Rabu, 20 Februari 2019

Dua Malam di Semitau





























 Semitau itu jarang ada orang tau. Mungkin itu sebabnya dikasih nama semi(sebagian)tau. Itu kampung papa, daripada orang bingung, jadi selalu bilang di Pontianak aja. Jaraknya sekitar 500an Km dari Pontianak, sekitar 11 jam pakai mobil. Kesana hanya satu jalan, bener-bener satu, gak ada cabang, untung sudah diaspal. Perjalanan kesana itu anggap aja mau ke puncak, tapi ini lebih ngeri, mungkin karena ada jembatan yang bener-bener dari kayu.

Apa? Air keran? Keluarnya air sungai Kapuas, jadi kayak susu coklat. Sejernih-jernihnya itu teh yang kurang celup. Jadi Blogger sampai beli air galon untuk bilas badan (bukan mandi). Padahal, selain tentang air, Blogger mau aja lebih lama disini.



 Ada puskesmas kecil dan klinik yang cukup besar untuk ukuran Semitau, tapi ini adalah satu-satunya sekaligus yang pertama untuk rumah sakit. Posisinya ada di ujung banget, dimana tanah sekitarnya masih kosong.

Ini hidangan malam terakhir di Semitau, di rumah temen sekolah papa. Ada durian hutan (Blogger kurang suka duren), ada kerupuk basah, dan ada bakwan ikan bilis. Ikan bilis itu sedikit lebih besar dari ikan teri. Mama Blogger sesekali bikin bakwan teri, jadi Blogger gak masalah makan bakwan bilis ini. Tapi karena kebanyakan, sampai sekarang masih agak batuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar