamaru, Blogger antara yakin atau enggak soal dia suka Remon. Gini, dari awal serial Boruto, Konohamaru versi dewasa itu cerdas. Walau gak begitu langsung bisa baca apa yang terjadi, tapi dia waspada. Jadi ketika Konohamaru pegang saputangan Remon, menurut Blogger itu ada dua kemungkinan. Pertama, memang dia jadi suka cewek itu. Kedua, dia mikir yang aneh-aneh/curiga soal sesuatu tentang Remon.

Di bagian akhir episode ini, terungkap bahwa ini adalah awal Arc baru, bukan oneshot. Agak kelihatan sih, karena jika ini oneshot, datar banget.

Omong-omong, awal kemunculan Remon di awal episode, tampangnya sangat membuat Blogger ingat tokoh Maya dari Ragnarok the Animation. Muka dan tinggi badan sangat beda sih, tapi pakaiannya itu mirip. Rambutnya beda dari kuning pucat dengan kuning krem. Tatanan rambutnya juga beda, tapi bisa tetap mengingatkan Blogger akan Maya.
Fiuh, untung enggak tiba-tiba pengen nonton ulang (Super Sentai dan Power Rangers masih jauh dari kelar).

Senin, 22 Juli 2019

Mr Hiiragi's Homeroom

Dari hari Jumat sampai Senin, Blogger nonton dorama '3 Nen A Kumi: Ima kara Mina-san wa, Hitojichi Desu'. Panjang ya judulnya, itu aja Blogger kopas dari wiki. Kalau diterjemahin ke bahasa Indonesia kurang lebih artinya 'Kelas 3A: Mulai sekarang, kalian adalah sandera (saya)'. Serem ya, apalagi poster resminya terlihat serius gitu. Tapi judul alternatifnya, dalam bahasa Inggris, hanya 'Mr Hiiragi's Homeroom'. Sesederhana itu, padahal isinya berat.



Ada 10 + 2 episode, masing-masing sekitar 40 menit (kecuali episode pertama sekitar 70 menitan) belum termasuk pembuka dan penutup episode. Menurut Blogger pribadi, tidak ada detik dan menit yang terbuang dalam serial ini, semuanya penting dan bermakna, padahal kasus awal yang mereka diskusikan itu simpel (oke, bukan simpel juga sih) tapi ternyata rantainya panjang.

Sangat sulit untuk bacotin serial ini tanpa spoiler sama sekali, tapi Blogger berusaha untuk jangan terlalu banyak.

Blogger tahu tentang serial ini karena follow instagramnya Ryota Katayose tepat setelah nonton Anikoma. Lihat poster dan judul ini di IG dia, Blogger pikir mungkin ini bakal kayak Ansatsu Kyoushitsu, apalagi karena repot-repot tulis 'Kelas 3A' (di Assassination Classroom itu tokoh utama kelas 3E, tapi nama kelasnya gak disebut di judul'). Lalu Blogger cari di situs dorama online langganan, belum juga nongol sampai berminggu-minggu padahal di IG Ryota bilang sudah episode berapa gitu, kemudian Blogger nyerah. Nah, Jumat kemaren entah gimana Blogger nemu ini, langsung nonton.

Sangat seru dan menegangkan secara bersamaan. Secara pribadi, Blogger merasakan vibe '35 Sai No Koukousei' (No Dropping Out: Back To School At 35) dan 'Gakkon No Kaidan' (The Girl's Speech) sepanjang nonton 10 episode dorama ini. Jalan ceritanya sangat berbeda, tapi format filmnya mengingatkan Blogger soal No Dropping Out, serta penuturan alurnya seperti The Girl's Speech.

Jadi keseluruhan 10+2 episode ini terjadi dalam 10 hari (dalam dorama). Kasus yang mereka bahas adalah tentang kasus bunuh diri seorang gadis kelas 3A yang adalah seorang atlit renang terkenal. Wali Kelas 3A, yakni Hiiragi, ketika sepuluh hari menjelang kelulusan, meledakkan satu bagian sekolah sehingga kelas 3A gak bisa kabur. Hampir di setiap episode (berarti hampir setiap hari disana) Hiiragi yang sering dianggap remeh para murid karena penampilannya itu memberikan tugas yang harus dituntaskan para murid (dan nantinya polisi) sebelum jam 8 malam. Jika tugas yang diberikan gagal dituntaskan, dia akan minta korban dari 29 murid yang ada di kelasnya.

Episode satu sangat menegangkan, benar-benar seru dan bikin penasaran. Apalagi walau secara implisit memperlihatkan Hiiragi benar menancapkan pisau ke dada salah satu muridnya di akhir episode pertama. Tapi, ada yang kurang sreg untuk Blogger di awal episode 2, yaitu ketika pembukaan, gambar ini muncul sama seperti episode 1.


Itu adalah wajah para murid kelas 3A. Yang membuat Blogger kurang sreg adalah, tidak ada tanda bahwa Hiiragi telah membunuh muridnya (di episode 1). Karena gini, karena temanya agak berat, Blogger mengharapkan ada tanda silang di wajah murid yang kena tusuk. Lalu ketika dia minta 5 korban, Blogger berharap tanda silang itu juga ada di wajah 5 murid tersebut. Tapi enggak ada tanda apa-apa. Darisitu Blogger bisa menyimpulkan, Hiiragi tidak akan membunuh siapa-siapa.

Konklusi di episode 10 sangat baik, walau geregetan juga karena ada tokoh-tokoh tak berwajah yang gak tahu diri. Jadi keseluruhan serial ini maksudnya adalah ingin memperlihatkan betapa kuatnya sosial media terutama di zaman sekarang. Apa pun yang ditaruh di sosmed itu bisa berpengaruh terhadap siapa pun, makanya orang-orang terutama lewat serial ini diminta untuk menjaga perkataan yang kamu taruh di sosmed, kalau taruh sesuatu di sosmed itu harus dipikirin dulu. Jangan sampai gara-gara kamu nulis sesuatu yang ngaco, kamu malah bersama-sama dengan orang lain 'membunuh orang'. Kalau ada suatu kasus yang ramai di internet, jalan langsung memaki, karena belum tentu sesuatu yang ramai itu benar. Boleh komentar, tapi tetap jaga omongan, bukan langsung menghakimi.

Gara-gara itu Blogger ingat kasus 'A' yang sempat ramai di Indonesia. Saat kasus itu muncul, langsung orang beramai-ramai (sok) semangatin A di sosmed, padahal kenal pribadi juga kagak. Iya oke, menyebarkan berita biar maksudnya doa sama-sama itu baik, tapi ya gak usah sambil memaki orang-orang yang katanya pelaku itu. Sungguh, Blogger ketawa saat tetiba muncul fakta lain tentang kasus A, bahwa tentang alasan dia dijahatin itu adalah karena dia duluan yang menghina keluarga pelaku. Terlepas itu benar atau enggak, mulai muncul tagar yang menyatakan bahwa A juga bersalah. Langsung saja orang-orang yang tadinya menghujat Pelaku berbalik menghujat A---disitu Blogger ketawa. Makanya sejak entah tahun berapa belas, Blogger berhenti ikut komentar tentang kasus viral, kalau pun bagiin kasus viral itu bakal Blogger sertai dengan pertanyaan dan bukannya ikut komentar yang sama dengan yang lain.
Memang kasusnya beda, tapi apa yang dikatakan tokoh Hiiragi di episode 10 itu sangat sesuai terutama di Indonesia---Blogger gak tahu kondisi permedsosan di Jepang sekarang---yakni tentang dalam waktu singkat (dalam dorama bilang 10 hari) opini orang tentang suatu kasus bisa berubah-ubah tergantung asupan (maksudnya berita) yang tersebar secara luas. Jika yang satu memaki, yang lain ikut memaki tanpa tahu kebenaran. Dikasih satu berita, main disebarin tanpa peduli itu benar apa enggak. Terutama di Indonesia, keadaannya memang semenyedihkan itu. Dan 'para tokoh tak berwajah'  di episode 10 itu juga merajarela di Indonesia, menunjukkan betapa tidak pedulinya banyak orang tentang apa pun yang mereka taruh di sosmed---tentang apakah itu menyakiti orang lain atau enggak, pokoknya itu adalah suara hati/pikiran mereka dan itu (memang) hak mereka untuk ditaruh dimana-mana.

Sebagai serial biasa, memang seru. Terlepas dari ledakan, perkelahian, dsb yang dilakukan Hiiragi, pesan yang diberikan sangat bagus. Setidaknya inilah yang paling Blogger bisa dapatkan dari dorama ini.

  1. Hormati guru/pengajar. Mau formal/non-formal/semi-formal, kalau dia seorang guru/pengajar, hormati mereka, kasih respek. Mereka juga manusia. Seaneh apa pun tampangnya, selama apa yang dia ajarkan tidak melenceng, hargai mereka. Jangan sampai kamu lulus dari sekolah/sejenisnya tapi tidak punya kualitas sebagai manusia.
  2. Hargai orang lain. Blogger gak tahu bagaimana di agama lain, tapi di Alkitab tertulis bahwa kurang lebih, kamu harus melakukan sesuatu kepada orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Kalau kamu ingin diperlakukan baik, kamu juga harus berbuat baik. Bukan berarti tentang tidak ikhlas, tentang berbuat baik karena ada maunya, bukan itu. Tapi memang di dunia nyata, orang hanya akan berbuat baik jika dia menerima yang baik kan? Sedangkan di dorama ini, mereka terus-terusan ingin mendapat yang baik tanpa mau menabur kebaikan itu.
  3. Keluarkan isi hati dan pikiran, tapi pikirkan perasaan dan pikiran orang lain juga. Ada hal yang gak perlu diomongin, tapi ada hal yang harus dibicarakan juga. Di episode-episode awal, 3 orang murid dijadikan 'jawaban' atas 'pertanyaan' Hiiragi karena alasan sepele: mereka gak mau tanya atau ngomong soal isi hati. Kalau gak suka, ya ngomong, bukan teror. Kalau butuh bantuan, ngomong, bukan salahin keadaan. Tapi mungkin karena dorama ini tentang anak umur 17-18 tahun (kelas 12), jadi pemikirannya masih seperti itu.
  4. Bijak dalam dunia sosial media. Ini yang paling krusial, apalagi aplikasi sosmed makin banyak. Tolong ya terutama yang punya adik/keponakan/anak/cucu, kalau di pendaftaran suatu akun sosmed ada batas umur, itu diturutin, bukan dilewatin. Kalau bilang minimal 13 tahun, yaudah berarti yang handle misalkan ortunya, jangan biarin anak itu pegang tanpa pengawasan. Seperti yang Blogger bilang tentang konlusi episode 10, apa pun yang kamu taruh di sosial media itu memberikan dampak. Dampak dari kamu mungkin cuman satu, tapi jika banyak orang melakukan yang sama, dampaknya akan sangat besar.
  5. Jangan ikut-ikutan. Ini berkaitan dengan poin sebelumnya. Kalau kamu tahu perkataan di sosmed yang viral itu salah, jangan ikut sebarin. Kalau bisa justru yang jadi energi positif disana. Kalau takut kena hujat karena punya pandangan yang berbeda, yaudah diem aja, gak usah ikut hujat. Kalau ada berita viral, entah benar atau salah, jangan langsung bilang iya dan atau enggak tanpa tahu kebenarannya. Diskusi boleh, menghakimi sendiri jangan---apalagi menghakiminya keroyokan.
Oke, daritadi di atas adalah tentang apa yang membuat blogger berpikir serial ini sangat baik. Blogger gak begitu nemu celahnya sih, mungkin karena lebih fokus soal 'ini mau tentang apa'. Konklusinya memang ada di episode 10, lalu yang plus 2 episode itu apa? Jawabannya adalah epilog. Iya, epilognya sampai 2 x 40 menit.

Di awal Blogger udah bilang bahwa Hiiragi meledakkan bagian di sekolah sepuluh hari menjelang kelulusan. Satu episode adalah satu hari, berarti episode 10 adalah hari kesepuluh, yang adalah hari kelulusan. 2 episode epilog itu terjadi setelah mereka berhasil keluar dari gedung sekolah, mereka siapin tas lagi di kelas, lalu ternyata Hiiragi sudah siapin kelulusan khusus buat mereka.

Nuansa 2 episode epilog ini jauh berbeda dengan beratnya 10 episode inti. Dan bagi yang gak bisa nonton film yang isinya kebanyakan ngomong, mungkin nonton 2 episode ini bakal sangat sulit. Yah, gak ditonton pun juga gak masalah, karena isinya benar hanya Hiiragi manggil satu-satu muridnya, dikasih kesan-pesan, lalu murid tersebut kasih kesan dan impian, lalu terima ijazah. Begitu terus selama 29 kali. Iya, 29, karena itu adalah total murid. Makanya Blogger bilang kalau gak kuat ya gak usah nonton, karena 2 episode epilog itu hanya menandakan bahwa murid 3A sudah berkembang selama 10 hari, dan juga Hiiragi adalah guru yang sangat sayang pada muridnya.

Omong-omong tentang 29 murid, yang Blogger senang dari serial ini adalah, setiap karakter yang muncul itu tidak muncul sia-sia. Tidak ada tokoh yang 'sekali lewat'. Semua tokoh yang punya dialog itu penting disini. Walau iya pasti ada tokoh yang ditonjolkan jauh dari yang lain, terutama dari 29 murid itu tetap masing-masing dikasih backstory walau sekilas.

Sekarang Blogger mau omongin di luar plot dorama ini. Beberapa aktor dan aktris sangat tidak asing untuk Blogger. Ada yang ternyata bener Blogger pernah nonton film lainnya, ada juga yang ternyata cuman mirip. Seperti Mei Nagano, Fuju Kamio, Rina Kawaei, Kaito Mifune, Tsuyoshi Furukawa, Mio Imada, Kippei Shiina, Kenichi Yajima. Yang pasti Blogger sih udah tahu Ryota Katayose, wong tahu serial ini dari IG dia. Tapi memang gak bisa fangirling-an di serial ini, jalan ceritanya terlalu berat, jadi harus fokus.

Aktor yang paling Blogger gak nyangka adalah Masaki Suda. Iya, di pembukaan juga sudah ada tulisan pemeran, tapi semua dalam huruf Kanji. Pemberi subtitle gak nulisin satu-satu nama aktor dan aktrisnya, dan itu gak masalah. Kembali lagi, berarti tulisan nama Masaki Suda itu juga pasti ada di pembukaan, tapi Blogger hanya bisa baca tulisan Hiragana dan Katakana, jadinya nama itu terlewatkan oleh Blogger. Itu pun Blogger baru tahu bahwa Hiiragi diperankan oleh Suda hanya gara-gara di episode 5 dia tiduran dan kacamatanya dilepas. Saat itu Blogger kaget dan mikir, "BUKANNYA DIA YANG DI KAMEN RIDER?!"

Blogger bukannya ikutin karir akting Suda, kenal nama dan muka dia pun itu dari Kamen Rider W. Setelahnya, tanpa sengaja Blogger nonton live-action High School Debut dan Ansatsu Kyoushitsu, merasa sangat gak asing dengan salah satu tokoh disana. Lalu, Blogger kan memang ikutin Death Note, dari manga dan live action (kecuali Netflix) (Blogger belum selesaiin animenya), jadi ketika nonton Death Note Light Up the New World itu Blogger tepok jidat karena nemu Suda lagi disana.

Sekali lagi, Blogger bukannya ikutin perkembangan akting Masaki Suda. Tapi karena masih inget tentang aktingnya di 3 film sebelumnya, Blogger langsung terkesima lihat akting dia disini. Memukau banget. Dan penempatan posisi dia sebagai guru di film ini juga sangat sempurna. Blogger bisa bilang sempurna karena gini:
  1. Dia yang paling tua. Maksudnya, semua pemeran murid kelas 3A kalau gak salah umurnya memang lebih muda dari Suda. Kan kadang ada tuh, pemeran murid ternyata seumuran atau ternyata lebih tua dari pemeran guru, karena yang penting tampangnya tua atau muda, atau berdasarkan dandanannya juga.
  2. Pengalamannya akting banyak. Sebelum Blogger memulai entri ini, Blogger udah cek satu-satu profil aktor dan aktris pemeran murid kelas 3A. Entah akurat atau enggak, atau mungkin situs tersebut hanya memasukkan judul yang terkenal, tapi beberapa di antara mereka melakukan debut akting di film ini. Ada juga yang ternyata ini adalah serial keberapa mereka. Tapi kalau soal jumlah judul dan pengalaman, daftar punya Suda lebih panjang. Ada satu-dua yang memang panjang juga daftarnya, mungkin kebetulan aja bisa Suda yang dapat tokoh ini.
  3. Aktingnya di dorama ini. Benaran. Blogger gak bilang bahwa dia sangat berkembang dari zaman KRW, Blogger juga gak bilang bahwa aktor lain terutama pemeran murid itu adalah aktor dan aktris yang payah. Tapi, akting Masaki Suda di serial ini sangat baik, dan para murid harus belajar. Entah karena skenario atau apan, tapi memang ada beberapa karakter murid di serial ini yang ekspresinya kurang. Makanya Blogger bilang, mereka harus belajar dari Suda.
Oke, ini adalah bacotan terakhir. Blogger nyaris keselek ketika muncul tokusatsu versi mereka disini. Blogger gak tahu apakah serial ini kerja sama dengan produksi tokusatsu mana atau enggak. Gak tahu apakah potongan video yang beberapa kali diputar selama serial ini itu orisinil atau pinjam. Yang pasti, terutama ketika ada 'tokoh pahlawan' benaran datang selamatin Hiiragi, Blogger langsung nyengir. Karena, hahahahah, kamen rider diselamatin kamen rider, berasa crossover //bukan.

Minggu, 21 Juli 2019

Detective Conan episode 946-947

Serial anime Detective Conan libur seminggu. Awalnya Blogger cek ke situs biasa nonton DC, waktu itu memang gak ada episode 946, akhirnya lihat ke wiki dan katanya 946 itu baru ada di minggu depannya.

Awal episode 946 itu berasa seperti awalan movie DC, mungkin karena kebanyakan ngomong. Sejujurnya, menurut Blogger pribadi, kasus 2 episode ini gak begitu seru. Oke, jadi ceritanya kasus 40 tahun itu menimbulkan kasus baru, tapi penuturannya bagi Blogger gak menarik. Bagian tutup kasus di episode 947 juga gak greget, mungkin kalau yang diungkap adalah kasus 40 tahun yang lalu itu duluan akan lebih menarik, tapi mungkin Blogger aja yang mikir kayak gitu.

Dan coba tebak apa yang lebih menyebalkan?

Iya, episode selanjutnya adalah filler lagi.

Sabtu, 20 Juli 2019

Telor Pecahan

Ini terjadi kemarin, tepat sehari sebelum Blogger ngetik entri ini (entah kapan baru diunggah).
Papa punya toko sembako di pasar, barang dagangannya ada banyak sebangsa bawang putih, ketumbar, gula, garam, mi instan, bihun, terigu, micin, kopi, sabun mandi, sabun cuci, pewarna makanan, susu, telor, dsb.

Kalau gak salah kemarin telor papa kasih harga sekilo 24.000, yang pecah sebutir seribu. Persis di depan toko papa itu ada toko khusus jual telor (ayam dan bebek). Jadi beda dengan papa yang nyetok telor cuman berapa peti, di depannya berpeti-peti. Jadi maksudnya kalau mau beli banyak atau khusus beli telor ya silakan disana aja. Langganan papa yang udah beli sama papa sebelum toko telor itu ada, masih beli di papa sih, cuman kalau lagi habis ya pindah ke depan, toh harganya sama juga.

Kemarin, saat Blogger sedang jaga sendiri, ada kejadian yang entah Si Pembeli ini stres atau cuman becanda. Terjadinya di toko telor sih, bukan toko papa. Tapi karena pas ada Blogger, ya kedengeran. Begini:

Ibu 1: "Mbak, telornya sekilo berapa?" 

Mbak: "24.000." 

Ibu 2 (temen ibu 1): "Pecahannya berapa?" 

Mbak: "Satunya seribu."


Oke, jeda sebentar. Mungkin ada yang belum ngeh, tapi jelas pecahan sebutir harganya lebih murah dibanding sebutir yang bagus. Kalau kamu belum pernah beli telor sendiri, sini Blogger kasihtahu. Biasanya, entah di toko lain gimana, tapi selama ini Blogger nimbang telor buat orang beli itu, sekilo isinya sekitar 16 butir, tergantung besar dan kecilnya---kalau pas besar semua ya paling 15, kalau kecil semua ya 17. Sekarang anggaplah 16 butir (yang bagus) itu harganya 24.000. Kalau kamu beli yang pecah 16 butir, harganya hanya 16.000, beda 8.000 dari yang bagus. Blogger gak pernah beli telor yang pecah sih, tapi setiap hari pasti ada aja orang yang tanya dan beli pecahan. Seringnya kalau ada orang belanja terus total harganya nanggung, ya mereka bilang seribu/duaribunya pakai pecahan kalau pas ada (ini gak selalu, kadang mereka mintanya micin).

Lanjut lagi dengan toko telor ya.

Ibu 1: "Yaudah sekilo aja."

Ibu 2: *tanya temennya sambil Mbak ambil telor* "Eh ini kita jadi bikin telor dadar?"

Ibu 1: "Yaaa terserah."

Ibu 2: * ngomong sama Mbak* "Mbak, ini kan saya mau buat telor dadar, kocoknya disini aja ya."

Mbak: "Hah?"

Ibu 2: "Iya, saya pecahin telornya disini biar langsung dikocok, jadi harganya pecahan."


Gak bohong, dalam hati Blogger kaget dan bingung. Itu ibu-ibu becanda atau emang stres? Masalahnya mereka gak sambil cengengesan tanyanya, kayak beneran tanya. Blogger liat Mbak cuman ketawa miris sambil bilang 'Ya gak bisalah, bu'.

Kamis, 18 Juli 2019

Kakuranger: cinta pertama Blogger di Super Sentai

Blogger jarang demen dengan Ranger Merah. Sejauh ingatan Blogger, satu-satunya Power Rangers warna merah yang Blogger demen (dalam artian fangirling-in) adalah Hunter Bradley dari Power Ranger Ninja Storm. Itu pun dia bukan Ranger Merah melainkan Ranger Crimson. Sedangkan di Super Sentai, Blogger memang baru nonton secara penuh 4 season, tapi Blogger agak kenal dengan beberapa tim SS lainnya lewat beberapa akun Youtuber Indonesia yang hobi bikin konten tokusatsu, dan sejauh ini setidaknya sudah dua Ranger Merah (SS) yang Blogger demen. Pertama adalah Sasuke dari Ninja Sentai Kakuranger, kedua adalah Captain Marvelous dari Kaizoku Sentai Gokaiger. Berhubung Blogger belum benar nonton Gokaiger, di entri ini Blogger hanya akan ngomong tentang Sasuke dan Kakuranger.

Terlepas tentang Blogger gak seneng dengan cara Kreator menjadikan Tsuruhime sebagai pemimpin Kakuranger tapi membiarkan Sasuke sebagai karakter yang lebih bisa mengambil keputusan untuk tim, Blogger seneng dengan karakter ini.

Pertama kali Blogger kenal Kakuranger itu dari film Ohranger vs Kakuranger, lupa tahun berapa kalau gak salah sekitar 2005-2008, itu pun karena kebetulan ada VCDnya. Ohranger pun Blogger hanya tahu beberapa episode dari VCD yang Blogger punya. Sedangkan Kakuranger, Blogger benar hanya tahu satu film itu aja. Karena belum kenal internet, jadi ya bener itu aja. Di film itu, tokoh Kakuranger yang lebih ditonjolkan adalah Sasuke dan Tsuruhime, mereka muncul duluan, beberapa menit kemudian baru tiga anggota lain nyusul. Dari film itu, penokohan Sasuke dan Tsuruhime jelas tidak begitu tergali karena tim sentralnya adalah Ohranger. Terus Sasuke dijadiin OOC saat ngintipin Juri dan Momo main bola.

Salah satu video tokusatsu dari Youtuber Indonesia, ada daftar SS yang pernah ditayangin di Indonesia. Blogger gak tahu, selama ini kiranya Indonesia cuman pernah tayangin Power Rangers dan Ultraman. Ketika lihat Kakuranger masuk daftar, Blogger jadi semangat terutama mereka nyisipin lagu tema Kakuranger versi bahasa Indonesia. Disitu Blogger bingung, karena rasanya belum pernah nonton tapi lagu temanya sama sekali tidak terdengar asing. Tapi dari situ juga Blogger jadi semangat lanjutin nonton SS biar bisa cepet sampai ke Kakuranger. BTW sekarang Blogger udah di Ohranger, baru berapa belas episode udah langsung kangen Kakuranger.

Ehem.

Blogger memang baru kenal secara utuh 4 season SS, itu pun bukan dari season 1. Agak geli sendiri sih kalau bilang bahwa Kakuranger adalah season terfavorit sedangkan masih banyak musim SS yang belum ditonton. Tapi memang saat ini, sejauh ini, dari serial tokusatu keseluruhan yang sudah Blogger tonton termasuk PR, Blogger paling suka Kakuranger. Blogger gak bilang dia adalah season terbaik, enggak, Ohranger masih terbilang lebih baik. Dibilang Kakuranger yang paling kocak juga enggak, masih ada Ninninger, lagian di Kakuranger bagian tulisan sfxnya itu bikin geli banget. Cuman mungkin lebih kepada unsur nostalgia aja.

Dan untuk Sasuke (bukan Uchiha), awalnya Blogger biasa aja, apalagi di episode-episode awal. Malah, Blogger pikir mungkin bakal paling demen dengan Jiraiya. Eeeeh, entah gimana tiba-tiba Sasuke rebut hati Blogger dari Jiraiya dengan jadi cowok yang baik buat Tsuruhime. Saizo, Seikai, dan Jiraiya, juga baik, cuman beda aja rasanya. Mungkin itu juga yang membuat Blogger jadi ngeship Sasuke x Tsuruhime gila-gilaan sampai langsung ngetik fanfiksi Beda Sepuluh Tahun tentang mereka, mumpung saat itu di otak masih hangat-hangatnya.

Ketika nonton utuh Gokaiger nanti pasti bakal lebih bernostalgia parah sih, kan bakal referensi tim-tim Sentai sebelumnya.

Selasa, 16 Juli 2019

Pemimpin Kakuranger: Tsuruhime atau Sasuke?

Kalau Ranger Merah jadi pemimpin tim Ranger, itu adalah hal yang sangat biasa, mau di Super Sentai atau pun Power Rangers. Makanya Blogger sangat semangat saat awal mau mulai nonton Ninja Sentai Kakuranger perepisode, karena pengen lihat Ranger Putih, cewek pula, yang katanya jadi ketua tim.

Sampai episode akhir, Blogger kecewa dengan penempatan dan pernyataan resmi dari SS yang mengatakan bahwa Tsuruhime adalah pemimpin Kakuranger. Kenapa? Karena gak ada rasa bahwa memang dia pemimpinnya. Kalau bukan karena sesekali Tsuruhime bilang dia adalah ketua, atau saat Sandayuu bilang begitu di Arc Shinobi Scroll, penonton tahunya yang jadi ketua ya Sasuke.

Gini, Tsuruhime memang (salah satu) orang pertama yang berubah jadi Ranger, bareng Sasuke dan Saizo. Lalu tentang pengalaman pribadi tentang menjadi Ninja pun harusnya memang Tsuruhime punya lebih banyak, jadi disitu kalau dia ditunjuk untuk jadi pemimpin sangat wajar. Tapi gini (lagi), walau dia Ranger Putih, kalau jadi ketua, bukan harusnya di tengah dan mimpin untuk berubah, lalu mimpin manggil Zord dan Arsenal, lalu ditanyakan pendapat oleh anggota serta buat keputusan? Tsuruhime sangat jarang melakukan itu kalau bukan Arc papanya atau dianya yang jadi Ranger sentral di episode tertentu. Yang lebih sering melakukannya malah Sasuke.

Sasuke adalah Ranger Merah. Penonton memang sudah terbiasa juga kalau Ranger Merah jadi ketua dan berdiri di tengah serta mengambil keputusan. Tapi di musim ini, ketuanya bukan Ranger Merah. Tapi (lagi), Sasuke lebih sering ada di tengah. Dia yang ajak temen-temennya berubah jadi Ranger. Anggota Kakuranger lain kalau ada apa-apa tanya pendapat atau kasih usulnya ke Sasuke, bukan ke Tsuruhime. Bahkan Tsuruhime sekali pun, dia ikut-ikutan nengok ke Sasuke minta arahan dan keputusan.

Dari Arsenal pun seperti mengindikasikan bahwa Sasuke adalah sentral Kakuranger. Flaming Shogun Sword dan Hikarimaru dipinjeminnya ke siapa coba? Sasuke, bukan Tsuruhime yang katanya pemimpin Kakuranger. Tsuruhime terasa seperti ketua hanya kalau pakai Kakuranger Ball, hanya karena dia orang pertama yang pegang bola. Selebihnya? Yang terasa ya Sasuke itu jadi ketuanya.

Tsuruhime bukan ketua yang buruk. Gimana bisa buruk, orang 'ketua'nya aja gak berasa. Jadi itu seakan-akan kalau didata secara resmi, Tsuruhime cuman jadi ketua secara tertulis, sedangkan di lapangan yang mimpin Sasuke.

Blogger gak tahu bagaimana dengan Super Sentai lain yang katanya punya perempuan sebagai pemimpin. Tapi di versi Power Rangers, Delphine si Ranger Putih dari Aquitar tampak lebih menjadi pemimpin daripada Aurico sang Ranger Merah, padahal footage mereka bertarung sebagai Ranger itu ambil dari Kakuranger.
Contoh lain adalah Jen Scotts dari Power Rangers Time Force. Ada masa Wes dan Alex ambil alih kepemimpinan, tapi keseluruhan musim itu setelah Alex disangka mati yang menjadi ketua Time Force kelihatan adalah Jen.

Senin, 15 Juli 2019

Boruto episode 115

ADA KAKASHI 💓💓💓💓💓

Ehem.

Terlepas karena ada suami Blogger Kakashi, Blogger seneng karena episode ini nampilin tiga karakter super figuran yang lebih parah daripada Namida dan Wasabi. Iwabe dan Denki lebih dari sekedar figuran karena ada Metal Lee, dan Namida serta Wasabi lebih dari figuran yang sekilas lewat karena sekekompok dengan Sumire yang sempet jadi antagonis zaman mereka masih di akademi.

Di episode 38, saat pembentukan tim Genin, kalau gak salah ada 6 tim yang terbentuk. Blogger gak inget angka dan urutannya, tapi Blogger ingetnya Tim 7 (Boruto, Sarada, Mitsuki) dan Tim 10 (Inojin, Shikadai, Cho-Cho), karena dua tim ini yang paling terkenal. Selebihnya, Blogger inget ada timnya Sumire-Wasabi-Namida, dan timnya Iwabe, Metal Lee, Denki, yang Blogger gak inget nomornya. Masih ada dua lagi, dan Blogger tahu salah satunya adalah timnya si anak yang ngikutin gayanya Kakashi. Dari dua tim figuran ini, mungkin timnya Houki (Blogger bahkan baru tahu namanya di episode ini, maaf banget) adalah yang lebih mencolok daripada yang satunya lagi karena penampilan dia. Makanya ketika dibuat episode khusus dengan dia dan teman-teman setimnya, orang gak begitu berpikir 'mereka siapa sih'. Walau pun, yah, Blogger agak kecewa karena Guru Jonin mereka sampai akhir gak dikasihtahu siapa namanya, cuman pokoknya di akhiran Guru Jonin baru mereka adalah Sai.

Tokoh Hako cukup mencolok, mungkin karena dia cukup kebalikannya Cho-Cho dari segi nyaris apa pun, dan karena rambutnya seperti itu. Ketika dia nyeletuk dan memperlihatkan kepintarannya, Blogger kaget, mungkin dia bakal sebelas-dua belas dengan Shikadai. Kalau karakter ini diperlihatkan lebih sering, mungkin dia bakal masuk dalam daftar karakter tercerdas.

Tokoh Renga adalah karakter yang kalah mencolok dibanding dua rekan timnya.Blogger bisa ngenalin tokoh Houki dan Hako yang hanya sesekali disorot saat di akademi, tapi Blogger gak bisa ngeh keberadaan Renga sebelum episode ini. Kekuatan pertahanannya hebat banget, tapi Blogger pribadi agak kurang suka melihatnya mengingat ini adalah cerita tentang Ninja, sedangkan kekuatan yang dia perlihatkan lebih tampak seperti fantasi. Kalau dia menghalau ledakan dengan, entahlah, seperti Iwabe dengan unsur tanah, mungkin lebih oke. Yah, mungkin maksudnya Kreator ingin memperlihatkan jurus Ninja yang modern.

Tokoh Houki adalah yang paling mudah diingat diantara semua figuran serial Boruto, dia bahkan lebih mencolok dari timnya Hanabi. Tim Hanabi itu bisa gampang diingat karena gurunya adalah Hanabi yang adalah adik Hinata, serta ada Sumire yang di awal sudah Blogger bilang pernah jadi antagonis. Kalau Hanabi bukan gurunya, lalu gak ada Arc Sumire, maka tim satu ini bakal kalah dibanding sosok Houki seorang. Blogger inget di episode-episode awal Boruto, ada yang bikin macam analisi tentang tokoh Houki ini, tentang apakah dia ada hubungan (ayah-anak) dengan Kakashi atau gak, hanya karena penampilannya serupa.

Kakashi mungkin sangat cocok bagi tim yang kesulitan menyatukan hati sesama rekan. Yah, dia sudah berpengalaman lewat menyatukan Naruto-Sakura-Sasuke dan belakangan Sai, walau itu butuh bertahun-tahun dan kehancuran di sana-sini. Tapi Kakashi memang punya kemampuan disitu, jadi mungkin sudah tepat jika Kakashi yang samperin Houki.

Mungkin ini cuman perasaan Blogger aja, atau mungkin memang Blogger-nya aja yang salah paham. Tapi bukannya Boruto tahu bahwa Sukea adalah Kakashi ya? Maksudnya, Boruto memang adalah salah satu murid akademi yang diwawancarai Kakashi yang menyamar sebagai Sukea. Tapi ketika di ujian Genin, saat Boruto lawan Kakashi sendirian, disitu Kakashi sempet buka penyamarannya sebagai Sukea, kan? Apa saat ujian itu, karena posisi Boruto ada di bawah jadinya dia gak ngeliat Kakashi jadi Sukea (jadi yang tahu hanya benar penonton saja)? Atau mungkin di episode ini ceritanya Boruto berpikir yang ia temui disana adalah Sukea yang asli?

Minggu, 14 Juli 2019

Shinobi Scroll Kakuranger

Dibanding Power Rangers, Super Sentai jelas lebih baik dalam soal mendapatkan suatu Arsenal dan Zord, karena ada jalan ceritanya, bukan sekedar langsung tersedia tanpa harus berjuang. Salah satu Arc di Ninja Sentai Kakuranger adalah saat mencari Shinobi Scroll, dan Blogger lumayan suka Arc itu karena mereka cari sendiri-sendiri perepisode (kecuali Saizo dan Seikai yang mungkin maksudnya kebetulan Scroll mereka ada di daerah yang sama). Tapi beneran, masing-masing Scroll punya episodenya sendiri. Tapi ada bagian yang Blogger gak suka juga dari Arc ini.

Yang pertama mulai adalah Sasuke. Jadi Kupu-Kupu bilang bahwa Scroll bagian Sasuke itu bertugas untuk melindungi makhluk hidup selain manusia, terutama yang kecil dan lemah. Karena Sasuke adalah yang pertama (maksudnya, Ranger lain belum ditayangin) berarti itu seperti mengatakan bahwa setiap Scroll punya tujuan masing-masing, dan itu menarik. Tapi ternyata, empat Scroll lainnya gak dibilangin untuk melindungi apa, malah cuman fokus untuk lawan monster di episode itu. Lalu, Sasuke bukan pemimpin Kakuranger, kenapa harus dia duluan yang dapat Scroll-nya? Apa karena dia Ranger Merah?

Kedua adalah Tsuruhime. Dia pemimpin Kakuranger, loh, tapi malah ditempatin ke nomor dua, sakit gak? Ehem. Jadi maksudnya untuk dapetin Scroll-nya, Tsuruhime harus membuktikan bahwa dia adalah pemimpin yang baik. Itu cukup bagus sebenernya. Tapi Blogger gak merasa selama dia bersama Ranger Boneka dia adalah pemimpin yang baik, karena lagi-lagi, bukan dia yang membuat keputusan. Jika dibilang Tsuruhime punya hati yang lembut dan baik, itu gak diragukan, tapi dia bener gak ada jiwa kepemimpinan.

Selanjutnya adalah Saizo dengan Seikai. Dari paragraf pertama Blogger udah bilang mungkin kebetulan Scroll mereka ada di tempat yang sama, makanya mereka pergi bareng. Tapi, hal pertama yang Blogger gak seneng adalah, mereka berdua bareng, yang lain sendiri-sendiri dalam perjalanan. Ini seperti mengatakan bahwa mereka berdua adalah Kakuranger terlemah, makanya harus berdua biar agak gampang. Kedua, mereka bawa Nekomaru, berarti yang lain transportasinya urus sendiri walau bukan sepenuhnya jalan kaki.

Terakhir adalah bagian Jiraiya. Kalau Tsuruhime dan Sasuke harus pergi sendiri-sendiri, Blogger menganggap itu wajar karena keduanya tokoh sentral Kakuranger secara umum. Nah untuk Jiraiya, ketika Kreator membuat dia harus pergi sendiri, itu seperti mengatakan bahwa dia lebih kuat dari Saizo dan Seikai. Urusan kekuatan dan teknik sih mungkin iya, karena gimana pun juga di antara mereka bertiga itu hanya Jiraiya yang punya dasar bertarung sebelum jadi Ranger. Berarti dengan dia pergi sendiri, seperti diakui bahwa dia lebih baik dari Saizo dan Seikai. Yang Blogger gak suka adalah ketika tiba-tiba Sasuke datang. Awalnya Blogger pikir itu adalah Yokai yang menyamar, itu akan seru, tapi ternyata itu Sasuke asli. Lebih kacau lagi ketika Tsuruhime nyusul dengan Saizo dan Seikai. Oke Gali memang digambarkan sebagai musuh kuat, iya Jiraiya berhasil jatuhin gurunya sendiri, tapi ketika Kakuranger yang lain datang di episode ini ke tempatnya, itu menyiratkan bahwa Jiraiya adalah anggota yang dapat Scroll-nya paling lama entah karena jarak atau memang kemampuan Jiraiya yang paling kalah dari yang lain.

Nah, secara keseluruhan empat episode itu, yang kurang jelas adalah alur waktu. Mereka pisah untuk cari Shinobi Scroll itu di saat yang sama, berarti ada kemungkinan harusnya maksudnya keempat episode itu terjadi di waktu yang sama kan? Tapi saat Sasuke berhasil dapat Scroll, dia bisa tahu yang lain belum dapat. Saat Tsuruhime dapat, dia tahu baru dia dan Sasuke yang berhasil. Ketika Saizo dan Seikai dapat, mereka tahu saat itu tinggal Jiraiya. Dan di episode Jiraiya, keempat yang lain bisa nyusul. Berarti, mereka seakan nunggu yang satu dapat Scroll, lalu orang berikutnya baru bener cari punya sendiri dan seterusnya. Itu gak enak banget.

Dan secara keseluruhan soal Shinobi Scroll, tujuan Scroll terjelas adalah punya Sasuke, tes terjelas adalah Tsuruhime, pertarungan terbaik ada di Jiraiya. Episode Saizo dan Seikai seakan hanya ingin menonjolkan lawakannya, tapi bukan berarti jelek. Kemudian yang Blogger gak suka, apapun yang terjadi selama pencarian Scroll, mereka gak ungkit-ungkit sama sekali setelahnya. Mungkin di balik layar mereka ada cerita perjalanan masing-masing, tapi bukan itu yang Blogger maksud. Contoh paling gampang adalah tentang Sasuke, dia gak ungkit-ungkit soal 'melindungi makhluk hidup non-manusia' yang dibilangin Kupu-Kupu. Contoh lain, Tsuruhime tetap tidak berusaha untuk menjadi lebih merealisasikan posisinya sebagai pemimpin.

Tapi Blogger tetep suka konsepnya kok. Cuman yah gitu.

Omong-omong, sampai episode terakhir, empat Kakuranger lain masih gak tau ya kalau ternyata Tsuruhime orang kaya?

Sabtu, 13 Juli 2019

Miss di awal Kakuranger

Ninja Sentai Kakuranger adalah salah satu tim Super Sentai pertama yang Blogger kenal, tim Sentai lainnya yang Blogger kenal sebelum tahu internet adalah Ohranger, Carranger, Gaoranger, dan Hurricaneger. Mungkin karena kostum Kakuranger dalam pakaian ninja gak diadaptasi ke Power Rangers (bukan kostum Rangernya), makanya Kakuranger selalu jadi tim SS yang paling mengena dalam hati Blogger walau pun baru sempet nonton perepisodenya sekarang. Blogger tahu Kakuranger pun dari crossover Ohranger.

Jadi tentang miss yang ada di awal Kakuranger ini, yang Blogger maksud ada pada tokoh Sasuke (bukan Uchiha), Saizou, dan Seikai.

Yang Blogger lebih suka konsepnya SS dari PR adalah tentang pembentukan tim. Anggota tim PR terkesan monoton (Blogger bukan omongin ras mereka), sedangkan SS lebih beragam dari segi penokohan. Tapi yang paling Blogger suka dari konsep pembentukan Kakuranger adalah, dia gak masalah dengan tidak lengkapnya anggota tim beberapa episode awal. Di Kakuranger, tim utama mereka, berlima itu, baru lengkap di episode 3.

Balik tentang 3S: senyum, salam, sapa Sasuke, Saizou, dan Seikai, Blogger merasa ada yang miss saat pertama kali mereka berubah jadi Ranger.

Tsuruhime sudah pasti gak kaget tentang dia jadi Kakuranger. Mungkin kaget, cuman maksudnya, dari awal memang dia udah Ninja, tinggal berubah pakai kostum Ranger aja. Teknik segala macem dia udah tahu. Sedangkan 3S gak begitu, mereka baru tahu tentang ninja-ninjaan saat dikasihtahu Tsuruhime.

Sasuke dan Saizo berubah jadi Ranger di episode 1 bareng Tsuruhime. Kalau mereka udah bisa ngomong jargon Kakuranger, yah, wajarin ajalah, namanya juga tontonan anak-anak, walau emang aneh sih. Terus, ketika Dorodoro muncul setelahnya, wajar jika hanya Tsuruhime yang berani bertarung, sedangkan Sasuke dan Saizou malah sembunyi. Hal yang tidak wajar adalah setelahnya: Sasuke dan Saizo bertarung sebagai Ninja tanpa kagok sama sekali. Jika dari awal mereka memang tahu tentang Ninja dan hanya tenaga mereka yang lemah, ini wajar. Tapi dari awal, mereka bener-bener awam, kok bisa begitu?

Kasus yang sama terjadi pada Seikai. Di awal memang cukup wajar, Seikai cuman liatin yang lain bertarung, tapi ketika sudah berubah jadi Ranger langsung bisa bertarung seakan udah biasa.

Blogger gak ngomongin tentang Jiraiya soal miss ini, karena memang sebelum muncul di episode 3, Jiraiya memang sudah belajar untuk jadi Ninja.

Kamis, 11 Juli 2019

Pengen bikin kayak CinemaSins

Blogger bukan penggila situs Youtube. Sangat bersyukur akan kehadiran situs tersebut, iya, tapi biasa ajalah. Jadi kalau pada ngomongin tentang Youtube, maka mungkin Youtuber-Youtuber terkenal yang kamu sebut belum tentu Blogger tahu, apalagi yang dari luar Indonesia, makanya Blogger gak nonton Youtube Rewind versi global karena percuma gak ada yang dikenal.

Walau begitu, tetap ada beberapa Youtuber luar Indonesia yang Blogger sering nonton videonya sampai subcribe. Salah satu Youtuber luar pertama yang Blogger ikutin adalah CinemaSins. Jadi video-videonya tentang mereka menemukan 'celah' atau kesalahan atau 'dosa' dari film-film. Naratornya lucu menurut Blogger, dan ada beberapa yang Blogger iyain karena setuju. Karena mungkin permintaannya makin banyak, CinemaSins buka cabang untuk anime (Anime Sins), serial TV (TV Sins), dan yang terbaru untuk kartun (Cartoon Sins)---kalau gak salah ada yang untuk game juga, tapi Blogger lupa. Blogger gak tau ada cabang (resmi) nya atau gak. Yang pasti belakangan Youtuber yang bikin video serupa tambah banyak, gak tau siapa duluan, tapi yang Blogger ikutin ya CinemaSins itu aja. Ada juga akun yang bersifat belain film/anime/serial/kartun, jadinya kebalikan CinemaSins itu, tapi Blogger males nonton karena lebih seru nyari kesalahan orang, betul?

Nah, Blogger gaptek. Dari entri pertama juga udah bilang gitu. Tapi gini, belakangan kalau nonton, Blogger sering kepikiran tentang 'dosa' para film dan serial yang Blogger tonton. Kadang nemuinnya saat nonton yang kedua atau ketiga kali. Tapi sekarang baru sekali nonton udah bisa komentar kayak Narator di CinemaSins. Jadinya kayak pengen bikin kayak CinemaSins itu, nge-sin yang ditonton.

Banyak yang bikin Blogger geregetan, terutama karena belakangan ini tontonannya adalah Detective Conan-Super Sentai-Power Rangers yang katanya tontonan anak kecil, nemu 'dosa'nya banyak.

Tepat sebelum ngetik entri ini, yang entah kapan kemudian baru diunggah, Blogger baru selesai nonton Gosei Sentai Dairanger episode 22, banyak banget sinnya. Sayang sih Blogger gak bisa bikin dan edit video. Bersyukurlah kalian.

Selasa, 09 Juli 2019

Ohranger vs Kakuranger gak bisa canon

Entah di entri mana, Blogger udah pernah bilang bahwa Power Rangers lebih keliatan nyambung satu season ke season lainnya dibanding Super Sentai karena crossovernya ada di episode biasa, bukan film terpisah. Walau begitu, di SS, ada karakter Ranger season lama yang muncul misalkan untuk jadi mentor tim terbaru atau apa. Tapi yang lebih Blogger ingin omongin adalah crossover tim satu dengan tim sebelumnya.

Blogger seneng dengan film dan episode yang menampilkan karakter musim sebelumnya, terutama kalau yang memang Blogger demen, biar Blogger bisa fangirlingan saat nonton. Terutama Kakuranger, sampai saat ini masih hangat banget di otak, jadi pengen buru-buru selesaiin Ohranger biar bisa nonton Ohranger vs Kakuranger. Blogger gak tau gimana dengan movie crossover lainnya, tapi film Ohranger vs Kakuranger ini gak bisa dijadiin canon, dipaksa kayak apa pun tetep gak bisa.

Dari alur, sebenernya bisa aja. Tapi kehadiran OhBlocker dan Tackle Boy, serta Gunmajin itu mustahil terjadi. Kenapa? Karena di film crossover tersebut, Bacchus masih hidup.

Film ini cukup seru dan lucu bersamaan, karena Bacchus dan Buldont saingan siapa duluan yang bisa kalahin Ohranger lewat kreasi monster mereka. Yang membuat makin lucu adalah ketika Hysteria bersama Acha dan Kocha kasih nilai beberapa kali. Alur film ini sangat pas untuk crossover dengan Kakuranger, karena Kakuranger yang sudah biasa melawan Yokai diminta Miura untuk datang sebab ada Onbu-Obake. Ohranger selama ini melawan mesin/robot, bukan hantu (jadi-jadian), jadi Kakuranger adalah tim yang sesuai untuk membantu mereka saat itu.

Alurnya oke kok. Yang menjadi masalah adalah ketika Ohranger manggil OhBlocker. Bukan hanya itu, kunci Gunmajin ikut nongol. Kehadiran Riki dengan piramidanya yang bisa gabung dengan Ohranger Robo itu sudah oke, karena di canon masih bisa diterima. Red Puncher juga masih bisa canon. Tapi Tackle Boy ngaco lagi. Jadi, gimana masalahnya? OhBlocker, Gunmajin, dan Tackle Boy itu di serialnya baru mulai muncul ketika Bacchus sudah mati---atau setidaknya berhasil dikalahkan Ohranger sampai titik gak bisa berdiri sendiri lagi. Eh salah deh. OhBlocker muncul saat Bacchus masih ada, tapi Bacchus dikalahkan oleh OhBlocker di kemunculan perdananya. 

Di film crossover vs Kakuranger ini, sebagus-bagusnya, sefangirling apa pun Blogger saat nonton, tetep aja gak bisa canon, alur waktunya gak jelas dan gak bisa dipaksa masuk di tengah-tengah.

Senin, 08 Juli 2019

Boruto episode 114

KASIAN SHINO! BWAHAHAHAHAH //hus

Eh tapi beneran, Shino (dan sebenernya Tenten juga) adalah karakter angkatan Naruto yang paling gak mencolok. Di serial Boruto sendiri, kalau bukan karena dia jadi guru akademi, mungkin dia bakal susah diinget. Sedihnya, di episode ini, bahkan Akamaru versi mungil pun profilnya masuk kartu. Hinata yang kekuatannya gak begitu mencolok (Hinata kuat, dan dia dari keluarga Hyuuga yang terpandang, tapi, ngerti kan?) kayaknya masuk kartu, Kiba yang terkenal atas usahanya sendiri juga sudah masuk kartu. Kurenai mungkin gak masalah kalau dia gak ada di kartu, tapi Blogger kasian sama Shino yang di serial Boruto ini ngenesnya ampun-ampun.

Blogger gak nyangka profil Rock Lee gak masuk dalam kartu. Maksudnya, dibanding Shino, Rock Lee jelas lebih mencolok. Shino lebih sering main di akademi, dan itu wajar. Sedangkan Rock Lee, yah, Blogger gak tau jabatan resmi dia apa, tapi saat ujian Chuunin dia jadi wasit kayak Genma dulu. Tapi tetep aja, Blogger kaget ketika Metal bilang bapaknya gak masuk kartu juga.

Saat kampanye, Blogger baru inget bahwa Denki dan Iwabe sebenernya satu tim dengan Metal, beneran, mungkin karena di awal episode ini Metal bareng dengan Boruto dan Shikadai. BTW itu Iwabe gak bisa jadi politikus karena nerima suapan dari Boruto. Blogger cukup seneng dengan perkembangan karakter Denki, cara berpikirnya cukup berubah sejak episode pertama dia muncul, pasti bapaknya bangga.

Walau di serial Boruto itu Shino ngenes, Blogger seneng karena dia bagian akhir ke-cool-an dia balik lagi walau sebentar, mengingat di serial Naruto memang dia anggota timnya yang sifatnya paling kalem. Untuk Rock Lee sendiri, dia tampak bersikap dewasa, gak kelewat percaya diri seperti waktu dia kecil.

PREVIEW EPISODE DEPAN! AAAAAAAAAAAKKKKKKK 😍😍😍😍😍

ADA KAKASHI! ADA KAKASHI SAMA ANAKNYA! /bukan

Tapi beneran, ADA KAKASHI! /okecukup

Jumat, 05 Juli 2019

PRMM 2 dan Dairanger

Blogger nonton perepisode Power Rangers Mighty Morphin sudah tiga kali, dan dua kali yang pertama itu gak begitu ngeh tentang footage Jepang. Gini, pertama kali nonton itu Blogger lewat Youtube, gak tahu sekarang masih ada apa enggak tapi waktu itu videonya lengkap sampai season Ninja Storm. Dan pertama kali Blogger nonton berurutan itu, Blogger hanya sekedar tahu bahwa ada sesuatu yang namanya Super Sentai dan Power Rangers itu berdasarkan mereka. Kedua kali nonton, masih hanya mentingin episode mana ceritanya tentang apa. Nah, yang ketiga kali, walau belum nonton Zyuranger sama sekali, Blogger mulai bisa bedain mana footage SS, mana adegan asli PR.

Musim pertama Mighty Morphin, pemakaian footage Zyuranger masih oke karena kostum Ranger-nya sama. Masalah lokasi sebelum berubah, saat bertarung, dan kembali manusia lagi berbeda-beda itu masih agak okelah, apalagi zaman Zordon memang masih pake teleportasi instan.

Tapi ketika masuk season kedua, footagenya digabungin secara paksa. Untuk alur masih bisa disambung-sambungin, tapi orang yang sudah bukan anak kecil lagi, seperti Blogger, kalau nonton dan tahu bahwa itu footage Dairanger, bakal ngerasa itu aneh.

Kenapa aneh?

Gini, walau secara gak langsung alurnya nyambung, kostum Zyuranger dan Dairanger itu beda. Sampai saat ini Blogger gak tahu kenapa Mighty Morphin pakai footage dan monster Dairanger tapi kostumnya teuteup keukeuh Zyuranger. Untuk alur cerita Tommy yang dari Ranger Hijau ke Ranger Putih itu oke sih, alurnya gak maksa, tapi kenapa hanya Ranger Putih-nya Dairanger yang kostumnya diambil untuk season 2 PRMM?

Ehem, yang bikin aneh adalah ketika monster adaptasi Dairanger itu harus melawan Ranger yang kostumnya masih Zyuranger. Mungkin kendala dana, makanya pihak PR gak syuting adegan Ranger lawan monster, atau Zord lawan monster, masih mau pakai footage Dairanger. Tapi hasilnya jadi aneh kalau kamu perhatiin. Jadi, Mighty Morphin dengan kostum Zyuranger ceritanya nyerang nih, tapi monster (dari Dairanger) gak ada dalam satu layar, tahu-tahu monster tersebut meledak. Hal yang sama sempet berlaku saat pakai Zord. Zord lama mereka ceritanya nyerang monster baru, tapi di layar kaca cuman kayak Zord tebas pakai pedang, tahu-tahu monsternya jatuh, dan Zord serta monster tidak di layar yang sama. Jadi seakan 2 adegan terpisah gitu, malah gak seru. Adegan utuh saat lawan monster hanya saat Ranger Putih solo lawan monster, itu pake footage Kiba Ranger.

Usahanya bagus sih, sekali lagi untuk urusan Tommy, tapi keseluruhan yang bisa ditonton jadi aneh di mata orang yang tahu Super Sentai.

Dan ini gak berakhir disitu. Season 3 PRMM dan miniseri Alien Ranger itu diadaptasi dari Kakuranger. Kasusnya kurang lebih seperti musim kedua PRMM, tapi mungkin PR sedikit lebih berusaha walau maksa juga. Nanti setelah Blogger kelar nonton Kakuranger bakal nulis entri tentang itu sendiri, kalau inget.

Kamis, 04 Juli 2019

Karakterisasi Dairanger: Daigo inkonsisten, Gara reseh

Sebelum episode 41 Gosei Sentai Dairanger, Blogger udah kebelet pengen ngetik tentang karakter Daigo, tapi pikir mungkin nonton sampai selesai dulu siapa tahu mau bacotin karakter lain biar diketik di entri yang sama. Nah, habis nonton episode 41, 42, dan seterusnya, Blogger kepikiran buat bacot tentang Gara.

Pertama, tentang Daigo dulu. Karakterisasinya gak konsisten, dan itu harusnya bukan salah aktornya melainkan dari penulis skenarionya.
Sampai detik ini, Blogger baru nonton dua musim Super Sentai secara berurutan episodenya dari awal sampai akhir yakni Zyuranger dan sekarang Dairanger, jadi pembandingnya hanya dari Zyuranger aja ya. Tapi gini, sepertinya di keluarga besar Tokusatsu, termasuk Power Rangers, dalam tim mereka biasanya ada setidaknya satu karakter yang paling serius. Seperti di Zyuranger, itu adalah Goushi---dia jadi karakter penengah, yang paling kalem, serius, dewasa, dan biasanya paling intelek. Di Dairanger, sepertinya karakter seriusnya ini diberikan pada Daigo, dan itu sesuai dengan tampangnya daripada Dairanger yang lain.
Di awal, karakter serius Daigo kurang begitu digali, tapi memang kelihatan dialah yang paling kalem. Kemudian yang paling kelihatan karakter serius Daigo adalah setiap episode yang berhubungan dengan Kujaku. Masalahnya, saat episode yang gak berhubungan dengan Kujaku, Daigo sering tampak seperti OOC. Mungkin maksudnya bukan mau dibuat OOC, mungkin itu maksudnya biar tokoh seriuspun bisa bikin tampang wajah yang aneh (secara sadar, karena Goushi pernah bertingkah lucu tapi karena kena mantra), tapi kok rasanya gak sesuai. Di satu episode dia bisa bareng Shouji-Ryou-Kazu kagetan saat Lin jadi seleb, tapi berikutnya dia bisa serius banget soal Kujaku. Seriusnya beda dengan saat Shouji demen dengan seorang cewek. Jadi ya gitu, kesannya karakterisasi Daigo kayak gak pasti mau kayak gimana.

Sekarang tentang Gara. Gak bisa omongin Gara kalau gak omongin tentang Kujaku (lagi). Arc Gara vs Kujaku ini cukup panjang walau episodenya terpisah-pisah. Arc mereka adalah favorit Blogger di musim ini, karena awal-tengah-akhirnya jelas. Jati diri Gara yang terungkap di episode 49 mungkin adalah alasan keresehan yang Blogger mau omongin.
Jadi gini, setelah bolak-balik berantem dengan Kujaku, Gara menjadi buta, dan Kujaku sembuhin di episode 41. Penonton dan Dairanger tahu bahwa selama ini Gara salah paham mengira Kujaku tinggalin dia dan putusin pertemanan. Tapi sampai akhir hidupnya, Kujaku dan Dairanger gak ada yang (sempet) kasihtahu Gara tentang kebenaran Kujaku yang pergi saat Gara terluka dulu.
Di episode 41, Gara menyaksikan Kujaku mati. Tapi di episode setelahnya, karakter Gara biasa aja, seakan episode 41 itu gak terjadi. Dairanger juga sama, mereka terutama Daigo gak kayak ingetin bahwa Gara gak tau terimakasih atau berusaha ngasihtahu soal Kujaku.
Lalu episode 49 terjadi. Wajar kalau Daigo paling ingin lawan Gara dan mungkin sebaliknya juga. Selang tujuh episode, Daigo BARU ungkit tentang Kujaku. Lah, terus kemarin-kemarin lu ngapain? Oke, adegan Kaku 'berkhianat' selama berapa episode itu terjadi dalam satu hari, tapi selebihnya?
Ehem, balik tentang Gara. Selama tujuh episode tepat setelah mata dan lukanya sembuh, gak ada adegan Gara merenung tentang Kujaku sama sekali. Gini, walau judulnya Dairanger, tapi hampir setiap episode selalu ada adegan dari sudut pandang musuh, termasuk Gara. Nah, disitu Gara bener-bener gak merenung sebentar tentang Kujaku.
Makanya tingkah reseh Gara ini entah karena 'kebenaran di episode 49' atau memang error dari penulis naskah.

Soal karakterisasi yang miss itu udah biasa, dan bukannya karakter lain gak ada yang miss, tapi memang kedua karakter inilah yang paling kena untuk Blogger.

Rabu, 03 Juli 2019

Konklusi Dairanger gimana?

Dibanding Power Rangers, Super Sentai lebih berani untuk membuat 2-3 episode demi mengalahkan satu monster saja, jadi alur cerita dan pengembangannya bagus. Dan dibanding Power Rangers, plot twists jelas jadi lebih terasa karena ini bukan hanya soal monster datang dan dikalahin Ranger.

Plot twist besar pertama di Dairanger adalah ayahnya Ryou. Ini cukup mengagetkan, terutama karena terjadi bahkan sebelum episode 10.
Kedua adalah soal keluarga Kou, ini termasuk orangtua dan saudaranya. Blogger gak kepikiran kesitu. Tapi ketika ibunya ternyata kenal Shadam, Blogger langsung nebak kesana. Ini adalah plot twist yang sudah biasa di dunia modern ini sebenarnya, tapi alurnya sangat baik.
Ketiga adalah Kaku. Blogger pikir ini akan jadi plot twist terakhir di musim ini. Tapi Blogger salah.
Plot twist besar terakhir adalah Shadam, yang twistnya baru dimunculin di akhir episode 48, dijelaskan di episode 49, dan menjadi aneh di episode 50.

Blogger akan ngomongin tiga episode terakhir yang tentang Shadam.

Gini, jadi selama musim Super Sentai ini, yang Dairanger lawan adalah pasukan tanah liat, atau begitulah kata Shadam. Mendengar penjelasan Shadam di episode 49, itu membuat Blogger berpikir, wah, ini musuh yang hebat banget. Karena berarti, koloni Gorma termasuk Zydos dan Gara itu adalah pasukan tanah liat yang dibuat sendiri oleh Shadam. Tapi sebenarnya motif Shadam aneh sih, dia bentuk koloni Gorma buatan biar dia bisa jadi penguasa Gorma, karena kalau memang para Gorma sebenernya sudah pada mati saat perang dan hanya dia yang selamat, yaudah otomatis dia jadi ketua Gorma, ngapain lagi pakai bentuk koloni imitasi? Mungkin dia bentuk mereka itu biar bisa bantu dia kuasai bumi, tapi ngapain dia bentuk Gorma XV juga?

Tapi episode 50 jelas lebih aneh. Ketika Shadam mati, terungkap bahwa dia ternyata dari tanah liat juga. Nah loh, yang bentuk dia siapa dong? Siapa pelaku yang asli yang menciptakan para pasukan tanah liat itu? Dan jati diri Shadam tersebut menimbulkan pertanyaan baru: berarti Akomaru dan Kou spesiesnya gimana? Setengah manusia setengah tanah liat? Apa mereka lahir sebelum Shadam yang asli mati yang berarti itu ribuan tahun lalu dan entah gimana kedua anak ini gak tumbuh normal? Bagaimana dengan ibunya? Lebih tepatnya, KOK IBUNYA KOU (dan Akomaru) BISA PUNYA ANAK DENGAN SHADAM??

Yang membuat aneh lagi adalah, di epilog 50 tahun kemudian, Gorma muncul lagi. Nah, itu Gorma asli atau tanah liat? Baik asli atau bukan, selama 50 tahun ini berarti ada yang selamat, kan? Mereka dimana sampai mau-maunya tunggu 50 tahun?

Omong-omong, Blogger gak suka konsep epilog 50 tahun kemudian di Dairanger ini. Sudah klise tentang keturunan Ranger jadi Ranger juga, dan Blogger gak mau permasalahin itu. Yang lebih menjadi masalah adalah:
Satu, masing-masing punya cucu, tanpa kejelasan mereka nikah dengan siapa dan anak mereka siapa sampai punya cucu-cucu tersebut. Oke, Blogger mikir jelas terlalu jauh dan kelewat detil, tapi bahkan di Power Rangers Zeo episode A Season To Remember, sudah diperlihatkan bahwa setidaknya Tommy nikah dengan Kat lalu anak mereka punya dua anak yang salah satunya jadi Ranger.
Dua, season Dairanger bukanlah season terakhir Super Sentai. Di Power Rangers, satu season ke season lain jelas berhubungan walau agak patah setelah Lost Galaxy, tapi lebih diperlihatkan bahwa mereka semua nyambung daripada Super Sentai. Super Sentai sendiri sebenernya nyambung, tapi nyambungnya mereka hanya lebih diperlihatkan lewat film crossover khusus. Walau begitu tetap saja, setelah Dairanger masih ada Kakuranger, Ohranger, Carranger, dan lainnya (BTW Blogger ngetik ketiga Sentai ini tanpa lihat wiki loh). Jadi epilog 50 tahun lalu itu bagaimana? Apakah Kakuranger terjadi setelah 50 tahun itu, atau Kakuranger dan lainnya terjadi dalam proses 50 tahun? Blogger gak begitu pusingin A Season To Remember di PRZ, karena episode itu maksudnya malah flashback, bukan epilog.

Terakhir tentang epilog episode 50, pakaian Next Gen itu enggak banget. Oke tunggu, Dairanger itu tayang aslinya tahun 1993-1994, dan pakaian generasi Ryou dkk itu jelas menggambarkan era itu. Tapi ketika mereka berani menebak fesyen 50 tahun kemudian yang berarti tahun 2043-2044, Blogger yang nonton itu di tahun 2019 ini malah jadi geli sendiri. Masih jauh sih, dan mungkin aja tahun 2040 itu fesyennya kembali ke masa 1990an, tapi yah, kamu ngerti kan?
Tapi gapapalah, soal fesyennya gak masalah, plot episode 50 aja yang aneh.

Selasa, 02 Juli 2019

Detective Conan episode 944-945

Filler.

Hhhhhhh.


Oke, sampai di part 2, Blogger masih belum berhasil nebak siapa pelakunya, tapi Blogger tahu yang kena luka itu inosen. Dan kalau boleh bilang, jumlah tersangka untuk kasus ini lumayan banyak padahal hanya kasus selingan: sekitar 6 orang. Tunggu, di OVA pernah sampai 16 tersangka sih, tapi semuanya tokoh yang sudah biasa muncul, bukan tokoh yang dibuat khusus untuk kasus tertentu seperti di 944-945.

Motif pelaku, mungkin karena episode filler, itu menyebalkan. Oke, gini, rencana yang dibuat itu tersusun rapi banget, kejahatan yang dia lakukan sesuai rencana. Sekalipun sempat ada cacat sebentar, dia berhasil memperbaiki dan kembali ke rencana. Yang membuat jelek adalah motif kejahatannya.

Kalau ngomongin cinta segitiga udah biasalah ya. Cuman gini. Pelaku mau fitnah Temen biar bisa dapetin Cewek, padahal mereka bertiga sahabatan. Lucunya, Temen dan Cewek gak tahu kalau Pelaku punya rasa ke Cewek, berarti dari awal Pelaku pendam sendiri, eeeehh tahu-tahu mau fitnah dan bunuh Temen biar Cewek cuman bakal perhatiin dia. Kalau ternyata Pelaku pernah ditolak Cewek dan si Cewek ini bilang sukanya sama Temen, okelah. Tapi ini enggak. Gak ada yang tahu soal perasaan Pelaku, tiba-tiba dia egois gitu. Jahat banget beneran, kayak otaknya gak sehat.

Omong-omong, tentang Karasuma, Blogger baru kepikiran, bahwa Blogger gak seneng dengan pemilihan siapa yang jadi Bos. Iya memang Gosho di awal udah bilang dulu rencananya gak mau bikin serial panjang yang berarti Bos sudah muncul di awal-awal. Tapi Blogger ngarepnya itu adalah seorang tokoh penting, atau setidaknya yang sudah biasa muncul dalam beberapa kasus. Sedangkan Karasuma, dia memang pernah muncul lewat bayangan flashback untuk salah satu kasus besar, tapi bahkan mukanya gak ditampilin.

Terus Gosho juga pernah bilang bahwa di pihak hukum (kepolisian/FBI/CIA/apa pun, Gosho gak bilang yang mana) ada orang BO nyusup (jadi ada penggemar tanya 'ada orang FBI, CIA, polisi nyusup ke BO, lantas ada orang BO nyusup juga atau gak. Nah, Gosho bilang ada). Itu, Blogger harap bukan Rum, karena kalau Rum ya berarti jawabannya dia antara tiga kandidat itu ... ya, tau kan? Tiga kandidat Rum juga bukan orang lama. Yang polisi iya deh, duluan muncul daripada yang lain, nama 'RUM' sendiri juga udah muncul sejak zaman Subaru ketahuan Shuichi. Tapi Blogger sangat berharap kalau ada setidaknya satu tokoh lama, yang memang jarang muncul tapi lumayan ikonik, identitasnya ternyata BO. Biar ada rasa terkhianatinya gitulah.

AAAAAA MINGGU DEPAN FILLER LAGIIIIII

HHHHHH

Senin, 01 Juli 2019

Boruto episode 113

Shikadai itu memang anak Shikamaru. Blogger gak hanya omongin tentang bapak dan anak sama-sama menjadi orang pertama di angkatannya yang lulus duluan jadi Chuunin, tapi tentang bagaimana mereka saat jadi ketua pertama kali. Misi pertama Shikamaru setelah lulus Chuunin itu langsung serem: bawa 4 Genin untuk nyusul Sasuke. Untungnya saat itu 4 Genin tersebut dipilih langsung oleh Shikamaru, yang kebetulan ego mereka gak begitu besar serta mau dengerin Shikamaru dari awal. Sayangnya, hal yang berbeda dirasakan Shikadai.

Misi Shikadai jelas lebih simpel daripada Shikamaru. Terlepas bahwa itu semacam tes (tapi misi cari bunganya beneran), Blogger agak kasihan ke Shikadai. Setuju sih saat Moegi (atau mungkin dari Naruto?) memutuskan agar Shikadai memimpin tim yang anggotanya dari beda-beda tim utama, bahwa Shikadai harus coba satu tim dengan selain Inojin dan Cho-Cho. Dari segi alur cerita, Blogger seneng bahwa Kreator menentukan Iwabe serta Wasabi gabung tim ini, karena mereka berdua jarang tampil. Entah gimana di belakang layar, tapi kayaknya Shikadai mungkin gak pernah ikut misi bareng Iwabe dan Wasabi, jadi mungkin mereka gak akrab. Sedangkan Boruto yang cepet akrab dengan siapa pun, mungkin sengaja ditaruh juga dalam tim ini---bukan sebagai tokoh utama, tapi karena memang dari awal episode 1 itu Shikadai udah akrab dengan Boruto sehingga seperti biar Shikadai ada temennya.

Formasi 'Wasabi di depan, Iwabe di belakang' itu Blogger setuju. Memang ceritanya Shikadai nentuin itu karena mereka berdua berantem mulu, jadi mungkin maksudnya biar dipisahin aja. Tapi kalau dari pikiran Blogger, sebenernya memang itu formasi yang bagus karena Wasabi yang punya kekuatan seperti kucing bisa mendengar dan mencium sesuatu dari depan untuk menentukan jalan mereka aman atau gak, sedangkan Iwabe di belakang jaga-jaga kalau ada yang nyerang dari belakang.

Kualitas kepemimpinan Shikadai itu 11-12 dengan Shikamaru di zaman serial Naruto. Mereka bisa menilai situasi dan membuat rencana dengan sangat baik. Mereka bisa kasih keputusan dan mana yang terbaik. Masalahnya, mereka sama-sama gak bisa tegas. Kalau ada yang berantem, mereka hanya bisa berusaha lerai tanpa ada usaha agar semua jalan sama-sama. Makanya mungkin di episode ini, Boruto disuruh ikut juga karena saat Shikadai ngambek pasti Boruto bakal jadi tokoh netral yang gak bakal salahin siapa-siapa.

Episode depan ada Shino. Iya, Shino yang jomblonya ngenes banget itu.