Lanjutan dari episode sebelumnya, yakni saat Kawaki meninggalkan Shikadai dan ChoCho untuk meneruskan misi.
Blogger setuju kalau Kawaki dibilang baik hati, karena memang, ya, dia sebenernya punya rasa kemanusiaan walau tidak punya level empati yang sama dengan manusia kebanyakan. Tapi,menurut Blogger pribadi, sebaik-sebaiknya dia, untuk saat ini, Kawaki tidak bisa jadi Ninja karena dunia per-shinobi-an di serial ini menurut apa yang sudah ditampilkan itu penuh dengan aturan. Banyak hal tak tertulis yang sebenarnya harus dipatuhi, seperti salah satunya adalah kerja sama tim dan mendengarkan perkataan ketua tim. Iya, Kawaki sangat ingin menyelamatkan misi karena rasa empati dan ego yang luar biasa besar, bukan karena dia ingin lulus ujian. Tapi dia lupa satu hal, bahwa misi ini bukan misinya seorang, melainkan misi Shikadai dan ChoCho juga. Kawaki terlalu keras kepala dan jauh lebih tidak bisa diatur dibanding Boruto. Boruto memang keras kepala dan punya empati dan ego yang besar juga. Cocok banget ya, tapi setidaknya Boruto masih lebih bisa diatur, mungkin karena dari kecil dia sudah terjun di dunia perninjaan walau dia tidak langsung jadi shinobi saat baru lahir. Latar belakang Kawaki berbeda, itu yang membuatnya harus diasah jauh lebih parah daripada angkatan Boruto.
Gak begitu ada yang mau Blogger sampein lebih lanjut tentang episode ini, selain pada fakta bahwa kemungkinan besar klien mereka akan masih tetap hidup jika Kawaki tidak egois. Memang, tewasnya klien mereka itu akan membuat Kawaki lebih awas tentang menjadi ninja, tapi bahkan Kawaki sendiri sadar bahwa klien mereka tidak perlu meninggal jika dia nurut Shikadai.
Punya hati itu penting, tapi otak juga mesti dipakai.