Kamis, 02 April 2020

Akhir dari Dekaranger konsisten

Blogger agak semangat saat nonton Tokusou Sentai Dekaranger, mungkin karena Blogger sendiri cukup suka dengan SPD. Masalah perbedaannya bakal ada di entri selanjutnya ya.
Bagian akhir dari serial ini, seperti biasa di episode kedua atau ketiga dari belakang, terjadi kekalahan besar yang menggantung dan baru akan terjawab di episode akhir. Tapi sejauh ini, terhitung dari Zyuranger, Blogger paling suka tentang apa yang terjadi pada markas Dekaranger. Memang GoGoV itu menghangatkan hati bagian akhirnya, tapi yang Blogger omongin adalah markasnya.

Kalau markas dihancurkan, memang sudah biasa. Tapi karena DekaBase itu juga berfungsi sebagai megazord, terlalu sayang untuk dihancurkan, sehingga musuh pun memanfaatkan si robot besar untuk menghancurkan kota. BTW, Blogger kurang suka pada bagian menghancurkan kota, karena terlalu klise dan setelahnya gak pernah ada adegan pembangunan/perbaikan terhadap kota padahal ada adegan reruntuhan dan api di mana-mana.

Bagian DekaBase dijajah itu adalah salah satu adegan akhir favorit Blogger. Adegan 5 Ranger (karena minus Tetsu yang bertarung pakai megazord) di dalam DekaBase dalam rangka rebut kembali itu juga bagus. Blogger sangat suka ketika Sen pakai kode yang hanya bisa dimengerti anggota mereka---kalau Narator gak ngomong apa-apa, Blogger juga bingung. Blogger juga suka banget, sekaligus mengganggap itu adalah adegan yang menyedihkan, ketika Umeko menghubungi Doggie untuk lapor mereka udah ngalahin Abrella lalu inget bahwa Sang Bos udah gak ada (yah, ujungnya ternyata dia selamat)---itu adegan yang menyayat hati, tapi cukup realis mengingat memang selama ini mereka selalu lapor ke Doggie kalau misi sudah selesai.

Tapi, bagian di episode akhir Dekaranger yang membuat Blogger bisa bilang konsisten, adalah ketika Ban bener jadi bagian DekaFire. Hal itu memang sudah diomongin di bagian akhir episode 47, lalu selama episode 48 secara penuh isinya tentang dilema Ban. Endgame mulai dari episode 48, berarti memang bagian Ban jadi DekaFire itu bukan main-main. Tapi, pembicaraan itu dimulai dari episode 47, sebelum endgame, dan di episode 49 pun kalau gak salah gak ada omongan. Makanya ketika di episode 50, Blogger sempet lupa perihal DekaFire, sampai kemudian di epilog ternyata benaran Ban sudah pindah regu. Menurut Blogger, walau agak disayangkan karena dia gak satu tim lagi dengan tim Dekaranger, tapi berarti apa yang dibicarakan sebelum episode akhir itu bukan sekedar asal ceplos aja.

Blogger belum nonton 10 Years After, jadi kalau ternyata film itu gak konsisten dengan apa yang ada di episode 50, yah, ya sudah.

Omong-omong, bagian akhir, kata-kata terakhir Abrella menarik:

"Don't think it'll end by defeating me! As long as people exist in the universe, crime will never disappear! Everyone possesses the same ambition that I do!"

Kurang lebih artinya:

"Jangan berpikir ini akan berakhir hanya dengan mengalahkanku! Selama manusia ada di dunia, kejahatan tidak akan lenyap! Semua orang yang punya ambisi yang sama denganku!"

Yang membuat menarik adalah, kata-kata tersebut benar. Ironinya, kata-kata tersebut diucapkan dalam serial yang ditargetkan untuk anak-anak. Padahal memang benar loh. Kadang ambisi yang terlalu besar itulah yang menghancurkan apa yang di sekitar kita. Makanya Super Sentai-Power Rangers-Kamen Rider dan semua film/serial pahlawan terus diproduksi, karena ya Kreator berhasil memunculkan tokoh penjahat baru. Adaaa aja tingkah penjahat masa kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar