Episode ini mengingatkan Blogger sewaktu kelas 8. Jadi guru bahasa Inggris yang mengajar angkatan Blogger itu merupakan guru baru di sekolah kami, dan dia bukan guru yang sama yang mengajar kami di tahun sebelumnya. Dibanding semua guru lainnya pada saat itu (dan bagi Blogger merupakan satu-satunya guru yang begini) beliau ada guru yang membuat muridnya sangat boros dalam menggunakan buku tulis. Buku teks memang sudah pasti ya, tapi buku tulis yang dipakai untuk kelasnya ada 4: buku catatan, buku PS, buku PR, dan diari. Iya, diari.
Beda dengan diari bergarmbar seperti yang ada di episode ini, karena pelajaran bahasa Inggris, jadi guru itu menuntut kami untuk menulis diari sederhana menggunakan bahasa Inggris. Katanya sih untuk meningkatkan rasa terbiasa dalam menulis berbahasa Inggris, dan Blogger merasa itu merupakan ide yang bagus walau yah, buang-buang buku tulis banget. Masalahnya, diari itu hanya berjalan selama dua hari, karena setelah dikumpulkan untuk diperiksa, buku tersebut hanya dianggurin di lemari kelas---gak jelas apakah seharusnya kami ambil lagi atau enggak, tapi yang pasti guru itu tidak pernah ungkit-ungkit lagi.
Sebelum dikumpulkannya diari itu, Blogger memang sudah terbiasa nulis diari, dengan bahasa yang berantakan karena toh itu tulisan pribadi. Tapi sebagian besar cowok merasa risih, akhirnya anak cowok sejemputan Blogger minta kalau Blogger bisa tulisin diarinya. Alhasil Blogger minta daftar apa-apa aja yang pengen ditulisin, seperti kejadian apa yang dia alami dsb, lalu tinggal Blogger tulis narasinya dalam bahasa Inggris dan nantinya dia kembangi sendiri.
Erm, oke, curhatnya sampai 3 paragraf begitu, maapkeun. Mari kembali ke Detective Conan.
Filler.
Secara gak langsung, episode ini mengingatkan penonton bahwa di antara ketiga anak Detektif Cilik, Ayumi adalah anggota yang paling cermat dalam memerhatikan sesuatu. Memang di episode ini hanya Ayumi yang diperlihatkan membuat gambar, tapi kedua teman seumurannya tampak ala kadarnya dalam membuat tugas diari bergambar itu. Dan Ayumi, mungkin maksudnya bukan perfeksionis, tapi nyatanya memang dia bisa menggambar sedetil itu. Filler, sih, tapi mengingatkan akan kualitas yang dimiliki Ayumi.
Omong-omong, bagian Mitsuhiko bilang bahwa pokoknya dia punya sesuatu yang dia tulis sekalipun hanya itu-itu saja, nah itulah yang membuat Blogger ingat kejadian kelas 8 itu wkwkwk.
Ehem.
Kalau gak salah, model pencurian lewat bawah tanah itu juga pernah dilakukan ya. Blogger lupa itu canon atau filler, saking udah kebanyakan. Tapi kayaknya sih pernah, tapi dengan jalan cerita yang beda.
Hanya saja, Blogger bingung aja gimana cara si Pelaku menggali sampai ke rumah sebelah dengan peralatan yang tidak begitu canggih dan dia hanya sendirian. Walau fiksi, kayaknya agak sulit dipercaya walau di kehidupan nyata juga mungkin ada yang seperti itu.
Blogger gak sempet nebak siapa pelakunya, mungkin karena nostalgia, wkwkwk. Tapi, mungkin karena tidak begitu banyak dapat screentime, Pelaku agak membuat kaget karena tidak disangka oleh Ayumi-Genta-Mitsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar