Rabu, 24 Juni 2020

'Kuroko no Basuke' dan 'Haikyuu!!'

Awalnya Blogger berniat untuk bikin entri satu-satu untuk masing-masing fandom, lalu bikin entri untuk bacotin keduanya barengan. Tapi makin kesini, setelah selesai baca ulang kedua manganya, Blogger memutuskan untuk bikin entri omongin mereka berdua sekalian, karena takutnya di entri KnB kebanyakan singgung HQ, sedangkan entri HQ kebanyakan bacotin KnB. Biar gak ribet, begini ajalah.



Bukan masalah yang mana rilis duluan, tapi memang Blogger kenal Kuroko no Basuke (atau Kuroko's Basketball, atau Kuroko no Basket, terserah situ tahu judul alternatifnya yang mana) duluan sebelum Haikyuu!!. Mulanya Blogger gak berniat terjun ke fandom ini, dan bisa tahu tentang KnB gegara meme yang tersebar saat anime KnB masih tayang. Blogger gak inget memenya apa aja, tapi yang cukup terkenal yang paling Blogger inget di Indonesia adalah editan foto dengan judul 'Kuroko no Basuki', yang menampilkan Ahok main basket. Blogger gak bakal taruh gambarnya di sini, tapi percaya deh, gambar itu sempat viral di sosmed.
Kemudian, sejak, eh, dua tahun lalu mungkin, Blogger kan seneng baca manga di situs manga online secara berurutan dari huruf depan. Pas saat di huruf K, sekitar dua bulan lalu Blogger lihat judul KnB, dan berpikir yaudah coba aja. FYI, waktu itu Blogger kurang begitu tertarik dengan genre sport. Memang saat ketemu KnB ini Blogger sudah tidak lagi melulu tertarik pada shoujo-drama (malah sekarang hobinya putar mata tiap lihat adegan klise shoujo), tapi genre sport adalah salah satu genre yang tidak Blogger minati. Dan sejak baca manga berurutan dari huruf depannya ini, selain mengandalkan artwork cover, genre, dan terutama sinopsis, Blogger juga baca komentar para pembaca yang lain tentang manga yang bersangkutan, setelah itu coba baca 5-10 chapter pertama---maksudnya kalau emang enak dibaca ya lanjut, kalau males ya di-drop. Jadilah, Kuroko no Basuke adalah manga genre sport (shounen) pertama yang Blogger baca atas inisiatif sendiri (bukan karena ada di Shonen Jump atau Shonen Star yang Blogger punya di rumah, dan bisa dihitung jari).

Walau memang sudah gak tergila-gila dengan shoujo manga, Blogger gak akan bohong dengan bilang artwork shoujo itu jelek. Nyatanya yang membuat Blogger seneng baca shoujo salah satunya adalak gaya gambarnya. Iya ada yang gambarnya kurang nyaman, tapi biasanya sih bagus aja, apalagi di tahun-tahun sekarang. Tapi ketika baca KnB, artwork shounennya gak langsung jomplang dari shoujo yang memang ada yang rada kasar, sehingga dari artwork, Blogger bisa langsung adaptasi.

Kuroko no Basuke bercerita tentang Kuroko yang suka main basket tapi gaya mainnya adalah yang paling beda dengan yang lain, lalu bertemu serta menjadi partner dari Kagami yang jago banget main basket, kemudian berambisi untuk mengalahkan mereka yang disebut Generation of Miracles gegara setiap anggotanya jago banget main basket sampai taraf menyebalkan.

Dari segi cerita, tujuan Kuroko (dan Kagami) sangat jelas dari awal, sehingga sudah tahu bagian akhirnya akan bagaimana, jadinya tinggal ikutin prosesnya. Manganya sangat mengedepankan adegan permainan basket. Bahkan ketika ada panel tentang mereka ngobrol di jam istirahat sekolah pun, pasti bisa disambungin ke basket, sehingga hampir tidak ada adegan yang nyerempet keluar dari jalur basket atau keluar dari tujuan Kuroko (dan Kagami).

Manganya seru. Dan berhubung ini manga shounen, udah tahulah ya, jumlah halamannya sebagian besar gak nyampe 20 halaman perbab. Jadinya satu pertandingan terutama yang melawan GoM bisa menyita banyak chapter.
Anime pun gak kalah. Blogger inget sering sesak nafas sendiri saat nonton, karena tegang banget. Padahal sudah baca manganya, udah tahu siapa menang siapa kalah, tapi mungkin karena adegan pertandingannya seru, jadinya Blogger sering tahan nafas sendiri. Wkwkwk.

Atau mungkin karena ini anime sport pertama yang bener Blogger tonton?

.

Selanjutnya, Blogger omongin tentang Haikyuu!!.


Blogger gak inget apakah sebelumnya pernah ngelihat meme atau apapun menyangkut fandom ini. Sekalipun pernah, mungkin Blogger gak ngeh. Yang Blogger tahu adalah, Blogger kenal nama manganya saat baca komentar di bagian manga KnB. Jadi ada komentator yang nyeletuk tentang HQ, blogger lupa dia omong apa, kalau gak salah tentang setelah baca KnB dia mau langsung lanjut ke HQ. Gara-gara itu, Blogger jadi pengen coba juga. Maksudnya, KnB yang sangat kental soal basket (dan tidak bahas tentang apa pun lainnya) sudah berhasil Blogger lahap manga dan animenya, jadi mungkin HQ juga akan bisa.
Masalahnya, Blogger gak ngeh bahwa Haikyuu!! ini tentang voli. Aduh astaga, Blogger sangat parah main voli. Bukan cuman voli, tapi Blogger memang payah dalam pelajaran olahraga selain futsal dan sepakbola. Untuk basket pun, bukannya tertarik, tapi Blogger paham teknis mainnya, sehingga gak masalah saat baca dan nonton KnB. Sedangkan voli itu, sampai saat ini ketika Blogger sudah baca dan nonton ulang HQ, masih gak ngerti tentang maksud rotasi pemain.

Artworknya Blogger gak suka. Tuh, jujur banget kan. Dan ini bukan karena bandingin dengan KnB. Yah, mungkin karena baca ini tepat setelah KnB, jadinya dalam otak langsung bikin perbandingan. Tapi enggak, sampai baca ulang pun, Blogger gak suka, entah kenapa. Di chapter awal, Blogger sempet mau tinggalin aja, karena berpikir 'toh gak tertarik voli juga'. Lalu, muncullah Tsukishima Kei, karakter yang bahkan sampai chapter 300an menjadi satu-satunya kesayangan Blogger saat pertama kali baca.
Kalau situ ikutin IG dan FB Blogger, bakal ngeliat betapa bucinnya Blogger terhadap Oikawa dan Kuroo, percaya deh itu berkat anime dan terutama stageplay actor.

Haikyuu!! bercerita tentang Hinata yang tertarik main voli setelah melihat Little Giant Karasuna lewat televisi, lalu berniat menjadi Little Giant juga karena memang badan dia pendek, kemudian ketemu Kageyama yang nyebelinnya ampun-ampun tapi jago volinya juga ampun-ampun sehingga Hinata berniat kalahin dia, tak disangka ternyata mereka jodoh banget masuk ke SMA yang sama yakni Karasuno.

Dari segi cerita, Blogger sempet bingung ini maksudnya mau dibawa kemana. Jadi awalnya adalah tentang Hinata yang ingin jadi Little Giant berikutnya, ngebetnya udah kayak Naruto yang pengen jadi Hokage. Selama dia kelas 1 SMA itu, banyak adegan yang munculin tentang menuju menjadi Little Giant itu, bahkan ada saingan untuk menyandang gelar tersebut. Tapi ketika Hinata akhirnya ketemu langsung dengan idolanya, Blogger jadi bingung, apakah tujuan tokoh utama dalam manga ini memang hanya jadi Little Giant? Kemudian ada acara time skip pula, padahal turnamen yang saat itu berlangsung belum selesai (Blogger sangat turut merasakan patah hatinya para pemain Karasuno terutama Hinata saat itu). Setelah time skip, Blogger makin bingung ini mau dibawa kemana plotnya. Ketika Hinata dan Kageyama ketemu lagi, Blogger baru ngeh bahwa tujuannya adalah tentang Hinata ingin menang dari Kageyama.
Tunggu, iya memang sejak pertandingan pertama Hinata dengan Kageyama saat mereka kelas 3 SMP itu Hinata udah berkali-kali bilang pengen menang dari Kageyama, tapi Blogger gak ngeh bahwa 'gol' dari manga ini adalah hal itu, karena Blogger pikirnya adalah tentang Little Giant yang ada di awal banget.

Untuk manganya, selain tentang artwork, sebenernya gak begitu masalah, tapi volinya diseimbangi dengan humor. Percaya deh, pertama kali baca, yang paling Blogger bisa inget dari ceritanya adalah bagian humor. Barulah ketika nonton animenya, Blogger bisa seriusin di pertandingan. Tapi di anime pun, humornya lebih parah, baik selama pertandingan mau pun di luar pertandingan.

Mungkin karena judulnya adalah Haikyuu!!, yang Blogger baru tahu setelah baca ulang manganya bahwa itu berarti 'voli', makanya Mangaka bisa cerita bebas tentang permainan voli tanpa melulu fokus pada bagian Hinata (jadi Mangaka gak masalah untuk mengembangkan karakter lain tanpa Hinata di adegan yang bersangkutan). Beda dengan Kuroko no Basuke yang karena dijudulnya sendiri ada nama Kuroko, sehingga ceritanya harus berputar di sekitar tokoh tersebut.

.

Sekarang Blogger akan banyak omongin perbandingan atau persamaan, atau apa pun yang berhubungan dengan keduanya (setelah daritadi berusaha untuk gak omongin fandom satu sama lain, wkwkwk).

Oikawa Tooru adalah Kise Ryouta. Iya, gak usah ngomel: Mangaka beda, fandom beda, olahraganya beda. Tapi lihat aja sendiri, Blogger saat pertama kali baca HQ dan lihat Oikawa disiksa Iwaizumi itu langsung bayangin Kise disiksa Kasamatsu. Lain-lain memang beda, tapi posisi mereka dalam masing-masing serial itu bisa terbilang serupa. Ya sama-sama tipikal cowok cantik lah (dimaksudkan begitu oleh Mangaka yang bersangkutan), sama-sama terkenal di kalangan tokoh perempuan, dijadikan tokoh narsis, dan hobi dihajar tokoh setim yang paling dekat.

Iya, urusan Kise-Ryota itu adalah crossover KnBxHQ pertama yang muncul di otak Blogger.

Seperti yang sudah Blogger singgung di bagian HQ, Blogger tidak paham voli. Sekarang setelah baca HQ, jadi sedikit paham lah, terutama tentang teknis main atau bagaimana papan skor berubah. Dalam KnB pun, Blogger jadi terbantu dalam memahami teori basket. Agak miris sih, karena Blogger baru mengenal kedua serial ini setelah lulus sekolah, mengingat dulu saat masih sekolah sering keluar soal teori mengenai kedua olahraga ini (kalau HQ sih memang muncul saat Blogger kuliah, sedangkan KnB rilis saat Blogger SMP tapi saat itu Blogger tidak tahu-menahu).
Masalahnya, walau pun porsi basket di KnB (menurut Blogger) lebih kental daripada voli di HQ, pengetahuan mengenai basket di KnB itu nyaris tidak disinggung.

Di HQ, terutama di awal, Takeda yang digambarkan sebagai orang yang awam akan voli, dibuat adegan tentang dia baca teori tentang voli. Disitu, Mangaka membuat panel untuk menjelaskan juga dengan voli selama cerita berlangsung. Baik itu di bagian awal tentang menjelaskan posisi pemain (bahkan mereka sengaja tidak jelasin tentang Libero sampai muncul Noya), mau pun teknik main ini itu. Ketika Yachi muncul, pembaca dan penonton dapat penjelasan lain lagi tentang permainan voli.
Sedangkan di KnB, mungkin Blogger terlewat atau malah kelupaan, tidak ada penjelasan teori tentang basket. Selama cerita berlangsung, pembaca awam seperti Blogger memang bisa paham melalui adegan langsung yang terjadi, tapi Blogger mengharapkan adanya penjelasan.
Tetapi hal mengenai informasi masing-masing olahraga ini bisa Blogger maklumi, karena dari faktor judul. Di HQ, 'Haikyuu!!' katanya berarti (permainan) voli, makanya Mangaka bisa mengulas ini-itu tentang voli. Cerita tetap berpusat pada Hinata, tapi Mangaka juga menganggap pengetahuan dasar tentang voli itu penting. Sedangkan KnB, 'Kuroko no Basuke' atau secara harafiah berarti 'permainan basket Kuroko', itu hanya tentang Kuroko main basket. Di serialnya bukan menceritakan bagaimana awal mula di main basket (walau iya memang ada flashback), melainkan tentang gaya basketnya Kuroko, sehingga pengetahuan dasar basket dalam serial ini jadi terlewat.

Dari segi plot, sebenernya HQ lebih punya plot, tapi KnB 'gol'nya lebih jelas. Humor HQ jauh lebih ada, makanya terutama saat nonton animenya, Blogger lebih tegang saat nonton KnB. Humor milik KnB sebenernya ada, tapi ya begitulah, dan lagi mereka punya Ng Shuu untuk menampung segala kehumoran (yang ada di pojok manga). Di HQ, yang membuat lucu adalah segala macam tingkah para tokoh, dari yang paling kaya ekspresi sampai yang paling emo.
Plot HQ bisa dibuat sangat luas, karena, sekali lagi, ini tentang voli, bukan sekedar Hinata. Jadi ya ceritanya bisa tentang Hinata pertama kali kenal voli, belajar voli, mengembangkan permainannya.
Sedangkan KnB, hanya bisa tentang basketnya Kuroko. Di KnB, bakat Kuroko udah ada, beda dengan Hinata. Kuroko gak perlu belajar lagi, dia hanya perlu membuat jurus baru, beda dengan Hinata yang bener-bener baru belajar dari awal.
Di situs wiki, KnB dan HQ sama-sama mengandung genre comedy dan sport, tapi khusus HQ punya genre coming-of-age yang kurang lebih berarti cerita tentang pertumbuhan suatu tokoh (dalam hal ini Hinata), makanya Furudate sebagai Mangaka HQ bisa bebas bawa plot manga ini ke mana-mana asalkan berhubungan dengan berkembangnya kemampuan Hinata dalam bermain voli.

Untuk artwork manga dan anime, Blogger lebih suka KnB. Di awal Blogger udah bilang bahwa Blogger gak suka artwork  HQ, tapi animenya terasa lebih enak dipandang. Beda dengan KnB yang dari awal gak masalah untuk Blogger.
Adegan yang ditampilkan di masing-masing anime sangat sesuai dan memang ada di manga. Memang ada materi yang tidak ada di manga, tapi itu tidak menganggu canon, jadinya itu seperti pengantar menuju canon. Kalau Blogger gak salah inget, mereka sama-sama gak punya episode filler, tidak ada episode atau materi yang dibuat berbeda dari canon.

Untuk penokohan, Blogger sama sekali gak ngerti. Maksudnya, kok bisa relatable banget antara KnB dengan HQ, padahal jalan ceritanya beda.

Eh, enggak, tunggu, omong-omong tentang jalan cerita, di bagian awal HQ pun itu model kurang lebih dengan KnB. Itu tuh, bagian tentang tim sekolah utama (basket Seirin dan voli Karasuno) diperkuat oleh kedatangan 2 tokoh utama (Kagami-Kuroko dan Kageyama-Hinata) yang dipaketin untuk menjadi senjata utama tim. Lalu saat latih tanding dengan sekolahnya seseorang di masa lalu (Kise dan Oikawa), SMA utama menang. SMA utama ikut turnamen, tapi kalah di penyisihan perfektur. Saat Winter Cup, SMA utama berhasil lolos penyisihan. Setelahnya dibuat berbeda. Memang bisa kalau cerita tentang kompetisi begitu, bagusnya tokoh utama dibuat kalah di awal biar kesannya gak gary-stu/mary-sue.
Blogger gak ngerti, apakah rerata manga/anime tentang olahraga pakai konsep awal cerita serupa atau enggak, tapi kebetulan KnB dan HQ bisa sama begitu, dan ada sejumlah komponen/materi cerita HQ yang mengingatkan akan KnB.

Oke sekarang balik ke penokohan yang relatable. Yang paling jelas terlihat ya Kise-Oikawa itu ya. Kemudian ada Kagami-Kageyama dan Kuroko-Hinata yang sebenernya beda penokohan tapi posisi mereka sama persis. Hyuuga-Sawamura pun serupa. Selebihnya gak begitu mirip, tapi Bloger bisa melihat mereka berdampingan.
Tetapi, untuk relasi antar tokoh, Blogger tahu bahwa Blogger lebih suka HQ daripada KnB, mungkin karena HQ lebih realis.

Bukan omongin zone, tapi 'antagonis' di KnB, dalam hal ini berarti orang-orang dari GoM beserta tim, itu dibuat terlalu 'jahat' di mata Kuroko. Saking jahatnya, Kuroko mau kalahin. Itu gak salah, karena memang ceritanya seperti itu, Kuroko ingin membuat teman-teman SMPnya kembali ke jalan yang benar dalam bermain basket.
Tapi, di HQ, yang memang cuman omongin voli, gak mau repot-repot memunculkan antagonis yang jahat. Iya, Oikawa digambarkan sebagai musuh pertama yang dihadapi Hinata. Tapi apakah dia memang seorang yang jahat atau perlu dibawa ke jalan yang benar? Enggak gitu. Segala tokoh 'antagonis' yang muncul sebagai tim lawan disini tidak ada yang 'jahat'. Licik, iya, lihat Nohebi. Tapi mereka bukan antagonis yang perlu dikalahkan sekumpulan pahlawan agar mereka bertobat, gak gitu. Toh, walau dengan cara yang menyebalkan, Oikawa mau kasihtahu ini-itu ke Kageyama (bahkan Oikawa mau dengerin curhat Kageyama padahal Seijoh habis menang dari Karasuno). Toh, walau reseh, Pelatih Washijo masih bantu Hinata dengan caranya sendiri (dan bahkan Hinata selama time-skip itu bisa ada di sana berkat koneksi dia). Dan terutama orang-orang Nekoma, mereka adalah rival sekaligus guru dan sahabat untuk Karasuno, dan Blogger bukan cuman omongin Kuroo dengan Tsukishima. Hubungan baik antara Bokuto dengan Kuroo yang padahal beda sekolah pun juga menarik.

Omong-omong tentang zone, nyatanya apa yang terjadi di HQ memang tampak lebih realistis dibanding KnB. Blogger pernah lihat di FB mengenai statistik komponen beberapa manga/anime dengan genre sport, seperti Captain Tsubasa, Free, KnB, HQ dan beberapa lainnya yang Blogger lupa judul. Salah satu komponen yang dimasukkan adalah tingkat penggunan 'kekuatan supernatural' dalam masing-masing cerita. Bukan maksudnya fantasi/magis, Blogger rasa mungkin itu tentang mungkin atau tidaknya suatu jurus bisa dipakai dalam dunia nyata. Contohnya kalau ada tendangan bola yang entah gimana bisa terbakar api selama melayang di udara, di dunia nyata itu mustahil, jadi dianggap 'kekuatan supernatural'.
Blogger gak tahu dalam dunia olahraga beneran ada yang namanya zone atau enggak. Kalau dari penjelasan tokoh KnB, sebenernya mungkin aja ada orang dalam pertandingan membuang semua pikiran yang lain kecuali basket sehingga pada detik itu tingkat fokusnya maksimal. Atau mungkin aja ada orang yang bisa punya emperor eye. Bisa aja. Tapi, yang menjadi 'kekuatan supernatural', adalah adegan-adegan yang tercipta di sana.
Bukan berarti Haikyuu!! tidak punya itu. Ada, tapi kadarnya tidak sebegitu yang di KnB. Makanya adegan voli di HQ lebih nyata dibanding adegan basket di KnB.

Karena kedua serial ini shonen dan mengutamakan adegan olahraga, Blogger sempet mikir gak bakal bisa fangirling-in tokoh mana-mana. Nge-ship pasangan tertentu mungkin bisa, tapi gak nyangka bakal jadi bucinnya 2D lagi. Wkwkwk.

Di KnB, dari awal Blogger baca manganya, udah suka Hyuuga, lalu sangat ngeship dia dengan Riko yang sampai tamat pun mereka tidak disatukan oleh Mangaka-nya padahal hintnya luar biasa banyak, seakan Mangaka cuman mau tease pembacanya aja. Kemudian setelah nonton anime, Blogger baca ulang manga dan kepincut Aomine juga. Ya udah makanya sekarang jadi demen mereka berdua. Untuk tokoh favorit agak ngambang. Maksudnya, Takao itu tipikal tokoh favorit Blogger, tanpa maksud untuk difangirlingin, ya. Midorima juga sama. Cuman mungkin yang penokohannya yang Blogger suka itu Kise.

Di HQ, mungkin karena masih demen yang megane, jadi Blogger langsung segera kepincut Tsukishima. Seperti kata Blogger saat bahas HQ, Tsukki adalah satu-satunya alasan kenapa sampai chapter 300an Blogger masih tahan baca pertama kali di sana. Tapi ketika nonton animenya, Blogger bisa melihat bahwa ternyata hampir semua (Blogger gak berani bilang 'semua') tokoh yang sering muncul di serial ini likeable. Ada hal-hal baik yang patut disukai dari setiap tokoh, terutama yang dari Karasuno. Hingga akhirnya selain Tsukki, Blogger jadi ikut kepincut Kuroo, padahal Blogger sendiri juga ngeship mereka berdua banget---mungkin Blogger jadi demen Kuroo gara-gara sering baca doujinshi tentang dia dengan Tsukki atau dengan Kenma. Blogger juga jadi demen Oikawa, tapi itu hanya gara-gara setelah nonton versi Stage Play.
Walau begitu, salah satu tokoh favorit Blogger, tanpa unsur fangirlingan, adalah Oikawa. Seperti yang sudah Blogger tulis sebelumnya, dia sama sekali bukan tokoh yang jahat. Menyebalkan dan reseh luar biasa memang iya, tapi dia tetap tokoh yang baik. Dia latihan luar biasa lalu takut posisinya direbut adik kelas, itu wajar. Tapi setelahnya, bahkan ketika dia habis menang dalam pertandingan lawan Karasuno, dia mau aja kasih tips ke Kageyama. Dia sayang sama keponakannya, yang bahkan ketika keponakannya sedang istirahat dan makan onigiri pun difotoin juga---tidak peduli apakah maksudnya foto itu untuk dikirim ke ortunya sebagai laporan atau apa. Sikapnya memang reseh, tapi dia masih kapten, setter, kakak kelas, dan mentor yang baik. Oh, dan paman yang baik juga untuk keponakannya.
Selain Oikawa, Kuroo juga jadi pacar favorit Blogger di HQ. Dia menjadi tokoh yang penting untuk Arc Tsukki (bareng Bokuto). Berkat dia, dua orang di serial ini menikmati voli, yakni Tsukki dan Kenma, dan dia diterimakasihin di pertandingan yang sama. Pengen peluk deh jadinya.

Eh iya, mungkin cuman perasaan Blogger, tapi kedua serial ini tidak begitu punya karakter perempuan. Ada, tapi hampir semua hanya buat sekali lewat. Hal ini sangat jelas terlihat di KnB: Riko dan Momoi. Riko hampir selalu muncul karena kebetulan dia pelatih Seirin, sedangkan Momoi karena kebetulan dia mantan manager GoM. Selebihnya hanya untuk sekali lewat alias figuran.
Tetapi di HQ, tokoh perempuan lebih banyak. Memang yang pasti sering ada adalah Kiyoko yang kebetulan adalah manager Karasuno, disusul Yachi. Terus ada Yui juga, yang kebetulan kapten voli cewek Karasuno. Tapi setidaknya dibanding KnB, tim voli HQ rerata punya manager perempuan walau hanya muncul ketika tim yang bersangkutan muncul di episode bersangkutan, seperti dari Fukurodani, Johzenji, Dateko, dan sebagainya, walau iya hanya untuk beberapa detik jika dibutuhkan.
Minimnya tokoh perempuan dalam kedua serial ini terasa seakan (baik manga maupun anime) target penikmatnya adalah para perempuan, atau mereka yang senang melihat cowok bening. Jangan salah, pertama kali baca dan nonton awalan KnB serta HQ, Blogger hanya fokus pada plot dan mengakui bahwa permainan basket dan voli mereka cukup intens bagi orang seawam Blogger. Tapi ya kelamaan Blogger jadi demen melihat kebeningan Hyuuga, Aomine, Tsukki, Kuroo, Oikawa, Akaashi cowok-cowok di dua serial ini. Dan lagi, karena sangat minim tokoh perempuan yang sering muncul, itu membuat hampir tidak adanya female role model dalam serial mereka. Seperti di KnB, pilihan role model perempuan hanya terbatas pada antara Riko, Momoi, atau Pelatih Araki (jika ada lebih, berarti Blogger kelupaan).

Kuroko no Basuke akan selalu menang di hati Blogger, walau pun secara obyektif di sana-sini masih kalah dari Haikyuu!!. Mungkin habis ini atau entah kapan kalau inget, Blogger akan ngoceh tentang masing-masing serial lagi di entri tersendiri.

Sebagai penutup dari entri yang panjang dan awalnya niat dijadikan 3 entri, silakan lihat gambar ini:

Mungkin Yaku-Lev bisa menjadi saingan Oikawa-Iwaizumi untuk menjadi penerus Kise-Kasamatsu.

Selasa, 09 Juni 2020

Power Rangers Megaforce dan Super Megaforce

Akhirnya Blogger tiba pada season tersensasional di serial Power Rangers. Sebenernya, bahkan sebelum pindah rumah ke Jakarta, masih di Bekasi, saat belum punya waifu eh wi-fi, Blogger sudah nonton PR season 20. Pada saat itu, season 21nya sedang mengudara. Dan karena dulu Blogger gak begitu peratiin tetek-bengek, alias cuman ikutin alur yang sedang terjadi di situ, Blogger gak begitu melihat apa yang membuat season 20 kacau.

Parahnya lagi, sekacaunya season 20, musim berikutnya malah lebih parah, apalagi karena (secara tidak langsung menyatakan) bahwa mereka kelanjutan dari semua PR (kecuali RPM). Banyak keanehan yang terjadi di season 21 kalau memaksakan fakta bahwa mereka ada di universe yang sama dengan para season sebelumnya. Dan memang, jika diperhatikan, banyak scene yang janggal terutama sebelum dan sesudah morph. Blogger percaya Kreator pasti berusaha mencari tempat yang mirip dengan footage dari counterpartnya, tapi kekontrasannya cukup ketahuan.

Soal akting dari aktor Ranger Merah sendiri, yah, Blogger gak bisa nilai karena bukan orang seni peran tulen. Tapi sebagai amatir, Blogger agak merasa bahwa akting Andrew Gray gak lepas. Banyak yang bilang bahwa aktor tersebut aktingnya parah, kayak kurang ekspresi, dan itu mereka wajari sebab Gray aslinya hanya model dan bukan aktor. Hal tersebut Blogger wajarkan, karena toh nyatanya makin ke sini aktor dan aktris yang dipilih sebagai Ranger rerata hanya bagus di tampang, padahal dulu di season awal mereka adalah martial artist atau minimal pesenam. Dan dalam kasus Gray, daripada mikir jelek, Blogger lebih berpikir bahwa mungkin memang setting tokoh Troy seperti itu makanya Gray pun begitu.

Season Megaforce jalan ceritanya kurang mengena, Blogger pribadi merasa bahwa musim satu itu hanya ingin membuat orang bernostalgia pada Mighty Morphin semata. Sedangkan season Super Megaforce, yah, sebenernya jembatan antara dua musim itu cukup baik, dan Blogger rasa Kreator mengambil resiko sangat besar karena harus menggunakan footage 2 serial dalam satu season.

Gini, di Mighty Morphin pun menggunakan footage dari 3 Super Sentai, tapi kostum Ranger mereka masih sama seperti yang pertama, sehingga dampaknya sudah pernah Blogger bahas di entri lawas. Sedangkan Megaforce, pakai footage 2 SS, tapi kostumnya ikutin counterpartnya, alias ganti kostum. Makanya seenggakenaknya Samurai dengan Super Samurai, mereka masih berasal dari SS yang sama, beda dengan kasus Megaforce dan Super Megaforce. Jadi Blogger ancung jempol untuk Kreator yang berani ambil resiko pilah-pilah footage dari 2 season SS untuk dimasukin ke Super Megaforce, walau iya penyatuan dengan footage orisinil PR cukup kacau.

Sudah mengeksploitasi footage SS, Kreator PR juga dianggap malas edit itu-ini, alias tinggal pakai apa yang ada. Ini terbukti ketika Megaforce Ranger harus pakai kostum Ranger yang belum pernah dibuat di serial Power Rangers. Tapi lagi-lagi Blogger ancung jempol gegara Kreator membuat pernyataan (dalam serial) bahwa kekuatan Ranger tersebut berasal dari luar universe mereka, jadinya seperti RPM. Di awal, pertama kali muncul kostum Ranger asing, semua penonton lawas termasuk Blogger langsung sebel karena mereka gak sebut itu Ranger apa (gara-gara gak diadaptasi PR). Tapi belakangan, Kreator mulai mahir untuk ngasih nama ke Ranger-ranger tersebut.

Lalu, ada yang paling Blogger senang ketika di Legendary Battle sebagai episode terakhir season 21. Oke, iya, The Legendary Battle wasn't that legendary, tapi ada trivia terselubung di sana yang tidak dimiliki counterpartnya, yakni Robot Rangers yang pernah muncul di satu episode Power Rangers Turbo. Jadi, di era Zordon, satu personil bisa punya lebih dari 1 kekuatan Ranger karena ceritanya semua season di era itu berkesinambungan secara langsung, dan itu beda dengan Super Sentai. Sehingga, bagaimana bisa mereka semua bisa muncul? Ya pakai Robot Rangers yang pernah ada di PRT, season yang belasan tahun sebelumnya mengudara. Itu keren banget, dan jelas gak disengaja sebab PRT diproduksi jauh sebelum Gokaiger muncul.
Mengenai Ranger lawas yang kehilangan kekuatan mereka juga bisa diakali dengan pemikiran bahwa Sentinel Knight dari era Operation Overdrive melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan ke Retro Rangers.

Mengenai character development, sepertinya hampir gak ada, seperti kebanyakan Ranger lainnya. Tapi 2 season ini seperti tentang Ranger bareng-bareng, ketemu monster, menang, ulang lagi. Memang muncul Jayden dan Casey, tapi itu hanya seperti fanservice, terutama di kasus Casey. Jayden masih diwajari kehadirannya karena butuh penjelasan mengenai disc yang gak mungkin tiba-tiba dimiliki oleh Megaforce Ranger. Tapi selebihnya, gak ada progress yang berarti, kecuali kalau RoboKnight dihitung. Bahkan perkembangan relasi Jake dengan Gia tidak ada, pokoknya tahu-tahu di bagian akhir Gia gandeng Jake. Kecuali kalau situ mau hitung adegan Jake dan Noah tukar tubuh itu jadi perkembangan hubungan Gia-Jake.

Memang banyak banget hal yang miss di 2 season ini, dari yang kecil-kecil sampai yang jelas banget seperti saat mereka ke Corinth dan Animarium. Tapi kalau gak ngomongin tentang hal baik sama sekali, maka isi dari entri ini hanyalah umpatan.

Jadi,
Gosei baru akan terbangun kalau bumi dalam bahaya. Tahun-tahun kemarin, di era Ranger lain, Gosei kemana?
Terus kenapa Jake satu-satunya yang harus ganti warna di Super Megaforce?

"THERE'S A SIMPLE EXPLANATION FOR THAT."

Yeah, yeah, thanks for nothing, Gosei.

Sabtu, 06 Juni 2020

Magiranger dan Mystic Force, beda kok.

Iya, yang satu Power Rangers, yang satu Super Sentai, cuman maksud judulnya bukan itu.
Sebelum terjun ke Mahou Sentai Magiranger, saat hanya nonton Power Rangers Mystic Force, Blogger termakan perkataan berbagai situs semacam wiki yang menyatakan bahwa PRMF  terlalu menganakemaskan Ranger Merah karena di counterpartnya juga begitu. Padahal, setelah Blogger tonton, porsi MagiRed sebelas-dua belas dengan Ranger lain. Mungkin karena Kai adalah anak termuda di keluarga Ozu, makanya dia bisa sedikit lebih istimewa. Padahal kalau dilihat, porsi Makito di serialnya juga lumayan loh, mungkin karena dia anak tertua. Sedangkan di PRMF, porsi Xander termasuk yang paling sedikit.

Kedua serial ini sama-sama mengangkat tema fantasi. Dari segi konsep, jelas Magiranger menang jauh, karena mereka orisinil, sehingga konsepnya kuat. Dari pengembangan cerita, Magiranger juga lebih baik. Mystic Force bisa menang di hati Blogger hanya karena gak terasa kegelian yang muncul di Magiranger. Tentang bagaimana Ranger bisa mendapat mantra baru, Blogger lebih suka PRMF, mungkin karena Magiranger menggabungkan fantasi dengan dongeng yang padahal konsep dongeng sudah pernah dipakai dengan sangat kental di Gingaman. Tapi yang paling Blogger lebih suka PRMF daripada Magiranger adalah tentang tongkat sihir mereka.

Gini, di Magiranger, saat tidak menjadi Ranger, tongkat sihir mereka dari awal dalam bentuk ponsel. Ketika menjadi Ranger, barulah menjadi magic staff. Rasanya agak gimana gitu, kok sihir keluar dari ponsel.
Kegelian itu terasa diperbaiki di PR. Jadi tongkat sihir awal para Ranger ya dalam bentuk tongkat sihir jadul yang, sesuai kata para Ranger, malu-maluin banget kalau mereka keluar bawa-bawa tongkat begituan. Maka dari itu Udonna mengubah tongkat kayu mereka menjadi ponsel.
Jadi konsep sihir PRMF menang di hati Blogger, karena PRMF lebih bisa mengusung tema 'sihir di dunia modern' daripada yang dilakukan Magiranger.

Genre keluarga yang muncul di Magiranger masih kalah dari GoGoFive, seperti yang Blogger pernah singgung di entrinya sendiri. Disandingkan dengan Mystic Force, kekeluargaan Magiranger jelas menang, karena di PRMF yang keluarga hanyalah Madison-Vida, serta Nick-Udonna-Leanbow yang dijadikan plot twist dengan ala kadarnya. Di situ Blogger bisa memaklumi tentang Nick, yang Ranger Merah, dianakemaskan dalam serial. Di Magiranger mungkin Kreator bermaksud melakukan yang sama pada Kai, tapi karena mereka berlima memang bersaudara, jadinya hal tersebut gak begitu ditonjolkan.

