Rabu, 06 Maret 2019

Boruto episode 96

Bacotan tentang episode ini gak bakal sepanjang episode 95, tenang aja mungkin karena gak ada Kakashi.


Hal yang paling Blogger suka dari episode ini adalah karena berpusat pada Tim Hanabi. Iya Boruto-Sarada-Mitsuki tetep muncul sebagai figuran, tapi inti episode ini tetep ada pada Tim Hanabi. Yah, agak 'bosan' juga kalau melulu Tim Boruto dan Tim Shikadai melulu yang ditampilin, mentang-mentang para orangtua mereka tokoh di serial Naruto. Masalahnya, timnya Udon kan ada Metal Lee, anaknya Rock Lee, jarang banget juga ditampilin, paling pernah jadi pusat cuman saat Metal Lee beli kalung banyak-banyak buat meningkatkan kepercayaan dirinya. Episode berapa sih itu?
Tapi dibanding Tim Udon, yang setidaknya punya Metal Lee sebagai anggota, Tim Hanabi itu yang paling gak punya siapa-siapa dari serial Naruto kecuali Hanabi-nya sendiri. Sedangkan tokoh Hanabi itu pun bener-bener cuman figuran, kan? Makanya Blogger senang dengan episode ini.

Episode ini tentang Namida yang berusaha mempelajari jurus lain selain tangisannya yang dahsyat cetar membahana badai menggelegar di khatulistiwa dan telah disahkan di Jepang. Tapi, yah, namanya juga 'namida', artinya 'air mata', makanya jurusnya bisa gitu. Blogger cukup salut dengan karakter Namida yang walaupun terus-menerus bilang mau udahan tapi nyatanya masih tetap latihan dengan Hanabi.

Mengenai pengontrolan chakra, Blogger jadi teringat tentang Kakashi yang ajarin Tim 7 berjalan di pohon saat persiapan lawan Zabuza. Elah, jadi tentang Kakashi lagi.

Ehem.

Tentang Hanabi, saat ngobrol dengan Sumire, ada perkataan tentang bagaimana latihan keluarga Hyuuga zaman baheula. Ketika itu Blogger sempat berharap ada setidaknya kilas balik latihannya Hinata.

Episode ini, walau idenya Blogger suka, ada satu hal yang kurang sreg bagi Blogger untuk lihat. Itu tuh, saat Namida akhirnya bisa teriak kencang ke satu arah aja, sebelumnya di mulut dia ada semacam cahaya gitu kan? Bagi Blogger, benar-benar pendapat pribadi, itu agak mengganggu. Iya tahu maksudnya memperlihatkan bahwa jurus teriakan Namida sudah semakin baik karena banyak latihan, itu bagus. Masalahnya, menurut penglihatan Blogger, itu tampak seperti parodi orang-orang yang muntah. Rerata dalam anime kalau kreator gak mau nampilin adegan muntah secara eksplisit, mereka membuat mulut orang yang muntah itu seperti ada cahaya yang ada di mulut Namida saat ancang-ancang mau teriak. Secara visual memang beda banget sih, tapi memang di pikiran Blogger pertama kali saat nonton tuh begitu.

Udah segitu aja bacotnya. Bener lebih pendek kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar