Rabu, 16 Desember 2020

Boruto episode 178

 Secara garis besar, episode ini cukup membosankan. Bukan ngejek dan bilang episode ini jelek ya, tapi memang menurut Blogger pribadi sih begitu. Tidak termasuk ke dalam Arc yang sedang berjalan kemarin, tidak ada hubungannya dengan serial Boruto, dan episode ini tidak akan sebegitu mengenanya ke hati penonton yang tidak begitu mengikuti serial prekuel yakni Naruto.

Blogger hanya baca habis manga Naruto aja, belum sempet nonton animenya secara berurutan. Dan walau membosankan, episode ini cukup mengiris perasaan pengikut serial prekuel. Orang yang hanya ikutin intens Boruto atau bahkan hanya cabutan mungkin menganggap episode ini sama sekali tidak menarik. Hampir setengah dari seluruh adegan di episode ini merujuk pada perang besar di serial Naruto, dan kalau gak salah inget semua kilas balik itu dalam warna hitam-putih. Jadi, yah, membosankan dan tidak menarik.

Walau begitu, episode ini layak ada di serial Boruto, sebagai pengingat bahwa pernah ada perang besar. Toh, nyatanya, di dunia nyata pun biasa ada hari khusus mengenang jasa para pahlawan, kan? Sama, di dunia fiksi terutama genre action juga perlu ada pada sekuelnya.

Di episode ini tidak bisa terlalu bernostalgia, karena kenangan yang diungkit cukup menyedihkan terutama untuk Ino dan Shikadai. Blogger pribadi luar biasa senang karena Shikadai (dan sebenarnya Ino juga) menjadi tokoh utama di episode ini, bukannya tim Boruto atau tim Naruto. Lagipula memang Blogger pun paling bisa mengingat kejadian Shikaku dan Inoichi saat perang itu.

Bagian akhir, Blogger juga seneng saat adegan Shikamaru tiduran di rumput, udah kayak waktu dia masih muda. Blogger jadi kepikiran, apakah sejak dia kerja di kantor Hokage dia masih sempet leha-leha kayak gitu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar