Minggu, 09 Agustus 2020

Haikyuu Stageplay

Sebelum dikira PHP padahal udah baca jauh, Blogger akan kasihtahu dulu bahwa entri ini bukan artikel tentang stageplay Haikyuu, jadi kamu gak bakal nemuin daftar pemain, atau berita tentang mereka, tentang sejarah, dan lain sebagainya. Enggak. Entri ini murni bacotan Blogger yang fangirlingan parah tentang Haisute.

Pada mulanya, Blogger gak tahu menahu tentang eksistensi stageplay ini. Satu-satunya stageplay dari Jepang yang pernah Blogger tonton (terimakasih, Youtube) adalah Persona 3, itu pun gak full. Jadi, yah, pokoknya hanya tahu eksistensi satu itu aja, itu pun kalau gak salah saat belum ada animenya (kalau ternyata udah ada ya berarti Blogger waktu itu belum nonton).
Kebiasaan Blogger kalau habis dari serial 'besar', biasanya bakal nyari di Youtube dengan tambahan keyword 'watchmojo'. Jadi Watchmojo (dan para saudaranya) adalah channel Youtube yang hobi bikin daftar top 10 (kadang 20 atau lebih tergantung materi atau maunya mereka) tentang apa aja dari yang paling penting sampai yang paling gak penting, dan mereka unggah video tiap hari. Anime ter-ter-ter-ter pun ada. Dan kalau anime yang bersangkutan 'besar' seperti Naruto, One Piece, dll, biasanya mereka bikin video tersendiri kayak 10 pertarungan terbaik di Naruto, 10 tokoh terbaik One Piece, dsb. Nah, setelah kelar nonton Haikyuu, blogger memutuskan untuk mencarinya juga di saluran Watchmojo. Dari pencarian itu, muncullah rekomendasi (bukan dari Watchmojo) video Haisute yang The Summer of Evolution. Awalnya Blogger pikir itu bakal parodi (jatuhnya memang iya) seperti A Very Potter Musical dari Starkid. Oke, jangan salah, AVPM walau parodinya banget-banget, mereka sangat serius garapnya. Terus, Blogger pun memutuskan untuk nonton The Summer of Evolution (itu stageplay keempat dari rangkaian mereka kalau gak salah), dan jatuh cinta parah banget. Sejak saat itu, sampai sekarang, Blogger gak nyerah nyari video Haisute dari Youtube dan Facebook. Blogger pun akhirnya menemukan A View From The Top dan Karasuno Revival yang walau tanpa subtitle tapi berhasil Blogger pahami karena toh adegan dan dialognya sebagian besar canon.
Oke, enggak, tunggu, bukan berarti Blogger gak mau nyari DVD asli. Mau banget, tapi bagaimana nontonnya? Di rumah gak ada DVDplayer. Pakai laptop pun disc sering gak kebaca, entar takutnya beli mahal jadi rusak.

The Summer of Evolution adalah Haisute pertama yang Blogger tonton. Memang sangat banyak adegan yang mengocok perut, apalagi fanservice untuk para shippers bertebaran parah banget, sehingga saat nonton gak bisa cuman meratiin tokoh yang sedang berdialog aja karena bisa aja tokoh di sekitar mereka sedang melakukan kekonyolan yang terlalu sayang untuk dilewatkan---makanya nonton sekali itu gak cukup banget. Walau bikin orang ber-kyaaa-ria, stageplay ini digarap dengan serius. Plot ikutin canon dengan modifikasi yang bisa dimaklumi. Dan karena STAGEplay, sehingga mereka bakal terus-terusan di panggung (pernah ada keluar panggung tapi mereka tetep di ruangan itu), jadinya tim kreatif sangat perlu diacungin jempol untuk latar dan properti.

Beda dengan AVPM, karena memang judulnya MUSICAL, jadi sudah pasti ada adegan nyanyi dan biasanya ada tariannya juga. Sedangkan di Haisute gak begitu. Musik tetap ada, tapi mereka hanya nari dan gak pakai nyanyi. Tarian pun bukan asal, koreo mereka memang disesuaikan dengan adegan mereka dan paling kelihatan saat adegan man voli---koreo mereka disesuaikan dengan gerakan dalam permainan voli. Kalau gak salah inget, tiap tim punya theme song dan koreo sendiri untuk pembeda, dan ini jadi bikin keren lagi.

Castnya membuat Blogger jatuh cinta walau gak instan. Di Summer of Evolution, karena sekali lagi itu pertama kalinya blogger nonton Haisute, tokoh pertama yang Blogger langsung kasih jempol itu Kuroo yang diperanin Kondo Shori. Gak tahu ya, rasanya langsung jatuh cinta dengan Kuroo versi Haisute, padahal memang dari manganya pun udah masukin tokoh ini ke daftar tokoh favorit. Lalu kalau dari foto-fotonya aja, sebenernya Blogger sempet kurang sreg dengan Suga Kenta sebagai Hinata, tapi ternyata versi panggungnya sangat sesuai. Hal itu terjadi pada hampir semua karakter lain selain Kuroo. Bahkan butuh beberapa kali nonton sampai akhirnya Blogger bisa suka Kosaka Ryotaro sebagai Tsukki.

Dan mungkin nonton The Summer of Evolution sebagai Haisute pertama yang Blogger tonton adalah keputusan yang baik, karena memang adegan Karasuno ikut latihan ke Tokyo itu adalah adegan favorit Blogger baik dari manga maupun anime. Merupakan keputusan yang baik juga karena ada Fukurodani dan Nekoma juga. Memang di stageplay sebelumnya bahkan ada Aoba Johsai, tapi sekali lagi Blogger lebih suka adegan yang Karasuno ke Tokyo. Gara-gara suka dengan stageplay keempat ini, Blogger jadi bisa semangat nyari tiga pertama.

Blogger ketemu video full A View From The Top, dan melihat bahwa ternyata dari awal, orang Engeki Haikyuu ini memang serius garap stageplay mereka bahkan dari Haisute pertama. Bukan jelek, tapi seandainya stageplay ini adalah stageplay Haikyuu pertama yang Blogger temukan, mungkin Blogger gak bakal sesemangat sekarang. Sekali lagi, bukan jelek ya. Pada nyatanya, dana Haisute pertama memang lebih kurang dari yang keempat dan itu wajar. Properti mereka kurang ada dan lebih mengandalkan latar belakang yang di layar dan lantai panggung serta lightning. Untuk cast, karena memang bagian awal Haikyuu masih tidak begitu banyak tokoh penting, jadi wajarlah kalau mereka hanya mengutamakan Karasuno (yang tidak penuh) dan Aoba Johsai serta para mentor Karasuno. Bahkan disitu Kiyoko tidak tampil secara fisik.

Karasuno, Revival! tampak lebih punya dana. Bukan hanya soal properti melainkan juga cast dari Nekoma dan Dateko juga muncul karena memang mereka mau ikutin canon. Adegan komedi dimunculkan walau Blogger pikir sebagian besar bukan sengaja dibikin komedi. Apalagi karena ini siaran langsung di atas panggung, para pemeran pasti berimprovisasi sesuai dengan skenario yang ada dan sesuai kondisi di atas panggung. Seperti misalnya ada adegan tokoh (Blogger lupa siapa) tiduran dan taruh kepala di atas paha Hinata kemudian Hinata pindahin kepala tokoh itu ke lantai. Sontak terdengar suara kekehan geli penonton, dan Blogger pikir mungkin adegan itu gak ada di skenario. Jadi dalam satu adegan, jika ada lebih dari satu tokoh terlihat di atas panggung, maka bisa aja ada penonton yang menangkap 'adegan' di luar skenario dan dijadiin bahan lucu-lucuan---biasanya hal ini jadi asupan besar untuk para fangirl/boy.

Para cast tidak hanya memerankan tokoh yang bernama. Dari Haisute pertama, para cast yang pada saat itu tidak punya adegan, biasanya akan muncul dengan jubah putih atau malah mengenakan pakaian lain untuk merepresentasikan 'penonton' atau figuran atau narator. Seperti yang paling kelihatan adalah ketika stage actor Kuroo dan Kenma pakai wig dan baju perempuan yang memperlihatkan seakan mereka fangirl Oikawa. Atau di The Strongest Challengers, kalau gak salah stage actor Bokuto dan Akaashi jadi fangirl Atsumu. Jadi, para cast gak hanya main jadi suatu tokoh secara bersih, di atas panggung ya orangnya mereka-mereka juga.

Dari semua cast (generasi sebelum 2019), yang membuat Blogger pangling adalah Kondo Shouri yang main jadi Kuroo Tetsuro, sesuai yang Blogger sempet singgung, karena sesuai banget, apalagi interaksinya dengan stage actor Kenma di atas maupun di luar panggung. Padahal aktor Kenma, Nagata Takato, di awal Blogger lihat itu kurang terlihat seimut Kenma, tapi bisa kelihatan bahwa dia memang Kenma.
Cast yang sangat baik lainnya adalah Asuma Kousuke, dan Blogger yakin serta percaya hampir semua penikmat Haisute setuju bahwa dia adalah Oikawa Tooru banget bahkan di luar panggung. Terutama saat tiap kali dia nyebut 'Iwa-chan', dan dia pernah spontan nyebut nama itu di luar panggung, lalu gayanya yang bagaikan Crappykawa banget.

Rerata cast berhasil menjadi sosok tokoh yang diperankan atas bantuan make-up, wig, tatanan rambut. Tapi yang membuat Blogger sangat senang adalah, bahkan ketika sedang tidak menjadi tokoh yang diperankan, para cast masih bisa terlihat sebagai tokoh yang bersangkutan, wkwkwk. Kalau sekedar di belakang panggung, itu masih bisa diwajari karena mereka masih pakai kostum tokoh yang diperankan, jadi apa pun yang mereka lakukan walau OOC, masih bisa terlihat sebagai karakter tertentu.

Relasi para cast di luar pementasan pun patut diacungi jempol. Sudah biasa banget kalau ada aktor (panggung sekalipun) yang menjadi seperti keluarga besar karena mereka ketemu dalam proyek. Tapi gini, para cast (sebelum 2019) tidak selalu sama. Maksudnya, bahkan pemeran Daichi sebelum 2019 aja udah ganti-gantian dari Tanaka Keita ke Akisawa Kentaro lalu balik lagi (mereka pentas untuk satu judul bukan hanya sekali, dan saat re-run mungkin ada cast yang berhalangan jadwalnya dengan jadwal lain, makanya bisa ada re-cast). Dan yang bikin Blogger senang adalah, pada video diluar pementasan, aktor alumni masih datang dan ikutan masuk dalam video-video  itu. Kekeluargaannya terasa walau iya sekali lagi mereka dipertemukan di Haisute.

Para cast, di luar panggung serta di sosmed masing-masing membuat para fangirl (dan mungkin fanboy, Blogger gak tahu) kegirangan karena mereka sering seperti tidak jauh dari tokoh yang mereka perankan, belum lagi interaksi mereka satu sama lain, membuat para shippers bahagia sendiri. Blogger gak perhatiin semua sih, cuman yang paling kelihatan untuk Blogger belakangan ini adalah TsukiHina yang diperankan Kosaka dan Suga. Pokoknya kalau perlu asupan (terutama BL) Haikyuu, segala sesuatu yang berhubungan dengan Haisute itu cocok banget lah.
 
Untuk cast Karasuno 2019, awal lihat jelas rasanya aneh. Blogger belum pernah nonton versi generasi itu sih, tapi belakangan Blogger bisa melihat bahwa mereka tampak lebih mirip tokoh aslinya dibanding cast sebelum 2019. Jangan salah, sejauh ini Blogger tetap lebih suka cast orisinil (dan versi rerunnya), tapi memang penampakan 2019 lebih mendekati canon

A Very Potter Musical yang sempat Blogger singgung sebagai pembanding itu kayaknya bukan resmi dari pihak Harry Potter, alias buatan fans, dalam hal ini Starkid. Sedangkan Hyper Projection Engeki: Haikyuu ini kalau Blogger gak salah paham resmi, terlihat dari deretan staf produksi. Jadi bukan sekedar produksi fans. Enggak, jangan salah, banyak stageplay buatan fans (berbagai fandom) yang bikinnya niat bahkan mungkin lebih keren dari Haisute ini (karena misalkan genre fantasi dsb), tapi mereka bukan garapan resmi. Kalau ternyata Haisute ini pun gak resmi, berarti Blogger salah paham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar