Episode ini penuh dengan masa lalu Kawaki walau gak tuntas. Tapi setidak diperlihatkan tentang masa sebelum Kara menemukan dia.
Melihat betapa ayahnya Kawaki itu hanya mempedulikan soal bir, sepertinya sudah cukup jelas bahwa dia bakal dengna senang hati menjual anaknya demi mendapat banyak uang. Hanya saja, yang membuat sedih adalah ketika Kawaki dipukul pakai botol, hal itu dilarang Jigen. Okelah Blogger paham bahwa Jigen 'menebus' Kawaki bukan atas dasar sayang dan kasihan, tapi mbok ya kalau butuh untuk pakai anak itu, ambillah dengan keadaan sehat dan bukan dibiarin memar.
Tidak diperlihatkan tentang apa yang terjadi pada Kawaki selanjutnya, tapi masa kecilnya cukup diulas dengan padat, dan semuanya kebanyakan dari sudut pandang dia. Awalnya Blogger kira episode ini akan habis begitu saja, saat masih adegan kilas balik. Tapi ternyata Kawaki dibuat bangun dulu sebelum episode selesai. Sedihnya, yang membuat Kawaki mungkin makin tidak percaya pada Naruto adalah, betapa samanya perkataan si Hokage dengan Jigen ketika Kawaki siuman. Yah, karena memang salah satu kalimat dengan makna tersembunyi yang paling gampang diucapkan demi mendapatkan kepercayaan orang lain ya perkataan itu.
Oke, lanjut episode berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar