Karena budayanya beda, jadi Blogger menganggap wajar jika live-action versi luar Jepang dibuat berbeda dari versi manga. Mereka bisa aja bikin adegan yang ceritanya beda tapi dengan ide yang sama dari manga. Dan yang paling utama adalah, mereka bakal ubah nama dan istilah biar sesuai dengan negara masing-masing.
- Pertama, Blogger bahas tentang yang dari Taiwan. Untuk subtitle yang Blogger dapatkan sepertinya keukeuh untuk sebut sebagai 'Hana Kimi', tapi judul resminya ikutin judul panjang manga dengan pemenggalan yang berbeda: Hanazakarino Kimitachihe. Judul alternatif di Taiwan adalah Huā Yàng Shào Nián Shào Nǚ, yang jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris berarti The Tricks of Boys and Girls. Sebelum Shun Oguri main sebagai Izumi Sano, ternyata Wu Chun sudah main peran ini duluan. Iya, Taiwan maju duluan, mereka buat live-action (resmi) Hana Kimi yang pertama, setahun sebelum Jepang. Kaget? Sama, Blogger juga.
Seperti yang sudah Blogger bilang sebelumnya, sangat wajar jika live-action nonJepang mengubah banyak detil demi menyesuaikan dengan budaya sendiri, dan ini terjadi dengan versi Taiwan ini.
Secara garis besar, elemen penting manga cukup banyak dipakai. Dan mungkin karena mereka belum punya 'contoh' live-action Hana Kimi, versi Taiwan terbilang sangat baik dalam hal mengadaptasi manga ini. Agak kaku saat merealisasikan materi yang 100% canon, tapi selebihnya seperti interaksi counterpart Mizuki dan Izumi dan Nakatsu dan Hokuto cukup baik sesuai adat di Taiwan, apalagi saat mereka mengadaptasi awal-awal chapter sekitar episode 1-13.
Karena dari segi bahasa juga beda, jadi penggunaan kata 'dia' jadi gak begitu masalah dalam bahasa Mandarin. Gini, dalam bahasa Inggris, kata 'dia' untuk laki-laki beda dengan untuk perempuan, dan kasusnya sama seperti dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Mandarin, sebenarnya beda juga, tapi hanya beda di nadanya aja. Jika ditulis dalam huruf latin, tulisannya sama-sama 'ta', tinggal beda tanda nadanya. Tulisan aksaranya pun hanya beda di huruf radikalnya (huruf aksara depannya). Jadi ketika dalam Hana Kimi versi Taiwan yang percakapannya menggunakan bahasa Mandarin, para karakter yang tahu jati diri Mizuki gak perlu terlalu berhati-hati saat menggunakan kata 'dia' yang merujuk pada Mizuki.
Tidak semua tokoh berhasil dimainkan dalam versi Taiwan, tapi setidaknya karakter yang sering muncul berhasil dibuat.
Lu Rui Xi (Mizuki) tampangnya cukup meyakinkan dengan versi manga. Blogger sempet kaget karena pikir kirain pemeran aslinya cowok juga, ternyata bukan. Hanya saja, dibanding manga, ekspresi yang ditampilkan Ella Chen untuk karakter ini agak OOC ya, karena Mizuki jadi tampak agresif di sini.
Zuo Yi Quan (Izumi) tampangnya menurut Blogger sesuai manga, setidaknya kalau dibanding 2007 dan 2011 yang sudah Blogger tonton duluan maka versi Wu Chun itu yang paling sesuai dari bidang wajah dan sikap tokoh. Karena memang di manga, sesuai kata Blogger di entri sebelumnya, Izumi itu bukan dingin, dia hanya pendiam, dan versi Wu Chun ini yang paling sesuai daripada 2007 dan 2011. Cuman, walau iya Wu Chun ganteng, Blogger gak suka dengan tatonya. Oke tunggu, sebelum salah paham, Blogger sama sekali gak ada masalah dengan tato orang, tapi tokoh Izumi tidak diperlihatkan punya tato. Gak masalah kalau Wu Chun punya tato, tapi ya tolong entah gimana ditutupin biar gak keliatan selama peranin Izumi di layar kaca.
Jin Xiu Yi (Nakatsu) tampangnya memang gak begitu sesuai dengan manga, tapi kayaknya tokoh Nakatsu memang susah cari yang sesuai. Masalahnya, dari segi penokohannya pun juga lumayan beda, entah kenapa versi Taiwan lebih menggelikan daripada manga. Dan tampaknya, versi 2007 dan 2011 di mana Nakatsu hobi mendumel sendiri itu idenya dari versi Jiro Wang ini.
Liang Si Nan (Minami) tampangnya lebih cantik dari manga, beneran. Minami adalah salah satu tokoh favorit Blogger di manga, dan cukup senang karena tampaknya di versi Taiwan karakter ini dianggap penting walau terlihat agak maksa. Walau memang sifat Minami yang penggila wanita tetap dibawa, tapi Blogger kurang suka versi Danson Tang ini. Dia ganteng sih, tapi karakter Minami adalah yang walaupun demen main dengan perempuan tapi dia sangat peduli dengan penghuni asrama. Sedangkan di sini dia tampak lebih acuh, pedulinya hanya ketika Xiu Yi dituduh menyontek. Tapi peranannya terutama di awal episode cukup sesuai dengan manga.
Mei Tian (Hokuto) tampangnya dihancurkan oleh Tang Zhi Ping. Jika ini bukan adaptasi dari mana-mana, mungkin blogger gak masalah, apalagi aktingnya bagus. Aktornya juga bukannya jelek, kok, tapi rambut panjangnya (mungkin sambungan dari kru?) menghancurkan imej Hokuto. Gak bohong, Blogger kecewa parah di sini.
Da Shu (Kayashima) tampangnya sesuai, walau iya rambutnya sedikit lebih panjang. Hanya saja, versi Hsie He-hsian ini karakternya sangat beda dari manga. Aslinya karakter Kayashima memang bisa lihat aura atau hantu atau apa pun itu, tapi dia gak gemborin. Karakter lain akan cengin kemampuannya, tapi Nakatsu gak pernah sekali pun ejek dia. Sedangkan versi Taiwan, Da Shu sering ada di dunianya sendiri dengan 'teman-temannya', sampai semua orang bahkan termasuk Xiu Yi pernah bayar dia untuk jangan ngomong tentang itu.
Ada beberapa karakter yang Blogger gak nyangka bakal ditampilkan juga, terutama karena 2007 dan 2011 anggap sepele, seperti counterpart dari Akiha Hara dan KK yang sama-sama ditampilkan sesuai gender masing-masing (2007 hanya ada Akiha tapi dibuat jadi perempuan, 2011 hanya ada KK), Ebi yang jadi mantan istrinya Akiha, Kujou yang jadi wakilnya Tennouji, bahkan Kadoma.
Tapi, ada banyak karakter krusial manga yang tidak digali, hanya sekali sebut, atau bahkan tidak muncul sama sekali, seperti yang paling fatal adalah papanya Izumi.
Omong-omong tentang papanya Izumi, mari kita omongin plot Hana Kimi versi Taiwan ini.
Terdiri dari 15 episode, masing-masing tayang selama lebih dari 60 menit. Lama, memang, tapi Blogger cukup puas dengan apa yang terjadi di episode 1-13. Episode 15 akan Blogger bahas entar. Tapi beneran, 13 episode pertama memuaskan dalam hal kanonisasi dengan manga. Banyak ide besar manga yang benar dipakai, dan rata-rata memang ide yang dipakai adalah yang krusial tentang Mizuki yang berusaha menyembunyikan identitas diri dan tentang dunia lompat tinggi-nya Izumi. Jadi gak ada tuh tentang Nakatsu yang kerasukan. Materi manga yang dipakai sudah didaurulang detilnyabiar sesuai dengan budaya Taiwan, Blogger gak masalah.
Tentang Sakura Committe yang diubah (kalau subtitlenya bener) menjadi Iron Man juga Blogger paham, tapi sangat gak seneng karena gak ada fungsinya. Memang ketiga ketua asrama muncul dengan pakai seragam khusus, tapi hanya muncul di hadapan Rui Xi dan teman-temannya. Kasus Kitahama itu, udah gak begitu greget, Iron Man juga gak dipakai, jadi hanya sekedar pamerin bahwa 'ini loh, ini materi canon loh'.
Episode 14 gak begitu masalah, karena masih nyerempet dengan episode 13, jadi Blogger anggap itu perpanjangan arc aja.
Karena Blogger nonton Hana Kimi Taiwan ini ketika sudah tayang semua episodenya, tahu bahwa akan tamat di episode 15, Blogger udah punya firasat sangat gak enak di pertengahan episode 14. Gini, memang ada plot sendiri untuk Hara Akiha, ya tentang Mizuki jadi model lah, atau tentang Mizuki kerja sambilan. Gak masalah kalau versi Taiwan ini mendaurulang plotnya menjadi sesuatu yang lebih greget, tapi Blogger pribadi berpikir bahwa alurnya terlalu lama jika harus ditamatkan di episode 15.
Jadi, apa yang terjadi di episode 15?
Episode 15 itu ngaco, gak ada yang canon.
Kalau ada kelanjutannya (misal tidak tamat, ada season selanjutnya, tidak ada tulisan 'the end'), Blogger gak masalah.
Kreator Hana Kimi Taiwan berani singgung tentang keluarga Quan. Lebih dari sekedar foto dan cerita dari Quan, mereka menghadirkan langsung Ah Shen, memperlihatkan bahwa iya hubungan kakak-adik ini gak baik. Memang dalam sinetron gak mesti semua berakhir bahagia dengan solusi segala macam. Tapi tolong diingat, ini adaptasi dari serial yang sudah tamat (pada 2004). Materi tentang keluarga Sano memang ada, termasuk tentang Izumi yang ketemu lagi dengan bapaknya. Itu adalah plot penting di manga.
Ada lagi tentang, WOI ITU KRU MANA YANG NGE-SHIP NAKATSU DENGAN JULIA?! Itu ngaco banget beneran. Tentang Nakatsu teleponan dengan 'temennya dari US', Blogger memang udah curiga jangan-jangan Julia, eeeehh beneran, itu ngaco banget.
Lalu, DUA TAHUN DARIMANANYA,
Tentang adegan di ruang siaran, itu agak klise sih. Pada tahun tayang mungkin ide itu belum banyak dipakai, tapi Blogger nontonnya di 2019 jadi udah bisa nebak. Adegan itu memang lucu, dan gak masalah. Tapi mbok ya jangan tamat dengan cara di akhir episode 15 itu dong astaga. Padahal episode 1-14 itu adaptasi yang cukup baik, langsung dihancurkan dengan episode 15 yang bilang itu tamat.
Mau sebagai adaptasi atau serial orisinil, akhir dari episode 15 itu gak bagus. Terlalu gantung. Maksudnya, berarti Rui Xi gak jadi buka rahasia, berarti Quan gak jadi ngaku bahwa dia tahu rahasia Rui Xi, berarti entah sampai kapan Rui Xi akan tetap merahasiakan jati dirinya. Padahal kalau di canon adegan Mizuki yang ketahuan adalah perempuan itu adegan yang menarik.
Kecuali kalau memang ada lanjutannya yang kembali pakai materi canon, gapapalah, Blogger akan anggap episode 15 adalah filler jembatan menuju season 2.
Tapi, walau plotnya cukup ngaco di episode 15, sebagai serial tersendiri, Blogger memaklumi karena judul serial mereka sendiri adalah The Tricks of Boys and Girls. Jadi memang di canon isinya tentang Mizuki yang menyembunyikan jati dirinya dan tentang Izumi yang kembali ke dunia lompat tinggi sambil sebenernya tahu rahasia Mizuki. Tapi di sini, karena judul versi Taiwan-nya seperti itu, daripada fokus tentang lompat tinggi-nya Quan, Kreator membuat agar intinya tentang Rui Xi yang merahasiakan jati dirinya serta Quan yang diam-diam tahu tentang rahasia Rui Xi.
Terakhir tentang lagu pembuka. Blogger sangat, sangat, sangat suka dengan lagu 'What Should I Do?'-nya S.H.E. Oke, gini, Blogger gak bilang lagu itu bagus banget, tapi maksudnya lagu tersebut sangat sesuai dengan Hana Kimi canon. Di episode 1, walau bener baru mulai, tapi begitu lihat terjemahan lagu pembukanya, langsung seneng karena memang menggambarkan Mizuki canon. Makin seneng lagi karena rata-rata ide yang diangkat memang sesuai dengan canon.
- Kedua, versi Korea. Dalam versi ini, judul yang dipakai adalah To The Beautiful You. Tidak semelenceng judul versi Taiwan, malah judul versi Korea ini lumayan deket dengan judul alternatif bahasa Inggris Hana Kimi: For You In Full Blossom. Dari empat live-action resmi Hana Kimi, versi ini adalah yang paling baru, mengudara tahun 2012. Dibanding versi Taiwan, versi Korea ini budaya negaranya jauh lebih kental.
Agak sulit bagi Blogger untuk bahas Hana Kimi versi Korea, karena: pertama Blogger benar-benar tidak tertarik dengan apa pun yang berbau Korea, kedua ini adalah serial Korea pertama yang Blogger nonton secara berurutan dan sadar. Jadi ketika Blogger nonton sesuatu di serial ini yang mungkin maksudnya lucu, tapi Blogger merasa aneh sendiri dan setelahnya berpikir 'oh, mungkin serial Korea memang begini'. Sisi positifnya, karena bener-bener tidak tertarik dengan aktor Korea mana pun, Blogger jadi bisa fokus nonton dan bukan sibuk fangirl-an.
Versi Taiwan itu, karena mereka live-action pertama, belum ada contoh sama sekali. Seperti, bahwa mungkin adegan A gak perlu dipake gapapa, tokoh B sebenernya gak perlu terlalu digali, si C gak perlu diadaptasi juga gak masalah, dst. Sedangkan versi Korea, karena sudah ada 3 contoh resmi, selain sudah dapat contoh juga bisa dapat ide untuk pakai materi eksklusif live action versi lain. Versi Korea bahkan mungkin yang paling jauh daripada live-action lain, salah satunya karena tidak pakai banyak tokoh canon, serta hampir semua tokoh canon yang mereka pakai malah disalahpergunakan. Ujungnya, kalau gak ada omongan bahwa serial ini adaptasi dari manga Hana Kimi, orang gak bakal begitu ngeh (dan Blogger gak bakalan nonton juga).
Goo Jae Hee (Mizuki), sebenernya dari tampang cukup sesuai dengan manga. Tapi, ini masalah di skenario sih, Mizuki versi Sulli ini cukup OOC. Untuk sifat Mizuki, Blogger lebih pilih versi dorama 2007. Motif kedatangan Jae Hee adalah yang paling sesuai dengan manga daripada para counterpartnya, bahkan agak dibuat lebih ekstrim saat tayangin masa lalunya.
Kang Tae Joon (Izumi), sejauh ini tampang Lee Min Ho memang yang paling mendekati manga, bahkan mengalahkan versi dorama 2011 dan Taiwan. Hanya saja, untuk penokohan, versi Taiwan lebih sesuai manga. Daripada para counterpartnya, Blogger paling benci penokohan Izumi versi Korea. 'Benci' memang kata yang kuat, tapi beneran. Blogger berusaha keras untuk tetap lanjutin episode 1 ketika melihat bahwa Izumi versi Korea dibuat sebagai layaknya selebritis. Itu ngaco banget.
Cha Eun Gyeol (Nakatsu), versi Lee Hyun Woo ini adalah satu-satunya Nakatsu yang tidak hobi mendumel sendirian, gak lebay seperti para counterpartnya. Dan, mungkin memang serial versi Korea ini sangat mengedepankan budayanya, sehingga karakter Nakatsu versi ini adalah yang paling natural di dunia nyata.
Ha Seung Ri (Minami), ngaco, bahkan versi Taiwan masih lebih baik. Blogger gak masalah kalau dia dibuat enggak se-playboy manga dan para counterpart, tapi jangan hancurkan imejnya apalagi sampai jadi bucin dari counterpart Hibari, cukup
Song Jong Min (Nakao), NGACONYA LEBIH PARAH DARI SEUNG RI. Blogger gak tahu tentang aktor Korea sama sekali, jadi kalau Kreator Hana Kimi Korea menganggap Hwang Kwang Hee adalah aktor yang dianggap cukup manis untuk main jadi Nakao, yaudahlah. Tapi kenapa Jong Min dibuat demen sama Eun Gyeol, padahal di manga dia ngekorin Minami? Blogger gak masalah kalau sampai tamat pun Jong Min tetep gak mau akrab sama Jae Hee, karena Blogger paham gak semua orang bisa berteman dengan siapa pun. Tapi ini adaptasi, setidaknya kesukaan Nakao pada Minami itu adalah arc sampingan yang memang ada di Hana Kimi.
Jang Min Woo (Hokuto),
Para tokoh seperti KK, Nanba Io, papanya Izumi, dan mamanya Nakatsu dibuat sangat berbeda, padahal ketiga karakter ini masuk ke dalam arc di manga.
Tokoh seperi Tennouji dan Oscar dibuat sekilas lewat walau lebih dari sesekali. Jadi eksistensinya tetep ada, tapi gak digali, sehingga mungkin maksudnya ketua asrama yang diutamakan adalah Minami. Dan itu gapapa, masih lebih baik menurut Blogger daripada versi Taiwan.
Bahkan Hanayashiki Hibari dibuat amat sangat ngaco melebihi versi 2007. Seperti yang Blogger bilang saat bacotin tentang karakter Tae Joon, Blogger berusaha untuk tetap nonton di menit-menit awal episode pertama gara-gara diperlihatkan bahwa versi Izumi ini dibuat menjadi selebritis. Yang membuat Blogger harus 'kerja keras' lanjutin nonton adalah ketika ternyata tokoh Seol Han Na dibuat menjadi seperti pacarnya Tae Joon. Butuh bantuan wikipedia sampai Blogger paham bahwa karakter ini diadaptasi dari Hibari. Ngaconya luar biasa.
Ada beberapa karakter yang Blogger gak nyangka bakal dibuat adaptasi karakternya, walaupun ceritanya beda. Yang paling membuat Blogger seneng adalah Shizuki dan Gilbert. Dorama 2011 gak pake kasus kakaknya Mizuki, tapi 2007 dan Taiwan pake walaupun tampangnya salah. Di manga, Mizuki tampak sangat orang Jepang, sedangkan tampang kakaknya orang bule---hal ini diadaptasi dengan baik di versi Korea, tapi dari segi cerita tetap Taiwan menang jauh. Sedangkan Gil, 3 live-action lain sangat menutup mata terhadap tokoh ini, makanya Blogger kaget dan seneng saat muncul counterpartnya meski ceritanya ngaco.
Tapi karakter penting seperti Kayashima gak dimasukin, jadinya counterpart Nakatsu malah sekamar dengan Kagurazaka, padahal Kayashima itu termasuk tokoh ikonik dan Kagurazaka harusnya beda sekolah.
Ini memang drama Korea pertama yang Blogger nonton, tapi menurut apa yang beredar, katanya memang drama Korea hobinya bikin orang nangis. Blogger gak sampe nangis, sih, tapi Blogger bisa merasa bahwa daripada live-action lainnya, versi Korea sangat terasa dramanya. Alurnya gak terasa cepet, terasa banyak plot hole kecil-kecil (yang mungkin hanya kurang penegasan dalam serialnya aja), tapi memang banyak adegan yang didramatisir.Jadi daripada mencari plot (untuk Hana Kimi), live-action versi Korea ini menang telak untuk ber-kyaaa-ria pada adegan (counterpart) Mizuki dengan Izumi.
Progress relasi Tae Joon dengan Jae Hee seperti ada yang ke-skip sekitar episode 3 dan 4. Kalau misalkan di belakang layar sebenernya Tae Joon sudah rahasia Jae Hee, itu gak masalah, itu membuat wajar akan sikapnya yang mulai protektif. Parahnya, ternyata Tae Joon saat itu belum tahu Jae Hee adalah perempuan, hal itu diperkuat saat dia dengar percakapan Daniel dengan adiknya.
Omong-omong episode 5 itu, tentang Tae Joon bikin pesan dengan video juga, sadar gak sih kalau lewat video itu sama aja Jae Hee beberin rahasia bahwa dirinya perempuan? Dan lagi, sejak Tae Joon tahu rekan sekamarnya perempuan, dia langsung jadi baik. Oke, itu wajar sih, cuman sekali lagi, gak ada progres. Di versi lain, manga sekali pun, sekali pun Izumi (dan para counterpartnya) tahu tentang Mizuki perempuan, dia tetap memperlakukan cewek itu sama seperti sebelumnya. Kalau dari awal Izumi dingin (2007), maka dia akan tetap dingin, tapi melindungi rahasia Mizuki. Kalau dari awal memang dia hanya sekedar pendiam (Taiwan), ya dia akan tetap pendiam. Dan cara Tae Joon tahu Jae Hee perempuan itu mungkin diambil dari dorama 2007, padahal versi Taiwan saja cukup bisa ikutin manga.
Banyak ide cerita canon yang gak dipakai, seperti yang paling parah adalah tidak adanya adik Izumi. Julia pun hanya ada di flashback saat Mizuki mau potong rambutnya. Blogger agak kecewa juga karena gak ada insiden Mizuki dengan beberapa cowok lain harus jadi perempuan untuk acara dansa.
Blogger langsung punya firasat gak enak ketika selesai episode 15, tapi Seung Ri masih belum tahu siapa yang sebenernya perempuan. Gini, serial ini tamat dalam 16 episode, berarti kalau mau sesuai manga seharusnya episode 16 itu bakal padat banget tentang para ketua asrama tahu lalu seluruh murid tahu kemudian Jae Hee pulang ke Amerika, dan harusnya itu gak cukup satu jam aja (iya, perepisode sekitar 60 menit). Eeeehh, ternyata, walau ngaconya gak separah versi Taiwan, tetep aja bikin geleng-geleng.
Bagian penghuni asrama 2 kumpul untuk perpisahan dengan Jae Hee, itu 2007 banget. Tapi karena di versi ini memang Jae Hee hanya bener main dengan Tae Joon dan Eun Gyeol, jadi gak ada ngomong dengan karakter satu-persatu. Dan karena gak akrab sama sekali dengan asrama 1 dan 3, ya yang perpisahan hanya dari asrama 2.
Bagian Tae Joon nyusul ke Amerika, itu ada di 2011 dan canon dengan manga walau detil adegannya beda. Setidaknya Blogger seneng karena Tae Joon tetap berkompetisi dan bukannya sok ngejar Jae Hee setelahnya.
Di antara semua perubahan yang terjadi, jika ini bukan adaptasi dari mana-mana (sebenernya kalau bukan adapatasi manga juga Blogger gak bakal mau nonton), Blogger paling suka relasi Tae Joon dengan Hyeon Jae. Jika berdasarkan manga, ini ngaconya luar biasa sih, karena Kagurazaka itu enggak satu sekolah dengan Izumi. Tapi perkembangan relasi mereka membuat Blogger lebih seneng daripada melihat Tae Joon mesra-mesraan dengan Jae Hee.
- Terakhir, versi Indonesia, dikenal dengan judul Cinderella Boy. Perlu diketahui, Hana Kimi versi ini tidak terdaftar sebagai live-action resmi manga Hana Kimi. Yah, orang Indonesia udah pada hapal kebiasaan dunia persinetronan negara ini: sangat 'terinspirasi' dengan kisah yang sedang terkenal dari luar negeri. Seperti kasus sinetron 'Kau yan Berasal dari Bintang' yang akhirnya ketahuan dijiplak dari drama Korea sih, cuman Cinderella Boy ini bagian awalnya sangat beda.
Dibanding 'berdasarkan manga Hana Kimi dari Jepang', sinetron ini lebih terasa 'berdasarkan drama Hanazakarino Kimitachihe dari Taiwan', terutama di 2 episode pertama. Memang, awal-awal versi Taiwan cukup mengikuti materi manga, dan materi canon tersebut diikuti Cinderella Boy. Hanya saja, yang membuat Blogger bilang bahwa ini lebih mengadaptasi Taiwan dan bukan Jepang adalah cara Indonesia membuat adegan-adegan tersebut.
Mau meniru versi Taiwan ataupun Jepang, versi Indonesia ini sangat menggambarkan dunia sinetron pada tahun 2007. Yes, 2007, itu tahun yang sama dengan mengudaranya dorama 2007, ada kemungkinan Indonesia tayang duluan. Balik lagi, di tahun 2000an itu memang Indonesia sudah mulai sok mengadaptasi cerita luar, tapi dirombak latar belakangnya. Dari awal entri, Blogger udah bilang bahwa wajar jika mengubah banyak unsur cerita demi menyesuaikan dengan budaya negara sendiri, dan Indonesia melakukannya lebih dari versi Taiwan dan Korea untuk franchise ini.
Yang paling berubah dari jalan ceritanya, sehingga di awal-awal orang yang kenal Hana Kimi gak bakal langsung ngeh bahwa ini terinspirasi dari sana adalah asal-usul tokoh utama. Di Hana Kimi, versi mana pun, tokoh utama itu dari Amerika dan seorang pelari yang cepat. Sedangkan versi Indonesia, tokoh utama hanya dibuat sebagai orang yang datang dari lingkungan hidup yang sangat berbeda serta kemampuan lari cepatnya itu berkat menjadi mencopet. Walau sebel dibuat beda, tapi Blogger mengakui bahwa itu sangat kreatif. Tentang tokoh utama masuk ke sekolah cowok dan harus menyamar pun juga motifnya dibuat beda, sehingga menyinggung kondisi miris anak-anak yang putus sekolah di Indonesia. Jadinya walau orang yang baca manganya tahu bahwa ini niru, tetap saja masih terasa bahwa ini punya khas Indonesia.
Hanya karakter-karakter penting dan cukup sering tampil di versi Taiwan saja yang dimunculkan counterpartnya, itu pun bisa dihitung jari. Sinetron ini hanya terdiri dari 6 episode sepanjang 40an menit, jadi mungkin mereka memang gak mau repot cari aktor utama banyak-banyak.
Tery (Mizuki). Karakter ini adalah counterpart yang paling jauh dari manga. Ariel Tatum mungkin berusaha untuk menjadi seperti Rui Xi, masalahnya versi Taiwan itu akting untuk Mizuki sudah cukup ngaco sehingga versi ini pun jadi ikutan ngaco. Walau begitu, script untuk tokoh ini dibuat menjadi cukup kreatif dimana Tery bukannya potong rambut melainkan pakai rambut palsu.
Tristan (Izumi). Porsi untuk tokoh ini gak sebanyak para counterpart live-actionnya, dan Blogger bukan ngomongin tentang jumlah episode. Tapi memang sepertinya Kreator menitikberatkan pada Tery yang menyamar jadi cowok untuk tetap menempuh pendidikan lewat jalur beasiswa dibanding berusaha membuat Tristan main basket lagi. Banyak adegan dan dialog yang memang sesuai dengan manga pada episode 1 dan 2, tapi terlihat jelas akting Marcell Darwin itu lebih merujuk pada versi Taiwan.
Rian (Nakatsu). Sangat jelas bahwa peran ini ikutin versi Taiwan. Dialognya, walau gak sama persis, itu seperti punyanya Taiwan tapi di-Indonesia-kan. Raut muka Eza Gionino pun dibuat lebih seperti Xiu Yi daripada Nakatsu.
Niko (Minami). Tokoh ini mirip dan beda di saat yang bersamaan. Minami digambarkan sebagai cowok cantik yang seneng dengat para cewek---baik versi Taiwan dan Indonesia memerankannya dengan cukup oke. Tapi, Minami canon sangat peduli dengan penghuni asramanya, dan terkesan cinta damai, gak suka kekerasan---ini menjadi berkebalikan dengan Minami-nya Indonesia. Bahkan Liang Si Nan masih lebih baik untuk hal ini.
Vicky (Nakao). Ini adalah salah satu tokoh pendukung ikonik, dan Blogger seneng peran ini dipakai padahal pasti sulit dilakukan dan dicari aktor yang sesuai. Penokohannya sesuai manga, walau jalan ceritanya jelas beda. Ada plot hole terutama pada bagian saat dia bilang gak mau temenan sama Tery tapi kok tetep mau akrab padahal hanya berdua. Tapi selebihnya, dengan mengenyampingkan plot hole kecil-kecil, cukup menggambarkan tokoh Nakao.
Marcell (Hokuto). Di versi mana pun, karakter ini tetap vital walau gak masuk jajaran tokoh utama. Karena hanya 6 episode, Blogger akan memaklumi tentang tidak digalinya karakter ini sama sekali, hanya ditampilkan ketika Tery di ruang UKS, dan gak ada tentang kalau dia dan counterpart Minami satu keluarga. Ada beberapa tingkahnya yang diadaptasi dari Mei Tian, tapi pemilihan aktornya masih lebih sesuai dengan manga.
Ada beberapa karakter di sinetron ini yang mungkin merupakan counterpart dari manga. Seperti tokoh Bedu yang sering muncul di awal tapi belakangan gak pernah ada bahkan gak disebut dalam epilog, sosoknya jadi seperti Gil yang adalah (salah satu) sahabat Mizuki dari Amerika (dalam hal ini berarti dari 'kampung halaman' Tery). Ada lagi Nando dan Juno yang seakan menjadi counterpart Nihonbashi yang terbagi menjadi dua karakter---Nihonbashi itu anak fotografi yang cari skandal di sekolah, jadi Nando adalah yang sering jepret-jepret dan pernah kena masalah sama Tristan, sedangkan Juno adalah pelaku kasus yang terakhir. Ada lagi Kisa (bener gak sih tulisan namanya?), sekelebat dia counterpart Rika (mantan manager Izumi), tapi ketika dia luka keserempet mobil langsung jauh banget dari tokoh Rika. Sedihnya, tokoh Kayashima gak dipakai di sini, sehingga counterpart Nakao-lah yang dipakai untuk jadi teman sekamar counterpart Nakatsu.
Adegan yang sesuai dengan materi canon paling dipakai di episode 1 dan 2. Masih ada materi canon di episode 3, tapi hanya diserempet saja. Episode 4,5,6 sudah tidak begitu ada. Yang paling keluar jalur adalah bagian tawuran, itu ngaco banget sebenernya, masalah yang terjadi pun sepele pula.
Dan Blogger gak ngerti kenapa buru-buru banget mau tamat. Jadi ketika Tery ketahuan pakai rambut palsu, langsung skip ke epilog dan dia jelasin sekilas. Padahal, kalau manga, adegan Mizuki ketahuan sebagai perempuan itu hal yang penting. Tapi yah, kalau ternyata ini ikutin versi Taiwan, wajarlah, wong versi Taiwan aja gak ada adegan Rui Xi ketahuan sebagai perempuan oleh penghuni sekolah lain kok.
Cinderella Boy, seperti yang Blogger tulis di bagian Tristan, lebih cerita tentang Tery yang mendapat beasiswa di sekolah khusus cowok dan berusaha mengubah hidupnya, ketimbang membuat Tristan main basket lagi. Jadi kalau di versi Taiwan dan manga ada tentang proses Izumi berusaha lompat tinggi lagi, di sini gak ada tentang tanda Tristan mau main basket lagi.
Jadi epilognya kurang sreg bagi Blogger untuk hal Tristan. Gak ada hal tegas tentang kenapa tiba-tiba Tristan mau main basket lagi, tahu-tahunya setelah Tery ketahuan sebagai perempuan, kemudian Tristan balik jadi atlit.
Relasi Tery-Tristan kurang begitu digali, padahal di manga dan Taiwan sudah banyak adegan tentang mereka sebagai teman sekamar. Sekali lagi, mungkin karena motif kedatangan Tery ke sekolah tersebut beda dengan para counterpartnya.
- Dari semua live-action Hana Kimi yang Blogger tonton, secara pribadi Blogger paling suka dorama 2007, padahal termasuk yang paling ngaco, mungkin karena itu versi pertama yang Blogger tonton secara sadar (Cinderella Boy itu Blogger tonton tanpa tahu asalnya). Tapi menurut Blogger, yang paling sesuai dengan manga adalah versi Taiwan, mungkin karena dia adaptasi resmi pertama, dan belum punya contoh lain, sehingga masih sangat ikutin materi canon.
Kiri-kanan: 2007, Taiwan, 2011, Korea. Atas-bawah: Mizuki, Izumi, Nakatsu. |
Untuki alasan kedatangan Mizuki, Blogger paling suka versi 2007. Manga dan Korea itu alasan Mizuki karena Izumi memberi mereka semangat untuk bergaul dan bertahan di dunia nyata. Versi 2011 itu karena Izumi menahan Mizuki yang dipikirnya bakal bunuh diri. Versi Indonesia bahkan Izumi bukanlah alasan kedatangan Mizuki (Tery bahkan gak tahu itu sekolah yang sama dengan Tristan). Versi Taiwan itu karena Mizuki jadi berniat mengubah diri gara-gara melihat Izumi. Sedangkan 2007, Mizuki merasa bersalah karena Izumi terluka saat menolongnya---luka itulah yang membuat Izumi berhenti lompat tinggi lalu Mizuki datang untuk menebus rasa bersalahnya.
Di negara lain mungkin ada versi gak resmi dari Hana Kimi, jadi seperti Cinderella Boy. Tapi Blogger gak tahu versi mana lagi. Adaptasi resmi hanya ada 4: Taiwan (2006), dorama 2007, dorama 2011, dan Korea (2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar