Kamis, 30 Januari 2020

Dino Thunder dan Abaranger

Episode kesembilanbelas Power Rangers Dino Thunder memang geli ya. Blogger sudah nonton tiga kali episode tersebut sebelum akhirnya benar nonton serial Bakuryuu Sentai Abaranger. Saat awal nonton Abaranger, vibenya beda dengan Dino Thunder ya, mungkin karena dibanding Power Rangers memang Super Sentai itu terasa lebih ringan padahal temanya belum tentu lebih enteng. Seriusan, Abaranger itu omongin tentang Another Earth yang mungkin akan kandas seperti Dino Earth, berikut dengan drama-drama sampingan sambil berjalannya cerita. Tapi Dino Thunder, walau memang tentang Ranger vs Monster demi melindungi bumi, mereka lebih gak ada unsur komedi.

Dino Thunder sama sekali bukan season PR favorit Blogger, malah musim satu itu terkesan sangat menganakemaskan tokoh Tommy Oliver seperti yang pernah Blogger singgung di entri PRDT sebelumnya. Jadi ketika nonton Abaranger, rasanya biasa aja, paling mungkin agak semangat gara-gara pengen tahu dialog dan situasi asli episode SS yang dipakai di Dino Thunder.

Penokohan sangat berbeda, jadinya dari segi karakterisasi season ini lebih baik daripada Ninja Storm.
Ryuga dan Conner jelas beda. Silakan bayangin Conner jadi slengekan dan out-going kayak Ryuga. Bisa? Sama, Blogger juga gak bisa. Bahkan ketika sisi lain Conner terungkap, bukannya makin seperti counterpartnya, malah menjadi semakin serius. Dibanding Ranger lain, Conner memang yang paling santai, tapi tidak seperti Ryuga.
Yukito dan Ethan juga beda jauh. Penempatan sebagai Ranger Biru adalah yang paling pendiam dan tampak paling intelektual masih sama. Tapi Yukito benar-benar dingin, malah kalau harus dipilih, Blogger berpikir dia lebih seperti Conner daripada Ethan.
Ranru dan Kira mungkin yang paling tidak terlalu berbeda. Maksudnya, Ranru adalah mantan calon artis yang memutuskan untuk tidak melanjutkan karir di dunia hiburan, sedangkan Kira justru terus ada di dunia hiburan sebagai penyanyi. Kegotikan Kira tidak terlalu menonjolkan perbedaan dengan counterpartnya, tapi Ranru memang tampak lebih fleksibel. Dan lagi, di timnya, Ranru menjadi yang paling pintar (bukan tampak terintelektual, melainkan benar terpintar), sedangkan Kira tampak biasa saja.
Asuka dan Tommy posisi dalam tim bisa dianggap sama. Jadi mereka bagaikan senior untuk tim ini. Bedanya, Asuka adalah seorang survivor dari asalnya, lalu punya pengetahuan lebih tentang ke-abaranger-an karena memang asalnya adalah dari dunianya. Sedangkan Tommy adalah Ranger veteran yang mempelajari Dino Gem, sehingga sudah sepantasnya jika dia yang paling tahu tentang ini---dan apalagi karena umur dan profesinya menjadi guru, wajar kalau dia menjadi mentor, dan ini beda dengan Asuka.
Mikoto dan Trent dan Klon Ranger Putih itu kadang sesuai kadang enggak. Di awal, ketika Trent masih menjadi antagonis, dia lumayan menyerupai Mikoto. Tapi karena ceritanya Trent ini sebenarnya orang baik-baik, setelah gabung dengan yang lain itulah dia baru beda banget dengan Mikoto.

Untuk logo pada komputer Tommy di markas, itu sama seperti logo yang ada di Dino House, dan Blogger gak masalah karena toh lambang di kostum Ranger juga seperti itu. Tapi setting markas Ranger dan lawan berbeda banget ya dengan counterpartnya. Walau monster mingguan serta footage petarungan masih dari SS, PRDT cukup punya banyak keorisinilan, dan Blogger pikir budgetnya pasti juga lumayan.

Tidak ada Ranger eksklusif, dan latar tempatnya juga cuman gonta-ganti lokasi antara markas Tommy - markas Mesogog - sekolah - Cyberspace. Di luar itu hanya sesekali, disesuaikan dengan cerita dan sambungan footage. Foot soldiers juga punya PR sendiri, walau memang ada episode di mana pakai foot soldiers di Abaranger, lalu menjelang akhir juga mungkin karena budget makin menipis sehingga pakai footage Abaranger vs Barmia Soldiers.

Konsep Mesogog mungkin maksudnya ingin ikutin konsep dari Dezumozorlya yang butuh tubuh inang. Tapi adegan di markas Mesogog jelas gak bisa pakai footage SS karena yang serupa hanyalah Zeltrax yang kostumnya sama dengan Armor of Darkness.
Footage Elsa jelas gak ada di Abaranger, karena bahkan Jannu itu kostumnya merah, sedangkan Elsa hitam.
Asal-usul Zeltrax beda dengan Armor of Darkness, tapi konsep pemakai kostum itu sesuai dengan masa lalu Tommy---jadi pas Jannu dan saudaranya adalah orang yang pernah dekat dengan Asuka yang merupakan counterpart Tommy.
Klon Ranger Putih, Blogger pernah baca, jadi PR ingin memaksimalkan footage pertarungan Abaranger dengan Abarekiller yang tidak sedikit. Walau memang Abarekiller pernah bertarung lawan monster dan pakai robotnya untuk bantu Abaranger, tapi PR berani ambil resiko untuk mengubah gaya cerita untuk Ranger Putih, dan itu baik.

Bagian akhir cerita, Blogger pribadi lebih suka Dino Thunder, mungkin karena sesuai dengan konsep tokoh yang merupakan anak sekolahan semua. Sedangkan Abaranger itu dari beragam latar belakang dan pekerjaan, sehingga mereka baru kenal satu sama lain saat para dinosaurus datang. Untuk kematangan cerita, jelas Abaranger menang karena dia duluan sedangkan Dino Thunder hanya mendaurulang cerita menggunakan footage yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar