Rabu, 30 Januari 2019

Sendal Mama

Kaki mama memang bentuknya agak unik, jadi gak semua jenis sendal dan sepatu sesuai buat mama. Sendal yang jadi tokoh utama ini sendal santai, bukan sendal mewah, dan bukan sendal jepit. Bukan buat ke pasar juga, sendal model itu selalu mama pakai kalau mau jalan-jalan biasa, atau dijadiin serep masukin ke mobil saat gereja. Kaki mama gak pernah sakit atau luka pakai model dari merek itu, sebut saja XYZ.

Harganya memang sekitar 150-200k (buka harga), tapi memang bahannya bagus dan kuat juga. Sendal yang mama masih pertahanin (udah ada yang baru tapi modelnya beda, mama tetep lebih setia sama yang lama) itu udah 5-6 tahunan, tahun depan masuk SD. Kalau bisa mama mau cari merek XYZ yang modelnya sama persis karena yang dia pakai ini ada yang kayak kena potong sedikit gak tahu bekas kena apa. Cuman takutnya saat jalan tiba-tiba kepotong sampai ujung.

Nah, sekitar dua minggu yang lalu, Blogger sama mama ke Mangga Dua, ada banyak yang mau dibeli buat Sincia, tapi sendal tidak ada dalam daftar. Saat jalan, di suatu gang lantai bawah, ada tokoh sendal yang di rak paling depan itu sendal merek XYZ yang mama incar. Jelaslah langsung kami pegang. Pegawainya langsung samperin, biasalah. Terus mama tanya harganya berapa, Pegawai bilang 250k. Mahal. Terus Bos keluar dan bilang bisa tawar. Masalahnya, 250k itu jauh dari 200k. Mau ditawar gimana juga tetep aja mahal. Sendal XYZ terbaru mama yang beli 2 tahun lalu itu buka harga 180k, benaran.

Karena bukan kepepet atau ngebet, mama mau jalan pergi aja. Eh Bos malah bilang sembari kami jalan pergi,

"Encik gak tau barang mahal sih!"

Blogger ngakak.
Iyalah. Itu Pegawai dan Bos gak ngeliat kaki mama, sih!
Padahal saat itu mama pakai sendal XYZ sama persis dengan yang tadi dipegang, itu pun dibeli dari distributor resminya!
Ah sayang sih Blogger gak berani teriak balik tentang sendal di kaki mama.

Senin, 28 Januari 2019

Shinichi dan Heiji (mungkin spoiler)

Ini pemikiran yang sudah lama sebenarnya, tapi tidak pernah disuarakan atau ditulis dimana pun sama sekali. Cieee jadi yang pertama cieee~
Tapi kemarin-kemarin habis nonton ulang anime Detective Conan episode 490 serta baca manga chapter 1026 dan keingat tentang dua bocah detektif itu.

Omong-omong, ini bukan tentang Blogger nge-ship mereka loh ya.

Mereka kontras, dan ini bukan tentang warna kulit (walau kulitnya kontras juga), tapi dari segi karakterisasi. Heiji orangnya cepat panas (hot-headed ya, bukan demam 😥), lebih tidak sabaran, lebih menggebu-gebu, sering buat ekspresi yang terlihat songong, dan lebih rada tsundere terhadap Kazuha juga. Sedangkan Shinichi itu lebih kalem, sikapnya lebih bisa menghormati orang lain (sikapnya doang), bawaannya tenang begitu, tapi juga dia lebih sombong walau tidak kasih tampang muka merendahkan (Blogger selalu merasa bahwa Shinichi Kudo adalah karakter yang sombong, tapi lambat laun menjadi rendah hati setelah ia menjadi Conan Edogawa. Itu wajar karena mau gak mau dia harus membiarkan siapa pun yang dia pakai sebagai peran detektif untuk mendapat perkataan terimakasih dari kepolisian).

Lalu apa hubungannya dengan chapter 1026?
Jawabannya ada di 2 halaman terakhir chapter tersebut. Ran mengucapkan perkataan yang pernah diucapkan oleh mamanya Heiji. Blogger tidak bisa nge-ship Ran dengan Heiji sama sekali walaupun 2 halaman ybs itu ada, malah Blogger jadi semakin nge-ship Ran dengan Shinichi gara-gara itu.
Ran dan Kazuha walaupun tidak tahu bahwa Conan adalah Shinichi, pernah bilang bahwa Conan dan Heiji itu seperti bersaudara (anime episode 239). Sebagai penonton yang tahu identitas Conan, Blogger pun merasakan hal yang sama. Mereka itu walau sangat berbeda tapi bisa sangat akrab dan sudah seperti saudara. Blogger senang akan ke-bromance-an mereka. Tapi intinya bukan itu.
Di chapter 1026, Ran pakai kata-kata Shizuka, kata-kata ibu dari sahabat pacarnya. Sebenarnya mungkin itu biasa aja, mungkin Ran mengucapkan itu karena toh memang perkataan itu benar. Tapi sebagai pembaca, Blogger merasa bahwa Ran dalam hati mengakui bahwa Heiji dan Shinichi adalah pasangan kerja yang baik.

Judul entri ini awalnya Shinichi VS Heiji. Tapi semua berubah ketika negara api menyerang. Tidak jadi pakai judul itu karena tiba-tiba Blogger ingin tulis tentang chapter 1026. Jadi daripada pakai 'VS', Blogger pakai 'dan', lebih sesuai walau di awal sempat tulis perbandingan.

Duo Shinichi dan Heiji itu mungkin adalah duo favorit Blogger di fandom ini. Keduanya bukan tokoh favorit sama sekali, bukan detektif favorit (di fandom ini) sama sekali juga. Shuichi Akai / Subaru Okiya teuteup yang jadi nomor satu bagi Blogger. Tapi menonton aksi Shinichi dengan Heiji itu lebih terasa oke daripada Shinichi (Conan) dengan Shuichi/Subaru, ini termasuk pada bagian saat Shinichi ketemu keluarga Akai pertama kali di pantai.

Apalagi dengan Masumi Sera. Blogger tidak membenci tokoh ini atau berpikir dia karakter yang mengganggu. Keberadaan Masumi itu seperti memberi warna sendiri di fandom ini, walau baru mulai muncul ketika Arc Bourbon. Masumi memang memperlakukan Conan seperti seumuran (karena dia tahu siapa Conan), tapi tetap tidak seenak duo Shinichi-Heiji. Ketika dalam wujud aslinya pun, Shinichi dengan Masumi tidak terlihat pasangan detektif yang enak dilihat (bukan bicara soal romance ya).

Tidak tahu apakah karena Shinichi dan Heiji sama-sama anak lelaki sehingga lebih bisa nyambung atau bagaimana, tapi setelah Ran dan Kazuha, Blogger rasa Shinichi dan Heiji adalah sahabat terbaik satu sama lain.

Sabtu, 26 Januari 2019

Entri Baru

Pernah lihat tulisan super 414y penuh dengan singkatan-singkatan kata gaje di suatu blog? Mungkin Anda telah menemukannya lagi sekarang.
Pernah lihat tulisan atas nama orang yang sama di 4 blog yang berbeda yang isinya tidak jelas dan aneh mungkin karena sulit dibaca? Iya, mungkin ini blog yang sama dengan yang itu.

Tapi tenang, kali ini sebisa mungkin (cara penulisannya) tidak akan sekreatif (ini adalah bahasa super halus dari kata 414y) blog-blog yang dulu. Oh, kalau ada yang bertanya-tanya apa yang terjadi pada keempat blog itu, mereka telah berhasil dihapus, setelah bergumul mencari cara untuk menghapus blog.

Iya maaf orang ini gapteknya to the max sangat, awal buat Blog pun gara-gara ikutin tren saat SMP dan gak ada yang ajarin (lalu tanya Om Gugel kurang lebih gini:
Orang: (ceritanya ngetik di kolom cari) 'cara membuat blog seperti blog XYZ (ceritanya nama blog temen)'.
Om Gugel: 'tidak ditemukan'.
Orang: 'cara membuat blog'.
Om Gugel: (ngasih banyak situs tentang cara buat Blog, lalu orang ini pusing, memutuskan biar besok tanya aja sama temen.)
Ketika akhirnya buat blog pun, entrinya seenak jidat, berasa buku harian ngaco. Tapi karena saat itu baru mulai, jadinya masih semangat ngetik gitu. Sekarang juga sama sih, pasti awal-awal masih semangat isi blog, ujungnya nunggu berderbu dulu baru balik. Iyalah, nulis pake tangan di buku harian aja udah dua tahun ini malesnya pake banget, apalagi buka gadget buat ngetik? Ye gak??