Senin, 29 April 2019

Boruto episode 104

Episode ini imut banget beneran. Blogger sempet curigain kucingnya sih, apalagi karena itu dunia shinobi jadi harusnya logikanya bisa nyambung walau aneh. Tapi unyu banget Mitsuki dengan Mikazuki.

Dari Mitsuki yang biasa aja dan gak peduliin kucingnya, dalam hitungan jam bisa jadi deket dan sayang. Mungkin karena kucingnya masih kecil, jadi Si Kucing masih mau nempel dengan orang yang di deketnya. Itu wajar, karena anjing Blogger waktu bener masih kecil itu maunya nempel melulu. Balik soal Mitsuki, tampang dia mungkin memang udah datar begitu, tapi bisa kelihatan dia cemas saat Mikazuki sakit---yang awalnya Blogger sama sekali gak ngeh ada apa dengan Si Kucing. Lalu Blogger pengin cengin Mitsuki saat induk kucingnya datang dan Mikazuki pergi dengan induknya. Oke, awalnya Blogger biasa aja sih, tapi ketika adegan Mitsuki pulang ke kamarnya, terus lihat barang-barang yang dia beli untuk pelihara Mikazuki, itu kayak bikin sedih. Dan kalau mau jahat, Mitsuki pasti mikir bahwa kemarin-kemarin dia boros beli ini-itu gak ada gunanya lagi. Untung kucingnya bisa ngetok jendelanya. Yah, mungkin memang karena kucing bisa ingat siapa orang yang kasih dia makan. Gak cuman kucing, anjing pun sama.

Kemudian, tentang pencuri yang muncul di episode ini. Tadi Blogger ada bilang curiga dengan Si Kucing. Ya jangan salahin Blogger lah. Tersangkanya ada empat, dan Blogger antara yakin gak yakin bahwa salah satu dari mereka adalah pencurinya. Yang bikin Blogger curiga malah Si Pencuri atau rekannya entah bagaimana bisa berubah jadi kucing dan sembunyiin curiannya, dan karena Mitsuki bawa kucingnya pulang mungkin bisa jadi seperti difitnah. Iya itu ngaco banget, mikirnya terlalu jauh, harap maklum aja karena belakangan nontonnya Detective Conan mulu. Tapi beneran, Blogger mikirnya kayak gitu. Untung Si Kucing inosen.

Lalu ya, saat pertama kali Tim 7 dan Kepolisian nemuin empat tersangka, Blogger langsung mikir kalau Conan ada disana pasti langsung ketangkep. Setelahnya Blogger baru sadar itu beda fandom.

Lalu lagi ya, ketika Mitsuki pertama kali bener rawat Mikazuki, Blogger ingetnya adegan Toru Amuro dengan Haro di manga Zero's Tea Time. Unyu banget. Terus Blogger jadi pengen baca ulang.

Udahlah, entar makin ngaco omongin Detective Conan muluk.

Minggu, 28 April 2019

OTP karam, Fanfiksi bertindak!

OTP Blogger ada banyak banget. Oke iya tahu OTP itu kependekan dari One True Pairing, one berarti satu. Tapi, fandom Blogger ada banyak banget, dari yang supernonmainstream sampai supersupermainstream, dari yang terdaftar di ffn sampai gak terdaftar pun hayuk. Jadi kalau bener OTP Blogger cuman satu, kasian fandom lain entar kiranya Blogger pilih kasih /bukangitu.

Uhuk.
Seperti kalimat pertama Blogger, OTPnya banyak, yah setidaknya setiap fandom ada satulah, atau fandom besar sebangsa Naruto dan Harry Potter mungkin bisa dua. Tapi untuk Blogger sendiri, OTP yang bener-bener OTP itu tidak hanya untuk yang buat ber-KYAAAAA-ria alias nge-fangirling(atau fanboying)-ria saat lihat A dan B barengan.

Misal, iya Blogger ship Harry Potter dengan Draco Malfoy, atau Draco Malfoy dengan Hermione Granger. Kalau mereka sedang bareng, Blogger cengin aja, terus mingkem-mingkem saat lihat fanfiksi atau fanart tentang mereka. Tapi Blogger gak pernah bener-bener nge-ship mereka. Biasa aja. OTP Blogger di fandom HP malah Fred Weasley dengan Hermione Granger.

Contoh lain, di fandom Naruto Blogger sangat cengin Uchiha Sasuke dengan Uzumaki Naruto, beneran deh. Tapi dari Blogger pun gak masalah Naruto dengan Hinata, dan Sasuke dengan Sakura. OTP Blogger di fandom ini adalah Kiba dengan Hinata, karena sampai saat ini masih percaya bahwa Kiba adalah satu-satunya orang selain Kurenai yang memahami Hinata (lebih lanjut akan di bahas suatu hari nanti di entri tersendiri jika ingat).

Blogger gak pernah dan berusaha untuk jangan sampai fanatik dengan suatu shipping, yang crack sekalipun, mau itu demen atau yang gak Blogger demen. Karena, terutama di fandom besar sebangsa Naruto dan Harry Potter, hater untuk beberapa karakter tertentu banyak, seperti Hinata atau Sakura, sampai-sampai ada yang rajin nge-flame fanfiksi SasuSaku atau SasuHina atau NaruHina atau NaruSaku. NIAT BANGET GITU.

Entah siapa duluan pencetusnya, yang pasti situs-situs fanfiksi yang sekarang makin berjamur dan mudah diakses itu menjadi semacam wadah bagi mereka yang ngeship suatu pasangan. Gak jarang loh ada shipping supernonmainstream yang kalian pikir kalian adalah satu-satunya manusia yang ngeship mereka ternyata ada orang lain selain kalian kemudian jadi temenan lalu merit. Dapat teman seperjuangan dalam ngeship suatu pasangan itu adalah kegunaan nomor sekian dari situs fanfiksi.

Jadi apa kegunaan nomor satu dari situs fanfiksi?

AJANG PELAMPIASAN.

Kalau soal belajar nulis itu sudah agak pasti, tapi nulis kan bisa dimana-mana. Nah kalau situs fanfiksi itu, baik penulis maupun pembacanya, biasanya itu menjadi pelampiasan mereka karena karakter A enggak jadi dengan B, atau C perasaan begitu banget, dll, dst, dsb. Alasan pasarannya sih gitu. Tapi kesannya serem ye, 'ajang pelampiasan', tapi bener kan? Demen sama karakter A tapi dia jadiannya dengan B yang kamu benci banget padahal kamu maunya dengan C, yaudah nulis fanfiksi A x C. Benci banget sama karakter A, lalu bikin fanfiksi tentang tokoh A yang disiksa disana. Kurang lebih begitulah.

Dan untuk OTP, yah, bener kan, OTP karam maka orang berbondong-bondong masuk situs fanfiksi entah untuk unggah fanfiksi mengenai OTP atau cari fanfiksi dengan pasangan OTP agar punya asupan? Gak usah ngeles, soalnya Blogger begitu. Mau fanatik atau enggak, semua fangirl dan fanboy butuh asupan.

Betul?
Salam super.

Jumat, 26 April 2019

Power Rangers Lost Galaxy hanya 8 episode

Blogger langsung ngetik entri ini begitu selesai nonton (ulang) Power Rangers season 7: Lost Galaxy. Pertama-tama, sebagai semacam come back season dari PR yang awalnya niat tamat di season 6, ini keren, mungkin terutama karena di Lost Galaxy ada lebih dari sekali pergantian peran. Maksudnya bukan aktor/aktrisnya yang diganti, tapi benar peranan dalam cerita ada yang diganti, seperti peran Ranger Merah diganti dari Mike ke Leo, lalu Mike yang dari manusia biasa ke pemilik asli Quasar Saber lalu jadi manusia biasa lagi lalu gantiin Magna Defender dan ujungnya manusia biasa lagi, kemudian ada Kendrix yang tewas lalu diganti Karone, dan ada Scorpius yang digantikan Trakeena menjadi antagonis utama. Kesannya jadi banyak banget hal yang terjadi di season ini mungkin maksudnya biar all-out dan penanti setia PR yang kirain tamat di In Space gak kecewa.

Kenapa di judul Blogger bilang 'hanya 8 episode'? Karena memang benar. Secara keseluruhan memang season ini terdiri dari 45 episode, tapi yang benar berhubungan dan 'Lost Galaxy' hanya di 8 episode. Inti dari season ini adalah mereka mencari planet pengganti bumi, bukan mereka masuk ke lost galaxy. Mereka benar masuk ke lost galaxy mulai dari episode 35, lalu berhasil kabur di episode 42. Sebelum episode 35 memang ada episode-episode tentang galaxy book yang hanya sekilas-sekilas, atau ada yang benar bahas soal buku itu tapi setelahnya seperti dilupakan. Jadi, yah, untuk benar 'Lost Galaxy', hanya episode 35 sampai 42.

Tentang motif kejahatan, Scorpius membingungkan Blogger. Kalau Trakeena, jika tidak ditonton sejak zaman Scorpius masih ada, penonton bakal bingung kenapa Trakeena gak nyerang bumi ketika Terra Venture masuk lost galaxy, karena tujuan utama Trakeena memang bukan menguasai semesta melainkan balas dendam atas tewasnya sang ayah----walau aneh juga sebenarnya karena berarti dia cengok aja saat Power Rangers sedang gak ada. Sedangkan Scorpius, dia sebenarnya gak kuat kok, dia gak bisa apa-apa tanpa pengikutnya, dan dengan mudah dikalahkan sebelum pertengahan season.

Yang paling Blogger gak suka dari season ini adalah munculnya Kendrix di menit-menit terakhir. Blogger merasa takjub sendiri ketika nonton bahwa mereka mendarat di Mirinoi, karena mereka ada di tempat pertama semuanya bermula. Sekaligus bingung juga karena berarti tidak semua bagian dari planet itu membatu, padahal seingat Blogger bahkan jalanan mereka (yang berupa tanah) juga jadi batu. Terlepas dari keanehan itu, Blogger gak seneng melihat Kendrix datang sebagai bagian dari 'mukjizat yang tercipta' bareng 'hidup'nya kembali orang-orang Mirinoi.

Gini, di episode 31, Kendrix tewas, bukan membatu seperti warga Mirinoi. Iya, jasadnya gak ada, tapi memang Kendrix tewas, makanya Karone bisa datang. Nah, kok enak banget setelah warga Mirinoi kembali, Kendrix ikutan balik? Blogger gak benci Kendrix sama sekali, tapi itu adalah adegan yang paling mengganggu untuk season ini. Biarin aja Kendrix tetap tewas. Jahat banget sih kesannya, tapi tidak semua pahlawan bakal hidup bahagia bersama yang lain, ada yang berkorban tidak kembali. Blogger paham, di belakang serial ini, aktrisnya punya masalah kesehatan yang menyebabkan dia harus istirahat dulu, tapi bukan berarti saat kembali dia langsung menjadi peran Kendrix yang versi manusia normal. Dia bisa aja main sebagai kilas balik yang gak pernah ditayangin sebelumnya, atau mungkin muncul dalam mimpi sebagai adegan baru, TAPI TIDAK BENAR HIDUP LAGI.

Sekembalinya Kendrix, Blogger bisa melihat Karone jadi tersisih, dan entah kenapa kok Mike ikutan tersisih padahal Mike kan temennya Kendrix juga dari awal malah sebelum Leo. Mungkin itu sebabnya ada fanfiksi bagus berbahasa Inggris yang Blogger pernah baca bertahun-tahun lalu tentang Mike dan Karone, sebagai sama-sama orang yang tersisih atas kembalinya Kendrix. Padahal tentang love interest-nya Mike, Blogger pikir bakal lebih diulas gara-gara episode 42, tapi ternyata enggak.

Sebagai penerus In Space, Lost Galaxy cukup oke. Tapi setelahnya, Lightspeed Rescue, sepertinya gak begitu bisa dikaitin temanya.

Rabu, 24 April 2019

Quarter of Silence, semua pakai 15

Film kelimabelas Detective Conan berjudul Quarter of Silence. Saat pertama kali lihat judulnya, Blogger gak paham maksudnya ini tentang apa. Dari 15 pertama filmnya (ketika entri ini dibuat, sudah ada 22), yang ini judulnya paling Blogger gak bisa tebak bakal tentang apa. Yang judulnya paling jelas adalah yang kedelapan (Magician of the Silver Sky) dan ketigabelas (The Raven Chaser). Dan karena bukannya Blogger menantikan movie ini (Blogger baru bener tungguin movie DC sejak keduapuluh), jadi gak ada acara lihat trailer ataupun teaser, alias buta sama sekali mengenai movie ini.

Secara keseluruhan, film ini cukup tertata plot demi plotnya. Memang khas film DC, pasti ada prolog yang membuat kasus besar film terjadi, kemudian ada tragedi tambahan tak terduga sampai akhir film. Tapi film ini agak terasa buru-buru. Oke, tunggu, bukan buru-buru gimana sih, tapi jika ada adegan yang benar mengenai ide cerita, maka adegan itu terasa hanya sepenggal. Dan sesungguhnya, sampai ketika entri ini diketik, Blogger masih agak bingung tentang Si Pelaku, karena bom di bendungannya keburu meledak.

Dari semua adegan, Blogger paling suka bagian ketika bom bendungan itu meledak. Ya bukan berarti Blogger senang tragedi itu terjadi, tapi Blogger bisa lihat kejeniusan Conan (Shinichi) sekaligus keputusasaannya. Kebaikan dan kepedulian Ran terhadap Conan (yang dia gak tahu aslinya adalah Shinichi) tergambar jelas sampai Blogger ingin menangis saking terharu dan ikut sedih juga. Padahal adegan setelah bendungan meledak itu tidak ada hubungannya dengan kasus utama.

Masalahnya ada di epilog. Entah kenapa, Blogger memang gak pernah sreg dengan adegan epilog yang dibuat Kreator untuk film DC. Jangan salah, Blogger memang selalu menantikan epilog apalagi yang ditaruh setelah kredit, tapi entah kenapa mau film baru ataupun lama film DC itu epilognya selalu gak greget. Memang epilog di movie 15 ini ada diceritakan tentang apa yang setelahnya terjadi untuk para tersangka, memang ada juga tentang adegan lupa beli suvenir yang membuat Ran kepikiran soal tulisan jari di salju, tapi Blogger lebih ingin ada tentang bagaimana kondisi tubuh Conan setelah tertimbun salju. Iya tahu dia selamat dan baik-baik saja, tapi di epilog tidak disinggung sama sekali. Tapi mungkin ini masalah selera aja.

Omong-omong, yang ngeship Conan dengan Ai, boleh banget nonton movie ini, karena mereka seluncuran bareng setidaknya dua kali. 'Bareng' bukan berarti bersebelahan, tapi beneran Ai ikut papan seluncurnya Conan, jadi naik berdua gitu. Terus saat  suatu adegan terjadi, Conan lindungin kepala Ai. CIIEEEEE~

Lalu, di judul Blogger bilang 'semua pakai 15', itu beneran. Semua yang di movie ini, entah sengaja atau enggak, tapi memang dikenain ke angka 15, mungkin mentang-mentang film kelimabelas.

Senin, 22 April 2019

Boruto episode 103

AKHIRNYA MISI YANG ITU KELAR JUGA!


Enggak nyampe sepuluh episode sih, cuman kok berasa banyak adegan yang buang-buang waktu, mungkin cuman perasaan Blogger aja.

Pada akhirnya, Orochimaru hanya sekedar disebut aja, tanpa ada bantuan yang bener berarti dari dia. Sebenernya tiba-tiba saat nonton episode ini di awal Blogger jadi kepikiran tentang Sasuke. Soalnya Sasuke secara gak langsung pernah (?) jadi bahan percobaan Orochimaru. Kemudian Blogger inget bahwa Naruto gak tahu bahwa misi ini sesungguhnya tentang cursed seal, hanya tahu tentang para unggas yang ngamuk. Kalau Naruto tahu tentang alasan para unggas itu ganas, mungkin dia bakal kontak Sasuke.

Bagian Tosaka lawan Jugo, Blogger sempat nyaris keselek karena mau ngakak. Iyalah, dari awal episode ini dia melulu bilang mau tes kekuatannya dengan bertarung lawan Jugo, eeeehh beberapa menit kemudian ketika dia sendiri bilang udah gak sabaran malah kalah telak jauh banget. Jadi waktu dianya kena pukul pertama kali dari Jugo, Blogger langsung ngakak gitu.

Tentang kehadiran Karin, selain buat penonton berpikir dia orang baik yang gak bakal rebut laki orang lewat simpati anak pria tersebut dan sembuhin Sarada, itu hampir gak berguna. Blogger gak benci dia, biasa aja. Justru sikap dia di beberapa episode ini membuktikan bahwa dia nolong Sarada tanpa pamrih.

Sebaliknya, soal Suigetsu, Blogger baru menyadari betapa bergunanya dia untuk Arc ini, yaitu soal dia melebur dengan air biar bisa nyembuhin para unggas. Itu cerdik, menurut Blogger.

Soal Jugo, Blogger masih gak seneng soal bagian tubuhnya yang tetiba bisa kayak ada keluar macam jet/laser/apa pun itu. Mungkin maksudnya jurus, tapi kalau menurut Blogger itu kayak sangat gak nyambung dengan konsep ninja.

Arc ini ditutup hanya dengan mereka masih bersih-bersih, lalu di preview buat episode depan sudah jelas ceritanya beda dan Blogger pikir sepertinya itu bakal episode filler. Blogger sangat berharap untuk episode depan ada pembicaraan dengan Naruto tentang kasus Tosaka. Siapa tahu Tosaka adalah permulaan dari Arc yang besar.

Minggu, 21 April 2019

Gombal

Tau gombal, kan? Itu tuh, kayak judul kartun, The Amazing World of Gombal /ngacobangetini/.

Wahai cewek-cewek, atau cowok-cowok juga, terserah deh, kalau kalian digombalin, jangan gampang terlena ya. Maksudnya, gini, kalian harus pinter, siapa tahu tersirat sesuatu yang lain selain pernyataan sayang ke kamu lewat gombalan itu. Dan tolong ya, para gombalers juga harus kreatif (biar kere yang penting akif). Jangan melulu bilang 'Papa kamu' dan 'Mama kamu'. Kalau pas orang yang digombalin itu cerdas, mereka bakal ilfil sama kamu. Misalnya gini:

A: "Papa kamu penabur benih ya?"
B: "Bukan."
A: "Kalau gitu papa kamu astronot ya?"
B: "Bukan! Kamu kepo banget deh tanya soal papa aku, kamu demen ya sama papaku?!"

Nah kan jadi salah sasaran.

A: "Mama kamu guru ya?"
B: "Kamu demen mamaku ya? Mamaku tuh udah bahagia sama papaku, gak usah ganggu-ganggu!"

Salah lagi.

A: "Kakak kamu dokter ya?"
B: "Iiiihh kamu tuh, papa-mama-kakakku kamu demen, dasar gak setia!!"

Malah tambah ngaco.

Dan lagi, gombalan-gombalan begitu udah gak kreatif, apalagi kalau situasinya enggak spontan alias memang kamu rencanain buat ngegombal. Lagian gombalan hasil sontekan serta terencana itu kalau gagal bakal lebih sakit daripada spontan. Misal spontan (uhuy) itu ya misalkan si A bilang 'panas banget sih', kemudian B bilang 'lebih panasan cinta kita berdua'. Itu gimana banget sih, dan bukan orisinil juga, tapi setidaknya spontan.

Para Gombalers Pemula, pelajaran buat kita semua, pertama, kalau gombal itu gak usah terlalu direncanain, soalnya (gombal) bukan masa depan. Kedua, kreatif, kalau sempet kepikiran pakailah kata-kata puitis. Ketiga, sebisa mungkin enggak pake embel-embel 'papa/mama/kakak/adik/om/tante/dst kamu', karena ada kemungkinan kode yang kamu masukin salah bagi dia.

Oke deh, salam cinta gombal buat semua.

Selasa, 16 April 2019

Manga dan Dorama Ani Tomo / Brother's Friend

INI LUCU BANGET GAK BOHONG.


Blogger nemu manga-nya online gak sengaja. Dari sinopsis cukup menarik sih, tapi sampulnya agak kurang menarik. Blogger memutuskan untuk mulai baca, chapter satunya udah bikin nyaris semburin kopi, tahan ketawa, dan mukul-mukul meja saking gelinya. Beneran. Ide cerita tentang tokoh utama saling naksir dengan teman sang kakak itu sudah ada banyak, tapi yang ini, Mangaka-nya berhasil buat versi dia. Gak bohong lucu banget dari A sampai Z.

Sang Kakak udah kayak mak comblang juga, jadi makin lucu, karena cara dia nyomblanginnya begitu banget. Dan Sang Kakak ini walau ceritanya tampan tapi tipikal sadistik juga, makanya bisa jadi makin menarik. Istilah kata, kalau gak ada Yukihiro, apa pun yang ada di manga ini gak bakal bisa kejadian.

Sejauh ini Blogger hanya nemuin 22 chapter, entah aslinya sudah sampai chapter berapa, tapi Blogger memang belum nemuin yang ke 23. Semoga bisa segera dilanjutin, karena Blogger tertarik dengan hubungan antara Yukihiro dengan Aki.

Lalu, di kolom komentar situs manga online tempat Blogger baca, ada yang bilang bahwa doramanya sudah keluar 2018. Lah, ini 2019, berarti udah ada, kan? Blogger tinggal ngarep ada versi subtitle Inggris atau minimal Indonesia lah.

EH ADA!!

Langsung Blogger donlot dan nonton. Durasinya sekitar 80 menit.

40 menit pertama, Blogger harus tahan cekikikan karena sudah malam. Gebuk-gebuk ranjang saking gelinya. Tahan jangan sampai lempar bantal ke laptop. Parah, ternyata doramanya lucu banget. Alurnya beda sih, terutama Itsuki itu munculnya terlalu buru-buru, ketahuan bakal jadi cinta segitiga banget. Adegan nguping di kamar itu jadi lebih lucu, walau kesannya kok Mai jadi lebih tukang nguping di dorama. Ada banyak adegan yang diubah dari versi manga tapi alurnya sesuai, seperti saat Mai dan Itsuki taruhan yang kalah harus nyatain perasaan ke gebetan, di manga itu bukan main kartu. Saat Sota  kirain Mai punya pacar, hal yang dia lihat itu beda dengan di manga, lalu cara Yukihiro suruh adiknya dan Sota keluar itu beda juga.

40 menit terakhir, itu udah ngaco ceritanya, udah gak sesuai dengan manga. Mungkin itu ada di bagian setelah chapter 22 makanya Blogger gak tahu? Masalahnya, adegan Sota sakit itu aja udah ngaco. Lalu bagian di kediaman Nishino mati lampu itu ngaco parah. Disini Itsuki sangat jahat dibanding versi manga, mungkin maksudnya biar nunjukin kemampuan akting aktornya. Atau mungkin karena manga-nya memang belum tamat sedangkan Kreator udah kebelet pengen bikin dorama-nya, jadi mereka sok bikin penyelesaian sendiri, makanya kayak gitu.

Yang Blogger suka sekaligus tidak suka dari dorama-nya adalah kehadiran Tachibana sebagai tokoh ekslusif yang tidak ada di manga. Kehadiran dia dalam dorama itu sangat membuat lucu, karena dia biangnya. Tapi Blogger juga kurang seneng, karena padahal ada karakter-karakter lain dalam manga yang sebenernya bukan figuran tapi mereka tidak dieksplor padahal (lagi) Mangaka-nya bahkan bikin backstory untuk beberapa karakter, kemudian malah bikin karakter sendiri.

Untuk miniserinya, sepertinya itu habis doramanya ya? Blogger nonton lewat hape. Saking 'mini'nya, Blogger bisa nonton di Instagram, lalu tahan jangan sampai lempar hape saking geli dan lucunya.

Para pemeran bagus, terutama Yukihiro, dia yang hampir nyaris sempurna. Sempet pikir Daito Shunsuke bakal cocok peranin dia gara-gara main sebagai Kyoya di Ouran High School Host Club, tapi gak jadi karena sepertinya tampang sadistik dia baru terasa kalau pakai kacamata, dan lagi sepertinya dia sudah gak cocok main jadi anak SMA.

Pemeran Sota dan Aki lumayan, tapi karakter Aki di dorama kurang greget untuk Blogger, padahal di manga interaksinya dengan Yukihiro itu salah satu hal yang menarik. Omong-omong, untuk Sota sendiri, Blogger agak berharap agar badannya sedikit lebih besar, tapi gapapa sih.

Pemeran Mai agak membuat kecewa. Tinggi badan okelah, tapi imutnya terlalu ketara. Memang maksudnya bagi Sota dia manis, tapi versi manga-nya dia bukan manis. Jadi Blogger agak berharap dia manisnya dikurangin sedikit. Sifat keibuan Mai agak kurang terasa juga. Tapi karena ini movie, yaudahlah.

Pemeran Itsuki oke, cuman mungkin model rambutnya aja yang beda dan karakteristik dia di dorama lebih menyebalkan dari versi manga.

Anggota OSIS yang membuat Mai salah paham tentang Sota itu kacau banget, beda sama manga.

Orangtua Yukihiro dan Mai gak ditampilin, padahal interaksi mereka dengan Yukihiro itu lucu juga.

Dorama tampaknya lebih tertarik untuk lebih tampilin hubungan Mai dengan Sota, padahal kalau ikutin alur cerita versi manga itu bagus loh.
Omong-omong ini rom-com, dan Blogger udah beberapa lama gak nonton dorama genre ini, terakhir kalau gak salah Anikoma, itu pun sebenernya dia gak bener-bener rom-com.

Senin, 15 April 2019

Boruto episode 102

Ada dua hal yang menjadi highlight buat Blogger di episode ini, yakni pertarungan melawan Si Kembar. Iya, kan berdua, terpisah, jadi dua pertarungan itu yang menarik untuk Blogger.

Pertama, dengan Karin dan Sarada. Yang bener ikutin serial Naruto baik manga atau anime, pasti tahu maksud perkataan Karin yang bilang bahwa Sakura pernah nyelamatin hidupnya.
Gini, disitu yang menarik bagi Blogger adalah karena disitu Blogger menambah alasan lagi kenapa memfavoritkan tokoh Haruno Sakura serta kenapa lebih bisa pasangin Sasuke dengan Sakura dibanding Karin. Lalu, di serial Boruto, masih sesekali nampak bahwa Karin seperti masih punya perasaan ke Sasuke tapi teuteup tahu diri bahwa Sasuke udah ada yang punya dan gak mau hancurin hubungan orang. Itu baik. Dan Blogger seneng saat ketika dia dan Sarada berhasil mengalahkan lawan, dia bilang bahwa 'Sarada benar-benar anak mereka (Sakura dan Sasuke)'. Dari episode kemaren, sangat kelihatan bahwa Karin sayang Sarada walau tahu gadis itu bukti kuat bahwa sampai saat ini Sasuke tidak punya rasa ke dia.

Kedua, dengan Tim Sumire. Gak bohong, Blogger BAHAGIA BANGET saat akhirnya Tim Sumire berhasil ngalahin lawan tanpa bantuan para tokoh utama atau tokoh-tokoh yang sudah sering banget tampil. Tokoh sentralnya ada di Sumire dan Nue, itu wajar, tapi walau sebentar setidaknya Wasabi dan Namida sempat ikut bertarung juga di episode ini. Mungkin ada baiknya juga dengan meniadakan Hanabi dalam misi ini, biar kelihatan bahwa tim ini memang mampu.

Oke, sekarang lanjut ke Tosaka. Mungkin memang klise atau apa, tapi tokoh yang dikira baik kalau ketahuan ternyata dalang langsung ekspresi mukanya kayak orang gila. Perhatiin aja sendiri, rasanya Blogger pengen gampar bolak-balik mukanya. Omong-omong, dia maksudnya mau jadi kayak penerusnya Orochimaru ya? Oke bukan penerus, maksudnya pengen sok kayak Orochimaru. Tapi sepertinya ini tidak akan jadi plot sebesar munculnya Orochimaru di serial Naruto.

Iya tahu dari kemarin-kemarin Blogger ributin soal Orochimaru, tapi sekarang Blogger baru keinget lagi soal tanda di telapak tangan Boruto. Sudah beberapa episode ini tanda itu enggak ngapa-ngapain seakan cuman hiasan di tangan doang. Cuman sesekali setiap kali mau genggam tangan itu selalu dikasih lihat tandanya. Maksudnya apa? Dan kebetulan berhubung sedang Arc cursed seal, mungkin tanda itu bisa dieksplor sedikit.

Terakhir tentang episode ini, Blogger baru kepikiran. Apa Naruto tahu tentang identitas asli Tosaka? Karena kalau enggak, ini adalah kegagalan besar Naruto sebagai Hokage. Mungkin bukan yang terbesar, tapi ini lumayan banget. Ninja dari Konoha bakal kehilangan kepercayaan dari desa ini karena Naruto tidak ngeh bahwa penyebab 'misi' itu muncul adalah Tosaka sendiri. Lalu kalau Tosaka sampai bener berubah sempurna, mungkin dia akan kabur dan rumor soal eksperimen Orochimaru bakal nyebar, ada kemungkinan kepercayaan warga Konoha terhadap Naruto pun perlahan memudar. Ini bahaya, Entah maksudnya di belakang layar ternyata orang-orang di kantor Hokage sadar soal Tosaka atau enggak, tapi sejauh ini gak ada apa-apanya.

Minggu, 14 April 2019

SPOILER

BLOGGER ❤ SPOILERS !!


Beneran, gak bohong. Mau tentang movie, TV series, game, novel, manga, anime, apa pun itu, Blogger sama sekali gak masalah kalau dapat spoiler. Bahkan, di awal-awal, Blogger sampai cari dulu spoiler-nya barulah mau nonton film. Belakangan gak bakal sampai nyari sih, tapi kalau misalkan lagi scroll FB atau IG kemudian kedapatan spoiler tentang sesuatu yang belum sempat ditonton atau dibaca, ya Blogger biasa aja, gak bakal kayak sebagian besar orang yang kayak gimana gitu.

Tunggu, tunggu, tunggu, Blogger bisa jelasin, ini bukan buat nyindir mereka yang gak mau dispoilerin tentang apa pun ya. Justru Blogger paham dan menghargai orang yang gak mau spoiler, makanya tiap kali ngobrol di dunia maya, Blogger akan bilang 'mau spoiler gak?' Maksudnya biar jangan sampai Blogger kasihtau kejauhan. Sedangkan untuk Blogger, kalau kamu mau bikin Blogger kesal lalu ngasih banyak spoiler tentang ini-itu, gak bakal mempan, yang ada malah berterimakasih. Oke, kecuali kalau ternyata Blogger lebih tahu tentang yang dispoilerin dan ternyata bocoran dari kamu itu ngaco, maka Blogger akan sebal.

Kenapa Blogger bisa suka banget sama spoiler? Ini gak ada hubungannya dengan Blogger yang memang pada dasarnya antimainstream banget. Walau memang benar, tapi itu gak ada hubungannya. Ada alasan tersendiri kenapa Blogger bisa sampai mencari-cari spoiler terutama sebelum nonton film.

Alasannya adalah film Black Swan yang dirilis tahun 2010.

Sebelum nonton itu, film-film yang Blogger tonton itu terpantau oleh orangtua, buku-buku yang dibaca juga terpantau. Bukan maksudnya ortu ikut nonton/baca, tapi maksudnya karena saat itu memang masih belum terlalu gila nonton/baca, jadi secara gak langsung tontonan dan bacaan Blogger masih terpantau setidaknya bahkan oleh sepupu terdekat yang usianya lebih tua, mereka tahu apa yang Blogger nonton, baca, dan dengar.

Suatu ketika, Blogger main ke rumah sepupu yang bersangkutan, pulangnya pinjem kaset DVD, salah satunya berjudul Black Swan. Sepupu sedang tidak ada di rumah, tapi ortunya bilang bawa aja entar dibilangin. Sampulnya tidak semenyeramkan (bagi Blogger) yang di official poster, dan tulisan sinopsisnya agak blur, jadi Blogger juga gak bisa baca. Tapi karena di tempat kasetnya diberi tulisan 'film baru' (ini kebiasaan sepupu kalau beli kaset), jadi Blogger ayuk aja.

Waktu itu Blogger nonton sendirian. Awal-awal ngerasa 'oke ini tentang balet tapi ada nuansa horornya'. Lalu mulai berasa bahwa 'oke horornya makin jadi, gapapa, sekali-kali nonton horor'. Kemudian ada adegan kissing, sekilas LGBT, sentuh-menyentuh, dan lainnya. Tahun 2010 itu Blogger sekitar kelas 10, berarti mungkin masih umur 14-15 tahun, dan belum pernah nonton film yang seperti itu. Kalau murni horor, Blogger masih agak gapapa walau iya tahu tidurnya bakal susah. Tapi di film ini banyak adegan yang baru pertama kali Blogger lihat. Adegan kekerasan yang sebegitunya pun Blogger belum pernah lihat, makanya saat itu Blogger gak nonton sampai selesai padahal kalau gak salah tinggal sekitar kurang dari setengah jam lagi.

Filmnya gak salah lah, apalagi ini kan bukan produksi Indonesia, harusnya wajar kalau nyerempet kesana. Masalahnya hanya di Blogger yang belum pernah menonton film dengan tema dan mengandung adegan seperti itu, salah satunya karena faktor umur. Padahal, ketika tahun 2017 Blogger coba nonton ulang sampai akhir, walau masih ngeri karena psychological horror, Blogger berpikir Black Swan adalah film yang bagus.

Tapi di tahun 2010 itu, karena film tersebut membawa segala sesuatu yang baru untuk Blogger, rasanya jadi agak trauma sendiri. Tiap kali mau nonton, Blogger berusaha caritahu dulu setidaknya untuk genre. Kalau perlu, cari plot lengkap. Maksudnya adalah biar Blogger jangan sampai melihat adegan-adegan yang tidak ingin Blogger lihat.

Begitulah, karena trauma, Blogger jadi berterimakasih pada penyedia spoiler.
Belakangan Blogger gak terlalu nyari, kok, biasa aja. Kalau nemu saat scroll sosmed ya gapapa juga, setidaknya bisa menyiapkan diri.

Sabtu, 13 April 2019

Otome Games

Apa itu Otome Games? Wah Blogger bingung juga jelasinnya. Tapi anggaplah itu semacam cerita yang jalan ceritanya ditentukan oleh pembacanya itu lewat pilihan-pilihan yang ada. Jadi memang 'permainan' ini hanya tinggal klik-klik layar aja. Blogger bukannya sudah coba main semuanya, tapi sepertinya hampir semua Otome Games ini ditujukan untuk perempuan karena tokoh utamanya adalah perempuan yang dikelilingi para lelaki yang bisa kamu pilih di awal permainan mau baca cerita dari rute siapa.

IYA, CERITANYA HAREM.

Bukan HARAM ya, tapi HAREM. Cuman kalau gak salah lebih tepatnya reverse harem karena ceweknya satu dan cowoknya banyak. Kalau cowoknya satu ceweknya banyak baru namanya harem.

Ada juga Otome Games yang tokoh utamanya cowok dan pilihan rutenya adalah perempuan. Tapi yang Blogger temukan selama ini di Playstore adalah Otome Games yang tokoh utamanya cewek. Walau begitu, Otome Games versi satu cowok dengan banyak cewek itu beberapa sudah dijadikan anime dan Blogger pernah nonton.

Blogger pribadi main Otome Games sejak punya ponsel Android.

SILAHKAN SALAHIN TEMEN BLOGGER YANG NGENALIN KE OTOME GAMES.

Uhuk.

Otome Games diproduksi oleh beberapa atau mungkin banyak rumah produksi, tapi sejauh ini Blogger hanya pernah main dari NTT Solmare dan Voltage. Itu pun walau intinya adalah Otome Games, kedua produksi ini cara mainnya agak beda. Dan dari Blogger, lebih seneng main dari NTT Solmare, karena semacam mini game-nya bener hanya klik-klik aja dan tergantung keberuntungan semata untuk menang/kalahnya. Di Voltage, mini game-nya bener main, jadi bikin geregetan kalau poinnya tidak sesuai harapan. Dan lagi, biasanya NTT Solmare tiket ceritanya bisa recharge sendiri setiap beberapa jam, sedangkan Voltage itu baru recharge kalau sudah ganti hari.

Mengenai tiket cerita, itu maksudnya tiap bagian cerita menggunakan satu tiket. Biasanya, yang selama ini Blogger main, total tiket penuh adalah 4-5, dan kalau sudah habis ya berarti harus tunggu dia keisi lagi biar bisa lanjut baca. di NTT Solmare yang Blogger main, 1 tiket cerita kena recharge selama 4 jam (mobile data/wifi/ponsel gak perlu dinyalain karena dia bisa recharge tiket cerita sendiri). Berarti selama satu hari, walau total penuhnya ada 5 tiket, tapi bisa baca sampai 6 bagian cerita. Sedangkan di Voltage, kalau total tiket ada 5, ya berarti sehari bener cuman bisa baca 5 bagian. Tapi, enggak tahu ya apakah semua dari produksi mereka begitu atau cuman yang pernah Blogger mainin.

Tampilannya bukan buku. Jadi kalau pernah main RPG, kan kadang ada adegan ngobrolnya yang menampilkan tokoh yang sedang ngobrol itu. Nah, Otome Games tampilannya kayak gitu. Jadi lumayan bisa melototi cowok-cowok ganteng walau 2D.

Blogger sudah coba main banyak, baik dari yang NTT Solmare maupun Voltage, tapi tidak semuanya berhasil Blogger mainkan sampai tamat walau satu rute sekalipun. Yang bener sampai tamat lebih dari satu rute hanya empat biji:
  1. Shall We Date: Destiny Ninja.
    Ini adalah Otome Game pertama yang Blogger mainin, sekaligus yang dikenalin temen Blogger. Entah sekarang rutenya sudah bertambah atau belum, Blogger sudah tidak pernah main lagi, tapi yang pasti Blogger sudah tamatin sepuluh rute baik untuk semua ending. Di permainan ini ada tiga ending: juicy, normal, sweet. Tidak ada bad/sad ending disini, jadi pembaca gak perlu khawatir akan pilihan-pilihan jawaban yang harus dipilih. TAPI, yang jadi perkara adalah untuk checkpoint-nya itu ada tiga macam. Pertama, pakai barang yang bisa dibeli pakai uang yang ada di game---ini cukup mudah karena cara mendapatkan uang di permainan ini sangat gampang, barang yang diperlukan ini juga kadang bisa didapat secara cuma-cuma. Kedua, roulette, ala game ini. Blogger gak inget, kalau gak salah persentasi menang secara default sekitar 20-40%, butuh barang untuk meningkatkan persentasenya tapi kalau mau beli itu pakai uang bener, karena kalau enggak ya bakal kalah dan ini mengonsumsi tiket cerita. Ketiga, acak kartu, dan ini mengonsumsi tiket cerita juga, persentase menangnya ya kurang lebih. Jadi checkpoint nomor dua dan tiga itulah yang membuat Blogger setelah tamatin semua rutenya, tidak berniat untuk ulang lagi.
    Blogger inget, rute yang pertama dimainin itu adalah Hattori Hanzo Kazemasa, tapi rute yang ceritanya paling bagus malah Yoshitsune Minamoto.
  2. Shall We Date: Ninja Love.
    Ini lebih ribet untuk minigame-nya. Bukan cuman harus klik-klik, tapi harus perhatikan poin busananya (yah, kalau main akan lebih paham). Susunan cerita inti tokoh utamanya kurang lebih seperti Destiny Ninja, tapi jelas alurnya beda. Blogger hanya main tamat 4 rute dari 9 yang ada, jadi gak terlalu gimana gitu. Kalau gak salah ada tiga ending: sad, normal, happy ending. Dan karena Blogger saat itu masih baru, dan belum menemukan kunci jawaban (iya, ada beberapa blog yang mengkhususkan isi blognya mengenai kunci jawaban Otome Games, dan saat itu Blogger gak tau), jadi Blogger gak mau kalau ternyata dapatnya sad ending karena salah jawab---itu kan jadi buang-buang waktu dan kuota.
    Rute pertama yang Blogger main disini adalah Saizo Kirigakure, tapi cerita yang paling menarik justru Hanzo Hattori.
  3. Shall We Date: My Sweet Prince.
    Blogger sudah mencicipi semua SWD yang berhubungan dengan ninja walau hanya satu chapter lalu di uninstall. Jadi karena ternyata yang paling menarik hanya yang Destiny Ninja, Blogger memutuskan untuk coba SWD yang lain. Ini adalah SWD ketiga yang Blogger mainin sampai setidaknya ada rute yang tamat. Hanya ada 7 rute dan Blogger sudah hanya menamatkan semua sekali. Saat main ini, Blogger sudah menemukan blog yang berisi kunci jawaban, jadi Blogger mendapatkan happy ending di ketujuh rute.
    Ide ceritanya agak klise, tapi setiap alurnya sangat menarik. Untuk checkpoint, sebenarnya kurang lebih seperti Destiny Ninja, ada yang hanya perlu barang, dan ada yang main kartu. Tapi disini lebih ribet. Cara cari uang di game-nya semudah Destiny Ninja, tapi barang-barang disini lebih mahal. Di Destiny Ninja, harga barangnya hanya 1000, tapi di My Sweet Prince itu 4000 serta tidak jarang diminta dua atau lebih. Checkpoint untuk spin-off lebih menyakitkan hati. Makanya Blogger tidak main lagi setelah menamatkan ketujuhnya.
    Rute pertama Blogger disini adalah Lambert, tapi yang paling menarik itu antara rute Melchiorre dan Ivan.
  4. Shall We Date: Lost Alice.
    Sejak ganti ponsel, Blogger sempat kepikiran untuk main ulang nomor satu dan tiga, tapi malas, dan memutuskan untuk cari yang lain. Entah kena jampi-jampi apa, tertarik dengan yang satu ini, dan masih main sampai sekarang karena rutenya masih bertambah terus. Saat ini Blogger sudah tamat 19 rute yang tersedia, sedang main di rute ke 20, dan rute nomor 21 sedang OTW. Ada 3 ending, sama seperti My Sweet Prince dan Ninja Love. Blogger sudah dapatin semua happy ending kecuali nomor 20, lalu biasanya main ulang sambil nunggu rute-rute baru untuk dapatin normal ending sambil nunggu rute-rute baru. Checkpoint disini hanya dua macam: poin busana dan beli barang. Bukan kumpulin barang ya, tapi bener harus beli barang itu pakai uang yang di game, pakaikan ke karakter, lalu baru bisa lewat. Yang poin busana itu berarti harus semacam battle dengan orang lain, tapi ini kembali pada peruntungan. Nanti kalau main akan ngerti sendiri.
    Sejauh ini, dari empat game yang Blogger mainin sampai ada yang tamat, Lost Alice mungkin yang paling menarik. Bukan karena sampai sekarang masih diperbarui dari sananya, tapi memang Arc-nya macam-macam. Tujuan karakter Alice tetap sama (semua bermula dari dia hilang ingatan dan lupa bahwa dia setuju dibawa Spinner of Tales ke Wonderland), tapi Arc yang dilalui beda-beda. Kalau gak salah hitung, sampai sekarang sudah ada 6 macam Arc.
    Rute pertama yang Blogger ambil adalah Kyle Knock alias The Chesire Cat, sedangkan rute paling menarik sejauh ini adalah Louis Turner alias Spinner of Tales sendiri.
Keempatnya dari NTT Solmare. Blogger pernah main beberapa dari Voltage, tapi semuanya hampir hanya setengah jalan, lalu memutuskan untuk baca sekilas rute penuh lewat bantuan internet.

Otome Games, dengan banyak rute itu sebenarnya kreatif. Karena, padahal ceritanya cuman satu, tapi kreator mampu memikirkan lebih dari satu jalan cerita menuju akhir.

Kamis, 11 April 2019

Cara Mengunggah Fanfiksi di Situs Fanfiction.net

Bukan sekali-dua kali Blogger, sebagai author di ffn, dikirimi PM tentang bagaimana cara publish fict. Mereka gak tau tuh, bahwa pada zamannya, Blogger yang amat sangat gaptek ini setengah mati cari cara unggah fict sendiri tanpa tanya siapa-siapa.

Curcol dulu, masa kini kata 'fanfiksi' sudah mulai akrab terdengar di kalangan muda walau persepsinya sangat salah. Rerata orang kalau dengan kata fanfiksi, yang nyantol di otak mereka adalah cerita fiksi tentang boyband Korea. Gak salah sih, tapi tokoh K-Pop hanyalah segelintir bagian dari fanfiksi. Malah sebenernya mungkin yang memprakasai dunia fanfiksi itu justru dari anime/manga dan film, jauh dari unsur Korea.

Blogger pun dulu gak kenal kata 'fanfiksi'. Waktu kelas 7 akhir, Blogger akhirnya punya ponsel sendiri. Penasaran kenapa gak ada cerita romansa mengenai Hatake Kakashi (di manga Naruto, karena Blogger tidak begitu ikutin anime-nya), Blogger iseng cari ke Om Gugel, lupa deh keyword-nya apaan. Naaaahh, dapatnya situs fanfiction.net. Awalnya gak ngeh dengan kinerja situs ini, kirain cuman buat satu cerita itu doang. Tapi iseng-iseng pencet ini-itu, baru mulai paham. Karena hapenya masih agak jadul, alias Nokia 7610 (iya, masih inget), jadi gak begitu puas berselancar di situs itu, lalu mulai pakai komputer.

Selama dua tahun baca banyak fanfiksi disana, mulai nulis fanfiksi di kertas juga, akhirnya pengen publish juga. Tapi gimana caranya? Oke, yang pasti bikin akun dulu. Gini, bikin akun FB atau malah bikin email sendiri aja butuh setidaknya dua hari baru bener ngeh, itu pun dibantuin Koko. Lalu mau bikin akun ffn, yang saat itu masih sangat gak banyak orang tau, bahkan Koko gak tau, Blogger belum terlalu kenal Gugel, dan FB masih bener-bener terisi orang-orang yang kenal di dunia nyata alias keluarga dan orang sekolah. Jadi mau tanya siapa?

Ya pokoknya berhasil juga, deh.

EEEEEHH TAPI, kebingungan gak berhenti disitu, karena ternyata unggah fict tidak semudah bikin status FB eh itu gampang banget unggah catatan di FB.

Blogger bukan senior di ffn kok, ada banyak yang lebih senior, jauh lebih jago soal nulis fict. Tapi kalau ada yang tanya, ya Blogger akan berusaha jawab. Tolong diingat, ini adalah cara mengunggah fanfiksi di situs Fanfiction.net.

  1. Pastikan kamu hidup dan bisa mengetik.
    Ini mutlak. Kalau kamu gak hidup, gimana bisa bikin fict? Masalahnya gak semua makhluk hidup bisa bikin fict, makanya kamu harus bisa ngetik. Gak mesti pakai jari tangan. Kalau memang kamu gak punya tangan, coba pakai kaki. Kalau gak punya tangan dan kaki, ya usahalah gimana, pinjem tangan orang juga gapapa.
  2. Niat.
    Ini penting juga. Percuma kamu punya kemampuan ngetik, tapi niatnya gak ada. Yang ada bukannya unggah fict, malah balik mikirin mantan eh bobok.
  3. Buka situs ffn: https://www.fanfiction.net/ .
    Kan ini tata cara unggah fict disana, ya bukanya situs itu lah, bukan AO3. Oh iya, tapi sebelumnya pastikan ada ponsel/PC/apa pun buat internetan ya, kalau gak ada ya numpang warnet gih.
  4. Pastikan ada akun.
    Ya kalau gak punya akun, gimana kamu publish fict, kan? Kalau emang terlalu males bikin akun, numpang akun siapa kek.
  5. Document Manager.
    Masuk akun, pilih Publish, lalu Document Manager. Unggah file fict kamu yang tersimpan dalam format salah satu yang terdaftar disana. Blogger selama ini ngetik di Ms Word dulu, save, lalu masukin ke Doc Manager itu. Pencet tulisan Browse, pilih file, open, ketik nama file di kolom, Submit Document. Dari situ kalau mau edit dulu ya silakan. Biasanya Blogger edit disitu buat bikin garis pemisah. Tapi kalau mau publish lewat aplikasi (resmi) di ponsel pintar, bisa langsung ngetik disana, gak perlu bikin file terpisah, tapi gak bisa bikin garis pemisah.
    FYI, Blogger ngetik poin ini sambil bener buka situsnya.
  6. New Story.
    Setelah unggah file, pilih New Story, nanti bakal ada tulisan musti ke Rules & Guidelines, turutin aja. Baca peraturan disana. Setelah selesai, balik ke New Story. Kalau cuman satu fandom pilih Regular, kalau dua fandom berarti Crossover. Lalu pilih fandom di Select Category. Selesai, Continue. Di laman berikutnya isi hal-hal yang diminta disana mengenai fict yang mau kamu unggah. Disana kalau ada yang gak dimengerti, panduannya sudah tersedia sendiri. Harusnya kalau berani klik-klik, bisa. Kalau selesai semua, Publish New Story.
    Ini untuk bikin cerita baru. Maksudnya, kalau mau berseri, bab dua dan setelah-setelahnya itu bukan pilih yang ini ya.
  7. Manage Stories.
    Ini untuk ngatur fict yang sudah diunggah seperti mau hapus, edit sinopsis, ganti file, atau tambah bab. Untuk tambah bab, pilih Content/Chapters, Post New Chapter. Habis itu bisa dilihat sendiri apa yang kamu butuhkan. Yang pasti sih kamu butuh file bab 2 serta langkah 1-6. Iyalah, kalau dari awal gak punya bab 1, gimana bisa bikin bab 2?

Nah itu semua adalah langkah unggah fict di ffn. Loh, bener kan, cuman publish-nya aja dari awal Blogger bilang? Kalau soal cara bikin fict, itu bukan bagian Blogger, silakan tanya pada yang sudah pro, Blogger hanya bisa ajarin publish fictnya ajah~

Rabu, 10 April 2019

Conan tuh gak boleh digituin!

Ehem.
Judul entri ini agak gimana gitu ya, tapi kamu dengerin penjelasan Blogger dulu, Blogger bisa jelasin ini, sungguh!

Uhukz.

Entah sudah ditulis di entri sebelum-sebelumnya tentang Detective Conan atau belum, tapi memang Blogger sedang nonton anime DC episode-perepisode secara urut. Jangan salah, Blogger tahu tentang animenya sejak dulu kala, pernah nonton di saluran TV swasta, tapi gak pernah urut melainkan ya sesuai apa yang ditayangin di TV dan sesempatnya Blogger aja. Tapi sekarang, secara urut, Blogger sudah hampir tiba pada episode 700 dan telah nonton movie-nya berurutan baru sampai yang ke-15. Memang baru setengah jalan sih, tapi kan Blogger juga masih nonton ulang urut Power Rangers, serta nonton film-film yang lain, serta ada kesibukan selain sibuk pacaran dengan laptop. Dan omong-omong, manga DC sendiri sudah Blogger baca bolak-balik setidaknya tiga kali sampai chapter 1000, itu pun hanya gara-gara belum menemukan manga lain yang enak dibaca saat itu, dan masih pantengin tiap minggu ke situs manga online untuk lihat chapter 1032 udah ada apa belom.

Sekarang, tentang judul, ini menunjuk pada perlakuan Kogoro terhadap Conan. Entah karena Conan anak cowok makanya bisa diperlakukan begitu atau gimana. Mau di manga maupun anime, sama aja kacaunya. Di anime mungkin lebih banyak karena memang ada banyak episode yang tidak ditemukan di manga.

Perlakuan macam apa yang Blogger maksud?
Itu tuh, tindakan kasarnya Kogoro pada Conan. Setiap kali dirasa menyebalkan, mengganggu, atau sok tahu (padahal memang tahu dan nyatanya lebih pintar), Kogoro langsung bersikap kasar pada Conan. Berikut contoh tindakannya.

  1. Jeweran Maut Kogoro Mouri.
    Kalau anak kecil nakal, okelah wajar kalau telinganya ditarik atau yang biasa disebut sebagai 'jewer'. Ran juga sesekali melakukan ini pada Conan kalau anak tersebut keluyuran melulu. Tapi Kogoro, cara jewernya sadis. Dengan segenap hati dia tarik kedua daun telinga Conan ke atas atau samping sekuat tenaga, sampai-sampai telinga Conan merah banget. Ini cuman anime/manga sih, tapi kan kacau.
  2. Cubitan Pipi Gemas Kogoro Mouri.
    Kalau anak itu lucu atau pipinya gembul, Blogger pun gak tahan untuk segera nyentuh bahkan cubit lembut pipinya. Masalahnya, gemasnya Kogoro ke Conan itu beda. Blogger pernah lihat Kogoro tarik kedua pipi Conan sampai digoyang-goyang kepalanya. Kacau. Penonton dan pembaca tahu Conan adalah Shinichi yang sudah remaja, tapi tubuh Conan sendiri adalah tubuh anak berusia tujuh tahun, masih masa pertumbuhuan, dan bukankah tindakan Kogoro itu bisa membuat bahaya?
  3. Jitakan Super Kogoro Mouri.
    Ini ada dua macam. Pertama, Kogoro hanya jitak puncak kepala Conan dengan satu kepalan tangan yang membuat anak itu benjol (kadang benjolnya bertingkat). Kedua, Blogger gak tahu apa namanya, Kogoro pakai dua kepalan tangan untuk ditekan sambil putar pada kedua pelipis Conan. Jahat banget sungguh, pasti sakit. Dan sekali lagi, Conan masih kecil, disana gak ada yang cemas kalau kepala Conan pecah, ya?
  4. Lemparan Bisbol ala Kogoro Mouri.
    Prosesnya ada dua langkah. Pertama, Kogoro akan tarik kerah baju Conan dari belakang untuk angkat anak itu (kayak hewan semacam kucing yang angkat anaknya dengan menggigit tengkuk anak kucing). Langkah pertama ini saja sudah menyakitkan, karena Conan pasti akan terasa tercekik lehernya dari lingkar leher depan bajunya saat Kogoro angkat dia.
    Proses kedua adalah lemparannya. Dengan seenak jidat Kogoro akan lempar tubuh kecil Conan ke samping atau kemana pun. Kadang kalau lagi baik, Kogoro akan jalan beberapa langkah untuk turunin Conan di pelukan Ran. Atau kalau lagi lebih sebal dia akan lempar dari tempat dia berdiri ke arah Ran---Conan sangat beruntung Ran bisa sigap tangkap. Atau, yang paling parah, Kogoro lempar dia ke lantai dan Blogger enggak jarang dengar rintihan Conan.
Yang paling parah dan sakit mungkin ya nomor empat itu. Ketika dilempar, karena Conan masih kecil, itu akan mempengaruhi pertumbuhan badannya. Siapa tahu saat dia besar (INGAT, Ran dan Kogoro tidak tahu Conan adalah Shinichi), tangan atau kakinya panjang/pendek sebelah. Atau jalannya pincang. Atau mungkin jadi idiot karena kepalanya sering terbentur. Apa pun itu, walau pembaca dan penonton sudah tahu jati diri Conan, apa yang Kogoro lakukan itu terlalu bahaya. Jika di Indonesia, harusnya Conan bisa ngadu ke Kak Seto soal penyiksaan anak.

Makanya di judul Blogger nulisnya begitu.

Woi, Kogoro! Conan tuh gak boleh digituin! 😠

Senin, 08 April 2019

Boruto episode 101

CIIEEE OPENING BARU CIIEEE~~~
CIIEEE TOSAKA BENERAN ANTAGONIS CIIEEE~~~


Oke, belom apa-apa udah spoiler.

CIIEEE KENA SPOILER CIIEEE


Oke cukup.

Ehem.

Gini, dari entri episode 100 Blogger sudah tulis curiga dengan Tosaka, walau ngakunya udah curiga dari episode 99 tapi karena nulisnya di episode 100 jadi berasa kayak ngaku-ngaku doang, biarin deh. Episode ini bagi sebagian orang akan merasa kebosanan di pertengahan awal, karena selama kurang lebih sepuluh menit pertama itu cuman ngomong doang, baru beraksi pertengahan akhir. Tapi bagi Blogger pribadi sedikit-banyak cukup puas tentang apa yang ada disana, walau menimbulkan beberapa pertanyaan.

Puas, karena pertama ada nyinggung sedikit soal Orochimaru. Kehadiran Suigetsu dan Karin seharusnya bukan kejutan bagi pengikut serial Naruto karena Jugo sudah hadir duluan---justru akan mengejutkan jika tidak ada satu pun dari pihak Orochimaru lainnya yang datang. Tuan Besar sendiri gak muncul sih, cuman mungkin dia udah gak muncul lagi di Arc ini.
Kedua, karena di detik terakhir sudah terungkap siapa dalangnya, dan di preview episode 102 sudah diperjelas lagi. Setidaknya Blogger tahu ini sudah di pertengahan Arc. Di Arc ini mungkin kebanyakan ngomongnya, karena Tosaka sepertinya memang seorang peneliti dan bukan ninja. Jadi yang bertarung mungkin hanya akan Si Kembar. Konflik pun mungkin hanya dengan desa.
Ketiga, tentang Sumire yang dari kemarin-kemarin Blogger bilang dia seperti menyembunyikan sesuatu, tampaknya 'sesuatu' itu adalah tentang dia udah gak bisa kontrol Nue sepenuhnya. Saat dengan Karin dan Suigetsu, dia sempet bilang bahwa Nue sudah semakin kuat dan Sumire sudah gak bisa terlalu kendaliin lagi. Alasan sembunyiin sesuatunya kurang greget, tapi okelah.

Beberapa pertanyaan yang muncul dalam benar Blogger adalah, pertama, Hanabi. Sebelum Tim Sumire pergi ninggalin Konoha, memang sudah dibilang bahwa Hanabi sedang misi sendiri. Tapi kalau gak salah hitung, ini sudah beberapa hari kan, ya? Blogger hanya berharap misalkan Hanabi nyusul karena kedua tim ini tidak kunjung kelar misinya, dan lagi tidak ada laporan sama sekali sejak hari pertama sampai, kan? Beneran deh, Konohamaru suruh Tim Sumire kembali ke Konoha untuk lapor, tapi mereka gak berhasil balik, berarti sampai detik ini belum ada laporan apa-apa ke Konoha.
Pertanyaan kedua, Konohamaru. Sepertinya ini akan dijawab di episode 102 atau setelahnya lagi. Jadi Boruto-Mitsuki-Sarada diusir dari desa, kan? Padahal Konohamaru masih di desa loh. Di episode ini batang hidungnya gak ada sama sekali, jadi mungkin maksudnya dia sudah berhasil sembunyi atau apa.

Lalu, lalu, lalu, tentang opening baru. Blogger belum pernah ikutin anime Naruto dari awal sampai akhir bener-bener, cuman nonton sesempetnya kalau ada di saluran swasta, tapi Blogger sudah baca setidaknya dua kali bolak-balik per-chapter manga-nya sampai tamat. Opening kali ini terlihat indah untuk Blogger, mungkin karena 'semua' tokoh 'penting' muncul walau sekilas-sekilas. Para penikmat manga/anime Naruto akan bisa melihat karakter-karakter jadul dan baru. Blogger seneng terutama karena timnya Udon ada juga beserta Udon-nya sendiri dalam satu gambar sebagai tim, timnya Hanabi juga. Gambar lain yang Blogger seneng adalah ketika lihat Naruto dan Sasuke, mereka tidak hanya dikasih versi dewasa tapi juga versi umur dua belas tahun walau hanya sekilas. Itu seperti pengingat bahwa ini ada lanjutan perjalanan mereka tapi bukan mereka tokoh utamanya.

Masih tentang opening, semoga mereka enggak canon, tapi memang Rock Lee dan Tenten berdiri bersebelahan. Jadi, dari sebelah kanan layar secara berurutan ada Hinata, Sakura, Shikamaru, Temari, Sai, Ino, Karui, Choji, Tenten, Lee. Kalau diperhatikan, selain Hinata dan Sakura yang pasangan mereka sudah ditayangin duluan, sisanya adalah berpasangan juga. Shikamaru-Temari, Sai-Ino, Karui-Choji. Awalnya Blogger pikir ini karena mereka seangkatan Naruto dan Sasuke, tapi kehadiran Karui itu agak off, lalu Temari tanpa Gaara dan Kankuro itu gimana gitu. Mungkin Blogger salah paham, tapi gambar mereka berderet itu seakan menjawab pertanyaan siapa emaknya Metal Lee sebenarnya---ya kan siapa tahu dia menetas dari telor. Blogger setuju-gak setuju soal Lee dan Tenten sih, biasa aja, cuman butuh kepastian dan konfirmasi aja.

Minggu, 07 April 2019

La Corda D'Oro: Hino Kahoko nyaris Mary-Sue

Blogger kenal La Corda D'Oro awalnya dari majalah komik (manga) Hanalala. Tidak sebegitu ikutin kayak Nakayoshi, Blogger hanya beli Hanalala kalau ketemu di minimarket, atau kalau ada diskon besar di Gramedia. Miris, ya? Jadi, dengan kata lain, La Corda D'Oro yang Blogger baca juga lompat-lompat tanpa paham garis ceritanya.

Nah, dari Bekasi, Blogger pindah rumah ke Jakarta dan di rumah baru ini pasang waifu wi-fi, jadi bisa donlot dan nonton film dan anime banyak banget sampai gak yakin bisa sempet nonton semua saking banyaknya. Salah satu anime yang Blogger temukan adalah La Corda D'Oro. Pikir-pikir mungkin bisa nonton ini dulu sebelum baca manga-nya. Ketika nonton ... JADI KETAGIHAN. Mungkin karena melototin Len Tsukimori.

Biasalah, ketika kenal satu fandom, langsung dicari ini-itunya, dan tahu bahwa fandom ini asalnya dari Otome Games. Langsung cari game-nya siapa tahu bisa main ternyata gak dapat kan sedih.

Uhuk.

La Corda D'Oro ini, baik anime maupun manga, alur ceritanya enak dan sebenarnya bagus. Gak buru-buru, tapi jalannya pasti. Mungkin karena aslinya dari Otome Games dimana tokoh utama bisa pilih rute cowok yang disuka, makanya tiap tokoh utama cowok karakterisasinya bagus. Tapi kalau ikutin manga, akhirannya walau enggak tegas memperlihatkan bahwa Kahoko dan Len canon.

CIIEEE KENA SPOILER GEDE BANGET CIIEEE

Balik tentang Hino Kahoko, menurut Blogger, dia sangat nyaris menjadi Mary Sue.

Gini, dia itu amat sangat beruntung banget bisa ngeliat Lili sehingga dikasih biola ajaib. Biola itu bisa membuat orang yang megang bisa main walau sebenernya gak ngerti biola, contoh orangnya ya Kahoko itu. Beruntung kan dia? Terus dia terpilih untuk ikut kompetisi, yang akhirannya para cowok-cowok kompetitor dia jadi demen dia padahal selain Kahoko masih ada kompetitor perempuan lain bernama Fuyuumi Shoko! Beruntung kan dia? Kahoko gak punya kekurangan sama sekali dari segi karakterisasi, poin minus tentang dia hanya fakta bahwa dia sebenernya gak pernah belajar musik sama sekali. Beruntung kan dia? Itu membuat Blogger berpikir bahwa 'yaudah gak usah belajar musik, perhatiin sekitar aja siapa tahu nemu peri kayak Lili', atau 'Kahoko curang banget, yang lain belajar setengah mati, dia tinggal pakai yang otomatis'.

Iya sih, ada kisah biola magisnya rusak, senarnya putus, sehingga sihirnya hilang dan Kahoko harus main manual. Disitu ceritanya makin menarik dan Blogger penasaran. Masalahnya mungkin karena dari awal sudah ngecap Hino Kahoko sebagai Mary-Sue, jadi Blogger tetep aja ngeliat dia masih sangat beruntung.

Yang membuat Blogger kemudian bilang dia bukan Mary-Sue, melainkan NYARIS Mary-Sue, adalah ketika Len mendengar suara biola manual yang dipegang Kahoko setelah main untuk anak-anak. Itu adalah momen emosional buat Kahoko. Itu insiden sebelum biola magis rusak sih, dan Blogger baru merasakan betapa bagusnya adegan itu ketika nonton yang kedua kali. Saat biola Kahoko dibetulin lalu mau nyesuain nada bareng Tsukimori dan Tsuchiura pun adalah adegan yang bagus, ke-Mary-Sue-an Kahoko tidak terlalu muncul.

Tapi ya begitu, hanya dua adegan tersebut yang membuat Blogger berpikir dia tidak 100% Mary-Sue, mungkin hanya sekitar 97%.

Omong-omong, gara-gara anime La Corda D'Oro, Blogger langsung kangen main organ setelah selesai nonton, dan terobsesi dengan lagu Ave Maria-nya Schubert. Oke ini curcol.

Omong-omong lagi, mungkin ke Mary-Sue-an Kahoko yang cukup kental ini dikarenakan dia berasa dari Otome Games, jadi Kahoko ini tokoh utamanya, jadi wajar dia sempurna kalau mau dapat happy/true ending di rute mana pun.

Jumat, 05 April 2019

Detective Boys Hanya Filler?

Wah.


Wah.


Wah wah wah gak gitu.


Omong-omong ini lagi omongin Detective Boys yang di Detective Conan ya, kalau bahasa Jepang-nya mereka sebut 'Shonen Tantei'. Sangat banyak episode filler di anime DC kasusnya diatasi DB, seakan mereka fungsinya cuman buat selingan. Bahkan di kolom komentar situs-situs untuk nonton online, gak jarang Blogger temuin komentar yang bilang DB gak ada fungsinya atau cuman numpang lewat, atau keberadaan mereka hanya memperlambat plot menuju Black Organization. Blogger tidak setuju dengan komentar-komentar tersebut.

Tunggu, memang benar rata-rata, tidak semua, episode filler (artinya episode yang gak ada hubungannya dengan cerita utama, dalam Detective Conan berarti tidak berhubungan soal kasus Conan dengan BO dan atau tidak ada macam character development tokoh utama menuju BO) menggunakan DB. Supaya gak terlalu nyangkut kemana-mana, filler disini tidak termasuk manga-nya ya, jadi hanya omongin anime. Gara-gara kebiasaan adanya DB di filler, kelamaan membuat orang berpikir keberadaan DB itulah filler-nya, padahal enggak gitu!

Blogger gak bakal pusingin soal episode filler-nya loh ya, tapi ini tentang pendapat DB adalah filler.

Ada sejumlah kasus yang ditangani langsung mau pun tidak oleh Conan yang sedang bersama DB, lalu ujung-ujungnya ada progress menuju BO. Contoh yang paling melekat di otak Blogger mungkin ada di Arc Bourbon. Ketiga kandidat Bourbon yakni Masumi Sera, Subaru Okiya, dan Tooru Amuro yang pada masanya belum terungkap siapa, mereka pernah dapat kasus dengan DB. Bahkan, masih di awal banget Arc ini, masih perkenalan, dan baru Subaru Okiya yang dikasihlihat, coba kasusnya berhubungan dengan siapa? YA DETECTIVE BOYS ITU! Lalu, lalu, lalu ya, apalagi di episode The Jet Black Mystery Train itu, alurnya bisa kesana karena siapa? YA DETECTIVE BOYS ITU LAGI!

Terutama The Jet Black Mystery Train, banyak yang gak suka DB dan komentar bahwa mereka bodoh banget dan Shiho nyaris ketangkap gara-gara Mitsuhiko ngerekam adegan Shiho selamatin Ayumi dari api lalu dikirim ke e-mail Kogoro yang menyebabkan Bourbon bisa tahu keberadaan Sherry. Benar, kalau ada yang harus disalahin memang itu salah Mitsuhiko. Tapi gini, mereka masih anak berumur tujuh tahun yang walau sudah beberapa kali terlibat dalam kasus tetap saja cara berpikir mereka masih polos LAYAKNYA ANAK UMUR TUJUH TAHUN PADA UMUMNYA. Lagian maksudnya Mitsuhiko saat itu kan: mereka gak kenal siapa penyelamat mereka (Shiho), gak tau itu siapa dan darimana, dan di situasi seperti itu memang mereka jelas gak bisa membalas kebaikan Shiho yang langsung pergi, jadi Mitsuhiko minta Kogoro caritahu siapa perempuan itu biar mereka bisa balas budi. Niat Mitsuhiko yang bener-bener gak tahu-menahu soal keberadaan BO itu sangat baik dan tulus, lalu dia dihujat oleh penonton. Lah situ saat lahir langsung tamat SD, kah?
Lagian berkat tindakan Mitsuhiko yang kalian hujat itu, toh kalian bisa jadi tahu siapa Bourbon yang sebenarnya, siapa Masumi Sera, dan apakah Shuichi Akai benar-benar sudah mati. Tuh, di episode yang disebabkan oleh DB yang kalian benci dan anggap filler itu, lebih dari satu misteri yang berhubungan dengan BO terungkap.

Memang ada sejumlah episode yang sesuai dengan manga, pakai karakter DB, dan gak ada progress ke BO sama sekali. Ada, Blogger gak bakal sangkal itu karena memang banyak. Tapi gini, Blogger sendiri, walau memang jalan ceritanya gak ada progress ke BO, tetap berpikir bahwa hadirnya DB sama sekali tidak keluar jalur DC, justru malah semakin memperkuat DC. Hei, judul serial ini Detective CONAN, bukan Detective SHINICHI. Siapa yang bergabung dengan Grup Detektif Cilik? Conan atau Shinichi? Oke mereka orang yang sama, tapi atas namanya siapa? Conan, kan? Atau jangan-jangan selama ini Blogger ikutin serial yang salah?
Balik tentang DB, keberadaan mereka malah bagus terutama untuk menyamarkan keberadaan Shinichi Kudo yang ternyata masih hidup dalam wujud anak umur tujuh tahun. Seenggaknya kalau dia pecahin kasus bersama dengan DB, dia gak bakal terlalu mencolok. Lagian, Subaru pernah bilang kurang lebih bahwa perkataan inosen anak-anak itu kadang ada benarnya. Dan anak-anak yang paling sering muncul di serial ini siapa? YA DETECTIVE BOYS ITU! Oke ini udah ketiga kalinya pakai kalimat barusan jadi Blogger layak dapat piring cantik.

Balik lagi soal DB, Blogger tidak memfavoritkan mereka sama sekali. Bahkan, Blogger setuju saat ada yang bilang movie yang ada DB biasanya jadi membosankan. Iya, setuju, karena Blogger juga ngerasain itu. Hanya saja, bukan membosankan sampai terkantuk-kantuk ya, mungkin lebih tepatnya kurang greget atau kurang menegangkan. Tapi tidak berarti pasti semua movie DC yang menampilkan DB langsung membosankan. Gak Gitu.

Coba aja bandingin sendiri. Kalau ada DB, asalkan ada Heiji, ATAU orang FBI, ATAU berhubungan langsung dengan BO, biasanya gak bosenin. Nah, gimana dengan Kaito Kid? Blogger jatuh cinta banget sama Kid, gak lebih dari cinta Blogger ke Shuichi, tapi bagi Blogger kasus yang menyangkutkan Kaito Kid malah berkesan lebih ringan dari kasus DB apalagi kalau tidak ada pembunuhan alias murni pencurian. (Perihal Kaito Kid akan dibahas kapan-kapan seingatnya di entri tersendiri). Lalu jika di movie hanya memunculkan DB bersama Kid (tunggu, gini, Ran dan Kogoro memang sudah jadi elemen wajib, ya), dari Blogger sendiri ya, kurang menegangkan. Episode-episode yang tentang Kid dengan DB pun juga terkesan ringan dibanding kasus yang ditangani DB sendiri, tapi mungkin karena udah biasa baca DC berhubungan dengan kasus pembunuhan jadinya kasus yang gak makan korban jiwa jadi terasa hambar, berasa makan sayur tanpa micin (karena garam sudah mainstream).

Blogger gak nge-fans sama DB, biasa banget aja. Tapi ya itulah, lama-lama gerah lihat komentar yang kelewat merendahkan tiga anak fiksi tersebut. Malah belum lama ini mulai ada yang kelompok pembenci Himawari Uzumaki dari serial Boruto, ya? Aduh kacau, anak kecil begitu udah ada yang benci.

Ya mungkin karena selera aja. Seperti Blogger yang sangat membenci Dolores Jane Umbridge dari serial novel Harry Potter dengan sepenuh hati jiwa dan raga, kalian pun boleh benci karakter mana pun.

Oke tunggu, kenapa nyasar ke Boruto dan Harry Potter sih?

Rabu, 03 April 2019

Konde. Eh salah, maksudnya 'Kode'.

Orang, terutama perempuan, kadang hobi kasih kode untuk apa pun dan siapa pun, terutama pada pacarnya. Bener, karena Blogger pun pernah. Karena zaman makin canggih, ngasih kode tuh sudah bukan lewat ngomong langsung, tapi lewat sosmed. Ya dari status FB, kicauan di Twitter, taruh gambar hitam (maksudnya ngambil foto tapi kameranya ditutupin tangan) di Instagram, dan semua-semua itu cuman ditaruh tulisan sebangsa 'huh', 'sebal', dkk, dst, dsb, lalala, yeyeye. Kalau pacarnya gak sampai nanyain dia kenapa? Makin berabe dan makin banyak postingan macam begini dari dia.

Sesuai paragraf satu, Blogger pernah ngasih kode. Dia bukan pacar bener sih, cuman Hubungan Tanpa Status, tapi dari kita masing-masing tahu suka satu sama lain. Dia pemain musik yang bagus, dan walau gak ngerti musik saat itu Blogger seneng nonton drama musikal tapi bukan karena dia pemusik. Memang agak telat dari zaman booming, tapi saat itu Blogger sedang seneng-senengnya nonton High School Musical, dan salah satu lagu favorit Blogger adalah You are the Music in Me. Blogger bukan mau ngode soal kegalauan atau gimana, tapi Blogger nulis 'you are the music in me' sebagai status FB, lalu SMSin dia bahwa ntuh status buat dia. Langsunglah setelahnya dia kasih komentar di status itu, kalau gak salah bilang kita membuat harmoni yang baik. Dengan kata lain itu antara dia gak ngeh atau memang gak tau ini maksudnya dari lagu. Dan omong-omong, dia tahu bahwa Blogger suka HSM. Karena bukan status FB yang serius atau apa, Blogger cuman ngasih tau bahwa itu dari lirik lagu, gak ada urusan ngambek.

Lucunya, bertahun-tahun kemudian, setelah Blogger menjadi pribadi yang hobi gombal di dumay, Blogger teringat soal ini dan mulai memikirkan skenario-skenario lain yang mungkin terjadi dari hal itu. Bayangin kalau saat itu Blogger ngambek dan bilang:

"Itu kan lagu! Kamu mah, gak peka!"

Atau.

"Kamu tau kan aku demen HSM?? Masak lagu begitu aja gak ngeh, sih?!"

Atau. Ini yang paling ngaco.

"Kamu payah! Kita putus aja, mending aku langsung pacaran sama Lucas Grabeel!"

Lah emang Lucas-nya mau apa sama lu?

Enggak, semua itu gak pernah terjadi pada Blogger setelahnya. Kalau gak salah setelahnya sampai sekarang Blogger berusaha untuk jangan kasih kode buat gebetan sekali pun lewat sosmed. Kenapa ya? Entah deh, rasanya kok, dibanding kirim kode, lebih kayak pamer perasaan. Misalnya kalau lagi kesel dan nulis 'huh' doang, belakangan Blogger kayak pikir itu orang lagi sebel aja dipamerin. Iya belum tentu dia lagi sebel, siapa tau cuman mau tes font baru di igstory. Tapi, ya, Blogger langsung berpikir begitu.

Tapi mungkin gaya orang unggah sesuatu di sosmed beda-beda. Misalnya, kayak blog ini, isinya bacotan random, gitu.

Senin, 01 April 2019

Boruto episode 100

CIIEEE UDAH 100 EPISODE CIIEEE~~


Menurut Blogger, episode ini agak lambat. Di episode sebelumnya sudah ada cerita tentang Jugo dan obatnya, tapi di episode ini dibuat adegannya lagi. Beda adegan dan dialog sih, tapi kesannya lambat untuk perkembangan cerita.

Benar-benar Blogger mengharapkan Naruto memasangkan Tim 7 dengan Tim 8 untuk misi ini, karena Shikadai pasti tahu apa yang harus dilakukan. Gak perlu Moegi oke deh, tapi yang penting Shikadai-nya.
Tim 15 gak buruk, kok, jangan salah, mereka punya kelebihan sendiri. Tapi mungkin karena orangtua mereka tokoh di serial awal, jadinya porsi kehadiran mereka kayak terlalu dibatasi. Ketika di Arc yang mereka jalanin pun, satu-satunya yang paling 'bersinar' hanya Sumire, dan Blogger curiga itu hanya karena dia pernah jadi antagonis di episode-episode awal, makanya yang kena cursed seal hanya Wasabi dan Namida. Dengan kata lain, kalau gak ada Nue, Sumire pun gak ada istimewanya.

Sungguh, masih gak ada yang kepikiran dengan Orochimaru?!

Di preview, oke deh ada Suigetsu dan Karin, walau sok-sok-an pakai jubah tapi gak bakal bisa nipu penglihatan orang yang udah ikutin dari zaman Naruto masih bocah. Jadi berharap setidaknya bakal ada urusan dengan Orochimaru.
Lewat preview juga, Blogger makin curiga dengan Tosaka. Di pertengahan episode 99 udah mulai curiga, tapi kayaknya gak mungkin karena Naruto sendiri yang suruh mereka bawa Tosaka. Cuman makin kesini dia makin mencurigakan.