SasuSaku shipper semakin semangat, Sakura hater semakin panas.
Di bagian Sakura jalan di kantin dan disapa napi, Sakura hater pasti sudah bereaksi ya wkwk. Tapi menurut Blogger sih para napi disana wajar aja kalau terkesan demen sama Sakura, mengingat disana sebagian besar adalah laki-laki (mungkin ada yang perempuan tapi kayaknya gak diperlihatkan) dan mereka mungkin hampir gak pernah melihat perempuan yang bersih disana (dengan kata lain kalau ada napi perempuan ya mereka bakal terlihat lusuh).
Sebelum nonton episode ini, Blogger udah kena spoiler tentang Jiji. Twist tentang Jiji halus banget, antara nyangka dan gak nyangka bahwa dialah yang nguping di episode sebelumnya. Blogger bener-bener kirain bahwa dia bisa menjadi tangan kanan Sasuke untuk arc ini, tapi karena udah kebiasaan nonton ini-itu jadinya gak merasa kaget kalau dialah yang kerja bareng Zansul.
Adegan Sakura kena racun dari Jiji itu memang bikin Sakura hater semakin menghujat Sakura ya. Sekilas Blogger pun merasa sebal karena Sakura kok bisa-bisanya turunin pertahanan diri seperti itu. Tapi kemudian Blogger inget bahwa, terutama karena sekarang dia seorang dokter, rasa kemanusiannya disini digambarkan tinggi sehingga dia gak bakal mikir siapa yang sebenernya musuh dalam selimut saat keadaan seperti itu. Enggak bakal, dia cuman mikir pokoknya orang-orang disana harus diselamatkan dan Jiji adalah rekan satu selnya Sasuke. Blogger gak mikir Sakura bego banget disini karena mau-maunya dipeluk Jiji---apalagi kan memang disitu seakan pelukan spontan dan Sakura perlu loading. Dan karena kemanusiaannya yang tinggi itu, dia jelas gak bakal berasumsi buruk bahwa dia akan ditusuk.
Loh kalau rasa kemanusiannya tinggi, kok dia bisa ngomongin tentang Naruto gak punya ortu ke Sasuke?? Loh, memangnya Sakura gak boleh belajar untuk lebih punya simpati dan empati pada orang lain? Gak usah samain dia dengan diri lu gitu lah.