Minggu, 30 Agustus 2020

Detective Conan episode 979

Episode ini flashbacknya dua kali, gara-gara dibuka dengan latar 'present time', jadinya dibuatlah cerita tentang beberapa jam sebelum akhirnya Conan bisa ada di tempat itu. Kilas balik kedua bisa muncul karena selama perjalanan, Kogoro ingat tentang kasus lama yang pernah ditanganinya (filler, gak usah dicari).


Seperti filler (dan movienya) DC lainnya, penonton gak bakal dikasih lihat kasus dibalik kasus sebelum waktunya. Jadi memang gak bakal bisa tahu kalau ada kasus yang memicu kasus ini, paling banter ya motifnya aja. Walau begitu, Blogger berhasil nebak 2 hal.

Oke, ini SPOILER BANGET loh ya.

Sebagai penonton, awal pertama lihat 'bayangan' yang ikutin Kogoro dengan kliennya pasti langsung mikir bahwa itu adalah Pelaku. Tetapi, ketika Kogoro menemukan surat di taman pertama yang isinya ada sebut namanya, Blogger langsung tebak bahwa 'bayangan' yang ekorin mereka adalah Conan, serta orang yang naruh surat-surat itu adalah Klien.

Pertama, kenapa Conan? Sebenernya ini gampang kok. Karena Conan tahu tentang kasus yang sedang ditangani Kogoro ini tapi tumben dia gak ikut pergi.

Kedua, kok bisa tahu itu Klien? Penonton bakal bisa langsung tebak dia dari saat Klien masih di kantor Mouri (apalagi tersangka yang dimunculkan memang hanya dia), tapi Kogoro (dan tokoh lain) jelas gak bisa lihat perubahan raut muka Klien saat itu. Jadi, terlepas adegan masih di kantor itu, petunjuknya ada di surat pertama yang ditemukan Kogoro. Disitu ada nama Kogoro, berarti pemikiran tokoh adalah bahwa Pelaku melihat Kogoro ke taman bareng Klien---sesuai hipotesa Kogoro. Tetapi, dari tempat surat itu muncul, ini cuman pemikiran Blogger ya, tampaknya itu bukan tempat yang bisa tiba-tiba diselipin surat secara dadakan. Kalaupun bisa, Blogger mempertanyakan tentang bagaimana cara Pelaku membuat surat dadakan tersebut, sebab itu dari potongan-pototngan kertas. Dengan kata lain, bahkan sebelum Kogoro terima kasus ini, surat itu sudah ada duluan. Sedangkan surat-surat yang lain, jika diperhatikan, letaknya ada di posisi yang sudah dilewati Klien, atau ada di dekat jangkauan Klien. Karena ada di tempat terbuka dan bisa dilihat mata telanjang, berarti suratnya baru ditaruh sambil Klien pura-pura cari juga.

Blogger punya mixed feelings soal Kogoro. Geregetan karena di awal kasus ini Kogoro gak coba tanya dan korek lebih lanjut tentang barang yang dicari ini. Alhasil, awal mereka di taman itu, cara Kogoro nyari brosnya malah seperti cari hewan. Memalukan, apa bedanya detektif dengan orang biasa kalau begitu?

Walau geregetan sebel, Blogger bisa melihat bahwa setidaknya Kogoro memang bisa menjadi detektif dan merupakan orang yang baik. Blogger bukan omongin dia baik karena lindungi Klien. Dia orang baik karena tidak melupakan kasus-kasus yang dia tangani apalagi yang menyebabkan Pelakunya tewas, makanya Kogoro bisa terngiang dan penonton bisa lihat kilas baliknya. Tapi, dia berusaha profesional dengan tidak curiga bahwa kasus tersebut ada hubungannya dengan kasus ini, makanya butuh waktu lama sampai dia membuat konklusi bahwa ini bukan tentang bros yang hilang. Toh, dua tahun lalu itu, nyatanya Kogoro memang berhasil mengungkap kebenaran tanpa bantuan Conan (Shinichi).

Yang membuat sedih adalah, Kogoro tidak berhasil menutup kasus ini sendiri. Gak bohong, Blogger sangat menyayangkan serta sebal karena Kreator membuat Kogoro 'tidur' tanpa jarum bius Conan. Padahal Blogger lebih ingin Kogoro sendiri yang mengungkap kejadian hari itu. Yah, sudah pasti dia sendiri bakal bingung tentang beberapa kali bisa pas nyawa Klien (tidak sengaja) terancam, tapi setidaknya biar kasus ini yang berhubungan dengan kasus lawas bisa ditutup oleh Kogoro secara pribadi, apalagi kasus dua tahun lalu itu kan memang Kogoro tangani tanpa Shinichi.

Di bagian akhir episode ini akhirnya ada preview episode depan serta next conan hint. Iya, biasanya kedua hal ini gak ada karena selang-seling rerun. Tadi sebelum nonton episode ini, Blogger iseng lihat daftar episode dan nyatanya memang minggu depan masih episode baru, makanya bisa ada bocoran tentang episode minggu depan.

Selasa, 25 Agustus 2020

Boruto episode 162

Mugino dengan Boruto memang bukan pasangan kerja yang bagus, wkwkwk, ketahuan banget dari awal pertemuan mereka. Makanya Blogger auto-ngangguk ketika Konohamaru berkomentar begitu.

Episode ini masih lanjutan langsung dari episode sebelumnya, dan temanya adalah Boruto-Konohamaru yang berusaha kabur dari kejaran orang-orang, lalu Sarada dan Mugino ikut kabur juga. Yang paling mengejutkan memang adalah kemunculan pencuri cilik yang sebelumnya sudah pernah muncul di Arc ini. Blogger agak merasa aneh saat anak itu bilang bahwa gak ada orang dewasa yang tahu tentang tempat persembunyian itu, karena, yah, tempat itu tidak tampak seperti buatan/disiapkan oleh anak-anak seusia mereka. Tapi keren sih.

Welcome back, Mitsuki! Oke, dari kemarin-kemarin dia memang muncul sih, tapi bukan bareng timnya. Rasanya aneh aja kalau Mitsuki terpisah dari Boruto. Ayo dong kalian kissu //cukup.

Tebakan Blogger tentang anak perempuan yang di tempat Yubina ternyata salah ya, kecuali kalau ada plot twist yang maksa.

Episode depan, Tim 7 + Mugino masih proses kabur, tapi kayaknya bukan karena warga melainkan ada orang lain yang ngincar mereka. Blogger jadi bingung sebenernya yang mana yang kerja untuk Victor, atau ternyata anak buah Victor malah gak ada disitu.

Tokoh yang pakai kerudung menjelang akhir episode ini (tampaknya sudah buka kerudung episode depan), semoga bukan tokoh figuran belaka.

Jumat, 21 Agustus 2020

Mamotte Lollipop / Sweet Lollipop

Kalau bukan karena ada di Nakayoshi, Blogger gak bakal bisa kenal manga ini. Apalagi, bahkan sampai saat ini, genre fantasi (dan supernatural dan sejenisnya) bukanlah genre favorit Blogger untuk baca manga karena biasanya mereka kurang ada penjelasan logika fantasinya mereka. Walau menjadi salah satu manga favorit Blogger di Nakayoshi, bukan berarti Blogger menganggap penjelasan akal dan logika fantasi manga ini bagus.

Di Indonesia, manga ini dikenal dengan judul 'Sweet Lollipop'. Judul bahasa Inggris lainnya adalah 'Protect Lollipop' dan 'Save me Lollipop'.Dikarang oleh Kikuta Michiyo sebanyak 7 volume (2002-2005) dengan judul asli 'Mamotte Lollipop' dan diadaptasi sebagai anime sebanyak 13 episode (2006). Manga ini ada sekuel langsungnya berjudul 'Sweet Lollipop Return' atau 'Modotte Mamotte Lollipop' sebanyak 6 volume (2006-2007).

Bercerita tentang Nina, seorang manusia biasa, yang tidak sengaja menelan kristal yang dikiranya permen (karena ada di piring kuenya), lalu menjadi incaran orang-orang yang mengaku penyihir, karena kristal itu ternyata adalah tes untuk para penyihir. Zero dan Ichii yang adalah peserta tes juga, memutuskan untuk melindungi Nina dari peserta tes lain sampai hari terakhir ujian. Tujuan utama mereka tetap agar kristal itu jangan jatuh ke peserta lain, tapi peserta lain berusaha mendapatkan kristal itu dengan cara ekstrim: ada yang berniat membunuh Nina agar mereka bisa mengambil kristal itu dari perutnya, dan segala macam cara lain. Nah, Zero dan Ichii ini tidak seperti itu, walau iya intinya mereka menjaga kristal, tapi mereka gak bakal menyakiti Nina sama sekali.

Masih di Sweet Lollipop, Arc selanjutnya adalah tentang komplotan pencuri dari dunia sihir yang ingin menangkap Nina dan hewan sihirnya.

Eh, hewan sihir?

Jadi, kristal yang dipakai untuk ujian itu seperti 'telur' yang bisa menetas menjadi naga, dan itu merupakan 'hadiah' bagi yang lulus ujian, jadi hewan suruhan sihir gitu. Tetapi Si Naga yang selama menjadi telur kelamaan di perut Nina, punya pemikiran sendiri: daripada menjadi piaraan peserta yang lolos ujian, dia lebih memilih Nina.

Lanjut lagi tentang Arc kedua, Zero dan Ichii mendapat tugas untuk melindungi Nina dan Naga dari komplotan pencuri itu. Komplotan pencuri itu mencuri bukan tanpa alasan. Dan bagian akhirnya pun cukup seru untuk ukuran shoujo-romance-fantasy. Arc pertama pun bagian akhir dari ujian sihirnya juga bagus, tidak picisan dan tidak sebegitu mainstream banget.

Lalu untuk sekuelnya hanya terdiri dari satu Arc besar yang intinya adalah Zero dan Ichii (dan peserta ujian lainnya) mengikuti ujian sihir tingkat atas (atau lanjut) untuk menjadi penyihir profesional. Dan lagi-lagi Nina tanpa sengaja menelan kristal yang menjadi incaran peserta ujian dengan cara yang sama. Sebenernya, tema besarnya mengulang Arc pertama, bedanya hanya sekarang Zero dan Nina berpacaran, jadi jalan ceritanya bukan hanya tentang ujian sihir melainkan tentang lika-liku hubungan mereka. Kalau di Arc pertama mengutaman sihir, lalu Arc kedua lebih tentang drama, maka di Arc ketiga ini lebih ke romance.

Secara keseluruhan, Blogger suka banget. Manga inilah salah satu manga yang membuat Blogger mau membaca manga fantasi kedepannya. Terutama kalau dibaca zaman sekarang, manga ini agak bikin geli sih. Ada beberapa adegan romance yang terasa maksa dan mainstream, tapi untungnya secara keseluruhan masih terasa orisinilnya sang Mangaka. Untuk penamaan tokoh, kalau ngeh, Nina + peserta ujian hampir semua berdasarkan angka dalam bahasa Jepang dan bahasa Inggris.

Terus, judul 'lolipop' itu mengarah kemana?

Judul 'Sweet Lollipop' itu awalnya Blogger pikir agak maksa, 'Protect/Save me Lollipop' juga begitu. Begini, ada satu chapter (yang diadaptasikan ke anime juga) tentang Ichii bilang bahwa Nina manis seperti permen, lalu kasih permen lolipop yang ternyata adalah benda sihir yang melindungi Nina saat kena serang ketika sedang sendirian. Disitu, berarti lolipop maksudnya adalah Nina, maka 'Protect Lollipop' bisa menjadi judul yang sesuai karena keseluruhan serial ini adalah melindungi Nina yang dianggap lolipop. Atau, 'Save me lollipop' juga bisa masuk, hanya saja lebih menjurus ke satu chapter tersebut, karena maksudnya Nina dilindungi lolipop dari Ichii. Sedangkan 'Sweet Lollipop' itu baru ada di bagian akhir, dimana Nina mengatakan bahwa hidupnya berwarna-warni bagaikan lolipop yang manis, berarti judul 'Sweet Lollipop' mengarah kepada kehidupan Nina yang lebih berwarna sejak gak sengaja menelan kristal yang diincar peserta ujian sihir.

Sekarang, untuk animenya. Awalnya Blogger seneng karena tampaknya ini lebih bisa canon daripada kejadian anime Mermaid Melody. Detil-detil yang ditambahkan di anime itu gak masalah walau malah menjadi plothole, seperti misalkan jumlah peserta ujian yang tampak amat banyak banget di awal kemunculan tapi entah kemana mereka gak pernah kelihatan lagi. Chapter yang penting kebanyakan dianimasikan, walau Blogger agak menyayangkan tidak adanya episode dimana Nina diramal oleh Eleven dan Twelve, padahal di pertarungan terakhir itu kedua tokoh ini muncul. Ada empat karakter lain yang muncul di manga sebelum akhir Arc pertama, tapi anime hanya memunculkan mereka di episode terakhir. Chapter tentang ramuan cinta juga tidak dianimasikan, padahal tentang sihir tarot ada, sehingga itu membuat penonton (yang tidak membaca manga) merasa aneh ketika Zero dan Nina kepikiran untuk ciuman agar kembali ke sosok normal.

Ada episode yang bener-bener gak ada di manga, berasa PHP banget karena Blogger pikir komplotan pencuri di Arc kedua bakal dianimasikan juga, tapi ternyata mereka hanya menganimasikan Arc pertama. Padahal sebenernya Blogger pikir 13 episode itu cukup untuk menampung semua adegan penting yang ada di Arc pertama, asalkan tanpa filler dan hal-hal di luar canon.

Salah satu hal yang membuat Blogger kecewa adalah penokohan Ichii yang tampak lebih kekanakan daripada versi manga. Kalau Zero memang sudah jelas, tapi Ichii tampak sering banget OOC versi animasi.

Hal yang paling membuat Blogger kecewa adalah episode terakhir, yakni tentang babak akhir ujian sihir. Kalau ini anime tersendiri dan bukan adaptasi manga, sama sekali gak masalah dan jatuhnya jadi anime fantasi yang cukup seru. Masalahnya, walau memang iya seru, tapi ngaco banget dari manga. Bagian Nina menyerah dan meminum ramuan itu cukup dramatis lebih dari canon, dan itu gak masalah. Pertarungan dengan peserta ujian lain juga bagus. Versi manga, setelah Nina mengeluarkan kristal itu, feelnya cukup dapat, tapi anime tampak lebih mengutamakan action dibanding drama. Tapi, detik-detik terakhir ujiannya itu loh, anime terlalu mengarang bebas. Keren banget, iya, tapi jauh dari manga.

Dibanding Mermaid Melody, Blogger jauh lebih suka Sweet Lollipop, terutama untuk pengadaptasian ke anime. Pada zamannya, manga ini memang shoujo-fantasy-romance-humor yang bagus.

Kamu tim Zero atau tim Ichii? Blogger sih demennya Zero dan Will, tapi sempet hampir terjerumus ke tim Yakumo.

Rabu, 19 Agustus 2020

Boruto episode 161

Katanya shinobi di Land of Silence itu beda dengan shinobi yang Boruto tahu pada umumnya. Moral disana juga beda, belum lagi pencuri dan penjahat dimana-mana. Jadi Blogger baru kepikiran, bahwa mungkin sebenarnya ada shinobi lain selain dari Konoha yang menyusup kesana dengan misi serupa. Gak mesti serupa, lah, pokoknya shinobi dari mana, dateng untuk misi. Jelas para penyusup itu gak bakal ketahuan karena pakai cara yang sama dengan tim 7, yakni lepas tanda shinobi mereka.

Sakuya itu terlalu sesuatu ya, Blogger sebel banget loh. Gak masalah kalau dia ingin kembali muda, tapi kok kayaknya gimana gitu. Butler setia sama majikannya sampai rela dikasih sel Hashirama untuk pembuktian Kirisaki. Dan Sakuya itu, tadinya Blogger kirain dia menua karena hal yang tidak normal seperti kutukan atau apa, eeeeehh ternyata memang umur. Resek banget apaan sih. Lalu, ketahuan juga semasa dia belum menua, dia hobi memuja kecantikan sendiri, buktinya adalah lorong yang dilewati Boruto ada banyak cermin yang dirusak.

Blogger jadi keinget Levana dari novel The Lunar Chronicles, tapi Levana itu villain favorit Blogger, beda dengan Sakuya yang matinya enak banget.

4 Ungu yang muncul dari episode kemarin juga brengsek. Tujuan mereka juga sel Hashirama. Terlepas dari mereka kerja untuk Victor atau bukan, nyatanya Blogger bisa melihat mereka shinobi yang lebih cekatan dibanding Boruto. Yah, mungkin karena mereka gak peduli sama orang lain, pokoknya mereka bisa dapetin target tanpa pengejaran. Pinter sih, cuman kayak pengen ditabok satu-satu. Omong-omong, Blogger gak ngerti gimana caranya mereka bisa masuk ke istrana itu, kan katanya Boruto dan Konohamaru aja baru bisa masuk kalau bareng Butler, makanya Sarada tunggu di luar.

Tentang gadis yang diceritain Butler, jelas Blogger curiganya ke anak perempuan yang ada di tempat Yubina.

Minggu, 16 Agustus 2020

Detective Conan episode 978

Filler. Tanpa pembunuhan ataupun percobaan pembunuhan. Bukan pencurian juga. Conan dan Detective Boys hanya terjun ke kasus di penghujung kasus.

Sebenernya, ini gaya cerita yang agak berbeda dengan episode lainnya, karena di tiga perempat episode ini Conan hanyalah penonton dan tidak terlibat sama sekali. Bahkan, di episode ini, kasusnya baru benar ada setelah hampir setengah jalan.


Dibanding menonton burung, sudah jelas Conan alias Shinichi lebih akan tertarik menonton tingkah orang-orang dan menebak ini-itu, karena dari kecil pun Shinichi juga seperti itu. Yang bikin geli, Ayumi-Mitsuhiko-Genta ujungnya malah jadi lebih semangat, mungkin karena memang masih bocah tulen. Dan di filler ini, tokoh canon yang ditampilkan lebih banyak daripada minggu-minggu kemarin. Biasanya hanya Conan-Kogoro-Megure-Takagi, sekarang sudah ada DB dan bahkan Chiba.

Kasus ini memang sebaiknya hanya satu bagian. Bayangin aja kalau Conan jadi penonton, menonton hipotesa dari jarak jauh hanya mengandalkan teropong, kemudian dibagi jadi dua bagian. Bakala ngebosenin banget. Dan karena filler, Blogger gak melihat betapa kritisnya Conan dalam membuat hipotesa mengenai orang-orang yang dilihatnya.

Sebenernya, kalau Conan terlibat dalam kasus dari awal, mungkin ini merupakan kasus yang bagus. Yang bikin sebel adalah penutupnya. Itu, yang bagian Chiba menemukan pelaku yang sebenernya. Blogger gak habis pikir, Pelaku langsung sodorin tangannya untuk ditangkap begitu aja, kayak seakan ini cuman permainan atau tes dan polisi telah menang dalam permainan ini. Sebel. Gak greget sama sekali.

Blogger bukannya gak suka DB. Biasa aja. Tapi episode ini mengingatkan Blogger bahwa ada sisi dimana Blogger gak suka tokoh Ayumi. Blogger tahu dan paham Ayumi-Genta-Mitsuhiko adalah anak umur tujuh tahun, dan sedewasanya mereka ya mereka tetap anak kecil. Tapi Blogger gak suka dengan Ayumi yang begitu kepo yang tetiba muncul di hadapan Conan, menghalangi Conan melakukan apa yang dia lakukan dengan cara seperti itu. Di canon, hal ini gak begitu kelihatan. Tapi di volume spesial dan filler sudah beberapa kali.

Amat sangat berharap bahwa episode canon akan segera tayang. Karena gimana pun, manganya tetap update walau jaraknya lumayan. Toh pihak Animator juga tampilin anime DC selang-seling episode baru dan rerun kok, berarti harusnya simpanan episode baru mereka cukup.

Kamis, 13 Agustus 2020

Boruto episode 160

Biasanya Blogger nonton episode baru Boruto di Minggu malam atau minimal di hari Senin lalu langsung bikin entri. Padahal di Senin pagi, Blogger sudah siapin, tapi jadi males gitu. Alhasil di hari Kamis pagi, Blogger baru nonton episode 160, dan siangnya baru ngetik. Oke cukup curcolnya.

Episode ini masih lanjutan episode kemarin, tapi Mitsuki gak muncul karena dia ditinggalin dengan Yubina. Perkembangan untuk Arc ini hanya sebatas mereka mendapat informasi tentang jual-beli sel Hashirama, tapi mereka belum tahu dalangnya sebab yang mereka intai bukan tangan langsung dalangnya. Wajar sih, pasti pelakunya hati-hati, gak mungkin dia sendiri yang pergi dalam pertukaran itu.

Yang bikin geli adalah, lagi-lagi oiroke no jutsu menjadi penyelamat. Maksudnya, di manga Naruto (Blogger belum nonton animenya secara urut), bahkan di Arc terakhir pun Naruto pakai jurus itu untuk mengalihkan perhatian lawan. Jurus itu pun dipakai anaknya untuk mengorek informasi disini. Wkwkwk. Gak separah versi bapaknya sih, tapi okelah.

4 perempuan yang awalnya dengan Kirisaki itu pun, walau gak diperlihatkan perubahannya, sepertinya adalah 4 laki-laki yang menyamar juga (ada adegan 4 cowok dengan warna rambut yang kurang lebih seperti 4 cewek itu).

Tes dari sang Butler ekstrim banget ya. Memang sih, cara termudah untuk tahu Kirisaki yang asli adalah dengan minta dia pakai kemampuannya. Tapi tetep aja, sel Hashirama-nya dimasuki ke tubuh sendiri astaga.

Episode depan, menurut preview, Konohamaru tampaknya masih dalam wujud Kirisaki, berarti entah bagaimana mereka bisa melewati tes Butler.

Omong-omong, kalau Naruto jadi cewek kan namanya Naruko, kalau Boruto berarti jadi Boruko dong? Kenapa gak sekalian Bokuto? //itujauhwoi //cukupya //moveondongaduh

Minggu, 09 Agustus 2020

Haikyuu Stageplay

Sebelum dikira PHP padahal udah baca jauh, Blogger akan kasihtahu dulu bahwa entri ini bukan artikel tentang stageplay Haikyuu, jadi kamu gak bakal nemuin daftar pemain, atau berita tentang mereka, tentang sejarah, dan lain sebagainya. Enggak. Entri ini murni bacotan Blogger yang fangirlingan parah tentang Haisute.

Pada mulanya, Blogger gak tahu menahu tentang eksistensi stageplay ini. Satu-satunya stageplay dari Jepang yang pernah Blogger tonton (terimakasih, Youtube) adalah Persona 3, itu pun gak full. Jadi, yah, pokoknya hanya tahu eksistensi satu itu aja, itu pun kalau gak salah saat belum ada animenya (kalau ternyata udah ada ya berarti Blogger waktu itu belum nonton).
Kebiasaan Blogger kalau habis dari serial 'besar', biasanya bakal nyari di Youtube dengan tambahan keyword 'watchmojo'. Jadi Watchmojo (dan para saudaranya) adalah channel Youtube yang hobi bikin daftar top 10 (kadang 20 atau lebih tergantung materi atau maunya mereka) tentang apa aja dari yang paling penting sampai yang paling gak penting, dan mereka unggah video tiap hari. Anime ter-ter-ter-ter pun ada. Dan kalau anime yang bersangkutan 'besar' seperti Naruto, One Piece, dll, biasanya mereka bikin video tersendiri kayak 10 pertarungan terbaik di Naruto, 10 tokoh terbaik One Piece, dsb. Nah, setelah kelar nonton Haikyuu, blogger memutuskan untuk mencarinya juga di saluran Watchmojo. Dari pencarian itu, muncullah rekomendasi (bukan dari Watchmojo) video Haisute yang The Summer of Evolution. Awalnya Blogger pikir itu bakal parodi (jatuhnya memang iya) seperti A Very Potter Musical dari Starkid. Oke, jangan salah, AVPM walau parodinya banget-banget, mereka sangat serius garapnya. Terus, Blogger pun memutuskan untuk nonton The Summer of Evolution (itu stageplay keempat dari rangkaian mereka kalau gak salah), dan jatuh cinta parah banget. Sejak saat itu, sampai sekarang, Blogger gak nyerah nyari video Haisute dari Youtube dan Facebook. Blogger pun akhirnya menemukan A View From The Top dan Karasuno Revival yang walau tanpa subtitle tapi berhasil Blogger pahami karena toh adegan dan dialognya sebagian besar canon.
Oke, enggak, tunggu, bukan berarti Blogger gak mau nyari DVD asli. Mau banget, tapi bagaimana nontonnya? Di rumah gak ada DVDplayer. Pakai laptop pun disc sering gak kebaca, entar takutnya beli mahal jadi rusak.

The Summer of Evolution adalah Haisute pertama yang Blogger tonton. Memang sangat banyak adegan yang mengocok perut, apalagi fanservice untuk para shippers bertebaran parah banget, sehingga saat nonton gak bisa cuman meratiin tokoh yang sedang berdialog aja karena bisa aja tokoh di sekitar mereka sedang melakukan kekonyolan yang terlalu sayang untuk dilewatkan---makanya nonton sekali itu gak cukup banget. Walau bikin orang ber-kyaaa-ria, stageplay ini digarap dengan serius. Plot ikutin canon dengan modifikasi yang bisa dimaklumi. Dan karena STAGEplay, sehingga mereka bakal terus-terusan di panggung (pernah ada keluar panggung tapi mereka tetep di ruangan itu), jadinya tim kreatif sangat perlu diacungin jempol untuk latar dan properti.

Beda dengan AVPM, karena memang judulnya MUSICAL, jadi sudah pasti ada adegan nyanyi dan biasanya ada tariannya juga. Sedangkan di Haisute gak begitu. Musik tetap ada, tapi mereka hanya nari dan gak pakai nyanyi. Tarian pun bukan asal, koreo mereka memang disesuaikan dengan adegan mereka dan paling kelihatan saat adegan man voli---koreo mereka disesuaikan dengan gerakan dalam permainan voli. Kalau gak salah inget, tiap tim punya theme song dan koreo sendiri untuk pembeda, dan ini jadi bikin keren lagi.

Castnya membuat Blogger jatuh cinta walau gak instan. Di Summer of Evolution, karena sekali lagi itu pertama kalinya blogger nonton Haisute, tokoh pertama yang Blogger langsung kasih jempol itu Kuroo yang diperanin Kondo Shori. Gak tahu ya, rasanya langsung jatuh cinta dengan Kuroo versi Haisute, padahal memang dari manganya pun udah masukin tokoh ini ke daftar tokoh favorit. Lalu kalau dari foto-fotonya aja, sebenernya Blogger sempet kurang sreg dengan Suga Kenta sebagai Hinata, tapi ternyata versi panggungnya sangat sesuai. Hal itu terjadi pada hampir semua karakter lain selain Kuroo. Bahkan butuh beberapa kali nonton sampai akhirnya Blogger bisa suka Kosaka Ryotaro sebagai Tsukki.

Dan mungkin nonton The Summer of Evolution sebagai Haisute pertama yang Blogger tonton adalah keputusan yang baik, karena memang adegan Karasuno ikut latihan ke Tokyo itu adalah adegan favorit Blogger baik dari manga maupun anime. Merupakan keputusan yang baik juga karena ada Fukurodani dan Nekoma juga. Memang di stageplay sebelumnya bahkan ada Aoba Johsai, tapi sekali lagi Blogger lebih suka adegan yang Karasuno ke Tokyo. Gara-gara suka dengan stageplay keempat ini, Blogger jadi bisa semangat nyari tiga pertama.

Blogger ketemu video full A View From The Top, dan melihat bahwa ternyata dari awal, orang Engeki Haikyuu ini memang serius garap stageplay mereka bahkan dari Haisute pertama. Bukan jelek, tapi seandainya stageplay ini adalah stageplay Haikyuu pertama yang Blogger temukan, mungkin Blogger gak bakal sesemangat sekarang. Sekali lagi, bukan jelek ya. Pada nyatanya, dana Haisute pertama memang lebih kurang dari yang keempat dan itu wajar. Properti mereka kurang ada dan lebih mengandalkan latar belakang yang di layar dan lantai panggung serta lightning. Untuk cast, karena memang bagian awal Haikyuu masih tidak begitu banyak tokoh penting, jadi wajarlah kalau mereka hanya mengutamakan Karasuno (yang tidak penuh) dan Aoba Johsai serta para mentor Karasuno. Bahkan disitu Kiyoko tidak tampil secara fisik.

Karasuno, Revival! tampak lebih punya dana. Bukan hanya soal properti melainkan juga cast dari Nekoma dan Dateko juga muncul karena memang mereka mau ikutin canon. Adegan komedi dimunculkan walau Blogger pikir sebagian besar bukan sengaja dibikin komedi. Apalagi karena ini siaran langsung di atas panggung, para pemeran pasti berimprovisasi sesuai dengan skenario yang ada dan sesuai kondisi di atas panggung. Seperti misalnya ada adegan tokoh (Blogger lupa siapa) tiduran dan taruh kepala di atas paha Hinata kemudian Hinata pindahin kepala tokoh itu ke lantai. Sontak terdengar suara kekehan geli penonton, dan Blogger pikir mungkin adegan itu gak ada di skenario. Jadi dalam satu adegan, jika ada lebih dari satu tokoh terlihat di atas panggung, maka bisa aja ada penonton yang menangkap 'adegan' di luar skenario dan dijadiin bahan lucu-lucuan---biasanya hal ini jadi asupan besar untuk para fangirl/boy.

Para cast tidak hanya memerankan tokoh yang bernama. Dari Haisute pertama, para cast yang pada saat itu tidak punya adegan, biasanya akan muncul dengan jubah putih atau malah mengenakan pakaian lain untuk merepresentasikan 'penonton' atau figuran atau narator. Seperti yang paling kelihatan adalah ketika stage actor Kuroo dan Kenma pakai wig dan baju perempuan yang memperlihatkan seakan mereka fangirl Oikawa. Atau di The Strongest Challengers, kalau gak salah stage actor Bokuto dan Akaashi jadi fangirl Atsumu. Jadi, para cast gak hanya main jadi suatu tokoh secara bersih, di atas panggung ya orangnya mereka-mereka juga.

Dari semua cast (generasi sebelum 2019), yang membuat Blogger pangling adalah Kondo Shouri yang main jadi Kuroo Tetsuro, sesuai yang Blogger sempet singgung, karena sesuai banget, apalagi interaksinya dengan stage actor Kenma di atas maupun di luar panggung. Padahal aktor Kenma, Nagata Takato, di awal Blogger lihat itu kurang terlihat seimut Kenma, tapi bisa kelihatan bahwa dia memang Kenma.
Cast yang sangat baik lainnya adalah Asuma Kousuke, dan Blogger yakin serta percaya hampir semua penikmat Haisute setuju bahwa dia adalah Oikawa Tooru banget bahkan di luar panggung. Terutama saat tiap kali dia nyebut 'Iwa-chan', dan dia pernah spontan nyebut nama itu di luar panggung, lalu gayanya yang bagaikan Crappykawa banget.

Rerata cast berhasil menjadi sosok tokoh yang diperankan atas bantuan make-up, wig, tatanan rambut. Tapi yang membuat Blogger sangat senang adalah, bahkan ketika sedang tidak menjadi tokoh yang diperankan, para cast masih bisa terlihat sebagai tokoh yang bersangkutan, wkwkwk. Kalau sekedar di belakang panggung, itu masih bisa diwajari karena mereka masih pakai kostum tokoh yang diperankan, jadi apa pun yang mereka lakukan walau OOC, masih bisa terlihat sebagai karakter tertentu.

Relasi para cast di luar pementasan pun patut diacungi jempol. Sudah biasa banget kalau ada aktor (panggung sekalipun) yang menjadi seperti keluarga besar karena mereka ketemu dalam proyek. Tapi gini, para cast (sebelum 2019) tidak selalu sama. Maksudnya, bahkan pemeran Daichi sebelum 2019 aja udah ganti-gantian dari Tanaka Keita ke Akisawa Kentaro lalu balik lagi (mereka pentas untuk satu judul bukan hanya sekali, dan saat re-run mungkin ada cast yang berhalangan jadwalnya dengan jadwal lain, makanya bisa ada re-cast). Dan yang bikin Blogger senang adalah, pada video diluar pementasan, aktor alumni masih datang dan ikutan masuk dalam video-video  itu. Kekeluargaannya terasa walau iya sekali lagi mereka dipertemukan di Haisute.

Para cast, di luar panggung serta di sosmed masing-masing membuat para fangirl (dan mungkin fanboy, Blogger gak tahu) kegirangan karena mereka sering seperti tidak jauh dari tokoh yang mereka perankan, belum lagi interaksi mereka satu sama lain, membuat para shippers bahagia sendiri. Blogger gak perhatiin semua sih, cuman yang paling kelihatan untuk Blogger belakangan ini adalah TsukiHina yang diperankan Kosaka dan Suga. Pokoknya kalau perlu asupan (terutama BL) Haikyuu, segala sesuatu yang berhubungan dengan Haisute itu cocok banget lah.
 
Untuk cast Karasuno 2019, awal lihat jelas rasanya aneh. Blogger belum pernah nonton versi generasi itu sih, tapi belakangan Blogger bisa melihat bahwa mereka tampak lebih mirip tokoh aslinya dibanding cast sebelum 2019. Jangan salah, sejauh ini Blogger tetap lebih suka cast orisinil (dan versi rerunnya), tapi memang penampakan 2019 lebih mendekati canon

A Very Potter Musical yang sempat Blogger singgung sebagai pembanding itu kayaknya bukan resmi dari pihak Harry Potter, alias buatan fans, dalam hal ini Starkid. Sedangkan Hyper Projection Engeki: Haikyuu ini kalau Blogger gak salah paham resmi, terlihat dari deretan staf produksi. Jadi bukan sekedar produksi fans. Enggak, jangan salah, banyak stageplay buatan fans (berbagai fandom) yang bikinnya niat bahkan mungkin lebih keren dari Haisute ini (karena misalkan genre fantasi dsb), tapi mereka bukan garapan resmi. Kalau ternyata Haisute ini pun gak resmi, berarti Blogger salah paham.

Senin, 03 Agustus 2020

Boruto episode 159

Oke, jadi Victor beneran antagonis. Belum digali lebih lanjut, karena episode ini lebih ceritain tentang apa yang terjadi pada tubuh Anato lewat proses penyembuhan Mitsuki. Tapi sejauh ini Mugino (dan mungkin Yubina) merupakan tokoh baik.

Ketika ular Mitsuki gigit Anato dan kayak ada yang keropos, Blogger pikir harusnya itu bisa menjadi petunjuk. Masalahnya, Blogger bingung kenapa Mitsuki gak laporin tentang itu, karena setidaknya ada pemikiran bahwa tubuh Anato tidak seperti tubuh manusia normal. Jadi ketika ada yang bermasalah pada tangan Mitsuki, Blogger langsung tebak mungkin itu akibat ularnya gigit Anato. Kemudian saat bawahan Victor bahwa sesuatu yang mereka cari gak ada di tubuh Anato, Blogger pikir itu pasti ada hubungannya juga dengan ketika dia digigit ular.

Saat Tim 7 bilang mau cari dokter, yang masuk dalam otak Blogger adalah Orochimaru. Dia bukan dokter gimana sih, cuman maksudnya kalau dokter biasa sekali pun medic-nin juga mungkin bakal merasa aneh dengan tubuh Mitsuki, jadi dia harus ditangani langsung oleh Orochimaru. Herannya, kenapa bahkan Konohamaru pun gak kepikiran atau nyebut kesitu. Yah, mungkin karena posisi mereka terlalu jauh untuk pergi ke tempat Orochimaru.

Seperti yang Blogger bilang di awal, episode ini hanya berisi tentang apa yang terjadi pada korban. Kemungkinan episode depan sudah mulai masuk cerita tentang apa yang terjadi sampai kasus ini terjadi, alias latar belakangnya.

Omong-omong, mungkin cuman perasaan Blogger aja, tapi mata bawahan Victor di episode ini aneh, apa karena kena genjutsu?

Dan, terus ya, bahkan dari episode kemarin Blogger udah ngelihat scientific ninja tools di tangan para Ninja utusan Victor, kok Konohamaru baru ngeh sekarang?

Minggu, 02 Agustus 2020

Detective Conan 977

Filler ini pemakaian tokoh canon-nya sama seperti filler sebelumnya: hanya Kogoro dan Conan. Tapi sekarang sudah ada Megure dan Takagi. Dan sepertinya minggu depan gak ada episode baru. Jadi seperti minggu-minggu kemarin, selang-seling episode baru (filler) dan rerun (versi remastered).


Kacau, Blogger langsung bisa nebak pelakunya dari adegan perkenalan tokoh di awal, dan bener pula tebakannya. Dan tebakan Blogger diperkuat ketika Conan menemukan bekas kotoran di baju Tersangka.

Tapi selain tebakan terhadap Pelaku, Blogger juga kepikiran teori lain, yakni pelaku lebih dari satu tapi mereka bukan kerja sama. Jadi yah, Blogger sempet ragu kalau keduanya bener dibunuh Pelaku.

Di episode ini, Kogoro punya sifat yang bagus, dan memang sudah sepatutnya begitu. Walau selengekan dan nyatanya kurang pandai (jika disandingkan Conan/Shinichi), setidaknya hati kecilnya masih berfungsi dengan baik. Bahkan Kogoro gak bernegosiasi sama sekali untuk menolak Korban.

Motif Pelaku itu agak maksa walau sebenernya gak masalah. Episode ini dipaksa selesai dalam satu bagian, sehingga motif Pelaku sama sekali gak terungkap sebelum dia sendiri yang cerita. Maksudnya, kalau dibagi jadi 2 bagian, pasti ada adegan Takagi atau polisi lain cari informasi gak hanya tentang 2 Tersangka utama, melainkan tentang tokoh-tokoh lain juga, dan disitu polisi jadi bisa mendapat informasi lebih tentang 2 korban. Iya, korbannya ada dua, terlepas pelakunya hanya satu atau terlepas salah satunya terbunuh gara-gara kebetulan, intinya korban tetap dua dan polisi harus mengecek bukan hanya tentang Tersangka melainkan tentang kedua korban juga.
Oke gak mesti jadi 2 bagian, lah, setidaknya itu bisa dilakukan di belakang layar.

.

Yang paling gak terduga di episode ini adalah adanya closing baru. Blogger gak nonton rerun minggu lalu, jadi gak tahu apakah closing itu sudah dari minggu lalu atau enggak.  Tapi video closing yang baru ini mengingatkan Blogger akan opening DC di episode 600an yang judulnya "Kimi no Namida ni Konna ni Koi Shiteru".