Filler. Dan kebiasaan filler salah satunya adalah tarian aneh Kogoro kalau dibius Conan. Kebiasaan yang jelas yang ada di filler lainnya adalah minimnya tersangka. Selain itu, karena hanya satu bagian, motifnya sangat jelas bahkan dari menit pertama.
Melihat judul, dari preview yang ada di episode kemarin sudah jelas banget siapa yang bakal jadi korban dan yang mana yang jadi tersangka. Tapi Blogger kirain saat itu korban memang orang baik yang disalahsangkakan oleh pelaku. Ketika nonton episode yang sesungguhnya, wajarlah semua 'korban' dari si Korban ini membencinya. Pasalnya, Korban sama sekali tidak membantu, ia hanya menilai kebenaran dari apa yang dia duga. Masalahnya, tindakan ini tidak bisa kena jerat hukum, kecuali kalau ada yang mengguggatnya atas dasar perilaku tidak menyenangkan yang sepertinya tidak ada bukti pasti. Jadi daripada menolong orang, dia lebih kepada sok ikut campur dan merepotkan orang lain, seperti judulnya. Iyalah, ada orang yang kerjaannya terhambat gara-gara lu membuat dia harus berurusan dengan polisi. Brengsek emang makhluk kayak gitu.
Ehem. Balik ke kasus.
Pelaku 1 batal bunuh. Tapi karena baru setengah episode, sudah pasti akan ada Pelaku 2 yang membunuh sehingga Pelaku 1 bakal bingung. Saat Pelaku 2 kasih kesaksian, Blogger udah tahu aja dia pelakunya, padahal Blogger berharapnya pelaku adalah pelayan restoran. Tapi alasan balas dendam Pelaku 2 sebenarnya cukup baik, biar maksudnya episode ini jangan monoton dari awal sampai akhir.
Bagian epilog, terutama di zaman sekarang, itu bener banget. Karena banyak modus ini-itu, jelas orang jadi gak mau percaya untuk dibaikin orang tak dikenal sebab mencurigakan. Alhasil, kasian orang baik yang memang tulus mau bantuin tapi malah jadi dicap jelek. Gak nolong, dibilang gak punya hati dan disinisin. Nolong, dicurigain dan bahkan mungkin bisa berurusan sama polisi. Reseh ah.