Blogger sudah empat kali baca manganya, dan baru dua kali nonton animenya. Sejarah Blogger kenal manganya sudah dibahas di entri sebelumnya ya, jadi kali ini Blogger akan ngomongin animenya. Blogger bisa tahu anime Gakuen alice dari seorang teman dekat zaman SMA tahun 2010. Saat itu Blogger bahkan belum pernah manganya dari awal sampai akhir, hanya baca berdasarkan Hanalala serta tankoubon yang Blogger punya di rumah saat itu, dan pengetahuan (lompat-lompat) Blogger di fandom ini hanya sampai saat Mikan-Natsume-Ruka-Tsubasa hendak kabur dari markas Z. Ketika Blogger ngobrol dengan teman Blogger yang ternyata demen Gakuen Alice, dia cerita bahwa sangat kecewa dengan animenya karena tidak sesuai. Blogger kaget saat tahu ternyata ada animenya. Saat itu Blogger gak kayak sekarang yang ingin baca sampai habis dulu lalu nonton, jadinya walau belum baca sampai chapter terbarunya, Blogger memutuskan nonton cari dan nonton animenya.
Hasilnya?
KACAU BEDA BANGET.
Oke, gak jelek sih. Inti utamanya sejauh yang diadaptasi menjadi anime cukup sesuai. Tapi bagi yang tergila-gila dengan manganya jelas akan kecewa dengan anime, apalagi jika pembaca manganya sudah baca sampai tamat lalu baru mulai nonton animenya (yang mana baru bisa dilakukan di akhir 2013).
Perubahan detil kecil-kecil masih bisa dimaklumi. Seperti, dari episode satu, yang Natsume rampas dari Mikan adalah roknya, sedangkan di manga adalah celana dalamnya. Itu perubahan kecil, tapi tidak begitu berpengaruh dengan plot selanjutnya. Lagipula, Blogger pikir Kreator anime menargetkan anime ini untuk anak-anak, jadi sebisa mungkin yang ditambilkan dibuat 'aman'.
Tapi Blogger pribadi tidak suka perubahan pada bagian dodgeball. Di manga, seluruh siswa kelas Mikan ikut main, dengan tim Mikan yang jumlahnya bisa dihitung jari. Di anime, yang main hanya sebagian, sisanya nonton, padahal tujuan dari permainan ini adalah mendekatkan diri dengan SELURUH anggota kelas. Perubahan tentang penggunaan alice di anime masih oke, maksudnya biar sekalian memperlihatkan alice apa saja yang ada, tapi Blogger kurang suka eksekusi dodgeball di anime.
Perubahan lain yang Blogger tidak suka adalah mempertemukan Mikan dengan Noda lebih cepat dari yang seharusnya. Memang tidak langsung diperkenalkan, tapi Blogger kurang suka aja.
Contoh lain yang Blogger tidak suka adalah ketika Mikan kasih Howalon terakhirnya pada Natsume, padahal di manga itu untuk kakeknya.
Beberapa tambahan adegan pun tidak buruk menurut Blogger. Banyak adegan yang tidak ada di manga, tapi bisa menjadi 'jembatan' yang pas menuju adegan canon, atau adegan tersebut seakan menjadi 'di balik layar' dari adegan canon di manga, atau adegan tersebut adalah pendukung apa yang terjadi di canon.
Contoh adegan eksklusif anime yang Blogger suka adalah menjelang festival, Tsubasa dan rekan-rekannya samperin Jinno agar dapat izin ikut serta. Festival Alice adalah Arc tersendiri di manga, dan diadaptasi ke anime, tapi adegan Tsubasa itu gak ada. Blogger suka akan tambahan adegan ini karena menunjukkan kepedulian dan kecerdasan Tsubasa.
Contoh adegan lain adalah saat Narumi kumpulin guru-guru lain untuk ngomong tentang surat dari Kakeknya Mikan.
Contoh lain lagi adalah tambahan perbedaan fasilitas level bintang di akademi. Di manga juga ada, tapi kalau tidak salah hanya sekedar tentang kamar, jatah makan, dan uang jajan. Di anime lebih kejam, yakni ada soal westafel dan tugas bersih-bersih.
Seperti yang Blogger sempat tulis sebelumnya, anime Gakue Alice mungkin dibuat dengan target penonton yang umurnya di bawah target pembaca manganya. Mungkin itu sebabnya anime ini dibuat menjadi lebih ceria, konflik yang ada dibuat lebih ringan walau diskriminasi level bintang tetap ada. Hubungan Mikan dengan Natsume dibuat lebih ringan dan tidak setegang yang ada di manga.
Tapi, sebab lainnya mungkin juga karena pihak Kreator anime tidak menyangka bahwa semakin kesini, Arc yang dibuat Tachibana Higuchi untuk manganya semakin intens dan berat.
Di Jepang, anime Gakuen Alice diputar dari akhir Oktober 2004 sampai tengah Mei 2005 sebanyak 26 episode, dan TAMPAKNYA dibuat tamat begitu saja, dengan episode 23-26 itu tidak ada di manga. Pada pertengahan Mei 2005 itu, tankoubon Gakuen Alice yang dirilis di Jepang memang baru sampai volume 7, yang chapter terakhir volume itu adalah tentang Mikan yang ketemu dengan Yuka untuk pertama kalinya. Itu memang Arc setelah ujian semester (setelah ujian, Iinchou dapat nilai tertinggi lalu pulang ke rumah selama seminggu, begitu balik ke akademi ternyata alicenya sudah dicuri), dan episode 21 adalah tentang ujian semester tersebut serta akhirannya langsung diperlihatkan bahwa Iinchou mendapat nilai tertinggi. Episode 22 tentang Bear dan Kaname itu memang ada di manga walau tidak seluruh adegan canon, tapi setelah-setelahnya itu tidak ada di manga, jadi seakan mereka nunggu sampai Arc alicenya Iinchou kecuri itu selesai kemudian baru mau digarap.
Masalahnya, episode 23-24-25 itu seperti Arc tersendiri. Jika menggunakan karakter eksklusif anime, Blogger tidak masalah. Jika menggunakan motif ekslusif anime, itu tidak masalah juga. Tapi ini tidak. Mereka masih pakai Reo untuk menarik Natsume gabung dengan Z, jadi seakan perpanjangan dari adegan Natsume yang diculik. Itu ngaco banget.
Episode 23, masa lalu Natsume cukup ngaco. Di manga masa lalu Natsume tentang insiden kebakaran itu bakal dibahas tapi nanti, sedangkan anime berasa sok tahu banget pengen duluan umbar masa lalu Natsume lalu ujung-ujungnya Mangaka bikin beda.
Episode 24, masa lalu Narumi-Reo-Yuka juga ngaco. Di manga memang sempat ada mereka bertiga bareng, tapi tidak seperti itu. Dan omong-omong, karena episode ini dibuat jauh sebelum manga umbar rahasia orangtua Mikan, jadinya anime melulu memberi petunjuk bahwa yang punya Nullification Alice adalah mamanya Mikan dan bukan papanya. Tapi di sisi lain episode ini cukup mendukung pada fakta setelah Mikan 'lulus' di menjelang tamat, ketika Jinno jadi Kepsek SD, Narumi dijadiin guru kelas Dangerous Ability.
Episode 25, bagian Reo pakai suaranya untuk gerakin para murid kemudian baikan dengan Narumi sebenarnya dipakai Mangaka tapi di bagian akhir. Di anime juga termasuk 'bagian akhir' sih karena episode setelahnya tamat. Tapi jalan ceritanya tidak sebahagia itu. Dan sekali lagi, masa lalu Narumi-Reo-Yuka tidak seperti itu. Okelah, Blogger paham saat itu bahkan nama Yukihira Izumi belum tersebut dalam manga, tapi pihak anime jangan sok berspekulasi begitulah.
Episode 26, sebenarnya itu bisa dianggap filler biasa, tapi latar waktunya sangat ngaco. Tidak masalah jika misalkan Mikan (yang di episode 21) harus ikut remedial. Tidak masalah jika misalkan Hotaru dikirapindah (toh di manga juga pernah kesebut tapi sambil lalu karena sedang Arc besar) sehingga Jinno seakan kasih izin Mikan kasih perpisahan dengan Hotaru. Tapiiii, kenapa di episode itu dianggap sebagai ujian kelulusan/kenaikan kelas?? Ngaco banget, padahal kelulusannya kelas Mikan versi manga itu adanya di menjelang akhir, setelah semua Arc besar lewat.
Blogger paham jika target anime ini untuk anak-anak, tapi jangan seenaknya ubah latar waktu dari canon sedangkan yang lain-lainnya tetap sama.
Jika misalkan setelah 14 tahun kemudian (tahun depan sudah 15 tahun) ada yang ambil alih untuk garap season 2, bisa saja dilanjutkan untuk adaptasi Arc Z dan seterusnya, dengan membuat seakan Hotaru tidak jadi pindah. Tapi yang kembali menjadi masalah adalah 'ujian kelulusan (SD)' yang ada di episode 26. Baik dilanjutkan atau tidak, anime ini latar waktunya ngaco.
Kemudian lagi, jika tidak dilanjutkan, apa fungsinya kenangan Yuka yang dilihat Noda itu ditampilkan dalam anime? Di manga, kenangan itu sangat penting bahkan ada Arc khususnya. Sedangkan di anime itu kilas baliknya bahkan ditampilkan sesekali, tapi anime ini selesai tanpa penjelasan apa-apa soal adegan itu.
Terakhir, ini masalah selera.
Blogger sangat tidak suka penggambaran Narumi versi anime. Entah ya, mungkin karena dibuat terlalu gemulai dibanding manga?
Penggambaran Jinno di anime juga Blogger kurang suka. Pertama karena kesannya Jinno jadi tua banget, kedua karena Jinno seperti tokoh antagonis banget padahal di manga hanya seperti guru yang menyebalkan tanpa hal-hal antagonis lainnya.
Sifat Ruka di anime juga Blogger kurang suka, mungkin karena di manga dia lebih pendiam dan lebih bisa tahan emosi.
Hubungan Natsume dengan Mikan yang dibuat lebih dekat dari seharusnya (di awal manga) juga Blogger gak suka, ketara banget Kreator pengen cepet-cepet satuin kedua anak ini di anime.
Terakhir lagi.
Sebenarnya sebagai anime tersendiri, ini cukup baik dan menghibur. Tuntutan untuk kelanjutan season setelahnya akan lebih besar karena adanya kenangan yang dilihat oleh Noda, Reo yang melulu ngomong tentang 'perempuan itu', serta tentang sosok Persona, dan apalagi tentang rumor bahwa Natsume adalah pembunuh. Tapi sebagai anime yang diadaptasi dari manga, ini bukan contoh yang baik. Tidak jelek (justru ada hal-hal baik seperti beberapa adegan pendukung), tapi penggemar manga pasti kecewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar