Kamis, 28 Februari 2019

(Masih belom move on) Boruto Episode 95

Jadi ada beberapa hal yang belum kepikiran saat ngetik di entri sebelumnya. Gak banyak kok, yang banyak itu bacotnya. Tapi disini gak cuman ngomongin tentang episode 95, melainkan 93-95, karena memang tiga episode tersebut terjadi di latar hari yang sama.

Pertama tentang Naruto.
Kalau gak salah di episode 93, dia ada bikin kagebunshin tapi kagebunshin dia gak guna semua karena pada tidur. Ini lucu, sudah pasti. Blogger langsung spontan ketawa lihatnya. Tapi adegan itu pun menarik.
Gini. Inget zaman awal-awal serial Naruto yang dia sempet gak lulus akademi? Saat itu dia disuruh bikin bunshin, berhasil keluar tapi kayak tepar gitu. Kondisi bunshin pertama yang pembaca dan penonton lihat dari Naruto itu terlihat mirip dengan kondisi kagebunshin yang diciptakan Naruto di serial Boruto. Menarik, karena ternyata Uzumaki Naruto versi umur dua belas tahun itu adalah Uzumaki Naruto yang sama dengan yang menjabat sebagai Hokage Ketujuh.
Sayangnya Boruto gak lihat adegan itu, padahal itu bisa menjadi bukti bahwa bapaknya itu pernah 'gagal', bukti bahwa Naruto tetap manusia.

Selanjutnya Ino dengan Sai.
Di epilog episode 95, ada macam cuplikan foto singkat tentang keluarga angkatan Naruto dalam rangka mereka melewati malam Hari Orangtua dan Anak, salah satunya ada di rumah keluarga Yamanaka. Di foto itu, Sai tampak tiduran di pangkuan Ino, dan Inojin ada di belakang. Blogger bukannya ngeship InoSai, sih, tapi mau terima mereka sebagai pasangan canon yang unyu. Jadi saat lihat adegan ini, Blogger nyengir cengin InoSai, tapi juga bingung apa hubungannya dengan hari ortu dan anak? Kenapa di foto itu lebih terasa InoSai daripada InoSaiInojin?
Jawabannya ternyata ada di episode 94, saat lomba makan. Blogger sempat kaget karena ternyata Sai bisa-bisanya ikut lomba makan itu, masuk babak lima besar pula. Setelah gugur di lima besar, Sai dan Inojin perutnya langsung jadi hamil besar gitu. Kemudian kembali ke adegan Sai bobok di pangkuan bininya, kalau diperhatiin, perut Sai memang masih agak membuncit, jadi mungkin maksudnya dia masih agak eneg.
Masalahnya, setelah episode 94, Blogger pikir Inojin pun masih rada eneg, gak hanya Sai aja. Jadi mungkin, bener-bener mungkin, potongan adegan InoSai ini seperti fanservice untuk kapal InoSai.

Lalu ShikaTemaShikadai.
Dari awal serial Boruto, tiap kali ketiga orang ini ada di satu adegan, pasti ada masa Temari ngamuk ke dua cowok ini. Ngamuknya bukan hancurin barang, sih, cuman ya keliatan aja dia lagi marah, tuh matanya yang berkilat gitu. Hahahaha, keluarga Nara yang ini mungkin yang paling gak harmonis. Lagi-lagi, karena foto dan bukan cuplikan adegan, penonton jadi harus mikir tentang apa hubungannya Temari marah dengan hari ortu dan anak.
Lagi-lagi jawabannya di episode 94. Double Shika ini ikut lomba makan, berhasil masuk tiga besar tapi gagal juga. Gak nyangka duo pemalas ini ikut, mikirnya pasti mereka terlalu malas untuk ikut yang beginian. Eeeehh ternyata juara tiga. Nah, Shikamaru dan Shikadai perutnya masih lebih besar dari Inojin dan Sai, pasti jatuhnya lebih eneg dan lebih kenyang saat menjelang malam. Mungkin di foto itu, Temari udah susah-susah masak, tapi duo anak-bapak ini makannya kayak enggak menghargai. Mungkin, loh.

Keempat, Choji.
Gak bohong, Blogger penasaran dengan apa yang membuat bininya nikah dengan dia.
Tunggu, Blogger bukan benci Choji loh ya, Blogger malah mikir Choji itu adalah salah satu karakter yang baik. Kepribadian dia itu baik lembut ramah, tapi kalau soal makanan ya, sudahlah. Di episode 94, WHY GAK DIBOCORIN KENAPANYA?

Ehem.
Ayuk lanjut.

Rock Lee dan Metal Lee.
Walau muncul untuk beberapa detik di episode 94 dan 95, senang rasanya mereka tidak dilupakan (Tenten juga!). Mungkin dari Blogger, berharap bahwa Guy ikut muncul walau sebagai comic.

Ini tentang Kakashi.
Iya tahu di entri sebelumnya sudah ngomongin tentang Icha-Icha dan dia yang agak OOC bareng Sasuke, tapi kali ini bukan omongin itu.
Dia bukan satu-satunya karakter yang tidak merayakan hari ortu dan anak, tapi kalau dikurangin Shino yang sibuk dengan Kuraa-ma, kayaknya Kakashi adalah satu-satunya karakter yang bukan sekadar lewat di tiga episode ini yang tidak ikut perayaan baru tersebut. Iya, dia gak punya anak, apalagi dia satu-satunya Hatake yang tersisa, dia udah gak punya keluarga. Hanya saja, kalau mau munculin Kakashi di hari ortu dengan anak, Blogger berharap sebangsa dia ke makam Sakumo atau Minato, atau dia ada di satu adegan dengan Tim 7.

Selanjutnya, Shino dan Kuraa-ma.
Tokoh Shino di serial Boruto itu makin kesini makin OOC. Blogger seneng dia punya peran penting sebagai guru di akademi, tapi ya itulah, OOC. Kalau pengetahuan Narutonya hanya dari manga, mungkin sangat bingung gimana ceritanya Shino bisa jadi guru. Blogger pun bingung, untung bisa kepikiran nonton anime Naruto sekitar 20 episode terakhir.
Lanjut lagi. Shino paling OOC di tiga episode ini, dan walau memang lucu, tapi miris juga. Dia bukan karakter yang buruk sama sekali. Iya, dia datar-datar aja sejak zaman Naruto, tapi kok saat lihat dia sebegitunya dengan Kuraa-ma, rasanya kasian aja. Kayaknya dia satu-satunya karakter yang bukan sekedar lewat yang tidak punya kisah asmara. Kakashi walau teuteup jomblo tapi ada Hanare (minta dikenalin Om Gugel dulu gih sana kalau gak tau). Kiba juga terlihat jomblo tapi ada beberapa kalimat yang menyatakan dia lagi demen cewek. Tenten walau ikut persekutuan jomblo dengan Kakashi, sempat terlihat dia suka Neji, SEMPET. Jadi, gimana dengan Shino?

Tidak adanya Kurenai dengan Mirai, serta Mitsuki dengan Orochimaru.
Mirai muncul hanya saat NaruHina mau nikah dan ketika BoruSara minta ganti tim. Walau udah gak ada Asuma, Mirai masih punya Kurenai, dan adegan mereka tetap tidak ada di hari ortu dan anak.
Mitsuki juga, padahal dia tokoh penting di serial Boruto. Padahal saat zaman akademi, waktu mau pergi karyawisata, ada adegan Mitsuki minta Orochimaru tandatangan izin pergi. Lalu kenapa di hari ortu dan anak malah gak keliatan sama sekali?

Terakhir (yang muncul di otak saat ngetik ini) sebenarnya gak ada hubungannya dengan hari ortu dan anak, tapi baru keinget saat lihat cuplikan untuk episode 96, tentang timnya Hanabi.
Blogger sangat senang karena walau kedatangan mereka di Arc Mitsuki bagian akhir itu gak berguna, tapi mereka tidak benar-benar terlupakan. Kehadiran Tim Hanabi dan Tim Udon (tanpa Hanabi dan Udon sendiri) yang cuman numpang lewat sesaat itu itu memang kesannya 'oh iya mereka udah lama gak muncul yaudah munculin lagi deh', tapi Blogger senang melihat mereka kembali lagi. Jadi gak sabar lihat episode 96.

Senin, 25 Februari 2019

Boruto Episode 95 (bukan jasa bagi video)

Di preview akhir episode 94, walau kalau gak salah tampang Kakashi gak ada, tapi Blogger tahu bahwa husbu Blogger bakal nongol di episode 95 walau gak banyak. Nonton episode 95 juga agak telat sih. Bukan telat sampe jauh, tapi memang ketika videonya sudah di-upload, Blogger baru nonton sekitar sehari setelahnya. Dengan kata lain, sudah ada screenshot/cuplikan video bocoran. Saat nonton cuplikan di salah satu fanspage, Blogger berusaha tahan ngakak sambil mukul-mukul tembok gara-gara lihat interaksi Sasuke dengan Kakashi. Saat bener nonton episode penuhnya pun, lebih sulit tahan ketawa saking gelinya. Padahal mikirnya episode ini bakal bikin Blogger fangirling-an parah gara-gara udah lama gak liat Kakashi. Kalau gak salah terakhir kali muncul itu saat Mitsuki keluar dari Konoha awal-awal.

Ehem.

Ini hanya pendapat Blogger. Kalau ada macam trivia yang terlewat atau salah paham, tolong beritahu.

Episode 95 ini, Blogger bahagia. Selain karena munculnya Kakashi, juga karena ada satu scene dimana Kakashi bareng dengan Sakura dan Sasuke walau hanya beberapa detik. Gak ada Naruto sih, tapi berhubung episode ini berpusat pada hubungan Sasuke dengan Sarada, yasudahlah gapapa. Tapi walau bilang gapapa, Blogger cukup berharap ada satu episode khusus berpusat pada tim Kakashi, macam reuni.

Di episode ini, Blogger merasa Sasuke dan Kakashi sesekali agak OOC. Kakashi OOC terutama saat meniru Sasuke dan Sakura, bukan hanya meniru kata-kata tapi juga dia sok ganti gaya rambut menyerupai dua mantan muridnya itu. Lucu sih, cuman ya OOC. Untuk Sasuke, paling OOC ketika dia bilang mau lempar buku Kakashi beserta orangnya. Tunggu, kata-katanya gak OOC, sih, tapi ekspresi Sasuke itu loh, seandainya dia sudah bukan pria dewasa sih mending.

Tentang Sarada, Blogger pernah lihat teori kenapa dia mirip Karin, dan iya gapapa Blogger paham. Tapi di episode ini, reaksi dia terhadap segala sesuatu seakan Karin banget.
Pertemanannya dengan Boruto walau tidak dikhususkan di episode ini, Blogger senang melihat ekspresi Sasuke ketika melihat dua anak ini.

Sakura gak begitu terlihat di episode ini, hanya sesekali. Karena temanya adalah tentang hubungan orangtua dengan anak, Blogger harus rela tidak melihat perkembangan hubungan Sakura dengan Sasuke, harus rela bahwa yang mereka bicarakan murni tentang Sarada saja. Omong-omong Blogger bukan fanatik SasuSaku, ya, biasa aja. Tapi kadang yang biasa itu, kalau diperlihatkan, bisa jadi hangat. Seperti teh manis.

Itu tolong kreatornya bikin pasangan canon buat Shino!
HAHAHAHAHAHAH
Tapi, beneran, kok kasian banget. Shino di serial Boruto itu terkesan OOC dari serial Naruto, sungguh. Puncak OOC-nya ada di sekitar episode 93-95 ini, yang tentang hari orangtua dan anak. Shino, beli boneka Kuraa-ma, diperlakukan entah itu maksudnya sebagai anak atau sebagai pacar. Tindakan itu mengingatkan Blogger pada Raj dengan Cinnamon di The Big Bang Theory.

Terakhir, tentang Kakashi (lagi). Dia kasih 'nasihat' berdasarkan Icha-Icha Tactics. Saat Sasuke tanya kalau dia bawa bukunya (di jembatan, yang setelahnya Sasuke bilang mau lempar ke sungai), Kakashi tanya kalau Sasuke sudah merasakan 'manfaat' dari Icha-Icha. Disitu, walau ceritanya lucu, tetap saja agak ironis.
Gini, sampai muridnya sudah punya anak semua, Kakashi masih teuteup jomblo. Gak tahu apakah dia punya pacar di belakang layar atau gimana. Tapi yang canon dan terlihat di layar, dia sendirian mulu, mungkin karena nungguin Blogger siap nikah dengan dia. Jadi, selama bertahun-tahun tips dan trik dari Icha-Icha aja tidak berfungsi untuk Kakashi, gimana buat Sasuke?

Omong-omong tentang buku Icha-Icha, Blogger jadi teringat tentang Jiraiya. Episode ini tentang Sasuke dan Sarada, jadi kilas baliknya ya tentang Sasuke waktu kecil (Blogger sangat senang melihat ada tampang Itachi, dialognya juga ada walau sekali). Tapi seenggaknya, Blogger sempat berharap nama Jiraiya akan tersebut.

Terakhir. Ini beneran terakhir, deh. Cuman perasaan Blogger aja, atau memang sesaat Kakashi sempat nge-ship Sasuke dengan Naruto? 😏

Rabu, 20 Februari 2019

Semalam di Singkawang, lalu balik Pontianak.

 Karena gak nyangka bakal ke Singkawang juga, jadi pesen hotelnya sudah telat, sudah deket banget Cap Go Meh. Tapi di hotel ini gak begitu masalah, karena ada pantainya.
Omong-omong, perjalanan dari Semitau ke Singkawang itu sekitar 13 jam dengan mobil.



 Sudah lama gak main ke pantai, enak deh. Sepi, pula, jadi bebas main air.

 Mau makan Choi Pan.

 Pesan 40 biji buat berenam.

 Lalu habis.

 Tahun lalu di stadion ada tempat jalan di atas kaca, gak tau sih Blogger gak pernah lihat di gugel, tapi papa lihat di yutup. Masalahnya tahun ini sudah ganti singa.





 Tugu khatulistiwa.


 Langitnya bikin galau ih.

 Makanan terakhir di pusat Pontianak sebelum balik ke Jakarta: Mi kepiting!

Oke, gini, Waktu pergi hanya bawa 7 terbawah itu, plus TTS + Sudoku. Di Bandara mau ke Malaysia, sambil nunggu, Blogger beli nomor 8 dan 9. Lalu sehari sebelum pulang, di Mega Mall Pontianak, Author beli nomor 10 dan 11. Untung beli, karena semua habis di bandara. 1 Light Novel itu mungkin hanya sekitar 30-40 menit, padahal isinya sekitar 200an halaman tapi ada beberapa halaman yang isinya memang gambar doang. Omong-omong, Blogger tidak baca dalam kamar, karena posisinya lebih enak buat isi TTS. Jadi lembar TTS yang habis adalah 72. Dan ini belum dengan 1 E-Book yang habis terbaca saat antri di bagian imigrasi.

Dua Malam di Semitau





























 Semitau itu jarang ada orang tau. Mungkin itu sebabnya dikasih nama semi(sebagian)tau. Itu kampung papa, daripada orang bingung, jadi selalu bilang di Pontianak aja. Jaraknya sekitar 500an Km dari Pontianak, sekitar 11 jam pakai mobil. Kesana hanya satu jalan, bener-bener satu, gak ada cabang, untung sudah diaspal. Perjalanan kesana itu anggap aja mau ke puncak, tapi ini lebih ngeri, mungkin karena ada jembatan yang bener-bener dari kayu.

Apa? Air keran? Keluarnya air sungai Kapuas, jadi kayak susu coklat. Sejernih-jernihnya itu teh yang kurang celup. Jadi Blogger sampai beli air galon untuk bilas badan (bukan mandi). Padahal, selain tentang air, Blogger mau aja lebih lama disini.



 Ada puskesmas kecil dan klinik yang cukup besar untuk ukuran Semitau, tapi ini adalah satu-satunya sekaligus yang pertama untuk rumah sakit. Posisinya ada di ujung banget, dimana tanah sekitarnya masih kosong.

Ini hidangan malam terakhir di Semitau, di rumah temen sekolah papa. Ada durian hutan (Blogger kurang suka duren), ada kerupuk basah, dan ada bakwan ikan bilis. Ikan bilis itu sedikit lebih besar dari ikan teri. Mama Blogger sesekali bikin bakwan teri, jadi Blogger gak masalah makan bakwan bilis ini. Tapi karena kebanyakan, sampai sekarang masih agak batuk.