Nick dan Kai sangat kontras, dan Blogger sama sekali gak singgung tentang umur. Kedewasaan mereka jelas beda, itu karena umur. Tapi masalah sifat, Nick jelas lebih kalem daripada Kai, mungkin karena Nick adalah 'orang baru' di antara rekan-rekannya, sedangkan Kai memang satu keluarga dengan Ranger lainnya. Kai lebih out-going dan slengekan. Jadi kalau kamu lihat kostum Ranger Merah di PR ini dengan gaya cacing kepanasan, itu karena footagenya Kai.

Tsubasa dan Chip cukup kontras. Di SS, Tsubasa digambarkan agak keras dan liar, beda banget dengan Chip yang bagaikan anak bawang. Gak bohong, Chip inosen banget. Adegan paling konstras mungkin ketika Ranger Pink jadi vampir (sampe-sampe Blogger bikin fanfiksi tentang episode itu). Kalau nemu Ranger Kuning di PR ini dengan gaya cool, itu berarti footagenya Tsubasa ya, wkwkwk.

Urara dan Madison mungkin yang paling tidak kontras. Cuman, Urara lebih pendiem dibanding Madison yang hanya pemalu aja. Di footage sebagai Ranger pun tidak terasa aneh sama sekali.
Houka dan Vida juga tidak begitu kontras, kok, cuman mungkin Houka lebih terlalu main-main, sedangkan Vida tomboy. Relasi Urara-Houka tidak seerat Madison-Vida, mungkin karena di Magiranger itu mereka saudara berlima, sedangkan Rocca bersaudara hanya berdua.

Makito dan Xander kekontrasannya gak begitu kelihatan, dan Blogger gak usah omongin tentang aksen bicara Xander yang paling beda dari yang lain. Dibanding Makito, Xander memang lebih gak banyak gibah ke rekannya, mungkin karena Makito ceritanya adalah anak pertama. Dan Xander itu genit, beda banget dengan Makito yang mati kutu saat dengan gebetannya.

Hikaru dan Daggeron, dari segi sikapnya terhadap para murid sebenernya gak beda kok. Masalah Hikaru nikah dengan Urara serta Madison yang diberi hint suka Nick itu memang agak mengejutkan sebagai pembanding ya. Sebenernya Hikaru gak genit kok, cuman mungkin lebih memerhatikan penampilan dibanding Daggeron. Sedangkan Daggeron sendiri, mungkin karena ada Udonna di markas, dia terkesan serius (tapi tidak kaku) dalam menjalani perannya sebagai mentor, baik dalam wujud Ranger maupun bukan.

Udonna dan Miyuki bisa dibilang kontras dan gak kontras. Keluarga Ozu berjuang mati-matian dalam karena menyaksikan sendiri ibu mereka dikalahkan, sehingga setelahnya mereka harus bahu-membahu sebagai keluarga. Sedangkan di PRMF, Udonna hanya kehilangan kekuaatannya, dirinya masih bisa bersama Ranger untuk ngajarin ini-itu. Motivasi Ranger di PRMF hanya untuk mengalahkan monster aja.

Leanbow dan Isamu  juga gak begitu beda. Cuman feelnya agak kurang terasa di PRMF karena Isamu ceritanya adalah ayah dari kelima Ranger inti Magiranger. Sedangkan di Mystic Force, Leanbow hanya terasa sebagai salah satu pengungkapan rahasia.

Necrolai dan Vancuria, dalam wujud Ratu Vampir, tidak begitu berbeda. Tapi NightMare jelas kontras dengan Necrolai, gak perlu dijelasin lagi.

Hal pembeda yang Blogger suka di PRMF adalah Leelee Pimvare. Di awal kemunculannya, Leelee hanya dipandang sebelah mata, tapi ternyata ceritanya dia anak Necrolai. Bahkan dikasih character development pula. Makanya Blogger lebih suka dengan akhir Mystic Force daripada Magiranger, terutama tentang 'bertobatnya' Necrolai dibanding Vancuria. Omong-omong, kalau masih ada yang belum sadar, PIMVARE itu hanya mainan kata dari VAMPIRE.

BATTLIZER!!
Itu, astaga, bahkan Fire Heart di markas Mystic Force adalah footage PR orisinil. Blogger seneng banget. Dan gak sampai di situ, sisik naganya juga dipakai di season selanjutnya. Iya oke, adegan sisik di Operation Overdrive itu footage dan ide Boukenger juga, tapi Blogger seneng banget Fire Heart punya Arc-nya sendiri di Mystic Force.

Jika mengabaikan bagian Nick jadi anak emas, Blogger suka banget dengan season PR ini. Bagian Mystic Rangers terdampar di dunia dunia alternatif pun, itu adalah bukti season ini digarap dengan cukup serius, karena mereka pakai footage SS gak sembarangan.