Oke, enggak, Blogger gak bakal sok bilang bahwa ngikutin serial ini dari awal muncul. Enggak. Karena nyatanya memang Blogger baru mulai bener baca chapter 1 sekitar April 2020, itu pun setelah akhirnya kelar baca Kuroko no Basuke yang dimulai baca sekitat Maret 2020. Iya, April, itu ketika season 4a HQ kelar tayang, Blogger baru mulai dari bawah banget.
Pertama kali baca, saat itu bagian timeskip sudah rilis di manga. Dan pertama kali baca itu, Blogger tetap kurang tertarik dengan manganya, kemungkinan besar karena terlalu membandingkan dengan KnB setiap kali baca adegan tertentu. Alasan lain, mungkin karena Blogger tidak mengerti voli, beda dengan basket yang sebelum baca KnB pun Blogger sudah cukup paham untuk beberapa hal umum. Tetapi, ketika Blogger coba nonton animenya (HQ), Blogger langsung bisa mengerti kenapa serial ini banyak penggemarnya. Mungkin cuman Blogger, tapi memang pergerakan para tokoh di anime lebih bisa dimengerti daripada manga (ya iyalah). Sehingga setelah selesai nonton animenya, kemudian coba baca ulang manga, Blogger jadi lebih suka daripada yang waktu pertama kali. Jauh.
Seperti yang Blogger pernah tulis di entri pembanding KnB-HQ, salah satu hal siknifikan yang beda adalah persaingan antar tim. Di KnB, tokoh GoM itu antagonis yang perlu dikalahkan biar mereka bertobat. Sedangkan HQ, tokoh antagonis (yang berarti setiap lawan tanding dari Karasuno) punya persaingan yang sehat (ada yang licik, tapi relasi antar tim bukannya buruk).
Genre utama HQ selain sport dan comedy adalah coming-of-age, yang kurang lebih berarti serial ini bercerita tentang perkembangan tokoh tertentu, dalam hal ini Hinata Shoyo. Sehingga Mangaka yakni Furudate Haruichi, bebas mau bikin ceritanya kemana aja asalkan itu berhubungan dengan pengembangan karakter dan kemampuan Hinata. Bebas. Sehingga, sekalipun sudah ketahuan bahwa di bagian akhir Hinata bakal jadi pemain yang hebat, tebakan pembaca tidak bisa terarah mau tamat di adegan yang bagaimana.
Kenapa? Karena:
1. Awal mula Hinata tertarik voli hanya karena melihat The Little Giant dari TV yang ada di etalase toko. Jadi ada pemikiran bahwa Hinata ingin menjadi seperti Tenma. Tapi pemikiran bahwa akan tamat disitu langsung sirna setelah Hinata bertemu langsung dengan idolanya yang bahkan sudah tidak bermain voli.
2. Hinata berniat untuk bisa menang dari Kageyama. Sebelum timeskip, memang sulit ditebak tentang bagaimana Hinata bisa menang dari Raja, karena mereka masuk ke sekolah yang sama. Tetapi bahkan ketika mereka sama-sama masuk tim profesional, tim Hinata sudah menang, kok ya belum tamat gitu.
Gara-gara yang nomor dua itulah, Blogger jadi kurang suka pada fakta Haikyuu tamat di chapter 402.
Bukan karena ingin agar serial ini terus berlanjut (manga yang terlalu panjang pun juga gak baik karena biasanya akan berputar-putar atau mulai melenceng sebentar lalu jalurnya balik lagi), melainkan karena Blogger merasa halaman terakhir di chapter 401 itu sudah cukup untuk mengakhiri serial ini.
Iya tahu Blogger melulu di FB/IG ributin Kuroo yang belum muncul sebelum 401, tapi bukan mentang-mentang dia muncul lalu Blogger bilang boleh tamat di chapter bersangkutan. Enggak gitu. Sekali pun Kuroo tidak muncul sama sekali di timeskip, (2) halaman terakhir 401 itu merupakan penutup yang bagus.
Bukan berarti 402 jelek, sama sekali enggak. Bahkan, itu menjadi fanservice karena para tokoh penting mendapat pemunculan walau ada yang berdesakan dalam satu panel. Tidak semua hadir, tapi bagi blogger itu 'cukup'. Tetapi sekali lagi, bagi Blogger, 402 bukan penutup serial yang bagus.
Blogger sangat senang karena Oikawa menjadi 'musuh terakhir' yang harus dihadapi KageHina dalam serial ini, karena seingat Blogger, Oikawa adalah bos musuh utama pertama KageHina dalam tim yang utuh (bukan 3 lawan 3). Iya, yang pertama dan yang terakhir. Menurut Blogger, itu adegan yang bagus. Tetapi, hal yang baik itu langsung di-skip begitu saja, menjadi Kageyama vs Hinata lagi.
Iya, tahu tujuan Hinata di serial ini adalah mengalahkan Kageyama. TAPI DIA SUDAH MELAKUKAN ITU DI 401. Kalau memang mau munculin tim Oikawa, setidaknya Blogger ingin lihat proses tandingnya walau dipercepat, bukannya main skip aja setelah beberapa panel penggambaran awal tanding. Iya tahu ada panel referensi ke chapter 1, tapi kan tetep ajaaaa...
Kemudian di bagian akhir 402 itu, menunjukan bahwa Kageyama bakal lawan Hinata lagi. Seneng liatnya, tapi berasa pengulangan. Makanya Blogger merasa, penutup di 401 lebih terasa sebagai penutup serial, sedangkan 402 hanya seperti epilog.
.
KYAAA YAKU MUNCUUULL!!
Enggak, dia bukan tokoh favorit Blogger, tapi tetap menganggap tokoh ini termasuk tokoh yang penting dalam serial, dan itu bukan karena dia orang Nekoma. Iya tahu juga ada bocoran dari majalah voli sana bahwa Yaku ceritanya jadi Libero tim nasional Jepang, tapi gak afdol kalau itu gak beneran muncul di manga. Teruuus, Rusia hahahaha. Enggak, Rusia gak lucu. Yang bikin Blogger ngakak adalah Lev kan setengah Rusia, jadi banyak yang cengin bahwa Yaku main di Rusia gara-gara Lev.
WELKAMBEK ABANG KUROOOOOO~~~
Agak sedih karena banner Nekoma muncul ketika anggota Nekoma sedang tidak main voli. Memang ada teori penggemar bahwa banner Nekoma itu tetap nyambung ke kerjaan Kuroo yang menjadi penyambung sesama pemain voli. Ada juga penjelasan penggemar tentang pekerjaan Kuroo tersebut dianggap wajar dan gak keluar dari jalur penokohannya. Blogger setuju dengan semua teori tersebut. Tapi Blogger tetap menyayangkan bahwa Kuroo Tetsurou, orang yang membuat Kenma dan Tsukishima berterimakasih padanya dalam satu pertandingan voli yang sama, orang yang sejak kecil latihan dengan Kenma sambil bilang kurang lebih bahwa jurus yang mereka pelajari akan berguna di masa depan, malah tidak main voli di timeskip.
YAMAGUCHI BIKIN BANGGAAA!!
Iya, anak bawang Karasuno itu bikin orang kaget. Di timeskip, walau tidak ada penjelasan lewat tulisan, ada panel yang memperlihatkan bahwa dia menjadi kapten gantiin Ennoshita saat kelas tiga. Sebenarnya, kalau selama ini cuman baca cerita begitu aja, mungkin gak bakal kepikiran tentang siapa yang bakal jadi kapten jika pendahulunya lulus. Untuk Ennoshita sendiri, karena sudah ada dialog canon di manga, jadi sudah tidak bikin kaget. Sedangkan Yamaguchi, mungkin sudah ada yang tebak tentang dia bisa jadi kapten. Tapi di awal-awal, gak keliatan. Masalahnya, kandidat dari angkatan itu selain dia hanyalah Tsukishima, Kageyama, dan Hinata. Erm, yah, mungkin hanya Yamaguchi yang bisa jadi kapten. Tapi, gini, pengembangan Yamaguchi memang keren banget, apalagi karena dia sendirilah yang berinisiatif untuk menjadi lebih baik dalam voli.
CIIEEE TSUKISHIMA PADAHAL KATANYA VOLI CUMAN KLUB TAPI SEKARANG MASIH MAIN CIIEEE~~
Tsukki adalah pacar Blogger nomor satu di serial ini, bahkan sebelum tahu tentang apa yang terjadi pada Akiteru. Menurut blogger, perkembangan Tsukishima gak begitu ada, karena memang dari awal dia punya kemampuan dan kepintaran dalam main voli. Paling, yang berubah adalah perasaan dia untuk mau menang. Makanya saat berhasil block Ushijima, itu keren banget. Walau dia masih rada reseh dan tsundere bahkan setelah timeskip, Blogger sangat senang ketika di chapter 401 ada panel berisi dia, Yamaguchi, Yachi, Kageyama, dan Hinata yang sedang ngobrol walau tanpa balon percakapan. Di situ Tsukishima tampak ngobrol biasa. Gak bohong, itu bagus.
OIKAWA BAGAIKAN AWAL DAN AKHIR ASYIIIIKK~
Enggak, dia gak ada di Arc awal serial. Dan walau bukan tokoh villain, Blogger senang serial ini terus menampilkan Oikawa sebagai lawan tanding. Menurut blogger pribadi, sosok Oikawa penting karena berhubungan dengan perkembangan Hinata dan terutama Kageyama. Inget, tim pertama yang dilawan Hinata di Karasuno sebagai tim utuh adalah timnya Oikawa. Anime Season 1 diakhiri dengan pertandingan lawan tim Oikawa. Anime Season 2 juga Oikawa, dan di tengah season itu juga ada tentang Oikawa yang dengan menyebalkan kasih tips ke Kageyama. Memang selebihnya Oikawa memang tidak begitu tampil di manga karena toh mau ngapain juga. Tetapi Blogger seneng karena kalau gak salah ingat, Oikawa adalah tokoh penting pertama yang Hinata temui setelah timeskip, dan pertemuan yang tidak lama itu cukup bagi mereka punya panggilan sayang. Makanya ketika Oikawa diperlihatkan sebagai lawan terakhir KageHina dalam serial, Blogger cukup senang, karena memang dia cocok mendapatkan julukan The Grand King. Tunggu, tunggu, jangan-jangan Final Haikyuu Quest itu adalah ramalan? //bukan.
Menurut Blogger Furudate sangat berhasil dalam menggambarkan pengembangan tiap tokoh. Dari yang minor hingga tokoh yang hampir selalu muncul, semua gak datar dan diberi kesempatan untuk berkembang. Setiap tokoh yang muncul pun tidak terasa sia-sia karena masing-masing punya peran sendiri dalam perkembangan cerita. Dari semua tokoh penting yang banyak itu, setidaknya ada 3 tokoh mentor yang berpengaruh besar dalam serial ini (iya, sengaja cuman yang mentor aja, biar gak berebut dengan peran lain).
Pertama, Washijo Tanji.
Kalau belum ngeh, dia ini pelatih di Shiratorizawa
Kedua, Shimada Makoto.
Walau pakai kacamata, dia tetap bukan favorit Blogger. Tetapi pada titik tertentu, Blogger menganggap Shimada adalah mentor yang sangat sayang pada muridnya, dalam hal ini Yamaguchi. Memang, dia bukannya tawarin Yamaguchi untuk dilatih. Tapi, anak yang begitu kaku dan penakut itu, dia masih mau ajarin walau di awal-awal tampak gak ada harapan. Itu biasa aja sih. Yang membuatnya tampak menjadi mentor yang baik adalah ketika saat pertandingan, dia menarik perhatian Yamaguchi dengan plastik tokonya biar tenang. Bisa aja Shimada menganggap 'yah mau bagaimana lagi', tapi enggak, dia langsung melakukan sesuatu demi muridnya. Makanya ketika Yamaguchi menjadi kapten, Blogger yakin dan percaya, Shimada pasti sangat bangga.
Ketiga, the one who made it happened.
Enggak, maksudnya bukan Mangaka-nya ya, ini masih ngomongin tokoh fiksi karangan Furudate. Memang, Hinata bisa kepikiran main voli gara-gara lihat Tenma, tapi yang Blogger maksud di sini juga bukan The Little Giant itu. Yang Blogger ingin omongin adalah mentor pertama yang dimiliki Hinata dalam dunia voli, orang yang bahkan bukan pemain voli, dia adalah Takeda Ittetsu.
Memang tidak diceritakan masa lalunya, atau tentang bagaimana kok bisa-bisanya dia menjadi pengurus klub voli padahal dia sendiri masih harus belajar istilah-istilah olahraga yang bersangkutan. Tetapi, Takeda BELAJAR. Dia bisa aja acuh, karena toh memang posisinya hanya sekedar penanggungjawab klub voli. Iya, memang, sebagai penanggungjawab, dia tetap harus tahu ini-itu, tapi bisa saja acuh. Bahkan, dia mencari orang terbaik yang bisa menjadi pelatih pengganti di Karasuno, bukan sembarang orang, dan Takeda gak pernah nyerah. Dia memang gak ngerti soal fisik, tapi dia bisa membantu dalam hal mental peserta didiknya. Iya, dia beberapa terlihat seram juga saat ceramahin muridnya, tapi itu berarti dia memang serius dalam pekerjaannya. Belum lagi, dia sempat ingin pakai tabungannya agar bisa boyong tim voli putra SMA Karasuno latihan ke Tokyo.
Bayangkan kalau Takeda tidak seserius itu. Bayangkan kalau dia menyerah untuk meminta Keishin jadi pelatih. Bayangkan kalau guru satu itu gak keukeuh nyari lawan tanding untuk latihan timnya. Bayangkan.
.
PENUTUP:
TSUKISHIMA KEI, KUROO TETSURO, DAN OIKAWA TOORU ITU MILIK BLOGGER YA.
//enggak. //bukan. //penutupmacamapaini
Yang lain bilang terimakasih Furudate untuk 8 tahun ini, tapi Blogger akan bilang:
"terimakasih Furudate untuk 4 bulan yang luar biasa ini (dihitung bulan April)!!".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar