Walau kurang dijelaskan tentang umur, tapi memang Andros dan Zhane bukan anak SMA seperti TJ, Carlos, Ashley, dan Cassie. Sedangkan dari pihak Megaranger, Yuusaku adalah satu-satunya Ranger yang bukan murid SMA. Mungkin karena faktor seragam, tapi memang kehidupan anak SMA-nya Megaranger jauh lebih terasa dibanding In Space.
In Space, walau ngakunya masih SMA (mungkin setengah ke belakang maksudnya mereka sudah lulus di belakang layar?), tapi jarang diperlihatkan adegan mereka di sekolah. Sedangkan Megaranger, mereka kumpulnya di ruangan yang ada di sekolah, serta masih pakai seragam kemana-mana selain saat libur musim panas. Walau umurnya masih sama-sama SMA, vibenya jauh.
Tentang konflik di luar melawan monster, mungkin ini karena pihak PR menyesuaikan dengan footage SS, tapi konflik yang dialami Megaranger sebagai anak SMA lebih mengena daripada In Space. Beneran, konflik Megaranger sederhana tapi tetep ke-anak-SMA-an, sehingga ketika Kouichirou dan Chisato sedang ujian masuk universitas lalu monster dateng, dilemanya ikut terasa. Ketika Kubota menunduk meminta maaf saat sekolah dan warga menolak Ranger (ketika identitas Ranger terbongkar), Blogger turut sedih. Kalau Megaranger bukan anak SMA, rasanya akan beda.
Sedangkan konflik In Space normal-normal aja, gak ada kesan anak SMA. Sedikit-sedikit ada, lah, tapi ya jauh.
Bagian terbongkarnya identitas Megaranger membuat Blogger kepikiran tentang Power Rangers. Gini, sampai In Space sekalipun, antagonis semua tahu identitas di balik helm Ranger. Tapi dari generasi Rita Repulsa sendiri gak kepikiran untuk kirim monster di tengah kelas ketika jam sekolah berlangsung. Iya, footage SS gak ada, tapi sebagai penonton kalau gak peduliin tentang footage Jepang saat nonton PR bakal kepikiran. Dari zaman Rita pun, monster gak nyerang ke rumah Ranger padahal tahu rumah mereka. Jadi kontras banget dengan sikap antagonis Carranger dan Megaranger (Blogger gak tahu yang lain), yang sangat berusaha untuk cari tahu sosok asli Ranger kemudian menghancurkan markas ketika tahu identitas mereka.
Power Rangers sangat dipuja warganya, makanya ketika Astronema tanya keberadaan Ranger, warga beramai-ramai ngaku. Lalu ketika TJ, Carlos, Cassie, dan Ashley ngaku sebagai Ranger sesungguhnya, mereka enggak brengsek seperti yang terjadi di Megaranger. Malah, Skull dan Bulk-lah yang menjadi pioner warga untuk bantu Ranger serang foot soldier Astronema.
Omong-omong tentang foot soldier, In Space itu orisinil. Memang pernah ada pakai footage Kunekune, tapi PR tetap bikin yang orisinil. Markas antagonis serta Astronema juga orisinil. Mungkin karena Hineler dan Shiborena humanoid, jadi PR harus bikin bos antagonis baru serta markasnya. Mungkin karena maksudnya sekalian, jadi foot soldiernya juga orisinil.
Ada beberapa episode In Space yang jalan ceritanya ikutin episode Megaranger, salah satunya pernah Blogger bahas di entri tersendiri (itu episode yang terparah untuk kategori ini). Tapi setidaknya selain episode dimana Cassie kirain identitas Ranger-nya ketahuan itu, In Space gak begitu jiplak episode Megaranger lainnya. Ikutin tema episodenya, iya, tapi gak sampai ini-itu terutama busananya juga diikutin. Seperti saat neneknya Ranger Kuning dateng, saat Ranger Biru amnesia, dan yang paling baik adalah ketika seorang anak kecil nemu foto Ranger di photobox. Blogger bisa bilang adegan photobox itu baik karena identitas yang ketahuan di Megaranger itu adalah Ranger Merah, sedangkan In Space mengubahnya menjadi Ranger Hitam, yah meskipun yang bawa mereka ke rumah sakit untuk tanya soal anak kecil itu sama-sama Ranger Kuning sih.
Penokohan dua tim Ranger ini gak begitu kontras, yang paling kontras mungkin dari Ranger Merah.
Kenta dengan Andros itu jauuuuuhhh banget. Satu ngelawak, satu serius banget apalagi di awal.
Kouichirou dengan Carlos gak begitu jauh. Mereka sama-sama pendiem, tapi Kouichirou lebih ke arah serius karena memang orangnya strict banget.
Shun dengan TJ cukup beda tapi gak sejauh Ranger Merah. Shun lebih digambarkan cool, sedangkan TJ walau maksudnya bukan selengekan tapi ramah.
Chisato dengan Ashley gak begitu kontras dalam segi apa pun. Tapi di serial masing-masing, penokohan Chisato lebih ditonjolkan daripada Ashley.
Miku dengan Cassie kontras. Satu digambarkan sebagai imut, yang satu sarkastik.
Sebagai satu serial sendiri, Megaranger jelas menang plotnya. Sedangkan In Space menangnya sebagai keseluruhan Power Rangers, apalagi dari pihak PR sempat mau tamatin PR di In Space makanya episode akhirnya seperti itu.
Kamis, 29 Agustus 2019
Selasa, 27 Agustus 2019
Megaranger kenapa gak hancurin Bibidebi?
Blogger bingung mau nulis apa untuk judul entri ini, jadinya yaudah deh tulis pertanyaan utama Blogger setiap kali nonton Denji Sentai Megaranger. FYI, ketika ngetik entri ini Blogger udah selesai nonton Megaranger, belum sampe film Gingaman vs Megaranger sih, tapi selama serialnya sendiri saja sudah cukup untuk membuat orang (atau mungkin hanya Blogger?) bertanya-tanya kenapa Megaranger gak hancurin Bibidebi tiap kali Si Mungil itu muncul?
Bibidebi adalah salah satu monster ciptaan Dr Hinelar yang sangat setia, dan walau tubuhnya kecil tapi termasuk salah satu musuh terakhir yang dihancurkan. Eh, itu bener ikut hancur gak sih? Kayaknya gak begitu diperlihatkan, tapi mari asumsikan saja dia benar ikut hancur setelah serialnya berakhir. Balik lagi, Bibidebi adalah monster terkecil di Megaranger, kalau gak salah, dan kalau para rayap gak dihitung satuan. Tubuhnya kecil, dan dia gak punya kekuatan untuk bertarung sama sekali. Satu-satunya kekuatan yang dia punya adalah menginjeksi virus agar monster ciptaan Dr Hinelar lainnya bisa menjadi raksasa. Simpel, tapi itu kekuatan yang sangat berguna untuk setiap antagonis.
Tapi, padahal penginjeksian virus tersebut dilakukan di depan mata Ranger, lebih lagi Bibidebi itu nyamperin monsternya sambil MELEWATI Ranger. Padahal tahu fungsi Bibidebi, tapi kenapa Ranger gak langsung tembak di tempat? Iya ini film anak-anak, biar ada adegan bertarung pakai robot. Cuman, orang yang mikirnya lebih dari sekedar 'Ranger vs monster' saat nonton, jelas akan mikirin ini.
Sebenarnya gak hanya Bibidebi, zaman Acha dan Kocha di Ohranger pun juga sama. Tapi Acha dan Kocha masih lebih mending karena ceritanya mereka tidak datang dari arah Ranger, melainkan dari tempat lain.
Jadi untuk meraksasakan monster, kalau menurut Blogger mendingan jangan pakai pihak kedua. Mending pakai alat/sesuatu yang setiap monster bawa sendiri, atau bener dari jauh seperti zaman Rita Repulsa (itu Power Rangers, woi).
Bibidebi adalah salah satu monster ciptaan Dr Hinelar yang sangat setia, dan walau tubuhnya kecil tapi termasuk salah satu musuh terakhir yang dihancurkan. Eh, itu bener ikut hancur gak sih? Kayaknya gak begitu diperlihatkan, tapi mari asumsikan saja dia benar ikut hancur setelah serialnya berakhir. Balik lagi, Bibidebi adalah monster terkecil di Megaranger, kalau gak salah, dan kalau para rayap gak dihitung satuan. Tubuhnya kecil, dan dia gak punya kekuatan untuk bertarung sama sekali. Satu-satunya kekuatan yang dia punya adalah menginjeksi virus agar monster ciptaan Dr Hinelar lainnya bisa menjadi raksasa. Simpel, tapi itu kekuatan yang sangat berguna untuk setiap antagonis.
Tapi, padahal penginjeksian virus tersebut dilakukan di depan mata Ranger, lebih lagi Bibidebi itu nyamperin monsternya sambil MELEWATI Ranger. Padahal tahu fungsi Bibidebi, tapi kenapa Ranger gak langsung tembak di tempat? Iya ini film anak-anak, biar ada adegan bertarung pakai robot. Cuman, orang yang mikirnya lebih dari sekedar 'Ranger vs monster' saat nonton, jelas akan mikirin ini.
Sebenarnya gak hanya Bibidebi, zaman Acha dan Kocha di Ohranger pun juga sama. Tapi Acha dan Kocha masih lebih mending karena ceritanya mereka tidak datang dari arah Ranger, melainkan dari tempat lain.
Jadi untuk meraksasakan monster, kalau menurut Blogger mendingan jangan pakai pihak kedua. Mending pakai alat/sesuatu yang setiap monster bawa sendiri, atau bener dari jauh seperti zaman Rita Repulsa (itu Power Rangers, woi).
Senin, 26 Agustus 2019
Boruto episode 121
BONEKA SHUKAA-KU MUNCUL LAGI!!! //bukan
Blogger paham tentang alasan Gaara segel Shukaku, cuman Blogger kaget karena setelahnya kepala-tangan-kaki Shukaku muncul, jadinya kayak versi Shukaa-ku. Blogger gak begitu inget sifat Shukaku di serial Naruto, tapi gak nyangka aja dia versi kecil di serial ini
Boruto menjadi penghambat dua kali di episode ini.
Pertama saat adegan awal banget. Jadi ini adalah kelanjutan dari kemarin Sasuke terhisap ke dimensi lain. Blogger paham maksudnya Boruto pengen bales Otsutsuki, tapi dari episode kemarin itu Boruto benar-benar mengganggu pertarungan. Tahu Gaara masih ada disana, tahu bahkan Sasuke dan Gaara gak bisa tangani Otsutsuki, masih aja Boruto sok nekad mau nyerang. Karena Boruto ada disana, walau sesaat Gaara jadi alihin perhatian dari lawannya. Shinki ikut campur juga disini, sama aja gangguinnya sih, tapi Blogger masih bisa memaklumi karena Shinki anak Gaara, sedangkan Boruto 'hanya' murid dari Sasuke.
Kedua adalah saat dia ngebet pengen bantuin Kankurou di adegan terakhir. Iya, Blogger paham perasaan kebersamaan yang Boruto miliki, tapi dia harus profesional. Bukan berarti dia harus menjadi robot yang hanya menjalani perintah, tapi Boruto harus paham misi yang dikasih Gaara itu apa. Seandainya tugas mereka hanya pergi ke Konoha untuk menyampaikan pesan, okelah mereka tertahan disana sebentar untuk serang pengejar---tapi Blogger rasa seharusnya minimal salah satu tetap lanjutin perjalanan ke Konoha, tapi masih okelah kalau mereka bertiga tetap disana. Tapi misi mereka lebih dari sekedar menyampaikan pesan: mereka harus antar Shikaku secepatnya ke Konoha. Pengejar sudah pasti ada, makanya harus ada yang tinggal disana untuk menahan pengejar, sisanya lanjutin pergi ke Konoha bawa Shikaku. Tapi Boruto gak paham soal ini, jadi buang-buang waktu.
Gak masalah kalau Boruto dengan polosnya percaya Shikaku butuh buang air kecil, karena Blogger pun percaya aja tadi, toh memang selama ini dia gak pernah interaksi langsung dengan sejenis Shikaku kan?
Dibanding mirip Naruto dan Gaara, Blogger merasa Boruto dan Shinki itu lebih seperti Naruto dengan Sasuke.
Minggu, 25 Agustus 2019
Manga 'No Exit', akhirnya 'exit'.
Akhirnya kelar juga di volume 14!
Blogger memang udah mikir kayaknya gak bakal sampai volume 20, bukan pesimis mikir manga ini gak panjang umur, tapi karena: pertama Haruhi Seta memang setahu Blogger belom pernah bikin manga sampai belasan volume (mungkin ada, tapi pengetahuan Blogger terbatas pada yang pernah diterbitkan dalam Nakayoshi), kedua kalau lama tamatnya berarti ceritanya muter-muter padahal tujuan para karakter dalam cerita ini adalah 'mencari jalan keluar'.Jadi Blogger amat sangat lega karena akhirnya manga ini tamat. Perlu diketahui, Nakayoshi sudah tidak terbit di Indonesia sejak Januari 2016 (terakhir terbit Desember 2016), sedangkan saat itu manga No Exit (dan sejumlah manga lainnya disana) belum tamat. Blogger sampai bela-belain cek ke toko buku untuk cari takoubon No Exit dan beli dari volume 1 karena gak tahu chapter terakhirnya di Nakayoshi itu ada di tankoubon volume berapa (ternyata ada di bab terakhir volume 11), dan saat itu (entah gimana sekarang) manga online sama sekali tidak membantu karena mereka baru ada berapa belas chapter (kalau ada yang penasaran dan malas beli tankoubonnya yaudah cobain aja dulu di manga online).
⚠ AWAS ADA SPOILERS !! ⚠
Iya, Blogger lega banget cerita ini tamat. Gak muter-muter, dan konsisten dengan judul 'No Exit' (ini adalah salah satu judul alternatif, tapi semua judul alternatif tersebut intinya adalah 'tidak ada jalan keluar'): anak-anak terkurung dalam suatu tempat dan berusaha sampai titik darah penghabisan (gak selebai ini juga, tapi lumayan lah) untuk bisa keluar. Jadi ketika mereka akhirnya bisa keluar, yaudah tamat.
Tapiiii, Blogger kecewa parah juga di volume terakhir.
Sebelum omongin tentang volume terakhir, berikut adalah sinopsis di belakang buku volume pertama sampai empat belas, biar tahu kurang lebih maksudnya cerita ini tentang apa:
- Ternyata sekolah impian itu, sebuah 'PENJARA'! Yuhi Akabane, seorang gadis 15 tahun yang bercita-cita menjadi seorang aktris. Impiannya akan segera terwujud karena ia diterima di 'D.A. Academy', sebuah sekolah yang sangat bergengsi, yang melatih murid-muridnya untuk menjadi artis. Banyak aktor dan aktris terkenal lulusan dari sekolah ini. Awalnya Yuhi sagat bersemangat, namun ia mulai merasakan sedikit keanehan. Apa yang terjadi dengan guru mereka, Otome Kasumi? Aktingnya menjadi terlalu realistis untuk dianggap sebagai akting. Segalanya menjadi sangat menyeramkan!
- Apa ini akting? Atau... Yuhi menentang Lady Queen dan terkurung dalam 'kelas penjinakan'. Semua tengah menunggu Yuhi kembali ke kelas, namun ada peraturan yang lebih keras, 'Semua musuh kecuali dirimu sendiri'. Dan seorang Yumika, teman dari masa lalu Yuhi, muncul sebagai musuh. Dengan begitu banyaknya pengkhianatan yang menakutkan dari orang-orang yang ia percayai, apakah Yuhi mampu bertahan?
- Malam ini kamu yang 'dihukum'. Lady Queen mengumumkan tema ke-3. Sebuah permainan menjadi detektif, mereka harus menebak, serta menangkap 'pelaku yang menyamar sebagai detektif'. Setiap hari mereka harus menunjuk satu orang. Namun, ternyata itu adalah 'permainan kematian', dalam permainan itu mereka harus 'menghukum' seseorang setiap harinya!!
- Alive or dead? Brain Game di sekolah? Kasus nyata yang harus diselesaikan Yuhi Akabane adalah 'kasus pembunuhan Sakura Takashiro'. Dalam penyelidikan kasus itu, Yuhi merasa kesal, sehingga ia mengambil tindakan yang bertentangan dengan perannya, kemudian ia dikirim ke 'ruang penyesalan'. Keluar dari ruang khusus itu, Yuhi yang sebelumnya selalu menggunakan cara yang tulus dari hati untuk mencari penjahat, berubah haluan. Ia menemukan petunjuk penting dari memo yang ditinggalkan oleh Mizuno. Dari situ Yuhi mencurigai orang yang paling tidak mungkin.
- Memilih ... untuk bertahan hidup... Yuhi dan Reiji yang tahu betapa buruknya kehidupan di Academy, kembali kesana untuk menyelamatkan teman-temannya. Tema keempat, 'Sugoroku Manusia' segera dimulai, 'Sugoroku manusia yang sesungguhnya'! Harus menendang saingan, lalu merebut keberuntungan, jika tidak bisa menyesuaikan diri dengan tujuan itu ... bisa berakhir dengan kematian? Bertahan hidup di neraka, segera dimulai!
- Selamat datang di 'Sugoroku manusia' yang sesungguhnya! Dan itu adalah pilihan hidup! 'Sugoroku manusia' adalah tema kali ini, tim yang kalah akan dikeluarkan dari sekolah. Karena kalah dalam pertarungan, akhirnya tim kucing yang tersisa tinggal Yuhi, Shizuka, dan Koruri yang berada dalam peti. Mereka harus mulai kembali dari titik start. Yumika yang dibuang harus diterima sebagai rekan mereka. Yuhi dan teman-temannya berusaha bangkit kembali, namun akhirnya mereka harus menanggung utang yang sangat besar, dan mereka pun berusaha mencapai garis finish.
- Clear? Game Over? Bertahan dengan wajah putus asa? Taktik terakhir yang terpikirkan oleh Yuhi adalah menjadi satu tim dan mencapai tujuan bersama-sama. Untuk itu mereka harus menyingkirkan rasa saling curiga. Apakah mereka berhasil mencapai garis akhir dengan selamat?
- Hukuman cambuk ... demi keadilan... Tema baru untuk anak kelas 3 adalah kehidupan di penjara D.A. Mereka dibagi menjadi 'sipir' dan 'tahanan', masing-masing harus terus berimprovisasi agar bisa bertahan hidup dan menjadi karakter yang berguna. Yuhi yang berperan sebagai kepala sipir, berusaha keras memimpin untuk mengendalikan para tahanan. Namun, hukuman para sipir untuk para tahanan semakin meningkat... Akhirnya para tahanan berontak, kemudian Sakura Takashiro, sosok pujaan yang selama ini ingin ditemui Yuhi, muncul di hadapannya!
- Mau kubuat lebih meriah lagi? Dalam tugasnya menjaga para tahanan, Yuhi bertemu lagi dengan Sakura. Sakura mendukung Yuhi sepenuh hatinya, dengan memberi saran yang bagus. Ketika Yuhi melakukan saran Sakura, ia merasa yakin akan baik-baik saja... Namun, ternyata semakin mematuhi Sakura, situasi semakin buruk...
- Keberadaan diri sendiri menghilang... Ketika sadar, Yuhi telah diturunkan dari panggung, dan banyak 'Yuhi Akabane' yang mengelilinginya! Kemudian ada ketentuan, yang berhasil memainkan peran 'Yuhi' dengan lebih menarik, dia dianggap 'Yuhi' yang asli! Bahkan orangtua dan Sakura pun tidak mengenali perbedaannya! Akankah Yuhi kehilangan nama dan keberadaannya?
- Apakah kamu siap untuk mengetahui masa depan? Setelah mendapat kunci kartu dari ketua direktur, Yuhi mencoba berimprovisasi. Dari balik panggung, ia bisa melihat Yumika Kawai sedang dikejar-kejar di atas panggung, ia dituduh sebagai pengkhianat! Yuhi ingin menolongnya. Namun, seseorang mengaku sebagai Yumika awai yang asli! Ia telah kehilangan namanya sejak dua tahun yang lalu. Kebohongan macam apa ini?
- Bisakah kamu hidup sesuai dengan skenario? Tugas yang benar-benar spesial telah disiapkan! Sesuai skenario yang diberikan, setengah dari siswa dapat melarikan diri atau 'lulus', tetapi jika mereka gagal, mereka semua akan 'DO', dan satu orang akan tinggal di akademi. Untuk mencari kakak laki-lakinya yang hilang, Sakura memilih untuk menjadi satu orang tersebut dan berhadapan dengan Lady Queen, tapi sesaat sebelum mereka melarikan diri, Lady Queen kembali muncul di hadapan mereka! Serangan Lady Queen sangat luar biasa, dan hampir sepenuhnya membuat mereka hancur! Namun, pada saat itu Sakura dengan lembutnya melindungi Yuhi...
- Kematian yang nyata!! Ada 'serigala' yang dikirim direktus untuk menghalangi Yuhi dan teman-temannya, yang sedang berusaha menyelesaikan tema khusus yang diberikan. Apakah harus ada yang dikorbankan agar bisa meloloskan diri dan lulus?! Lalu, Sakura yang menantang Lady Queen tiba-tiba menghilang, kemana dia? Kemudian ... "Lihat! Inilah kenyataannya!". Sebuah pemandangan yang membuat syok terbentang di hadapan Yuhi!
- Keputusasaan? Harapan? Pementasan bak neraka yang baru akan berhenti kalau ada yang mati, akhirnya usai!! Identitas sesungguhnya dari direktus pun terbongkar!! Sungguh kenyataan yang sangat keji, kondisi berubah secara tak terduga! Apakah ada 'pintu keluar' di ujung keputusasaan ini?! Inilah babak terakhir 'No Exit' yang mengejutkan dan mengharukan... Semua misteri terbongkar!!
Jadi intinya adalah tentang Yuhi yang masuk ke sekolah akting ternama, kaget karena dia dan semua murid lain harus berperan secara nyata. Kalau lepas dari peran tanpa izin, kena penalti yang gak tanggung-tanggung. Kamu baru bisa keluar kalau pihak sekolah menyatakan bahwa kamu sudah boleh debut. FYI, mereka akan berakting tanpa skenario sama sekali, hanya dikasih tema serta peran dan sifat peran. Jadi mereka harus improvisasi terus menerus.
Yuhi sendiri masuk sekolah akting ini selain karena ingin jadi aktris juga karena dia mencari kakak kelasnya yang sudah masuk sekolah ini duluan, namanya Sakura. Dan kebetulan para senior yang nanti sekelas dengan Yuhi kenal dengna Sakura ini, jadi perasaan mereka bisa menyatu apalagi ketika tokoh Sakura akhirnya muncul.
Dari Tema Detektif yang dimulai di akhir volume 2, sudah disebut tentang 'permainan serigala' (sebenernya baru bener disebut di volume 3 dan 4). Tapi ternyata dalam lingkaran pertemanan Yuhi itu benaran ada 'serigala', dan Reiji mungkin adalah orang pertama yang menyadari itu di awal volume 8. Ketahuan siapa serigalanya di volume 13 sih, tapi hebatnya, Haruhi Seta sudah kasih petunjuk pada pembaca sejak volume 2 saat Reiji komentar aura 'serigala' ini gelap. Saat itu Blogger juga anggap angin lalu aja sih, karena gak kepikiran bahwa ada 'serigala' di antara mereka. Ketika Lady Queen 'salah sebut' jumlah di volume 2 pun, Blogger gak ambil pusing karena gak hitung jumlah anak yang berbaris disana, siapa sangka Lady Queen melulu sebut jumlah murid itu hal penting---dan Reiji (mungkin) satu-satunya yang ngeh soal ini. Tapi ternyata mereka baru seriusin soal 'serigala' di volume 13. Ya gak masalah sih, gimana pun juga para tokoh lebih mengutamakan kebersamaan daripada cari siapa yang belang.
Volume 14, yang terakhir itu, cukup mengecewakan Blogger secara pribadi dari segi penjelasan dan penyelesaian. Para murid jelas dibebaskan dan dianggap lulus oleh masyarakat. Sekolah jelas ditutup, agak kecewa karena publik tidak tahu apa yang terjadi. Setahu Blogger, manga ini tidak ada unsur fantasi, supernatural, spiritual, dan sejenisnya, tapi bagian Yuhi sedang tidak sadarkan diri lalu dipanggil teman-temannya itulah yang membuat Blogger gak suka, kesannya kayak gak nyambung karena tidak ada unsur supernatural (kecuali kalau sebenarnya ada tapi Blogger gak tangkap).
Penjelasan Aiko pun, oke masuk akal, tapi Blogger gak sreg aja.
Yang paling Blogger gak sreg adalah ketika Sakura cium Yuhi lalu Yuhi bangun. Iya ada percikan kemungkinan Yuhi suka Sakura lebih dari sekedar respek, tapi Blogger berharap ini lebih fokus ke misterinya, kecuali kalau memang Seta ingin mengembangkan cerita ke bagian hubungan Sakura dengan Yuhi (padahal akhirannya enggak digali), tapi memang dari awal gak ada unsur romance dalam cerita kecuali saat Yuhi digodain tentang Sakura. Mizuno dalam wujud Yuhi cium Sakura itu gak masalah, lah, bukan Blogger penganut slash tapi karena adegan itu maksudnya biar Mizuno menang kompetisi. Itu pendapat Blogger secara pribadi banget sih.
Tidak semua pertanyaan dari dalam maupun luar manga terjawab sampai tamat. Iya, tujuan Sakura terungkap, dan siapa kakaknya pun diperlihatkan. Tentang direktur akademi sudah pasti diperlihatkan siapa. Tentang nama D.A. Academy pun jadi ada penjelasannya.
Tapi, misteri internalnya dulu deh: Koruri pernah janji ke Yuhi bakal cerita kenapa angkatan Koruri dan Reiji ada kecanggungan, tapi gak pernah kesampaian---nah, jadi ceritanya gimana tuh?
Kemudian, mungkin cuman Blogger aja yang penasaran, tapi bagaimana cara Aiko mengubah kulit 'keriput' (karena memang umurnya bukan muda lagi) secara instan, detik itu juga, pada beberapa kesempatan? Benaran loh, adegannya masih sama, tapi bisa saat itu keriputnya muncul, lalu hilang lagi. Kemudian, tinggi badannya, okelah seumur hidup dia berperan menjadi banyak orang dalam hidupnya, tapi tinggi badannya naik-turun itu gimana? Selanjutnya tentang Yumika yang asli, Blogger sangat perlu penjelasan: apakah dari tahun ke tahun Aiko selalu menjadi 'serigala' dengan merebut salah satu identitas murid dan kebetulan saat itu yang kena adalah Yumika?
Lalu, katanya peran Mizuno dan Hayate sudah kena rebut, nah dua orang yang palsu itu dikemanakan (yang asli karena kalah jadinya dikurung dengan yang lain)? Kalau sesuai dengan aturan main yang ada berarti mereka gak pergi ke Utopia. Kalau dibuat menjadi murid angkatan selanjutnya berarti itu masih tahun depan. Kalau dibuat sebagai senior ... yah, Yuhi saat itu sudah jadi senior kan?
Yang paling parah sekarang alur waktu. Butuh beberapa minggu untuk angkatan Yuhi untuk naik ke kelas 3, tapi angkatan Reiji butuh dua tahun. Jomplang banget gak sih?
Sampai di bagian akhir, Blogger masih sangat nge-ship Yuhi dengan Reiji. Di volume 14 pun, mungkin cuman perasaan Blogger aja, tapi ada panel yang memperlihatkan bahwa Reiji cemburu lalu coba tarik perhatian Yuhi. Kalau genre romancenya digali sih mungkin Yuhi sudah dengan Sakura. Omong-omong, Blogger senang relasi pertemanan Reiji dengan Shizuka juga, apalagi sejak akhir volume 11.
Ehem.
Blogger gak tahu genre resmi dari Haruhi Seta itu apa, tapi yang Blogger tangkap terutama adalah thriller, drama, mystery. Karena pernah masuk Nakayoshi, berarti ini Shoujo juga. Kalau tertarik dengan sebangsa Tomodachi Game, Jinrou Game, dll, maka ini adalah versi halus-bangetnya.
Rabu, 21 Agustus 2019
Cinderella's Secret, a novel by Nuniek KR
Blogger gak tergila-gila dengan konsep Cinderella, tapi tertarik untuk membaca cerita dengan konsep ini karena jika pas ketemu penulis yang kreatifnya ampun-ampun jadinya keren banget---padahal tema utamanya 'hanyalah' kisa Cinderella yang diutak-atik. Antusiasme tersebut tetap ada untuk novel Indonesia. Kalau hanya andalin sinopsis memang gak kelihatan, tapi jika ada yang berani menggunakan nama 'Cinderella' ke dalam judulnya, Blogger langsung berasumsi cerita tersebut nyerempet ke modernisasi Cinderella.
Berikut adalah ovehan Blogger tentang novel ini.
Konfliknya jelas, drama yang terjadi juga ditulis dengan baik sehingga turut menyulut emosi saya saat membaca novel ini.
Tokoh Julia memang menyebalkan. Dia bukan antagonis, tapi Blogger paling tidak senang dengan tipikal manusia seperti Julia itu. Ia terlalu kepo, hobinya ekorin orang, melanggar privasi orang, dan tidak tahu diri. Mungkin dari dia itu sudah biasa, mungkin maksudnya dia ingin akrab dengan orang yang bersamanya. Tapi tidak semua orang bisa tahan menghadapi orang yang sikapnya seperti itu. Karena adanya tokoh inilah yang membuat Blogger bisa ikut tersulut emosi saat baca bagian interaksi Diana-Julia serta pemikiran Diana tentang Julia.
Menurut Blogger pribadi cerita ini cukup oke, tapi ada hal yang Blogger kurang suka, yakni:
Untuk poin ketiga itu, mungkin karena Penulis ingin menyangkutpautkan dengan sinopsis di sampul belakang:
Ini pendapat Blogger secara pribadi, terutama yang tentang judul itu. Memberi judul pada suatu karya memang sulit, iya, Blogger paham.
Berikut adalah ovehan Blogger tentang novel ini.
Konfliknya jelas, drama yang terjadi juga ditulis dengan baik sehingga turut menyulut emosi saya saat membaca novel ini.
Tokoh Julia memang menyebalkan. Dia bukan antagonis, tapi Blogger paling tidak senang dengan tipikal manusia seperti Julia itu. Ia terlalu kepo, hobinya ekorin orang, melanggar privasi orang, dan tidak tahu diri. Mungkin dari dia itu sudah biasa, mungkin maksudnya dia ingin akrab dengan orang yang bersamanya. Tapi tidak semua orang bisa tahan menghadapi orang yang sikapnya seperti itu. Karena adanya tokoh inilah yang membuat Blogger bisa ikut tersulut emosi saat baca bagian interaksi Diana-Julia serta pemikiran Diana tentang Julia.
Menurut Blogger pribadi cerita ini cukup oke, tapi ada hal yang Blogger kurang suka, yakni:
- Pertama, kompleksnya rahasia keluarga tokoh utama ini kurang dijelaskan dengan baik, mungkin jika novelnya lebih panjang akan jadi lebih baik soal penggambaran kekompleksan itu.
- Kedua, tokoh Fairee terlalu 'maksa'. Tidak masalah jika ternyata dia juga anak adopsi, lalu menjadi antagonis karena pengaruh lingkungan keluarga angkatnya. Tidak masalah jika ketika dia tumbuh dalam keluarga angkat yang seperti itu, dia jadi sebal dengan Diana yang membesarkan masalah yang (bagi Fairee) sepele. Tapi menjadi 'maksa' ketika Penulis membuat Fairee dan Diana ternyata berasal dari rumah yatim-piatu yang sama. Mungkin bagi orang lain tidak masalah, tapi saya pribadi kurang senang dengan hal ini.
- Terakhir, ini yang paling saya kurang suka: pemakaian nama 'Cinderella' pada judul. Tokoh Cinderella itu, mau di versi apa pun, adalah tokoh yang kehilangan ibunya sehingga ayahnya menikah dengan 'Ibu Tiri' yang turut membawa 'Saudari Tiri' ke rumahnya, lalu Cinderella diperlakukan semena-mena oleh Ibu dan Saudari Tirinya. Mungkin saya salah paham saat membaca novel ini, tapi di novel ini tokoh utama yang dianggap Cinderella adalah Diana, kan? Masalahnya, Diana sama sekali bukan Cinderella. Iya, ayahnya menikah lagi dan dia punya saudari tiri, tapi Diana lebih sesuai menjadi Drizella daripada Cinderella. Apakah ibu dan saudari tiri Diana menyiksa dan menjadikannya pembantu? Tidak, ibu tirinya tetap memasak untuk Diana, lalu Julia tidak main kasar dan menjahati Diana sama sekali. Apakah ibu dan saudari tiri Diana memaksanya pindah ke kamar lebih kecil? Tidak, Julia hanya memberi pilihan (yang diakunya 'bercanda' tapi maksa) pada Diana untuk pindah kamar atau satu sekolah (ujungnya Julia mendapatkan keduanya, makanya saya tidak suka dengan karakternya sama sekali), dan saat itu Diana memilih untuk pindah kamar. Jadi hidup Diana tidaklah sengsara sama sekali, perasaan sebalnya itulah yang membuat dia berpikir hidupnya menderita. Dibanding Diana, Julia-lah yang lebih sesuai dengan titel 'Cinderella'. Di poin ini, ada kemungkinan ternyata saya memang salah paham, mungkin novelis sebenarnya mencap Julia-nya sebagai Cinderella, bukan Diana seperti apa yang saya tangkap.
Untuk poin ketiga itu, mungkin karena Penulis ingin menyangkutpautkan dengan sinopsis di sampul belakang:
Iya, jadi di sinopsis Penulis bilang bahwa ini adalah kisah Cinderella yang baru, yang tidak dianiaya tapi menganiaya. Masalahnya, dalam kisah Cinderella, yang menganiaya adalah Ibu Tiri dan Saudara Tiri, kan? Okelah kalau ingin membuat kisah 'Cinderella' yang berkebalikan dengan 'konsep' umum. Tapi jika diberi judul "CINDERELLA's secret", itu tidak ada hubungannya dengan 'Cinderella revolusioner'.'Diana benci ibu dan adik tiri barunya, Tante Hesti dan Julia si manja. Mereka pengganggu! Apalagi Julia telah mencuri perhatian ayahnya, teman-temannya, bahkan orang yang dia suka! Diana membangun benteng tinggi dengan mereka. Ia ingin menunjukkan kuasanya di dalam rumah. Ia menganggap dirinya sebagai Cinderella revolusioner yang tidak teraniaya, dan justru dialah yang menganiaya keluarga tiri dengan caranya sendiri. Namun ternyata, rencana untuk menghancurkan mereka justru membawa rahasia tentang Diana sendiri….'
Ini pendapat Blogger secara pribadi, terutama yang tentang judul itu. Memberi judul pada suatu karya memang sulit, iya, Blogger paham.
Selasa, 20 Agustus 2019
3 episode terakhir Megaranger
Yang identitasnya ketahuan siapa, yang tegang siapa. Benaran, saat akhir episode 48, walau sekilas, penonton bisa lihat bahwa identitas Ranger ketahuan musuh. Dampaknya ada di 3 episode terakhir: 49-51. Dan sambutan warga tentang identitas Ranger yang ketahuan ini cukup sangat berbeda dengan yang terjadi di akhir Power Rangers In Space.
Mungkin karena kelima anggota inti Megaranger ini benar masih anak SMA, jadi nyeseknya plus-plus. Maksudnya, sebelum ini ada Carranger, mereka dari umur mereka sudah besar, jadi ketika Pegasus dihancurkan, mereka bisa menyikapi ini dengan lebih lapang dada. Tapi Kenta dan keempat temannya masih anak-anak, dan sekolah adalah tempat yang mereka selalu datangi kedua setelah rumah masing-masing. Ketika sekolah menolak mereka, lalu rumah mereka dihancurkan, hati Blogger ikut terenyuh saat nonton.
Yang paling Blogger gak suka adalah sikap warga.
Oke, gini, Blogger juga sebel dengan pihak sekolah yang dengan mudah mengusir kelima Ranger. Walau menyebalkan dan gak adil, Blogger paham alasannya: kalau Ranger masih disitu maka monster (karena sudah tahu identitas mereka) akan datang menyerang kesitu. Sedangkan sekolah adalah tempat yang pasti untuk anak-anak berkumpul, jadi akan membuat banyak korban sampingan. Belum lagi mau seluas apa pun gedung dan area sekolah, karena banyak sekat dalam gedung maka properti sekolah bisa ada yang kena rusak jika bertarung disana. Blogger paham. Tapi itu tetap membuat Blogger gak seneng dengan sikap mereka.
Sekarang tentang warga disana, secara keseluruhan termasuk orang dari sekolah. Iya, Blogger paham juga bahwa mereka gak ingin ikut jadi korban saat Ranger bertarung lawan monster---siapa juga yang bakal mau kan? Cuman, ketika adegan Ibu-Anak diserang, Si Ibu ngomel tentang Megaranger yang belum datang selamatin mereka. Ketika Ranger datang untuk tolong, saat Miku tanya keadaan mereka, Si Ibu dengan ketus bilang jangan libatkan mereka dalam pertarungan. Brengsek bener. Udah bagus ditolong. Masalahnya kalau gak ditolong makin dihina lagi.
Kemudian, saat Kunekune datang serang saat warga ngusir Ranger yang Zord-nya sedang gak bisa digerakin, warga sangat brengsek. Mereka menyerukan 'tolong kami' lalu bilang 'pergi kalian' ke Ranger. Maunya apa sih?
Jadi mereka pengen aman dari monster, tapi cuman mau terima bersih. Kalau monster rusakin sesuatu, itu salah Ranger yang gak lawan monster sebelum kehancuran terjadi. Warga sendiri gak ada usaha---dan hal ini jauh kebalikan dari In Space. Jadi kondisi warga di season ini seperti orang Indonesia yang ngeluh kali banyak sampah sambil buang sampah ke kali. Ironis.
Puncak konflik sebagai satu serial Megaranger ini sangat baik. Dilema Ranger yang adalah para murid kelas 3 SMA ini bisa ikut dirasakan. Bagian akhir, Blogger seneng karena adegan Ranger kelulusan masih diselipin, karena Ranger bertarung di 3 episode akhir ini biar bisa lulus sekolah. Tapi, mungkin Blogger lebih ingin tambahan epilog soal orangtua mereka yang udah dievakuasi ke bulan, serta reaksi warga yang brengsek---karena walau sesaat, sekolah sudah terima mereka untuk kelulusan, entah gimana dengan warga yang lain.
Mungkin karena kelima anggota inti Megaranger ini benar masih anak SMA, jadi nyeseknya plus-plus. Maksudnya, sebelum ini ada Carranger, mereka dari umur mereka sudah besar, jadi ketika Pegasus dihancurkan, mereka bisa menyikapi ini dengan lebih lapang dada. Tapi Kenta dan keempat temannya masih anak-anak, dan sekolah adalah tempat yang mereka selalu datangi kedua setelah rumah masing-masing. Ketika sekolah menolak mereka, lalu rumah mereka dihancurkan, hati Blogger ikut terenyuh saat nonton.
Yang paling Blogger gak suka adalah sikap warga.
Oke, gini, Blogger juga sebel dengan pihak sekolah yang dengan mudah mengusir kelima Ranger. Walau menyebalkan dan gak adil, Blogger paham alasannya: kalau Ranger masih disitu maka monster (karena sudah tahu identitas mereka) akan datang menyerang kesitu. Sedangkan sekolah adalah tempat yang pasti untuk anak-anak berkumpul, jadi akan membuat banyak korban sampingan. Belum lagi mau seluas apa pun gedung dan area sekolah, karena banyak sekat dalam gedung maka properti sekolah bisa ada yang kena rusak jika bertarung disana. Blogger paham. Tapi itu tetap membuat Blogger gak seneng dengan sikap mereka.
Sekarang tentang warga disana, secara keseluruhan termasuk orang dari sekolah. Iya, Blogger paham juga bahwa mereka gak ingin ikut jadi korban saat Ranger bertarung lawan monster---siapa juga yang bakal mau kan? Cuman, ketika adegan Ibu-Anak diserang, Si Ibu ngomel tentang Megaranger yang belum datang selamatin mereka. Ketika Ranger datang untuk tolong, saat Miku tanya keadaan mereka, Si Ibu dengan ketus bilang jangan libatkan mereka dalam pertarungan. Brengsek bener. Udah bagus ditolong. Masalahnya kalau gak ditolong makin dihina lagi.
Kemudian, saat Kunekune datang serang saat warga ngusir Ranger yang Zord-nya sedang gak bisa digerakin, warga sangat brengsek. Mereka menyerukan 'tolong kami' lalu bilang 'pergi kalian' ke Ranger. Maunya apa sih?
Jadi mereka pengen aman dari monster, tapi cuman mau terima bersih. Kalau monster rusakin sesuatu, itu salah Ranger yang gak lawan monster sebelum kehancuran terjadi. Warga sendiri gak ada usaha---dan hal ini jauh kebalikan dari In Space. Jadi kondisi warga di season ini seperti orang Indonesia yang ngeluh kali banyak sampah sambil buang sampah ke kali. Ironis.
Puncak konflik sebagai satu serial Megaranger ini sangat baik. Dilema Ranger yang adalah para murid kelas 3 SMA ini bisa ikut dirasakan. Bagian akhir, Blogger seneng karena adegan Ranger kelulusan masih diselipin, karena Ranger bertarung di 3 episode akhir ini biar bisa lulus sekolah. Tapi, mungkin Blogger lebih ingin tambahan epilog soal orangtua mereka yang udah dievakuasi ke bulan, serta reaksi warga yang brengsek---karena walau sesaat, sekolah sudah terima mereka untuk kelulusan, entah gimana dengan warga yang lain.
Senin, 19 Agustus 2019
Boruto episode 120
Fiks, Uzumaki Boruto masuk dalam daftar tokoh yang Blogger amat sangat gak suka banget.
Blogger yakin tidak semua anak laki-laki umur 12 tahun, berarti seumuran tokoh Boruto, akan sangat tidak tahu diri seperti itu. Buktinya, para mantan murid Blogger yang sudah umur segitu, cowok pula, gak seresek itu. Blogger yakin di Jepang pun juga begitu, makanya Kreator bisa menciptakan karakter seperti Shikadai, Mitsuki, dan Sai.
Episode ini membuat Blogger makin gak suka dengan (tokoh) Boruto.
Gini. Okelah dia cemas karena Sasuke gak kunjung kasih kabar soal kapan tanggal latihan berikutnya--Boruto jadi kepikiran kalau gurunya lupa atau malah kenapa-kenapa. Tapi Blogger gak suka aja, karena HARUSNYA KALAU MEMANG SASUKE AKAN KASIH KABAR PENTING YA DIA BAKAL KASIHTAHU NARUTO ATAU KELUARGANYA DAN BUKAN BORUTO.
Kemudian dengan resehnya dia ingin tahu isi pesan dari Sasuke. Okelah Blogger juga penasaran isi pesannya. Tapi motifnya untuk tahu pesan itu adalah, dia pikir dia berhak tahu karena muridnya. WTF. Enggak gitu. Lu sama sekali gak berhak, Sarada yang adalah anaknya pun gak berhak juga, karena pesan tersebut dikirim ke tempat Hokage!
Selanjutnya dia ngebet nyusul Sasuke sendirian. Detik-detik sebelum bener dia ketemu langsung gurunya itu, dia sudah berasumsi sendiri bahwa Sasuke sedang terlibat dalam pertarungan. Terlepas tebakan dia benar apa enggak, harusnya Boruto sudah cukup besar untuk sadar bahwa kehadirannya yang sangat tiba-tiba itu bisa jadi gangguan untuk Sasuke. Ketika tebakannya benar, Boruto bukan nurut kata Sasuke untuk pergi, malah tetap ada disana. Sasuke kena serang dan keseret ke dimensi (?) lain setelahnya salah siapa? BORUTO! Kalau saat itu Boruto nurut, Sasuke gak bakal perlu sekalian lindungin muridnya, Sasuke bisa terus fokus menghadapi musuhnya. Terlepas sebenarnya Sasuke peduli pada Boruto atau enggak, kehadiran Boruto dalam arena pertarungan tersebut sangatlah mengganggu!
Emang sih, kalau sudah bagian dari plot mau gimana lagi. Tapi sebagai penonton ya Blogger jadi emosi sendiri. Dan enggak, Blogger bukan fangirlnya Sasuke sama sekali. Dari dulu Blogger teuteup setia sama Kakashi.
Walau berkesal-kesal-ria soal Boruto di episode ini, tetap ada satu bagian yang Blogger suka, yakni ketika Gaara dan Sasuke berdampingan melawan musuh. Itu hanya ada dalam beberapa detik, tapi cukup membuat Blogger seneng. Karena, inget ketika ujian Chuunin dan Sasuke harus lawan Gaara? Iya, Blogger nostalgia disana.
Minggu, 18 Agustus 2019
Detective Conan episode 951
Sebagai filler, plotnya oke. Entah karena ini berhubungan dengan buku atau karena dia adalah sambungan dari episode filler lainnya (tapi bukan acara part 1 - part 2).
Salah satu yang membuat Blogger senang dengan episode filler ini adalah, walau tidak detil, tapi menunjukkan bagaimana sifat penjual buku loak yang baik. Bukan hanya sekedar bayar sejumlah yang orang lain jual, tapi mereka ini juga harus tahu tentang buku yang bersangkutan: edisi tahun kapan, terbatas atau enggak, dan sebagainya. Blogger sering menemukan bursa buku seken murah (bukan cuci gudang ya, tapi bener bekas), dan ada poster besar soal bagaimana cara 'nyumbang' buku bekas. Jadi misalkan di rumah ada buku yang udah gak bakal dibaca lagi tapi masih layak baca untuk orang lain, kamu bisa datang kesana dan jual buku tersebut dengan harga yang AMAT SANGAT MURAH. Yes. Blogger gak tahu bagaimana di tempat dan daerah lain, tapi yang biasa Blogger temukan itu, harga buku yang kamu jual ke mereka hanya dihitung berdasarkan berat. Gak peduli seperti apa kondisi atau 'harga' buku itu, kalau barangnya berat ya dia bakal beli lumayan dari kamu. Selangka apa pun, kalau tipis, ya harganya murah banget. Tapi di DC episode 951 ini menunjukkan bahwa harusnya tidak seperti itu. Para penanggung jawab buku seken ini walau gak tahu buku tersebut harus tetap ngeh soal nilai buku yang bersangkutan. Dan mungkin karena tokohnya adalah orangtua, jadi keputusannya untuk gak beli buku-buku langka itu membuat hati Blogger sebagai penonton hangat.
Sebagusnya, filler tetaplah filler. Kebiasaan episode filler yang hanya ada satu bagian yang paling kelihatan adalah bahwa pelakunya ketahuan oleh penonton segera setelah kasus terjadi. Kebiasaan nomor dua adalah, bukti yang 'menempel' pada pelaku itu (menurut blogger) kelewat simpel. Ya wajar aja sih, namanya juga cuman satu bagian, tapi gimana gitu rasanya.
Salah satu yang membuat Blogger senang dengan episode filler ini adalah, walau tidak detil, tapi menunjukkan bagaimana sifat penjual buku loak yang baik. Bukan hanya sekedar bayar sejumlah yang orang lain jual, tapi mereka ini juga harus tahu tentang buku yang bersangkutan: edisi tahun kapan, terbatas atau enggak, dan sebagainya. Blogger sering menemukan bursa buku seken murah (bukan cuci gudang ya, tapi bener bekas), dan ada poster besar soal bagaimana cara 'nyumbang' buku bekas. Jadi misalkan di rumah ada buku yang udah gak bakal dibaca lagi tapi masih layak baca untuk orang lain, kamu bisa datang kesana dan jual buku tersebut dengan harga yang AMAT SANGAT MURAH. Yes. Blogger gak tahu bagaimana di tempat dan daerah lain, tapi yang biasa Blogger temukan itu, harga buku yang kamu jual ke mereka hanya dihitung berdasarkan berat. Gak peduli seperti apa kondisi atau 'harga' buku itu, kalau barangnya berat ya dia bakal beli lumayan dari kamu. Selangka apa pun, kalau tipis, ya harganya murah banget. Tapi di DC episode 951 ini menunjukkan bahwa harusnya tidak seperti itu. Para penanggung jawab buku seken ini walau gak tahu buku tersebut harus tetap ngeh soal nilai buku yang bersangkutan. Dan mungkin karena tokohnya adalah orangtua, jadi keputusannya untuk gak beli buku-buku langka itu membuat hati Blogger sebagai penonton hangat.
Sebagusnya, filler tetaplah filler. Kebiasaan episode filler yang hanya ada satu bagian yang paling kelihatan adalah bahwa pelakunya ketahuan oleh penonton segera setelah kasus terjadi. Kebiasaan nomor dua adalah, bukti yang 'menempel' pada pelaku itu (menurut blogger) kelewat simpel. Ya wajar aja sih, namanya juga cuman satu bagian, tapi gimana gitu rasanya.
Jumat, 16 Agustus 2019
Megaranger vs Carranger, timnya kontras
Mega Red dan Red Racer punya kesamaan apalagi jika disandingkan dengan counterpart mereka di Power Rangers, yakni kepribadian mereka sangat jauh berbeda dengan Tommy, TJ, dan Andros. Bukan berarti Kyosuke dan Kenta punya kepribadian yang sama, enggak gitu. Tapi di masing-masing tim, para Ranger Merah inilah yang paling 'enggak waras' tapi teuteup punya hati yang baik.
Saat nonton Denji Sentai Megaranger, Blogger agak semangat kejar episode biar bisa nonton vs Carranger. Karena gini, Carranger itu orang dewasa---terlepas umur Naoki---, mereka sudah bukan anak sekolahan lagi dari sejak alur serial mereka. Sedangkan tim inti Megaranger itu kebalikannya, mereka berlima benar-benar masih anak sekolahan yang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan ujian kelulusan. Kontras yang Blogger maksud di judul bukan di bagian umur tim, melainkan sifat tim. Kontrasnya sifat tim itu membuat Blogger penasaran bagaimana jika mereka ketemu.
Jika dibilang sikap serius, tim Ohranger jelas lebih bisa dibilang serius dibanding Megaranger karena memang tuntutan jabatan mereka. Tapi gini, sikap tim Megaranger memang lebih serius dan dewasa dibanding tim Carranger yang umurnya lebih tua. Cara berpikir Carranger memang harusnya lebih luas dan dewasa, tapi soal sebagai Ranger, mungkin berkat adanya Kouichirou, Megaranger lebih serius dan dewasa dalam menangani monster yang ada.
Anggota tim Carranger memang hampir gak ada serius-seriusnya. Yang paling serius tanpa adegan lawak berlebih mungkin hanya Natsumi.
Sedangkan tim Megaranger, anggota yang hampir gak ada seriusnya hanya Kenta dan mungkin Miku juga, sisanya serius walau enggak datar.
Jadi ketika kedua tim ini disatuin dalam satu film, umur mereka jadi kayak kebalik dengan sifat mereka.
Saat nonton, agak kecewa karena Signalman dan VRV Master gak muncul. Yah, seenggaknya ada detil di foto di Pegasus foto Signalman dengan anaknya. Terus Blogger seneng banget Kyosuke bawa makanan yang dari tempat Gynamo. Tapi yang membuat chemistry film crossover ini lebih baik dari dua sebelumnya adalah alasan penonton bisa melihat Kyosuke dan Youko di awal.
Di Ohranger vs Kakuranger, Sasuke dan Tsuruhime datang karena diundang Miura untuk menangkap Onbu-Obake. Tujuannya jelas, dan wajar mengingat buruan Kakuranger di serial mereka adalah Yokai.
Di Carranger vs Ohranger, kedua tim ini bisa ketemu karena sama-sama menemukan monster yang sama---Kyosuke gak sengaja datang ke onsen dan lihat monster yang diincar Goro dan Yuuji. Karena perbedaan pandangan, keduanya jadi kayak musuhan di awal.
Sedangkan di Megaranger vs Carranger ini, Kyosuke dan Youko dimunculin di menit pertama walau hanya dari tampak belakang. Meski wajah mereka gak ditampilin, ya yang nonton Carranger sebelumnya jelas akan langsung ngeh itu siapa. Jadi kedatangan kedua Carranger ini awalnya hanya menunaikan tugas sebagai orang bengkel, jadinya gak maksa untuk disatukan dalam satu film.
Omong-omong, selain Kenta dan Kyosuke yang sama-sama adalah Ranger Merah yang 'ngaco', Ranger Pink kedua tim juga sama. Youko dan Miku sama-sama hobi makan dan bermasalah dengan berat badan. Walaupun, yah, di film ini hobi makan Youko gak diperlihatkan, justru malah Kyosuke yang kena getahnya.
Saat nonton Denji Sentai Megaranger, Blogger agak semangat kejar episode biar bisa nonton vs Carranger. Karena gini, Carranger itu orang dewasa---terlepas umur Naoki---, mereka sudah bukan anak sekolahan lagi dari sejak alur serial mereka. Sedangkan tim inti Megaranger itu kebalikannya, mereka berlima benar-benar masih anak sekolahan yang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan ujian kelulusan. Kontras yang Blogger maksud di judul bukan di bagian umur tim, melainkan sifat tim. Kontrasnya sifat tim itu membuat Blogger penasaran bagaimana jika mereka ketemu.
Jika dibilang sikap serius, tim Ohranger jelas lebih bisa dibilang serius dibanding Megaranger karena memang tuntutan jabatan mereka. Tapi gini, sikap tim Megaranger memang lebih serius dan dewasa dibanding tim Carranger yang umurnya lebih tua. Cara berpikir Carranger memang harusnya lebih luas dan dewasa, tapi soal sebagai Ranger, mungkin berkat adanya Kouichirou, Megaranger lebih serius dan dewasa dalam menangani monster yang ada.
Anggota tim Carranger memang hampir gak ada serius-seriusnya. Yang paling serius tanpa adegan lawak berlebih mungkin hanya Natsumi.
Sedangkan tim Megaranger, anggota yang hampir gak ada seriusnya hanya Kenta dan mungkin Miku juga, sisanya serius walau enggak datar.
Jadi ketika kedua tim ini disatuin dalam satu film, umur mereka jadi kayak kebalik dengan sifat mereka.
Saat nonton, agak kecewa karena Signalman dan VRV Master gak muncul. Yah, seenggaknya ada detil di foto di Pegasus foto Signalman dengan anaknya. Terus Blogger seneng banget Kyosuke bawa makanan yang dari tempat Gynamo. Tapi yang membuat chemistry film crossover ini lebih baik dari dua sebelumnya adalah alasan penonton bisa melihat Kyosuke dan Youko di awal.
Di Ohranger vs Kakuranger, Sasuke dan Tsuruhime datang karena diundang Miura untuk menangkap Onbu-Obake. Tujuannya jelas, dan wajar mengingat buruan Kakuranger di serial mereka adalah Yokai.
Di Carranger vs Ohranger, kedua tim ini bisa ketemu karena sama-sama menemukan monster yang sama---Kyosuke gak sengaja datang ke onsen dan lihat monster yang diincar Goro dan Yuuji. Karena perbedaan pandangan, keduanya jadi kayak musuhan di awal.
Sedangkan di Megaranger vs Carranger ini, Kyosuke dan Youko dimunculin di menit pertama walau hanya dari tampak belakang. Meski wajah mereka gak ditampilin, ya yang nonton Carranger sebelumnya jelas akan langsung ngeh itu siapa. Jadi kedatangan kedua Carranger ini awalnya hanya menunaikan tugas sebagai orang bengkel, jadinya gak maksa untuk disatukan dalam satu film.
Omong-omong, selain Kenta dan Kyosuke yang sama-sama adalah Ranger Merah yang 'ngaco', Ranger Pink kedua tim juga sama. Youko dan Miku sama-sama hobi makan dan bermasalah dengan berat badan. Walaupun, yah, di film ini hobi makan Youko gak diperlihatkan, justru malah Kyosuke yang kena getahnya.
Kamis, 15 Agustus 2019
Megaranger ep.6 vs InSpace ep.8
Blogger paham kalau dari pihak Power Rangers menggunakan banyak footage dari Super Sentai. Lagian footage yang dipakai biasanya adalah adegan bertarung dengan foot soldiers yang kalau dari PR gak bikin foot soldiers orisinil, atau Rangers vs monster, atau Zord vs monster besar, atau yah pokoknya sedang dalam kostum Ranger. Untuk jalan cerita, PR selalu membedakan dari SS. Gimana pun SS kalau munculin monster di suatu episode, biasanya itu berdasarkan dan nyerempet ke kebudayaan Jepang, sehingga PR harus putar otak cari cerita soal monster itu sendiri---dan tidak jarang monster yang muncul di PR itu tanpa tujuan yang berarti. Kadang, jika monsternya tidak terlalu nyerempet ke ke-jepang-an, PR bisa ikutin tema cerita episode tersebut tapi dengan banyak perubahan sehingga kalau gak begitu diperhatiin ya gak bakal kelihatan bahwa skenarionya kopas SS.
Naaaahh, tetiba munculah Power Rangers In Space episode 8.
Sebelum lanjut, saat ini Blogger sudah sampai di Power Rangers Time Force. Untuk PRiS episode 8 sendiri Blogger sudah nonton dua kali (pertama dari Youtube, kedua kali ya saat nonton ulang PR keseluruhan sekarang). Karena jalan ada jalan cerita yang lebih sekedar basmi monster, Blogger masih ingat seperti apa yang dialami Cassie di episode itu. Kemudian kemarin malam sebelum ngetik entri ini (entah kapan diunggah), Blogger nonton Denji Sentai Megaranger episode 6.
Kacau.
Gak bohong, kacau banget.
Kalau ikutin tema atau alur (untuk episode itu), Blogger masih oke. Tapi PRiS episode 8 itu benar-benar jiplak Megaranger episode 6, termasuk busana Ranger Pink dengan teman kencannya! Bahkan, ketika di PR, saat Ashley bimbing Cassie dan Lenny masuk ke Mega Tank, itu pakai footage Megaranger, cuman sekilas, tapi terlihat bahu Miku-lah yang masuk ke Mega Tank.
Blogger gak ngerti kenapa pakaian Cassie dan Lenny harus dibuat persis seperti Miku dengan Shintarou. Footage mereka yang paling keliatan adalah ketika naik lift dan saat masuk Mega Tank. Selebihnya, kenapa PR harus ikut pakai tokoh George sebagai counterpart Jirou? Atau, kalau mau lebih kreatif, jangan pakai Cassie dan Lenny, anggap aja warga biasa atau saudaranya salah satu Ranger. Atau mungkin boleh Cassie dan Lenny, tapi jalan ceritanya misalkan itu saudaranya. Jangan kopas begitulah.
Naaaahh, tetiba munculah Power Rangers In Space episode 8.
Sebelum lanjut, saat ini Blogger sudah sampai di Power Rangers Time Force. Untuk PRiS episode 8 sendiri Blogger sudah nonton dua kali (pertama dari Youtube, kedua kali ya saat nonton ulang PR keseluruhan sekarang). Karena jalan ada jalan cerita yang lebih sekedar basmi monster, Blogger masih ingat seperti apa yang dialami Cassie di episode itu. Kemudian kemarin malam sebelum ngetik entri ini (entah kapan diunggah), Blogger nonton Denji Sentai Megaranger episode 6.
Kacau.
Gak bohong, kacau banget.
Kalau ikutin tema atau alur (untuk episode itu), Blogger masih oke. Tapi PRiS episode 8 itu benar-benar jiplak Megaranger episode 6, termasuk busana Ranger Pink dengan teman kencannya! Bahkan, ketika di PR, saat Ashley bimbing Cassie dan Lenny masuk ke Mega Tank, itu pakai footage Megaranger, cuman sekilas, tapi terlihat bahu Miku-lah yang masuk ke Mega Tank.
Blogger gak ngerti kenapa pakaian Cassie dan Lenny harus dibuat persis seperti Miku dengan Shintarou. Footage mereka yang paling keliatan adalah ketika naik lift dan saat masuk Mega Tank. Selebihnya, kenapa PR harus ikut pakai tokoh George sebagai counterpart Jirou? Atau, kalau mau lebih kreatif, jangan pakai Cassie dan Lenny, anggap aja warga biasa atau saudaranya salah satu Ranger. Atau mungkin boleh Cassie dan Lenny, tapi jalan ceritanya misalkan itu saudaranya. Jangan kopas begitulah.
Selasa, 13 Agustus 2019
Time For Lightspeed
Itu adalah judul dari episode ke 33 Power Rangers Time Force. PRTF bukanlah season favorit Blogger walau kebanyakan orang favoritin season ini, mungkin karena mereka demen Wes x Jen. Blogger gak bilang Time Force jelek sih, cuman kalau soal selera, Blogger lebih suka season lain. Tapi khusus episode 33 ini cukup istimewa, karena ini adalah episode team-up Time Force dengan Lightspeed Rescue.
Pertama, soal judul. Gini, ini adalah kedua kalinya Blogger nonton episode ini (yang pertama dari Youtube), dan Blogger masih juga fangirlingan sendiri saat lihat judulnya. Maksudnya, walau tahu eksistensi episode ini, bukan berarti Blogger hapal Lightspeed Ranger muncul di episode berapa. Jadi ketika sedang nonton ulang berurutan ini, Blogger gak tahu bahwa episode selanjutnya yang Blogger tonton ini adalah team-up.
Balik soal judul, Blogger suka banget. Dari semua judul episode team-up, yang ini yang paling mengena ke kedua tim Ranger. Kenapa? 'Time for time force' adalah jargon dari Time Force, sedangkan Lightspeed cuman 'Lightspeed rescue', lalu keduanya digabungkan, jadinya 'Time for lightspeed'. Walau memang tidak menggambarkan cerita dalam episode tersebut, walau iya memang cuman mau pamerin kalau PRLR lagi dateng main di episode itu, tapi kedua tim kena di judulnya.
Kedua, kehidupan Lightspeed Ranger setelah serialnya. Memang jedanya cuman setahun, atau mungkin harusnya gak nyampe setahun karena logikanya PRLR ada di tahun 2000 dan PRTF di tahun 2001. Tapi dengan mengabaikan latar waktu, Blogger seneng karena dikasih lihat sekilas kehidupan Ranger setelah Marina Bay aman dari Demon.
Ketiga, Ryan. Dia adalah Ranger eksklusif Power Rangers, dan PR memunculkan dia di team-up padahal tahu gak bakal bisa pakai footage banyak kalau mau hadirin Titanium Ranger. Gak hanya Ryan, Vypra sendiri walau memang di GoGoFive sendiri punya tokoh serupa, tapi karena humanoid jadinya footage Vypra itu orisinil. Kalau Vypra muncul, sebenernya bukan sudah diduga, tapi memang harus ada musuh musim sebelumnya biar ada alasan timnya muncul, dan kebetulan kali ini yang dipakai adalah Vypra. Sedangkan Ryan itu sangat gak diduga karena dia bukan tim inti dan memang jarang muncul juga di serialnya sendiri---beda dengan kasus Eric.
Keempat, power-up mode. Ada 12 Ranger hasil gabungan 2 tim, dan ada 2 Ranger merah di dalamnya. Sudah wajar jika kedua Ranger Merah ini punya Battlizer dan digunakan. Tapi di episode ini setidaknya ada lima power-up yang dipakai tim gabungan ini: Wes dan Carter Ranger Merah, Eric Ranger Quantum, Chad Ranger Biru, dan Joel Ranger Hijau. Kesannya all-out banget. Blogger seneng banget waktu lihatnya.
Pertama, Carter tahu darimana bahwa Wes dkk adalah Ranger? Gini, Lightspeed Ranger memang gak rahasiain identitas Ranger mereka, jadi gak masalah kalau Carter memperkenalkan diri sebagai Ranger Merah. Tapi pertama kali Carter dateng dengan mobil Lightspeed itu adalah ketika Time Force sedang tidak dalam kostum Ranger.
Kedua, jika mengabaikan latar waktu memang oke aja sih, tapi Blogger gak tahan untuk kepikiran apalagi ini nonton kedua kalinya. Yakni, Dana sudah jadi dokter? Blogger tahu sekolah kedokteran di Indonesia dengan Amerika gak bisa disamain, tapi tetep aja cepet banget. Karena kalau ikutin alur PR, setelah Lightspeed selesai 2000, Time Force muncul di 2001, berarti harusnya baru berapa bulan sejak reuni Lightspeed ini dan Dana sudah jadi dokter. Itu aneh. Atau mungkin ada penjelasan di balik layar?
Ketiga, Ryan.Berasa kayak hubungan love/hate gitu ya. Blogger seneng banget dia muncul, tapi merasa dia gak begitu berfungsi di bagian akhir saat adegan menara jam. Itu tuh, saat 2 tim Ranger tukaran jaket, Blogger merasa ada yang aneh, dan bukan hanya soal Ryan. Awalnya Time Force duluan yang kasih jaket ke enam anggota Lightspeed. ENAM. time Force hanya berLIMA. Kalau Wes wajar kalau akhirnya dikasih jaket oleh Jen sebagai tanda bahwa dia sekarang bagian tim. Tapi itu berarti Time Force hanya punya lima jaket. Jaket keenam yang mereka kasih ke Lightspeed itu darimana? Pesan mendadak ke HQ tahun 3001?
Selanjutnya, Ryan ikutan buka jaket barengan dengan Lightspeed lain. Mungkin maksudnya titip kasih ke Eric nanti. Tapi sebagai penonton biasa, Blogger gak seneng liatnya. BARENGAN loh buka jaketnya, padahal orang yang dia mau kasih pas gak disitu. Adegan awkward pun terjadi ketika lima inti Lightspeed oper jaket mereka ke Time Force, sedangkan Ryan megang 2 jaket (Time Force dan Lightspeed) sekaligus. Akhirannya ada keliatan Jen taruh jaket Ryan di sofa sih, cuman sebagai penonton, Blogger berharap Ryan kasih langsung ke Eric. Lagian di episode ini Eric udah lebih ramah dan baik dibanding awal-awal kemunculannya kok, kenapa gak sekalian didatengin ke Menara Jam juga? Lagian (lagi), di awal itu Ryan datengnya bareng Eric loh.
Keempat, hanya satu episode. Ya kalau monsternya udah langsung mati mau gimana lagi daripada muter-muter kan? Cuman Blogger lebih berharap mereka menspesialkan episode team-up, gak mesti di season ini aja, tapi di season lainnya juga. Kalau team-upnya hanya sebatas kemunculan salah satu Ranger dari season sebelumnya (misalkan saat Adam muncul di musim In Space), mungkin satu episode sudah cukup. Tapi yang balik ini satu tim utuh dengan Ranger Keenam-nya. Gara-gara monsternya langsung mati di akhir episode, kok rasanya gampang banget gitu, gak ada tantangannya.
Sebagai episode Power Rangers team-up keempat (setelah Zeo x Alien, Galaxy x In Space, Lightspeed x Galaxy), ini termasuk bagus sih. Apalagi Zeo x Alien itu footagenya kentel banget. Galaxy x In Space sangat menang kalau omongin plot. Lightspeed x Galaxy kurang enak menurut Blogger apalagi kemunculan aktor dan aktris Lost Galaxy gak totalitas, serta yang muncul malah Kendrix bukan Karone.
Pertama, soal judul. Gini, ini adalah kedua kalinya Blogger nonton episode ini (yang pertama dari Youtube), dan Blogger masih juga fangirlingan sendiri saat lihat judulnya. Maksudnya, walau tahu eksistensi episode ini, bukan berarti Blogger hapal Lightspeed Ranger muncul di episode berapa. Jadi ketika sedang nonton ulang berurutan ini, Blogger gak tahu bahwa episode selanjutnya yang Blogger tonton ini adalah team-up.
Balik soal judul, Blogger suka banget. Dari semua judul episode team-up, yang ini yang paling mengena ke kedua tim Ranger. Kenapa? 'Time for time force' adalah jargon dari Time Force, sedangkan Lightspeed cuman 'Lightspeed rescue', lalu keduanya digabungkan, jadinya 'Time for lightspeed'. Walau memang tidak menggambarkan cerita dalam episode tersebut, walau iya memang cuman mau pamerin kalau PRLR lagi dateng main di episode itu, tapi kedua tim kena di judulnya.
Kedua, kehidupan Lightspeed Ranger setelah serialnya. Memang jedanya cuman setahun, atau mungkin harusnya gak nyampe setahun karena logikanya PRLR ada di tahun 2000 dan PRTF di tahun 2001. Tapi dengan mengabaikan latar waktu, Blogger seneng karena dikasih lihat sekilas kehidupan Ranger setelah Marina Bay aman dari Demon.
Ketiga, Ryan. Dia adalah Ranger eksklusif Power Rangers, dan PR memunculkan dia di team-up padahal tahu gak bakal bisa pakai footage banyak kalau mau hadirin Titanium Ranger. Gak hanya Ryan, Vypra sendiri walau memang di GoGoFive sendiri punya tokoh serupa, tapi karena humanoid jadinya footage Vypra itu orisinil. Kalau Vypra muncul, sebenernya bukan sudah diduga, tapi memang harus ada musuh musim sebelumnya biar ada alasan timnya muncul, dan kebetulan kali ini yang dipakai adalah Vypra. Sedangkan Ryan itu sangat gak diduga karena dia bukan tim inti dan memang jarang muncul juga di serialnya sendiri---beda dengan kasus Eric.
Keempat, power-up mode. Ada 12 Ranger hasil gabungan 2 tim, dan ada 2 Ranger merah di dalamnya. Sudah wajar jika kedua Ranger Merah ini punya Battlizer dan digunakan. Tapi di episode ini setidaknya ada lima power-up yang dipakai tim gabungan ini: Wes dan Carter Ranger Merah, Eric Ranger Quantum, Chad Ranger Biru, dan Joel Ranger Hijau. Kesannya all-out banget. Blogger seneng banget waktu lihatnya.
Nah, sekarang bagian yang Blogger kurang suka.
Pertama, Carter tahu darimana bahwa Wes dkk adalah Ranger? Gini, Lightspeed Ranger memang gak rahasiain identitas Ranger mereka, jadi gak masalah kalau Carter memperkenalkan diri sebagai Ranger Merah. Tapi pertama kali Carter dateng dengan mobil Lightspeed itu adalah ketika Time Force sedang tidak dalam kostum Ranger.
Kedua, jika mengabaikan latar waktu memang oke aja sih, tapi Blogger gak tahan untuk kepikiran apalagi ini nonton kedua kalinya. Yakni, Dana sudah jadi dokter? Blogger tahu sekolah kedokteran di Indonesia dengan Amerika gak bisa disamain, tapi tetep aja cepet banget. Karena kalau ikutin alur PR, setelah Lightspeed selesai 2000, Time Force muncul di 2001, berarti harusnya baru berapa bulan sejak reuni Lightspeed ini dan Dana sudah jadi dokter. Itu aneh. Atau mungkin ada penjelasan di balik layar?
Ketiga, Ryan.
Selanjutnya, Ryan ikutan buka jaket barengan dengan Lightspeed lain. Mungkin maksudnya titip kasih ke Eric nanti. Tapi sebagai penonton biasa, Blogger gak seneng liatnya. BARENGAN loh buka jaketnya, padahal orang yang dia mau kasih pas gak disitu. Adegan awkward pun terjadi ketika lima inti Lightspeed oper jaket mereka ke Time Force, sedangkan Ryan megang 2 jaket (Time Force dan Lightspeed) sekaligus. Akhirannya ada keliatan Jen taruh jaket Ryan di sofa sih, cuman sebagai penonton, Blogger berharap Ryan kasih langsung ke Eric. Lagian di episode ini Eric udah lebih ramah dan baik dibanding awal-awal kemunculannya kok, kenapa gak sekalian didatengin ke Menara Jam juga? Lagian (lagi), di awal itu Ryan datengnya bareng Eric loh.
Keempat, hanya satu episode. Ya kalau monsternya udah langsung mati mau gimana lagi daripada muter-muter kan? Cuman Blogger lebih berharap mereka menspesialkan episode team-up, gak mesti di season ini aja, tapi di season lainnya juga. Kalau team-upnya hanya sebatas kemunculan salah satu Ranger dari season sebelumnya (misalkan saat Adam muncul di musim In Space), mungkin satu episode sudah cukup. Tapi yang balik ini satu tim utuh dengan Ranger Keenam-nya. Gara-gara monsternya langsung mati di akhir episode, kok rasanya gampang banget gitu, gak ada tantangannya.
Sebagai episode Power Rangers team-up keempat (setelah Zeo x Alien, Galaxy x In Space, Lightspeed x Galaxy), ini termasuk bagus sih. Apalagi Zeo x Alien itu footagenya kentel banget. Galaxy x In Space sangat menang kalau omongin plot. Lightspeed x Galaxy kurang enak menurut Blogger apalagi kemunculan aktor dan aktris Lost Galaxy gak totalitas, serta yang muncul malah Kendrix bukan Karone.
Senin, 12 Agustus 2019
Boruto episode 119
Blogger sempet lupa bahwa Konohamaru itu seorang Sarutobi. Gini, karena belakangan masih asyik nonton Super Sentai, jadi kalau omongin tentang 'Sarutobi' langsung nyantolnya ke Sasuke dari Ninja Sentai Kakuranger. Sedangkan Konohamaru yang padahal udah Blogger kenal duluan malah jadi terlupakan. Tapi satu hal yang paling Blogger suka dari episode 119 ini adalah ketika Konohamaru manggil monyetnya, dan Blogger langsung berpikir 'oh iya, dia Sarutobi'.
Ketika Remon dan Konohamaru ketemu lagi di awal episode ini, Blogger sempet berharap Remon sudah gak inget tentang Konohamaru---entah karena ingatannya dihapus atau memang ingatannya perlahan hilang karena gak pakai jepit rambutnya. Tapi Blogger cukup senang karena Kreator benar membuat Remon melupakan Konohamaru. Sangat berharap ke depannya tokoh ini bakal muncul lagi, karena, pertama ini menyangkut Konohamaru yang adalah salah satu tokoh penting di serial ini, kedua karena dia adegan terakhir Remon itu dia merasa nostalgia yang berarti akan ada kemungkinan dia bisa ingat tentang Konohamaru.
Blogger agak kecewa karena gak ada epilog untuk Arc ini. Entah maksudnya bakal ada singgungan singkat di episode 120 nanti atau enggak, tapi Blogger kepikiran tentang laporan pengaduan Desa Daidai ke Naruto yang adalah Hokage. Konohamaru dan Boruto ini balik ke Daidai bukan diutus siapa-siapa, dan laporan pengaduan itu belum ditarik (secara on screen). Cukup aneh karena gak ada pengejaran dari Konoha untuk Konohamaru mengingat saat itu Konohamaru masih dalam status tertahan. Hebatnya lagi, Arc ini diselesaikan hanya dengan Konohamaru dan Boruto (ninjanya). Jadi Blogger berharap seperti ada laporan balik dari Konohamaru atau Boruto ngomong apa kek gitu.
Ketika Remon dan Konohamaru ketemu lagi di awal episode ini, Blogger sempet berharap Remon sudah gak inget tentang Konohamaru---entah karena ingatannya dihapus atau memang ingatannya perlahan hilang karena gak pakai jepit rambutnya. Tapi Blogger cukup senang karena Kreator benar membuat Remon melupakan Konohamaru. Sangat berharap ke depannya tokoh ini bakal muncul lagi, karena, pertama ini menyangkut Konohamaru yang adalah salah satu tokoh penting di serial ini, kedua karena dia adegan terakhir Remon itu dia merasa nostalgia yang berarti akan ada kemungkinan dia bisa ingat tentang Konohamaru.
Blogger agak kecewa karena gak ada epilog untuk Arc ini. Entah maksudnya bakal ada singgungan singkat di episode 120 nanti atau enggak, tapi Blogger kepikiran tentang laporan pengaduan Desa Daidai ke Naruto yang adalah Hokage. Konohamaru dan Boruto ini balik ke Daidai bukan diutus siapa-siapa, dan laporan pengaduan itu belum ditarik (secara on screen). Cukup aneh karena gak ada pengejaran dari Konoha untuk Konohamaru mengingat saat itu Konohamaru masih dalam status tertahan. Hebatnya lagi, Arc ini diselesaikan hanya dengan Konohamaru dan Boruto (ninjanya). Jadi Blogger berharap seperti ada laporan balik dari Konohamaru atau Boruto ngomong apa kek gitu.
Minggu, 11 Agustus 2019
Detective Conan episode 949-950
TEBAKAN BLOGGER BENER!!
Motifnya baru ketahuan pasti di episode 950 sih, cuman sikap Pelaku dari episode 949 memang udah mencurigakan. Tokoh-tokoh DC mungkin gak bakal begitu perhatiin, tapi sebagai penonton, dikasih 'fasilitas' tentang siapa-siapa aja yang mendelik ke siapa, dan Kreator tunjukin sikap-sikap aneh para tersangka setelah pembunuhan itu terjadi.
Yang pasti di episode 949 Blogger gak langsung yakin yang mana yang jadi pelaku, pokoknya Blogger tahu itu salah satu dari tokoh perempuan. Kemudian baru yakin tentang Pelaku ketika dia bilang soal hutangbudi, nah modelnya bisa sama seperti para episode filler lainnya tuh.
Episode depan filler lagi. Ternyata kalau nonton seminggu satu episode, fillernya lebih terasa ya.
Sabtu, 10 Agustus 2019
Turbo dan Carranger
Di entri tentang film Carranger vs Ohranger, Blogger udah pernah bilang bahwa lupa kenal yang mana duluan: Power Rangers Turbo atau Gekisou Sentai Carranger. Mungkin Blogger nonton VCD keduanya dalam rentang waktu gak jauh, makanya gak inget mana duluan. Tapi mungkin Blogger kenal Turbo duluan, jadi habis nonton VCD Turbo, lalu main setel Carranger karena covernya punya kostum Ranger yang sama.
Blogger lupa di entri mana, tapi kayaknya Blogger pernah bilang juga bahwa season Turbo bukanlah season favorit Blogger. Banyak hal istimewa yang Blogger suka di musim itu, tapi secara keseluruhan sama sekali bukan favorit karena mereka berlama-lama hanya untuk di akhir culik Zordon. Kalau dibanding dengan Carranger, Blogger gak bisa milih lebih suka mana, dari segi cerita mereka sebelas-dua belas.
Carranger jelas lebih komikal dari segi mana pun. Turbo, mungkin karena ada tokoh Justin Stewart, makanya bisa terkesan lebih ringan dibanding zaman Zeo. Progress cerita menuju klimaks, mungkin Carranger sedikit lebih menang. Karena gini, awal Turbo itu hanya tentang Divatox yang dendam pada Ranger karena batal nikah, lalu akhirnya berhasil culik Zordon. Sebagai keseluruhan Power Rangers, gak masalah sih, tapi sebagai satu season itu tengahnya membosankan. Sedangkan Carranger, progress ceritanya lebih ada, gak sekadar monster datang - Ranger berubah - monster kalah dan jadi besar - Megazord menang. Walau seakan banyak 'filler', walau episode yang progress itu pisah-pisah, tapi kelihatan. Gak tahu-tahu menjelang episode akhir Exhaus muncul menjadi dalang segalanya. Ada proses.
Dari karakteristik tiap anggota cukup kontras, kecuali mungkin Naoki dengan Justin yang sama-sama karakter termuda dalam tim mereka.
Kyosuke dengan Tommy jelas sangat konstras. Soal kepemimpinan, Tommy jelas lebih berpengalaman karena Turbo adalah season kelima kemunculannya. Tapi karakter Tommy juga lebih jaim jauh ketimbang Kyosuke. Dengan TJ, gak sampai seekstrim Tommy, sih kontrasnya. TJ masih lebih haha-hihi daripada Tommy, tapi tetap lebih serius daripada Kyosuke.
Youko dengan Kat adalah terkontras kedua. Kat itu keibuan banget, atau ke-kakak-an banget, mungkin karena ada Justin. Tapi dari pertama dia muncul memang kelihatan lembut dan tenang. Youko sebenernya agak tenang, enggak semenggebu rekan-rekannya, tapi dia sering mencibir, manyun, dan monyongin mulutnya. Sekarang bayangin aja kalau Kat yang kayak gitu. Ehem. Dibanding Kat, Youko lebih mirip Cassie. Cassie gak sampai monyongin mulutnya sih, tapi saat dia keluarin sarkasmenya, itu cukup mengingatkan akan Youko.
Minoru dengan Adam kadang kontras kadang enggak. Jadi di Jepang itu memang ada budaya lebih dari satu, dan lewat Detective Conan Blogger tahu orang Osaka itu ya begitu. Mungkin di setiap Super Sentai diselipin satu orang yang budayanya paling beda, dan kali ini adalah Minoru. Adam juga termasuk beda, karena dia orang Asia. Ketika Minoru adem, dia cukup mirip Adam. Tapi ketika ke-Kansai-annya keluar, itu beda banget. Adam dan Carlos juga cukup berbeda. Minoru dengan Carlos cukup konstras di cara yang berbeda dengan Adam.
Natsumi dengan Tanya kontrasnya gak separah tiga sebelumnya, mungkin karena kedua tokoh ini level menggebu-gebunya sama. Tapi Tanya gak pernah OOC---paham kan arahnya? Untuk Ashley pun, cukup berbeda dengan Natsumi, karena Ashley lebih menonjolkan manis daripada tomboy.
Naoki dan Justin hanya kontras di cara ngomong. Mereka sama-sama yang termuda, wajar kalau mereka akan bicara agak sopan pada teman-teman timnya, tapi Naoki sopan terhadap semua orang bahkan bahasa dia baku banget. Dibanding Justin, Naoki lebih apatis.
Bagian akhir dari Turbo itu, selain tentang tertangkapnya Zordon, adalah tentang markas mereka berhasil dimasuki lawan (lagi) dan diledakin sampai Ranger harus pergi ke luar angkasa. Saat nonton itu pertama kali, sangat menegangkan. Karena ketika di Mighty Morphin saat markas meledak, secara mistis markas kembali terbangun lagi. Kali ini beda, markas mereka tetap hancur.
Nah, walau sepertinya footage mereka orisinil, ternyata Carranger pun juga ada adegan markas meledak. Kedua adegan ini sama-sama oke menurut Blogger, walau mungkin maksudnya PR ikutin SS. Tapi masing-masing punya alasan kenapa markas mereka meledak.
Omong-omong tentang footage, Blogger seneng banget karena banyak yang orisinil. Soal Zord hampir semua dari Carranger sih, tapi foot soldiers Turbo itu asli PR. Divatox dan markasnya pun orisinil---mungkin ini karena ada Zonnette yang bentuknya adalah manusia, jadi mau gak mau PR harus bikin adegan sendiri. Tapi tentang monster yang dikirim, walau sama dengan SS, jalan ceritanya beda banget. Memang ada bagian yang keliatan banget itu dari Jepang, misalnya saat Ranger ketemu monster Pizza. Tapi jalan cerita sebagian besar monster yang di Turbo itu beda dengan Carranger.
Blogger sudah masuk ke Megaranger, dan ternyata adegan Turbo ke luar angkasa itu diambil dari sana.
Blogger lupa di entri mana, tapi kayaknya Blogger pernah bilang juga bahwa season Turbo bukanlah season favorit Blogger. Banyak hal istimewa yang Blogger suka di musim itu, tapi secara keseluruhan sama sekali bukan favorit karena mereka berlama-lama hanya untuk di akhir culik Zordon. Kalau dibanding dengan Carranger, Blogger gak bisa milih lebih suka mana, dari segi cerita mereka sebelas-dua belas.
Carranger jelas lebih komikal dari segi mana pun. Turbo, mungkin karena ada tokoh Justin Stewart, makanya bisa terkesan lebih ringan dibanding zaman Zeo. Progress cerita menuju klimaks, mungkin Carranger sedikit lebih menang. Karena gini, awal Turbo itu hanya tentang Divatox yang dendam pada Ranger karena batal nikah, lalu akhirnya berhasil culik Zordon. Sebagai keseluruhan Power Rangers, gak masalah sih, tapi sebagai satu season itu tengahnya membosankan. Sedangkan Carranger, progress ceritanya lebih ada, gak sekadar monster datang - Ranger berubah - monster kalah dan jadi besar - Megazord menang. Walau seakan banyak 'filler', walau episode yang progress itu pisah-pisah, tapi kelihatan. Gak tahu-tahu menjelang episode akhir Exhaus muncul menjadi dalang segalanya. Ada proses.
Dari karakteristik tiap anggota cukup kontras, kecuali mungkin Naoki dengan Justin yang sama-sama karakter termuda dalam tim mereka.
Kyosuke dengan Tommy jelas sangat konstras. Soal kepemimpinan, Tommy jelas lebih berpengalaman karena Turbo adalah season kelima kemunculannya. Tapi karakter Tommy juga lebih jaim jauh ketimbang Kyosuke. Dengan TJ, gak sampai seekstrim Tommy, sih kontrasnya. TJ masih lebih haha-hihi daripada Tommy, tapi tetap lebih serius daripada Kyosuke.
Youko dengan Kat adalah terkontras kedua. Kat itu keibuan banget, atau ke-kakak-an banget, mungkin karena ada Justin. Tapi dari pertama dia muncul memang kelihatan lembut dan tenang. Youko sebenernya agak tenang, enggak semenggebu rekan-rekannya, tapi dia sering mencibir, manyun, dan monyongin mulutnya. Sekarang bayangin aja kalau Kat yang kayak gitu. Ehem. Dibanding Kat, Youko lebih mirip Cassie. Cassie gak sampai monyongin mulutnya sih, tapi saat dia keluarin sarkasmenya, itu cukup mengingatkan akan Youko.
Minoru dengan Adam kadang kontras kadang enggak. Jadi di Jepang itu memang ada budaya lebih dari satu, dan lewat Detective Conan Blogger tahu orang Osaka itu ya begitu. Mungkin di setiap Super Sentai diselipin satu orang yang budayanya paling beda, dan kali ini adalah Minoru. Adam juga termasuk beda, karena dia orang Asia. Ketika Minoru adem, dia cukup mirip Adam. Tapi ketika ke-Kansai-annya keluar, itu beda banget. Adam dan Carlos juga cukup berbeda. Minoru dengan Carlos cukup konstras di cara yang berbeda dengan Adam.
Natsumi dengan Tanya kontrasnya gak separah tiga sebelumnya, mungkin karena kedua tokoh ini level menggebu-gebunya sama. Tapi Tanya gak pernah OOC---paham kan arahnya? Untuk Ashley pun, cukup berbeda dengan Natsumi, karena Ashley lebih menonjolkan manis daripada tomboy.
Naoki dan Justin hanya kontras di cara ngomong. Mereka sama-sama yang termuda, wajar kalau mereka akan bicara agak sopan pada teman-teman timnya, tapi Naoki sopan terhadap semua orang bahkan bahasa dia baku banget. Dibanding Justin, Naoki lebih apatis.
Bagian akhir dari Turbo itu, selain tentang tertangkapnya Zordon, adalah tentang markas mereka berhasil dimasuki lawan (lagi) dan diledakin sampai Ranger harus pergi ke luar angkasa. Saat nonton itu pertama kali, sangat menegangkan. Karena ketika di Mighty Morphin saat markas meledak, secara mistis markas kembali terbangun lagi. Kali ini beda, markas mereka tetap hancur.
Nah, walau sepertinya footage mereka orisinil, ternyata Carranger pun juga ada adegan markas meledak. Kedua adegan ini sama-sama oke menurut Blogger, walau mungkin maksudnya PR ikutin SS. Tapi masing-masing punya alasan kenapa markas mereka meledak.
Omong-omong tentang footage, Blogger seneng banget karena banyak yang orisinil. Soal Zord hampir semua dari Carranger sih, tapi foot soldiers Turbo itu asli PR. Divatox dan markasnya pun orisinil---mungkin ini karena ada Zonnette yang bentuknya adalah manusia, jadi mau gak mau PR harus bikin adegan sendiri. Tapi tentang monster yang dikirim, walau sama dengan SS, jalan ceritanya beda banget. Memang ada bagian yang keliatan banget itu dari Jepang, misalnya saat Ranger ketemu monster Pizza. Tapi jalan cerita sebagian besar monster yang di Turbo itu beda dengan Carranger.
Blogger sudah masuk ke Megaranger, dan ternyata adegan Turbo ke luar angkasa itu diambil dari sana.
Jumat, 09 Agustus 2019
Carranger vs Ohranger, Goro jadi OOC
Blogger pernah nonton film Carranger vs Ohranger waktu SD. Blogger lupa, kenal Power Rangers Turbo duluan atau Carranger duluan. Yang pasti, Blogger punya VCD Turbo zaman Tommy dan TJ walau masing-masing hanya tiga episode, dan setelahnya bingung 'KOK PRT ADA 3 VERSI?'.
Saat pertama kali nonton film ini, karena saat itu belum pernah nonton Ohranger dan Carranger secara utuh, yaudah dengan buta ikutin ceritanya aja, ketawa aja saat lihat Kyosuke dan timnya kocak. Setelah nonton utuh kedua serialnya, masih tetep lucu, terutama karena memang pada dasarnya tim bahkan tema season mereka kontras banget. Iyalah, Ohranger itu, walau pun pernah ada sesekali yang lucu, temanya lebih serius karena mereka orang militer sehingga gak begitu sempat ada adegan haha-hihi. Sedangkan Carranger, bukan mau bilang orang bengkel gak bisa serius, tapi memang baik tim Ranger maupun tim lawan itu kocak semua---memang ada karakter yang lebih serius, tapi keseriusan mereka karena ada bersama para pelawak itulah yang tambah lucu. Nah, sekarang bayangin kedua tim kontras ini kalau ada di satu film---satu seriusnya ampun-ampun, satu cengengesan.
Yang paling bisa Blogger inget dari film ini adalah ketika Miura latih Carranger dengan cara militer. Blogger hanya perlu nonton sekali untuk bisa inget adegan itu, lucu banget astaga, dan ketika nonton Bulk dan Skull dari PRMM latihan jadi polisi Blogger jadi inget film ini.
Di film ini, karakter tim Carranger gak masalah, karena memang setiap anggota kadang bisa agak serius dan kadang bisa bikin penonton bilang 'bego banget astaga'. Yang jadi masalah adalah tim Ohranger.
Awal Goro dan Yuuji muncul memang gak OOC, ketika mereka bahkan mengira Kyosuke hanya warga biasa pun memang normal. Yang ngaco adalah Goro, sang kapten yang karakternya paling serius di timnya, ikut-ikutan minta timnya berubah jadi Ranger juga setelah Carranger berubah. Itu gak perlu. Maksudnya, gini, kalau pengen kasih tahu mereka sesama Ranger, yaudah Goro aja yang berubah, gak usah ketika Momo dateng terus disuruh berubah juga. Yah, mungkin maksudnya Goro pengen nunjukin bahwa mereka tim Ranger juga. Tapi yang lebih ngaco lagi, Goro tanpa ba-bi-bu inisiatif manggil Ohranger Robo. Itu ngaco banget. Kalau rekan timnya ada yang usulin terus Goro nurut, masih okelah. Atau kalau Kyosuke, walau kayaknya gak mungkin sampai sebegitu karena gitu-gitu cinta damai, manggil RV Robo duluan ya okelah. Tapi ini enggak, Goro panggil Zord-nya, padahal gak ada monster raksasa, hanya untuk berantem dengan Carranger. Kekanakan banget jadinya.
Blogger gak masalahin setelah semua selesai lalu kedua tim joget bareng. Anggap aja karena mereka seneng dan sudah temenan. Lagian adegan Dapp-Miura-Signalman juga cukup ikonik, terutama karena memang Miura kayaknya demen yang berurusan dengan festival.
Saat pertama kali nonton film ini, karena saat itu belum pernah nonton Ohranger dan Carranger secara utuh, yaudah dengan buta ikutin ceritanya aja, ketawa aja saat lihat Kyosuke dan timnya kocak. Setelah nonton utuh kedua serialnya, masih tetep lucu, terutama karena memang pada dasarnya tim bahkan tema season mereka kontras banget. Iyalah, Ohranger itu, walau pun pernah ada sesekali yang lucu, temanya lebih serius karena mereka orang militer sehingga gak begitu sempat ada adegan haha-hihi. Sedangkan Carranger, bukan mau bilang orang bengkel gak bisa serius, tapi memang baik tim Ranger maupun tim lawan itu kocak semua---memang ada karakter yang lebih serius, tapi keseriusan mereka karena ada bersama para pelawak itulah yang tambah lucu. Nah, sekarang bayangin kedua tim kontras ini kalau ada di satu film---satu seriusnya ampun-ampun, satu cengengesan.
Yang paling bisa Blogger inget dari film ini adalah ketika Miura latih Carranger dengan cara militer. Blogger hanya perlu nonton sekali untuk bisa inget adegan itu, lucu banget astaga, dan ketika nonton Bulk dan Skull dari PRMM latihan jadi polisi Blogger jadi inget film ini.
Di film ini, karakter tim Carranger gak masalah, karena memang setiap anggota kadang bisa agak serius dan kadang bisa bikin penonton bilang 'bego banget astaga'. Yang jadi masalah adalah tim Ohranger.
Awal Goro dan Yuuji muncul memang gak OOC, ketika mereka bahkan mengira Kyosuke hanya warga biasa pun memang normal. Yang ngaco adalah Goro, sang kapten yang karakternya paling serius di timnya, ikut-ikutan minta timnya berubah jadi Ranger juga setelah Carranger berubah. Itu gak perlu. Maksudnya, gini, kalau pengen kasih tahu mereka sesama Ranger, yaudah Goro aja yang berubah, gak usah ketika Momo dateng terus disuruh berubah juga. Yah, mungkin maksudnya Goro pengen nunjukin bahwa mereka tim Ranger juga. Tapi yang lebih ngaco lagi, Goro tanpa ba-bi-bu inisiatif manggil Ohranger Robo. Itu ngaco banget. Kalau rekan timnya ada yang usulin terus Goro nurut, masih okelah. Atau kalau Kyosuke, walau kayaknya gak mungkin sampai sebegitu karena gitu-gitu cinta damai, manggil RV Robo duluan ya okelah. Tapi ini enggak, Goro panggil Zord-nya, padahal gak ada monster raksasa, hanya untuk berantem dengan Carranger. Kekanakan banget jadinya.
Blogger gak masalahin setelah semua selesai lalu kedua tim joget bareng. Anggap aja karena mereka seneng dan sudah temenan. Lagian adegan Dapp-Miura-Signalman juga cukup ikonik, terutama karena memang Miura kayaknya demen yang berurusan dengan festival.
Kamis, 08 Agustus 2019
3 episode terakhir Carranger
Akhirannya bahagia banget, gak bohong, mungkin karena lawan yang dihancurkan hanya satu, sisanya tobat.
Di episode 46, ide biar kekuatan Carranger hilang itu cukup orisinil, seenggaknya mereka punya alasan yang pas. Tapi Blogger pribadi kurang sreg dengan Exhaus yang menyegel kekuatan Carmic dalam perutnya. Oke, sebenernya gak masalah, biar lebih tegang kan maksudnya, tapi caranya itu loh cuman dihisap biasa.
Ujung episode 46 dan awal episode 47 itu Blogger suka. Blogger jadi inget akhir dari Power Rangers Turbo pun juga tentang markas yang meledak, tapi bukan itu yang membuat Blogger seneng dengan ledaknya Pegasus. Yang Blogger seneng adalah setelahnya: VRV Master balik. Yah, memang kebiasaan sih, menjelang adegan terakhir pasti semua tokoh penting yang masih hidup dimunculin. Terus bagian Kyosuke dkk yang berniat melawan Gynamo tanpa kekuatan Carmic itu membuat Blogger ingat soal Power Rangers Ninja Storm (sabar dong masih di Time Force nih aduh).
Awal episode 48 sempat membuat Blogger kecewa, pikirnya kok kalahin Exhaus cepet banget, baru di 3 menit pertama dan Carranger bisa berubah lagi. Eeeehh ternyata Exhaus masih hidup, dan lanjutin berantem walau ujungnya Carranger bisa menang karena Gynamo. Tapi saat bertarung pakai Zord itu, Blogger sempet hampir kecewa karena Carranger lebih mendahulukan VRV Robo daripada RV Robo.
Tentang RV Robo dan VRV Robo, gini. Serial Carranger beda dengan PRT, gak ada sangkutpautnya, PR cuman ikutin kostumnya aja dan bukan ikutin jalan ceritanya. Bagi Turbo Rangers, Turbo Megazord dan Recue Megazord hanyalah Zord yang mereka dapatkan seiring berjalannya waktu. Oh, itu adalah Zord yang penting, iya, tapi mereka dapatkan cuma-cuma saat mereka menjadi Power Rangers Turbo seiring berjalannya waktu.
Tapi RV dan VRV Robo tidak begitu untuk Carranger. RV Robo itu, perbagiannya alias mobil-mobil pembentuknya, adalah model yang dibuat sendiri oleh setiap anggota. VRV Robo memang bisa dibilang gratis, tapi VRV Master pun masih harus latih mereka. Memang VRV Robo lebih berguna dan kuat dibanding RV Robo. Tapi RV Robo punya tempat spesial di hati Carranger, makanya Blogger sempet kecewa karena kok lama banget Carranger baru mau panggil RV Robo saat lawan Exhaus.
Epilog di episode 48 itu bagus sih menurut Blogger, apalagi yang diceritain bukan hanya tentang Rangernya aja tapi Biker Gang serta Signalman. Yah, mungkin karena keseluruhan di serial Carranger ini banyak lawakannya entah dari dialog biasa atau karakteristik para tokoh, makanya mereka punya akhiran yang bahagia.
Di episode 46, ide biar kekuatan Carranger hilang itu cukup orisinil, seenggaknya mereka punya alasan yang pas. Tapi Blogger pribadi kurang sreg dengan Exhaus yang menyegel kekuatan Carmic dalam perutnya. Oke, sebenernya gak masalah, biar lebih tegang kan maksudnya, tapi caranya itu loh cuman dihisap biasa.
Ujung episode 46 dan awal episode 47 itu Blogger suka. Blogger jadi inget akhir dari Power Rangers Turbo pun juga tentang markas yang meledak, tapi bukan itu yang membuat Blogger seneng dengan ledaknya Pegasus. Yang Blogger seneng adalah setelahnya: VRV Master balik. Yah, memang kebiasaan sih, menjelang adegan terakhir pasti semua tokoh penting yang masih hidup dimunculin. Terus bagian Kyosuke dkk yang berniat melawan Gynamo tanpa kekuatan Carmic itu membuat Blogger ingat soal Power Rangers Ninja Storm (sabar dong masih di Time Force nih aduh).
Awal episode 48 sempat membuat Blogger kecewa, pikirnya kok kalahin Exhaus cepet banget, baru di 3 menit pertama dan Carranger bisa berubah lagi. Eeeehh ternyata Exhaus masih hidup, dan lanjutin berantem walau ujungnya Carranger bisa menang karena Gynamo. Tapi saat bertarung pakai Zord itu, Blogger sempet hampir kecewa karena Carranger lebih mendahulukan VRV Robo daripada RV Robo.
Tentang RV Robo dan VRV Robo, gini. Serial Carranger beda dengan PRT, gak ada sangkutpautnya, PR cuman ikutin kostumnya aja dan bukan ikutin jalan ceritanya. Bagi Turbo Rangers, Turbo Megazord dan Recue Megazord hanyalah Zord yang mereka dapatkan seiring berjalannya waktu. Oh, itu adalah Zord yang penting, iya, tapi mereka dapatkan cuma-cuma saat mereka menjadi Power Rangers Turbo seiring berjalannya waktu.
Tapi RV dan VRV Robo tidak begitu untuk Carranger. RV Robo itu, perbagiannya alias mobil-mobil pembentuknya, adalah model yang dibuat sendiri oleh setiap anggota. VRV Robo memang bisa dibilang gratis, tapi VRV Master pun masih harus latih mereka. Memang VRV Robo lebih berguna dan kuat dibanding RV Robo. Tapi RV Robo punya tempat spesial di hati Carranger, makanya Blogger sempet kecewa karena kok lama banget Carranger baru mau panggil RV Robo saat lawan Exhaus.
Epilog di episode 48 itu bagus sih menurut Blogger, apalagi yang diceritain bukan hanya tentang Rangernya aja tapi Biker Gang serta Signalman. Yah, mungkin karena keseluruhan di serial Carranger ini banyak lawakannya entah dari dialog biasa atau karakteristik para tokoh, makanya mereka punya akhiran yang bahagia.
Senin, 05 Agustus 2019
Boruto episode 118
AKHIRNYA MITSUKI MUNCUL LAGI!!!
Mungkin karena Konohamaru yang adalah pemimpin Tim 7 ditahan, jadinya Mitsuki bisa muncul bareng Sarada. Gambar Remon buatan Boruto memang kocak, sikap kaget nan bingungnya Sarada juga bikin geli, tapi ekspresi polos Mitsuki saat lihat gambar itu bikin kangen.Dari preview episode sebelumnya memang sudah jelas bahwa ingatan Boruto tentang Remon bakal dihapus, tapi Blogger kirain Konohamaru juga sama. Walau episode ini tidak seutuhnya tentang Boruto yang ingatan tentang Remon itu hilang, tapi okelah, Blogger suka tentang gimana Boruto perlahan ingat lagi.
Hanya saja, menurut Blogger pribadi, kayaknya bakal lebih baik kalau dari awal episode ini gak diperlihatkan bahwa Boruto kena serang. Mending dari awal episode dia udah langsung jalan pulang tanpa ingat soal Remon, atau bisa dimulai dari ketika dia dikejar lalu jatuh ke sungai. Nah, nanti akhir dari episode barulah diperlihatkan kenapa Boruto bisa lupa. Tapi itu menurut Blogger doang sih.
Karena episode ini Mitsuki sudah muncul, Blogger ngarep Sarada dan Mitsuki ikut pergi dengan Boruto dan Konohamaru, karena bagaimana pun mereka kan satu tim.
Sabtu, 03 Agustus 2019
Spoiler Descendants 3
Akhirnya trilogi ini kelar! Blogger gak nyangka bisa langsung nonton (oke, sebenarnya sehari setelah rilis), karena memang film ini gak ditayangin di bioskop. Walau memang bukan film favorit, tapi Blogger tetep ingin tahu kelanjutan dari Descendants. Dan mungkin karena memang konsepnya menarik, Blogger sampai beli semua novel (dan buku berhubungan dengan fandom ini) companion untuk Descendants yang terbit di toko buku langganan.
Pertama kali Blogger kenal fandom ini gara-gara pernah beli DVD film pertamanya. Saat itu Blogger masih tinggal di Bekasi, gak ada wi-fi, jadi kalau mau nonton ya beli kaset di toko langganan. Dan karena gak gila internetan kayak sekarang juga, Blogger mana tahu tentang film-film baru. Sekarang juga masih gak secanggih itu sih, cuman dibanding saat itu ya jauh. Jadi di toko kaset langganan, Blogger tanya tentang film Disney yang bukan animasi, dan dikasihlah Descendants. Dari covernya Blogger seneng, apalagi walau pun dibilang film orisinil tapi tokoh-tokoh semacam Maleficent dkknya itu kan gak asing buat Blogger. Dan karena itu tentang 'generasi setelahnya', terus pegawai toko bilang ada nyanyinya kayak HSM, Blogger beli dan nonton.
Sekali lagi, ini bukan film favorit dan Blogger gak bakal bilang bahwa CGInya bagus, karena memang CGInya gak bagus. Yang paling Blogger suka adalah konsepnya, dan Blogger ingin melihat lebih jauh tentang para Villain Kids, karena di Disney itu banyak Villain-nya. Walau, iya, di film terakhir ini yang ditampilin gak sebanyak yang Blogger harapkan, baik dari segi Villain Kids maupun Auradon Kids.
Sekarang omongin tentang film ketiganya. FYI, spoiler.
Pertama-tama, Blogger mau bilang bahwa ternyata 2 tebakan Blogger benar bahwa Audrey menjadi antagonis dan Hades malah protagonis. Sebenernya kalau nonton semua trailer dan teaser, bagian Audrey juga langsung ketahuan. Tapi saat bikin tebakan ini, Blogger hanya nonton satu trailer aja.
Tentang Mal, Blogger gak seneng dengan penampilan rambut, terutama warnanya, yang berubah tiap film. Kalau gaya rambut okelah, tapi warna? Ini bacotan gak penting memang, tapi ini ada di pikiran Blogger sejak nonton trailer film ketiga. Tapi Blogger suka bagian saat Mal dan Ben tunangan, busananya mirip dengan koronasi Ben di film pertama.
Tentang Evie, Blogger bangga dengan dia. Maksudnya, yah, dia jadi desainer atas usahanya sendiri. Dibantu Doug memang, tapi itu pencapaian yang baik mengingat dia VK. Dan di film ini, di antara mereka berempat, Evie-lah yang VKnya paling gak begitu berasa.
Tentang Jay, Blogger seneng lihat dia dan Gil bisa akrab. Blogger gak tahu ini Disney maksudnya mau arah kemana soal Jay dan Gil, tapi Blogger seneng seenggaknya Jay bisa menjadi orang yang meyakinkan Gil untuk 'menjadi baik'. Tapi mungkin karena disini ceritanya Gil agak-agak naif gitu, makanya dia adalah kru Uma yang gampang diajak damai.
Tentang Carlos, Blogger sulit untuk lihat dia sebagai Carlos, karena teringat terus bahwa ini adalah film terakhir Cameron Boyce yang meninggal bahkan sebelum premier.
Tentang Ben, Blogger sangat senang ketika dia menjadi Beast. Oke, bukannya Blogger jahat, tapi kita sudah melihat Mal menjadi naga serta Uma punya tentakel. Ben adalah anak King Beast, walau Beast aslinya adalah manusia tulen, tapi penonton pernah ada yang bilang ingin lihat Ben versi Beast. Memang eksekusinya agak gimana gitu, tapi Blogger lega lihatnya, apa lagi ini film terakhir fandom ini.
Tentang Audrey, rasanya aneh. Memang di film kedua dia gak muncul, tapi dia tetap kena sebut sehingga gak bener-bener 'hilang'. Kehadirannya di film ketiga ini jadi terasa aneh karena kenapa dia kesalnya di film ketiga saat Ben lamar Mal? Kenapa dia gak berulah di film kedua, dan malah gak muncul sama sekali? Tapi ketika dia jadi antagonis disini, cukup menarik karena seakan ini jadi cerita Maleficent dengan Aurora tapi posisinya dibalik. Tapi, anu, mungkin Blogger-nya aja yang kurang paham, tapi itu Audrey jadi antagonis kenapa ya? Karena saat dia dibangunin Hades, dia jadi baik lagi seakan dia jadi antagonis itu gara-gara kena hipnotis. Kalau dibilang karena diguna-guna Scepter, berarti dari Maleficent, kan? Sedangkan Maleficent sendiri gak muncul disini, hanya disebut. Terlepas dia kena guna-guna apa enggak, sejauh ini di trilogi Descendants, Audrey adalah antagonis favorit Blogger.
Tentang Celia, Blogger agak kecewa karena karakterisasinya gak greget sama sekali, gak kelihatan apakah dia seperti Dizzy atau seperti Uma. Jadi kayak netral-netral aja tanpa sifat yang jelas.
Tentang Jane, mungkin Wicked World enggak bener canon, tapi Blogger ngarep dia punya kekuatan sihir seperti ibunya. Apa kekuatan sihir FGM itu cuman berasal dari tongkat sihir? Tapi Blogger seneng Jane cerdas di film ini, bahkan dia penyelamat untuk kasus Ben.
Tentang Uma, dan Harry juga, Blogger ingin kepastian yang jelas. Di novel, sempat disebut bahwa Harry dan Uma adalah sahabat terbaik satu sama lain. Tapi di companion book lain, Blogger bisa ship mereka karena interaksi mereka pengen banget dicengin. Apalagi di film ketiga ini, seperti diperlihatkan bahwa Harry dan Uma lebih dari sekedar temenan. Tapi kemudian Harry seperti kepincut Jane, dan ujungnya seperti kepincut Audrey juga. Jadi Blogger ingin kejelasan hubungan Harry dan Uma.
Terus tentang Uma dengan Mal sendiri, Blogger ikut senang untuk mereka berdua.
Tentang Hades, Blogger nyengir sendiri saat baca novel karena seperti gambaran Hades versi Rick Riordan. Agak menarik sekaligus serem saat tahu Hades adalah ayah Mal. Karena, gini, mamanya Mal adalah Maleficent. Mungkin Maleficent bukan antagonis terkuat, tapi jelas yang paling ditakutin setidaknya di Auradon menurut King Beast, makanya Mal cukup ditakuti. Nah, lalu ketahuan Hades yang adalah dewa kematian yang dari namanya aja sudah jelas menakutkan, adalah ayah Mal. Seremnya dobel. Bloger seneng lihat interaksi Mal dengan Hades, dan di bagian akhir Blogger nyengir lihat Hades dengan Ben.
Lagu-lagu yang dinyanyikan beda dengan film pertama dan kedua, karena lagu film ketiga ini lebih kepada alur cerita daripada tentang isi hati penyanyinya. Jadi kayak Les Miserables gitu, sambil ngomong sambil nyanyi. Gak jelek, cuman beda aja.
Khusus lagu Night Falls, Blogger agak sedih lihatnya. Itu bukan adegan sedih, tapi Blogger merasa miris. Karena, menurut Blogger pribadi, adegan itu bisa menjadi lebih baik. Mereka terlalu gemulai, padahal Blogger berharap duel mereka lebih baik. Gak perlu terlalu diperlihatkan mulut mereka nyanyi, yang penting aksi mereka seru.
Selain tentang kecewa jumlah VK dan AK yang muncul gak sebanyak yang diharapkan, Blogger sempat berharap para ortu VK dan AK muncul. Seperti Aurora dan Phillip, mereka gak muncul bahkan saat Audrey terbaring di ranjang---hanya ada Leah disana. Cruella, Jafar, dan Evil Queen juga gak muncul saat gerbang Island Of Lost dibuka, hanya ada Hades serta Facilier, Tremaine, dan Smee sebagai ortu/wali VK.
Hal yang paling mengecewakan untuk Blogger adalah absennya Lonnie. Gak bohong. Mungkin Blogger kelewat atau apa, tapi gak atau penjelasan dalam film tentang tokoh ini, disebut aja enggak. Padahal di film pertama dan kedua dia muncul loh. Di film pertama dia bukan tokoh penting karena kehadirannya hanya tentang memperkuat karakterisasi Mal soal sihirnya. Di film kedua dia termasuk penting karena berhubungan dengan ROAR, serta dia ikut misi selamatin Ben. Blogger sempet ship dia dengan Jay gara-gara film kedua, tapi dia gak muncul sama sekali di film ketiga. Jadi, iya, Jay adalah satu-satunya VK utama yang jomblo---kecuali kalau maksudnya Disney ingin ship Jay dengan Gil.
Terakhir, Blogger mau omongin tentang lepasnya isolasi Isle Of The Lost. Gini, ketiga film ini omongin tentang pulau tersebut, karena gimana pun juga memang asal Mal dari situ. Film pertama tentang Mal-Evie-Jay-Carlos dibawa keluar dari pulau. Film kedua tentang Mal yang kangen pulau. Film ketiga tentang keputusan isolasi permanen untuk pulau walau intinya bukan disitu. Tapi, akhir dari film ketiga itu, Mal dan Ben malah menetapkan bahwa pengisolasian itu dihapus, sehingga jembatan penghubung itu terbuka. Auradon bisa ke pulau, orang pulau bisa ke Auradon. Yang menjadi masalah adalah, pulau itu pada mulanya diisolasi bukan tanpa alasan.
Tidak semua antagonis Disney itu sekuat Maleficent dan Hades. Ada antagonis yang menjadi 'jahat' karena memang sifatnya aja yang kejam seperti Lady Tremaine, dia tidak punya kekuatan magis, jadi kalau memang dia berkeliaran di Auradon pun seharusnya gak perlu terlalu dicemaskan. Tapi, untuk antagonis yang punya kekuatan 'lebih', menurut Blogger pribadi tetap perlu diisolasi (setidaknya untuk kekuatan mereka) agar tidak mengancam keamanan semua orang termasuk para VK yang (menurut Ben) inosen dan layak diberi kesempatan.
Sejauh ini, itulah bacotan yang Blogger kepikiran saat ngetik entri ini.
RIP Cameron Boyce, Blogger bener-bener kaget saat lihat berita ini di Instagram, kirain lelucon apa ternyata memang beneran. Nonton Descendants gak akan bisa sama lagi.
Pertama kali Blogger kenal fandom ini gara-gara pernah beli DVD film pertamanya. Saat itu Blogger masih tinggal di Bekasi, gak ada wi-fi, jadi kalau mau nonton ya beli kaset di toko langganan. Dan karena gak gila internetan kayak sekarang juga, Blogger mana tahu tentang film-film baru. Sekarang juga masih gak secanggih itu sih, cuman dibanding saat itu ya jauh. Jadi di toko kaset langganan, Blogger tanya tentang film Disney yang bukan animasi, dan dikasihlah Descendants. Dari covernya Blogger seneng, apalagi walau pun dibilang film orisinil tapi tokoh-tokoh semacam Maleficent dkknya itu kan gak asing buat Blogger. Dan karena itu tentang 'generasi setelahnya', terus pegawai toko bilang ada nyanyinya kayak HSM, Blogger beli dan nonton.
Sekali lagi, ini bukan film favorit dan Blogger gak bakal bilang bahwa CGInya bagus, karena memang CGInya gak bagus. Yang paling Blogger suka adalah konsepnya, dan Blogger ingin melihat lebih jauh tentang para Villain Kids, karena di Disney itu banyak Villain-nya. Walau, iya, di film terakhir ini yang ditampilin gak sebanyak yang Blogger harapkan, baik dari segi Villain Kids maupun Auradon Kids.
Sekarang omongin tentang film ketiganya. FYI, spoiler.
Pertama-tama, Blogger mau bilang bahwa ternyata 2 tebakan Blogger benar bahwa Audrey menjadi antagonis dan Hades malah protagonis. Sebenernya kalau nonton semua trailer dan teaser, bagian Audrey juga langsung ketahuan. Tapi saat bikin tebakan ini, Blogger hanya nonton satu trailer aja.
Tentang Mal, Blogger gak seneng dengan penampilan rambut, terutama warnanya, yang berubah tiap film. Kalau gaya rambut okelah, tapi warna? Ini bacotan gak penting memang, tapi ini ada di pikiran Blogger sejak nonton trailer film ketiga. Tapi Blogger suka bagian saat Mal dan Ben tunangan, busananya mirip dengan koronasi Ben di film pertama.
Tentang Evie, Blogger bangga dengan dia. Maksudnya, yah, dia jadi desainer atas usahanya sendiri. Dibantu Doug memang, tapi itu pencapaian yang baik mengingat dia VK. Dan di film ini, di antara mereka berempat, Evie-lah yang VKnya paling gak begitu berasa.
Tentang Jay, Blogger seneng lihat dia dan Gil bisa akrab. Blogger gak tahu ini Disney maksudnya mau arah kemana soal Jay dan Gil, tapi Blogger seneng seenggaknya Jay bisa menjadi orang yang meyakinkan Gil untuk 'menjadi baik'. Tapi mungkin karena disini ceritanya Gil agak-agak naif gitu, makanya dia adalah kru Uma yang gampang diajak damai.
Tentang Carlos, Blogger sulit untuk lihat dia sebagai Carlos, karena teringat terus bahwa ini adalah film terakhir Cameron Boyce yang meninggal bahkan sebelum premier.
Tentang Ben, Blogger sangat senang ketika dia menjadi Beast. Oke, bukannya Blogger jahat, tapi kita sudah melihat Mal menjadi naga serta Uma punya tentakel. Ben adalah anak King Beast, walau Beast aslinya adalah manusia tulen, tapi penonton pernah ada yang bilang ingin lihat Ben versi Beast. Memang eksekusinya agak gimana gitu, tapi Blogger lega lihatnya, apa lagi ini film terakhir fandom ini.
Tentang Audrey, rasanya aneh. Memang di film kedua dia gak muncul, tapi dia tetap kena sebut sehingga gak bener-bener 'hilang'. Kehadirannya di film ketiga ini jadi terasa aneh karena kenapa dia kesalnya di film ketiga saat Ben lamar Mal? Kenapa dia gak berulah di film kedua, dan malah gak muncul sama sekali? Tapi ketika dia jadi antagonis disini, cukup menarik karena seakan ini jadi cerita Maleficent dengan Aurora tapi posisinya dibalik. Tapi, anu, mungkin Blogger-nya aja yang kurang paham, tapi itu Audrey jadi antagonis kenapa ya? Karena saat dia dibangunin Hades, dia jadi baik lagi seakan dia jadi antagonis itu gara-gara kena hipnotis. Kalau dibilang karena diguna-guna Scepter, berarti dari Maleficent, kan? Sedangkan Maleficent sendiri gak muncul disini, hanya disebut. Terlepas dia kena guna-guna apa enggak, sejauh ini di trilogi Descendants, Audrey adalah antagonis favorit Blogger.
Tentang Celia, Blogger agak kecewa karena karakterisasinya gak greget sama sekali, gak kelihatan apakah dia seperti Dizzy atau seperti Uma. Jadi kayak netral-netral aja tanpa sifat yang jelas.
Tentang Jane, mungkin Wicked World enggak bener canon, tapi Blogger ngarep dia punya kekuatan sihir seperti ibunya. Apa kekuatan sihir FGM itu cuman berasal dari tongkat sihir? Tapi Blogger seneng Jane cerdas di film ini, bahkan dia penyelamat untuk kasus Ben.
Tentang Uma, dan Harry juga, Blogger ingin kepastian yang jelas. Di novel, sempat disebut bahwa Harry dan Uma adalah sahabat terbaik satu sama lain. Tapi di companion book lain, Blogger bisa ship mereka karena interaksi mereka pengen banget dicengin. Apalagi di film ketiga ini, seperti diperlihatkan bahwa Harry dan Uma lebih dari sekedar temenan. Tapi kemudian Harry seperti kepincut Jane, dan ujungnya seperti kepincut Audrey juga. Jadi Blogger ingin kejelasan hubungan Harry dan Uma.
Terus tentang Uma dengan Mal sendiri, Blogger ikut senang untuk mereka berdua.
Tentang Hades, Blogger nyengir sendiri saat baca novel karena seperti gambaran Hades versi Rick Riordan. Agak menarik sekaligus serem saat tahu Hades adalah ayah Mal. Karena, gini, mamanya Mal adalah Maleficent. Mungkin Maleficent bukan antagonis terkuat, tapi jelas yang paling ditakutin setidaknya di Auradon menurut King Beast, makanya Mal cukup ditakuti. Nah, lalu ketahuan Hades yang adalah dewa kematian yang dari namanya aja sudah jelas menakutkan, adalah ayah Mal. Seremnya dobel. Bloger seneng lihat interaksi Mal dengan Hades, dan di bagian akhir Blogger nyengir lihat Hades dengan Ben.
Lagu-lagu yang dinyanyikan beda dengan film pertama dan kedua, karena lagu film ketiga ini lebih kepada alur cerita daripada tentang isi hati penyanyinya. Jadi kayak Les Miserables gitu, sambil ngomong sambil nyanyi. Gak jelek, cuman beda aja.
Khusus lagu Night Falls, Blogger agak sedih lihatnya. Itu bukan adegan sedih, tapi Blogger merasa miris. Karena, menurut Blogger pribadi, adegan itu bisa menjadi lebih baik. Mereka terlalu gemulai, padahal Blogger berharap duel mereka lebih baik. Gak perlu terlalu diperlihatkan mulut mereka nyanyi, yang penting aksi mereka seru.
Selain tentang kecewa jumlah VK dan AK yang muncul gak sebanyak yang diharapkan, Blogger sempat berharap para ortu VK dan AK muncul. Seperti Aurora dan Phillip, mereka gak muncul bahkan saat Audrey terbaring di ranjang---hanya ada Leah disana. Cruella, Jafar, dan Evil Queen juga gak muncul saat gerbang Island Of Lost dibuka, hanya ada Hades serta Facilier, Tremaine, dan Smee sebagai ortu/wali VK.
Hal yang paling mengecewakan untuk Blogger adalah absennya Lonnie. Gak bohong. Mungkin Blogger kelewat atau apa, tapi gak atau penjelasan dalam film tentang tokoh ini, disebut aja enggak. Padahal di film pertama dan kedua dia muncul loh. Di film pertama dia bukan tokoh penting karena kehadirannya hanya tentang memperkuat karakterisasi Mal soal sihirnya. Di film kedua dia termasuk penting karena berhubungan dengan ROAR, serta dia ikut misi selamatin Ben. Blogger sempet ship dia dengan Jay gara-gara film kedua, tapi dia gak muncul sama sekali di film ketiga. Jadi, iya, Jay adalah satu-satunya VK utama yang jomblo---kecuali kalau maksudnya Disney ingin ship Jay dengan Gil.
Terakhir, Blogger mau omongin tentang lepasnya isolasi Isle Of The Lost. Gini, ketiga film ini omongin tentang pulau tersebut, karena gimana pun juga memang asal Mal dari situ. Film pertama tentang Mal-Evie-Jay-Carlos dibawa keluar dari pulau. Film kedua tentang Mal yang kangen pulau. Film ketiga tentang keputusan isolasi permanen untuk pulau walau intinya bukan disitu. Tapi, akhir dari film ketiga itu, Mal dan Ben malah menetapkan bahwa pengisolasian itu dihapus, sehingga jembatan penghubung itu terbuka. Auradon bisa ke pulau, orang pulau bisa ke Auradon. Yang menjadi masalah adalah, pulau itu pada mulanya diisolasi bukan tanpa alasan.
Tidak semua antagonis Disney itu sekuat Maleficent dan Hades. Ada antagonis yang menjadi 'jahat' karena memang sifatnya aja yang kejam seperti Lady Tremaine, dia tidak punya kekuatan magis, jadi kalau memang dia berkeliaran di Auradon pun seharusnya gak perlu terlalu dicemaskan. Tapi, untuk antagonis yang punya kekuatan 'lebih', menurut Blogger pribadi tetap perlu diisolasi (setidaknya untuk kekuatan mereka) agar tidak mengancam keamanan semua orang termasuk para VK yang (menurut Ben) inosen dan layak diberi kesempatan.
Sejauh ini, itulah bacotan yang Blogger kepikiran saat ngetik entri ini.
RIP Cameron Boyce, Blogger bener-bener kaget saat lihat berita ini di Instagram, kirain lelucon apa ternyata memang beneran. Nonton Descendants gak akan bisa sama lagi.
Gabungin Zord perlu 1 episode
Dibanding Turbo, Carranger punya missing plot yang lebih keliatan saat di episode 1. Entah maksudnya biar Carranger fokus dengan Ranger lawan monster dengan mengenyampingkan segala macam subplot menuju plot inti atau gimana, pokoknya Blogger melulu ngomong dalam hati 'kalian tuh baru episode sekian udah kayak gitu'.
Blogger belum banyak nonton Carranger, pertama kali tahu tentang mereka malah dari film Carranger vs Ohranger, dan itu setelah Blogger tahu tentang Turbo. Iya, jadi saat itu Blogger kaget gitu tahu ada Power Rangers versi Jepang, padahal Amerika yang ikutin Jepang. Balik lagi, saat ngetik ini Blogger bahkan belum sampai episode 10, tapi sudah ada satu episode yang menarik, yakni episode 5.
Episode 5 adalah sambungan dari episode 4.
Itu adalah bagian yang menarik, bukan hanya di Carranger, melainkan di seluruh musim Super Sentai sekaligus Power Rangers. Karena gini, gabungin Zord, gak mungkin hanya dalam sekejap. Sekalipun banyak episode yang mempercepat penggabungan Zord (jadi Ranger panggil Zord, Zord satu-satu dateng tapi sedetik kemudian udah nyatu tanpa dikasihlihat prosesnya), aslinya di alur waktu para Ranger tersebut tidaklah sebentar. Pernah ada yang nyinyir bilang kenapa monster gak serang saat Zord sedang menuju Ranger, atau saat penggabungan Zord (dan atau saat Ranger bergaya ini-itu saat berubah). Nah, episode 5 Carranger ini memperlihatkan tentang sulitnya menggabungkan Zord sambil diserang. Bayangin aja, kalau mau ikutin cara pikir realis, setidaknya perlu hampir sepuluh menit hanya untuk menggabungkan Zord setiap episode.
Jumat, 02 Agustus 2019
PRZ dan Ohranger
Blogger tahu tentang Ohranger duluan daripada Power Rangers Zeo, beneran. Waktu itu mikirnya, pokoknya Amerika dan Jepang sama-sama punya semacam tim Ranger, tapi Ohranger itu punyanya Jepang---sedangkan Mighty Morphin itu punyanya Amerika. Dari segi judul bener sih, tapi maksudnya kostumnya itu loh.
Ehem.
Pengadaptasian PRZ dari Ohranger itu serasa kembali ke season 1 Mighty Morphin, pakai footage Jepang sepenuh hati. Season 2 dan 3 sudah cukup oke karena foot soldier serta kediaman ZeddRita itu adegan orisinil PR. Eeeehh tiba-tiba Zeo kumat lagi pemakaiannya footagenya. Mungkin karena boss villainnya tidak berwujud manusia, jadi bisa langsung timpa dubbing khusus PR. Jadi kalau mau ada adegan ini itu di kediaman Machine Empire, cari footage yang cocok aja. Lalu dibanding Zyuranger-Dairanger-Kakuranger, anggota Ohranger memang hampir selalu berubah jadi Ranger kalau mau bertarung, dan itu menjadi kesempatan pihak PR menggunakan banyak footage pertarungan darisana---tinggal cari jalan ceritanya aja. Makanya kostum Dairanger (selain Kiba Ranger) gak bisa (mungkin sulit) dipakai ke PR, karena Ryou dkk memang sering bertarung tanpa berubah jadi Ranger.
Mengenyampingkan soal pemakaian banyak footage Ohranger, awal mula Zeo itu sangat bagus, apalagi theme songnya.
Iramanya memang mengikuti dari season sebelumnya, tapi liriknya termasuk paling beda sendiri dari semua theme song PR sampai saat ini. Jika menghilangkan bagian 'go', 'zeo', dan 'power rangers', hasilnya akan jadi begini.
PRMM dan MMAR itu theme songnya hanya 'go go power/alien rangers, (you) mighty morphin power rangers' yang diulang-ulang (kecuali versi penuh). Tapi bahkan versi penuh Go Go Power Rangers itu pun, temanya sama dengan lirik theme song PR lain, yakni hanya cerita tentang isi season itu. Sedangkan Zeo lain, mereka bukan hanya cerita tentang season sendiri, tapi juga tentang season sebelumnya.
Akhir dari MMAR itu pokoknya semua hancur, termasuk markas. Mereka butuh kekuatan baru untuk melawan balik. Yang pasti kekuatan itu harus lebih hebat dari sebelumnya, makanya mereka jadi punya kekuatan Zeo. Makanya lagi, lagunya jadi tentang 'lebih dahsyat' dari sebelumnya, yakni Mighty Morphin.
Tadi tentang awal, sekarang tentang akhir dari Zeo dan Ohranger. Blogger pribadi lebih suka akhiran Ohranger. Zeo gak buruk, sih, terlepas dari pemakaian footage SS soal pertarungan akhir, tapi yang Blogger gak seneng adalah tidak ada alasan yang greget untuk mereka pindah ke Turbo. Alasan mereka ke Turbo ada sih, tapi maksa banget, sedangkan kekuatan Zeo mereka masih berfungsi dengan baik.
Ehem.
Pengadaptasian PRZ dari Ohranger itu serasa kembali ke season 1 Mighty Morphin, pakai footage Jepang sepenuh hati. Season 2 dan 3 sudah cukup oke karena foot soldier serta kediaman ZeddRita itu adegan orisinil PR. Eeeehh tiba-tiba Zeo kumat lagi pemakaiannya footagenya. Mungkin karena boss villainnya tidak berwujud manusia, jadi bisa langsung timpa dubbing khusus PR. Jadi kalau mau ada adegan ini itu di kediaman Machine Empire, cari footage yang cocok aja. Lalu dibanding Zyuranger-Dairanger-Kakuranger, anggota Ohranger memang hampir selalu berubah jadi Ranger kalau mau bertarung, dan itu menjadi kesempatan pihak PR menggunakan banyak footage pertarungan darisana---tinggal cari jalan ceritanya aja. Makanya kostum Dairanger (selain Kiba Ranger) gak bisa (mungkin sulit) dipakai ke PR, karena Ryou dkk memang sering bertarung tanpa berubah jadi Ranger.
Mengenyampingkan soal pemakaian banyak footage Ohranger, awal mula Zeo itu sangat bagus, apalagi theme songnya.
Zeo, go Zeo
Stronger than Before
Go, Zeo
Powered up for More
Go, Zeo
Rangers at the Core
Zeo, Power Rangers (Go, Zeo)
Higher they can Sore
Go, Zeo
Fired up for More
Go, Zeo
Even up the Score
Zeo, Zeo
Go, go Power Rangers
Go, go Power Rangers
Go, go Power Rangers
Zeo, Power Rangers
Iramanya memang mengikuti dari season sebelumnya, tapi liriknya termasuk paling beda sendiri dari semua theme song PR sampai saat ini. Jika menghilangkan bagian 'go', 'zeo', dan 'power rangers', hasilnya akan jadi begini.
Stronger than Before
Powered up for More
Rangers at the Core
Higher they can Sore
Fired up for More
Even up the Score
PRMM dan MMAR itu theme songnya hanya 'go go power/alien rangers, (you) mighty morphin power rangers' yang diulang-ulang (kecuali versi penuh). Tapi bahkan versi penuh Go Go Power Rangers itu pun, temanya sama dengan lirik theme song PR lain, yakni hanya cerita tentang isi season itu. Sedangkan Zeo lain, mereka bukan hanya cerita tentang season sendiri, tapi juga tentang season sebelumnya.
Akhir dari MMAR itu pokoknya semua hancur, termasuk markas. Mereka butuh kekuatan baru untuk melawan balik. Yang pasti kekuatan itu harus lebih hebat dari sebelumnya, makanya mereka jadi punya kekuatan Zeo. Makanya lagi, lagunya jadi tentang 'lebih dahsyat' dari sebelumnya, yakni Mighty Morphin.
Tadi tentang awal, sekarang tentang akhir dari Zeo dan Ohranger. Blogger pribadi lebih suka akhiran Ohranger. Zeo gak buruk, sih, terlepas dari pemakaian footage SS soal pertarungan akhir, tapi yang Blogger gak seneng adalah tidak ada alasan yang greget untuk mereka pindah ke Turbo. Alasan mereka ke Turbo ada sih, tapi maksa banget, sedangkan kekuatan Zeo mereka masih berfungsi dengan baik.
Kamis, 01 Agustus 2019
PRMM 3, Alien Rangers, dan Kakuranger
Blogger lupa bilang di entri PRMM 2 dan Dairanger, tapi Mighty Morphin setelah selesai season 1 cukup berani untuk membuat foot soldiers lawan.
Gini, di PRMM 1, foot soldiersnya pakai langsung dari Zyuranger, makanya footage orisinil PR kemungkinan hanya ada ketika Ranger lepas helm. Tapi PRMM 2 dan 3 itu orisinil punya PR. Berarti walau memang masih banyak pakai footage Super Sentai, setidaknya pihak PR punya adegan orisinil saat Ranger bertarung lawan foot soldiers itu. Terserah mereka mau pakai footage orisinil itu untuk berapa episode demi hemat, pokoknya adegan itu asli punya mereka.
Khusus PRMM 3, yang orisinil bukan hanya foot soldiersnya, tapi juga kostum ninja untuk Ranger. Iya, memang season itu mereka adaptasi dari Ninja Sentai Kakuranger, yang sangat bertemakan Ninja. Monster Kakuranger enggak begitu ke-ninja-an, kok, cuman mungkin PR ingin ikutin tema besar 'Ninja'nya, aja, apalagi Ninjaman (di Power Rangers adalah Ninjor) sering bertarung bareng Zordnya Kakuranger. Tapi Blogger sangat mengapresiasi pihak PR yang mengurangi footage SS dibanding season 1.
Tentang Zord, yah, Kakuranger jelas lebih harus berjuang untuk mendapatkan segala arsenal. Sedangkan Power Rangers, arsenal untuk mereka terkesan gratis seiring berjalannya waktu, Zordon dan Ninjor tinggal kasih kalau memang sudah waktunya. Walau begitu, awal season 3 itu keren. Awal season 2 juga oke, kok, karena ceritanya di akhir season sebelumnya mereka 'kalah', lalu butuh suatu kekuatan yang lebih besar untuk lanjutin perjuangan mereka. Menurut Blogger pribadi, awal season 3 menang dari awal season 2, dan ini bukan karena Blogger demen nuansa Ninja, melainkan karena kekuatan Ranger di season 3 benar-benar baru---walau iya memang saat mereka berubah jadi Ranger masih aja pakai kostum yang musim pertama.
Tentang musuh, selain foot soldiers, Blogger seneng karena footage (sejak PRMM 2) itu orisinil PR. Iyalah, Zedd kan memang gak ada di Super Sentai. Sedangkan Rita Repulsa itu, Bandora hanya muncul di Zyuranger, dia gak pernah muncul di Dairanger dan Kakuranger, jadi PR harus bikin cerita tentang kediaman Zedd dan Rita Repulsa. Lalu PR juga sangat berani mendatangkan Gashadokuro dan Daimaou dari Kakuranger ke kediaman ZeddRita, karena itu adegan yang sangat orisinil. Apalagi di PRMM, Rito Revolto itu sering bareng Goldar, berarti footagenya orisinil lagi. Tentang mereka lawan Ranger, itu bisa diakalin dengan cara awkward yang pernah Blogger omongin di entri PRMM 2 dan Dairanger.
Lalu, entah karena budget makin ludes atau apa, pihak PR memutuskan untuk bikin miniseri 10 episode Alien Ranger. Konsep untuk alur ceritanya sangat oke, karena tidak ada di 3 season Super Sentai yang mereka adaptasi sama sekali. Tapiiiii ... aduuuuuhh .... itu kostumnya Ninja, loh, orang yang gak kenal Kakuranger juga tau itu adalah kostum Ninja, tapi PR sebut ALIEN.SASUKE TUH GAK BOLEH DIGITUIN!. Ehem. Penampilan asli 5 warga Aquitar memang terlihat seperti alien (versi PR), tapi kostum Ranger mereka kan astaganagakeceburdigot banget. Apa iya mereka anggep Ninja sebagai alien?!
Terlepas masalah kostum, alurnya oke untuk serial yang mengadaptasi dan pakai footage SS. Apalagi saat Zeo mereka datang lagi, walau memang sesuai footage Ohranger vs Kakuranger, tapi PR punya alasan untuk datengin Alien Ranger lagi, bukan cuman sekedar tiba-tiba muncul.
Gini, di PRMM 1, foot soldiersnya pakai langsung dari Zyuranger, makanya footage orisinil PR kemungkinan hanya ada ketika Ranger lepas helm. Tapi PRMM 2 dan 3 itu orisinil punya PR. Berarti walau memang masih banyak pakai footage Super Sentai, setidaknya pihak PR punya adegan orisinil saat Ranger bertarung lawan foot soldiers itu. Terserah mereka mau pakai footage orisinil itu untuk berapa episode demi hemat, pokoknya adegan itu asli punya mereka.
Khusus PRMM 3, yang orisinil bukan hanya foot soldiersnya, tapi juga kostum ninja untuk Ranger. Iya, memang season itu mereka adaptasi dari Ninja Sentai Kakuranger, yang sangat bertemakan Ninja. Monster Kakuranger enggak begitu ke-ninja-an, kok, cuman mungkin PR ingin ikutin tema besar 'Ninja'nya, aja, apalagi Ninjaman (di Power Rangers adalah Ninjor) sering bertarung bareng Zordnya Kakuranger. Tapi Blogger sangat mengapresiasi pihak PR yang mengurangi footage SS dibanding season 1.
Tentang Zord, yah, Kakuranger jelas lebih harus berjuang untuk mendapatkan segala arsenal. Sedangkan Power Rangers, arsenal untuk mereka terkesan gratis seiring berjalannya waktu, Zordon dan Ninjor tinggal kasih kalau memang sudah waktunya. Walau begitu, awal season 3 itu keren. Awal season 2 juga oke, kok, karena ceritanya di akhir season sebelumnya mereka 'kalah', lalu butuh suatu kekuatan yang lebih besar untuk lanjutin perjuangan mereka. Menurut Blogger pribadi, awal season 3 menang dari awal season 2, dan ini bukan karena Blogger demen nuansa Ninja, melainkan karena kekuatan Ranger di season 3 benar-benar baru---walau iya memang saat mereka berubah jadi Ranger masih aja pakai kostum yang musim pertama.
Tentang musuh, selain foot soldiers, Blogger seneng karena footage (sejak PRMM 2) itu orisinil PR. Iyalah, Zedd kan memang gak ada di Super Sentai. Sedangkan Rita Repulsa itu, Bandora hanya muncul di Zyuranger, dia gak pernah muncul di Dairanger dan Kakuranger, jadi PR harus bikin cerita tentang kediaman Zedd dan Rita Repulsa. Lalu PR juga sangat berani mendatangkan Gashadokuro dan Daimaou dari Kakuranger ke kediaman ZeddRita, karena itu adegan yang sangat orisinil. Apalagi di PRMM, Rito Revolto itu sering bareng Goldar, berarti footagenya orisinil lagi. Tentang mereka lawan Ranger, itu bisa diakalin dengan cara awkward yang pernah Blogger omongin di entri PRMM 2 dan Dairanger.
Lalu, entah karena budget makin ludes atau apa, pihak PR memutuskan untuk bikin miniseri 10 episode Alien Ranger. Konsep untuk alur ceritanya sangat oke, karena tidak ada di 3 season Super Sentai yang mereka adaptasi sama sekali. Tapiiiii ... aduuuuuhh .... itu kostumnya Ninja, loh, orang yang gak kenal Kakuranger juga tau itu adalah kostum Ninja, tapi PR sebut ALIEN.
Terlepas masalah kostum, alurnya oke untuk serial yang mengadaptasi dan pakai footage SS. Apalagi saat Zeo mereka datang lagi, walau memang sesuai footage Ohranger vs Kakuranger, tapi PR punya alasan untuk datengin Alien Ranger lagi, bukan cuman sekedar tiba-tiba muncul.
Langganan:
Postingan (Atom)