Ehem.
Blogger sudah tahu eksistensi dorama Todome no Kiss ini sejak awal 2019 (padahal rilisnya awal 2018). Tapi Blogger gak begitu ada niat untuk pengen nonton padahal ada Yamazaki Kento yang pada tahun 2015 main sebagai L di serial dorama Death Note. Kemudian Blogger nonton Hyouka (2017) pada tahun 2019 hanya karena pernah baca novelnya dan tanpa tahu bahwa Yamazaki Kento ikut main jadi Hotaro. Gara-gara itu Blogger jadi buka wiki dan cari filmnya yang lain, makanya bisa tau film ini pertama kali. Dari sinopsis sebenernya gak ada masalah, biasa aja. Cuman mungkin yang menjadi masalah ada posternya.
Tidak jelek, tapi menurut Blogger, poster tersebut tampak seperti film horor, padahal genre yang tertera adalah romance dan drama. Arti dari judulnya sendiri sekaligus judul alternatifnya adalah 'Kiss that Kills', dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti 'ciuman yang mematikan', atau intinya tentang ciuman yang bisa membuat seseorang tewas. Sampai saat ini, jika pengetahuan Blogger mengenai serial ini hanya sampai situ, Blogger tetap tidak mau nonton.
Jadi, apa yang membuat Blogger menyerah dan ingin nonton?
Pertama, sama seperti Nippon Noir, Blogger mencari rekomendasi serial yang mirip dengan Mr Hiiragi's Homeroom. Jadi Blogger nyari serial tentang pengungkapan kebenaran yang dibuka pelan-pelan, serta memiliki character development yang bagus. Nippon Noir bisa langsung Blogger tonton karena kebetulan ternyata secara tidak langsung merupakan sekuel dari Mr Hiiragi's Homeroom.
Kedua, dalam entri pembahasan Nippon Noir, Blogger sudah bilang bahwa kurang suka bagian ada garis-garis hitam pada nadi tokoh ekperimental. Walau mau nyentuh sci-fi, jatuhnya mirip seperti fantasi. Lalu pada Todome no Kiss ini, dari sinopsis sudah sangat jelas bahwa ini tidak mungkin bisa terjadi di dunia nyata. Ya sudahlah, Blogger bablas aja. Dan lagi akhirnya Blogger jadi ingin tahu tentang kisahnya yang butuh 10 episode sepanjang masing-masing 40menitan. Maksudnya, kan, setiap kena cium, Otaro bakal kembali mundur ke 7 hari yang lalu, sedangkan ini ada 10 episode. Apa maksudnya dia bakal kembali ke 7 hari lalu yang sama, atau gimana? Makanya Blogger memutuskan untuk nonton.
Ketiga, ada dua aktor yang Blogger fangirlingin. Yang pertama udah pasti YamaKen. Yang kedua adalah Suda Masaki. Yes, jadi pemeran Hiiragi Ibuki itu sebelum sudah main di serial ini duluan setahun sebelumnya. Blogger memang pernah baca bahwa kedua aktor ini berteman dekat di dunia nyata. Pada salah satu wawancara mengenai serial ini, YamaKen pernah bilang bahwa setidaknya dia harus ciuman sebanyak 29 kali selama syuting, dua di antara dengan Masaki, dan itu adanya di episode terakhir. Ciuman mereka sama sekali gak manis, justru lucu banget. Blogger bayangin kedua orang yang berteman baik ini bakal cengengesan geli sendiri saat adegan tersebut.
Mari kita omongin tentang isi serial ini.
Blogger agak kecewa karena padahal 2 episode pertama itu cukup memberi rasa tegang yang baik, tapi setelahnya malah jadi gampang ketebak. 2 episode pertama memberi rasa tegang karena ceritanya Otaro masih gak tahu pasti tentang apa yang terjadi, dan kesan horornya dapat banget. Masalahnya, ketika dia sudah tahu tentang rahasia ciuman Saiko lalu memanfaatkannya, jadi mudah ditebak tentang apa-apa saja yang akan dia lakukan.
Saat prolog tentang kapal tenggelam dan tiba-tiba muncul nama Eito yang menjadi host memang cukup membingungkan. Blogger sempat berpikir kalau-kalau ini akan menjadi cerita mengenai sang kakak yang mencari adiknya yang ternyata masih hidup, karena sebagai penonton Blogger mudah menebak bahwa Saiko adalah gadis yang ditolong saat di kapal. Ternyata selama 10 episode ini bercerita tentang keserakahan Otaro, tentang dia yang ingin meninggalkan masa lalunya dan mau hidup dalam kepuasan.
Makanya kekecewaan Blogger mulai sirna ketika Saiko cium Otaro demi bisa lihat neneknya hidup lagi. Dan Blogger paling seneng ketika padahal Otaro mengaku mau lepas dari orangtuanya, tapi kemudian memutuskan untuk kembali ke tujuh hari yang lalu demi menyelamatkan ayah dan ibunya. Cuman mungkin yang paling mengena adalah saat dia kembali untuk selamatin ibunya, Blogger bisa lihat dia frustasi karena pikirnya 'itu tinggal sedikit lagi' sambil jelasin ke Saiko tentang apa yang harus dia lakukan.
Pertengahan awal episode 9 itu Blogger suka banget. Jadi selama 8 episode pertama itu, penonton disuguhkan dengan adegan Otaro dan Saiko yang kembali ke 7 hari lalu, dan kita bisa melihat saat 'waktu diputar mundur'. Sedangkan pertengahan awal episode 9 (sebenarnya mulai di menit terakhir episode 8) beda. Yah, karena sudah nonton 8 episode, sebenarnya Blogger sudah tebak bahwa entah bagaimana adegan Otaro datang samperin Takauji dan Saiko itu adalah pengulangan. Petunjuknya adalah ketika Otaro jalan di jembatan setelah lihat orangtuanya, tiba-tiba dia lari pulang. Petunjuk kedua adalah saat padahal tidak ada apa-apa, tapi setelah selesai telponan dengan Otaro, hape Saiko terjatuh. Jadi awal episode 9 itu menunjukkan bahwa Otaro adalah tokoh yang cerdas
Episode terakhir, tentang Otaro yang akhirnya paham bahwa dia suka Saiko, itu klise. Tapi Blogger tetap suka tentang bagaimana akhirnya Otaro balik ke tiga bulan lalu dengan konsekuensi relasi yang sudah dia bangun dengan Saiko harus diulang dari awal.
Tunggu. Iya, bener. TIGA BULAN. Sebagai penonton, rasanya geli ya kalau ada orang yang bisa jatuh cinta sebegitunya secepat itu. Seperti Mikoto yang bisa-bisanya cinta Eito dan mau menikah dalam tiga bulan---iya tahu Otaro memanipulasi banyak hal, dan pernikahan itu terjadi untuk pengalihan kasus, tapi bagi Mikoto itu tetap tiga bulan. Sedangkan kasus dekatnya Otaro dengan Saiko itu bukan hanya tiga bulan untuk mereka berdua, karena mereka telah berkali-kali memutar waktu.
Banyak penonton yang kecewa karena di akhir episode 10 itu 'hanya seperti itu', dan Otaro serta Saiko tidak hidup bahagia layaknya film-film drama romantis lainnya. Padahal, menurut Blogger, ketika Otaro kembali ke tiga bulan lalu itulah buah character development dari tokoh ini. Terlepas dari janjinya pada Mikoto, Blogger rasa dia tetap akan mendorong Mikoto dan Takauji versi tiga bulan lalu itu untuk jujur pada masing-masing. Memang menyakitkan, tapi adegan terakhir Otaro dengan Saiko itu, yah, bagus, walau nyesek.
Dan hal yang paling Blogger sayangkan dari kembalinya dia ke tiga bulan lalu adalah tentang dia yang pernah menyelamatkan kedua orangtuanya. Memang, jika Otaro tidak sebrengsek episode-episode sebelumnya, mungkin ibunya gak bakal jatuh, mungkin ayahnya gak bakal difitnah lagi, dan itu bagus. Tapi yang Blogger sayangkan adalah relasi mereka yang membaik saat itu. Apalagi Saiko pernah kembaliin sepatu adiknya, lalu Otaro kasih ayahnya, terus kasih ke ibunya. Itu adegan yang menyentuh, karena akhirnya sang ayah pulang, akhirnya sang ibu menerima kenyataan, dan hati Otaro luluh.
Todome no Parallel, Blogger pribadi kurang suka, kecuali episode terakhir.
Todome no Parallel itu seperti cerita alternatif, dan serial yang masing-masing episodenya hanya sekitar 10menitan itu diputar setelah Todome no Kiss. Entah maksudnya setelah serial utamanya tamat, atau diputarnya setelah masing-masing episode kelar. Jadi maksudnya episode pertama tentang dunia alternatif episode 1, episode dua untuk yang kedua, dan seterusnya.
Saat baca di wiki, Blogger pikir ini maksudnya tentang tokoh lain yang secara tidak sadar tapi terpaksa mengulangi harinya dari tujuh hari lalu gara-gara Otaro cium Saiko. Tapi ternyata salah.
Petunjuknya ada di episode 10, ketika Harumi jelasin Otaro tentang bagaimana yang terlempar kembali ke masa lalu hanyalah jiwa mereka, sedangkan dunia yang mereka tinggalkan akan terus berjalan. Jadi maksudnya, ketika Otaro cium Saiko di dunia A, keduanya tewas dan kembali ke tujuh hari lalu. Nah, versi tujuh hari yang lalu itu berarti mereka ada di dunia B, sedangkan di dunia A itu mereka berdua masih dianggap tewas. Jadi semakin sering Saiko (dan Harumi) menggunakan kemampuan mereka, akan semakin banyak dunia alternatif yang tercipta.
Jadi Todome no Parallel, tiap episodenya, adalah cerita tentang kelanjutan dunia yang ditinggalkan Otaro dan Saiko setelah mereka berciuman, atau di episode tertentu tentang bagaimana jika Saiko tidak menyelamatkan Otaro, atau tentang jika ada yang tidak jadi dikorbankan. Iya, selain tentang dunia paralel yang ditinggalkan, serial pendek ini juga cerita tentang kemungkinan lain.
Blogger kurang suka dengan serial mini ini karena, yah, itu seperti Kreator yang yang punya banyak ide dan gak mau membuat ide itu sia-sia. Jadi dipaksa untuk dibuat cerita alternatif. Padahal, Blogger pengennya ya tentang yang Blogger salah tebak itu, tentang orang yang secara gak sadar tapi terpaksa mengulang harinya, pengen tahu apakah mereka jadi de javu atau enggak, karena yang punya ingatan tentang terlemparnya mereka ke masa lalu hanya si pencium dan yang dicium.
Walau begitu, di miniseri ini ada beberapa hal menarik mengenai para tokoh. Ada Takauji yang jadi halu gara-gara Mikoto tewas dicium Saiko, ada yang ternyata ketamakan Eito masih kalah dari Marin, ada Hiroyuki yang di episode bersangkutan membuat Blogger ngakak. Tapi yang paling Blogger suka adalah episode terakhir.
Jadi episode 10 dari Todome no Parallel itu bukan cerita dunia alternatif, melainkan cerita kelanjutan dunia Otaro setelah cium Harumi---padahal kalau mau ikut konsep aslinya, harusnya tentang setelah kematian Otaro dan Harumi. Jadinya ini seperti epilog tambahan untuk Todome no Kiss. Cukup membuat nyesek ketika melihat Otaro menceritakan 'mimpi'nya pada Saiko yang sebenarnya benar terjadi. Tapi Blogger seneng melihat character developmentnya, di mana Otaro benar sudah gak jadi host, malah jadi detektif yang entah gimana bisa begitu. Dan Blogger lega karena sampai selesai pun hubungan Otaro dan Saiko itu hanya seperti sedang mulai lagi, bukan tiba-tiba loncat entah ke berapa lama kemudian dan Saiko jadi suka Otaro lagi. Cukup, akhirnya begitu sudah cukup manis.
Kalau gak salah Blogger sempet lihat banyak yang minta agar diadakan season 2, Blogger malah gak mau. Kecuali kalau maksudnya cerita dengan karakter lain tapi konsepnya seperti. Nah, kalau mereka mintanya tentang kelanjutan cerita Otaro dengan Saiko, Blogger malah gak mau. Sekali pun fiksi, bukan berarti bagian akhirnya harus diperlihatkan eksplisit tentang mereka hidup bahagia selamanya, sebab ini bukan dongen pengantar tidur.
Omong-omong, di awal Blogger sempet bilang bahwa Blogger menemukan judul serial ini kembali ketika cari rekomendasi serial yang pengungkapan misteri perlahan, kan? Misteri dan kasus yang perlu dibuka bukanlah tentang bagaimana Saiko dan Harumi bisa punya kemampuan itu (walau ada juga penjelasan singkatnya), melainkan tentang kebenaran kasus tenggelamnya kapal yang dinahkodai ayah Otaro. Awalnya Otaro gak tahu tentang kalau-kalau ada yang fitnah bapaknya---yang dia tahu hanyalah bagaimana masa lalu suram gara-gara ini. Pelaku sebenarnya sudah langsung ketahuan di sekitar pertengahan serial ini, jadi yang dibuat perlahan adalah tentang bagaimana memberitahukan kebenaran itu pada orang lain.
Bagi yang demen drama, boleh nonton, walau Blogger harus ingatkan bahwa dua episode pertama itu terkesan gelap dan bukan hanya karena horornya Saiko, melainkan alasan kenapa Saiko sampai mau melakukan itu di dua episode pertama. Bagi yang cari romance di serial ini, jangan terlalu berharap, karena hubungan Saiko dengan Otaro yang terbilang klise itu bikin gregetan di cerita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar