Inti dari ceritanya adalah seorang gadis mendapati boneka nutcracker sebagai hadiah natal, yang ternyata boneka tersebut adalah seorang pangeran yang kena kutuk. Singkat cerita gadis ini ikut berpetualang ke negerinya si Nutcracker untuk membasmi Raja Tikus. Kalau gak salah selain 'The Mouse King' masih ada kisah The Nutcracker lainnya, tapi Blogger gak tahu. Toh, dari semua model The Nutcracker yang Blogger tahu, inti ceritanya disitu.
Pertama kali tahu tentang The Nutcracker itu adalah dari film Barbie: 'Barbie in the Nutcracker'. Blogger inget banget, mama kasih hadiah natal ke Blogger dan Koko itu kaset VCD Harry Potter and the Sorcerer's Stone dan Barbie itu. Jadi, iya, dari satu hadiah natal itu, Blogger langsung terjun ke tiga fandom sekaligus: Harry Potter, Barbie, dan The Nutcracker. Tentu saja, awalnya Blogger gak tahu bahwa The Nutcracker adalah fandom tersendiri, baru tahu bertahun-tahun kemudian, ketika Blogger baca Nakayoshi jadul dan menemukan manga berjudul The Duck karya Himawari Ezuki (dalam bahasa Jepang adalah 'Ahiru'). Manga tersebut bercerita tentang balet, dan salah satu balet yang disebutkan adalah The Nutcracker.
Blogger bukan tergila-gila dengan konsep The Nutcracker, tapi ini lebih kepada kenangan masa kecil Blogger yang mengenal fandom ini saat otaknya belum teralu terkontaminasi dengan terlalu banyak fanodm, sama halnya dengan Swan Lake---tapi Blogger lebih tergila-gila dengan Swan Lake daripada The Nutcracker. Karena itulah Blogger sangat antusias saat 'The Nutcracker and the Four Realms' muncul di bioskop tahun 2018.
Film keluaran Disney itu katanya adalah kelanjutan dari cerita asli The Mouse King, berarti tokoh utamanya bukan Marie lagi. Sebenernya dari Blogger gak merasa heran kalau The Nutcracker diproduksi oleh Disney, toh memang dia adalah dongeng, jadi rumah produksi yang paling sesuai mungkin adalah Disney. Yang namanya dongeng jadul, Disney pula, ya Blogger udah siap menerima kenyataan kalau ternyata ceritanya nyerempet ke fluffy romance.
TERNYATA ENGGAK.
The Nutcracker and the Four Realms tidak mengandung romance, dan Blogger sangat menikmatinya. Musik The Nutcracker yang dari Tchaikovsky tidak terlalu berperan penting, baletnya pun sebenernya hanya sebagai 'pengisi' di dalam cerita yang tidak terlalu mencolok. Tapi dari segi cerita sendiri, Blogger suka banget. Pemeran Clara, siapa pun dia, sesuai dengan gambaran otak Blogger.
Dari versi novel, Barbie, dan Disney, mungkin Blogger paling suka Disney. Karena kalau Barbie itu hanya menang dari sisi nostalgia. Untuk novel, yah, sebagai dongeng sih oke, tapi, mungkin hanya Blogger, dia agak datar. Jadi dari tiga itu, yang paling menarik adalah versi Disney.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar