Rabu, 25 Desember 2019

Tukar Kado

Bukan tradisi bagaimana sih, tapi memang biasanya ada acara tukar kado saat Natal. Blogger gak tahu gimana dengan agama lain, tapi banyak orang Kristen dan Katholik, dan biasanya anak muda, yang melakukan ini di bulan Desember.

Sebut saja Komunitas X. Jadi karena komunitas ini tergabung dalam gereja yang Blogger hadiri ibadahnya, Blogger jadi ikut tukar kado bareng mereka jika diadakan. Masalahnya, setiap kali tukar kado dengan Komunitas X ini, Blogger selalu dapat zonk. Oke, enggak, gini, jumlah kado yang ditukar jelas sesuai dengan jumlah peserta. Kalau kamu gak bawa kado untuk ditukar, berarti harusnya kamu gak boleh dapat juga---kecuali kalau ada yang berbaik hati banget. Tapi, kalau memang kamu gak punya atau gak bisa beli suatu barang layak untuk tukar kado, jangan memaksakan diri hanya karena ingin dapat hadiah.

Blogger ingat, 2 tahun lalu dapat zonk parah. Memang dikasih harga minimal kado adalah 25ribu, dan bukan barang yang bisa habis seperti makanan---karena biar bisa ada kenangannya. Kalau mau lebih ya silakan, tapi jangan sampai kurang. Ya Blogger kasih barang standar orang tukar kado: antara botol minum, kotak bekal, binder, atau figuran foto---yang pasti Blogger kasih harganya sesuai dengan ketentuan. Tebak apa yang Blogger dapat setelahnya:

6 buah gelas beling hadiah odol yang ada namanya pada gelas tersebut, dan kotaknya dari kotak nasi bekas yang masih ada nama merek dagang tahu.

Gila parah banget. Kalau memang gak ada kotak biar gampang bungkus, Blogger sama sekali gak masalah. Udah biasa kok, kotaknya apa, isinya apa. Orang bungkus kado ultah juga bisa begitu, walau selama ini gak ada yang pakai kotak bekas makanan. Tapi isinya itu loh. Gak masalah kalau kamu bungkus (untuk tukar kado) sesuatu yang memang ada di rumah, atau bekas hadiah yang lain. Tapi gak gitu juga bambaaaangg.

Tahun lalu Blogger gak ikutan, karena memang gak tahu kalau mereka mau tukar kado. Tapi tahun ini Blogger ikut lagi. Dapat zonk, walau iya masih lebih baik dari insiden gelas itu. Handuk kecil yang masih ada plastik segel minimarket terkenal dan sabun batang umum yang papa Blogger jual di pasar.

Handuk kecilnya masih okelah, walau plastik segelnya itu yang membuat orang putar mata, terlebih lagi tertera harganya di sana, yang kalau ditambah dengan harga sabun itu ternyata gak nyampe 15ribu. Masalahnya, sabun adalah sesuatu yang bisa habis. Jika sabunnya adalah sabun yang jarang ada, Blogger masih gak masalah. Tapi, yah, begitulah.

Itu adalah uneg-uneg Blogger. Bukan gak mau bersyukur, cuman kok kayaknya Blogger selalu tidak beruntung kalau tukar kado bareng mereka---Blogger juga ada tukar kado dengan 2 komunitas lain dan selalu baik-baik saja. Yah, namanya juga tukar kado sih, tapi sekali lagi, kalau memang gak ada barang layak untuk ditukar, jangan memaksakan diri untuk ikutan. Kamu kasih sesuatu yang buat orang kesel, tapi malah dapat sesuatu yang bagus.

Jadi, bagaimana tukar kado yang enak?

Selain Komunitas X, Blogger ada tukar kado dengan Y dan Z. Komunitas Y adalah dari gereja lain, dan Komunitas Z anggap saja genknya Blogger.
Sama seperti Komunitas X, kedua komunitas lainnya kasih batas harga juga. Tapi syarat lainnya bukan hanya tentang barang tersebut bisa dikenang (gak boleh habis).

Komunitas Y selalu buat daftar barang yang gak boleh diikutsertakan. Seperti, gak boleh botol minum merek A dan B, kotak bekal merek C, barang-barang bermerek D dan E, dan sebagainya. Saat suatu fandom sedang mencuat luar biasa sehingga banyak barang bergambarkan fandom tersebut, maka barang-barang dengan gambar fandom itulah yang dilarang. Bukan kami gak suka merek-merek dan fandom yang dimaksud, tapi pemikiran orang paling gampang saat cari hadiah tukar kado yang barang-barang itu, sehingga seperti di rumah Blogger aja udah numpuk baik dari hadiah tukar kado atau hadiah permainan dari Komunitas X. Omong-omong, barang-barang hadiah gratisan atas pembelian barang (seperti odol) dan nama mereknya ada pada barang tersebut juga masuk black list untuk tukar kado Komunitas Y.

Komunitas Z beda lagi. X dan Y itu, karena dari gereja, satu sama lain mungkin gak begitu mengenal menyeluruh. Tapi di Z, karena genk, jadi satu sama lain bisa lebih mengenal semua. Cara kami tukar kado, selain ada rentang harga (iya, bukan harga minimal, melainkan rentang), tiap tukar kado caranya beda.
Pernah kami sepakat untuk beli kado di toko F yang ada di mall G dengan rentang harga tertentu, tapi kami gak tahu apa yang masing-masing beli. Pergi belinya sendiri-sendiri, lalu ketemu di tempat H untuk tukar kado. Ada kemungkinan beli dan dapat barang yang sama, sih, tapi setidaknya gak bakal kena zonk.
Pernah juga kami sepakat untuk beli barang (untuk tukar kado) dengan suatu fandom tertentu, pakai rentang harga. Karena semuanya suka Harry Potter dan kebetulan fandom itu punya banyak merchandise dan buku, yaudah. Ada kemungkinan mendapat sesuatu yang sebenarnya kita sudah punya, tapi kami abaikan karena anggap tambah koleksi.
Tahun ini, kami sepakat untuk beli notebook sebagai hadiah tukar kado, dan itu harus dari fandom-fandom tertentu. Sejauh ini, yang Blogger sering lihat di suatu  toko langganan, notebook yang bisa diincar adalah dari Harry Potter, Fantastic Beasts, Grishaverse, Minecraft, dan Game of Thrones. Blogger beli Grishaverse dan dapat Harry Potter, entah dari fandom apa saja yang disertakan. Ada kemungkinan kita dapat dari fandom yang kita beli juga, bukan berarti dapat punya sendiri melainkan ada yang lain yang belinya samaan. Gapapa, anggap aja koleksi.

Begitulah. Mungkin benar-benar karena di Komunitas X itu ada orang yang gak tahu diri (?) dan memaksakan diri agar dapat hadiah, atau memang Blogger-nya aja yang sensi karena tukar kado bareng orang-orang yang saling mengenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar