Sabtu, 29 Juni 2019

Jago bahasa Inggris, bangga?

Blogger gak jago bahasa Inggris. Yang kenal Blogger di FB/IG/RL pasti bilang sebaliknya. Tapi beneran, Blogger gak jago bahasa Inggris. Blogger hanya lebih bisa menerjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia daripada sebaliknya. Makanya kalau disuruh ngomong/nulis pakai bahasa Inggris bisa amburadul, padahal bacaan dan tontonannya pakai bahasa Inggris.

Kalau kamu jago bahasa Inggris, selamat, kamu menguasai salah satu bahasa Internasional tersebut. Jadi kalau kamu ke luar negeri, sekalipun orang lokal sana gak fasih, tapi kamu bisa ajak cuap-cuap dikit dengan bahasa Inggris.

Sekali lagi, Blogger gak jago, hanya sekedar bisa, dan manfaatnya sangat terasa.
Seperti, gak semua novel diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Ada serial novel yang terdiri dari 8 buku, tapi yang diterjemahkan hanya 3 pertama (CHARLIE BONE!!!). Blogger sedih banget gak bohong. Gak cuman novel, tapi artikel-artikel dunia bisa kamu baca duluan daripada harus tunggu penerjemah---kalau mereka mau terjemahin. Pakai gugeltranslet? Hmmm, Blogger malah bingung dengan terjemahannya.
Contoh lain, game, hampir semua yang didistribusikan di Indonesia itu berbahasa Inggris. Sekarang mungkin sudah banyak yang berbahasa Indonesia karena karya anak bangsa, tapi yang memang produksi luar?
Satu lagi contoh adalah tontonan yang bukan produksi Indonesia. VCD/DVD yang tersebar di Indonesia rerata dijualnya yang sudah ada terjemahan bahasa Indonesia, sih. Belakangan situs donlot juga udah banyak yang khusus terjemahan Indonesia. Tapi, gak semua film ada. Banyak film, serial, dan animasi yang tidak punya terjemahan bahasa Indonesia. Mereka yang dubbingnya bukan bahasa Inggris (karena bukan film berbahasa Inggris), lebih tersebar gratis pakai bahasa Inggris. Kalau kamu gak bisa bahasa Inggris, berarti kamu harus cari lagi terjemahan bahasa Indonesia-nya. Ribet, kan?

Sebenernya bangga itu boleh banget kok, tapi jangan sampai kebanggaan kamu pada kebisaan berbahasa Inggris mengatasi kebisaanmu pada bahasa Indonesia atau malah bahasa daerahmu. Harusnya kamu jauh lebih bangga saat kamu berbicara dengan bahasa Indonesia secara fasih, menulis dalam bahasa Indonesia dengan EYD. Tahu mana yang benar: apotek atau apotik, nasehat atau nasihat, kualitas atau kwalitas, aktivitas atau aktifitas, dsb.

Karena, gini. Saat kamu jago bahasa Inggris, itu sudah biasa. Karena dia bahasa Internasional, berarti walau hanya dasar, bahasa ini diajarkan di semua negara di dunia, walau benar-benar hanya dasar. Dan karena bahasa Internasional, walau secara formal mereka hanya diajari dasarnya (mungkin gak semua sekolah, tapi intinya kamu paham kan?), mungkin mereka akan belajar otodidak/les tambahan untuk belajar bahasa Inggris lebih lanjut. Dengan kata lain, kalau kamu jago, sainganmu untuk jadi yang paling jago adalah seluruh dunia ini. Kalau kamu jago bahasa Inggris, ya, itu harusnya bukan hal yang istimewa atau wow lagi.

Sedangkan kalau kamu jago bahasa Indonesia (yang baik dan benar sesuai KBBI) atau malah bahasa daerahmu (batak, betawi, manado, dsb), kamu harus sangat bangga.
Jumlah negara yang memasukkan pelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum (formal) itu mungkin bisa dihitung jari. Mungkin ada sekolah yang memasukkan bahasa ini ke ekskul, atau ada les yang mengajari bahasa Indonesia. Seorang teman chatting Blogger saat SMP asal Polandia bilang bahwa di sekolahnya, pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib. Belum tentu semua sekolah Polandia juga begitu. Dibanding bahasa Inggris, pelajaran bahasa Indonesia di seluruh dunia jelas kalah. Sedihnya, sekolah-sekolah di Indonesia makin kesini semakin menomorduakan bahasa nasional ini (Blogger bukan ngomongin sekolah taraf Internasional, tapi taraf Internasional pun harusnya tetap mengajarkan bahasa negara ini sendiri).
Saat ini penduduk Indonesia adalah sekitar 3.5% dari total 100% penduduk dunia, dan itu masih termasuk banyak mengingat masih ada sangat banyak negara lain dalam dunia ini. Berarti saat kamu jago bahasa Indonesia, kamu menjadi orang yang istimewa, karena jumlah orang yang jago bahasa Indonesia di dunia ini sedikit. Iya, banyak penduduk negara lain yang populasinya lebih sedikit, tapi kita lagi omongin bahasa Indonesia.
Negara Cina sendiri yang penduduknya paling banyak, mereka lebih mengutamakan bahasa mereka dibanding bahasa Inggris, bahkan sejak sebelum bahasa Mandarin ikut dijadikan bahasa Internasional.

Ayo dong, bangga sama bahasa nasional sendiri. Jangan sok ngaku cinta Indonesia tapi melulu ngomongnya 'I LOVE INDONESIA' pada orang yang ngerti bahasa Indonesia. Coba deh ngomongnya 'AKU CINTA INDONESIA', kan adem gitu.

Jumat, 28 Juni 2019

Lightspeed Resue, hancur semua di akhir

Oke tunggu, 2 episode akhir Power Rangers Lightspeed Rescue bukannya jelek, tapi maksud dari hancur ini adalah Zord dan Aquabase.

Sudah biasa di akhir season Power Rangers kalau terjadi kehancuran. Pihak musuh sudah pasti, tapi biasanya dari pihak Ranger juga mengalami kehancuran. Dari 8 musim, kalau gak salah inget, kehancuran paling minimal di episode akhir itu ada di Zeo, makanya Turbo gak begitu greget di awal mulai. Kehancuran dan kehilangan paling maksimal jelas ada di In Space, karena bukan hanya Astronema berhasil dikontrol lawan, bukan hanya Astronema Jahat berhasil menduduki bumi sementara, tapi juga Rangers harus kehilangan Zordon. Iya memang sih, Zordon mengorbankan diri agar semua musuh dikalahkan dan agar bumi kembali sediakala, tapi itu termasuk kehilangan fatal untuk Rangers apalagi tujuan Space Rangers sebenernya adalah menyelamatkan Zordon.

Di Lightspeed Rescue, pada 2 episode akhir, hal klise menuju final dilakukan, yakni musuh berhasil menyusup masuk dan menghancurkan markas Rangers. Saat zaman Zordon ada di markas (PRMM-PRT), ketika markas hancur, itu gak begitu emosional (untuk Blogger) karena markas tersebut bukan buatan manusia, markas itu ada begitu saja. Terra Venture pun ketika hancur, itu pas ketika koloni sudah menemukan planet baru---yang berarti Terra Venture gak ada pun sudah gakpapa. Kapal yang ditumpangi In Space juga, mungkin sempet rusak, tapi di Lost Galaxy sudah bisa dipakai lagi kan? Sedangkan Aquabase, itu hasil jerih payah Kapten Mitchell dan para bawahannya selama bertahun-tahun. Semua Arsenal dan Zord itu hasil jerih payah Angela dan timnya. Murni buatan manusia, dengan ngetes berkali-kali, pakai prototype dan test-drive berkali-kali sampai berhasil menyempurnakan Arsenal tertentu. Ketika semua hancur, bahkan Blogger yang nonton pun merasa sayang.

Secara keseluruhan jalan cerita, PRLR memang baru bener ada progress cerita ketika berhubungan dengan Ryan. Bukan menganakemaskan Ryan karena dia PR eksklusif, tapi perhatiin aja, episode yang berhubungan dengan Ryan itu isinya adalah (berusaha) menghentikan Diabolico dan nantinya (berusaha) menghentikan Bansheera. Walau akhirnya tembakan akhir ada di tim inti Lightspeed, episode yang memunculkan Ryan selalu penting dalam plot.

Tapi kembali lagi tentang episode akhir PRLR yang menghancurkan semua yang dibuat atas pengawasan Kapten Mitchell, memang gak ada kejelasan apakah di bagian akhir semua Zord sudah gak bisa dipakai atau masih bisa diperbaiki. Omong-omong gak usah pikirin team-up di season selanjutnya, ya, anggap aja gak ada hubungannya dengan Time Force. Di 2 episode akhir, ketika Batlings berhasil masuk, ketika Zord sudah dikuasai lawan, Kapten Mitchell sangat kecewa, dan Blogger bisa melihat itu.

Saat mereka mau naik kapal untuk naik ke permukaan, Joel merusak jendela kaca Aquabase biar kapal mereka bisa kena air dan berfungsi. Nah, kan, udah hancur tambah rusak lagi. Tapi Blogger paham sih, karena kalau mereka gak gitu ya gimana lagi?

Untung akhirnya bener menang, kalau enggak, semua kehancuran itu sia-sia.

Kamis, 27 Juni 2019

Carter Grayson x Dana Mitchell, canon?

Blogger ngetik ini setelah akhirnya selesai nonton ulang Power Rangers Lightspeed Rescue. Adegan dekatnya karakter Carter dengan Dana sudah ada dari episode-episode awal season 8, dan sebelum nonton ulang pun Blogger masih ingat tentang kedekatan mereka, tapi Blogger sengaja tunggu sampai selesai baru ngetik ini biar lebih yakin.

Dari Mighty Morphin 1, pasangan canon yang bukan sekedar lewat sudah ada, seperti Tommy x Kimberly, serta Zack x Angela, bahkan Zedd x Rita. Dilanjutkan dengan Tommy x Katherine, lalu Andros x Ashley. Blogger gak tahu akhirannya Jason x Kimberly serta Zhane x Astronema bener masih canon atau gak, tapi implikasi secara implisit sih begitu. Lost Galaxy mungkin terlalu sempit untuk masukin romance, jadi implikasi antara Leo x Kendrix serta Kai x Kendrix sama-sama terasa.

Sedangkan di Lightspeed Rescue, orang yang udah terbiasa nonton drama, mungkin bakal geregetan saat lihat betapa dekatnya Carter dengan Dana. Oke, bukan dekat sampai canonnya jelas kayak Joel dengan Angela, tapi memang cara Dana dan Carter sentuh satu sama lain, pelukan, melebihi Dana pada Joel atau Chad, melebihi Carter pada Kelsey, itu memang bikin geregetan. Omong-omong, soal entri ini, gak usah terlalu iyain di adegan mereka pakai kostum Ranger ya, karena counterpart Carter dan Dana itu sebenernya saudaraan jadi wajar kalau mereka pelukan (dalam kostum Ranger di footage Jepang).

Sebelum bener ngetik ini, Blogger sempetin liat wiki tentang Carter dan Dana. Disitu mereka sama-sama paragraf copy-paste yang cuman ganti kata 'he' dan 'she'. Kurang lebih paragraf itu bilang bahwa Carter/Dana punya perasaan (untuk satu sama lain), tidak jelas apakah dia sudah menyatakannya, tapi tampaknya perasaan itu terbalaskan. Blogger baca dari atas sampai bawah, bahkan lihat bagian Kapten Mitchell dan Ryan, tapi memang benar gak ada kepastian pernyataan apakah Carter x Dana itu canon atau gak.

Canon atau pun gak, sebagai fangirl yang bener ngeship mereka serta 'memperbolehkan' jika mereka mau canon, Blogger (dan mungkin penonton lain) melihat bahwa Kapten Mitchell dan Ryan seakan memperbolehkan Carter dengan Dana. Ini jauh lebih gak kelihatan dibanding adegan Carter x Dana itu sendiri, dan mungkin malah ini hanya perasaan Blogger sendiri.
Memang Kapten Mitchell menaruh perhatian lebih pada Carter dari awal karena kasus Carter waktu kecil, tapi makin kesini dia tampak gak masalah Dana bersampingan dengan Carter---mungkin dia anggap biasa karena mereka cuman baris.
Dan Ryan, entah sengaja atau enggak Kreator tampak lebih sering menaruh Ryan di samping Carter dibanding Chad atau Joel. Terutama di 2 episode akhir, Kreator sengaja bikin Carter yang pergi selamatin Ryan, entah untuk implikasi restu calon ipar masa depan atau memang hanya karena Carter Ranger merah plus ada footage Jepang bahwa Ranger merah GoGoFive sedang naik ke tempat Bansheera.

Di episode Legendary Battle, Dana dan Carter (lepas helm) muncul lagi, cuman sebentar aja, tapi cuman mereka yang muncul dari PRLR. Bikin geregetan gak sih, udah gak ada penjelasan soal canon, masih juga ditease sampai akhir.

Dana, Carter, coba tanya satu sama lain: mau dibawa kemana hubungan kalian hah?

Selasa, 25 Juni 2019

Lightspeed Rescue: konsepnya aneh tapi keren

Power Rangers Lightspeed Rescue adalah salah satu serial pertama PR yang Blogger kenal. Tapi kenalnya bukan karena pernah nonton dari awal sampai akhir saat kecil, melainkan pernah punya CD game PS1 dan main sampai tamat beberapa kali. Blogger juga pernah nonton beberapa episode (bisa dihitung jari) karena punya VCD-nya, PR lainnya adalah Mighty Morphin dan Turbo. PR lainnya yang Blogger tahu sebelum kenal yang namanya internet adalah Ninja Storm, Dino Thunder, dan SPD karena ditayangkan saat Blogger bisa nonton.

Oke, sekarang balik ke PRLR.

Terlepas dari fakta bahwa sebagian besar adegan pertarungannya diambil dari KyuKyu Sentai GoGoFive sehingga (orang-orang yang sudah biasa nonton) bisa kelihatan mana adegan asli Power Rangers dan mana yang dari Super Sentai, Lightpeed Rescue sejauh 8 musim PR ini adalah konsep yang aneh dan keren secara bersamaan.

Pertama soal anehnya dulu ya.
Lawan mereka bukan sekedar monster, melainkan Demon (iblis). Blogger belum pernah nonton versi asli Jepang, tapi di PRLR mereka adalah Demon. Cerita dan adegan bagaimana mereka bisa bebas ke dunia manusia bisa cukup diterima. Tentang ada rune yang harus diterjemahkan, tentang karakter Bansheera, itu oke. Yang membuat aneh adalah bagaimana pihak manusia melawannya.

Semuanya pakai teknologi murni buatan manusia. Morpher mereka buatan manusia, tapi Blogger bukan omongin yang itu, melainkan senjata dan zord mereka, itu adalah teknologi manusia. Jadi, Demon dilawan dengan teknologi. Hmmm, Ghostbusters banget gak sih? Konsepnya beda sih, tapi ketika Blogger nonton berurutan PRLR kedua kali ini, Blogger baru kepikiran, gimana bisa teknologi manusia mampu mengalahkan makhluk Demon? Kalau dengan kekuatan mistis Blogger paham. Kalau konsepnya itu kayak season-season sebelumnya yang senjata dan zord mereka bukan buatan manusia, genre fantasi masih bisa dipasangin. Tapi ketika lawannya adalah Demon (supernatural), dilawan dengan teknologi canggih murni buatan manusia (sci-fi), ini maksudnya mau bagaimana?

Sekarang bagian yang keren.
Sekali lagi, Blogger memang belum pernah nonton KyuKyu Sentai GoGoFive, sama sekali walau hanya satu episode sekalipun. Paling pernah nonton sekilas-sekilas aja kalau ada video di Youtube yang bahas mereka. Tapi, walau begitu, sering lihat dan baca di wiki tentang perbandingan serta trivia mengenai kedua versi ini.

Walau pun memang PR bukanlah fandom orisinil, walau memang mereka sering pakai footage dari Super Sentai, tapi ternyata setidaknya Lightspeed Rescue punya satu tim orisinil serta satu Ranger eksklusif: Cyborg Rangers dan Titanium Rangers. Blogger gak tau Cyborg Rangers bener orisinil atau cuman ganti nama doang, tapi Ryan Mitchell yang tampan itu bener gak ada counterpart dengan Super Sentai.

Bukan mau sok ngaku curiga, tapi dari awal Blogger nonton, sebelum tahu bahwa PR adalah adaptasi SS, Blogger udah merasa bahwa tokoh Titanium Rangers seperti terasing di antara Ranger lainnya, kayak ada yang beda, kayak gak nyatu. Maksudnya bukan jelek sih, tapi kayak dibatasin banget perannya padahal sama-sama Ranger. Ternyata, mungkin karena maksudnya orisinil, adegan Ryan dan Titanium Ranger gak bisa banyak karena memang tidak ada footage GoGoFive soal pertarungan Titanium Ranger. Jadi Kreator juga harus mikir soal dana syuting adegan orisinil kalau Titanium Ranger mau ada bersama Ranger lainnya saat bertarung. Walau 'hanya' begitu Blogger tetap merasa ini keren.

PR pernah punya tim eksklusif sendiri zaman Mighty Morphin, yaitu Wild West Rangers dan Evil Rangers. Tapi kostum Wild West Rangers itu cuman kostum Zyuranger (Mighty Morphin) ditambah atribut sebagai koboi, berarti cuman numpang nama 'Wild West' aja. Evil Rangers itu kostumnya ... yah, usaha yang bagus sih, cuman ... yah, begitulah.

Lagu pembuka Lightspeed Rescue selalu menjadi salah satu theme song PR yang paling Blogger inget, karena saat mainin di PS1, ada lagu pembukanya. Bahkan mungkin lagu PRLR adalah yang pernah Blogger tau sebelum Go Go Power Rangers.

Senin, 24 Juni 2019

Boruto episode 112

PILIH SHIKADAI!

PILIH SHIKADAI!!

PILIH SHIKADAI!!!

SHIKADAI FOR PRESIDENT!!!!

Gampang kepikiran kesana sih, karena gimana pun juga di serial Naruto yang kepilih jadi Chuunin di angkatan Naruto itu Shikamaru, jadi ya Blogger pun langsung mikir kesana.

Blogger gak setuju saat Naruto sempet mau pilih Sarada. Gini, bukan benci Sarada, tapi Shikamaru udah bilang bahwa salah satu kualitas Chuunin yang dicari adalah soal kepemimpinan dan pembaca situasi. Bukan Sarada pemimpin yang payah, bukan Sarada gak bisa baca situasi, tapi dia kalah kalau dibandingkan dengan Shikadai.

Tentang Denki, Blogger juga gak setuju saat Naruto sempet jadiin dia tiga besar kandidat. Blogger paham pemikiran Naruto sih, tapi Denki itu kurang bisa mengambil keputusan dengan tegas.

Tolong dikonfirmasi, keputusan pemilihan Genin mana yang jadi Chuunin itu hanya berdasarkan ujiannya saja atau dilihat dari perkembangan setelahnya? Karena kalau kasus-kasus setelah ujian jadi penilaian juga, buat apa ada ujian bernama 'UJIAN CHUUNIN'? Langsung aja bikin semacam turnamen Genin setiap misal setahun sekali-dua kali, lalu setiap Kage lihat perkembangan para Genin untuk dipilih satu-dua orang jadi Chuunin, gitu.

Karena gini, Boruto dan Mitsuki jelas bukan pemimpin yang baik. Tapi Sarada, walau masih kalah dari Shikadai, belakangan lebih pandai dan lebih bisa mengatur timnya, tapi itu SETELAH UJIAN CHUUNIN.

Di episode ini, Sasuke mampir dan membuat Naruto kepikiran ulang soal Shikadai gara-gara insiden Mitsuki. Itu memang setelah ujian Chuunin juga, tapi sekalipun dinilai murni dari ujian, Shikadai tetap kandidat terkuat untuk dijadikan Chuunin (walau iya bakal klise karena bapaknya juga lulus duluan).

Omong-omong, episode ini banyak flashback, dan susah untuk diskip karena sambil flashback itu Shikamaru dan Naruto dan nantinya Sasuke banyak komentar. Dan flashbacknya jauh, ke ujian Chuunin, bahkan Shikamaru sendiri bilang banyak yang terjadi setelah ujian itu.

Minggu, 23 Juni 2019

Makanannya dianter sekarang?

Blogger gak inget persisnya, tapi memang kayaknya setelah lewat umur 16-17, suara Blogger direspon orang sebrang telepon sebagai 'ibu'. Ya kalau sensi bisa aja bilang belum ibu-ibu, tapi kalau dari telepon, suara perempuan memang biasa direspon sebagai 'dek' atau 'buk', kan?

Jadi saat itu Blogger sekeluarga belum punya android, dan kalau pesan makanan masih pake telepon. Biasanya yang nelpon buat pesan sih Blogger. Mau siapa yang pengen makan, yang disuruh ngomong di telpon ya Blogger.

Blogger lupa umur berapa, kalau gak salah masih sekitar SMP, saat itu sedang bulan puasa. Daerah rumah Blogger saat itu gak susah cari makanan sebenernya, tapi memang mau puasa atau enggak tetep aja mereka adanya sore. Dan omong-omong, Blogger sekeluarga memang bukan Muslim, jadi puasanya gak ikut mayoritas.

Balik lagi. Blogger mau pesan makan pakai telpon pada siang hari. Karena masih SMP, suara Blogger saat itu masih disambut dengan 'dek'. Blogger gak inget persis perkataannya, tapi kurang lebih beginilah yang terjadi.

XYZ: "Terimakasih telah menghubungi resto XYZ, ada yang bisa dibantu?"

Blogger: "Mbak, saya mau pesan A, B, C, ya."

XYZ: "Alamatnya masih sama ya?" (Blogger memang sudah beberapa pesan kesana, jadi data pembelinya sudah ada)

Blogger: "Iya."

XYZ: "Ini mau dianterin sekarang?"

Blogger: (jelas bingung, kirain Blogger-nya yang salah denger, karena selama ini gak pernah dapet pertanyaan begitu) "Hah?"

XYZ: "Iya, ini makanannya mau diantar sekarang?"

Blogger: (nada mbaknya gak kayak becanda, tapi Blogger masih bingung) "Iyalah."

XYZ: "Dek, ayah atau ibunya ada?"

Blogger: "Iya ada."

XYZ: "Coba dipanggil sebentar."


Blogger langsung panggil mama yang memang ada di ruang tengah dengan Blogger. Mama jelas bingung juga, tapi ambil teleponnya. Setelah sekitar 2-3 'iya' dari mama, telepon ditutup. Karena masih gak ngerti, Blogger tanya kenapa. Mama bilang:

"ITU MBAKNYA KIRAIN KAMU DIEM-DIEM MAU BATAL PUASA. SUARA KAMU MASIH SUARA ANAK-ANAK MAKANYA DIA KAYAK MAU LAPORIN MAMA KALAU KAMU GAK PUASA."


Gini ya, ingetin orang puasa saat bulan puasa memang hal yang baik, KALAU ORANG YBS MEMANG IKUT PUASA. Sungguhan, itu sama sekali bukan pertama kalinya Blogger telpon pesan makanan saat bulan puasa. Tahun-tahun sebelum dan sesudahnya, atau bahkan di bulan tahun yang sama itu pun, Blogger pernah pesan. Sampai detik ini, yang kejadian kayak gitu baru sekali.

Tolong ya, kalian-kalian yang kerja di resto dan bertugas untuk angkat telpon layanan begitu. Kalau ada yang pesan makanan saat bulang puasa, suaranya kayak anak kecil sekali pun, gak usah diselidik sampai sebegitunya. Untung saat itu memang ada mama dengan Blogger. Nah kalau pas mama sedang gak di tempat atau bener-bener gak bisa megang telpon, atau mungkin pada kasus orang lain gak bisa bicara, lantas kami yang memang gak ikutan puasa itu gak bakal kalian anterin gitu pesanannya?

Sekali lagi, ingetin orang puasa itu baik, tapi pastikan kalau orang yang kamu sok ingetin itu benar sedang jalanin puasa.

Sabtu, 22 Juni 2019

Detective Conan episode 943

Jadi setelah filler panjang, lalu canon di 941-942 yang merupakan episode patahan mengenai karyawisata, sekarang filler lagi? Astaga. Ya gak sepatah di Arc karyawisata sih. Memang iya akhir dari episode 942 itu tentang Karasuma, tapi di manga pun setelahnya gak bahas soal Karasuma, jadi untuk filler episode 943 ini Blogger gak begitu masalahin.

Episode ini, maksudnya keempat nenek itu macam nenek-nenek gaul/hipster ya?
Tebakan pelaku dari Blogger serta motifnya salah sih. Blogger mikirnya Si Nenek sendiri yang taruh kol disitu, karena ya siapa lagi yang bisa? Temen-temennya dari awal memang gak disana kan? Lalu Blogger mikirnya Si Nenek mau fitnah ketiga temennya entah kenapa.

Lalu ngerasa aneh saat Ketiga Nenek pakai alasan yang sebenernya sama sebagai motif. Masalahnya, alasan mereka benci Si Nenek itu gimana banget dan terjadi sudah sangat lama. Kalau alasan mereka beda-beda, masih okelah walau kejadiannya sudah lama. Tapi karena mereka nenek-nenek gaul, Blogger pikir yaudahlah.

Eeeehh ternyata yang bener dari Blogger hanya bagian Si Nenek masukin kol sendiri. Hebatnya, rencana Keempat Nenek berjalan dengan keinginan mereka, yaitu untuk jadi terkenal.

Episode ini oneshot, dan di akhir episode Blogger punya dua hal yang bikin kepikiran.

Pertama, dengan berjalannya rencana Keempat Nenek, bukankah itu menandakan bahwa Kogoro bukan detektif yang pintar? Apalagi sampai Keempat Nenek minta maaf secara publik, bukannya itu memperlihatkan ke publik bahwa seorang Kogoro gak bisa melihat akal dibalik 'drama' yang mereka buat? Sekalipun Kogoro berdalih bilang bahwa dia ikut akting, itu gak masuk akal.

Kedua, ini memperlihatkan bahwa boleh dan sah menjadi terkenal dengan jalur kejahatan fiksi. Untung Si Nenek bisa semburin keluar kolnya, kalau gak berhasil dan beneran tewas? Kejahatan ini bisa jadi nyata.

Sejauh ini, Blogger perhatiin, motif yang ada di episode filler memang antara aneh, terlalu cetek, dan atau maksa. Ada banyak yang bagus, tapi kalau oneshot ya biasanya gini.

Jumat, 21 Juni 2019

Shinichi's Desperate Revival

Ini adalah adalah salah satu Arc di Detective Conan, yang sebenernya canon dari Aoyama Gosho, dari chapter 251-260, lalu dibuat anime episode 188-193. Berarti, iya, artworknya masih belum menggugah hati.

Kemudian, tahun 2011, pada episode 11, dorama DC pakai kasus serupa. Tahun 2012, kasus versi dorama ini dimasukkan dalam bagian salah satu light novel. Situasi kasusnya sama, tempat sama, karakter sama, kejadian 20 tahun lalu sama. Beda beberapa detil kecil tentang karakter Miwako-Takagi-Megure dan karakter eksklusif dorama, tapi selebihnya sama. Sejauh ingatan Blogger, dari 13 episode dorama, hanya kasus ini yang ikutin kasus canon, tapi alurnya gak bisa jadi canon dengan manga.

Pertama kali Blogger nonton dorama DC, Blogger belum baca dan nonton bener perchapter dan episode, Blogger nonton dan baca sekedarnya. Kalau pas tayang di tivi, ya nonton. Kalau pas ke toko buku pengen beli, ya beli. Apalagi saat itu Blogger belum terlalu kenal internet. Sekarang udah kayak kesurupan. Tapi kasus  di episode 11 dorama ini sangat tidak asing untuk Blogger, karena Blogger pernah baca tankobon pas Arc The Desperate Revival.

Arc ini adalah salah satu Arc besar pertama di DC yang bikin geregetan, dan Blogger gak pernah bosan baca dan nonton sejauh ini. Walau tahu alur doramanya, episode 11 cukup menghancurkan suasana geregetan yang Blogger punya untuk Arc ini versi canon.

Dari Gosho, mungkin maksudnya memang Shinichi mau kasihtahu perasaannya ke Ran. Tapi inget, Shinichi berpacu dengan waktu, dan gak ada yang tahu sisa waktu sampai di kembali menjadi Conan itu berapa lama lagi. Fakta bahwa Yusaku pernah lamar Yukiko di tempat yang sama menambah kesan manis, membuat pembaca dan penonton paham kenapa Shinichi pilih tempat itu, dan pada waktu itu juga.

Sedangkan di dorama, walau sama-sama ingin menyatakan perasaan dengan tempat yang sama seperti orangtuanya, geregetnya gak ada. Kalau ini murni drama romantis, mungkin Blogger bakal nyengir-nyengir sendiri. Tapi enggak, ini modified canon. Kacaunya lagi, dia comot materi canon, lalu dimasukkan ke dalam alur yang tidak bisa dipaksa canon. Sedihnya, di akhir dorama nanti, Shinichi tetep jadi Conan. Nah loh, dalam alur dorama ini, saat Conan eksis, kabar Arc The Desperate Revival ini gimana? Korban dan pelakunya sudah dipakai loh.

Kamis, 20 Juni 2019

Pengakuan cinta Shinichi sebelum di London

Isi entri ini enggak 100% canon. Mengenai pernyataan cinta Shinichi yang sebenernya enggak eksplisit bilang 'Ran, aku suka kamu', memang secara resmi dan canon adanya di manga volume 72, dan dianimasikan di episode 616-621. Karena Blogger baca manganya dulu baru nonton, Blogger nyengir-nyengir sendiri saat nonton bagian Shinichi bilang bahwa Ran adalah kasus yang sulit.

"You're a tough, troublesome case, you know! With all these distracting emotions... Even if I were Holmes it'd still be impossible to figure out! The heart of a girl whom one loves... How can anyone accurately deduce that?"


Ini manis banget. Bener-bener terasa seperti seorang Kudo Shinichi yang maniak Holmes sedang mengutarakan perasaannya. Karakterisasi dari Gosho sangat baik disitu.

Itu canon, karena dari komikusnya langsung.

Versi non-canon, mungkin Blogger gak kehitung, tapi Shinichi pernah sekali mengutarakan perasaannya pada Ran, tapi mungkin Ran-nya gak denger karena sekarat.

Sebelum memutuskan untuk baca per-chapter dari awal, Blogger telah lebih dulu nonton semua live-action Detective Conan, dari empat movie sampai 13 episode dorama. Yang Blogger gak tau adalah, ternyata mereka dibuat versi novelnya. Kalau Blogger gak salah paham, film-filmnya dibuat duluan, jadi novel itu berdasarkan film.

Pertama kali nonton, Blogger terhanyut ikut alur ceritanya. Kedua kali nonton juga masih begitu. Nah, ketiga kalinya, itu Blogger lakukan setelah setidaknya tiga kali baca ulang manga (sampai chapter 1000an) dan nonton sampai 941. Dengan kata lain, Blogger sudah baca dan nonton sampai lewat dari ShinRan resmi pacaran.

Shinichi mengakui perasaannya secara non-canon itu ada di dorama episode 6. FYI, sebisa mungkin habis baca ini jangan langsung cari episode itu, coba nonton dari episode 1 dulu biar enggak begitu bingung. Jadi, episode 6 itu ada kasus tentang seorang A yang bunuh B biar bisa ngelindungin C. Di akhir kasus, Ran tanya kalau Shinichi akan membunuh seseorang demi melindungi orang yang dia sayang. Tanggapan dari Shinichi adalah, apa pun alasannya pembunuhan adalah pembunuhan. Kemudian, ganti adegan ke present time (makanya harus nonton dari episode 1 biar paham), Shinichi berhasil dapat antidot untuk Ran yang kena racun. Sambil berusaha nyuntik obatnya, Shinichi bilang bahwa memang dia gak akan bunuh orang demi dia tapi gak bakal biarin dia mati.

"Ran. I wouldn't kill someone for your sake. But...I would NEVER let someone I loved die."


Sama seperti di canon, Shinichi enggak eksplisit bilang 'Ran, aku suka kamu', dan walau jelas feel Shinichi sebagai Sherlockian gak berasa disini, tapi ini adalah pernyataan yang cukup manis mengingat saat itu Shinichi sedang frustasi dan gak mau kehilangan Ran. Situasinya beda dengan pengakuan resmi Shinichi di London.

Dorama ini walau alurnya gak bisa dipaksa masuk ke canon (terutama karena beberapa episode), katanya dianggap sebagai sebelum Shinichi ketemu Gin dan Vodka. Makanya pengakuan Shinichi di episode 6 ini Blogger bilang sebagai sebelum di London.

Yang mau nyari lewat wiki dkk, doramanya bukan pake 'episode', tapi pakai 'file'. Jadi kayak episode 6, itu mereka sebutnya file 6.

Rabu, 19 Juni 2019

Detective Conan, filler-nya banyak

Ketika ngetik entri ini, Blogger sudah tiba di episode terbarunya (terbaru di saat Blogger ngetik, bukan saat Blogger unggah): 941. Episode 941 dan 942 itu canon, alias ada di manga, dan alurnya tepat setelah episode 928. Loh, terus episode 929-940 itu ngapain? FILLER.

Panjang banget fillernya, dan gak nyambung sama sekali dengan episode 927-928 serta 941-942. Blogger akan memaklumi episode 936 yang adalah jembatan untuk movie 23, tapi selebihnya itu kacau. Terakhir kali Blogger omongin filler DC yang gak tepat waktu, Blogger udah bilang bahwa jangan potong di Arc tertentu. Iya, sekarang masih tentang Rum, dari tahun lalu juga tentang Rum, Arc yang Blogger maksud kali ini adalah tentang karyawisata Ran dan Shinichi.

Episode 919-920 itu tentang awal Arc, dimana Sonoko-Ran-Masumi diskusi soal karyawisata, dan ujungnya Shinichi juga pengen pergi. Habis itu ada filler 4 biji, gak begitu panjang, dan lagi memang gak terlalu motong adegan dari episode 920 ke 925. Episode 925-926 itu tentang Shinichi yang cari cara biar Ai mau kasih antidot. Dan tanpa dipotong filler, episode 927 (dan 928) langsung karyawisata.

Di canon manga, habis karyawisata, langsung ada kabar tentang Shinichi di internet, tanpa jeda apa-apa. Okelah kalau di anime pengen jeda, misalkan ternyata kabar tentang Shinichi itu munculnya seminggu-dua minggu kemudian, tapi awal episode 941 jangan tentang Ran yang pulang karyawisata. Mungkin maksudnya bisa dianggap semacam kilas balik sebentar setelah kejadian karyawisata, tapi 12 episode itu panjang, tanggal rilis di televisi itu 12 minggu = 3 bulan astaga. Apalagi di episode 928 akhir, Yusaku udah jelas omongin kelanjutan Arc karyawisata.

Iya Blogger paham mungkin Kreator juga berusaha bikin alur sesuai manga, dan karena masih nunggu bahan manga, mereka tampilin filler. Kalau begitu kenapa enggak ketika satu Arc kecil selesai, langsung pasang filler sambil tunggu Arc canon di manga selanjutnya kelar? Kalau Kreator maksa bikin anime lalu stuck gak bisa lanjut karena bahan canon belum ada, Blogger gak bakal terlalu kesal karena tahu memang Gosho belum rilis chapter baru. Yang cuman nonton tanpa baca bakal sebal sih, pasti pada ngomong kenapa gak bikin semacam filler. Serba salah deh.

Yah, Blogger cuman bisa ngomel sih, tanpa tau apa yang ada di 'dapur' mereka. Ini cuman uneg-uneg Blogger aja.

Ada opening baru di episode ini, mungkin sudah mulai serius tentang Asaca Rum. Ada tiga kandidat Rum:
  • Wakasa Rumi. Di antara ketiga tersangka, Blogger paling percaya Wakasa Rumi bukan Rum, karena namanya terlalu klise. Sekalipun mungkin aja Gosho sengaja bikin nama begitu buat ngecoh, biar orang-orang gak curiga dengan Rumi karena pemikirannya sama dengan Blogger ini.
  • Hyoue Kuroda. Tampangnya memang seram, tapi Blogger gak yakin bahwa dia adalah Rum. Apalagi karena dia kenal Rumi. Jadi walau Rumi sepertinya pura-pura lemah, Blogger berpikir dia adalah mantan bawahan Kuroda, yang entah kenapa mereka memutuskan sekarang putus kontak. Dia mungkin tau Amuro adalah Bourbon juga karena sama-sama polisi.
  • Kanenori Wakita. Blogger gak curiga sama dia. Tapi karena tersangkanya cuman tiga, lalu orang nomor satu dan dua bukan pelaku, jadi Blogger pikirnya Wakita ini adalah Rum. Gak ada bukti khusus atau apa, dan sejauh tindakan dia yang paling mencurigakan adalah ketika dia bisa bareng dengan Amuro di chapter 1027.
Walau memang di opening baru di episode 941 adalah nyinggung Asaca Rum, Blogger gak bisa berharap terlalu banyak, karena di opening sebelum ini, itu tentang karyawisata, tapi akhir dari Arc karyawisatanya aja muncul dengan opening yang lain.

Selasa, 18 Juni 2019

Konsep Alice in Wonderland

Seminggu sebelum entri ini dibuat, Blogger baru selesai baca trilogi Queen of Hearts dari Colleen Oakes. Ceritanya seru dan menegangkan, lebih gelap dari yang Blogger kira, dan lebih mengarah ke petualangan dibanding Heartless-nya Marissa Meyer. Tapi blogger gak bakal ulas kedua karya dua novelis itu.

Sekali lagi, minggu lalu Blogger baru selesai baca serial itu, dan Blogger baru ngeh bahwa memang pembaca yang hanyut dalam bacaan mereka adalah Alice yang masuk ke Lubang Kelinci yang membuatnya berada di Negeri Ajaib. Lubang Kelinci yang dimaksud adalah setiap buku yang dipegang pembaca. Negeri Ajaib adalah dunia buku yang membuat pembaca terhanyut ke dalamnya.

Mungkin gak hanya pembaca novel, melainkan penonton film/serial televisi/anime/kartun bahkan gamer. Setiap orang yang terhanyut dalam suatu fandom adalah Alice di Negeri Ajaib.

Makanya kalau baca buku, Blogger seneng dengan konsep cerita Alice in Wonderland, lebih dari konsep Cinderella.


Konsep novel Cinderella adalah yang paling umum dan paling mudah dibuat, serta yang paling gampang ditebak. Mau ceritanya dibuat plot twist kayak apapun, konsep Cinderella tetap terlihat.

Sedangkan konsep novel Alice in Wonderland itu hanya bisa terlihat samar, kecuali yang memang retelling atau yang ingin buat sekuel/prekuel dongeng tersebut. Tapi seriusan, banyak cerita terutama genre fantasi yang sebenernya pakai konsep Alice in Wonderland.

Contoh paling gampang adalah Harry Potter. Mungkin kamu gak ngeh, tapi Harry Potter bagaikan Alice. Harry yang bertahun-tahun tinggal di dunia biasa, jatuh ke Lubang Kelinci bernama Hogwarts, dan dia berpetualang di Negeri Ajaib bernama Dunia Sihir, tak lupa dia harus menjatuhkan Ratu Merah yang bernama Voldemort.
Contoh lain adalah Percy Jackson, Sophie Mercer dari novel Hex Hall, hampir semua anggota Power Rangers dan Tokusatsu, Jacob Portman dari novel Miss Peregrine's Home for Peculiar Children, Amu Hinamori dari fandom Shugo Chara, dan lain sebagainya. Mereka gak terlihat seperti Alice, tapi konsep kasar mereka yang Blogger lihat adalah Alice in Wonderland.

Senin, 17 Juni 2019

Boruto episode 111

Mirai pinter!
Walau dia gak ngeh soal keanehan orang yang anter dia ke goa, tapi dia berhasil mengecoh Ryuki soal asal namanya. Mungkin karena memang dia seorang ninja, muridnya Shikamaru pula, makanya dia bisa tahu soal gas penghipnotis itu.

Mirai pinter lagi!
Blogger udah bisa nebak bagian Mirai pakai genjutsu. Gini, Blogger gak nebak bahwa Mirai AKAN pakai jurus andalan emaknya, tapi Blogger bisa nebak bahwa kemenangan Ryuki adalah pengaruh genjutsu Mirai. Lagian, Mirai memang bukannya bodoh kok, dari awal memang kelihatan bahwa Mirai bukan ninja yang payah, jadi adegan Ryuki berhasil dapetin darah Mirai kok seperti gampang banget.

Ryuki juga, Blogger gak begitu inget soal Hidan, tapi Ryuki terlalu meremehkan Mirai serta melulu bilang Mirai anak Sarutobi Asuma. Walau iya memang benar Mirai adalah anak Asuma, tapi Mirai juga punya seorang ibu. Terlepas Ryuki tau tentang Kurenai atau enggak, disini dia bener-bener terlalu fokus soal 'Mirai anak Asuma' dan berpikir cara bertarungnya persis bapaknya, tanpa kepikiran bahwa Mirai mungkin mewarisi teknik ibunya yang entah siapa itu juga.

Blogger seneng saat Kakashi (dan sebenernya mungkin Guy juga) melihat sosok Asuma dalam diri Mirai. Dari episode-episode kemarin memang sudah diomongin tentang Mirai punya jiwa Asuma, cuman di episode ini, ketika ditampilin juga bayangan Asuma, Blogger jadi inget bahwa Kakashi pernah lihat bayangan Minato dalam Naruto ketika belajar Rasengan. Makanya adegan ini jadi istimewa sendiri.
 
KAKASHI DAN GUY CANON?!
Blogger gak ngerti mereka beneran canon atau memang bener sahabat sejati doang. Tapi adegan mereka ketika Mirai ngobrol dengan Tatsumi itu cukup ambigu. Bagi yang cuman sekedar nonton selingan mungkin biasa aja. Tapi bagi Blogger yang dari awal Arc udah mikir 'Kakashi kayak setia dorong kursi roda Guy', lalu 'perjalanan mereka kayak lagi bulan madu', jadi kepikiran bahwa jangan-jangan mereka bener diem-diem canon. Apalagi Kakashi berterimakasih karena Guy dampingin dia, serta Guy bilang berkat kakinya kayak begitu dia bisa bersama Kakashi. Sungguh Blogger butuh konfirmasi soal hubungan mereka.

Minggu, 16 Juni 2019

OTP anti-mainstream

Blogger emang mainannya sering anti-mainstream, gak tau kenapa. Biasanya kalau sesuatu yang sekarang mainstream, Blogger belum langsung demen, demennya ketika hype-nya sudah mulai reda. Alias, memang gak ikutin zaman, melainkan ikutin mood. Blogger ikutin fandom-fandom mainstream sebangsa Naruto dan Harry Potter dan sejumlah fandom mainstream lainnya, tapi gak instan ikutin alur ke-mainstreaman itu. Ada beberapa yang memang Blogger ikutin arus, tapi biasanya enggak.

Khusus OTP, rata-rata OTP Blogger kapalnya kecil luar biasa dan hampir selalu karam di tiap fandom. OTP yang Blogger maksud ini adalah yang tanpa unsur fangirling dari Blogger. Berarti, Blogger bukannya cengin mereka, melainkan berpikir secara dewasa bahwa mereka tercipta untuk satu sama lain.

Misalnya Naruto x Sasuke, Blogger cengin mereka parah banget. Apakah mereka OTP Blogger? Bukan.

Naruto x Hinata, Blogger cukup nge-ship mereka, Blogger 'izinin' mereka bersatu secara canon. Apakah mereka OTP Blogger? Enggak.

Berikut adalah beberapa OTP Blogger yang anti-mainstream dari beberapa fandom.


  1. Kiba Inuzuka x Hinata Hyuuga dari fandom Naruto. Pernah di suatu entri Blogger sudah bilang bahwa Blogger percaya bahwa selain Kurenai, Kiba adalah orang yang paling mengerti Hinata. Mungkin sebenarnya Shino juga mengerti dan peduli, tapi itu sangat enggak keliatan. Mungkin Kiba mengerti dan peduli Hinata karena kebetulan mereka satu tim, bisa jadi, kayak cinlok, tapi Blogger percaya dalam lubuk hati Kiba terdalam dia sayang Hinata lebih dari sekadar teman satu tim.
  2. Fred Weasley x Hermione Granger dari fandom Harry Potter. Blogger gak benci Ron, dan merasa gak masalah RoMione canon walau itu klise. Tapi dari awal mereka masuk dalam adegan yang sama, Blogger seneng liat FreMione bareng. Blogger juga gak tau kenapa Fred dan bukan George, mungkin karena Fred selalu duluan dari George? Yang pasti, daripada dengan Harry, Blogger lebih bisa ship Hermione dengan Fred.
  3. Toru Amuro / Rei Furuya x Ran Mouri dari fandom Detective Conan / Case Closed. Iya, Blogger sama kagetnya dengan kamu saat ngetik ini. Bukan saat ngetik deh, tapi memang ketika Blogger memikirkan siapa OTP Blogger di fandom ini, lalu (akhirnya) selesai nonton animenya (ketika entri ini dibuat sudah rilis episode 940an), Blogger pikir Amuro x Ran itu unyu. Imut aja, karena walau memang Amuro lindungi Ran (dan Conan) karena janjinya pada Vermouth, rasanya manis mengingat Ran sebenarnya gak perlu dilindungi. Terlepas dari instruksi Vermouth, Blogger percaya Amuro yang memang orang baik itu sayang Ran.
     
  4. Jay x Evie dari fandom Disney Descendants. Jangankan shippingnya, fandomnya aja nonmainstream. Tapi di kalangan channel Disney, film ini cukup terkenal, mungkin karena Kenny Ortega campur tangan. Di akhir film pertama, Jay seperti dipasangkan dengan Audrey, tapi di film kedua mulai ada hint dengan Lonnie. Sedangkan Evie dari awal memang dengan Doug. Tapi Blogger ingin yang lain untuk Evie, yakni Jay, mungkin itu sebabnya Blogger sampai bikin fanfiksi tentang mereka.
  5. Roronoa Zoro x Nami dari fandom One Piece. Sebenernya shipping ini gak antimainstream sih, cuman memang lebih banyak yang ship Nami dengan Sanji, serta Zoro dengan Robin. Blogger sendiri masih agak ragu antara Nami atau Vivi yang Blogger ship dengan Zoro. Tapi kalau memang lihat perjalanan mereka dari awal, ya berarti memang OTP Blogger disini lebih kepada Zoro dengan Nami. Alasannya agak klise sih, karena Zoro sangat buta arah, sedangkan Nami adalah navigator andal.

Yang paling nyantol di otak Blogger kalau omongin OTP adalah mereka-mereka itu. Setiap fandom kayaknya ada OTPnya, tapi biarlah lima itu jadi contohnya. Blogger suka pairing yang canon juga kok, cuman memang fangirl/boy itu banyak maunya.

Sabtu, 15 Juni 2019

Crimson Love Letter: Heiji jadi tokoh utama

Dari awal sebelum Crimson Love Letter rilis, Kreator udah bilang bahwa Detective Conan movie 21 itu isinya romance antara Heiji dengan Kazuha. Tapi, Blogger gak nyangka bakal sekental itu romancenya.

Blogger gak benci pasangan ini, dukung malah, karena mereka seperti Shinichi dan Ran walau ShinRan agak lebih halus. Dan lagi, dibanding ShinRan, jalan cinta Heiji dengan Kazuha sepertinya lebih sulit karena Kazuha punya rival yang jelas dan pasti. Dalam ShinRan, yang membuat sulit adalah kehadiran BO. Tapi karena omongin romance, jalannya memang lebih sulit untuk Kazuha.

Karuta itu apa sih? Blogger gak bener paham tentang itu. Apa itu permainan kartu yang terkenal di Jepang saja? Ada hubungannya dengan puisi-puisi (Jepang)? Blogger gak ngerti, tapi permainan Karuta menjadi highlight untuk movie ini. Dan sepertinya Karuta ini bukan sembarang permainan, karena toh ada turnamen dan profesionalisme, dan saking bukan sembarangnya dijadikan tema lebih dari satu film/fandom (di luar DC).

Di movie  21 ini sangat memperlihatkan bagaimana Heiji dan Shinichi adalah tim yang kompak, bahkan sampai Ayanokoji bilang begitu juga. Iya dari episode awal-awal setelah Heiji tahu Conan adalah Shinichi juga sudah diperlihatkan kekompakan mereka, dan terlihat bahwa selain sebagai rival, Gosho menciptakan tokoh Heiji sebagai sahabat sesama detektif untuk Shinichi. Blogger sangat ngeship ke-bromance-an mereka. Enggak cengin, tapi seneng lihat mereka saling perhatian dan khawatirin satu sama lain. Inget saat pernah Heiji yang cemas kalau-kalau Shinichi gak selamat tapi dia coba tutupin cemasnya dengan janjiin Okonomiyaki? Itu, Blogger terharu sendiri.

Momiji, walau bukan orang jahat, tapi perilakunya enggak baik. Okelah dia percaya dan berpikir bahwa Heiji memang adalah calon suaminya, tapi gak usah perlakukan Kazuha sebagai serangga juga. Blogger paham sampai ada perebutan Heiji lewat turnamen Karuta, tapi ya Blogger gak suka sikap Momiji dari awal muncul. Saat Shizuka muncul, itu Momiji tau gak sih dia mamanya Heiji? Sikapnya menyiratkan gak tau, tapi kalau memang Shizuka terkenal (dalam bidang Karuta) seharusnya penggemar Shizuka atau orang dalam dunia per-Karuta-an tau bahwa dia punya anak bernama Heiji. Anggaplah Momiji gak tau relasi Shizuka dengan Heiji, dengan sikapnya yang merendahkan orang lain itu, bisa-bisa Shizuka langsung menolak Momiji sebagai calon mantu.

Terlepas sebagai cewek genit, Sonoko adalah orang yang baik. Dari awal kemunculan dan dari episode kilas balik saat kecil juga sudah diperlihatkan kegenitan dan kebaikan Sonoko. Di movie ini, Sonoko muncul beberapa detik, dia gak ikut Ran karena flu (episode 855), tapi dia udah terlanjur pesan hotel sehingga yang pakai ruangan tersebut adalah Ran dkk. Yang membuat Blogger bilang dia baik (di movie ini) adalah dia minta pegawai hotel siapkan makanan untuk Ran dan Kazuha (mungkin maksudnya buat DB dan Kogoro juga) karena mereka berdua mau latihan sepanjang malam. Blogger gak tau apakah itu dimintaitolong oleh kelompok Ran (yang pasti Ran dan Kazuha gak mungkin inisiatif minta Sonoko karena mereka tau diri. Di awal-awal anime Ran juga pernah bilang mau berteman seumur hidup dengan Sonoko tanpa terikat uang) atau biar Makoto kalau tahu jadi makin suka (berdasarkan film 'Episode One'). Yang mana pun itu, Sonoko yang sedang sakit dan terbaring itu sempet-sempetnya telpon ke petugas hotel.

Latar waktu untuk episode jembatan movie (episode 855) dengan movie (21) dan alur canon kurang bisa sinkron.

Beberapa tahun belakangan memang Kreator anime bikin setidaknya satu episode filler khusus untuk menuju movie. Misalkan kayak episode 855, akhirannya Sonoko flu, lalu Conan bilang untung Sonoko flu dan gak bisa ikut liat rekaman karena ada kasus. Nah, episode 856 gak ada hubungannya dengan adegan Sonoko flu, karena 855 itu khusus jembatan movie 21.
Yang membuat Blogger berpikir kurang sinkron adalah, episode 855 mengudara pada tanggal 15 April 2017, itu adalah hari yang sama dengan mulai penayangan Crimson Love Letter. Momiji muncul pertama kali di akhir episode 874 tanggal 23 September 2017 lalu muncul lagi di akhir episode 886 tanggal 23 Desember 2017. Kedua episode ini sesuai dengan manga alias canon. Tapi, di kedua episode ini, Momiji masih menganggap Heiji adalah calon suaminya. Versi anime, ini jelas aneh, karena di movie yang muncul tengah April itu Heiji sudah bilang bahwa Momiji salah paham. Jadi itu antara memang Kreatornya yang ngaco atau karakter Momiji yang keras kepala.

Jumat, 14 Juni 2019

Filler Detective Conan waktunya tidak tepat

Yang namanya episode filler memang sudah pasti di luar jalur utama cerita walau angkat tema yang kurang lebih sama. Gak bilang episode selingan itu jelek, kok, ada yang bagus, ada yang sotoy nambah-nambahin kilas balik karakter utama yang hitungannya tidak termasuk 100% canon karena bukan dari pengarang aslinya tapi tetap ikutin tema yang ada, dan sebagainya. Yang jadi permasalahan adalah, sering kali Kreator selipin episode tersebut di waktu yang tidak tepat.

Mungkin gak cuma hanya di Detective Conan. Mungkin di Naruto dan anime adaptasi manga lainnya juga sama---ini tidak termasuk OVA ya. Tapi karena Blogger MASIH berjuang nonton DC berurutan, jadi entri ini ambil dari sudut pandang Blogger yang nonton DC.

Maksud Blogger dari kata 'waktu yang tidak tepat' adalah adanya filler di tengah pembahasan sesuatu. Bukan di tengah Arc, ya, tapi di tengah pembahasan. Bukan di antara part 1 dan 2, karena itu kacau banget.

Misalkan gini. Saat ini Blogger sudah tiba di bagian Shinichi ingat dia ketemu keluarga Akai 10 tahun lalu. Dia gak langsung inget, ada proses yang lama banget. Tapi menuju ke kilas baliknya yang adalah satu kasus tersendiri episode 881-882, itu ada jembatannya yakni episode 878-879. Kilas balik yang ada di 881-882, present time-nya ada episode 879. Loh, episode 880 dimana? FILLER. Beneran. Dan fillernya gak ada hubungannya dengan episode 879 dan 881. Berarti walau gak misahin part 1 dan 2, dia misahin satu pembahasan tersendiri. Yang buat tambah kacau adalah adegan terakhir 879 adalah tampang Conan (Shinichi) yang ingat kejadian 881-882.

Detective Conan bukan antologi, berarti dia memang bersambung, setiap chapter nyambung. Tapi tidak setiap kasus menjadi jembatan menuju kasus yang lain. Iya, beberapa kali manganya pun punya 'filler' dalam artian gak ada hubungannya dengan Black Organization. Nah, saat adaptasiin chapter - canon - filler itu, kenapa setelahnya gak taruh episode filler? Sering kok di manga, habis Arc yang tegang, itu Gosho kasih chapter yang lembutan. Dan gak jarang Gosho kasih kasus yang di bagian akhir gak ada hubungannya dengan chapter lain. Omong-omong Blogger gak omongin DC Spesial, ya, tapi DC yang canon aja.

Kreator pernah kasih filler yang waktunya gak nabrak dengan episode lain. Misalnya di 779-783, itu Arc yang dimaksudkan untuk menjadi tegang. Sebelum episode 779, ada rentetan filler episode 774-778. Sebelumnya lagi ada kasus canon episode 772-773 (Blogger gak mau omongin ketidaksesuaian alur yang canon dari manga ya). Nah, episode 773 memang selesai begitu aja, tidak ada apa-apa untuk melanjutkan ke kasus lain, makanya filler 774 gak bikin serialnya 'patah'. Di episode 779 juga, di manga, memang kasus akuarium 773 dan kasus 779 itu gak nyambung. Jadi fillernya dimasukin di saat yang tepat.

Tentang Conan tanya Ai tentang Rum juga, sebenarnya kalau dari manga juga ada plotholenya. Gini, Conan tau tentang Rum di episode 778, tapi baru tanya Ai di episode 792. Antara 778 sampai 792 ada canon dan filler. Plothole dari manga adalah, sebelum 792, Conan PERNAH ketemu Ai di kasus Taiko Meijin---abaikan pertemuan mereka di sekolah dan di luar kasus. Jadi 'kesalahan' ini memang adanya di manga. Sedangkan anime cukup baik karena fillernya yang ada di antara 778-792, gak pakai Detective Boys.

Semoga episode-episode selingan lainnya bisa ditaruh di waktu yang lebih tepat, jangan di tengah jembatan.

Rabu, 12 Juni 2019

Harvest Moon, pasti ada yang kena patah hati.

Dari semua macam game Harvest Moon, yang bener Blogger mainin hanya Back To Nature (PS1). Paling ada lagi Harvest Moon for Girl (PS1, segalanya berbahasa Jepang, gak ngerti apa-apa), Save the Homeland (PS2), dan A Wonderful Life (PS2), tapi mereka berempat ini gak begitu Blogger mainin, paling cuman satu musim doang. Harvest Moon for Girl itu sama seperti Back To Nature, cuman beda gender tokoh utama. Jadi iya, kalau omongin Harvest Moon, yang langsung nyantol di otak Blogger adalah nuansa Back To Nature + Claire.

Harvest Moon (Back To Nature) adalah salah satu game pertama yang Blogger mainin di PS1 selain Bishi Bashi dan Sim Theme Park. Blogger inget, saat itu masih awal SD dan masih buta bahasa Inggris, tapi penasaran main HM. Ketika muncul versi bahasa Indonesia, Blogger langsung seneng dan beli, langsung main. Tapi ternyata gak 100% bahasa Indonesia, pasti ada yang bahasa Inggris terutama untuk nama barang. Blogger inget sering manggil Koko cuman buat tanya arti kata ini-itu apa. Pernah Koko mungkin karena sebel ditanyain melulu, dia masuk kamar, keluar lagi, sodorin kamus. Waktu itu Koko sudah les bahasa Inggris, sedangkan Blogger entah kenapa kayak takut les. Nah, gara-gara pengen bisa main game, Blogger pun memutuskan untuk ikut les bahasa Inggris juga. Terimakasih klinik tongfang.

HMBTN juga adalah game yang membuat Blogger mengenal kata GAME SHARK. Itu juga dikenalin Koko. Awalnya Blogger bingung, itu Koko ngapain kok main PS tapi layarnya cuman tulisan doang. Setelah tau, Blogger jadi ikutan. HUUUUUUU.

Ehem.

Udahlah, ke judul yuk.

Awalnya Blogger gak kepikiran frasa 'patah hati', jelas. Mengaitkan istilah ini dengan HM pun juga belakangan, karena di dunia nyata terjadi sesuatu dan Blogger pikir mungkin beginilah perasaan para cowok/cewek di HM yang 'pacar'nya dinikahin tokoh utama. Apalagi kayaknya di setiap serial HM memang cewek yang bisa dinikahin tokoh utama itu punya semacam 'pacar', jadi kayak rival untuk tokoh utama. Bagi yang ngeh, sesuatu di dunia nyata itu ada hubungannya dengan fict Bukan Kebetulan. Ini bukan promosi.

Saat masih aktif main HM, mau PS1 ataupun PS2, lalu baca-baca fanfiksi di arsip HM, Blogger hanya anggap hiburan. Hanya pikir ya jalan ceritanya begitu, apa-apa aja yang harus dilakuin, karakter yang ini seperti apa, tahun pertama gimana, bakal game over kalau kenapa, dan sebagainya. Anggap angin lalu. Tapi ketika 'sesuatu' itu terjadi, Blogger baru kepikiran untuk mengaitkan frasa 'patah hati' pada HM.

Karena Blogger paling paham Back To Nature, jadi perumpamaannya dari sana aja ya.

Eh tunggu, Blogger perempuan, jadi Back To Nature yang tokoh utamanya perempuan aja ya (Harvest Moon for Girl).

Gini, karena suatu hal, tokoh utama yang disebut sebagai Claire memutuskan untuk tinggal di Kota Mineral. Dia bekerja dengan giat di ladang, dan dia berusaha untuk bergaul dengan penduduk. Karena orang baru, jelas orang-orang setidaknya pernah dengar tentang dia. Claire bukannya cari muka, tapi memang ramah pada semua orang tak terkecuali. Yang perempuan senang berteman dengannya, yang laki-laki jadi punya hati untuknya.

Kemudian ada tokoh Gray, yang sebelum kedatangan Claire di Kota Mineral, ia sangat dekat dengan pustakawati bernama Mary. Gray dan Mary sama-sama irit bicara. Gray adalah satu-satunya orang yang berhasil membuat Mary mau bergaul, makanya Mary bisa jatuh hati pada Gray yang tampaknya menaruh perhatian lebih padanya. Tapi semua berubah ketika Claire datang, benaran.

Claire ramah dan berusaha bergaul dengan orang-orang pendiam macam Gray dan Mary. Karena tidak pernah menyerah, kedua orang ini pun luluh dan mau berteman dengan Si Orang Baru. Awalnya Mary menganggap Claire dan Gray dekat seperti sebagaimana Claire dekat dengan semua orang. Tapi ternyata kelamaan Claire dan Gray memang jadi lebih sering ditemukan saat berduaan, dan akhirnya Gray menikahi Claire, meninggalkan Mary yang telah lama menyukainya.

Oke, gak hanya Gray-Mary, tapi juga Rick-Karen, Cliff-Ann, Kai-Popuri, Doctor-Elli. Blogger sengaja pakai Gray-Mary karena di antara kelima cewek itu, Blogger lebih mengarah ke Mary. Tapi ceritanya paham, kan?

Gini, 'orang baru' pasti selalu ada, tapi khusus Blogger, jalan ceritanya benar seperti HM, minus ladang pertanian versi harafiah, makanya Blogger bisa nyangkutin kesana.

Yah, hidup memang begitu. Siapa cepat, dia dapat.

Selasa, 11 Juni 2019

Top 10 pacar di fandom

Ini versi Blogger ya, kamu gak usah sok ngaku-ngaku.
Blogger lupa tahun berapa, tapi di facebook pernah buat note berisi daftar 50 pacar (fandom) teratas + 10 bff (fandom). Itu pun ikut-ikutan note orang, jadi Blogger bikin versi sendiri. Kalau gak salah pernah Blogger edit disana juga, karena fandom-fandom Blogger bertambah banyak, apalagi sekarang. Dengan kata lain, urutan seluruh pacar Blogger bisa berubah tergantung otaknya sedang lebih sering nyantol di fandom mana.

Khusus disini, Blogger gak yakin kuat bikin sampai 50, karena ada sesi bacotnya, entah bakal jadi sepanjang apa. Jadinya 10 aja, semoga bacotnya gak kepanjangan.

Senin, 10 Juni 2019

Boruto episode 110

AKHIRNYA BAKAL ADA PERTARUNGAN!


Gak bohong, Blogger udah nungguin dari minggu-minggu kemaren. Episode ini belum ada pertarungannya sih, tapi seenggaknya di preview buat minggu depan ada pertarungan Mirai. Lagian memang dari awal Arc ini, walau iya ada lucu dan menyentuhnya, tapi tetap terkesan lurus, kayak gak terasa bahwa ini adalah cerita yang ada di dunia ninja. Sempet mikir bakal ada plot twist di Tatsumi, tapi ternyata masih agak datar. Plot twist-nya bukan di Tatsumi, melainkan perjalanan dengan Tatsumi-nya.

Mirai gak bodoh, dan dia sangat mengutamakan misinya. Masalahnya, kok dia enggak ngeh bahwa orang yang anter mereka berdua ke sumber air panas itu bohong?

Oke, gini, awalnya Blogger juga gak mikir bahwa orang itu bohong. Mencurigakan iya, tapi gak tau kebohongan apa yang dikasih. Tapi ketika Tatsumi dan Mirai bergabung dengan 18 gadis lainnya, Blogger mikir ada yang aneh. Lalu tahu bahwa Si Pengantar berbohong karena salah satu dari 18 gadis itu bilang sudah tunggu sampai sebulan. Itu sangat aneh karena Si Pengantar saat ketemu Mirai bilang bahwa dia baru saja lihat kakaknya di sumber air panas. Sedangkan 18 gadis yang sudah nunggu sampai genap 20 orang itu ada yang sudah disana selama sebulan, katanya harus sampai 20 dulu baru keinginan mereka tercapai. Aneh, kan? Jadi Blogger bingung kenapa Mirai gak ngeh, apa dia sebegitu ingin ketemu papanya sampai gak kepikiran yang lain lagi? Eh, wajar sih, mungkin Blogger juga bakal mikir gitu.

Omong-omong, jadi ternyata kayak ada Hidan kedua gitu ya? Penganut Jashinisme?
Blogger penasaran apakah arwah yang dilihat Mirai itu beneran Asuma atau mungkin semacam ilusi buatan.

Minggu, 09 Juni 2019

The Darkest Nightmare, sebelah mananya?

Judul movie ke-20 Detective Conan ini agak gimana gitu. 'The Darkest Nightmare', kalau gak salah artinya 'Mimpi Terburuk/Terkelam' secara harafiah. Disitu Blogger bingung, karena Shinichi yang tubuhnya mengecil saja sudah merupakan mimpi yang sangat buruk, sekarang ada yang lebih kelam lagi?

Sepanjang film ini Blogger nonton (ulang, mungkin sudah keempat kali), Blogger terus kepikiran tentang sebelah mana yang merupakan mimpi terburuk. Maksudnya, kayaknya jelas hal terburuk yang ingin ditonjolkan disini adalah saat di gondola. Tapi, kerusakan gondola tersebut bukanlah hal buruk pertama yang terjadi dalam DC universe. Masalah menyangkut banyak nyawa pun juga bukan yang pertama, menyangkut nyawa para tokoh utama selain Shinichi pun ini bukan pertama kalinya. Jadi, sebelah mananya? Jangan salah, adegan gondola itu benar membuat Blogger agak tahan nafas karena tegang, memang benar itu seru, tapi Blogger tidak setuju dengan judul. Atau, mungkin mimpi terkelam ini merujuk pada adegan lain atau trivia yang Blogger gak ngeh?

Shuichi Akai adalah husbu nomor satu Blogger di fandom ini, dan tokoh yang sama itu juga yang menurut Blogger agak gak berguna di movie ini. Film ke-18, penempatan Shuichi dalam wujud Subaru memang sangat sempurna, apalagi salah satu tujuan movie tersebut adalah membongkar sedikit identitas Okiya Subaru. Tapi di film ke-20 ini, keberadaan Shuichi kurang begitu berguna. Memang benar Kir dan Bourbon selamat karena Shuichi, lalu benar juga helikopter Gin berhasil ditembak oleh senapan Shuichi, memang benar Conan yang lompat dari gondola ke gondola berhasil sampai ke seberang karena ditangkap Shuichi, tapi tetap saja sepertinya Conan bersama Amuro tanpa Shuichi pun bisa berhasil disitu. Iya, gak sia-sia 100% sih, tapi kaaaaaannnn....

Setidaknya perkelahian Shuichi lawan Amuro bisa jadi ajang ber-fangirling-an-ria.

Shinichi sangat beruntung kejadian di film ini terjadi setelah tubuhnya mengecil. Maksudnya, gini, dia menjadi Conan atau tidak, sepertinya kasus Curacao akan tetap terjadi. Jika Shinichi tidak menjadi Conan, mungkin Curacao gak bakal ketemu Genta-Ayumi-Mitsuhiko, tapi lokasinya akan tetap sama. BO akan tetap cari dia kesana. Terlepas kerusakan akan separah yang di film atau enggak, tapi itu akan tetap terjadi. Jika Shinichi tidak menjadi Conan, maka alat-alat yang dia pakai (pemberian Agasa) itu gak bakal ada disana untuk meminimalisir kerusakan.

Relasi Vermouth dengan Bourbon sempat Blogger harap untuk digali. Sebelum Amuro muncul, Vermouth kemana-mana sendiri, atau nebeng Gin dan Vodka. Tapi sejak ada Amuro, dibanding dengan Gin dan Vodka, Vermouth jadi bareng Amuro mulu. Entah memang dari Bos suruh Vermouth perhatiin Bourbon atau gimana, tapi saat Amuro tertangkap itu Blogger seperti melihat ekspresi cemas versi Vermouth. Mungkin karena belakangan ini sering bareng makanya dia jadi punya rasa simpati. Lagian kalau ada apa-apa (berhubungan dengan BO), Bourbon memang hubungin atau dihubungin Vermouth sih.

Sabtu, 08 Juni 2019

Detective Conan filler: The Mysterious Boy

Saat ngetik entri ini, Blogger masih berjuang nonton berurutan anime Detective Conan. 'The Mysterious Boy' adalah judul untuk episode ke 829, dan itu adalah filler. Memang ada sangat banyak episode filler untuk anime ini sih, tapi sejauh ini menurut Blogger yang paling bagus adalah yang The Mysterious Boy.

Di awal episode, Blogger bingung apa hubungannya 'anak misterius' dengan kasus yang terjadi. Pasalnya, pelaku dan korban adalah pria dewasa. Saksi mata kejadian gak ada, saksi UFO adalah warga. Yang menemukan mainan yang jatuh itu Conan. Edogawa Conan memang adalah anak yang misterius bagi hampir semua orang yang mengenal dia, tapi korelasinya apa? Apa keistimewaan dari kemisteriusan Conan untuk episode ini?

Pada pertengahan episode, masih gak kelihatan tentang 'anak misterius' sama sekali. Gak ada tanda-tanda kemunculan anak yang lebih misterius selain Conan. Sampai dia datang untuk memojokkan pelaku pun, masih gak kena di judul. Kalau memang merujuk ke Conan, kenapa pakai 'misterius', kenapa enggak pakai 'aneh'?

Ternyata filler  kali ini pakai konsep yang sama dengan movie untuk menuju ke judul, yakni kilas balik yang tidak ada pada platform mana pun.

Setelah mengakui perbuatannya, Pelaku baru melihat bayangan Anak Misterius yang pernah datang ke tokonya sepuluh tahun lalu dari Conan. Berarti maksudnya Anak Misterius yang dimaksud disini merujuk pada Shinichi, yang tampangnya sama persis dengan Conan kalau gak pakai kacamata dan topi.

Menurut Blogger pribadi, kenangan yang terjadi cukup manis, menunjukkan perbedaan dan persamaan sikap Shinichi di masa lalu dengan masa sekarang, tentang bagaimana cara anak itu menyikapi pelaku dulu dan sekarang. Sang Pelaku mungkin berpikir dirinya berhalusinasi, dan itu wajar. Tapi pemikirannya itulah yang membuat jadi terasa manis, seakan dia 'ditegur' oleh anak yang muncul di masa lalu. Jika Shinichi tidak pernah mengecil dan menjadi Conan, adegan ini gak bakal kejadian. Maksudnya, kasusnya tetap ada, tapi gak bakal semanis ini.

Bukan berarti filler yang lain gak bagus. Ada beberapa yang bagus dan gak melulu tentang terjadi kasus lalu penyelesaian. Ada juga kilas balik non-canon (karena filler) tentang para tokoh utama, tapi yang paling mengena untuk Blogger saat ini adalah episode 829, mungkin karena disini Conan berakting sebagai anak yang polos.

Kamis, 06 Juni 2019

Rumah baru, banyak bersyukur dan ganti alamat

Blogger baru pindah ke Jakarta belum sampai genap dua tahun. Banyak kisah penuh ucapan syukur sampai kami bisa menempati rumah yang ini. Jelas saja, saat itu, yang punya ponsel pintar di rumah hanya Blogger, dan saat itu tidak ada modem internet di rumah lama dengan kata lain internetan leluasa hanya bisa lewat ponsel pintar Blogger itu. Koko punya sih, tapi dia di kos, jadi bener hanya Blogger yang punya di rumah.

Awalnya Blogger tinggal di Bekasi, sedangkan papa dari masih bujang memang sudah buka toko di Jakarta. Dulu masih belum macet dimana-mana dan tenaga masih lebih banyak daripada sekarang, jadi perjalanan satu jam sekali jalan dengan mobil dari rumah ke toko masih kuat. Tapi papa udah mulai berumur dan macet mulai merajarela. Sekali jalan dengan mobil bisa sampai dua jam lebih karena macet. Jadinya papa pergi saat subuh Blogger masih tidur dan baru bisa sampai di rumah saat malam ketika Blogger sudah tidur. Awal Blogger masuk SMP, Blogger baru bisa bener ketemu papa di rumah saat hari Minggu.

Jadi papa memutuskan cari rumah dekat toko (pasar).

Sekitar tahun 2014, papa sudah mulau minta Blogger cari rumah daerah pasar lewat bantuan internet. Yaudah, Blogger yang gak tau harus ngetik keyword apa ke Mpok Gugel, nekad aja ngetik 'beli rumah'. Eeeeehh, nemu satu situs yang isinya buat jual-beli-kontrak rumah/tanah/apartemen! Blogger gak tahu gimana dengan situs lain, tapi situs yang Blogger temuin itu lengkap dari segi bisa disortir berdasarkan daerah-rentang harga-luas tanah! Jadilah satu-satu Blogger simpen biar malemnya saat papa pulang bisa cek bareng.

Papa juga bukannya mau terima bersih, loh. Karena dia orang lama di pasar, maka orang-orang banyak yang udah kenal papa. Beliau sering tanya pelanggan yang tinggal di daerah situ kalau-kalau ada rumah yang mau dijual. Nemu beberapa dan papa survei sendiri, tapi ada yang gak sreg entah dari posisi rumah, harga, luas tanah, dan lingkungan sekitar.

Setahun lebih kemudian Blogger nemu satu. Pas luasnya yang papa mau, buka harganya masih oke karena bisa nego, dan posisinya persis di dua gang belakang pasar. Pakai perantara sih, gapapalah, kita juga pakai perantara juga: MAMA. Kemudian papa survei ke rumahnya, ternyata papa kenal orangnya!

Si Perantara ini pas kampung halamannya satu kota dengan papa, dan dia serta keluarga yang tinggal di rumah itu seiman dengan keluarga Blogger. Wah kok bisa pas banget? Jalan Tuhan atau gimana nih? Kemudian secara resmi mereka omongin soal harga, lalu urus ini-itu ke notaris panjang banget, tapi negonya sama sekali gak lama, kami tidak dipersulit mungkin karena bantuan notaris. Mama-papa korek-korek tabungan dijadiin satu buat jadi deal sekaligus buat bangun rumah.

Yes, bangun rumah. Dari awal papa memang cuman mau luas tanahnya aja. Rumah bobrok gak masalah karena memang mau bikin sendiri. Jadi rumah yang udah dibeli itu pada awalnya hanya jadi gudang sementara kami nabung lagi untuk bangun rumah. Sembari itu Blogger nemenin mama bolak-balik ke kecamatan yang disini untuk urus izin bangun rumah.

Nyari tukangnya gak ribet kok, karena tinggal panggil tukang langganan yang biasa betulin rumah. Setelah izin diurus, mulailah bangun rumah. Tiap minggu mama kontrol kesana, kalau papa yang tinggal jalan kaki dari toko.

Habis itu masih belum selesai! Ketika tinggal penyelesaian, Blogger ditarik mama cari furnitur. Barang-barang dari rumah lama tetep dibawa kok, cuman memang ada beberapa hal yang udah kelewat tua, sekaligus sekalian cari pajangan. Sejak tahap penyelesaian itu, hampir tiap hari papa keluar rumah dengan barang-barang rumah dalam mobil, termasuk buku-buku Blogger yang kalau gak salah perlu sekitar 19 dus.

Masih belum selesai! Kami belum benar pindah rumah. Semua-semuanya udah ada di rumah baru, termasuk sebagian besar pakaian, tapi kami belum boleh tinggal di rumah baru. Karena, pertama, belum ada ibadah pengucapan syukur. Kedua, keluarga besar Blogger chinese-nya masih rada kental, jadi tunggu hari baik. Mama udah cek kalender, setelah yakin mana hari baiknya, beliau memutuskan agar ibadah syukur diadakan dua hari sebelum hari baik, karena kita pindahannya saat hari baik itu.

Soal ibadah syukur, seminggu setelah rumah dibeli, papa undang seorang pendeta yang adalah teman seangkatannya saat remaja di gereja untuk didoakan disana. Saat itu, Om Pendeta bilang, sebelum pindahan kami harus ada acara doa dulu. Beliau bukan bilang bikin ibadah, ya, tapi papa-mama pikir sekalian ajalah, toh orang-orang gereja yang deket sama kami juga tahu rumah ini adalah pergumulan selama beberapa tahun terakhir.

Lagi-lagi mama ajak Blogger ikut pusing. Ya soal cari katering, kursi lipat, siapa mau diundang, posisi barang yang sudah ada di rumah baru biar gak ganggu tamu, bingkisan terima kasih buat para pendeta, sebagainya. Soal biaya, udah urusan papa.
Mengenai tamu, ini membuat kami dilema. Kami jemaat biasa di gereja, gak terkenal, biasa aja beneran, tapi kami orang lama. Mama sering ngobrol dengan Kaum Wanita, Papa sering ngobrol dengan Kaum Pria, Koko aktif di Remaja, Blogger aktif di Sekolah Minggu. Kalau kami kasih pengumuman ke jemaat umum, kok kayaknya sok terkenal banget. Jadi kami memutuskan untuk menghubungi setiap ketua komisi saja bahwa kami mengundang komisi-komisi tersebut. Yang membuat dilema adalah, sekali lagi, kami hanya jemaat biasa, memang seberapa sih yang bakal mau datang?

TERNYATA BANYAK.

Soal keluarga, yang tinggal di daerah Jakarta dan Bekasi semua sudah pasti datang, Blogger terharu lihatnya. Tapi soal orang gereja, Blogger kaget banget. Mungkin ada sekitar 4-5 mobil yang datang (nebeng dari gereja), belum dengan anak remaja yang nyusul dengan motor. Oke, mungkin karena itu hari Minggu, tapi tetep aja. Yang paling membahagiakan adalah teman-teman Blogger dari gereja yang di Bekasi juga datang, JAUH-JAUH, pakai dua mobil plus satu motor. Orang gereja Bekasi dan keluarga gak ikut ibadah sih, tapi datang aja Blogger udah mau nangis saking terharunya.

Fiuh, mungkin sudah jalan Tuhan.

Nah sekarang, tentang ada salah alamat.
Di awal Blogger bilang belum genap dua tahun nempatin rumah ini. Kami pindah ke rumah baru saat September 2017. Berarti orang lama yang tinggal disini setidaknya sudah pindah sejak 2016. Tapiiii, 2019 ini, masih ada aja surat/paket mereka yang dikirim disini. Gak ngerti kenapa mereka gak mau urus data dengan ganti alamat. Awal-awal, Blogger sekeluarga akan suruh pengantar surat/paket ke rumah sebelah karena memang rumah sebelah itu saudaranya pemilik lama rumah ini. Tapi belakangan, kok masih terus ya, jadinya kami memutuskan untuk cukup bilang 'alamatnya bener, tapi disini gak ada yang namanya itu'. Omong-omong, pernah ada yang ngotot loh. Itu bukan salah dia sih, tapi kitanya yang sebel. Untungnya, sambungan telepon rumah Blogger yang sekarang beda dengan sambungan telepon si pemilik lama. Kalau sama siiiiihhh, hhhhhhhh (hembus nafas berat banget).

Selasa, 04 Juni 2019

Tom Holland bukan Spider-Man

Ya emang bukan.


Duh.


Tom Holland kan aktornya, yang Spider-Man itu Peter Parker.


Iya tau berisik lu ah.

Gini, maksudnya, dari ketiga aktor yang pernah main sebagai Peter Parker: Tobey Maguire, Andrew Garfield, dan Tom Holland, maka si aktor nomor tiga itu adalah yang paling bukan Spider-Man. Blogger sama sekali gak benci Tom Holland, biasa aja. Dan lagi di film Avengers, kalau Peter diperankan oleh Tobey atau Andrew (sesuai usia mereka main saat itu), kayaknya gak bisa dapat kesan bapak-anak dengan Tony Stark.

Blogger sama sekali tidak tertarik dengan cerita pahlawan super sebangsa itu. Yang paling Blogger tertarik sejauh ini ya hanya Power Rangers. Untuk pahlawan super yang ada di DC / Marvel / sebangsanya, Blogger biasa aja. Ada ya nonton, enggak ya gak nyari. Kalau disuruh pilih, Blogger gak bakal pilih film-film itu. Kalau diajak, ya ayo. Jadinya biasa aja. Makanya Blogger gak tau pahlawan super mana itu DC atau Marvel atau bukan keduanya (kecuali Captain Marvel). Tentang Avengers aja Blogger baru bener tahu dari Marvel karena seminggu sebelum entri ini diketik Blogger nobar Endgame dengan anak remaja-pemuda dari gereja.

Tapi, walau gak tertarik sama sekali, superhero yang paling Blogger inget tanpa unsur fangirling sama sekali adalah Spider-Man, makanya kemunculan tokohnya atau referensi di fandom mana pun akan mengena sedikit ke Blogger. Tahu tentang Superman itu hanya karena ada artikelnya di majalah langganan Blogger saat masih SD, lalu belakangan tahu karena nonton serial Supergirl. Mau nonton Supergirl pun hanya karena katanya Tyler Hoechlin muncul sebagai Kal-El di season 2. Tahu serial The Flash juga karena crossover di serial Supergirl. Udah kayaknya itu doang. Dengan kata lain yang murni tahu karena dikenalin mama hanya Spider-Man itu.

Spider-Man versi Tobey dan Andrew dibilang suka juga Blogger biasa aja, tapi teuteup mau nonton. Sedangkan Tom, Blogger sama sekali tidak tertarik, entah kenapa, mungkin sudah lelah karena serinya lebih dari satu dan ganti-ganti aktor pemeran Peter. Beneran, Blogger juga gak paham.

Blogger sama sekali bukan fangirl Tobey, malah Blogger demennya fangirlingin Andrew yang bagi Blogger memang lebih imut dan tamvan. Soal muka, tampang Tom pun masih menang telak bagi Blogger dari Tobey, dan ini bukan soal umur melainkan soal ketika mereka main sebagai Peter Parker. Tapi kalau bicara soal Spider-Man, yang langsung muncul di otak Blogger, Peter-nya adalah Tobey Maguire.

Blogger cukup antusias saat film 2004 muncul, 2007 juga. Lima tahun kemudian, saat aktor Peter diganti jadi Andrew Garfield, Blogger juga masih antusias, apalagi tentang apa yang terjadi pada Gwen di film kedua.

Sangat kecewa ketika film ketiga Andrew batal, apalagi saat itu yang Blogger denger adalah pihak produksi menyalahkan Andrew atas rendahnya rating. Padahal harusnya itu gak bisa sepenuhnya salah Andrew, melainkan salah di penulisan skenario sekaligus produksinya.

Naaaaahh, tiba-tiba muncul Homecoming tahun 2017. Gak bohong, Blogger hanya menghela dan geleng-geleng lihat para pemeran, dan tidak nafsu nonton sama sekali. Gak tau salahnya dimana, pokoknya gak minat aja. Mungkin maksudnya ingin memodernisasikan Spider-Man, bikin versi baru, tapi jatuhnya malah beda dengan konsep awal bangetnya Spider-Man, apalagi dengan crossover disana-sini.

Bukan nyalahin Tom, dan sekali lagi Blogger gak ada masalah dengan dia. Hanya lagi, kalau soal Spider-Man, memang Tobey yang paling Spider-Man banget.

Sisi positifnya, seperti yang Blogger sudah katakan, relasi bapak-anak Tony-Peter jadi sangat mengena ketika Peter diperankan oleh Tom dan bukan oleh Tobey maupun Andrew.

Tunggu, tunggu, apa maksudnya Spider-Man-nya Tom itu memang sengaja dibuat biar crossover dengan Iron Man?

Omong-omong bagi kalian yang baru mulai demen/nge-fans dengan Tom Holland gara-gara Spider-Man, kalian masih kalah dari Blogger, karena Blogger sudah tahu namanya sejak film The Impossible tahun 2012.

Senin, 03 Juni 2019

Boruto episode 109

Blogger gak tau apakah ini terjadi di belakang layar juga atau enggak, tapi Kakashi tidak membiarkan Mirai mendorong kursi roda Guy. Mungkin sebenernya mereka ganti-gantian atau apa, tapi yang pasti dari awal Arc, yang dorong kursi roda Guy adalah Kakashi. Lalu di episode ini, Kakashi sempat kembali OOC saat Guy lompat dari kursi dan mulai jalan pakai tangan. Blogger hampir lupa bahwa itu adalah Kakashi yang sama dengan yang pernah enggak begitu peduli dengan pertarungan sebagai rival yang pernah dipaksa Guy lakukan di serial Naruto. Tapi mungkin pertemanan antara Guy dan Kakashi makin lama semakin erat.

Ada yang bilang novelnya menjadikan Mirai dengan Kakashi dan Guy sebagai tokoh utama. Blogger pikir kayaknya lebih tepatnya Mirai yang jadi tokoh sentral, dengan Kakashi di belakangnya. Karena, dari awal sudah dilihatkan bahwa perjalanan Arc ini membuat Mirai sedikit-sedikit lebih mengenal Asuma lewat interaksinya dengan tokoh-tokoh yang muncul. Sedangkan Kakashi, walau sudah beberapa kali melawak (untuk penonton), dia menjadi tokoh pemandu Mirai dalam rangka mengenal Asuma. Dibanding Guy, Kakashi lebih tepat untuk posisi itu.

Yang membuat Blogger senang untuk episode ini adalah kemunculan Asuma di kilas balik, bahkan di detik pertama. Kilas balik dengan Shikamaru itu adegan asli di serial Naruto bukan sih? Blogger lupa. Terus kilas baliknya Choji? Blogger lupa juga. Pokoknya Blogger seneng karena walau sentralnya memang tentang Mirai tapi tokoh lain yang berhubungan dengan Asuma juga dikorek.

Blogger mengharapkan twist yang lebih besar tentang Tatsumi yang ternyata ingin ketemu ibunya lagi, apalagi karena tokoh ini muncul lebih dari satu-dua episode.

Ciieee di tease Kreator tentang maskless Kakashi ciieee


Beneran, Fei langsung ngeh ketika Kakashi dikasih minum, lalu dia minum di saat yang sama ketika Guy dituang minum. Jadi dari segi penonton, wajah polos Kakashi saat minum ditutup oleh lengan yang ngasih Guy minum. WOI KITA BUKAN MURID-MURID KAKASHI YANG DILARANG LIHAT WAJAHNYA ASTAGA.
Hahaha, tapi sempet-sempetnya Kreator godain penonton kayak gitu.

Minggu, 02 Juni 2019

es teh tawar hangat tanpa gula

Yang sering main internet lalu buka sosmed yang isinya banyak meme dan segala macem lucu-lucuan pasti udah gak asing dengan perkataan 'pesan es jeruk hangat satu!' atau sejenisnya. Rada lucu dan aneh ya, karena dia mau 'ES', tapi 'HANGAT'. Blogger gak tahu ada apa enggak, tapi berarti Si Pemesan pengen es yang hangat, kan? Atau kadang bukan pemesannya yang ngaco, melainkan daftar menunya.

Pertama kali Blogger lihat begitu, Blogger rada ketawa sih, lalu ya jadi nyengir biasa aja. Tapi belakangan Blogger mulai berpikir setidaknya ada tiga hal penyebab fenomena tersebut.

Contohnya adalah 'pesan ES TEH TAWAR HANGAT TANPA GULA'. Ada 'es' yang dalam hal minuman sudah berarti kebalikan dari 'hangat', lalu ada 'tawar' yang memang sudah pasti 'tanpa gula'. Padahal aslinya tiga kata aja udah cukup kan: ES TEH TAWAR, atau TEH TAWAR HANGAT. Tapi disitu ada enam kata. Panjang, aneh, dan terlalu berbelit.

Entah bagaimana dengan kalian, tapi Blogger kepikiran tiga alasan terjadinya fenomena absurd tersebut.

Pertama, memang error. Tipe begini biasanya ngotot pakai es dan harus hangat. Mungkin maksudnya bisa dengan teh panas lalu masukin es batu. Sebisa mungkin pelayan harus bawa minuman tersebut ke meja pemesan sebelum esnya mencair semua. Atau, masukin es batunya ketika sudah ditaruh di meja pemesan. Mungkin ada minuman yang kayak gini, tapi Blogger gak tahu.

Kedua, gugup. Bukan karena mbak/mas pelayan/pemesan tampan/cantik, cuman memang ada banyak orang di muka bumi ini sering gugup kalau bicara. Gugup, bukan gagap ya, ini pakai huruf 'u', bukan 'a', yang pakai 'a' itu Azis Gagap. Atau bisa juga lidahnya 'keseleo' alias kesel sama leo. Kadang otak dan mulut gak singkron, bisa juga. Jadi mungkin mau pesennya ES TEH TAWAR, tapi gak sengaja HANGATnya kesebut, atau sebaliknya. Gak jarang TEHnya lupa kesebut. Makanya kalau dia datang bareng orang lain, coba bantu tanya ulang maksudnya apa atau yang mana, atau bisa dibantu pelayannya. Tapi ini gak bisa menjelaskan bagian TANPA GULAnya sih.

Ketiga, gak ngerti kata TAWAR. Untuk ES masih umum orang tahu lah. HANGAT itu mungkin masih cukup umum bagi orang yang udah biasa ke rumah makan atau lihat daftar menu. Sedangkan kata TAWAR, seumum-umumnya, mungkin yang paling gak umum dari rangkaian pesanan tersebut. Kalau makanan gak ada rasanya, selain TAWAR bisa bilang HAMBAR. Sedangkan kalau minuman, lebih sering dipasangkan dengan TAWAR, bukan HAMBAR. Bukan berarti Si Pemesan bodoh, tapi mungkin bahasa yang biasa dia pakai beda, atau memang bener gak tau artinya. Jadi saat lihat tulisan TEH TAWAR, karena gak ngerti arti kata 'tawar', dia main ceplos bilang 'jangan pakai gula'. Blogger bisa nulis gini karena salah satu paman Blogger begitu. Setiap kali ada di antara kami yang pesan teh tawar, dia ingetin pelayan 'teh tawarnya jangan kasih gula ya' atau sejenisnya.

Itu aja sih yang Blogger kepikiran. Mungkin ada yang lain? Bisa aja.

Omong-omong ini hanya tentang minuman ya, mungkin gak bisa dipakai untuk menjelaskan kasus 'pesan warna green tapi dikasih warna hijau'.

Sabtu, 01 Juni 2019

Assassination Classroom. Blogger pernah ada di Kelas 3E.

Entah ketika awal rilis manganya, atau awal muncul animenya, fandom Assassination Classroom atau Ansatsu Kyoushitsu sempat ramai di linimasa facebook Blogger. Gak sampai terkenal banget sih, tapi hampir tiap hari ngeliat judul atau gambar Koro-sensei dan atau Shiota Nagisa di facebook. Blogger gak penasaran, biasa aja, dan gak nyari ini ceritanya tentang apaan. Ketika movienya muncul, Blogger juga gak nyari, tapi ketika lagi cari-cari CD film dan nemu, yaudah Blogger beli dan nonton.

Saat nonton movie 1 dan 2, ya pengetahuan Blogger tentang fandom ini hanya dari kedua film itu. Ceritanya menarik, lucu juga, punya ciri khas-nya sendiri. Beberapa karakter yang memang penting cukup ditonjolkan, konfliknya jelas. Blogger cukup paham tentang apa yang terjadi (di film).

Mungkin sekitar dua bulan lalu, Blogger memutuskan untuk baca manganya, dan feelnya jauh lebih terasa dibanding nonton filmnya. Di manga, penokohan sangat kuat untuk hampir semua karakter yang tampil. Kenapa 'hampir'? Karena banyak tokoh yang muncul hanya beberapa chapter atau beberapa panel. Tapi karakterisasi dari Yuusei Matsui sang mangaka sangat kental. Sejauh ini, dari setiap manga yang Blogger baca, characters developments di Assassination Classroom adalah yang paling baik. Karena, gini, mereka gak perlu time skip untuk memperlihatkan bahwa tokoh-tokoh ini berkembang. Oke iya ada time skip di akhir, tapi itu setelah kejadian Koro-sensei, semacam epilog. Tapi untuk pengembangan karakter di manga ini, prosesnya diperlihatkan. Untuk ukuran manga yang per-chapter-nya hanya punya sedikit halaman, alurnya tidak terasa cepat, karena versi manganya seperti mengutamakan perkembangan tiap tokoh. Bahkan, tiap tokoh penting seakan diberi satu chapter khusus untuk proses berkembangnya, atau alasan sebelum dia masuk alur manga. Atau setidaknya kalau satu genk, ya mereka dijadiin satu bab juga. Tapi prosesnya diperlihatkan, bukan langsung dipercepat lalu tahu-tahu mereka sudah membaik. Blogger gak hanya omongin anak-anak kelas 3E, tapi juga para guru, kelas 3A-D, kepsek, orang-orang di masa lalu, antagonis utama sekaligus minor.

Adegan favorit Blogger adalah saat festival sekolah, dan kelas 3E menjual mi. Blogger senang melihat siapa-siapa saja yang datang menjadi tamu mereka. Bagi Blogger, itu adalah buah yang manis untuk kelas 3E.

Ketika entri ini dibuat, Blogger baru nonton beberapa episode awal dari animenya, jadi gak tahu bagaimana pertengahan dan akhir versi anime. Tapi sejauh ini, manganya tetap yang terbaik, jelas. Versi film, sepertinya mereka lebih ingin menonjolkan jalan cerita, sehingga walau iya ada proses pengembangan karakter tapi terasa sangat singkat sehingga feelnya  kalah jauh terasa dari manga. Versi anime malah lebih terlihat soal relasi para murid dengan orang lain termasuk Koro-sensei, sehingga walau alurnya sama tapi caranya berbeda---sepertinya anime lebih ingin menonjolkan humornya (sebelum ketemu antagonis utama). Tapi setidaknya anime tetap ikut konsep 'classroom' dan 'assassination' dari manga walau gak begitu kental.

Blogger gak akan bilang manga ini adalah manga terbaik yang Blogger baca, enggak, yang terbaik adalah dari segi pengembangan karakternya. Tapi memang Blogger berpikir manganya sangat baik, alurnya tertata, dan ada bagian dekat akhir yang membuat Blogger ikut sedih (walau gak sampai nangis beberapa kali seperti saat baca Gakuen Alice / Alice Academy yang padahal sudah baca ulang setidaknya tiga kali). Sebagus-bagusnya, Blogger gak yakin mau baca ulang manganya. Nonton ulang movienya masih oke, tapi enggak untuk baca manganya.

Penyebabnya adalah sistem kelas di SMA Kunugigaoka.

Blogger pernah ada di 'Kelas 3E'. Namanya beda sih, apa yang terjadi dan ceritanya pun beda. Kepala sekolah Blogger saat itu tidak brengsek seperti Kepsek di Kunugigaoka, malah kepsek kami semacam Koro-sensei versi yang gak perlu dibunuh. Tindakan yang diberikan orang luar kelas kami terhadap kami enggak parah seperti yang terjadi di Kunugigaoka. Tapi, iya, Blogger pernah ada di 'Kelas 3E' versi sekolah Blogger.

Blogger cukup emosional saat baca manganya, terutama saat singgung tentang sistem kelas. Perbedaan fasilitas, tindakan, sikap orang lain, anggapan sebagai sampah. Walau sekali lagi Blogger tidak terima yang sampai separah itu, itu cukup mengingatkan Blogger pada masa saat masih di 'Kelas 3E'. Kami diperlakukan berbeda, dianggap rendah, gak boleh ikut lomba ini-itu dengan alasan harus pentingin belajar dalam kelas, dianggap bermasalah.

Gini, Blogger percaya kepintaran tidaklah mutlak, tapi guru-guru Blogger beranggapan kalau gak pintar hitung-hitungan ya berarti kamu gak pintar. Sejago apa pun kamu nari dan nyumbang sebanyak apa pun piala lomba nari, tapi kalau kamu gak pintar hitung-hitungan berarti kamu bego dan harus masuk 'Kelas 3E'. Kamu pintar semua pelajaran bahasa tapi gak bisa mat-kim-fis? Auto 'Kelas 3E'. Kamu sering kasih piala sepak bola antar sekolah buat sekolahmu tapi nilai rapor merah lebih dari tiga? Selamat datang di 'Kelas 3E'. Dan sebagainya.

Blogger paham tujuan sistem begitu maksudnya biar di 'Kelas 3E' itu gurunya bisa ajarin lebih lambat, biar murid-murid paham sama rata, biar yang cepat paham bisa langsung ke materi selanjutnya dan gak usah nunggu yang lemot. Blogger bersyukur untuk itu. Tapi ya jangan larang kami ikut serta dalam lomba yang kami kuasai dong. Blogger inget banget loh, banyak teman Blogger dilarang ikut lomba yang mereka sering menangin dengan alasan harus lebih banyak belajar. Iya Blogger tau, belajar lebih penting, tapi kami bener-bener gak dikasih kesempatan untuk berprestasi di bidang kami sendiri hanya karena kami anak 'Kelas 3E'. Guru-guru sok angkat tangan dengan kebodohan dan 'kebrutalan' kelas kami, dengan embel-embel kami tuh 'Kelas 3E'. Bukan sekali-dua kali guru keluar dari kelas saat jam pelajaran saking kesal karena kebodohan kami yang gak bisa paham apa yang dia ajarkan. Satu-satunya guru yang ada di pihak kami hanya kepsek. Entah apakah di belakang kami dia sama kacaunya dengan kepsek di Kunugigaoka atau enggak, tapi guru-guru yang keluar di pertengahan jam pelajaran akan datang kembali di jam berikutnya sambil bilang bahwa kepsek belain kelas kami.

Sikap kelas lain terhadap kami enggak sebrengsek manga, tapi membaca manga ini membuat Blogger ingat masa itu. Disindir-sindir. Dipandang rendah. Sistem dan maksud baiknya Blogger paham dan berterimakasih, tapi kamu yang gak pernah ada di 'Kelas 3E' gak bakal paham.