Sabtu, 30 Oktober 2021

Boruto episode 221

 Mengingat bahwa ini bukan ujian Chuunin pertama yang dihadapi Boruto dkk, Blogger merasa wajar jika tes pertama dan kedua mereka digabung dalam 1 episode saja. Blogger pribadi tidak merasa bahwa episode ini dirush, malah justru akan terasa lelet jika tes kedua tidak berakhir di episode ini.

Untuk tes pertama sebenarnya cukup meningatkan akan zaman Naruto dkk ujian Chuunin ya. Menariknya, pada tes tertulis itu, tidak dibilang bahwa mereka dilarang menyontek, melainkan hanya dibilang bahwa jika ketahuan mencontek maka gagal. Blogger lupa bagaimana detil dialog Ibiki di zaman ujiannya Naruto, tapi memang setelahnya Ibiki pun jelasin bahwa tes tersebut memang gak bakal bisa dikerjakan dengan mudah oleh mereka, dan yang sebenarnya menjadi tujuan tes tersebut adalah tentang bagaimana peserta ujian mengumpulkan informasi tanpa ketahuan lawan. Para peserta tes di generasi Boruto mungkin sudah pada tahu tentang ini, makanya mungkin hampir setiap peserta diperlihatkan bahwa mereka tidak mengerjakan soal secara jujur.

Pada tes kedua, saat Mirai muncul, Blogger langsung nebak bahwa kayaknya dia gak mungkin jadi orang yang perlu diselamatkan, justru sebaliknya dialah yang menjadi salah satu jebakan yang ditaruh panitia. Pas yang nemuin dia Namida pula wkwkwk.

Waktu Sarada tahu bahwa yang lari ke jalan keluar bareng dia bukanlah Mitsuki, mungkin itu referensi pada saat ujian Chuunin generasi Naruto, saat Sasuke tahu bahwa ada yang menyamar sebagai Naruto karena si palsu itu dapat menyebut kata sandi yang panjang---padahal Naruto yang asli (menurut Sasuke) tidak bakal bisa mengingat kata sandi tersebut.

Mengingat bahwa peserta di generasi Boruto yang notable juga tidak banyak, mungkin jadi memudahkan penonton untuk tahu siapa-siapa saja yang bakal lolos. Tapi untuk Boruto sendiri, sebenarnya agak membingungkan ya. Keheroikan dia memang mencerminkan Naruto, tapi rasanya seperti dianakemaskan jika dia diloloskan dengan mudah. Gini, di awal sudah dibilang bahwa yang akan lolos hanyalah 10 orang dalam waktu yang ditentukan, tapi kenyataannya Boruto terlambat mungkin 1-2 detik. Memang terasa manusiawi jika panitia masih tetap meloloskan Boruto, tapi kok rasanya dia seperti diperlakukan istimewa---padahal mungkin sebenernya enggak, sebenarnya memang sikap Boruto (yang mereka lihat dari CCTV) itu merupakan sikap shinobi yang baik. Tapi, mengingat bahwa dia adalah tokoh utama serial ini, dan para notable peserta lain sudah pada lolos, mungkin Kreator berusaha entah bagaimana biar Boruto bisa lolos juga ke tes selanjutnya.

Omong-omong, pada awal episode ini, Blogger harus mengulang pada detik-detik pertama untuk memastikan bahwa Animator tidak melakukan error untuk menaruh Shikadai bersama dengan Inojin dan ChoCho. Seriusan, Blogger sempet lupa bahwa Shikadai sudah tidak perlu ikut ujian lagi wkwkwk. Eh tapi kenyataannya Shikadai itu merupakan kapten tim yang baik walau hobinya menghindar dari hal merepotkan seperti yang bapaknya lakukan. Maksudnya, mungkin dia gak sengaja atau merupakan hal spontan saat mengatakannya, tapi memang mengiming-imingi bisa beli makanan favorit jika dapat uang lebih banyak sebagai Chuunin itu merupakan kartu As yang tepat untuk ChoCho biar semangat ikut ujian.

Pada preview untuk episode depan, tidak diperlihatkan sama sekali mengenai tes akhir mereka, karena judul untuk episode berikutnya pun hanyalah malam sebelum tes terakhir. Tapi karena episode-episode sebelumnya cukup menegangkan dan menyedihkan karena Kurama, episode ini termasuk ringan walau sepertinya bukan merupakan filler.

Selasa, 19 Oktober 2021

Boruto episode 220

 Episode ini masih lanjutan dari episode sebelumnya, dan melulu mengingatkan bahwa Kurama udah gak ada. Wajar banget sih, karena memang baru selang 2 episode semenjak dia tewas. Tapi entah di timelinenya mereka sudah lewat berapa hari.

Tidak ada action di episode ini, semuanya hanya dialog.

Blogger turut senang karena Kawaki bisa punya dua tangan lagi. Dan setelah semua yang terjadi beberapa episode belakangan ini, Blogger berharapnya Amado memang ada di pihak Konoha. Jadi maksudnya kalau pun dia punya kepentingan sendiri, itu bukanlah untuk menjatuhkan para protagonis.

Saat rapat para Kage, Blogger agak kaget karena ternyata yang ingetin Naruto tentang bahwa Naruto harus siap untuk kemungkinan terburuk mengenai Boruto adalah Gaara. Mengingat bahwa dulu Gaara pernah dicap sebagai monster dan bahkan anaknya sendiri juga bagaikan 'monster' di generasi ini, jadi Blogger agak gak nyangka aja. Mengenyampingkan itu, semua yang dikatakan Gaara itu fakta. Naruto dan yang lain gak bisa lagi anggap remeh pada kemungkinan tubuh Boruto diambil alih sepenuhnya oleh Momoshiki. Sebelumnya memang ada Kurama dan Rinnegan-nya Sasuke, tapi sekarang keduanya udah gak ada. Sasuke masih kuat karena memang masih ada Sharingan, tapi Naruto sama sekali gak punya kekuatan super lagi. Itulah yang ingin ditekankan oleh Gaara. Oh, mungkin karena Gaara pun sudah gak ada Shukaku dalam dirinya.

Keputusan Boruto untuk gak mau tidur agar tubuhnya gak dikuasai Momoshiki itu baik dan cukup mencengangkan. Baiknya ya karena berarti dia peduli dengan sekitarnya. Karena bisa aja dia acuh dan berusaha memperbaiki segalanya saat dia terbangun kalau-kalau memang benar Momoshiki merasukinya. Tapi Boruto merasa bahwa itu tanggungjawabnya, sekalipun dia tidak bersalah.
Yang mencengangkan adalah, dia yang masih berumur sekitar 12 tahun itu bisa berpikir demikian. Entah bagaimana di belakang layar, tapi sepertinya dia kepikiran soal itu seorang diri, bukan dikasihtahu siapa-siapa. Dia sadar bahwa Momoshiki bisa ambil alih kesadarannya ketika dia terlena.

Saat Boruto gak mau tidur itu mengingatkan Blogger pada serial Teen Wolf season 3, saat Stiles dirasuki Nogitsune yang bebas mengendalikan tubuh itu ketika Stiles tertidur. Tapi Stiles harus dikasihtahu Ms Morrell dulu untuk tetap terjaga.

Bagian akhir tentang Boruto yang minum obat dari Amado, syukurlah kalau memang ampuh. Masalahnya, Kreator telah memperlihatkan spoiler mengenai Boruto vs Kawaki, jadi yah, mungkin obat itu gak permanen. Sebelnya, episode ini dari awal sangat tegang dalam artian para tokoh bersiap menghadapi kemungkinan terburuk di saat mereka sedang lemah-lemahnya, tapi bagian akhir malah 'segampang' itu. Blogger berharap ada efek samping dari obat itu.

Episode berikutnya tentang ujian Chuunin. Hmmm, gimana yaaa... setiap ujian Chuunin onscreen, selalu ada aja masalahnya. Semoga kali ini gak ada masalah.

Omong-omong, game yang dimainin Boruto di awal-awal, itu dia mainin bapaknya dong wkwkwk.

Minggu, 17 Oktober 2021

Detective Conan episode 1023

 Filler.


Bagian awalnya bikin bingung ya, Blogger aja sampai memastikan bahwa masih nonton di detik-detik pertama episode ini, wkwkwk. Ketika Conan bilang bahwa dia gak bakal bisa pecahin kasus (yang Mitsuhiko jabarkan), Blogger tahu bahwa hipotesa Mitsuhiko ini bukanlah kejadian 'nyata' dalam episode ini, jadi kayak khayalan dan sebagainya. Dan memang benar, itu cuman karangan.

Karena filler dan hanya terdiri dari satu bagian, episode ini tidak menegangkan. Tidak ada korban jiwa juga, tapi nyaris sih. Satu bagian yang Blogger suka dari kasus ini adalah ketika Korban Pertama bingung kenapa ada sangkutpautnya dengan polisi. Gak tahu, seneng aja kalau kasusnya pelan-pelan dibuka, bukan langsung ketok palu bahwa ada kasus disana, jadi Takagi cuman bilang bahwa adanya indikasi percobaan meracuni korban.

Hal lain yang Blogger suka adalah saat Ai bilang bahwa anak-anak punya imajinasi inosen sehingga mereka lebih gampang menulis cerita. Blogger setuju sih. Orang dewasa lebih memikirkan bagus-jeleknya suatu karangan, sedangkan anak-anak hanya memikirkan bahwa mereka ingin menceritakan suatu hal. Keinosenan anak-anak itu bagus.

Kasus ditutup dengan cukup datar, tapi penjelasannya gak masalah. Cuman, karena filler, Kreator seakan malas menampilkan tokoh-tokoh lain (mungkin karena menampilkan DB saja sudah lumayan banyak), jadinya tidak ada tokoh yang dibuat tidur oleh Conan, alias hipotesis hanya dari Conan saja. Motif kurang begitu terlihat. Memang Korban Kedua bilang bahwa Pelaku adalah pencuri, tapi Blogger kira maksudnya Pelaku mencuri karya orang dipublikasikan sendiri-----hal tersebut klise dan sudah pernah dipakai di serial ini, tapi Blogger merasa kecewa aja karena kasus pencurian yang dimaksud itu hanya disebut sepintas belakangan dan rasanya kurang seru. Tapi, yah, yang namanya manusia, gak ada yang tahu kondisi mental seseorang tiap saat itu bagaimana.

Satu hal yang paling Blogger tidak suka dari episode ini adalah bagaimana Korban Kedua bilang bahwa karangan Genta adalah sampah. Tidak seperti karangan Mitsuhiko, karangan Genta tidak diceritakan dalam episode ini. Tapi, sejelek-jeleknya, rasanya tidak pantas orang dewasa mengatakan hal tersebut lalu membuang kertas itu ke lantai begitu saja. Orang dewasa kalau diperlakukan seperti itu di serial ini biasanya berujung jadi motif pembunuhan loh. Nah, ini berhadapan dengan anak-anak, gak etis banget. Blogger jadi teringat ketika SD saat pelajaran menggambar, 'guru' Blogger merobek gambar Blogger di depan mata lalu disuruh gambar ulang. Dari awal Blogger memang gak seneng menggambar karena saat TK sering diancam (bukan hanya Blogger, melainkan semua anak di kelas) bahwa gak boleh pulang kalau gambarnya gak sesuai contoh sehingga alhasil selama SD itu Blogger paling gak seneng pelajaran gambar, kemudian saat ada 'guru' yang robek gambar Blogger itulah yang membuat Blogger trauma (sekarang sudah enggak, kok). Kacau, yang kayak gitu disebut 'guru' loh. Ckckck. Makanya Blogger gak suka banget dengan sikap Korban Kedua. Realistis sih kejamnya, cuman jadi mengingatkan masa lalu aja.

Senin, 11 Oktober 2021

Boruto episode 219

 Awalnya Blogger pikir episode ini bakal jadi episode yang tenang karena ceritanya mereka istirahat habis ngalahin Isshiki. Bukan maksudnya filler tapi ya. Eh ternyata masih tegang juga.

Nyambung dengan episode sebelumnya, Kurama memang sudah ingetin Naruto sebelum dia pergi bahwa sekarang Naruto sudah gak bakal punya kekuatan super lagi. Di episode ini lagi-lagi diingatkan oleh Sakura. Dan Blogger baru inget bahwa kalau gak salah penyembuhan tubuh Naruto selama ini bisa lebih cepat daripada orang lain karena ada Chakra Kyuubi. Karena sekarang Kurama udah gak ada, berarti kekuatan super, bank Chakra, dan pemulihan yang cepat juga sudah tidak ada. Jika sekarang Naruto menjadi Hokage terlemah (atau kedua setelah Kakashi) sepanjang sejarah, harusnya sangat bisa dimaklumi.

Pertarungan melawan Isshiki kemarin lumayan membuat mereka babak belur, dan Konoha kehilangan 2 kekuatan terbesar mereka. Kekuatan, bukan orang ya. Naruto dan Sasuke masih sama-sama hidup dan dalam masa pemulihan, tapi kekuatan terbesar mereka sekarang gak ada lagi. Eh, tapi Blogger gak ngerti itu Rinnegan-nya setelah dicolok masih bisa sembuh lagi atau enggak, tapi yang jelas untuk saat ini Rinnegan-nya gak ada.

Bagian Kawaki provokasi Boruto agar Karma-nya bisa bekerja itu lumayan mengingatkan soal relasi Sasuke dengan Boruto ya. Jadi kedepannya jika Boruto x Kawaki (atau sebaliknya) shipper makin ganas, mungkin episode ini adalah salah satu alasannya. Apalagi ketika akhirnya mereka kembali ke Konoha, Boruto pakai acara bilang dia akan baik-baik saja selama ada Kawaki. Ciieeee.

Katasuke berulah lagi. Walau apa yang dia bilang ke wartawan itu gak salah, tapi tetep aja.

Keputusan Shikamaru untuk bekuin Tim 7 sebenarnya adalah keputusan yang tepat. Karena selama ini, kadang walau misinya tampak sepele, ternyata ada hal besar dibalik misi yang membuat mereka harus babak belur dulu baru berhasil. Makanya mereka cegah biar jangan sampai Boruto tiba pada titik dimana Momoshiki bisa ambil alih tubuhnya.

Detective Conan episode 1022

 Filler. Tidak semembosankan episode kemarin, tapi episode ini terasa lebih datar.

Hanya terdiri dari satu bagian, dan sebenarnya pemaparan kasusnya bagus. Bahkan, karena sederhana, sebenarnya kasus kali ini terasa seperti kejadian sehari-hari walau yang namanya pembunuhan itu bukannya kejadian sehari-hari. Kasusnya ringan, gak berputar-putar. Semua tersangka langsung bisa diidentifikasi dengan mudah.

Walau Istri korban ternyata tidak campur tangan, tapi kode yang dia tulis itu menarik ya. Sebenernya dari awal ketika Conan melihat bahwa ada buku komentar mengenai museum, itu sudah cukup memberitahu penonton bahwa petunjuk mengenai kasus kali ini berada di sana. Tapi Blogger gak nyangka aja caranya seperti itu serta si penulis sendiri sebenarnya inosen.

Mengenai pelaku yang sebenarnya, Blogger berhasil nebak berkat tersangka yang melihat korban bertengkar dengan istrinya. Mulanya, kalau hanya dari pengakuan sang istri bahwa mereka tidak harmonis, maka yang paling mencurigakan memang si istri. Tapi pengakuan mereka tidak harmonis itu didukung dengan sempurna oleh pengunjung yang satu lagi (yang ngotot bahwa pelakunya adalah si istri), sehingga Blogger pikir mungkin bukan keduanya. Pemilik museum juga lumayan mencurigakan karena melulu ngomong tentang kutukan, tapi dugaan itu langsung hilang ketika dia telepon Takagi. Berarti satu-satunya yang tersisa ya adalah Pelaku itu. Apalagi Conan pakai acara kasihtahu penonton bahwa si Istri sebenarnya berkomunikasi dengan seseorang lewat buku komentar itu. Jelas banget bahwa ternyata pelakunya orang itu.

Tapi rangkaian kejahatannya hanya dijelaskan secara sepintas. Caranya dikasihtahu hanya di awal ketika sebelum ketahuan siapa pelaku, jadi kalau gak nonton dengan benar maka akan berpikir bahwa tidak ada penjelasan mengenai cara pelaku membunuh korban. Yang aneh adalah, ketika terdengar suara barang berat jatuh, Conan langsung lari ke asal suara dan dia langsung tahu kasusnya ada di belokan yang mana. Maksudnya, dia gak celingak-celinguk kanan-kiri dan main yakin aja kejadiannya dimana. Hal aneh berikutnya adalah, semua orang disana terutama Conan, langsung berpikir bahwa terjadi sesuatu yang gawat di dalam sana----padahal mungkin aja benar-benar hanya barang jatuh biasa. Mungkin Conan-Sonoko-Ran sudah kelewat keseringan berpapasan dengan kasus.

Episode depan masih filler. Biasalah, karena dua minggu lalu kan canon sampai 3 bagian.

Kamis, 07 Oktober 2021

Boruto episode 218

 Blogger baru nonton sekarang, tapi udah kena spoiler gitu walau gak secara detil. Cuman lihat bahwa katanya di twitter sedang ramai tagar (nama tokoh)mati, gitu. Mengingat penjelasan Kurama di penjelasan sebelumnya, maka di episode ini sebelum nonton Blogger sudah berasumsi bahwa pertarungan melawan Isshiki selesai di episode ini (ya kalau ternyata belum selesai, berarti Isshiki masih selamat sementara Kurama sudah gak ada, lebih serem ah). Lalu Kurama juga sudah bilang bahwa dengan jurus yang dipakai Naruto dari minggu lalu itu, ada konsekuensi kematian. Jangankan Naruto, penonton pun juga bakal mikirnya Naruto ikut tewas. Berarti nanti habis ini harus nonton episode sebelumnya juga bagian penjelasan Kurama.

Bagian tentang mulai hilangnya Kurama itu sangat menyayatkan hati ya, apalagi karena ditayangin kilas balik bahkan dari sejak zaman awal Naruto kecil walau enggak seberapa. Tapi itu sesuatu banget. Dan, mohon maaf, ketika tahu Kuram tewas, tanpa dia ngomong pun juga Blogger tahu bahwa Naruto gak bakal punya kekuatan super lagi, alias cuman jadi ninja biasa aja. Karena yah, mohon maaf lagi, menurut Blogger pribadi, Naruto tanpa Chakra-nya Kyuubi itu sama sekali bukan tantangan besar. Bukan menjadi lemah, tapi kenyataannya, selama ini Naruto tergolong 'kuat' hanya karena ada Kyuubi di dalamnya. Sama aja seperti Kakashi setelah Sharingan-nya udah gak ada, cuman ya beda kasus aja, disini Blogger cuman kangen sama Kakashi aja kok. Dan sebenarnya Blogger gak merasa masalah jika Naruto benar ikut tewas dengan Kurama---dampak bagi penonton mungkin bakal merasa kesal ketimbang sedih---tapi serial ini kan utamanya ada di Boruto, bukan Naruto lagi, jadi jika Naruto tewas di serial Boruto harusnya gak masalah. Dan lagi, karena sebagian besar menganggap bahwa serial ini gak canon, makin gak masalah lagi dong ya, makanya sampai banyak yang ngomong bahwa 'gak masalah Kurama tewas di serial Boruto, karena memang gak anggap Boruto canon.'

Dan astaga judul episode kali ini malah ditayangin belakangan, dan modelnya kayak Kamen Rider Hibiki. Soal judul, ini nyentuh ke Naruto-Kyuubi serta Boruto-Kawaki ya. Yang paling terasa jelas Naruto dan Kurama, karena Boruto dan Kawaki itu anggepannya cuman saudara jadinya kayak Naruto dengan Sasuke. 

Tentang Boruto, karena di awal episode 1 sudah dikasih spoiler, yah makin lama sudah jelas Boruto bakal makin bisa dirasuki Momoshiki. Tapi yang Blogger gak suka dari episode ini adalah bagaiaman Boruto patahin tanduk Momoshiki. Eh, itu bener dipatahin atau Momoshiki-nya udah keburu kabur? Pokoknya, rasanya aneh aja. Karena tanduk tersebut kan ceritanya merupakan bagian tubuh (dalam hal ini kepala) dari fisik Boruto yang dirasuki Momoshiki, bukan sekedar tempelan. Jadi kalau elu matahin bagian tubuh lu sendiri, yah, ngerti kan ya?

Omong-omong, itu Sasuke matanya (Rinnegan) dicolok kok gak keluar darah sih? Okelah mungkin animator males bikin adegan darah muncrat saat kejadian, tapi setelahnya gak ada tanda-tanda aliran darah dari mata sebelah situ.

Terakhir tentang Kawaki, kok hebat sih bisa pakai Kagebunshin no jutsu? Maksudnya gini. Oke, dia juga bilang bahwa dia hanya berhasil pakai 1 kagebunshin. Mengingat bahwa dia 'murid' dari Naruto, wajarin aja deh kalau memang itu menjadi teknik pertama yang dia kuasai. Tapi gini, Kawaki, sebelum diajarin Naruto dalam waktu singkat, tidak pernah mempelajari perihal menjadi ninja. Dia gak ngerti Chakra, dia gak ngerti cara pakai jutsu. Bahkan Naruto saat kelulusan akademi itu tesnya BUNSHIN no jutsu, dia baru bisa pakai KAGEBUNSHIN no jutsu gara-gara gulungan yang dihasut curi oleh Mizuki. Dengan kata lain, level kagebunshin sudah pasti lebih tinggi dari sekedar bunshin. Oke, kalau pakai bunshin saat tipu Isshiki, pasti lebih gampang ketahuan, tapi masalahnya kok bisa Kawaki baru belajar sedikit sudah langsung bisa kagebunshin sebagus itu?

Detective Conan 1021

 Filler.

Sebenarnya ini kasus sederhana ya, dan bahkan Conan sudah menjabarkan yang terjadi dengan benar bahkan sebelum halftime. Tapi justru karena kasusnya sudah terbongkar dengan cepat dan waktunya masih setengah jalan, dibuatlah seolah kasus ini belum selesai.

Ada beberapa hal menarik yang muncul di episode ini. Yang pertama adalah tentang bagaimana penjabaran kasus yang dilakukan Conan sebenarnya mirip seperti hipotesa Kogoro yang sudah beberapa kali muncul. Yang bagian saling membunuh itu loh, kayaknya Kogoro memang sering membuat hipotesa seperti itu dan menurut Megure masuk akal tapi ternyata Conan menemukan detil lain. Nah, justru di episode ini, Kogoro malah gak kepikiran dengan pola hipotesa yang pernah beberapa kali dia buat.

Kedua, gak nyangka Chiba bakal jadi sedramatis itu. Yah, ini filler sih, tapi tetap aja kaget melihat dia agak OOC menyerupai Sonoko kalau sedang ingin coba tebak-tebak soal kasus yang terjadi.

Ketiga, tentang moral cerita pada episode ini. Memang benar, terutama karena sudah banyak episode, para pemecah kasus dan penonton (serta pembaca) sudah kebiasaan mikir terlalu berat atau terlalu jauh. Kasus di episode ini sebenarnya juga bukannya sederhana loh, tapi memang kenyataannya bukti yang ada sudah cukup jelas. Memang ada kemungkinan semua itu direkayasa oleh X, tapi tetap ada kemungkinan bahwa X tidak ada, seperti episode ini. Sehingga kasus yang sebenarnya memang sudah terpecahkan, malah terasa berputar dan lari ke hal yang tidak berhubungan.

Keberadaan polisi setempat yang diberi nama pada awal episode juga cukup menjebak ya, karena biasanya di serial ini tiap orang yang diberi kotak identitas seperti berarti dia berhubungan dengan kasus atau malah tersangka. Dan karena dalam kasus ini tiga orang sudah tewas dan Chiba ngotot untuk mencari X, maka penonton yang sudah terbiasa dengan pola cerita DC akan langsung mikir bahwa polisi tersebut ada hubungannya dengan kasus ini. 

Terduga X yang ternyata bukan pun sebenarnya cukup menjebak kalau penonton berpikir terlalu jauh seperti yang Blogger lakukan. Jadi Terduga X ini sempat mengancam bocah untuk melupakan apa yang dia lihat, tapi ternyata bocah itu malah ngomong ke Chiba. Blogger malah berasumsi bahwa karena Terduga X suruh bocah itu lupa, alhasil bocah tersebut malah bilang Terduga X adalah orang gemuk dan padahal sosoknya adalah kebalikan, alias ingatannya sendiri jadi kabur karena masalah psikologis. Jika memang asumsi Blogger tersebut benar, berarti ada kemungkinan bahwa polisi itu adalah pelaku. Tapi, yah, ternyata memang X itu gak ada.

Kurang seru dan cukup antiklimaks, tapi pesannya dapat kok.