Ada 3 hal yang Blogger suka, dan ada juga 3 hal yang Blogger kurang suka dari episode ini.
.
Pertama, tentang yang kurang suka.
Satu: Kemungkinan besar, walau misalkan di akhir episode 149 (dan preview untuk 150) gak ada tentang Yamaoka gadungan, sepertinya penonton yang bener perhatiin bakal tahu bahwa Yamaoka di episode ini palsu hanya dengan dialog yang dilontarkan pada Tento mengenai adanya penyusup. Yamaoka gadungan ini walau sempet sok larang Tento untuk mencaritahu penyusup, tapi dengan segera sok bangga dengan sikap itu. Tokoh Tento jelas gak sadar tentang ini, terlepas tentang dia yang masih kecil, juga karena saat latihan shuriken pernah Yamaoka yang asli akhirnya izinin. Tapi bagi penonton, terutama Blogger, jelas rasanya aneh kalau elu laporin tentang penyusup ke anak bos yang masih kecil, mending langsung kasihtahu bosnya aja.
Dua: Oke, ini bukannya kurang suka gimana, tapi rasanya gak nyangka aja bahwa caranya Shojoji membunuh mangsa (untuk dia nyamar) adalah dengan melahap hidup-hidup. Yang bikin tambah Blogger eneg adalah beneran diperlihatkan ketika dia akan lahap mulai dari kepala Tento. Liurnya itu loh, astaga, pantas mulut Shojoji besar banget.
Tiga: BORUTO DENGAN NAIFNYA PENGEN SELAMATIN TENTO SENDIRIAN DARI KELOMPOK MUJINA. Astaga. Awalnya ketika Boruto samperin Sarada, Blogger pikir setidaknya dia bakal kasihtahu situasinya dan Sarada ikut. Gak bohong, ini kacau banget. Oke maksudnya Boruto berani. TAPI ELU SENDIRIAN LAWAN SATU KELOMPOK WOI. Sekalipun elu tokoh utama di serial ini, jangan bodoh begitulah.
.
Sekarang mari bahas yang Blogger suka dari episode ini.
Satu: Diungkit kembali tentang Konohamaru yang ngeluh karena sudah ngomong berkali-kali ke Boruto untuk panggil dia sensei, bukan nii-chan. Ini hal simpel banget, dan jadi trivial sendiri karena dialog semacam itu tidaklah sering. Maksudnya, setiap kali dengan atau hanya menyebut Konohamaru saja, Boruto bakal pakai embel-embel nii-chan, bukan sensei. Memang pernah Konohamaru tegur, tapi episode-episode berikutnya biasa aja. Jadi Blogger seneng akhirnya keluhan simpel ini diangkat untuk beberapa detik.
Dua: Blogger cukup suka tentang Sarada yang tampak mengerti (mungkin karena sudah hapal?) Boruto ketika Boruto samperin ke rumahnya. Maksudnya, jika adegan ini Sarada dan Boruto diganti dengan Sakura dan Naruto versi umur 12 tahun, ekspresi terkejutnya Sakura bakal maksimal, belum lagi omelannya. Mungkin, kalau di awal-awal, Sarada juga bakal melakukan hal yang sama. Makanya mungkin karena sudah biasa bareng Boruto, Sarada yang pasti penasaran dan bingung, dia tetap tenang dan akhirnya membiarkan Boruto pergi. Enggak, Blogger sama sekali gak nge-ship mereka gara-gara ini. Justru Blogger seneng karena ini tentang cewek-cowok, tanpa unsur romance, bisa saling memahami.
Tiga: Sebenernya kejadian ini sempet pengen Blogger masukin ke daftar bagian yang kurang suka, tapi muncullah adegan Tento yang melepas tali di kakinya dengan shuriken. Hal yang Blogger kurang sreg tentang Tento di episode ini bukanlah ketika dia dengan sok gagah minta Yamaoka (yang dia gak tahu palsu) bawa ke tempat orang yang mencurigakan. Justru yang sempet membuat Blogger gak suka adalah ketika dalam kondisi masih terikat dia menyeret tubuhnya di lantai menuju pintu padahal semua lawannya masih di situ. Bodoh banget. Tapi, yang membuat Blogger suka adalah, ketika padahal dia sudah mencicipi enaknya keberhasilan yang dia dapati sendiri (lempar shuriken), dia tetaplah Tento yang sejak kecil berteman dengan uang ayahnya. Menyebalkan sih, tapi itu menandakan bahwa seseorang gak bisa langsung berubah total begitu saja. Tento mungkin sudah bisa melihat bahwa yang terpenting bukanlah uang, tapi dia masih berusaha ngasih kartu hitamnya demi bisa bebas. Adegan lain di situ yang Blogger suka adalah cara Shojoji bilang bahwa Tento gak bakal bisa jadi Ninja, lalu dibales Tento yang ngomong bahwa Shojoji gak bakal masuk dalam kartu ninja.
.
Entah kenapa, Blogger pikir di episode depan, atau mungkin 2 episode lagi, Sarada-Mitsuki bakal nongol untuk bantu Boruto. Kemungkinan salah sih, karena toh Boruto bener gak kasihtahu apa-apa, cuman ngomong gak bisa pergi misi. Cuman, kok rasanya jadi Boruto ex machina banget kalau dia berhasil talangin ini seorang diri. Iya tahu Tento pasti bantu sebisanya, cuman yah, rasional aja lah. Iya tahu ini anime, fiksi pula, cuman jangan abaikan logika juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar