Rabu, 26 Februari 2020

Genap Setahun!

Blogger gak nyangka, 26 Januari 2020 ini sudah genap setahun untuk blog super random ini! WOOOOO~~~~


Eh beneran, ketika awal buat blog baru ini, Blogger kirain bakal kayak 4 blog sebelumnya, yang musti tunggu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk muncul entri baru, bahkan pernah berapa tahun kemudian baru nongol! Enggak, gak udah cari blog yang jadul itu, karena genap tahun lalu mereka semua telah berhasil dihapus. MWAHAHAHAHAH //cukup

(anggap aja blog rewind 2019)

Padahal niatnya tahun lalu blog ini buat ajang membacot ria secara frontal untuk hal-hal yang gak mau Blogger omongin di FB dan IG. Kalau gak salah, pada akhirnya, curhatan yang beneran itu pakai Harvest Moon (yah ketahuan). Terus bacotan ringan yang sama sekali gak pakai fandom ada juga, kadang sebulan sekali, kadang gak pernah---padahal niatannya seminggu ada sekali entri tanpa bawa fandom, tapi gagal dilaksanakan. Tapi Blogger pribadi merasa bangga, bahwa setidaknya dalam sejak tahun lalu setidaknya ada satu entri dalam seminggu, walau biasanya itu hanya ulasan Boruto.

Ada banyak bahasan dalam otak yang Blogger niat untuk ngetik, tapi kemudian males, makanya isi Blog ini jadi terasa monoton. Tapi cinta ini tetap luar biasa.

Tahun lalu Blogger pernah ngetik tentang gak tahu mau dibawa ke mana hubungan kita blog ini. Iya tahu namanya random, tapi tetap saja harus punya inti, jangan semua dicampur (yah, kalau dilihat sekarang selama setahun ini beneran nyampur sih).
Blogger sempet mikir kalau blog ini mau berisi ulasan mengenai novel yang Blogger baca, tapi kok males gitu ngetiknya, apalagi sudah ada goodreads, dan Blogger males nulis hal yang sama dengan Blogger lakukan di IG (padahal di instagram juga bukannya Blogger mendedikasikan itu sebagai bookstagram). Tapi Blogger baru tahu bahwa di IG ada batas karakter untuk sekali unggah, jadi kalau memang bacotannya panjang, Blogger pernah taruh di sini.
Mau taruh ulasan manga, yah, di goodreads juga ada manga, kok. Dan belakangan, mungkin sudah dari 2 tahun lalu, Blogger pakai fitur instastory untuk ulas singkat manga bahkan yang hanya punya 5 chapter. Tapi pernah, saking sukanya dan banyak bacotan mengenai serial manga tertentu, Blogger tulis di sini.
Kalau ulas tontonan, Blogger bingung karena bukan orang film sama sekali. Kalau pun dibahas, biasanya itu karena memang ada yang ganjal di hati Blogger dan pengen dikeluarin. Dulu Blogger taruh begituan di FB, cuman makin ke sini pemikiran Blogger tentang hal-hal tersebut semakin banyak sehingga susah kalau ditulis di FB. Dan karena bukan orang film, jadi Blogger biasanya hanya ulas plot dan penokohan.

Jadi nulis ulasan Super Sentai per-season, Power Rangers per-season, perbandingan SS dan PR, Boruto perepisode (sejak episode 95), dan Detective Conan perkasus (sejak episode 943) itu pada mulanya gak masuk dalam pikiran Blogger. Yah, sekarang jadi rutinitas sih, biar tetep ada entri tiap minggu minimal untuk Boruto.

Beberapa bacotan tambahan tentang Super Sentai dan Power Rangers juga gak Blogger duga. Maksudnya kalau bahas tentang satu season dan perbandingan, masih okelah. Tapi Blogger gak habis pikir untuk ngetik semisal masalah Bibidebi di Megaranger atau tentang Justin Stewart. Dan mungkin saking gabutnya, Blogger inget pernah jadi sorting hat untuk para tokoh PR, pengandaian mereka masuk Hogwarts.

AMPUN RANDOM BANGET.

Jadi, yah, karena mengusung tema random, makanya isi blog ini gado-gado banget. Tapi dengan banyaknya review yang tidak berkualitas, Blogger seneng karena blog ini enggak dianggurin lebih dari 2 minggu selama setahun ini.

Untuk ke depannya, Blogger gak bisa janjiin apa-apa, karena selama ini janji di dalam entri juga belum bener direalisasikan. Kemungkinan besar gak bakal cari serial (anime) lain untuk dibahas perepisode seperti Boruto dan Detective Conan, setidaknya dalam waktu dekat. Gak janji untuk bahas suatu dorama atau serial per-season seperti Super Sentai dan Power Rangers. Tapi mungkin kalau terjun ke fandom besar, atau fandom yang tiba-tiba panas banget dalam otak Blogger (seperti kasus Mr Hiiragi's Homeroom), Blogger akan ketik di sini.


... yah, kemungkinan besar terima kasih pada jiwa fangirl Blogger.

Senin, 24 Februari 2020

Boruto episode 145

Blogger baru kepikiran. Episode kemarin itu ceritanya Sarada sudah kehilangan jalan untuk mengontak Konoha, lalu episode ini tentang gimana caranya kabur. Hal yang baru Blogger kepikiran adalah, tidak adanya ponsel dalam universe ini.

Era Boruto, segalanya tampak lebih canggih dari zaman serial Naruto. Salah satu kecanggihan yang diperlihatkan adalah game console yang di awal serial ini sering dimainkan oleh Boruto dkk. Belum lagi dengan teknologi-teknologi canggih. Jadi memang konsepnya mereka sudah masuk dunia modern. Blogger lupa, tapi kalau gak salah di era Naruto pun sudah ada telepon kabel (atau belum?). Di era Boruto, telepon kabel ada, dan surel pun ada juga (makanya Naruto pernah kirim surel ke Boruto untuk ucapin selamat). Yang kurang adalah ponsel.

Untuk menjaga kerahasiaan, telepon dkk mungkin bisa disadap. Tapi setidaknya, untuk hal darurat seperti bagaimana Sarada mengirim laporan ke Konoha, mungkin bisa dibuat alat (berdasarkan ponsel, minimal pager lah) untuk menghubungi keluar.

Itu tentang episode kemarin. Sedangkan untuk episode ini, Blogger sering lupa bahwa Tim 7 masih berumur 12 tahun. Seriusan, Sarada-Boruto-Mitsuki harus diskusi dan merencanakan segala sesuatu tanpa bantuan orang dewasa, dan ujungnya melakukan rencana itu tanpa bantuan juga. Boruto dan Mitsuki jelas gak bisa bergerak bebas, jadi Blogger agak kasian pada Sarada yang harus bertindak sendirian juga.

Ketika ketahuan Benga, Blogger bingung kenapa Sarada kok berasa OOC. Awalnya Blogger kira dia akting (atau jangan-jangan benar dia pura-pura pingsan?), tapi kok terkesan dia lemah banget.

Terakhir, mungkin cuman perasaan Blogger, tapi warna bola mata Boruto di episode ini tampak lebih tua dari sebelumnya.

Minggu, 23 Februari 2020

Detective Conan episode 969-970

Kirain bakal ada part 3!!


Sebagai filler, Blogger menganggap kasus ini cukup menarik walau eksekusinya agak membosankan. Tapi kalau mau digali lagi tentang para karakter, nyaris bisa bikin part 3 untuk kasus pacarnya Nona Muda yang pacaran demi dapat uang. Apalagi karakterisik Nona Muda memang kuat dari awal muncul---sebenarnya itu bisa lebih dipertegas lagi, tapi yaudahlah Kreator cuman peduli tentang kasus utama.

Respon pertama Blogger saat nonton episode 969 adalah, 'Ran menang undian lagi?!'. Jadi, walau Conan bagaikan malaikat pencabut nyawa, pembuka jalannya adalah ceweknya sendiri. Wkwkwk

Di episode 970, Conan mengeluarkan kepintarannya (karena aslinya dia kelas 2 SMA) terus menerus. Mungkin sudah pernah tapi Blogger lupa, tapi kenapa di filler gak pernah ada tentang insiden Ran curiga Conan dan Shinichi adalah orang yang sama? Di manga canon memang sudah beberapa kali, tapi bahkan manga spesial yang bukan canon juga ada loh. Kalau gak salah inget, anime pernah adaptasi dari manga spesial, Blogger lupa yang mana, jadi kenapa gak coba animasikan kasus di spesial bagian Ran curiga tentang Conan?

Karena gak ada preview episode selanjutnya, berarti minggu depan kalau bukan episode remastered, ya canon.
.
(BRB cek wikia)
.
Oh oke, jadi minggu depan remastered, minggu depannya lagi selama sebulan (Maret) bakal canon 4 part tentang kasus polantas yang jadi target.

Jumat, 21 Februari 2020

Top 10 Favourite J-drama Series

Seperti di entri tentang J-movie favorit, kali ini Blogger bikin entri tentang 10 serial drama Jepang favorit Blogger, tidak termasuk anime, tokusatsu, dan miniseri. Dan sama seperti entri sebelumnya, serial yang masuk ke daftar ini sama sekali bukan berarti mereka serial yang bagus banget, melainkan berdasarkan rasa suka Blogger pada serial yang bersangkutan. Walau dinilai berdasarkan rasa suka, bukan berarti Blogger pilih serial yang paling membuat Blogger fangirlingan, karena bisa-bisa Prince of Legend ada di nomor satu (padahal di daftar ini masuk honorable mention aja kagak). Kalau tokusatsu disertakan di sini, bisa-bisa isinya kebanyakan Kamen Rider dan Super Sentai. Kalau anime ikut masuk, yah, sudahlah---di daftar ini pun sama seperti di movie, banyak yang merupakan adaptasi.

Daripada movie, jumlah serial dorama yang Blogger tahu lebih banyak, tapi hanya sekedar tahu, belum sempat nonton semua. Jadi kalau ada serial yang kamu anggap bagus tapi gak ada di entri ini, kemungkinannya ada tiga: pertama karena Blogger kurang suka serial itu, kedua karena memang belum nonton, ketiga karena tidak tahu.

Jika sudah baca entri tentang 10 movie favorit Blogger, maka kamu akan menemukan 2 judul serial yang sama dengan di entri sebelumnya.

Mari kita mulai!

.

10. Hana Yori Dango / Boys Over Flowers season 1 (2005)


Terdiri dari 9 episode, punya sequel, movie, dan punya banyak versi (tapi yang terkenal adalah dari Taiwan dan Korea). Blogger tidak tertarik dengan artwork manganya, dan animenya belum Blogger sentuh sama sekali. Sebelum tahu HYD, Blogger tahunya Meteor Garden, bahkan kasih nama piaraan 'Lei' berdasarkan tokoh 'Hua Ze Lei' yang adalah counterpart 'Hanazawa Rui'---pantesan piaraan Blogger jadi hobi tiduran //okesip. Serial ini cerita tentang F4 yang beranggotakan 4 cowok populer yang ditakuti karena kekuasaannya, tidak ada yang berani bantah, dan bebas bully siapa pun lalu pembullyan itu bisa diikuti oleh warga sekolah lainnya. Tapi ujungnya ketua F4 ini malah naksir cewek kampung beasiswa yang gak kenal takut. Iya, ini drama banget. Serial ini (baik manga maupun para serial dramanya) cukup populer, bahkan sering jadi referensi (jadi kalau ada cowok jalan berempat lantas disebut kayak F4, berarti merujuk ke sini).

Makino Tsukushi diperankan oleh Inoue Mao.
Domyoji Tsukasa diperankan oleh Matsumoto Jun.
Hanazawa Rui diperankan oleh Oguri Shun, yang pernah main dua kali di live-action Detective Conan sebagai Kudo Shinichi.
Nishikado Sojiro diperankan oleh Matsuda Shota.
Mimasaka Akira diperankan oleh Abe Tsuyoshi.

.

9. Death Note (2015)

Terdiri dari 11 episode, tidak ada sequel. Sebelum bingung, ini gak ada hubungannya dengan rangkaian live-action movie sama sekali, alias ini dari universe yang baru, tapi tetap adaptasi dari manga. Untuk alur cerita, serial ini lebih mendekati manga, tapi detil movie lebih baik. Di movie, L harus berjuang sendiri (dengan para polisi) untuk menangkap Kira. Sedangkan di serial, yang menangkap Kira adalah Near yang punya kepribadian ganda menjadi Mello. Penokohan movie memang lebih baik, tapi keseluruhan cerita di serial terkesan lebih ringan.

Yagami Light diperankan oleh Kubota Masataka, tidak seganteng manga, tapi tidak se-om-om movie.
L diperankan oleh Yamazaki Kento, pacar kesekian Blogger, lebih imut dari manga, tapi Blogger lebih suka versi movie.
Near diperankan oleh Yuki Mio.

.

8. The Wallflower / Perfect Girl Evolution / Yamato Nadeshiko Shichi Henge (2010)

Terdiri dari 10 episode, berdasarkan manga yang belum Blogger baca, ada animenya juga yang belum Blogger tonton. Ceritanya tentang seorang cewek yang karena suatu hal (dijelaskan selama serial berjalan) sangat menutup diri dan sangat senang dengan sesuatu yang, yah, gotik. Dia tinggal dengan 4 cowok cantik dan seorang adik sepupunya yang adalah pengurus kos rumah itu. Enggak, ini bukan reverse-harem. Setiap tokoh yang selalu muncul tiap episode (MShe, 4 cowok cantik, sepupu MShe, tante MShe) punya Arc masing-masing, terutama tentang alasan kenapa mereka bisa tinggal ngekos di sana. Serial ini menyatakan bahwa menjadi cantik/ganteng/punya tampang bagus tidak selalu menyenangkan.

Nakahara Sunako diperankan oleh Omasa Aya, yang pernah main di Paradise Kiss (movie) sebagai Sakurada Miwako.
Takano Kyohei diperankan oleh Kamenashi Kazuya.
Oda Takenaga diperankan oleh Uchi Hiroki.
Morii Ranmaru diperankan oleh Miyao Shuntaro.
Toyama Yukinojo diperankan oleh Tegoshi Yuya.

.

7. Kiss that Kills / Kiss of Death / Todome no Kiss (2018)

Terdiri dari 10 episode dan punya season paralel. Blogger sudah pernah buat entri khusus tentang serial ini. Judulnya, dalam bahasa Indonesia berarti ciuman/kecupan mematikan, dan tentang itulah ceritanya. Tiap kali MShe mencium (bibir) seseorang, dia dan orang itu akan tewas, kemudian kembali ke tepat seminggu sebelumnya. Season paralel maksudnya adalah kisah lanjutan pada universe setelah MShe cium korbannya. Jadi MShe dan korban masuk ke dunia paralel seminggu yang lalu, tapi dunia yang sebelumnya itu akan tetap jalan. Berarti semakin sering ciuman itu dilakukan, akan semakin banyak dunia paralel yang tercipta. Blogger pribadi kurang suka dengan season paralelnya (walau pun sebenarnya kreatif) sih, tapi season intinya Blogger cukup suka, mungkin karena YamaKen.

Dojima Otaro diperankan oleh Yamazaki Kento. Enggak, pada mulanya Blogger bukan nonton ini karena ada dia.
Sato Saiko diperankan oleh Kadowaki Mugi.

.

6. No Dropping Out: Back to School at 35 / 35-year-old High School Student / 35-sai no Kokosei (2013)

Terdiri dari 11 episode. Ceritanya adalah tentang seorang wanita berumur 35 tahun yang kembali ke sekolah sebagai murid kelas 12. Iya, dia duduk di kelas bareng anak-anak remaja, ikut pelajaran seperti biasa, dan dia bahkan lebih tua dari wali kelasnya. Di situ, dia akan menyaksikan dan menghadapi beragam macam pembullyan. Tiap episode selalu ada aja masalah. Tapi yang paling Blogger suka mungkin ketika mereka kemping.

Baba Ayako diperankan oleh Yonekura Ryoko.
Koizumi Junichi diperankan oleh Mizobata Junpei, yang pernah memerankan Kudo Shinichi dalam 2 live action movie dan 1 serial Detective Conan.

.

5. MR. BRAIN (2009)

Terdiri dari 8 episode, dan memang judulnya huruf kapital semua. Blogger bisa kedapatan nonton ini berkat teman kos Blogger sekitar tahun 2013, copy dari harddisknya, wkwkwk. Ceritanya tentang seorang host yang kecelakaan, lalu kepribadiannya jadi berubah, kemudian tertarik dengan sains dan bergabung dalam kepolisian, menyelesaikan kasus menggunakan sains. Seru dan cukup menegangkan. Bagian akhirnya cukup gantung, mungkin awalnya mereka ingin buat sekuel.

Tsukumo Ryusuke diperankan oleh Kimura Takuya.

.

4. Detective Conan: Kudo Shinichi he no Chosenjo / Shinichi Kudo's Written Challenge (2011)

Terdiri dari 13 episode, lalu ada spin-off / lanjutan movie Kyoto Shinsengumi Murder Case yang kasusnya harus dia pecahin bareng Heiji. Anu, gini, judul serial ini memang sama dengan judul live action movie pertamanya (yang masuk ke daftar J-movie favorit). Serial ini berlatar sebelum Shinichi menjadi Conan, tapi agak sulit untuk dipaksa sebagai canon, karena ada kasus-kasus yang canon di manga tapi timelinenya ketika dia menjadi Conan. Selama 13 episode, Shinichi bersama Ran dan Kogoro itu hanya sehari saja, tapi berpacu dalam waktu, mencari kata sandi dalam ruangan putih lewat mengingat kasus-kasus yang terjadi. Nah, tiap episode itu maksudnya menceritakan kasus yang harus Shinichi ingat.

Kudo Shinichi diperankan oleh Mizobata Junpei.
Mouri Ran diperankan oleh Kutsuna Shiori.
Mouri Kogoro diperankan oleh Jinnai Takanori, dia juga berperan menjadi Kogoro dalam 2 live action movie DC yang dimainkan duo Oguri Shun - Kurokawa Tomoka.

.

3. Ouran High School Host Club / Gekijoban Oran Koko Hosutobu (2011)

Terdiri dari 12 episode dan 1 episode spesial. Blogger inget banget kenal cerita ini cuman dari Hanalala, itu pun hanya beberapa chapter longkap-longkap, kemudian bahagia saat nemuin serial dorama ini. Blogger sudah dua kali baca manganya, masih tetep suka. Tapi animenya masih belum kesentuh. Serial dorama ini tampak niat ikutin alur dan setidaknya materi penting dari manga. Ceritanya tentang murid beasiswa yang pecahin guci mahal, lalu terpaksa gabung dengan Klub Host untuk bayar utangnya, tapi dia harus sembunyiin identitasnya yang adalah cewek. Banyak pemeran yang tampak lebih tua dari yang seharusnya, tapi kemistri mereka terhadap peran cukup baik. Arc masing-masing host cukup dimunculkan walau tidak selengkap manga. Blogger ngeship Haruhi x Kyoya gila-gilaan itu karena serial tv ini.

Fujioka Haruhi diperankan oleh Kawaguchi Haruna.
Suou Tamaki diperankan oleh Yamamoto Yusuke, dia pernah main pada tahun sebelumnya di film Paradise Kiss sebagai Tokumori Hiroyuki.
Ootori Kyoya diperankan oleh Daito Shunsuke yang pernah main di Fujoshi Kanojo sebagai Hinata, lalu dia juga akan main di serial yang ada di nomor 2 sebagai adik MC.
Haninozuka Mitsukuni diperankan oleh Chiba Yudai. Jadi setelah selesai jadi malaikat magang bernama Alata dalam serial Tensou Sentai Goseiger, dia main jadi host //okesip.
Morinozuka Takashi diperankan oleh Nakamura Masaya.
Hitachiin Hikaru dan Kaoru diperankan oleh Takagi Shinpei dan Manpei. Kalau kamu sering lihat Fred dan George Weasley dari fandom Harry Potter dalam bentuk anime, biasanya gambar mereka terinspirasi dari Hitachiin Brothers ini.

.

2. Hana Kimi / For You in Full Blossom / Hanazakari no Kimi tachi he: Ikemen Paradaisu (2007)

Terdiri dari 12 episode dan 1 episode spesial, pernah dibuat remake tahun 2011, ada versi dari negara-negara lain tapi yang resmi hanya Korea dan Taiwan. Blogger sudah pernah bahas ini di 2 entri yang berbeda (iya, perlu 2 entri karena bahas manga, 2007, 2011, Taiwan, Korea, dan Indonesia). Ceritanya tentang cewek yang nyamar jadi cowok, masuk ke sekolah cowok untuk bujuk idolanya yang pernah cedera lompat tinggi lagi. Yang Blogger masukin ke daftar ini adalah versi 2007, walau materi 2011 lebih banyak yang canon, tapi 2007 terlalu membekas dalam hati dan pikiran Blogger. Bukan hanya karena dramanya kental, tapi juga komedinya dapat banget.

Ashiya Mizuki diperankan oleh Horikita Maki.
Sano Izumi diperankan oleh Oguri Shun. Iya maaf ya, dia lagi.

.

(Me: gak perlu honorable mention lah ya)
(Also me: berikut adalah honorable mentionnya)

Honorable Mentions:
  • The Girl's Speech / School's Staircase / Gakko no Kaidan (2015, 10 episode)
  • Haken no Hinkaku / The Pride of the Temp (2007, 10 episode)
  • Seigi no Mikata / Ally of Justice (2008, 10 episode)
  • Nippon Noir / Nippon Nowaru: Keiji Y no Hanran (2019, 10 episode)
  • Bungaku Shoujo (2018, 8 episode)
.

Yang pernah baca entri-entri Blogger yang bahas mengenai dorama, mungkin sudah tahu apa yang jadi nomor satu.

1. Mr Hiiragi's Homeroom / 3 nen A kumi: Ima kara mina-san wa, Hitojichi desu (2019)

Terdiri dari 10 episode dan 2 episode spesial, para karakter main sebagai kameo di serial Nippon Noir yang berlatar 6 bulan setelah kasus di serial ini selesai, dan Blogger sudah pernah mengulas dorama ini (dan Nippon Noir) di entri tersendiri. Dorama ini bercerita tentang seorang wali kelas, ketika 10 hari menjelang kelulusan anak didiknya, memblokade sekolah (tepatnya kelas mereka) dan menjadikan para murid kelasnya sebagai tahanan, hanya untuk mengungkap kebenaran mengenai kasus bunuh diri seorang murid dari yang kelas yang sama---setiap jawaban yang salah akan ada konsekuensinya, dan di episode awal konsekuensinya adalah dia akan bunuh anak kelasnya. Di awal memang dia bilang ingin ungkap kebenaran kematian muridnya, tapi seiring serial berjalan, ternyata ada kasus di balik kasus, dan si guru ingin mengajarkan murid kelasnya tentang menjadi manusia sebelum mereka harus menghadapi dunia setelah kelulusan SMA. Bagi Blogger, ini adalah serial yang kuat, mengajarkan bahwa jangan langsung termakan hoax dan menyebarkannya sebagai kebenaran tanpa ditelusuri lebih lanjut. Jika tahu kebenaran, jangan diam, tetap pikirkan perasaan dan hidup orang-orang di sekitar (terutama subyek berita) jika kamu melakukan sesuatu terhadap berita yang kamu dapat. Jangan jadi pembunuh di dunia maya, apa pun yang kamu taruh di internet (terutama sosmed), sedikit-banyak memengaruhi orang lain, jadi jangan asal ceplos tulis 'mati aja sana!' karena kalau dia beneran bunuh diri berarti kamulah pelakunya. Ini memang hidupmu, tapi ini juga hidup orang lain. Kamu adalah tokoh utama di hidupmu, tapi orang lain juga tokoh utama di hidup mereka, jadi jangan jadi tokoh antagonis di hidup orang lain!

Hiiragi Ibuki diperankan oleh Suda Masaki. Blogger baru sadar bahwa dia pemeran Ibuki ketika di episode 4. Performanya luar biasa, Blogger tercengang saat nonton pertama kali. Sebelum serial ini, Blogger kenal dia di Kamen Rider W, Assassination Classroom, Death Note: Light Up the New World (movie DN berlatar 10 tahun sejak film Death Note: Last Name), dan Todome no Kiss.

Kamis, 20 Februari 2020

Top 10 Favourite Japanese Movies

Blogger udah kepikiran mau bikin entri begini sejak sebelum Imlek, tapi sekarang baru kesampaian. Jadi Blogger mau bikin top ten film dan serial Jepang favorit Blogger. Karena judulnya 'favorit', jadi ini bukan berarti mereka bagus banget, enggak gitu. Bisa jadi Blogger seneng dengan plotnya, atau merupakan adaptasi yang baik, atau mengena, atau punya arti khusus buat Blogger. Kalau menurut kamu film-film yang Blogger suka ini terkesan biasa aja atau jelek, ya berarti film yang bersangkutan bukan untuk kamu.

Sekali lagi, ini hanya berdasar rasa suka Blogger atas suatu film, bukan berdasarkan nilai baik/buruknya. Jadi ini bukan rekomendasi ya, tapi kalau kamu jadi penasaran, ayo fangirling bareng silakan nonton.

Di entri ini, Blogger akan urutin 10 film Jepang favorit. Bisa jadi film tersebut berseri, tapi sifatnya movie atau malah TV spesial, bukan serial TV (untuk serial TV Blogger akan ketik di entri terpisah), dan dalam daftar ini Blogger hanya masukin live-action saja tapi tidak termasuk tokusatsu.

Blogger tidak begitu up to date tentang tontonan, sangat beda dengan bacaan. Jadi kemungkinan film-film yang masuk daftar di sini adalah yang sempat (Blogger bisa nonton karena) ramai dibicarakan. Dan pada mulanya, Blogger bisa nonton film-film ini karena unsur fangirling, entah pada aktornya atau pada manga/animenya.

Mari kita mulai!

.

10. Ani Tomo / Brother's Friend (2018)


Film ini dibuat berdasarkan manga dengan judul serupa. Ceritanya tentang MShe yang sifatnya keibuan banget, tertarik dengan MC yang adalah teman kakak laki-lakinya yang suatu hari main ke rumah. Dua-duanya pemalu banget, sampai sang aniki yang sayang sama adiknya tapi gak begitu ditunjukin harus jadi makcomblang untuk mereka berdua. Yang membuat lucu, dan diadaptasi dengan baik di filmnya, adalah tentang betapa tidak kedap suaranya kamar MShe dan Aniki. Kamar mereka bersebelahan, dan suara bisa menembus dinding. Sayangnya, MC gak tahu tentang ini, dia gak tahu bahwa ketika dia bilang ke Aniki di kamar bahwa MShe imut, itu MShe bisa dengar jelas di kamarnya. Setelah film ini keluar, muncullah miniseri (benar-benar mini karena bukan hanya episodenya sedikit, tapi jam tayangnya juga sebentar banget).

Nanase Mai diperankan oleh Matsukaze Risaki. Kesan imutnya dapat, mungkin karena masalah tinggi badannya juga. Tapi kalau dibandingkan dengan manga, versi manganya lebih mendapat kesan serius dan dewasa.
Nishino Sota diperankan oleh Yokohama Ryusei.
Nanase Yukihiro diperankan oleh Furukawa Tsuyoshi, salah satu pacar Blogger.

.

9. Hyouka: Forbidden Secrets (2017)


Blogger baru tahu tentang eksistensi film ini (dan anime dan manganya) ketika novel ketiga Hyouka diterbitkan oleh Penerbit Haru. Aktor dan Aktris cukup mendekati bayangan Blogger, walaupun jelas tampak lebih tua apalagi kalau disandingkan dengan versi anime (yang sebenarnya belum pernah Blogger tonton). Kisahnya adalah tentang Nara Shikamaru in disguise MC yang sangat pemalas, tapi otaknya sangat encer. Sebenarnya dia bukan detektif, tapi kehebatannya dalam mendeduksi sesuatu itu dimanfaatkan oleh MShe untuk memecahkan berbagai kasus. Kasus yang ditangani juga bukan yang berat seperti yang ada di Detective Conan, melainkan seperti kenapa barang ini hilang, kenapa hal ini begini, kenapa si itu bisa terkunci. Dibanding film, Blogger jauh lebih suka novelnya. Tapi film ini sendiri cukup baik, walaupun sebenarnya akan terasa membosankan karena isinya lebih banyak dialog. Loh, lalu kenapa Blogger bisa suka? Karena adegan tentang diskusi dan pemecahan kasus Hyouka itu baik.

Oreki Hotaro diperankan oleh Yamazaki Kento, pacar kesekiannya Blogger. Walau tampangnya lebih tua dari yang seharusnya, akting YamaKen sesuai dengan bayangan Blogger tentang Hotaro. Dan mungkin karena Kreator membuat film dengan berpatokan tampang tokoh di anime, YamaKen jadi mirip Hotaro versi anime.
Chitanda Eru diperankan oleh Hirose Alice. Keperawakannya sesuai bayangan Blogger, walau iya tampangnya lebih dewasa dari yang seharusnya.

.

8. Fujoshi Kanojo / My Geeky Girlfriend (2009)


Blogger gak tahu ada manganya atau gak, tapi filmnya cukup bikin Blogger nyengir. Bagi yang kurang seneng dengan cerita cowok pacaran dengan cewek yang lebih tua, jangan nonton. Tapi di sini ceritanya bukan tentang umur, melainkan tentang MShe adalah seorang Fujoshi, sedangkan MC adalah orang awam yang tidak mengerti istilah per-fandom-an. Jomplang banget, dan disitulah lucunya.

Yoriko diperankan oleh Matsumoto Wakana. Gak bohong, cantik.
Hinata diperankan oleh Daito Shunsuke. Blogger langsung cari dan nonton film ini setelah kenyang pelototin sang aktor di live-action Ouran High School Host Club.

.

7. Assassination Classroom: Graduation / Ansatsu Kyoushitsu: Sotsugyou Hen (2016)


Ini adalah film kedua dari rangkaian live-action adaptasi Ansatsu Kyoushitsu. Tampang aktor dan aktris cukup beda dari manga, sehingga Blogger kecewa sendiri saat akhirnya baca manganya. Dan walau ada detil yang beda, Blogger suka kedua filmnya, dan film kedua ini yang lebih Blogger suka.

Koro-sensei diperankan oleh Ninomiya Kazunari.
Shiota Nagisa diperankan oleh Yamada Ryosuke, sama sekali jauh dari kesan imut dan manis.
Akabane Karma diperankan oleh Suda Masaki. Walau tampangnya jelas lebih tua dari manga, tapi aktingnya sesuai.

.

6. Kimi ni Todoke / From Me to You (2010)


Blogger sudah pernah bahas tentang film dan manganya di entri tersendiri, jadinya bingung mau ketik apa di sini. Singkatnya, ini tentang MShe yang ditakuti orang-orang di sekitarnya sampai disebut sebagai Sadako, tapi ada MC yang perhatian dan membuat dunia MShe meluas. Alur tentang cerita utama MShe dengan MC memang cukup mainstream terutama kalau ditonton di tahun-tahun ini, tapi Blogger pribadi menganggap filmnya merupakan contoh adaptasi yang baik.

Kuronuma Sawako diperankan oleh Tabe Mikako. Aktingnya baik, tapi Blogger pribadi berpikir wajahnya lebih imut dari Sawako versi manga.
Kazehaya Shota diperankan oleh Miura Haruma, pacar kesekiannya Blogger.

.

5. Detective Conan: Kudo Shinichi's Written Challenge (2006)


Ciieee ada yang baru tahu DC punya live action juga ciieee~~

Kalau tidak salah hitung, live action DC ada 4 movie dan 1 serial. Kelimanya gak begitu nyambung, serta pemeran Shinichi dan Ran ada dua, yang pertama adalah Oguri Shun - Kurokawa Tomoka yang main di 2 movie (pertama tentang latar sebelum menjadi Conan, kedua ketika menjadi Conan), yang kedua adalah Mizobata Junpei - Kutsuna Shiori yang main di serial (berlatar sebelum menjadi Conan) dan 2 movie selanjutnya (satu sebelum serial, satunya setelah bertemu Heiji di serial). Yang masuk dalam daftar ini adalah film yang paling pertama banget, yang diperanin Oguri Shun, sebelum menjadi Conan. Yang paling keren dari movie ini adalah petunjuk dari korban serta 'tanda merah' dari Ran. Walau tidak berdasarkan manga, Blogger tetap suka ini. FYI, light novel DC beberapa berdasarkan para dorama ini (jadi, live action keluar duluan lalu baru novelnya).

.

4. Koizora / Sky of Love (2007)


Film ini dibuat berdasarkan novel digital yang kemudian dirilis versi fisiknya. Setahun setelah movienya keluar, muncul miniseri live-action dengan pemeran yang berbeda. Tentang movienya sendiri cerita tentang seorang perempuan yang ponselnya hilang lalu ketemu lagi, dan sejak saat itu dia berteman dengan seorang laki-laki yang dia gak tahu siapa, karena mereka hanya komunikasi lewat ponsel. Awalannya manis banget. Dramanya kuat. Bagian akhirnya -piiiipp(maksudnya sensor biar gak spoiler)- banget. Blogger inget nonton ini di rumah sepupu, sekitar tahun 2010.

Tahara Mika diperankan oleh Aragaki Yui. Berdasarkan wiki, katanya novel ini dibuat berdasarkan kisah nyata penulisnya, yang bernama Mika. Mungkin itu sebabnya MShe juga diberi nama Mika.
Sakurai Hiro diperankan oleh Miura Haruma, yang main di Kimi ni Todoke juga.

.

3. Rurouni Kenshin (2012)


KYAAAAA TAKERU SATOOOOO

Uhuk. 
Movie ini dibuat berdasarkan manga dan animenya, di Indonesia mungkin lebih dikenal sebagai Samurai X. Blogger bahkan masih inget theme song di animenya. Tentang keakuratan tampang pemain, Blogger gak bisa komentar, karena artwork manganya termasuk jadul. Tahun 2020 ini akan ada dua film baru, tapi sebelumnya, dalam rangkaian film ini, sudah rilis 3 film. Blogger suka ketiganya, tapi yang menjadi favorit nomor satu kebetulan adalah film pertamanya.

Himura Kenshin diperankan oleh Sato Takeru. Blogger kenal aktor ini awalnya dari serial Mei-chan no Shitsuji, lalu lihat dia lagi di Mr Brain dan jadi demen banget di sana. Silakan hitung persentase rasa bahagia Blogger saat lihat dia main di An Incurable Case of Love.

.

2. Paradise Kiss (2011) 


Live action movie ini berdasarkan manga dengan judul serupa. Sampai saat ini Blogger masih belum tertarik membaca manganya atau menonton animenya, karena, yah, artworknya kurang membangkitkan selera Blogger. Ceritanya tentang seorang anak perempuan yang tiap hari digenjot mamanya untuk selalu belajar di bidang akademik, tapi karena suatu hal dia jadi terseret dalam dunia fesyen. Dilema MShe tentang dia ingin ikutin perintah mamanya untuk belajar tapi menemukan sesuatu yang akhirnya menarik minatnya itu terasa. Untuk romance, Blogger pikir cukup seimbang, karena di sini lebih tentang mencapai apa yang kamu inginkan. Blogger inget, gara-gara film inilah, Blogger jadi tahu tentang YUI (selama ini kalau ditanya penyanyi J-Pop favorit, jawaban Blogger selalu Mizuki Nana yang isi suara Hoshina Utau berikut lagunya di Shugo Chara. Bagi yang gak tahu, Mizuki Nana itu juga isi suara Hyuuga Hinata dan sangat banyak tokoh lainnya).

Hayasaka Yukari diperankan oleh Kitagawa Keiko.
Koizumi Jouji diperankan oleh Mukai Osamu. Gara-gara film ini, Blogger jadi cari film-film yang dimainin aktor ini.

.

(Gak usah pakai honorable mention lah ya)
(Atau perlu?)

Honorable mentions:
  • Ichi Ritoru no Namida / 1 Litre of Tears (2005)
  • High School Debut (2011)
  • Confessions / Kokuhaku (2010)
  • Sukitte Iinayo / Say 'I Love You' (2014)
  • Kyo, Koi wo Hajimemasu / Love for Beginners (2012)
.

Ini yang nomor satu:

1. Death Note: L:Change the World (2008) 


Yes, Death Note punya live action movie, berseri pula. Khusus L: Change The World ini, dia adalah film ketiga dari rangkaian movienya, berlatar setelah jatuhnya Kira. Jadi movie ini berdasarkan novelnya---Blogger pernah baca novel L: Change The World, dan menganggap versi movie lebih seru. Movie ini pun ceritanya tidak ada di manga sama sekali. Setelah movie ini, masih ada Death Note: Light Up The New World yang berlatar di sepuluh tahun setelah jatuhnya Kira versi rangkaian movie ini. Salah satu hal yang Blogger suka dari movie ini, mungkin karena nonton ketiga filmnya bahkan sebelum baca manga dan nonton animenya tapi sudah tahu tentang insiden-insiden penting (terimakasih, meme), adalah bahwa cerita ini menjadi asal usul tokoh Near (versi live action movie).

Tokoh L diperankan oleh Matsuyama Kenichi. Banyak orang, termasuk Blogger, menganggap bahwa tampangnya (dan pemeran Light) lebih tua dari yang seharusnya. Tapi Blogger mengacung jempol atas aktingnya, karena gayanya dalam memerankan L sangat terasa.

.

Selasa, 18 Februari 2020

Kamen Rider Dragon Knight

Kacau. Inget kejadian pelem Death Note versi Netflix atau Dragon Ball Evolution? Iya, kacaunya kayak gitu. Cuman, menurut Blogger pribadi, adaptasi Kamen Rider Ryuki ini masih lebih baik karena yang diadaptasi hanyalah sosok Kamen Rider-nya itu, bukan ceritanya. Dengan kata lain, kasusnya seperti Power Rangers dengan Super Sentai, jadi gak bisa dibandingkan dengan DNnya Netflix dan DB Evolution.

Walau ada adegan klise, plot hole bertebaran, inkonsisten yang parah, dan banyak hal geli, Kamen Rider Dragon Knight ini tergolong adaptasi yang kreatif. FYI, PR dan DK itu beda rumah produksi. Tidak semua, tapi beberapa (atau malah banyak) episode dalam tiap season PR itu ikutin tema episode counterpartnya. Malah ada yang sampai ikutin konsep cerita dan tokoh di season counterpartnya, seperti Wild Force. Dragon Knight menang di kekreativitasan ini.

Kreator DK berani ambil resiko untuk merombak banyak karakter, serta pakai tema cerita yang berbeda. Karena Ryuki bercerita tentang pertarungan antar Rider, jelas banyak footage saling serang antar Rider. Mau tidak mau Kreator DK harus buat cerita kenapa Rider di serial Dragon Knight ini saling bertarung. Tidak tanggung-tanggung, mungkin karena mencontoh Power Rangers, mereka buat foot soldier ekslusif, ada juga footage orisinil pertarungan Rider. Mereka juga nekad pakai kostum Rider yang eksklusif dari movie. Footage yang ada dari KR dipergunakan dengan baik sesuai jalan ceritanya, sehingga tidak terkesan maksa.

Jika sudah nonton Ryuki, lalu sotoi nebak-nebak di Dragon Knight, kemungkinan besar tebakan itu salah. Karena sekali lagi, Kreator DK sangat kreatif. Karakter yang dianggap baik di Ryuki, akan dibuat brengsek sampai akhir. Tokoh yang dianggap brengsek di Ryuki, malah jadi kesayangan di DK.

Cuman, mungkin biar maksudnya gak terlalu monoton, dibuatlah romance antara Wing Knight dengan Siren yang padahal gak ada di Ryuki. Tapi romance yang paling Blogger suka di serial ini adalah Maya dengan Pryce, mereka manis banget, dan di epilog tidak dibuat menggebu-gebu.

Banyak adegan/footage Rider keluar-masuk cermin di Ryuki, mau gak mau DK harus adaptasi konsep itu. Konsep cerita tentang adanya dunia paralel, tentang setiap orang punya kembaran di dunia paralel, itu semua menarik. Tapi plot hole dan keinkonsistenan DK cukup parah di sana, baik sebagai adaptasi Ryuki maupun serial independen.

Plot hole kecil-kecil bertebaran, tapi yang paling parah menurut Blogger adalah tentang menembus cermin. Katanya dunia cermin itu benar cerminan dunia nyata. Berarti kalau Blogger nembus layar laptop Blogger, nembusnya bakal ke layar laptop yang ada di ruangan dengan desain sama persis dengan asal Blogger. Untuk beberapa adegan, mungkin karena mereka berhasil menemukan tempat dan cermin yang mirip dengan footage Ryuki, itu masih gak masalah. Atau, ketika Rider asal masuk lewat cermin, tapi waktunya dipercepat sehingga tahu-tahunya sudah di tempat lain, itu gak masalah juga. Yang menjadi masalah adalah ketika Kreator DK membuat adegan Rider melewati cermin, lalu dibuat juga adegan dia muncul ke dunia paralelnya, tapi gak sesuai. Atau yang lebih parah, mereka melewati cermin, tapi sampainya bukan ke dunia sebrang, melainkan langsung tiba di tempat lain yang ada di dunia yang sama.
Seperti ketika para tokoh mau kabur ke dunia nyata, mereka main lompat ke cermin, muncul-muncul ke tempat yang berbeda banget, gak sesuai dengan konsep 'cerminan'. Jadi bisa aja tuh, Blogger lompat dari cermin meja rias Blogger, tapi mendaratnya ke laut. Bisa, karena laut (air) bisa memantulkan bayangan (dan bayangan dari genangan air juga pernah dipakai oleh tokoh Kit.

Keinkonsistenan yang paling terlihat adalah saat berubah menjadi Rider. Di awal, Len sudah bilang bahwa cara untuk berubah adalah dengan memantulkan bayanganmu dengan dek kartu pada cermin atau apa pun yang bisa memantulkan banyangan. Pada episode pilot, ini sangat baik, sehingga Blogger jadi berpikir bahwa ini mungkin gak seburuk yang orang lain bilang. Pada episode satu, keinkonsistenannya masih belum tercipta. Tapi semakin ditonton, makin parah. Kreator seakan ingin memperlihatkan panasnya pertarungan antar Rider dengan cara tiap tokoh pamerin dek kartu satu sama lain lalu berubah begitu aja, TANPA BAYANGAN CERMIN. Lah gimana caranya? Lewat pantulan di mata lawan, gitu?

Hal geli yang membuat Blogger gak senang adalah ketika Maya menjadi Siren untuk sementara. Itu bukan plothole, karena sudah dibilang bahwa Eubulon punya kekuatan agar seseorang bisa pakai dek tertentu, sehingga gak perlu cari kembaran Kase. Yang membuat Blogger gak suka adalah, ketika dia ditunjuk jadi Siren, dia jadi muncul dengan gaya yang jauh beda. Kenapa tatanan rambutnya harus berubah? Kenapa bajunya yang tadinya santai dan penuh warna harus berubah menjadi serba hitam dan bahan kulit?

Hal lain yang Blogger gak suka, yah, yang ini lebih karena Blogger telah lebih dulu nonton beberapa season KR sebelum nonton DK, yakni tentang bagaimana Kreator DK membuat para Rider menjadi RIDER. Maksudnya, kalau dibilang 'rider', orang langsung mikir pengendara motor/kendaraan bermotor, dan itu wajar. Tapi Kamen Rider versi Jepang tidak melulu tentang pengendara bermotor terutama motor, bahkan pakaian mereka juga bukan layaknya rider ala orang awam pikir. Sedangkan di Dragon Knight, mentang-mentang turut mengadaptasi kata 'RIDER', malah membuat para Rider beneran menjadi pengendara motor.
Ini benar-benar pendapat pribadi Blogger. Mungkin memang CW ingin membuat konsep yang seperti itu.

Terakhir, tentang sinkronasi suara. Buruk, terutama ketika adegan pakai kostum Rider, karena suaranya seperti terpisah. Jadi kalau dibanding dengan Power Rangers, ini kalah telak.

Sebagai serial independen, Kamen Rider Dragon Knight cukup oke (jika mengabaikan inkonsistensi dan plothole). Sebagai adaptasi pun, ini juga termasuk kreatif karena tidak bergantung dengan materi cerita Ryuki.

Senin, 17 Februari 2020

Boruto episode 144

Mungkin cuman perasaan Blogger, tapi Arc ini jadi terasa membosankan, mungkin karena perkembangannya terlalu lambat. Progressnya ada, hal baru yang diketahui Boruto pun ada, tapi semua terasa lambat. Belum sampai 10 episode di Arc ini, tapi rasanya lambat padahal tiap episode punya tema yang cukup baik, terutama episode kemarin mungkin karena mengingatkan akan Detective Conan yang pas banget minggu kemarin itu gak ada episode baru (mungkin Conan lagi sibuk bantuin Boruto pecahin kasus).

Blogger berharap setelah episode ini, klimaksnya muncul. Karena ceritanya Benga sudah mulai berjaya gara-gara Mujo gak bisa minum obatnya. Dan Tim 7 sudah gak bisa kirim laporan lagi, jadi Naruto dkk juga gak bisa bantu apa-apa.

Omong-omong, Blogger kurang senang dengan cara Boruto mengorek rahasia Kokuri pakai genjutsu Sarada. Memang itu cara yang efektif, tapi itu sama saja dengan Boruto mematahkan kepercayaan Kokuri padanya, karena Kokuri jadi terpaksa ngasihtahu padahal Boruto akting. Untung tampaknya Kokuri memang orang baik.

Ayo bikin petisi buat ganti opening Boruto, udah lama banget loh pakai yang sekarang.

Senin, 10 Februari 2020

Boruto episode 143

Satu episode ini ceritanya hanya tentang cari pelaku yang nyuri kartu pas, lanjutan dari akhir episode kemarin. Dan tebakan Blogger tentang pelakunya benar, mungkin karena kebanyakan baca Detective Conan. Wkwkwk.

Dari awal Arai memang kooperatif. Bahkan di awal kedatangan Boruto dan Mitsuki, Arai-lah yang ramah. Justru keramahan itulah yang membuat Blogger curiga tentang ada sesuatu di sana. Tapi tentang Boruto dan Mistuki yang berniat mencari pelaku dalam sel itu, Arai juga satu-satunya yang percaya akan cerita tentang diserangnya Kokuri, dan dia langsung dengan inisiatif kasih lihat ranjangnya.

Ketika kartu pasnya muncul dengan Kedama sebagai tersangka, sudah terlihat bahwa dia bukan pelakunya. Kedama gak langsung menyanggah, dia malah dengan kalem bilang bahwa mereka belum dengar atau tanya penjelasan. Saat yang lain berpikir untuk denger cerita Kedama, Arai seperti ingin buru-buru dorong Si Tersangka ditangkap petugas. Jelas itu makin sangat mencurigakan.

Mitsuki memang selalu kalem, tapi Arc ini cukup memperlihatkan bahwa Boruto sudah mulai pandai dalam menyusun situasi. Kalau dia masih semenyebalkan dulu, mungkin Boruto akan setuju dengan Arai untuk langsung ketok palu menggebu-gebu bilang Kedama adalah pelaku. Tapi justru di sini dengan kalem dan hati-hati menunjuk pelaku yang sebenarnya berdasarkan percakapan yang terjadi.

Naruto tetap Naruto, tapi Boruto juga punya darah klan Hyuuga dalam tubuhnya.

Rabu, 05 Februari 2020

Kimi ni Todoke. Manga dan Dorama.

Permisi, Blogger sedang clbk sama Haruma Miura.

Ehem.

Blogger kenal fandom ini udah beberapa tahun, lupa tepatnya tahun berapa, tapi Blogger yakin itu sekitar SMA berarti zaman 2010-2012. Blogger juga lupa pemicunya, tapi mungkin karena film Koizora, soalnya Haruma Miura main di movienya, sedangkan movie tersebut keluaran 2007, sedangkan Kimi ni Todoke ini movienya tahun 2010.

Setelah nonton doramanya, Blogger cek wiki dan tahu bahwa ini berdasarkan manga. Saat itu Blogger langsung cek, mau coba baca manganya, tapi saat itu Blogger terlalu sangat pemilih mengenai artwork suatu manga. Saat itu Blogger pikir, baru chapter 1, dan Blogger gak betah dengan gaya gambarnya, yaudah Blogger tinggalin aja, apalagi banyak yang bilang bahwa materi dorama sesuai dengan manga.

Tentang anime, Blogger bahkan baru tahu eksistensinya sekitar tahun 2013, di tempat kos, saat kepikiran untuk mau cari dan nonton ulang movienya. Wkwkwk, Blogger kaget gitu, ngetik 'Kimi ni Todoke' di Youtube, keluarnya anime.

***


Kimi ni Todoke, atau judul alternatif resminya 'From Me to You', adalah manga shoujo dari Karuho Shiina, yang diterbitkan dari tahun 2006 sampai 2018 sebanyak 30 volume dan 123 chapter. Perchapter pun jumlah halamannya bisa 30-50 halaman, tergantung Arc, dan wajar karena ini shoujo. Seperti yang Blogger bilang tentang kenapa Blogger meninggalkan manga ini sebelum kelar bab pertamanya, artworknya memang kurang enak untuk manga, tapi makin ke belakang makin enak dilihat. Cuman mungkin itu hanya perasaan Blogger aja yang baru memutuskan untuk bener baca dari awal sampai akhir selama bulan Januari 2020 dan sama sekali gak nyesel karena cerita keseluruhannya luar biasa.

Tema besar ceritanya cukup mainstream terutama kalau dibaca pada tahun 2010 ke atas, karena ceritanya tentang cewek culun yang disukai oleh cowok populer, lalu cewek culun ini mulai mengeluarkan aura positif, munculnya saingan cinta yang main kotor, dan akhirannya bahagia. Itu shoujo banget sih. Tapi sekali lagi, manga ini luar biasa.

Tokoh Kuronuma Sawako tidak langsung berubah menjadi gadis manis. Sampai tamat pun, kesan 'Sadako'nya tetap ada. Dengan kata lain, dia berusaha untuk menjadi lebih terbuka pada orang lain, tapi tetap menjadi dirinya sendiri. Penokohannya sangat konsisten. Progress dalam character development tetap ada, tapi untuk beberapa detil yang tidak begitu ada hubungannya dengan cerita masih terus dipakai oleh Mangaka, misalkan tentang Sawako yang bukanlah tukang gambar yang baik.

Tokoh Kazehaya Shouta sebenarnya akan terasa membosankan dan datar kalau latar belakang keluarganya sama sekali tidak diceritakan. Blogger suka pada ide bahwa Kazehaya satu SMP dengan Chizuru dan Ryu, serta bahwa ketiganya sudah mengenal Pin sebelum masuk SMA. Kenapa? Karena berarti ada cerita tersendiri tentang Ayane yang bergabung dengan mereka.

Character development paling menonjol jelas dari Sawako. Tapi Blogger senang karena masing-masing tokoh yang sering muncul punya Arc sendiri, dan mereka punya cerita di luar hubungan dengan Sawako. Itu tidak keluar dari judul. Sawako (dan Kazehaya) tetap tokoh utama, tapi Mangaka tetap mempedulikan para tokoh di sekitar mereka sampai dibuatlah Arc dan masa lalu masing-masing.

Kisahnya mungkin tidak realis, tapi perasaannya tersampaikan. Mangaka tidak segan-segan saat membuat cerita ini. Kalau memang sebaiknya si A patah hati, yaudah patah hati. Kalau cinta si B ditolak mentah-mentah, yaudah nangis dan berusaha move on. Terutama di beberapa belas chapter terakhir, pokoknya sejak mereka sudah naik ke kelas 3, emosinya campur aduk. Masing-masing masih punya perasaan yang belum tersampaikan, lalu mereka harus mikirin masa depan, lalu mikir untuk singkronin masa depan mereka dengan pasangan. Itu wajar dan Blogger pikir cukup realis, mengingat universitas yang para tokoh ini pilih bukan hanya sekedar di kota sebelah.

Tapi kisah patah hati yang paling bagus menurut Blogger adalah pernyataan cinta Ayane pada Pin.
Di awal cerita memang tidak begitu ada tanda bahwa Ayane bakal ada rasa pada gurunya. Tapi ketika Kento mulai deketin Ayane, perlahan Mangaka memperlihatkan bahwa mungkin Ayane tertarik pada Pin. Cara Pin nolak Ayane itu biasa aja sebenarnya, tapi sama sekali gak lebai. Adegan itu gak bertele-tele, dan Ayane sendiri juga gak memohon-mohon. Ayane langsung dengan lapang dada terima kenyataan, masih bisa ketawa sambil nangis. Tapi satu chapter itu mungkin adalah kisah pernyataan + penolakan terbaik di shoujo yang Blogger baca.

Omong-omong tentang Pin, dia memang narsis dan sering reseh. Tapi dia tetap guru yang baik, mungkin karena dia termasuk guru yang masih muda (di manga kalau gak salah dia seumuran kakaknya Ryu), jadi gampang gaul dan seneng cengin murid sendiri. Ia semakin tampak terlihat guru yang baik ketika konsultasi saat para karakter kelas 3. Dia serius untuk diskusiin masa depan muridnya, dia bisa bilang kelebihan dan kekurangan serta merekomendasikan secara obyektif.

Tokoh Kurumi adalah saingan cinta yang Blogger bilang pakai cara kotor. Jika setelah ditolak lantas dia jadi berteman dengan Sawako, itu akan menjadi sangat klise. Tapi di sini enggak begitu. Setelah ditolak, Kurumi masih tidak berteman dengan Sawako sama sekali, dia masih gak suka Sawako, tapi dia sudah enggak lagi main curang. Justru berkat Kurumi, Sawako malah jadi berani menghadapi perasaannya. Belakangan, dengan segan, Kurumi minta Sawako ajarin dia karena kebetulan mau masuk universitas yang sama. Lagi-lagi, mereka enggak langsung jadi akrab gimana gitu. Itu bagus, biar jangan jadi klise.

Untuk ukuran shoujo, mungkin 30 volume sudah cukup panjang, apalagi rentangnya dari 2006-2018. Wow, kasian ya yang bener nungguin pervolume. Wkwkwkwk (lalu orang ini inget para penunggu Detective Conan, One Piece, Naruto (yang akhirnya tamat), dan manga lainnya).

Blogger kenal Kimi ni Todoke dari movienya. Dan setelah selesai baca manganya sampai habis, Blogger langsung memutuskan untuk nonton ulang, karena penasaran banyak yang bilang bahwa live-action ini termasuk adaptasi yang baik.

Dan Blogger setuju.

***


Dorama ini rilis tahun 2010, waktu Blogger cek ternyata itu pas sehari setelah rilisnya volume 12---gak heran tahun-tahun sekarang pada banyak yang minta film sekuel. Gak tanggung-tanggung, film ini berdurasi hampir 2 jam. Oke, iya tahu Avengers Endgame sampai 3 jam, tapi film Jepang hampir nyentuh 2 jam pada tahun 2010 itu udah wow. Apalagi, beda dengan film-film (Jepang) tahun 2015 ke atas, film ini hampir gak ada adegan sia-sia. Maksudnya, gak ada tuh adegan tokoh jalan dari ujung sampai ujung tanpa ada sesuatu yang berarti. Adegan Kazehaya dibuat bersepeda sepanjang jalan itu gak sia-sia, karena itu memperlihatkan emosinya, belum lagi dia memang melewati jalur di mana dia pertama kali ketemu Sawako.

Memang pasti ada detil yang ditambah untuk menambah drama, tapi hampir tidak ada yang diubah secara signifikan. Adegan yang ada di dorama itu kalau bukan tambahan, pasti canon walau mungkin alurnya beda mengingat ini movie dan bukan serial. Memang ada adegan yang dikurangi atau yang agak diubah, tapi esensinya sesuai manga. Yang paling Blogger suka mungkin adalah ketika Sawako yang lagi ngobrol dengan Ryu di ruang OR ditarik keluar oleh Kazehaya.

Beberapa detil khusus untuk live action juga bagus. Seperti tentang ayah Sawako yang merupakan anggota orkestra, atau tentang Sawako yang masih simpan helai bunga sakura di hari pertama ketemu Kazehaya.
Adegan vital yang dari manga (sampai 2010) kayaknya berhasil masuk, terutama yang berhubungan dengan character development. Hanya saja, untuk Arc yang tidak berhubungan dengan Sawako itu hanya dibuat sekilas. Mungkin karena bukan serial, dorama hanya ingin fokus tentang Sawako dengan Shouta.

Satu-satunya hal yang membuat penonton geregetan adalah ......... TIDAK ADANYA ADEGAN CIUMAN SAWAKO DENGAN KAZEHAYA!! Jangankan mereka berdua, kayaknya memang gak ada adegan ciuman sama sekali di film ini. Wkwkwk, cinta polos banget ya kesannya.

Terus, untuk epilog sambil credit roll, jelas Blogger suka bagian Ryu dengan Chizuru. Pembaca manga pasti ngeh itu adegan kenapa bisa begitu dan apa maksudnya, karena memang canon. Tapi adegan Ayane dengan Kurumi itu ngarang bebas. Sayangnya memang dorama ini rilis tahun 2010, agak jauh dari Ayane yang jadi demen Pin, dan memang tahun 2010 itu Arc Ayane kayaknya belum ada.

Mari omongin castnya.
Aktor dan aktris utama tampak meyakinkan dengan versi manga, terutama (menurut Blogger) apalagi Ryu. Mari lihat satu-satu.


Mikako Tabe sebagai Sawako terlihat lebih manis daripada versi manga. Kesan Sadako hanya berhasil diperlihatkan ketika rambutnya nutupin muka. Sebagai deretan tokoh utama di atas, aktris satu ini mungkin yang paling agak kurang sesuai. Tapi ini pun sudah baik.

Pacar Blogger Haruma Miura sebagai Kazehaya tampak lebih dewasa daripada versi manga. Di dorama jadi tampak lebih cool dan aura cowok populernya lebih keluar, karena kalau di manga jatuhnya dia lebih kelihatan ramah.

Misako Renbutsu sebagai Chizuru mungkin terkesan lebih tidak setomboy manga, tapi penokohannya sangat sesuai, mungkin disebabkan karena Arcnya sendiri tidak digali. Tapi Blogger suka dengan bagaimana dia lompat kursi biar cepat ke tempat duduk sekitar Sawako saat penggantian tempat duduk kelas.

Mirei Kiritani sebagai Kurumi sangat baik. Memang peranannya jadi agak berbeda, tapi Blogger rasa itu bukan salah aktrisnya melainkan karena skenarionya seperti itu. Gapapa, kesan Kurumi-nya tetap ada.

Natsuna Watanabe sebagai Ayane cukup meyakinkan. Memang tokoh Ayane (manga) agak sulit cari aktris yang sesuai, tapi aktris satu ini sudah cukup baik. Masalahnya mungkin seperti kasus Chizuru, Arcnya tidak digali.

Haru Aoyama sebagai Ryu adalah yang paling sesuai, dan semua penonton yang baca manganya mengatakan hal yang sama. Dari semua aktor, memang yang ini paling sesuai manga. Di canon memang tokoh Ryu kurang begitu banyak omong, tapi penampilan luar aktor ini memang sesuai. Kemistri antara Haru dan Misako memang kurang terasa, mungkin karena Arc mereka gak begitu ada, tapi untung di epilog sempet disinggung.

Arata Iura sebagai Pin sebenarnya kurang begitu sesuai. Kalau Blogger gak salah paham, harusnya Pin itu seumuran dengan kakak Ryu, sehingga di movie kok kayaknya Pin terlihat tua. Blogger gak masalahin rambutnya, tapi penokohan dan penempatan karakternya sudah sesuai.


***

Terakhir, tentang animenya.


Untuk yang ini, Blogger belum nyentuh sama sekali, tapi sering kelihat beberapa kali potongan adegan tertentu masuk ke daftar dalam video Watchmojo dan sejenisnya. Semoga dalam tahun ini Blogger bisa kesampaian nonton. Tunggu, apa? Sampai 2 season dan total hampir 40 episode? Hahahaha, bisalah (bisa tahun depan baru kelar).


Barusan Blogger cek wiki, jadi season 1 itu selesai Maret 2010, berarti ada kemungkinan dibanding manga, doramanya lebih ambil dari anime---itu tuh, seperti detil yang tidak ada di manga tapi ada di film. Berarti mungkin filmnya akan lebih sesuai jika disandingkan dengan anime.

Senin, 03 Februari 2020

Boruto episode 142

Lalu episode depan crossover dengan Detective Conan //enggakgitu

Di episode ini, walau akhirnya Boruto nakal pakai jutsu, gak nurut Mitsuki, diperlihatkan bahwa Boruto jadi lebih cerdas dan gak gegabah. Maksudnya, kepercayaandirinya tetap tinggi seperti biasa walau tahu dia gak bisa pakai jutsu. Teknik lompatannya juga tetap bagus, tapi yang Blogger maksudkan tentang dia gak gegabah adalah ketika dia manjat menara. Jika dia gegabah, dia bakal kena jebakan yang terpasang di sana. Padahal gelap, dan pencahayaannya hanya berdasarkan lampu sorot yang lalu lalang serta kilat karena sedang hujan, tapi Boruto berhasil melihat tali dan kertas ledakan di sana. Berarti setelah banyak episode berjalan, Boruto belajar untuk waspada.

Memang akhirnya alarm bunyi setelah bohlam dilepas, tapi jelas Boruto dan Mitsuki gak nyangka di sana. Mungkin penonton sudah ada yang bisa tebak, tapi di situ bukan salah Boruto.

Kenapa di awal entri ini Blogger bawa-bawa Detective Conan? Jawabannya adalah akhir dari episode ini gayanya DC banget. Tidak ada Sarada yang bantu mereka mendeduksi tentang pelaku yang mungkin adalah penghuni sel mereka, tapi cara menunjukkan siapa aja yang jadi tersangka itulah yang kayak Detective Conan. Udahlah, suruh Conan pecahin kasus ini aja. Wkwkwk

Sabtu, 01 Februari 2020

Power Rangers Jungle Fury, seperti Kungfu Panda

Ini dia season penerusnya Power Rangers Ninja Storm. Loh kok gitu? PRNS itu season 11 dan PRJF season 16 kan?? Oke, jadi maksudnya, Power Rangers Jungle Fury adalah season PR kedua yang gak punya episode crossover / team-up. Dan pas banget, ini masuk dalam jajaran musim PR yang Blogger suka, mungkin karena RJ.

Konsep awal cerita bagaikan Mighty Morphin tambah Kungfu Panda. Hah?
Iya, jadi gini. Dai Shi yang bebas itu bagaikan Rita Repulsa. Master Mao bagaikan Zordon yang merekrut (dalam hal ini) murid akademi untuk membasmi kawanan jahat. Jelas, perbedaannya adalah Zordon rekrut Ranger setelah Rita bebas, sedangkan Master Mao rekrut sebagai antisipasi (Dai Shi baru bebas setelahnya, tapi Casey-Lily-Theo tetap jadi Ranger setelah bebasnya Dai Shi).
Lalu, Kungfu Panda ada di mananya? Bukan pada akademi kungfu, melainkan pada Casey.

Sebelum lanjut, perlu diketahui bahwa PRJF dan Kungfu Panda sama-sama rilis tahun 2008, tapi kalau Blogger gak salah lihat, PRJF keluar episode pertamanya duluan. Blogger sudah dua kali nonton PRJF, yang pertama adalah sekitar 2013, saat Kungfu Panda 2 sudah rilis. Dan sekarang, karena film ketiganya sudah ada, wajarlah Blogger bisa ngomong begini, padahal Jungle Fury keluar duluan.

Oke, lanjut lagi.

Casey aktornya cuakep banget, punya cerita yang menarik selama season ini berlangsung. Dibanding Jarrod-Lily-Theo, Casey memang yang paling newbie, dia sendiri ngaku bahwa dia belum lama jadi murid di sana sehingga gak mau cari masalah. Tapi karena entah bagaimana dia berhasil menjatuhkan Jarrod, Casey-lah yang dipilih Master Mao. Sejak saat itulah dia menjadi tokoh Po dalam Kungfu Panda. Dibanding yang lain, Casey harus bener belajar pakai senjata lebih dari Lily dan Theo yang sudah lebih dulu mahir. Mungkin maksudnya sebagai comic relief, tapi adegan awal ketika Casey gak bisa morph itu malah Blogger anggap wajar, karena sekali lagi dia masih yang paling baru.

Masih tentang Casey, walau dia menjadi Ranger Merah yang merupakan (biasanya) Ranger sentral, dia tidak langsung menjadi yang paling jago dan diterima Ranger lainnya. Tokoh lain mendukung tumbuh kembang penokohan ini. Ada Lily yang benar anggap Casey sebagai adik, dia sangat paham bahwa Casey masih butuh diajari karena masih baru. Ada Theo yang merasa waktunya bersama Lily jadi berkurang gara-gara sekarang ada Casey yang mereka dengan mudah akrab. Ada tokoh RJ yang sebenarnya gak salah, tapi sejak tokoh itu jadi Ranger, Casey mulai merasa minder lagi, kembali seperti semula. Tokoh Dominic tidak begitu berpengaruh, tapi perannya bagus saat Casey menjadi satu-satunya yang tidak lulus dapat gelar Master.

Omong-omong tentang gelar Master, masih tentang Casey, Blogger senang banget ketika dia gagal. Bukan mau jahat, tapi seperti sebelumnya, sangat wajar jika belum waktunya dia lulus seperti Lily dan Theo, karena memang dia baru bergabung belakangan walau iya dia harus ahli di banyak bidang dalam waktu singkat karena tuntutan menjadi Ranger. Tapi dengan dia yang meniru gerakan kedua rekannya saat ujian, jelas dia gak bisa lulus.

Saat epilog pun Blogger suka banget, karena mereka gak melupakan prolognya. Ketika di awal episode satu, Jarrod yang sudah selesai ujian bentak minta handuk dari adik kelas karena dia kakak kelas, lalu Casey oper handuk dan bilang gak mau cari gara-gara. Sedangkan di epilog, Jarrod dan Camille ikut kelas Casey, setelahnya Jarrod kasih handuk ke Casey. Itu sederhana sebenarnya, tapi rasanya enak aja mengingat apa yang terjadi di episode pertamanya.

Jarrod x Camille itu bagus, mereka tidak tiba-tiba, ada prosesnya walau sebenernya nyerempet klise. Tapi Theo x Lily itu terlalu bikin geli, mungkin karena Kreator gak mau terlalu bikin prosesnya walau bukannya sama sekali gak ada. Yang paling imut jelas Dominic x Fran: cemburunya ada, kemistrinya ada, malu-malunya jelas ada.

Isu yang diangkat rata-rata tentang perasaan insecure. Casey tentang bahwa dia masih anak baru, Theo yang minder terutama tentang saudara kembarnya, RJ yang melihat Casey diajari Master Finn, Fran yang merasa dirinya hanya Fran. Tidak hanya itu, isu tersebut diselesaikan dengan penerimaan, baik oleh orang lain maupun diri sendiri. Sehingga, jika monter dan Ranger dihilangkan, ini akan menjadi drama (tambah kungfu) yang bagus.