Senin, 30 Agustus 2021

Boruto episode 213

Isi episode ini hampir 100% penjelasan aja. Jadi kalau ada orang yang gak ngikutin serial ini terus pas setel tv dan dapatnya episode ini, bakal sangat membosankan dan gak paham apa-apa.

Karena memang isinya penjelasan tentang judul (true identity), Blogger gak usah bacotin tentang itu lah ya. Cuman, mungkin rasanya agak aneh aja ketika menyatukan unsur ninja yang lumayan tradisional (walau era Boruto sudah masuk modern dengan semesta mereka sendiri) dengan sci-fi. Dari awal serial Boruto ini memang udah bawa-bawa alat ninja modern sih, tapi ketika ada ngomongin soal tanam data di tubuh Boruto, itu jadi kayak sci-fi banget. Terasa keren sih, cuman Blogger pribadi kurang sreg. Kayaknya lebih seneng konsep 'arwahnya merasuki' daripada 'datanya ditanam'.

Mengenyampingkan penjelasan soal Jigen, Blogger seneng banget karena ChoCho (dan Inojin) masih jagain Shikadai. Mereka masih 12 tahun, jadi solidaritas dalam pertemanan mereka terasa banget walau hanya sesaat di episode ini.

Selasa, 24 Agustus 2021

Boruto episode 212

 Akhirnya bisa tahu nama panjangnya Moegi! Gak tahu sebenarnya udah pernah dikasih tahu apa belom, tapi kayaknya Blogger baru tahu nama lengkapnya sekarang. Jadi kalau ternyata sebelumnya sudah pernah ada ya mohon maap.

Mengingat bahwa orang-orang Kara 'diurus' oleh Amado, sepertinya wajar bahwa Amado bisa mengendalink mereka dengan kode tertentu seperti yang telah terjadi pada Delta. Dan perkaatan Koji saat lawan Jigen itu, perihal dia diciptakan untuk menjatuhkan Jigen, berarti memang mereka bukan manusia atau setidaknya bukan manusia tulen. Itu mengerikan sih, apalagi Amado bisa melakukan semuanya sendiri selama itu.

Tidak begitu ada pertarungan seru di episode ini, paling banyak hanyalah omongan dengan Amado. Itupun dia minta perlindungan dengan pakai tahan Shikadai, nyebelin banget, berarti mau gak mau selama mereka gak bisa lepasin alat itu dari Shikadai, Naruto harus setuju sama dia. Dan karena dari awal tampaknya mereka memang sudah merencanakan untuk kasih tonton bukti bahwa mereka ingin Jigen jatuh, itu malah membuat penonton berpikir bahwa mungkin ini hanya taktik saja, entah apa tujuan asli Amado. Omongannya masih belum selesai sih, mungkin dilanjutin di episode berikutnya.

Tentang Shikamaru, kayaknya hampir gak pernah ada adegan dia begitu ya. Tapi yang ini wajar sih, karena anaknya disandera. 

Boruto x Kawaki makin kuat, kasian Mitsuki wkwkwk.

Senin, 16 Agustus 2021

Boruto episode 211

 Karena gak begitu perhatiin preview untuk episode ini dari episode sebelumnya, Blogger kirain episode ini bakal filler apalagi karena kasus Naruto dibawa ke dimensi lain itu kan sudah selesai dengan epilognya di Kawaki, tapi ternyata enggak. Gak ada adegan pertarungan seberat sebelumnya, tapi ternyata masih berhubungan dengan Kara.

Blogger setuju aja dengan Shikadai dan Inojin yang beranggapan bahwa ChoCho seperti terlalu ingin meniru serial detektif, ini jadi mengingatkan Blogger pada Detective Boys di Detective Conan (bedanya DB masih umur 7 tahun dan Tim 8 ini sudah 12 tahun). Tapi, kenyataannya memang rerata adegan film itu bisa diciptakan karena ada sebagian yang pernah terjadi di dunia nyata. Misalkan di dunia nyata ada kejadian ABCDE, tapi di fiksi bisa saja hanya ambil unsur D dengan hiperbola dan drama dimana-mana. Makanya, intuisi ChoCho dengan dasar serial fiksi itu cukup mengagetkan karena benar, tapi juga tidak mengherankan kebenarannya.

Walau kebetulan, nyatanya agak miris ya karena persembunyian Koji ditemukan dengan 'mudah' oleh tiga anak umur 12 tahun, padahal dia sudah beberapa hari disana tanpa seorang pun yang ngeh. Yah, mungkin karena Koji bener gak ngapa-ngapain, sedangkan di episode ini Tim 8 bisa iseng nyari karena dengar kasus pencurian.

Jika bukan karena preview, kehadiran Kakashi di episode ini cukup tidak disangka. BIKIN KANGEN ASTAGA PENGEN MELUK TAPI BEDA DIMENSI.

Shikadai sebenarnya secerdas Shikamaru jaman dulu ya, dan untung ada gen Temari juga disan sehingga dia gak terlalu males-malesan. Beberapa kali di episode ini diperlihatkan sekilas bahwa Shikadai seperti menyadari sesuatu, termasuk pada saat ternyata yang mereka tangkap di kereta adalah kagebunshin. Adegan terakhir saat dia hampiri Kakashi lumayan gak terduga juga sih. Apalagi omongan Shikadai cukup mencengangkan juga ya, karena dia bilang bahwa mungkin Koji dulunya adalah penduduk Konoha sehingga Ino gak bisa mendeteksi yang aneh pada Chakra-nya. Bagi penonton, mungkin memang sudah kepikiran tentang ini karena penonton diberilihat saat Koji masuk Konoha. Tapi penduduk Konoha jelas gak tahu soal ini dan tiba-tiba bisa ada pencuri data.

Adegan Kakashi lawan Koji tidak 'wah', dan itu gak masalah. Hanya saja, Blogger bingung kenapa Kakashi dengan mudahnya melempar gulungan data incaran Koji lalu langsung serang. Kecuali jika itu palsu, tindakan itu sangat riskan. Dan ternyata yang Kakashi serang itu klon juga, badan yang asli muncul lagi di tempat Kakashi lempar gulungannya. Disitu Blogger mikir 'hayoloh kan gulungannya diambil', tapi ternyata disentuh pun enggak dan Koji langsung pergi. Walau akhirannya Koji bilang bukan itu tujuan utamanya, ya terus ngapain dia mau ambil data itu? Semoga di episode-episode berikutnya bisa terungkap.

Dan kalau gak salah lihat, hari ini Tim 7 baru dan Kawaki sama sekali gak muncul loh.

Minggu, 15 Agustus 2021

Detective Conan 1015

 Filler dengan Detective Boys. Agak disayangkan  bahwa ini filler sih.


Episode ini sangat ringan, tidak seringan episode kemarin tapi termasuk ringan karena kasusnya sudah terjadi dan ini kayak epilognya.

Dan tebakan Blogger bener semua astaga. Tentang penulis, tentang tungguin burungnya pulang, dan tentang siapa yang jadi pelaku. Sebenarnya tentang pekerjaan ketiga tersangka itu memang tidak dirahasiakan oleh Kreator sampai bagaimana banget, jadi kalau sudah biasa nonton/baca DC bakal langsung ngeh. Tingkah laku penulis dan orang yang tungguin burungnya pulang itu memang aneh, tapi kalau mau pikir positif ya sebenernya gampang aja. Sedangkan instruktur yoga itu ... yah, bisa aja tamunya itu inosen juga, tapi kalau disuruh pilih satu pelaku di antara tiga tersangka, ya Blogger langsung tunjuk instruktur yoga.

Ide DB untuk menyusup ke bilik apartemen itu cukup bagus sebenarnya, apalagi memang anak-anak kecil kayak mereka seharusnya tidak terlalu menimbulkan kecurigaan pada tersangka. Hanya saja, memang sebaiknya dikoordinasikan lebih dulu pada Takagi atau Chiba, minimal Conan lah. Tapi mungkin kalau mereka ngomong, ujungnya ide tersebut gak bakal jalan. Yang mengherankan adalah, Conan sama sekali gak ngeh bahwa Ayumi-Genta-Mitsuhiko sebenernya gak bener-bener pulang. Penonton memang diperlihatkan mereka was-wes-wos sendiri tanpa disadari yang lain, tapi Blogger bingung aja kenapa Conan gak kepikiran akan akal ketiganya.

Yang di awal Blogger bilang menyayangkan bahwa episode ini filler adalah pada fakta Mitsuhiko cerdas. Ketiga DB ini memang kekanakan dari awal episode, dan keegoisan serta kekepoan mereka memang realis untuk bocah---parahnya lagi Conan (yang aslinya adalah anak kelas 2 SMA) ikutan/seperti ngajak DB untuk buntutin Chiba di awal. Ide dan rencana menyusup mungkin adalah hasil rembukan mereka bertiga, dan masing-masing jelas harus berimprovisasi secara spontan saat berhadapan dengan tersangka satu-satu. Tetapi baik Genta maupun Ayumi benar-benar hanya masuk ngecek keberadaan perhiasan, mencari tahu apakah mereka pencurinya atau bukan (yang menyadari tersangka di tempat Genta inosen adalah Conan, sedangkan di tempat Ayumi baru ketahuan ketika busuknya keluar). Sedangkan Mitsuhiko berhasil menyimpulkan apa yang terjadi di tempat targetnya tanpa bantuan Conan. Bagus banget lho itu, memang di canon pun terlihat Mitsuhiko adalah yang paling cerdas daripada Ayumi dan Genta, tapi ini memang bagus, tanpa bantuan Conan. Makanya sayang banget ini bukan canon.

Blogger tidak senang dengan keputusan Conan untuk menendang bola ke arah pelaku demi menyelamatkan Ayumi. Karena gini, mau secepat apa pun, posisi Conan dengan Ayumi itu di seberang jalan, dan pelaku masih bisa bergerak tanpa sadar sehingga membuat Ayumi kena bola. Itu resiko pertama. Resiko kedua adalah tentang adanya kemungkinan Chiba tidak bisa menangkap Ayumi dengan benar dan tepat waktu. Memang Chiba sudah diperingati Conan dan Chiba sendiri adalah polisi yang mungkin sudah ada pelatihan dan mungkin bahwa pengalaman offscreen soal penangkapan begitu apalagi Ayumi kan anak kecil (sehingga mungkin mudah), tetapi dari ketinggian dan jarak seperti itu terlalu berbahaya. Mohon maaf, tapi kalau memang poinnya adalah Chiba menangkap Ayumi, Blogger akan memilih untuk membiarkan pelaku menjatuhkan Ayumi begitu saja karena dari apa yang terlihat di layar itu pelaku tidak tahu bahwa ada polisi lain selain Takagi di bawah.

Senin, 09 Agustus 2021

Boruto episode 210

 Ini semacam epilog setelah selesai lawan Boro. Latarnya hampir seluruhnya ada di tempat Boro, ya.

Gak nyangka Konohamaru bakal dipasangin dengan Sai. Blogger jadi teringat bahwa di salah satu episode akhir di serial Naruto Shippuden (animenya) bahwa Sai sempat pernah kena cuci otak di tempat yang seharusnya dia selidiki, kemudian diselamatkan oleh tim penyusul termasuk Ino. Mungkin karena pernah ada kasus seperti itu, Naruto memutuskan agar jangan lagi ada yang pergi menyusup sendirian, bukan cuman khawatirin Sai kumat lagi jadinya.

Blogger gak nyangka episode penyusupan ini hanya 1 episode saja, kirain bisa sampai 2 episode gitu.

Cara Delta hancurin tempat Boro lumayan serem ya. Bukan cuman tempatnya, tapi orang-orangnya juga. Enaknya, para pengikut Boro gak perlu ngerasain sakit atau berdarah saat kena laser dari Delta, langsung jadi abu aja. Tapi disitulah letak seramnya juga. 

Walau kasihan sama Konohamaru yang berusaha meyakinkan pengikut Boro bahwa Boro adalah penipu, Blogger pun paham dengan orang-orang yang mungkin mereka tahu kena tipu tapi mereka memang gak punya tempat lain lagi jadinya tetap keukeuh untuk ada disana. Selanjutnya Blogger malah jadi penasaran dengan orang-orang yang berhasil diselamatkan dari tempat Boro. Sebagian terutama yang kehilangan pasti bakal linglung sih.

Detective Conan episode 1014

 Filler.

Tema kasus di episode ini sudah pernah dibuat, baik tentang penulis maupun tentang pembuat karya lain. Jadi intinya seorang murid bunuh gurunya karena sang guru mempublikasikan karya murid sebagai milik sendiri. Jadi dari segi kasus, Blogger gak perlu omongin lagi ya.

Tentang pelaku pun, walau Blogger gak tahu caranya secara persis, lumayan ketahuan juga bahwa dia adalah pelakunya, apalagi kalau sudah biasa ikutin serial DC. Tahulah ya, patternnya kurang lebih begitu: tersangka yang alibinya paling jelas biasa adalah pelakunya. Dan karena ada obat tidur, jelas ada yang diem-diem masukin obat tidur ke makanan/minuman korban, dan kebetulan dari awal pelaku sudah bilang bahwa dialah yang bertugas untuk ada di sana hari itu, jadi siapa lagi yang bakal suguhin sesuatu ke korban? Dan saat dia nelpon ke dokter gigi itu, sebenrnya agak mencurigakan walau gak ada bukti. Tapi ketika Conan cek langsung ke dokter gigi, walau tidak langsung diperlihatkan apa yang ia temukan, sudah jelas pasti ada sesuatu tentang pelaku.

Tentang obat tidur, itu juga sudah pernah dipakai di kasus DC lain, jadi ketika tim otopsi bilang mereka nemuin obat tidur, Blogger udah tahu pasti itu biar saat pelaku masuk dan melancarkan trik maka korban jangan terbangun. Sering kok di kasus DC.

 

Detective Conan episode 1013

 Kembali ke filler.

Episode ini akhirannya cukup creepy (karena penokohan, bukan adegan) ya. Yang menarik dari serial DC yang panjang ini salah satunya adalah munculnya berbagai macam manusia yang tidak tampak mustahil untuk ada di dunia nyata.

Cinta berlebihan memang gak baik sih, apalagi sampai bener-bener ngelakuin apa aja membabibuta seperti yang dilakukan oleh tokoh suami di episode ini. Salah paham itu biasa, dan kalau memang itulah yang menjadi alasan Suami bunuh temen Istri, orang bisa paham, asalkan memang sampai disitu aja. Tapi disini baik Suami maupun Istri sama-sama aktor dan aktris ulung.

Blogger paham bahwa Istri anggap Suami creepy, tapi yang membuat aneh adalah, kenapa di awal bisa sampai menikah? Dan Blogger masih kurang paham tentang kenapa uangnya dimasukin ke kari---kayaknya sempet diomongin tentang itu tapi Blogger masih gak begitu ngerti.

Sejauh ini, konsep kasus pada episode ini mungkin belum pernah dipakai. Garis besarnya kayaknya pernah dipakai, tapi setidaknya model seperti ini belum terlalu sering diulang.

Detective Conan episode 1011-1012

 Akhirnya canon.

 

Kasusnya gak perlu dibahas lah ya, karena sudah ada di manganya.

Paling yang mau Blogger omongin adalah, yang pertama, tentang noda kotor di lengan baju Kobayashi sensei saat disebut oleh Conan melalui orang lain. Animasi soal noda kotornya simpel, yakni garis-garis berwarna coklat, menunjukan bahwa di daerah baju tersebut kotor. Tapi yang menjadi masalah adalah, walau hanya sekitar sedetik, garis kotor pada lengan sensei tampak mengambang.

Tapi gapapa sih, itu cuman pas keliat Blogger aja.

Hal kedua adalah episode 1012 mungkin menambah alasan pembenci Detective Boys semakin membenci DB. Ayumi cengeng dan membela pelaku, bikin sebel mungkin. Tapi logikanya, Ayumi masih tujuh tahun. Di umur segitu, anak kecil terutama cewek akan membela orang yang dia sayangi, dalam hal ini adalah pelaku. Hati mereka peka dan tulus, makanya bisa belain pelaku sampai nangis seperti itu. Justru, kehadiran DB dalam serial ini, walau bukan favorit Blogger, bisa menambah esensi realistis. Itu menjadi pembanding Conan (dan Ai) dengan DB, mengenai mana yang benar anak umur 7 tahun, mana yang sebenarnya bukan. Tapi banyak penonton yang menganggap DB tidak dewasa. Aneh, anak umur 7 tahun disuruh bersikap sedewasa remaja umur 17 tahun? Itu sama aja kayak anak SD yang pacaran terus putus dengan alasan 'kamu gak dewasa'.

Detective Conan episode 1010

 Filler.

 

Jangankan Conan, Blogger sendiri mikir tentang perlu atau enggaknya 'kasus' di episode ini dipecahkan, terutama karena ternyata di bagian akhir sebenarnya ini bukan sebuah kasus, melainkan kekepoan seorang fans demi memuaskan rasa keingintahuannya. 

Karena hanya satu bagian, jadi sudah jelas kasus yang dipecahkan gak bakal terlalu berat. Sekalipun tentang pembunuhan, tapi biasanya filler oneshot itu sangat ringan, jelas arahnya kemana walau kurang greget. Tetapi kasus ini, walau tampaknya jelas dari awal gak ada mayat-mayatan, terasa membosankan. Kalau ada Heiji pasti langsung disemprot.

Gak ada yang perlu terlalu dibacotin tentang episode ini, karena semuanya hanya dialog saja. Latarnya hanya di kantor Mouri, adegan lainnya merupakan kilas balik soal kekepoan pemohonan dan setelahnya ada Ran juga. Dan, mungkin karena tanpa dialog, episode ini berani menampilkan Sera.

Kogoro yang sedang kondisi 100% sadar aja gak begitu bagus daya pikirnya, apalagi saat mabuk? Dan bisa pas gitu dia bobok saking mabuknya, kasihan Conan wkwkwk. Eh tapi kalau pas Conan gak ada disana gimana ya? Hahahah.

Bagi penonton yang mengharapkan kasus greget, pasti bakal kecewa banget di episode ini. Filler-nya filler banget. Blogger juga kecewa sih, tapi kemudian berpikir bahwa gak semua kasus harus 'berat'. Yang namanya cerita misteri gak harus berat. Ringan kayak cari barang hilang tanpa berujung menemukan kasus lain (seperti yang biasa di DC adalah ditemukannya kasus berat terselubung) pun itu termasuk misteri. Bagi pemohon di episode ini, mungkin telepon soal makan dan kabur itu lumayan jadi kasus karena memang nyatanya aneh, dan tentang menyangkut artis itu mungkin jadi makin membuat pemohon penasaran. Itu wajar dan mungkin terjadi di dunia nyata. Walau, yah, geli banget saat dia gak terima bahwa idolanya airhead.

Jadi, walau memang yang namanya kasus atau cerita misteri itu gak masalah jika ringan, tetap saja rasanya sama capek hatinya dengan Conan untuk episode ini.

Sabtu, 07 Agustus 2021

Detective Conan episode 1009


 Filler, dan bahkan gak perlu repot-repot tampilin Kogoro. Megure gak ada dialog. Ai pun gak ada. Kasusnya selesai di hari yang sama tanpa ada adegan pembunuhan onscreen maupun memperlihatkan mayat, yang tangani kasus hanya original Detective Boys. Klasik filler.

Ketika Ayumi menemukan gelang yang putus, penonton langsung dikasihtahu bahwa ada kasus dibalik gelang tersebut lewat bagaimana Conan memerhatikan saksama sekitarnya, padahal sebenarnya belum tentu bekas ban dan noda itu berhubungan dengan gelang. Cuman mungkin yang Kreator ingin tonjolkan adalah tentang bagaimana Conan (Shinichi) sangat memerhatikan detil sekitarnya. Blogger pernah baca artikel di majalah tentang bagaiamana Conan dapat memecahkan kasus karena dia memerhatikan hal kecil, jauh berbeda dengan Kogoro yang menganggap banyak hal sebagai angin lalu.

Adegan tentang Ayumi-Genta-Mitsuhiko yang nyusul Conan setelah Conan bohong itu bukan hal baru, karena di canon pun ada. Dan sebenarnya, karena sudah sering seperti itu, wajar saja kalau ketiga bocah itu sudah hapal tabiat temannya.

Ketika mereka berpencar, penonton yang optimis akan merasa bahwa walau filler tapi setidaknya DB tanpa Conan sudah cukup berkembang. Oke, selain Genta. Jadi, Ayumi dengan blak-blakan ngomong ke Conan bahwa dia pikir tersangkanya berbohong sebab dia bisa mencium bau parfum korban. Sebenarnya bisa jadi Korban sengaja memakai parfum yang wanginya mudah dikenali bahkan sebelum dia tahu akan ada yang datang bawa gelang kakaknya, sehingga kebetulan saja Ayumi mencium bau itu di awal bertemu. Tetapi disini bisa dilihat bahwa Ayumi mencium aroma itu dan memroses dalam otaknya bahwa itu adalah bau yang pernah dia cium sebelumnya. Mitsuhiko pun bisa memerhatikan rak sepatu yang rapi tapi ada satu yang berantakan---kalau Kogoro lihat, kemungkinan akan dianggap lalu saja, tapi Mitsuhiko memberitahu Conan tentang itu padahal tetap ada kemungkinan bahwa jangan-jangan itu gak penting. Sayang banget perkembangan Ayumi dan Mitsuhiko ini ada di episode filler, karena itu berarti di canon mereka tetap tidak sebagus itu.

Yang membuat Blogger kembali kecewa pada ketiga bocah itu adalah tentang mereka ngomong keras tentang rencana penangkapan Pelaku padahal Conan sudah suruh mereka untuk jangan kemana-mana. Okelah kalau mereka punya rencana sendiri dan berniat menang dari Conan, tapi ya jangan diomongin kenceng-kenceng di dekat bilik Pelaku juga dong aduuuuhhh. Memang mereka masih bocah, masih tujuh tahun, tapi bahkan di dunia nyata anak umur tujuh tahun saja sudah tahu bagaimana cara berbisik woi! Tadinya Blogger pikir mereka ngomong kenceng itu karena ide dari Conan loh, jadi kayak akting gitu, tapi karena kameranya memperlihatkan ekspresi spontan ketiga bocah itu, yaudah fiks mereka payah.

Tentang kakak Korban, sepertinya mungkin masih hidup. Tidak ada kilas balik bahwa Pelaku bunuh kakak Korban loh, jadi mungkin hanya seperti disekap atau apa, karena dari awal pun Conan hanya bilang bahwa ada pertikaian. Hanya karena ada darah, bukan berarti pembunuhan, kan? Memang Pelaku mengatakan perkataan klise: 'akan kubawa kau ke tempat dia', seakan mengindikasi bahwa tempat yang dimaksud adalah alam lain alias akan dibunuh, tapi tidak ada adegan atau apa yang memperlihatkan bahwa kakak Korban memang sudah tidak ada. Penonton memang sudah diberitahu bahwa kakak Korban tidak pulang ke rumah sejak seminggu, tapi ya itulah, mungkin disekap atau bagaimana, karena di bagian akhir tidak ada pemberitahuan bahwa misalkan tubuh kakak Korban ditemukan dimana.

Detective Conan episode 1007-1008

 Tadinya Blogger mau langsung aja nonton Detective Conan terus dan baru tulis entri di episode terbarunya, tapi kayak gak afdol gitu. Terus sempet mikir bahwa toh ini filler melulu, apa nulis entrinya kalau canon aja ya? Yah, ngapain canon dibacotin, wong bisa dibaca di manga kok, jadinya mending filler aja gitu. Jadi daripada bingung, Blogger kejar aja. Dan padahal 2 episode ini Blogger nonton sesuai dengan tanggal tayang loh, baru nulis sekarang, dengan ingatan seadanya wkwkwk. Maap ya, selama 2 bulan lumayan depresi, sekarang masih tapi sudah mendingan lah.

Tentang episode 1007-1008 ini, konsepnya menyerupai movie DC, yakni tentang seperti ada kasus yang membuat insiden ini terjadi. Tapi disini malah ada pelaku yang kedua gitu. Di awal episode 1007 itu yang diperlihatkan adalah korban, jadi kalau bukan dari judulnya, Blogger akan kira ini hanya oneshot.

Sampai pertengahan, karena calon korban selanjutnya sekaligus para tersangka sangat jelas kenal satu sama lain (termasuk korban yang sudah kena), maka penonton akan langsung berpikir bahwa pelaku ada di antara mereka. Walau dibilang 'korban masa lampau' itu balas dendam, pikiran pertama Blogger adalah dia sebenarnya udah gak ada dan salah satu di antara tersangka sok 'balas dendam' bawa-bawa nama orang itu.

Tersangkanya brengsek semua sih, jelas saja korban mereka mau balas dendam.

Omong-omong, pemikiran Blogger tentang siapa pelakunya langsung berubah saat ada orang yang sapa Takagi saat di rumah sakit pertengahan episode 1007. Aneh aja gitu, tanpa ba-bi-bu, gak ada apa-apa, main tanya dengan polosnya kalau Takagi adalah polisi. Padahal sebenarnya kalau dia gak nyapa, mungkin gak bakal ada yang curiga. Dari situ makanya Blogger melihat konsep cerita ini mirip seperti konsep yang sering dipakai di movie DC.

Kasus di dua episode ini gak begitu seru atau menegangkan, biasa aja, tapi rapi. Sama sekali gak bikin geregetan, tapi semua yang terjadi tergambar dengan jelas.

Boruto episode 203 - 209

 Jadi sudah hampir 2 bulan Blogger gak nulis sama sekali disini ya, wkwkwk. Sedang mental breakdown banget selama 2 bulanan ini, bawaannya sedih dan sebal luar biasa, tapi ini gak ada hubungannya dengan pandemi kok. Mungkin ada, jadi kayak pandemi menyebabkan hal itu terjadi lalu nyambung ke apa yang Blogger alami. Tapi belum tentu juga kalau gak ada pandemi lantas Blogger gak depresi. Terus, gara-gara begitu, Blogger jadi sangat malas nonton Boruto, Detective Conan, dan on-going anime lainnya. Jadi Blogger gak bikin entri juga karena gak nonton, karena kalau nonton ada kemungkinan males ngetik dan ujungnya malah kelupaan, sedangkan nonton ulang tuh antrian nontonnya kebanyakan.

Jadi Blogger akan bacotin singkat aja tentang Boruto episode 203 sampai 209 di satu entri ini.

Selama 7 episode ini semuanya nyambung banget, dan untung Blogger nontonnya beruntun. Episode 203 itu dimulai dari munculnya Jigen, dan selama satu episode itu hanya tentang Naruto vs Jigen ditambah adegan sampingan yang berhubungan dengan mereka di waktu yang sama, disambung dengan Sasuke yang nyusul ke dimensi lai. Karakter Kawaki sudah jauh berubah dibanding saat pertama kali dibawa ke Konoha. Dan selama 7 episode itu karakter yang telah berubah itu sangat ditekankan, jadi bisa berkerjasama, memiliki emosi layaknya manusia, interaksi normal terutama dengan orang-orang sebaya, bahkan ada sesaat dia merendahkan hati kalau bareng Himawari.

Setelah Sasuke terpaksa meninggalkan Naruto, penonton hanya diperlihatkan dari sisi Konoha, tepatnya kediaman Uzumaki. Ya iyalah, mau ngapain sorot dimensi lain? Tangan palsu Kawaki menjadi penentu mereka tahu hidup-matinya Naruto, tapi Blogger bingung karena ketika mereka berhasil mengeluarkan Naruto dari kurungan itu, Naruto dalam kondisi tidak sadarkan diri, tapi kenapa tangan Kawaki masih nyambung? Padahal mereka tahu bahwa jika Naruto sedang tidur, maka tangan palsu Kawaki gak bakal berfungsi, dan ketika tangan Kawaki bekerja lagi anak itu bisa menyimpulkan bahwa tadinya lepas karena Hokage sempat pingsan. Lantas ketika dia sudah diselamatkan tapi tidak sadarkan diri sampai 2 hari di rumah sakit, kenapa tangan palsunya masih bisa bekerja?

Udah lama gak lihat Naruto dan Sasuke bertarung bareng, bikin kangen ih astaga. Mereka sampai babak belur saat lawan Jigen, sedih sih lihatnya, tapi jadi seneng sendiri kalau mengingat bagaimana relasi mereka di serial awal.

Keputusan BoruMitsuSara dan Kawaki untuk pergi ke dimensi lain berempat saja merupakan keputusan bodoh tapi sudah ketebak bahwa mereka akan melakukan itu. Memang mengejutkan bahwa ternyata Karma mereka dapat membuka pintu ke dimensi lain, tapi dibanding memaksa pergi berempat saja di detik itu, bukannya malah mendingan kirim bala bantuan yang lebih pasti? Toh, bukan Boruto dan Kawaki gak bisa buka dimensi itu lagi setelahnya kan? Mereka berempat masih bocah, dan mereka sudah dikasih tahu bahwa Sasuke saat ini babak belur walau gak dibilang habis dari dimensi yang sama dengan Boruto. Dan berdasarkan pengalaman saat lawan Delta, sebenarnya keberadaan para bocah yang sebenarnya bukan lemah itu malah menjadi 'pengganggu' dalam pertarungan karena orang dewasa gak bisa all out mengeluarkan tenaga serta harus fokus pada pertahanan biar bisa sekalian sigap melindungi bocah jika lawan memutuskan agar anak-anak dijadikan pancingan. Blogger paham mereka panik dan ingin segera menyelamatkan Hokage, tapi elu cuman 4 bocah astaga.

Empat bocah dan berhasil melawan Boro. Apakah itu berarti mereka kuat? Enggak, itu tetap keputusan bodoh. Blogger setuju Sarada jadi ketua, karena dialah yang berkepala dingin dan gaya bertarungnya bukan langsung terjang, kebalikan dengan Boruto dan Kawaki. Mitsuki berkepala dingin, tapi gaya bertarungnya menyerupai Boruto. Sarada punya Sharingan yang membuatnya memang harus tidak main tembak, dan menjadi ketua bisa membuatnya langsung mempertimbangkan apa yang harus dilakukan lewat informasi yang ada---Mitsuki jelas tidak bisa melakukan ini. Seandainya Sarada tidak punya Sharingan, ada kemungkinan juga bahwa Sarada tetap menjadi ketua yang sesuai untuk tim ini.

Dan tentang lawan Boro itu, ujung-ujungnya bukan Tim 7 juga yang menang tuh, tetapi sosok yang ada dalam Boruto yang mengalahkannya. Dengan kata lain, kemenangan itu bukan karena kekuatan Boruto dkk. Seandainya Boruto hanyalah Boruto dengan kekuatan Karma yang biasanya dia pakai, belum tentu mereka menang. 

Oh iya, Blogger suka dengan detil saat melawan Boro. Blogger gak perhatiin awalnya, sampai harus diundur dikit. Jadi Sarada dan Mitsuki mundur dan tarik Boruto-Kawaki yang gak bisa bergerak karena virus, setelah bisa bergerak lagi, mereka diskusi ini-itu. Setelahnya, sekilas diperlihat mereka habis menggunakan ikat kepala. Blogger baru sadar, ternyata daritadi mereka memang gak pakai ikat kepala karena bukan sedang misi. Dengan mereka pakai ikat kepala itu, berarti mereka sudah yakin untuk kerja sebagai tim. Pantas saja judul untuk episode itu adalah Tim 7 Baru. Sebenarnya di serial Boruto sendiri, tim Konohamaru itu sudah terbilang sebagai Tim 7 Baru, karena yang lama adalah timnya Kakashi. Tetapi episode ini mengarah pada yang paling baru. Saat awal lihat judul, Blogger sudah tahu ini pasti karena ada Kawaki. Tapi adegan mereka pakai ikat kepala (Kawaki gak punya tapinya), disitu barulah terasa judulnya.

Episode 209 itu adalah keputusan Kawaki. Karena dia sudah punya emosi dan tidak 'kosong' lagi, dia jadi dilema tentang apakah dia harus tetap di Konoha atau pergi. Terlihat jelas dia suka dengan 'keluarga' barunya, dengan lingkungan tempat tinggalnya yang sekarang. Memang para Jonin dan terutama yang paling kelihatan adalah Shikamaru tetap memperlakukan dia dengan tidak hangat, tapi jelas di Konoha itu hidupnya lebih manusiawi dibanding saat bersama Kara atau bahkan saat bersama ayah kandungnya. Tapi di sisi lain, karena sudah punya perasaan, Kawaki tahu kehadirannya bisa membuat orang lain terluka. Itu perubahan besar loh.

Selama 7 episode ini, diperlihatkan bahwa Shikamaru tidak lagi orang yang malas-malasan seperti yang ada di serial Naruto, juga tidak hanya pribadi yang menganggap ini-itu merepotkan secara terang-terangan. Dibilang karena sudah dewasa juga, buktinya sesekali diperlihatkan kesantaiannya kok. Tapi karena Arc ini penting, terutama karena Naruto sempat hilang, Shikamaru jadi harus ambil alih. Mengingat relasi ShikaNaru selama serial awal, Blogger jadi suka banget. Dari dulu udah seneng Shikamaru sih, tapi yang sekarang jadi tambah respek aja.

Kedekatan Kawaki dengan Himawari cukup mengawatirkan Inojin x Himawari shipper ya, wkwkwk. Himawari mungkin karena masih kecil, jadi mau hangat dengan siapa saja. Inojin bukan pernah ada adegan dia dekat dengan Himawari kok, sebenarnya, cuman karena pernah ada kontes gambar yang dimenangi Himawari saja. Tapi relasi Kawaki dengan Himawari jauh lebih jelas dan benar ada on-screen. Kawaki yang sejak awal kedatangannya di kediaman Uzumaki itu sangat sangar, bisa menekan kesangarannya pada Himawari. Dengan kata lain, dari semua orang di Konoha, Himawari adalah manusia pertama yang Kawaki berikan kelembutan secara tidak langsung. Entah karena dia satu-satunya anak kecil yang dia temui sejauh itu atau gimana.

Omong-omong, Jigen pinter ya, di episode 203 itu dia datang ke kediaman Uzumaki ketika Hinata dan Himawari sedang keluar. Bayangkan aja jika keduanya ada di rumah, kerusakannya pasti lebih parah, serta yang terluka akan lebih parah. Tapi pas Jigen dateng itu, Hina-Hima sudah keluar rumah. Bahkan Jigen berinisiatif tendang Naruto keluar dari ruangan rumah lalu mereka bertarung di sana. Padahal bisa aja Jigen langsung serang disana, membiarkan rumah berantakan. Entah memang ternyata Jigen masih punya adab, atau Kreatornya gak mikirin kesana, atau Jigen itu tipikal Voldemort yang nunggu Harry Potter selesain 6 tahun sekolah di Hogwarts terus baru invasi besar-besaran di tahun ke 7. Beda fandom woi.

Terakhir, Blogger gak tahu kapan versi manganya dirilis (Blogger udah gak ikutin manganya) (yang pasti sudah lewat lah), tapi adegan tentang Boro bisa mengendalikan virus itu sangat 'dekat' dengan kehidupan nyata sekarang yang sedang pandemi. Ngeri sih, membayangkan tentang ada virus mematikan sehingga warga mulai mencari mukjizat, munculah orang yang bisa menyembuhkan mereka padahal itu adalah orang yang sama dengan yang sebar virus. Dia gak bohong, tapi dia jadi bisa mengumpulkan pelayan untuknya. Mengerikan, tapi bukan mustahil. Dengan keadaan nyata sekarang, rasanya jadi ngeri jika itu benar terjadi.

Semoga pandemi ini segera berakhir. Vaksin yuk, hindari kerumunan. Jangan koar-koar berharap pandemi selesai kalau anda masih berkerumunan. Semoga tidak ada 'Boro' dalam dunia nyata.