Berikut adalah ovehan Blogger tentang novel ini.
Konfliknya jelas, drama yang terjadi juga ditulis dengan baik sehingga turut menyulut emosi saya saat membaca novel ini.
Tokoh Julia memang menyebalkan. Dia bukan antagonis, tapi Blogger paling tidak senang dengan tipikal manusia seperti Julia itu. Ia terlalu kepo, hobinya ekorin orang, melanggar privasi orang, dan tidak tahu diri. Mungkin dari dia itu sudah biasa, mungkin maksudnya dia ingin akrab dengan orang yang bersamanya. Tapi tidak semua orang bisa tahan menghadapi orang yang sikapnya seperti itu. Karena adanya tokoh inilah yang membuat Blogger bisa ikut tersulut emosi saat baca bagian interaksi Diana-Julia serta pemikiran Diana tentang Julia.
Menurut Blogger pribadi cerita ini cukup oke, tapi ada hal yang Blogger kurang suka, yakni:
- Pertama, kompleksnya rahasia keluarga tokoh utama ini kurang dijelaskan dengan baik, mungkin jika novelnya lebih panjang akan jadi lebih baik soal penggambaran kekompleksan itu.
- Kedua, tokoh Fairee terlalu 'maksa'. Tidak masalah jika ternyata dia juga anak adopsi, lalu menjadi antagonis karena pengaruh lingkungan keluarga angkatnya. Tidak masalah jika ketika dia tumbuh dalam keluarga angkat yang seperti itu, dia jadi sebal dengan Diana yang membesarkan masalah yang (bagi Fairee) sepele. Tapi menjadi 'maksa' ketika Penulis membuat Fairee dan Diana ternyata berasal dari rumah yatim-piatu yang sama. Mungkin bagi orang lain tidak masalah, tapi saya pribadi kurang senang dengan hal ini.
- Terakhir, ini yang paling saya kurang suka: pemakaian nama 'Cinderella' pada judul. Tokoh Cinderella itu, mau di versi apa pun, adalah tokoh yang kehilangan ibunya sehingga ayahnya menikah dengan 'Ibu Tiri' yang turut membawa 'Saudari Tiri' ke rumahnya, lalu Cinderella diperlakukan semena-mena oleh Ibu dan Saudari Tirinya. Mungkin saya salah paham saat membaca novel ini, tapi di novel ini tokoh utama yang dianggap Cinderella adalah Diana, kan? Masalahnya, Diana sama sekali bukan Cinderella. Iya, ayahnya menikah lagi dan dia punya saudari tiri, tapi Diana lebih sesuai menjadi Drizella daripada Cinderella. Apakah ibu dan saudari tiri Diana menyiksa dan menjadikannya pembantu? Tidak, ibu tirinya tetap memasak untuk Diana, lalu Julia tidak main kasar dan menjahati Diana sama sekali. Apakah ibu dan saudari tiri Diana memaksanya pindah ke kamar lebih kecil? Tidak, Julia hanya memberi pilihan (yang diakunya 'bercanda' tapi maksa) pada Diana untuk pindah kamar atau satu sekolah (ujungnya Julia mendapatkan keduanya, makanya saya tidak suka dengan karakternya sama sekali), dan saat itu Diana memilih untuk pindah kamar. Jadi hidup Diana tidaklah sengsara sama sekali, perasaan sebalnya itulah yang membuat dia berpikir hidupnya menderita. Dibanding Diana, Julia-lah yang lebih sesuai dengan titel 'Cinderella'. Di poin ini, ada kemungkinan ternyata saya memang salah paham, mungkin novelis sebenarnya mencap Julia-nya sebagai Cinderella, bukan Diana seperti apa yang saya tangkap.
Untuk poin ketiga itu, mungkin karena Penulis ingin menyangkutpautkan dengan sinopsis di sampul belakang:
Iya, jadi di sinopsis Penulis bilang bahwa ini adalah kisah Cinderella yang baru, yang tidak dianiaya tapi menganiaya. Masalahnya, dalam kisah Cinderella, yang menganiaya adalah Ibu Tiri dan Saudara Tiri, kan? Okelah kalau ingin membuat kisah 'Cinderella' yang berkebalikan dengan 'konsep' umum. Tapi jika diberi judul "CINDERELLA's secret", itu tidak ada hubungannya dengan 'Cinderella revolusioner'.'Diana benci ibu dan adik tiri barunya, Tante Hesti dan Julia si manja. Mereka pengganggu! Apalagi Julia telah mencuri perhatian ayahnya, teman-temannya, bahkan orang yang dia suka! Diana membangun benteng tinggi dengan mereka. Ia ingin menunjukkan kuasanya di dalam rumah. Ia menganggap dirinya sebagai Cinderella revolusioner yang tidak teraniaya, dan justru dialah yang menganiaya keluarga tiri dengan caranya sendiri. Namun ternyata, rencana untuk menghancurkan mereka justru membawa rahasia tentang Diana sendiri….'
Ini pendapat Blogger secara pribadi, terutama yang tentang judul itu. Memberi judul pada suatu karya memang sulit, iya, Blogger paham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar