Kalau bukan karena ada di Nakayoshi, Blogger gak bakalan kenal manga ini.
Mermaid Melody, atau Pichi Pichi Pitch, atau sering juga dipakai keduanya sebagai satu judul, adalah manga yang dikarang oleh Pink Hanamori dari sekitar 2002-2005 sebanyak 7 volume. Bercerita tentang para Putri Duyung yang masing-masing kerajaan mereka diserang monster/iblis laut, lalu mengungsi ke daratan (dunia manusia) sambil merahasiakan jati diri mereka agar jangan menjadi buih.
Artworknya bagus sih, tipikal manga shoujo pada zamannya. Dan karena temanya putri duyung dan latarnya berpusat pada laut dan pantai, jelas busana yang dipakai akan dituduh sebagai pornografi (padahal mah, kalau menurut Blogger, busana seperti itu termasuk wajar). Memang ada beberapa adegan/panel yang agak menjurus dan yang sebenernya gak perlu terjadi, tapi Blogger gak menganggap itu masalah.
Dari segi cerita, kalau gak salah inget, Mangaka sendiri bilang bahwa ini terinspirasi dari The Little Mermaid yang dikarang Hans Christian Andersen. Blogger belum pernah baca sih, tapi jika dilihat dari versi animasi Disney, kelihatan. Jadi Lucia (Little Mermaid), jatuh cinta pada manusia (Kaito). TLM menukar suara dengan kaki, sedangkan Lucia bukannya menukar melainkan suaranya hanya menjadi sumbang jika dalam wujud manusia. Bagian Kaito hilang ingatan dan diurus Mikaru pun itu seperti saat pangerannya TLM hampir menikah dengan orang yang salah. Selebihnya (alias banyak banget) adalah karangan Mangaka.
Manganya sendiri cukup padat. Iya ada adegan yang gak perlu, tapi semuanya hampir selalu konsisten, sehingga gak ada bab yang sia-sia. Hal ini sangat berbeda dengan versi animenya.
Apa yang salah dengan animenya? Hampir semuanya.
Terdiri dari 2 season dengan total 91 episode.
Semua adegan penting yang ada di manga memang dianimasikan, tetapi dengan cerita yang berbeda. Enggak, ceritanya sama, tentang Lucia dan teman-temannya yang harus melawan Gackto dan Mikeru, tapi alurnya terasa sangat berbeda. Blogger sama sekali gak masalah dengan kehadiran tokoh tambahan yang hampir selalu muncul tiap episode, karena itu menambah kesan realis. Detil-detil canon tetap dipakai, tapi dengan cara yang beda.
Selama sekitar 24 menit perepisode, biasanya Blogger hanya bener nonton sekitar 15-16 menit. Iya, di-skip melulu. Lagu pembuka, akhir, dan preview sudah pasti di skip kalau gak ada yang baru. Lalu, selain episode 1 (dan beberapa episode tertentu), Blogger pasti skip adegan para putri duyung yang berubah sosok ditambah dengan adegan pertarungan nyanyi. Jadi, 2 menit pembuka, 2 menit penutup+preview, sekitar 4 menit untuk perubahan sosok tambah nyanyi. Itu belum termasuk setelah adegan Lucia-Rina-Hanon mendapat sosok baru dari Aqua Regina karena berarti mereka berubah sosoknya 2 kali, lalu belum anak buah Mikeru sendiri masing-masing punya lagu.
Yang paling parah dari animenya adalah betapa bucin dan sangat mengekangnya para putri duyung + Mikaru. Memang di manga juga, terutama Lucia dan Mikaru cinta mati banget sama Kaito sampai mau melakukan apa pun. Tapi, padahal bukan pacar, Lucia mengganggap Kaito tidak boleh akrab dengan perempuan lain. Gini, wajar kalau cemburu, tapi kalau melarang hanya karena kamu suka Kaito itu kacau. Mikaru masih bisa dipahami, mungkin karena dia selalu sendiri, sehingga gak ingin Kaito pergi, tapi tetap aja sadar dong Kaito masih punya kehidupan pribadi di luar elu.
Yang paling OOC adalah Rina, dan Blogger gak masalahin tentang beberapa kali dia menginginkan TV (Blogger bisa anggap itu sebagai sisi lain Rina). Yang membuat OOC adalah, Rina sama sekali gak cool di anime, hanya tampangnya aja yang keren, tapi klepek parah sama Hamasaki versi anime.
Parah, Blogger kecewa banget dengan animenya.
Tidak bisa merekomendasikan baik manga apalagi animenya. Bukan jelek, tapi Blogger gak bisa rekomendasiin ini. Kalau memang demen cerita putri duyung dan gak masalah dengan gambar yang agak vulgar, silakan baca. Kalau gak masalah dengan tipe tokoh utama perempuan yang pengekang, silakan nonton. Yang pasti, Blogger ogah nonton ulang animenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar