Senin, 24 Februari 2020

Boruto episode 145

Blogger baru kepikiran. Episode kemarin itu ceritanya Sarada sudah kehilangan jalan untuk mengontak Konoha, lalu episode ini tentang gimana caranya kabur. Hal yang baru Blogger kepikiran adalah, tidak adanya ponsel dalam universe ini.

Era Boruto, segalanya tampak lebih canggih dari zaman serial Naruto. Salah satu kecanggihan yang diperlihatkan adalah game console yang di awal serial ini sering dimainkan oleh Boruto dkk. Belum lagi dengan teknologi-teknologi canggih. Jadi memang konsepnya mereka sudah masuk dunia modern. Blogger lupa, tapi kalau gak salah di era Naruto pun sudah ada telepon kabel (atau belum?). Di era Boruto, telepon kabel ada, dan surel pun ada juga (makanya Naruto pernah kirim surel ke Boruto untuk ucapin selamat). Yang kurang adalah ponsel.

Untuk menjaga kerahasiaan, telepon dkk mungkin bisa disadap. Tapi setidaknya, untuk hal darurat seperti bagaimana Sarada mengirim laporan ke Konoha, mungkin bisa dibuat alat (berdasarkan ponsel, minimal pager lah) untuk menghubungi keluar.

Itu tentang episode kemarin. Sedangkan untuk episode ini, Blogger sering lupa bahwa Tim 7 masih berumur 12 tahun. Seriusan, Sarada-Boruto-Mitsuki harus diskusi dan merencanakan segala sesuatu tanpa bantuan orang dewasa, dan ujungnya melakukan rencana itu tanpa bantuan juga. Boruto dan Mitsuki jelas gak bisa bergerak bebas, jadi Blogger agak kasian pada Sarada yang harus bertindak sendirian juga.

Ketika ketahuan Benga, Blogger bingung kenapa Sarada kok berasa OOC. Awalnya Blogger kira dia akting (atau jangan-jangan benar dia pura-pura pingsan?), tapi kok terkesan dia lemah banget.

Terakhir, mungkin cuman perasaan Blogger, tapi warna bola mata Boruto di episode ini tampak lebih tua dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar