Ini ocehan Blogger tentang novel kedua dari duologi Amazing Guardian karya Ran Orihara. Omong-omong, fandom ini gak saudaraan dengan The Amazing Spiderman ya.
Novel kedua ini bagus juga, tapi ceritanya lebih ke drama kehidupan sosial Asa, sedangkan buku pertama lebih bercerita tentang sosok Guardian. Sebenernya, dari akhir buku pertama sudah jelas bahwa buku kedua pasti bercerita tentang Asa dengan Naito, lalu Black Guardian. Gak masalah, kedua ide cerita ini baik. Tapi karena judul besarnya 'Amazing Guardian', Blogger lebih berharap urusan Black Guardian lebih ditonjolkan daripada mengenai hubungan Asa dengan Naito. Dari awal sampai akhir itu tentang mereka berdua terus, sedangkan Black Guardian baru dimulai menjelang pertengahan cerita.
Blogger bukan tidak senang dengan ide cerita Asa x Naito. Senang kok, apalagi tokoh Asa seperti itu. Bukan favorit, tapi penokohan Asa sangat kuat dan kental disini, sehingga menarik jika diberikan percikan kehidupan asmara, terlebih lagi pasangannya adalah orang yang sejak kecil sudah bersama-sama dengan dia. Itu menarik banget. Walau iya dia tokoh yang paling utama di duologi ini, judul utamanya tetap 'Amazing Guardian', jadi berharap romansa kedua sejoli ini dikesampingkan.
Tentang Black Guardian, Blogger salah tebak tentang siapa 'orang dalam'nya. Iya, Blogger tebak pasti ada salah satu dari ketiga anggota Guardian lain yang ada di pihak Black Guardian. Tebakan Blogger waktu itu adalah Izumi, entah kenapa, langsung mikirnya dia. Ternyata bukan, ternyata Naito. Awalnya Blogger pikir oh yaudah seru nih, kepercayaan Asa malah mengkhianati dia. Kemudian Blogger sadar, ini hanya akan memperkuat alur cerita Asa x Naito.
Tentang K, dan sosok di balik jubah Black Guardian, Blogger pun tidak bisa menebak siapa-siapa. K sudah dijelaskan sebagai anggota Guardian pertama, sedangkan Black Guardian sebelum buka jubah gak tau siapa, kan? Dari Blogger, kepikiran bahwa yang pasti Black Guardian bukan remaja, bukan anak sekolahan, pasti orang dewasa.
Di bagian puncak konflik, itu memang terasa menegangkan. Alur menuju puncak dan menuruni puncak konflik terlihat jelas dan tersusun rapi. Masalahnya, Blogger tidak melihat 'memangnya kenapa' dari konflik yang terjadi. Memang kalau dari peraturan Guardian salah satunya jika identitas ketahuan maka legendanya selesai. Itu okelah, bahaya. Tapi, untuk si-murid-yang-benci-banget-sama-Guardian itu, Blogger gak ngerti sama jalan pikirannya. Mungkin Blogger sendiri aja yang gak paham.
Blogger masuk ke kapal Asa x Kaze sejak buku pertama, beneran. Dan dalam hati percaya saat Kaze meluk Asa, itu bukan hanya karena biar Naito kesal, tapi memang kesempatan.
Karena yang canon adalah Asa x Naito, yaudah. Asa dengan Naito manis sih, hanya saja Blogger lebih berharap kisah mereka yang setelah kasus Guardian kelar itu diulas sebagai spin-off. Boleh di buku terpisah, boleh di halaman belakang setelah epilog, tapi jangan di dalam cerita utama. Walau Blogger senyam-senyum melihat mereka unyu begitu, tetap saja rasanya tidak sesuai tema.
Terakhir, tentang cover. Sebagai serial, cover-nya bagus, Blogger suka konsepnya. Tapi sebagai buku satuan, rasanya cover novel kedua ini kurang bagus (novel pertama tetap tampak bagus). Bukan mau menjelekkan hasil karya orang. Desainnya bagus, tapi untuk sebagai cover novel ini, rasanya kurang cocok. Kalau harus pilih, malah lebih bagus cover novel Doki-Doki Game.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar